Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Kenny Pradipta Montoya Putra Pratama

NIM : B300200230
KELAS :E
MATKUL : Ekonomi Moneter

ANALISIS DATA PERMNTAAN UANG INDONESIA 2021

Likuiditas perekonomian atau uang berdedar dalam arti luas (M2) pada bulan September
2021 tumbuh meningkat. Posisi M2 pada bulan September 2021 tercatat sebesar Rp7.287,3
triliun tumbuh 8,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan
sebelumnya yang tercatat sebesar 6,9% (yoy). Peningkatan tersebut didorong oleh lebih
tingginya pertumbuhan komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) yang
mencapai 11,2% (yoy) dan uang kuasi yang tumbuh 4,5% (yoy).
Uang Beredar dan Komponennya (triliun Rp)

Pertumbuhan Uang Beredar Sempit (M1) (yoy)


M1 tumbuh 11,2% (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya 10,6% (yoy), hal tersebut
disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan giro rupiah dan tabungan yang bisa ditarik
kapan saja. Giro rupiah pada bulan September 2021 tumbuh 10,3% (yoy) lebih tinggi dari
bulan sebelumnya 8,1% (yoy). Sementara itu uang elektronik pada bulan September 2021
tercatat sebesar Rp7,6 triliun, dengan pangsa 0,2% terhadap M1 tumbuh 11 tumbuh 11,7%
(yoy) melambat dibandingkan bulan sebelumnya 17,3% (yoy). Tabungan rupiah yang bisa
ditarik sewaktu-waktu pada bulan September tercatat sebesar Rp1.984,4 triliun, dengan
pangsa 50,2% terhadap M1, tumbuh 11,8% (yoy) lebih tinggi dibandingkan bulan
sebelumnya 11,5% (yoy). Sementara itu,
Uang Kuasi pada bulan September 2021 tercatat sebesar Rp3.313,3 triliun, dengan pangsa
45,5% terhadap M2 tumbuh 4,5% (yoy) lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 2,8%
(yoy). Peningkatan terjadi pada seluruh instrumen uang kuasi antara lain simpanan berjangka,
tabungan lainnya, dan giro valas. Sementara itu surat berharga selain saham tercatat tumbuh
negatif -1,2% (yoy) berbanding terbalik dengan bulan sebelumnya positif 5,8% (yoy).
Penurunan didorong oleh penurunan kepemilikan Lembaga keuangan non-bank atas
surat berharga yang diterbitkan bank dan sentral dalam rupiah.

Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (triliun Rp)

Pertumbuhan M2 pada bulan September 2021 dipengaruhi oleh akselerasi penyaluran


kredit. Penyaluran kredit pada bulan September 2021 tu,buh 2,0% (yoy) lebih tinggi
dibandingkan bulan sebelumnya 1,0% (yoy) sejalan dengan peningkatan penyaluran kredit
produktif maupun konsumtif. Sementara itu, Aktiva Luar Negeri Bersih dan Tagihan
Bersih kepada Pemerintah Pusat (PEMPUS) menjadi faktor penahan laju akselerasi
M2. Aktiva luar negeri bersih pada bulan September 2021 tumbuh sebesar 5,0% (yoy)
melambat dibandingkan pada bulan sebelumnya 6,0% (yoy). Penyebabnya adalah
perlambatan tagihan sistem moneter kepada bukan penduduk, terutama berupa
sumpanan. Hal tersebut disertai dengan peningkatan kewajiban kepada bukan penduduk
berupa simpanan. Sementara itu, tagihan bersih kepada (PEMPUS) melambat 16,1% (yoy)
dibandingkan dengan bulan sebelumnya 21,1% (yoy). Perlambatan disebabkan oleh
peningkatan kewajiban sistem moneter kepada (PEMPUS) berupa simpanan dalam
valas.

Anda mungkin juga menyukai