Fisika sebagai cabang keilmuan IPA merupakan salah satu mata pelajaran wajib disekolah menengah atas. Fisika merupakan ilmu yang memiliki hubungan dengan segala aspek kehidupan, seperti fenomena jagat raya, dan lingkungan kehidupan, serta sangat berperang dalam perkembangan teknologi, oleh sebab itu fisika menjadi mata pelajaran wajib yang harus dikuasai oleh para siswa. Namun, banyak siswa yang beranggapan bahwa fisika merupakan hal yang sulit. Hasil penelitian Williams (2003) yang membandingkan pandangan siswa terhadap pelajaran biologi dan fisika, menunjukkan bahwa 48% siswa merasa fisika itu sulit, sedangkan hanya 28% siswa yang merasa biologi sulit, 20% menyatakan fisika bukan pelajaran yang menyenangkan sedangkan hanya 12% yang menyatakan biologi bukan pelajaran yang menyenangkan. Dapat disimpulkan bahwa, pelajaran fisika relatif lebih sulit dan tidak disenangi oleh para siswa dibandingkan dengan pelajaran biologi. Lamb, et.al. (2011) menyatakan bahwa banyak faktor yang menentukan dalam kesuksesan belajar fisika siswa. Secara umum hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal siswa. Faktor internal adalah faktor yang berasal dar dalam diri siswa, meliputi aspek fisiologis dan aspek psikologis. Aspek fisiologis merupakan aspek yang menyangkut kondisi fisik siswa. Sedangkan aspek psikologis adalah aspek yang meliputi tingkat kecerdasan, minat, bakat, sikap, motivasi, dan persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa yang meliputi aspek lingkungan sosial dan non sosial. Aspek lingkungan sosial berkaitan dengan kualitas interaksi terhadap guru, staf administrasi, dan teman sekelas. Sedangkan aspek non sosial adalah faktor yang berkaitan dengan strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan belajar (Slameto, 2005). Hasil ujian nasional fisika SMA Santun Untan Pontianak pada tahun 2018/2019 menunjukkan rata-rata nilai siswa 0,00 (Pusat penilaian Pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan). Oleh karena itu, kami menilai penting untuk membantu proses belajar-mengajar terkhusus mata pelajaran fisika di SMA Santun Untan Pontianak. 1.2 Rumusan masalah PKM-M Program kreatifitas mahasiswa ini dalam rangka untuk memecahkan permasalahan sebagai berikut : 1) Cara belajar mengajar yang ada di SMA Santun Untan Pontianak yang masih berpusat pada guru serta keterbatasan buku referensi untuk pembelajaran, sehingga memacu untuk mengadakan bantuan pembelajaran fisika. 2) Keadaan para tenaga pengajar yang hanya berpusat pada buku bantuan dari dinas yang minim sehingga menjadikan kegiatan belajar mengajar kurang efektif karena kurangnya pembaharuan informasi-informasi terbaru. 1.3 Tujuan PKM-M Adapun tujuan dari PKM-M ini sebagai berikut : 1) Membantu proses belajar-mengajar mata pelajaran fisika di SMA Santun Untan Pontianak. 2) Meningkatkan rata-rata nilai ujian nasional fisika di SMA Santun Untan Pontianak. 3) Membuat siswa SMA Santun Untan Pontianak menyukai mata pelajaran fisika. 1.4 Luaran PKM-M Luaran yang diharapkan dari kegiatan PKM-M ini ialah : 1) Siswa dan siswi SMA Santun Untan Pontianak dapat meningkatkan kemampuan dan pemahaman materi yang terdapat dalam mata pelajaran fisika. 1.5 Manfaat PKM-M Penulisan karya tulis ini bermanfaat bagi beberapa kalangan diantaranya adalah : 1) Bagi penulis : sebagai pemenuhan tugas kegiatan pusaka prodi fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura, meningkatkan kepedulian kepada masyarakat melalui kegiatan yang akan dilaksanakan, dan untuk menambahkan wawasan pembelajaran fisika di SMA. 2) Bagi sekolah mitra: dapat membantu proses belajar mengajar pada mata pelajaran fisika di SMA Santun Untan Pontianak. 3) Bagi universitas: dapat membangun relasi dengan masyarakat sekitar, terkhusus SMA Santun Untan Pontianak.