Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI

“BADAN USAHA”

OLEH

I WAYAN MARDHIKA ARYA PRATAMA


192311SM

JENJANG PENDIDIKAN PROGRAM SARJANA (S1)


JURUSAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM
MATARAM
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada sang Kholiq yang tak pernah letih
ataupun tidur dalam mengurus semua makhluk-Nya yang berada di langit maupun di
bumi. Dialah Allah SWT, tuhan semesta alam dengan kekuasaan yang meliputi langit
beserta isinya dan bumi beserta isinya pula. Dengan rahmat dan kasih sayang-Nya, maka
penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai Teori badan usaha yang tentunya masih
jauh dari kata sempurna ini.
Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada makhluk paling mulia di muka
bumi ini. Makhluk yang diutus untuk menyempurnakan akhlak seluruh manusia di bumi.
Dialah baginda besar, rasul agung, Rasulullah SAW. Semoga syafaat beliau senantiasa
tercurah kepada para umatnya yang setia mengikuti jejaknya sampai akhir hayat nanti.
Serta shalawat untuk keluarga beliau dan shahabat-shahabat beliau.
Penulis juga ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah aspek
hukum dalam ekonomi yang telah sabar membimbing penulis dalam memperoleh materi
serta penulis juga harapkan agar kiranya bapak dosen dapat memberikan masukan-
masukan bagi kurangnya kelengkapan dalam makalah yang penulis buat ini.
Penulis juga berharap bahwa apa yang sudah penulis tulis dapat bermanfaat bagi
teman- teman pembaca dalam memperoleh pengetahuan tentang teori badan usaha . Dan
jika ada masukan, sekiranya tak segan untuk menambahkan supaya penulis dapat
memperbaiki kesalahan dan kekurang dalam makalah ini.

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................3

A. Pengertian Badan Usaha..................................................................................................................3

B. Jenis-Jenis Badan Usaha..................................................................................................................3

C. Pendirian Badan Usaha .................................................................................................................15

BAB III PENUTUP............................................................................................................................17

A. Kesimpulan....................................................................................................................................17

B. Saran..............................................................................................................................................27

Daftar pustaka.....................................................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam beroperasi, perusahaan haruslah memiliki badan hukum/ usaha
tertentu agar perusahaan tersebut memiliki legalitas untuk menjalankan
kegiatannya. Keberadaan badan hukum perusahaan akan melindungi
perusahaan dari segala tuntutan akibat aktivitas yang dijalankannya. Karena
badan hukum perusahaan memberikan kepastian berusaha, sehingga
kekhawatiran atas pelanggaran hukum akan terhindar, mengingat badan
hukum perusahaan memiliki rambu-rambu yang harus dipatuhi. Dengan
memiliki badan hukum, maka perusahaan akan memenuhi kewajiban dan
hak terhadap berbagai pihak yang berkaitan dengan perusahaan, baik yang
ada di dalam maupun di luar perusahaan.
Badan usaha itu sendiri didefinisikan sebagai kesatuan yuridis dan
ekonomi yang menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang
dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi berdirinya suatu badan usaha antara lain, Krisis ekonomi
yang terjadi saat ini, banyaknya pengangguran, tingkat kesejahteraan
masyarakat terhambat, dan krisis kemiskinan. Peranan badan usaha jelas
sangat penting dan berkontribusi terhadap kemakmuran rakyat, dan untuk
menyelesaikan faktor penghambat majunya perekonomian Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka dikemukakan
perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian badan usaha dan bagaimana proses pendiriannya?
2. Apa saja bentuk-bentuk badan usaha?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari masing- masing badan usaha?

1
C. Tujuan
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai, adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian badan usaha dan bagaimana proses
pendiriannya.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk badan usaha.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing- masinf badan
usaha.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Badan Usaha


Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis
yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali
disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda.
Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan
adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.

