Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

AL-DAKHIL DAN AL-MU’ARRAB


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata kuliah Fiqh Lughah

Dosen Pengampu:

Dr. Ade Nandang S, M.Ag

Disusun Oleh :

Muhammad Andhika Silmi 1192030091

Muhammad Aditia Nasrudin 1192030089

Muhammad Adrian 1192030090

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI 2021


Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena atas rahmat,
karunia, serta kasih sayangnya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai
“Al Dakhil dan Al Muarrab” ini sesuai waktu yang telah ditentukan. Shalawat
serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan alam uswatun
hasanah, Nabi Muhammad SAW. Dan kami ucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr. Ade Nandang S, M.Ag selaku dosen mata kuliah Fiqh Lughah.
Kami menyadari dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan maupun
penyajian makalah. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan dalam penyusunan dan
penulisan makalah ini kedepannya.
Demikian makalah ini kami buat. Kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi para mahasiswa
program studi pendidikan bahasa arab atau pembaca lainnya.

Bandung,19 Oktober 2021

Penyusun,
DAFTAR ISI

Contents
Kata Pengantar ........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI............................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 4
Pendahuluan ........................................................................................................ 4
A. Latar Belakang ............................................................................................ 4
Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
Tujuan ................................................................................................................. 4
BAB II....................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ......................................................................................................... 5
A. Definisi al dakhil wa al muarrab..................................................................... 5
B. Perbedaan pendapat terhadap al dakhil wa al muarrab ............................... 5
C. kosa kata serapan bahasa asing dalam bahasa arab (Muarrab) ............... 7
BAB III...................................................................................................................... 9
PENUTUP................................................................................................................. 9
Kesimpulan ......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 10
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bahasa Arab sebagai ekspasi budaya sangat memungkinkan untuk
pengikuti perkembangan budaya dan peradaban. Oleh karena itu, bahasa
Arab mampu tumbuh dan berkembang dalam konteks budaya, ilmu
pengetahuan, ekonomi dan sosial-politik. Pesinggungan budaya, ilmu
pengetahuan, ekonomi dan sosial-politik yang terjadi terbias pada eksistensi
suatu bahasa. Salah satu bentuk hubungan politik dan perdagangan antar
Arab dengan jirannya, Kondisi ini tentu akan berdampak pada saling
keterpengaruhan antar sesama bangsa yang saling berinteraksi tersebut,
terutama keterpengaruhan dalam bidang bahasa.
Bahasa Arab sebagai bahasa yang menjadi simbol bahasa dunia Arab,
maka tentu saja bahasa Arab tetap dijaga agar senantiasa up to date. Untuk
langkah ini paling tidak ada beberapa usaha yang dilakukan demi kelangsungan
bahasa Arab, antara lain dengan gerakan pembaharuan bahasa Arab dalam
bentuk mengArabisasi kata-kata asing atau menerjemahkannya/menghidupkan
kembali kosa kata yang telah terkubur/menciptakan kata-kata/lafadz-lafadz
baru.
Agar bahasa Arab mampu bertahan di era persaingan bahasa, dan agar
mampu mengakomodir kata-kata baru yang diakibatkan oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka salah satu metode yang ditempuh, adalah
Arabisasi.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dalam makalah ini akan
membahas tentang :
1. Apa definisi tentang al dakhil wa al muarrab,dan lama lainnya?
2. Bagaimana perbedaan pandangan pada muarrab?
3. Apa saja kosa kata serapan asing dalam bahasa Arab?

Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka kami dapat merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian atau definisi dari al dakhil wa al
muarrab
2. Untuk mengetahui bagaimana pandangan pandangan para
ulama terhadap al dakhil wa al muarrab
3. Untuk mengetahui apa saja kata serapan bahasa asing dalam
bahasa Arab
BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi al dakhil wa al muarrab
Mu’arrab (‫)المعرب‬ ّ secara bahasa adalah isim maf’ul dari fiil ( – ‫ب‬
َ ‫َع َّر‬
‫ب – ت َ ْع ِّريْبًا‬
ُ ‫) يُ َع ِّ ّر‬. Muarrab artinya sesuatu yang dijadikan sebagai bahasa Arab.
Adapun pengertian Mu’arrab menurut As-Suyuthi adalah sesuatu yang
orang Arab gunakan dari kata-kata yang ditempatkan di kata lain pada selain
bahasanya. Menurut Al-Jauhari Ta’rib adalah pengucapan istilah asing oleh
orang Arab dengan metode mereka sendiri.
B. Perbedaan pendapat terhadap al dakhil wa al muarrab
Pendapat-pendapat ulama mengenai kata-kata yang diarabkan (al
kalimaat al mu`arrobah) di dalam Al Qur`an
Ulama berbeda pendapat tentang ada-tidaknya kata-kata yang diarabkan (al
kalimaat al mu`arrobah) di dalam Al Qur`an antara menerima dan menolak.
Dalam hal ini mereka terbagi menjadi 4 golongan.
1. Golongan pertama
Kelompok yang menolak adanya kata-kata yang diarabkan (al kalimaat al
mu`arrobah) di dalam Al Qur`an, mereka adalah mayoritas ulama besar
diantaranya adalah Imam As Syafi`i, Abu Ubaidah, Al Qodhi Abu Bakar, dan
Ibnu Faris. Dan pendapat mereka berangkat dari firman Allah swt. :
َ‫ِّإنَّا أ َ ْنزَ ْلنَاهُ قُ ْرآ َ ًنا عربيّا لَ َعلَّ ُك ْم ت َ ْع ِّقلُون‬
،‫ين‬
ٍ ِّ‫ان عرب ّي ُمب‬
ٍ ‫بِّ ِّل َس‬
‫ت آ َ َياتُهُ أَأ َ ْع َج ِّم ٌّي َوعرب ّي‬ ّ ِّ ُ‫َو َل ْو َج َع ْلنَاهُ قُ ْرآ َ ًنا أ َ ْع َج ِّميًّا َلقَالُوا لَ ْوال ف‬
ْ ‫ص َل‬
Mereka menafsirkan ayat terakhir ini, bahwa “Dan seandainya Kami jadikan
Al Qur`an yang Kami turunkan ya Muhammad dengan bahasa asing di
dalamNya, maka niscaya akan berkata kaummu Bani Quraisy: (ُ‫ت آيَاتُه‬ْ ‫ص َل‬
ّ ِّ ُ‫)لَ ْوال ف‬
yaitu: seandainya dijelaskan bukti-bukti dan ayat-ayat yang ada di dalamnya,
niscaya kami mengerti hakikat dan mengetahui apa yang ada didalamnya,
(‫ي‬ّ ‫ )أأعجم‬apakah Al Quran ini menggunakan bahasa asing sedangkan Ia
diturunkan kepada orang yang berbahasa Arab?. Dan Syafi`i menegaskan hal
itu kepada orang yang mengingkarinya.
Abu Ubaidah berkata: Sesungguhnya Al Quran diturunkan dengan bahasa
Arab, barangsiapa mengatakan bahwa di dalam Al Quran ada selain bahasa
Arab maka ia telah membesar-besarkan perkataannya, dan barangsiapa
mengatakan “ً ‫ ” ِّكذّابا‬adalah bahasa Nabtiyah, maka ia telah membesar-besarkan
perkataannya.
Ulama lain mengatakan: Semua kata-kata ini adalah bahasa Arab, karena
bahasa Arab sangat luas, dan tidak menutup kemungkinan generasi selanjutnya
yang tidak mengetahuinya.
Syafi`i mengatakan dalam kitabnya “‫ ”الرسالة‬tidak ada yang mengetahui bahasa
selain nabi.
Dan Abul Ma`ali `Azizi bin Abdul Malik berkata: Sesungguhnya kata-kata
asing itu ada dalam bahasa Arab, karena ia adalah bahasa yang paling luas,
paling banyak perbendaharaan kata, maka boleh jadi ia dulu mencakup kata-
kata asing tersebut.
2. Golongan kedua
Mereka adalah golongan yang beranggapan bahwa ada kata-kata asing dalam
Al Quran, dan mereka adalah salafus shalih dari kalangan sahabat dan para
tabi`in, diriwayat dari Ibnu Abbas, Mujahid dan Ikrimah bahwa di dalam Al
Quran terdapat kata-kata asing yang diarabkan (arabisasi), seperti:
.‫ واستبرق‬،‫ وأباريق‬،‫ والطور‬،‫ والي ّم‬،‫ والمشكاة‬،‫س ّجيل‬
Kemudian, mereka menjawab alasan golongan kontra tentang firmanNya:
َ‫ِّإنَّا أ َ ْنزَ ْلنَاهُ قُ ْرآ َ ًنا عربيّا لَ َعلَّ ُك ْم ت َ ْع ِّقلُون‬
‫ين‬
ٍ ِّ‫بي ُمب‬
ّ ‫ان عر‬
ٍ ‫بِّ ِّل َس‬
Bahwa beberapa kata muarrob dalam Al Quran tidak menjadikannya keluar
dari kearabannya, sebagaimana kata Arab dalam Syair Persia tidak
menjadikannya keluar dari kepersiannya. Kemudian mereka juga menjawab
alasan kontra tentang firmanNya:
‫أَأ َ ْع َج ِّم ٌّي َوعرب ّي‬
Secara tafsiran harfiah ayat ini: “Apakah perkataan asing sedangkan pembicara
adalah orang Arab?”, berbeda dengan golongan pro, mereka menafsirkan ayat
ini dengan meninggalkan kata pertanyaan (harful istifham) sehingga
menjadikannya berita dari Allah swt. tentang perkataan golongan musyrik
Quraisy dalam mengingkari Al Quran.
Selanjutnya golongan ini berargumen dengan firmanNya:

