Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
Penyusun,
DAFTAR ISI
Contents
Kata Pengantar ........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI............................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 4
Pendahuluan ........................................................................................................ 4
A. Latar Belakang ............................................................................................ 4
Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
Tujuan ................................................................................................................. 4
BAB II....................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ......................................................................................................... 5
A. Definisi al dakhil wa al muarrab..................................................................... 5
B. Perbedaan pendapat terhadap al dakhil wa al muarrab ............................... 5
C. kosa kata serapan bahasa asing dalam bahasa arab (Muarrab) ............... 7
BAB III...................................................................................................................... 9
PENUTUP................................................................................................................. 9
Kesimpulan ......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 10
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bahasa Arab sebagai ekspasi budaya sangat memungkinkan untuk
pengikuti perkembangan budaya dan peradaban. Oleh karena itu, bahasa
Arab mampu tumbuh dan berkembang dalam konteks budaya, ilmu
pengetahuan, ekonomi dan sosial-politik. Pesinggungan budaya, ilmu
pengetahuan, ekonomi dan sosial-politik yang terjadi terbias pada eksistensi
suatu bahasa. Salah satu bentuk hubungan politik dan perdagangan antar
Arab dengan jirannya, Kondisi ini tentu akan berdampak pada saling
keterpengaruhan antar sesama bangsa yang saling berinteraksi tersebut,
terutama keterpengaruhan dalam bidang bahasa.
Bahasa Arab sebagai bahasa yang menjadi simbol bahasa dunia Arab,
maka tentu saja bahasa Arab tetap dijaga agar senantiasa up to date. Untuk
langkah ini paling tidak ada beberapa usaha yang dilakukan demi kelangsungan
bahasa Arab, antara lain dengan gerakan pembaharuan bahasa Arab dalam
bentuk mengArabisasi kata-kata asing atau menerjemahkannya/menghidupkan
kembali kosa kata yang telah terkubur/menciptakan kata-kata/lafadz-lafadz
baru.
Agar bahasa Arab mampu bertahan di era persaingan bahasa, dan agar
mampu mengakomodir kata-kata baru yang diakibatkan oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka salah satu metode yang ditempuh, adalah
Arabisasi.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dalam makalah ini akan
membahas tentang :
1. Apa definisi tentang al dakhil wa al muarrab,dan lama lainnya?
2. Bagaimana perbedaan pandangan pada muarrab?
3. Apa saja kosa kata serapan asing dalam bahasa Arab?
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka kami dapat merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian atau definisi dari al dakhil wa al
muarrab
2. Untuk mengetahui bagaimana pandangan pandangan para
ulama terhadap al dakhil wa al muarrab
3. Untuk mengetahui apa saja kata serapan bahasa asing dalam
bahasa Arab
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi al dakhil wa al muarrab
Mu’arrab ()المعرب ّ secara bahasa adalah isim maf’ul dari fiil ( – ب
َ َع َّر
ب – ت َ ْع ِّريْبًا
ُ ) يُ َع ِّ ّر. Muarrab artinya sesuatu yang dijadikan sebagai bahasa Arab.
Adapun pengertian Mu’arrab menurut As-Suyuthi adalah sesuatu yang
orang Arab gunakan dari kata-kata yang ditempatkan di kata lain pada selain
bahasanya. Menurut Al-Jauhari Ta’rib adalah pengucapan istilah asing oleh
orang Arab dengan metode mereka sendiri.
B. Perbedaan pendapat terhadap al dakhil wa al muarrab
Pendapat-pendapat ulama mengenai kata-kata yang diarabkan (al
kalimaat al mu`arrobah) di dalam Al Qur`an
Ulama berbeda pendapat tentang ada-tidaknya kata-kata yang diarabkan (al
kalimaat al mu`arrobah) di dalam Al Qur`an antara menerima dan menolak.
Dalam hal ini mereka terbagi menjadi 4 golongan.