B. Jenis- Jenis Badan Usaha


Jenis- jenis badan Usaha dapat digolongkan menjadi 3 yaitu Koperasi,
BUMN ( Badan Usaha Milik Negara ), dan BUMS ( Badan Usaha Milik
Swasta ).
1. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang terdiri dari kumpulan orang-
orang yang berlandaskan asas-asas kekeluargaan dan bertujuan
mensejahterakan para anggotanya, walaupun dalam praktiknya koperasi
juga melayani kepentingan umum. Menurut undang-undang nomor 25
tahun 1995, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-
orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
berdasarkan asas kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah untuk
memajukan kesejahteraan para anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya. Kemudian koperasi juga ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 (Gendon, 2013 ). Fungsi dan peran koperasi di dalam
masyarakat dan pemerintah sesuai dengan Undang-Undang Koperasi,
yaitu ( Gendon, 213 ) : Membangun dan mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada

3
umumnya, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat. Memperkukuh perekonomian rakyat
sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan
koperasi sebagai saka guru. Berusaha untuk mewujudkan dan
mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Persyaratan
untuk mendirikan koperasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 serta atas dasar asas kekeluargaan adalah sebagai
berikut ( Gendon, 2013 ):
a. Koperasi primer dibentuk sekurang-kurangnya 20 orang.
b. Koperasi sekunder dibentuk sekurang-kurangnya 3 koperasi.
c. Pembentukan koperasi dilakukan dengan akta pendirian yang memuat
anggaran dasar sekurang-kurangnya:
1) Daftar Nama Pendiri
2) Nama dan Tempat Kedudukan
3) Maksud dan Tujuan serta Bidang Usaha
4) Ketentuan Mengenai Keanggotaan
5) Ketentuan Mengenai Rapat Anggota
6) Ketentuan Mengenai Pengelolaan
7) Ketentuan Mengenai Permodalan
8) Ketentuan Mengenai Jangka Waktu Berdirinya
9) Ketentuan Mengenai Pembagian Sisa Hasil Usaha
10) Ketentuan Mengenai Sanksi

4
1. Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya
disahkan oleh pemerintah.
a. Untuk memperoleh pengesahan, para pendiri mengajukan
permintaan tertulis disertai akta pendirian koperasi
b. Pengesahan akta diberikan paling lama tiga bulan setelah
diterimanya permintaan pengesahan
c. Pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia.
Jenis koperasi berdasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan
ekonomi anggotanya. Secara umum koperasi dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan
beranggotakan orang-seorang.
b. Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan
beranggotakan koperasi.
Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal
sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan,
atau hibah. Modal pinjaman berasal dari anggota koperasi lainnya dan
anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, atau melalui
penerbitan obligasi serta surat utang lainnya ( Gendon, 2013 ).
2. BUMN ( Badan Usaha Milik Negara )
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ialah badan usaha yang
permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah.
Status pegawai badan usaha tersebut adalah karyawan BUMN bukan
pegawai negeri (www.wikipedia.com).
Ciri-Ciri BUMN ( Kuswandi, 2012 ) :
a. Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.
b. Pengawasan dilakukan oleh pemerintah.
c. Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di
tangan pemerintah.
d. Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan
dengan kegiatan usaha.

5
e. Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab
pemerintah.
f. Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber
penghasilan negara.
g. Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
h. Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama
mencari keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
i. Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
j. Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta
terjaminnya prinsip-prinsip ekonomi.
k. Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang
dipisahkan.
l. Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki
oleh masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal
51% sahamnya dimiliki oleh negara.
m. Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
n. Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
o. Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk
kesejahteraan rakyat.
BUMN sendiri sekarang ada 3 macam yaitu Perjan, Perum dan Persero.
a. Perjan
Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh
modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan
pada masyarakat, Sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada
perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena besarnya
biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut sesuai dengan Undang
Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN. Contoh Perjan:
PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi
PT.KAI.
Perusahaan Jawatan (perjan) sebagai salah satu bentuk BUMN
memiliki modal ditetapkan melalui APBN ( Julaiha, 2012 ).