ٍ ‫َو َما أَ ْر َس ْلنَا ِّم ْن َر ُس‬


ِّ ‫ول ِّإالّ ِّب ِّل َس‬
…‫ان َق ْو ِّم ِّه ِّل ُي َب ِّيّنَ لَ ُه ْم‬
َ‫َاك ِّإ َّال َر ْح َمةً ِّل ْل َعالَ ِّمين‬
َ ‫َو َما أَ ْر َس ْلن‬
ِّ َّ‫ِّيرا َولَ ِّك َّن أ َ ْكثَ َر الن‬
َ‫اس َال يَ ْعلَ ُمون‬ ً ‫ِّيرا َو َنذ‬
ً ‫اس بَش‬ َ ‫َو َما أَ ْر َس ْلن‬
ِّ َّ‫َاك إِّ َّال كَافَّ ًة ِّللن‬
Mereka juga mengatakan bahwa, para ahli Nahwu mufakat kata “‫”إبراهيم‬
hukumnya tidak berubah (mamnu` minas sharf) karena keasingannya.
3. Golongan ketiga
Golongan ini mengatakan ada kesamaan bahasa diantara bangsa-bangsa ketika
itu, sebagaimana Ibnu Jarir At Thabari mengatakan bahwa: kata-kata asing
dalam Al Quran bukanlah asing dalam sebenarnya, namun itu adalah fenomena
kesamaan bahasa, dimana bangsa Arab, Persia, dan Habasyah berbicara dengan
bahasa yang satu.
Ia melanjutkan, bahwa haram hukumnya seorang yang beriman kepada kitab
Allah swt., mengetahui makna-makna dan hukum-hukumNya, kemudian ia
mengakui bahwa Al Quran berbahasa Arab “‫ ”قرآنا عربيّا‬dan Allah tidak
menjadikannya berbahasa asing dengan firmanNya:
‫ولو جعلناه قرآنا أعجميا لقالوا لوال فصلت آياته أأعجمي وعرب ّي‬
Tapi di lain pihak ia juga meyakini bahwa sebagian dari Al Quran berbahasa
Persia, nabtiyah, romawi, dan habasyah. Jika demikian, maka sesungguhnya ia
telah menafikan kearaban sebagian Al Quran, sedangkan Allah menetapkan
Kearaban Al Quran seluruhnya.
Sehingga perkataan ulama salaf: “‫ ”في القرآن من كل لسان‬bukan berarti di dalamnya
terdapat kata asing yang boleh di nisbatkan ke bahasa lain tapi bahwa di
dalamnya terdapat kata-kata yang dipakai bangsa Arab yang juga dipakai oleh
bangsa Persia, Romawi, Habasyah. Dengan kata lain, kata-kata itu sama-sama
dianggap bahasa Arab juga Romawi atau Persia, dll.
4. Golongan keempat
Mereka adalah kelompok pemikir-pemikir Islam, golongan ini bisa dikatakan
sebagai penengah dari kubu pro dan kontra.
Diantaranya adalah Abu Ubaid Al Qasim bin Salam yang mencoba
menjelaskan pendapat gurunya Abu Ubaidah yang kontra dengan adanya kata-
kata muarrob kemudian mengandengkannya dengan pendapat salafussalih
yang pro dengan kata-kata muarrob di dalam Al Quran. Kemudian
merumuskan bahwa semua kata-kata Al Quran adalah Arab termasuk kata-kata
muarrob, karena kata-kata asing itu telah mengalami arabisasi dan telah dipakai
secara jamak oleh bangsa Arab sebelum turunnya Al Quran. Dengan formula
ini, ia telah berjasa menengahi kubu pro dan kontra.