1. Golongan pertama
Kelompok yang menolak adanya kata-kata yang diarabkan (al kalimaat al
mu`arrobah) di dalam Al Qur`an, mereka adalah mayoritas ulama besar
diantaranya adalah Imam As Syafi`i, Abu Ubaidah, Al Qodhi Abu Bakar, dan
Ibnu Faris. Dan pendapat mereka berangkat dari firman Allah swt. :
َِّإنَّا أ َ ْنزَ ْلنَاهُ قُ ْرآ َ ًنا عربيّا لَ َعلَّ ُك ْم ت َ ْع ِّقلُون
،ين
ٍ ِّان عرب ّي ُمب
ٍ بِّ ِّل َس
ت آ َ َياتُهُ أَأ َ ْع َج ِّم ٌّي َوعرب ّي ّ ِّ َُو َل ْو َج َع ْلنَاهُ قُ ْرآ َ ًنا أ َ ْع َج ِّميًّا َلقَالُوا لَ ْوال ف
ْ ص َل
Mereka menafsirkan ayat terakhir ini, bahwa “Dan seandainya Kami jadikan
Al Qur`an yang Kami turunkan ya Muhammad dengan bahasa asing di
dalamNya, maka niscaya akan berkata kaummu Bani Quraisy: (ُت آيَاتُهْ ص َل
ّ ِّ ُ)لَ ْوال ف
yaitu: seandainya dijelaskan bukti-bukti dan ayat-ayat yang ada di dalamnya,
niscaya kami mengerti hakikat dan mengetahui apa yang ada didalamnya,
(يّ )أأعجمapakah Al Quran ini menggunakan bahasa asing sedangkan Ia
diturunkan kepada orang yang berbahasa Arab?. Dan Syafi`i menegaskan hal
itu kepada orang yang mengingkarinya.
Abu Ubaidah berkata: Sesungguhnya Al Quran diturunkan dengan bahasa
Arab, barangsiapa mengatakan bahwa di dalam Al Quran ada selain bahasa
Arab maka ia telah membesar-besarkan perkataannya, dan barangsiapa
mengatakan “ً ” ِّكذّاباadalah bahasa Nabtiyah, maka ia telah membesar-besarkan
perkataannya.
Ulama lain mengatakan: Semua kata-kata ini adalah bahasa Arab, karena
bahasa Arab sangat luas, dan tidak menutup kemungkinan generasi selanjutnya
yang tidak mengetahuinya.
Syafi`i mengatakan dalam kitabnya “ ”الرسالةtidak ada yang mengetahui bahasa
selain nabi.
Dan Abul Ma`ali `Azizi bin Abdul Malik berkata: Sesungguhnya kata-kata
asing itu ada dalam bahasa Arab, karena ia adalah bahasa yang paling luas,
paling banyak perbendaharaan kata, maka boleh jadi ia dulu mencakup kata-
kata asing tersebut.
2. Golongan kedua
Mereka adalah golongan yang beranggapan bahwa ada kata-kata asing dalam
Al Quran, dan mereka adalah salafus shalih dari kalangan sahabat dan para
tabi`in, diriwayat dari Ibnu Abbas, Mujahid dan Ikrimah bahwa di dalam Al
Quran terdapat kata-kata asing yang diarabkan (arabisasi), seperti:
. واستبرق، وأباريق، والطور، والي ّم، والمشكاة،س ّجيل
Kemudian, mereka menjawab alasan golongan kontra tentang firmanNya:
َِّإنَّا أ َ ْنزَ ْلنَاهُ قُ ْرآ َ ًنا عربيّا لَ َعلَّ ُك ْم ت َ ْع ِّقلُون
ين
ٍ ِّبي ُمب
ّ ان عر
ٍ بِّ ِّل َس
Bahwa beberapa kata muarrob dalam Al Quran tidak menjadikannya keluar
dari kearabannya, sebagaimana kata Arab dalam Syair Persia tidak
menjadikannya keluar dari kepersiannya. Kemudian mereka juga menjawab
alasan kontra tentang firmanNya:
أَأ َ ْع َج ِّم ٌّي َوعرب ّي
Secara tafsiran harfiah ayat ini: “Apakah perkataan asing sedangkan pembicara
adalah orang Arab?”, berbeda dengan golongan pro, mereka menafsirkan ayat
ini dengan meninggalkan kata pertanyaan (harful istifham) sehingga
menjadikannya berita dari Allah swt. tentang perkataan golongan musyrik
Quraisy dalam mengingkari Al Quran.
Selanjutnya golongan ini berargumen dengan firmanNya:
PENUTUP
Kesimpulan
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29103/1/FAJAR%20I
SMAIL-FAH.pdf
http://amelova88.blogspot.com/2016/12/al-muarrab-kata-serapan.html
http://tugaskuliah36.blogspot.com/2017/05/al-mu-atau-ad-dahil-dalam-bahasa-
arab.html
https://muslimera.wordpress.com/2012/07/15/kata-kata-muarrob-dalam-al-
quran-menurut-suyuthi/