6
Ciri-ciri Perusahaan Jawatan antara lain sebagai berikut: memberikan
pelayanan kepada masyarakat, merupakan bagian dari suatu
departemen pemerintah dipimpin oleh seorang kepala yang
bertanggung jawab langsung kepada menteri atau dirjen departemen
yang bersangkutan, status karyawannya adalan pegawai negeri
( Kuswandi, 2012 ).
Contoh Perusahaan Jawatan (Perjan) ( Kuswandi, 2012 ):
Ø Perjan RS Jantung Harapan Kita
Ø Perjan RS Cipto Mangunkusumo
Ø Perjan RS AB Harahap Kita
Ø Perjan RS Sanglah
Ø Perjan RS Kariadi
Ø Perjan RS M. Djamil
Ø Perjan Kereta Api(PJKA) (sekarang PT Kereta Api Indonesia
(Persero)
Ø Perjan Pegadaian (sekarang Perum Penggadaian)
b. Perum
Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya tidak lagi
berorientasi pelayanan tetapi sudah profit oriented. Sama seperti
Perjan, perum di kelola oleh negara dengan status pegawainya sebagai
Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi meskipun status
Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual
sebagian saham Perum tersebut kepada publik (go public) dan
statusnya diubah menjadi persero (www.wikipedia.com).
Ciri-ciri Perusahaan Umum (Perum) ( Kuswandi, 2012 ):
 Melayani kepentingan masyarakat umum.
 Dipimpin oleh seorang direksi/direktur.
 Mempunyai kekayaan sendiri dan bergerak di perusahaan swasta.
Artinya, perusahaan umum (PERUM) bebas membuat kontrak
kerja dengan semua pihak.

7
 Dikelola dengan modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan
negara.
 Pekerjanya adalah pegawai perusahaan swasta.
 Memupuk keuntungan untuk mengisi kas negara. Contohnya :
Perum Pegadaian, Perum Jasatirta, Perum DAMRI, Perum
ANTARA,Perum Peruri,Perum Perumnas,Perum Balai Pustaka.
 Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang
go public
c. Persero
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau
Daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya
Persero yang pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua
memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya berasal
sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan
berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan
pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT
< nama perusahaan > (Persero). Perusahaan ini tidak memperoleh
fasilitas Negara.
Jadi dari uraian di atas, ciri-ciri Persero adalah (www.wikipedia.com):
 Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
 Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan yang berupa saham-saham
 Dipimpin oleh direksi
 Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
 Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
 Tidak memperoleh fasilitas negara
d. BUMS
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang
didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang.
Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang

8
diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya
ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak
menguasai hajat hidup orang banyak. Berdasarkan bentuk hukumnya
Badan usaha milik swasta dibedakan atas (www.wikipedia.com) :
1. Perusahaan Persekutuan
Perusahaan persekutuan adalah perusahaan yang memiliki 2
pemodal atau lebih. Ada 3 bentuk perusahaan persekutuan
( Kuswandi, 2012 ) :
a. Firma
Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau
lebih dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. Dalam
persekutuan firma umumnya seluruh sekutu memiliki kewajiban
tidak terbatas terhadap utang perusahaan, sedangkan dalam
persekutuan terbatas satu atau lebih pemilik mungkin memiliki
kewajiban terbatas.
Untuk mendirikan firma terdiri dari dua cara. Pertama melalui
akta resmi dan yang kedua akta dibawah tangan. Jika melalui
akta resmi, maka proses selanjutnya harus sampai di berita
Negara. Namun jika memilih akta di bawah tangan proses
tersebut tidak perlu, cukup melalui kesepakatan pihak-pihak
terlibat.
Kepemimpinan firma berada sepenuhnya di tangan pemilik
sekaligus bertanggung jawab terhadap segala resiko yang
mungkin timbul, seperti masalah utang piutang. Modal firma
diperoleh dari mereka yang terlibat dalam firma dan besarnya
tergantung kesepakatan dari para pihak yang terlibat.( Gendon,
2013 ). Kebaikan ( Julaiha, 2012 ) :
 Kemampuan manajemen lebih besar, karena ada pembagian
kerja diantara para anggota
 Pendiriannya relatif mudah, baik dengan Akta atau tidak
memerlukan Akta Pendirian

