Anda di halaman 1dari 3

SISTEM GRAVITASI DAN LATERAL

1. Analisis sistem gravitasi


Beban gravitasi merupakan beban yang berasal dari beban mati struktur dan brban hidup
yang besarnya disesuaikan dengan fungsi bangunan. Struktur lantai merupakan bagian
terbesar dari struktur banguann, sehingga pemilihannya perlu dipertimbangkan secara
seksama diantaranya :
a. Kapasitas lantai utnuk memikul beban pada saat pekerjaan konstruksi
memenuhi persyaratan bago ketahanan terhadap api
b. Dapat menyediakan tempatruang bagi saluran utilitas yang diperlukan
c. Pertimbangan terhadap berat sendiri lantai, makin ringan beban lantai makin
berkurang dimensi kolom dan fondasinya serta makin dimungkinkan
menggunakan bentang yang lebar.

 Sistem Penahan Gaya


Terdapat beberapa palt yang digunakan dalam bangunan yaitu :
a. Pelat satu arah one way slab ditumpu oelh balok anak yang ditempatkan sejajar
dengan lainnya, dan perhitungam pelat dapat dianggap sebagai balok tipis yang
ditumpu oleh banyak tumpuan
b. Pelat rusuk satu arah one way rib joist lab ditumpu oleh rusuk, anak balok yang
jarak satu dengan lainnya sangat berdekatan, sehingga secara vertikal hampir
sama dengan pelat satu arah
c. Pelat dua arah yaitu pelat yang keempat sisinya ditumpu oleh balok dengan
perbandingan tertentu sehingga perhitungan pelat perlu dilakukan dengan
pendekatan dua arah. Dalam pelat dua arah ini dibagi dua yaitu pelat dua arah
yang tidak ditumpu oleh balok tetapi langsung oleh kolom. Jenis kedua pada
puncak kolom terdapat penebalan pelat lantai dan atau kepala kolom flat slab,
sehingga dapat memilkul gaya geser atau momen lentur yang lebih besar.

2. Analisis Sistem struktur lateral


Fungsi utama dari sistem struktur terutama untuk memikul secara aman dan efektif beban
yang bekerja pada bangunan, serta menyalurkannya ke tanah melalui fondasi.
Dalam perencanaan struktur, kestabilan lateral adalah hal terpenting karena
gaya lateral mempengaruhi desain elemen – elemen vertikal dan horisontal struktur.
Mekanisme dasar untuk menjamin kestabilan lateral diperoleh dengan menggunakan
hubungan kaku untuk memperoleh bidang geser kaku yang dapat memikul beban
lateral. Beban lateral yang paling berpengaruh terhadap struktur adalah beban
gempa dimana efek dinamisnya menjadikan analisisnya lebih kompleks. Tinjauan
ini dilakukan untuk mendesain elemen – elemen struktur agar elemen – elemen
tersebut kuat menahan gaya gempa.

 Sistem penahan gaya lateral

Ada empat macam tipe sistem struktur yang berfungsi meningkatkan ketahanan
bangunan terhadap beban gempa yaitu:
o Rangka pemikul momen (momen resisting frame)
Rangka pemikul momen adalah sistem rangka ruang dimana komponen-
komponen struktur dan join-joinnya menahan gaya-gaya yang bekerja melalui
aksi lentur geser dan aksial. Sistem ini terdiri dari tiga jenis, yaitu: rangka
pemikul momen biasa, rangka pemikul momen menengah, dan rangka
pemikul momen khusus. Fungsi dan penggunaan ketiga rangka pemikul
tersebut tergantung dari resiko gempa di wilayah struktur berada.
o Portal dinding (walled frame) Portal dinding adalah dinding luar gedung yang
ditujukan untuk bekerja sebagai balok dan kolom serta penahan gaya gempa.
Sistem struktur ini berfungsi mengendalikan simpangan antar tingkat yang
berlebihan akibat pembebanan gempa
o Rangka bresing
Struktur rangka bresing merupalan sistem struktur yang didesain untuk
menahan beban lateral berupa gempa. Elemen bresing berperilaku sebagai
rangka batang yang hanya menerima gaya tarik atau tekan. ... Dengan adanya
elemen bresing struktur menjadi lebih tahan terhadap gaya horisontal yaitu
gaya gempa.
o Dinding geser
Dinding geser adalah slab beton bertulang yang dipasang dalam posisi vertikal
pada sisi gedung tertentu yang berfungsi menambah kekakuan struktur dan
menyerap gaya geser yang besar seiring dengan semakin tingginya struktur.
Dinding geser adalah salah satu elemen struktur berupa dinding vertikal
menerus dari beton bertulang yang memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai
pemikul beban gravitasi dan beban lateral.

Anda mungkin juga menyukai