9
 Dalam pendirian firma tidak terlalu memerlukan akta
formal, karena dapat menggunakan akta dibawah tangan
(tidak formal).
 Lebih mudah memperoleh modal, karena pihak perbankan
lebih mempercayainya. Apalagi jika firma tersebut
didirikan dengan akta resmi dan juga tidak terlalu banyak
peraturan permerintah yang mengatur.
 Lebih mudah berkembang karena dipegang lebih dari satu
orang, sehingga lebih terbuka terhadap berbagai pendapat
atau kritikan untuk kemajuan usaha.
Keburukan ( Gendon, 2013 ) :
 Pemilik firma memiliki tanggung jawab yang tidak
terbatas atas utang yang dimilikinya.
 Apabila salah satu pihak pemilik firma meninggal dunia
atau mengundurkan diri, maka akan mengancam
kelangsungan hidup perusahaan.
 Kesulitan dalam peralihan kepemimpinan karena berbagai
kepentingan para pihak yang terlibat dan juga sering
terjadi konflik kepentingan sehingga dapat mengancam
kemajuan usahanya.
b. Persekutuan Komanditer
Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau
CV) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh 2 orang atau
lebih. Persekutuan komanditer mengenal 2 istilah yaitu
(www.wikipedia.com) :
Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan
perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas utang- utang
perusahaan.
Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya
menanamkan modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut
campur dalam urusan operasional perusahaan. Sekutu pasif

10
bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai batas modal
yang ditanam.
Kebaikan ( Gendon, 2013 ) :
 Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, terutama masyarakat
bisnis kecil dan menegah, sehingga memudahkan perusahaan
ikut dalam berbagai kegiatan.
 CV lebih mudah dalam memperoleh modal, karena pihak
perbankan lebih mempercayainya.
 Lebih mudah berkembang karena manajemen dipegang oleh
orang yang ahli dan dipercaya oleh sekutu lainnya.
 CV lebih fleksibel, karena tanggung jawab terbatas hanya
pada sekutu Komanditer sedangkan yang mengurus
perusahaan dan mempunyai tanggung jawab tidak terbatas
hanya sekutu komplementer.
 Pengenaan pajak hanya satu kali, yaitu pada badan usaha
saja. Pembagian keuntungan atau laba yang diberikan kepada
sekutu Komanditer tidak lagi dikenakan pajak penghasilan.
 Keburukan ( Gendon, 2013 ) :
 Maka tanggung jawab akan menjadi tanggung jawab pribadi
apabila sekutu komanditer menjadi sekutu aktif.
 Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik
modal atau beberapa proyek besar.
Sementara itu untuk mendirikan CV tidak diperlukan syarat
yang berat. Adapun persyaratan pendirian CV adalah sebagai
berikut ( Gendon, 2013 ):
1. Pendirian CV disyaratkan oleh dua orang, dengan
menggunakan akta notaris dan menggunakan bahasa
Indonesia.
2. Pada pendirian CV, yang harus dipersiapkan sebelum datang
ke notaris adalah adanya persiapan mengenai: nama CV yang
akan digunakan, tempat kedudukan CV, siapa saja yang

11
bertindak sebagai persero aktif, dan persero diam, maksud
dan tujuan pendirian CV serta dokumen persyaratan yang
lain.
3. CV tersebut didaftarkan pada pengadilan negeri setempat
serta membawa perlengkapan berupa: SKPD (Surat
Keterangan Domisili Perusahaan) dan NPWP atas nama CV
yang bersangkutan, guna memperkuat kedudukan CV.
c. Perseroan terbatas
Perseroan terbatas (PT) adalah badan usaha yang modalnya
diperoleh dari hasil penjualan saham. Setiap pemegang surat
saham mempunyai hak atas perusahaan dan setiap pemegang
surat saham berhak atas keuntungan (dividen)
(www.wikipedia.com).
Perseroan Terbatas merupakan bentuk yang banyak dipilih,
terutama untuk bisnis – bisnis yang besar. Bentuk ini
memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk
menyertakan modalnya kedalam bisnis tersebut dengan cara
membeli saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan itu. Dengan
membeli saham suatu perusahaan masyarakat akan menjadi ikut
serta memiliki perusahaan itu atau dengan kata lain mereka
menjadi Pemilik Perusahaan tersebut. Atas pemilikan saham itu
maka mereka para pemegang saham itu lalu berhak memperoleh
pembagian laba atau Deviden dari perusahaan tersebut. Para
pemegang saham itu mempunyai tanggung jawab yang terbatas
pada modal yang disertakan itu saja dan tidak ikut menanggunng
utang – utang yang dilakukan oleh perusahaan ( Nisa, 2012 ).
Berikut ciri utama dari perusahaan yang berbentuk badan hukum
perseroan terbatas, yaitu ( Gendon, 2013 ):
1. Kewajiban terhadap pihak luar, terbatas hanya kepada modal
yang disetorkannya. Artinya, jika perusahaan menanggung
utang, maka kewajiban pemilik hanya terbatas kepada modal

12
yang disetorkan. Oleh karena itu harta pribadi tidak ikut
dijaminkan untuk membayar kewajiban tersebut.
2. Kemudahan alih kepemilikan, artinya jika seseorang
memegang saham perusahaan tersebut kemudian ingin
menjualnya dengan berbagai sebab, maka dengan mudah
dapat dipindahtangankan atau dijual ke pihak lain.
3. Usia PT tidak terbatas, artinya perusahaan yang berbentuk
perseroan terbatas memiliki usia yang tidak terbatas, selama
masih mampu untuk beroperasi walaupun pemilik atau
manajemennya meninggal dunia dapat dilanjutkan oleh
pemilik saham lainnya.
4. Kemampuan untuk menghimpun dana dalam jumlah yang
besar, artinya jika perusahaan ingin memperoleh modal
dalam jumlah yang besar, maka dengan mudah pihak kreditor
untuk mempercayainya.
5. Kebebasan untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis, baik
jenis atau bidang usaha maupun wilayah operasinya lebih
luas dan beragam
Persyaratan mendirikan perseroan terbatas sesuai dengan
undang-undang PT, yakni ( Gendon, 2013 ):
1. Perseroan didirikan oleh dua orang atau lebih dengan akta
notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia.
2. Setiap pendirian Perseroan wajib mengambil bagian
saham pada saat perseroan didirikan.
3. Pada saat peleburan, tidak berlaku ketentuan yang tertera
pada ayat (2).
4. Perseroan memperoleh badan hukum pada tanggal
diterbitkannya keputusan menteri mengenai pengesahan
badan hukum perseroan.
5. Setelah perseroan memperoleh status badan hukum dan
pemegang saham kurang dari dua orang, dalam jangka

13
waktu paling lama enam bulan terhitung sejak keadaan
tersebut pemegang saham yang bersangkutan wajib
mengalihkan sebagian sahamnya kepada orang lain atau
perseroan mengeluarkan saham baru kepada orang lain.
6. Apabila telah melampaui waktu enam bulan, pemegang
saham tetap kurang dari dua orang, maka pemegang
saham bertanggung jawab secara pribadi atas segala
perikatan dan kerugian perseroan, dan atas permohonan
pihak yang berkepentingan, pengadilan negeri dapat
membubarkan perseroan tersebut.
Ketentuan yang tertera pada ayat (1), (5), dan (6) tidak
berlaku bagi:
1. Persero yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara.
2. Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan
penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dan
lembaga lain sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
tentang Pasar Modal.
2. Yayasan
Yayasan merupakan badan usaha yang dibentuk untuk kegiatan
sosial atau pelayanan masyarakat. Tujuannya memberikan
pelayanan seperti kesehatan atau pendidikan atau pemberdayaan
masyarakat umum dan tidak mencari keuntungan. Modal berasal
dari sumbangan, wakaf, hibah, atau sumbangan lainnya ( Gendon,
2013 ).
Kekayaan yayasan baik berupa uang, barang, maupun kekayaan
lain yang diperoleh yayasan. Berdasarkan undang-undang ini
dilarang dialihkan atau dibagikan secara langsung atau tidak
langsung kepada pembina, pengurus, pengawas, karyawan, atau
pihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap yayasan
( Gendon, 2013 ).

14
Dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari yayasan mempunyai
organ yang terdiri atas:
1. Pembina
2. Pengurus
3. Pengawas
Ketentuan, syarat, dan pendirian yayasan antara lain ( Gendon,
2013 ):
1. Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan
memisahkan sebagian harta kekayaan pendirinya sebagai
kekayaan awal.
2. Pendirian yayasan dilakukan dengan akta notaris dan dibuat
dalam bahasa Indonesia.
3. Yayasan dapat didirikan berdasarkkan surat wasiat.
4. Yayasan memperoleh status badan hukum setelah akta pendirian
yayasan memperoleh pengesahan dari materi.
5. Kewenangan materi dalam memberikan pengesahan akta
pendirian yayasan sebagai hukum dilaksanakan oleh Kepala
Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia atas nama menteri, yang wilayah kerjanya meliputi
tempat kedudukan yayasan.
6. Dalam memberikan pengesahan, Kepala Kantor Departemen
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dapat meminta
pertimbangan instalasi terkait.

C. Pendirian Badan Usaha


Alasan Mendirikan Badan Usaha ( Sudrajat, 2012 ) :
1. Untuk Hidup
2. Bebas dan tidak terikat
3. Dorongan Sosial
4. Mendapat Kekuasaan
5. Melanjutkan Usaha Orang Tua

15
Faktor–Faktor Yang Harus Dihadapi Dalam Pendirian Badan Usaha
( Sudrajat, 2012 ):
1. Barang dan Jasa yang akan dijual
2. Pemasaran barang dan jasa
3. Penentuan harga
4. Pembelian
5. Kebutuhan Tenaga Kerja
6. Organisasi intern
7. Pembelanjaan
8. Jenis badan usaha yang akan dipilih.
Proses Pendirian Badan Usaha ( Sudrajat, 2012 )
Yang harus diperhatikan dalam pendirian badan usaha adalah:
1. Modal yang di miliki
2. Dokumen perizinan
3. Para pemegang saham
4. Tujuan usaha
5. Jenis usaha
Secara umum prosedur pendirian Badan Usaha adalah sebagai berikut
( Noviyanto, 2011 ) :
1. Mengadakan rapat umum pemegang saham
2. Dibuatkan akte notaris (nama-nama pendiri, komisaris, direksi, bidang
usaha, tujuan perusahaan didirikan)
3. Didaftarkan di pengadilan negeri (dokumen : izin domisili, surat tanda
daftar perusahaan (TDP), NPWP, bukti diri (identitas pribadi) pendiri)
4. Diberitahukan dalam lembaran negara ( berupa legalitas dari
Kementerian Kehakiman). Badan usaha ini didirikan untuk sosial dan
berbadan hukum.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan
faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk
mencari laba.
2. Bentuk badan usaha ada beberapa jenis antara lain, Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD). Tiap-tiap badan usaha memiliki kekurangan dan
kelebihan.
3. Proses pendirian Badan usaha diataranya:
a. Modal yang di miliki
b. Dokumen perizinan
c. Para pemegang saham
d. Tujuan usaha
e. Jenis usaha
B. Saran
1. Badan usaha terdiri atas beberapa jenis, sehingga sangat penting bagi kita
untuk mengetahui teori- teori tentang masing- masing badan usaha baik
itu mengenai kekurangan ataupun kelebihannya.
2. Dalam mendirikan badan usaha harus sesuai dengan prosedur agar
nantinya dalam menggeluti dunia perekonomian tidak mengalami
kerugian.

17
DAFTAR PUSTAKA

Gendon. 2013. Bentuk Badan Usaha, (Online)

Julaiha, Putri. 2012. Bentuk- Bentuk Badan Usaha, ( Online ).

NISA. 2012. BENTUK BADAN USAHA DAN PROSEDUR PENDIRIAN


USAHA,

18

Anda mungkin juga menyukai