Ia menjelaskan bahwa yang dimaksud gurunya “‫ ”أعظم أو أكبر القول‬siapa yang
berpendapat bahwa dalam Al Quran ada kata-kata muarrob telah melahirkan
perkara yang besar, tapi tidak semua berpendapat sama. Meskipun begitu,
kedua-duanya sama benarnya siapa yang mengatakan kata-kata itu berasal dari
asing benar, dan siapa yang mengatakan bahwa itu adalah bahwa kata-kata itu
arab setelah berulang kali diucapkan oleh masyarakat Arab juga benar adanya.
C. kosa kata serapan bahasa asing dalam bahasa arab (Muarrab)
Arthur Jeffery, dalam karyanya The Foreign Vocabulary of the Quran.
menganalisa beberapa buku karya tokoh Islam, seperti al-Itqân fi Ulûm al-
Qur’an dan al-Muhazzabu fima waqa’a fi al-Qur’an min al-Mu’arrab karya al-
Suyûthi, serta buku al-Mu‘arrab karya al-Jawâliqi. Lalu ia mengklasifikasikan
kosakata asing dalam al-Qur’an berdasarkan asal-usulnya, sebagai berikut:
a. Words borrowed from Ethiopic (‫)لسان الحبشة‬
b. Words borrowed from Persian (‫)اللغة الفارسية‬
c. Words borrowed from Greek (‫)اللغة الرومية‬
d. Words borrowed from Indian (‫)اللغة الهندية‬
e. Words borrowed from Syriac (‫)اللغة الشريانية‬
f. Words borrowed from Hebrew (‫)اللغة العبرانية‬
g. Words borrowed from Nabatiean (‫)اللغة النبطية‬
h. Words borrowed from Coptic (‫)اللغة القبطية‬
i. Words borrowed from Turkish (‫)اللغة التركية‬
j. Words borrowed from Negro (‫)اللغة الزنجية‬
k. Words borrowed from Berber (‫)اللغة البربرية‬
Jalaluddin al-Suyuthi, dalam bukunya al-Itqan, selain memuat
pendapatnya sendiri ia juga memuat pendapat Ibnu al-Subki dan al-Khafiz
Ibn Hajar yang mengumpulkan kosa-kata bukan Arab yang digunakan al-
Qur’an dalam bentuk syair.
Berikut ini contoh kosa kata serapan bahasa Indonesia dalam bahasa Arab
No Transliterasi Asli Kata Serapan
1 Dalal ‫دالل‬ Dalil
2 Hakam ‫حكم‬ Hakim
3 Kafar ‫كفر‬ Kafir
4 Masjid ‫مسجد‬ Masjid
5 Qurban ‫قربان‬ Qurban
6 Ridha ‫رضي‬ Ridha
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

 Mu’arrab berasal dari (‫ تعريبا‬-‫يعرب‬


ّ -‫عرب‬
ّ ) yang berarti “kosa kata
asing yang diserap menjadi bahasa Arab
 Pendapat-pendapat ulama mengenai kata-kata yang diarabkan (al
kalimaat al mu`arrobah) di dalam Al Qur`an
1. Golongan pertama
Kelompok yang menolak adanya kata-kata yang diarabkan (al
kalimaat al mu`arrobah) di dalam Al Qur`an, mereka adalah
mayoritas ulama besar diantaranya adalah Imam As Syafi`i,
Abu Ubaidah, Al Qodhi Abu Bakar, dan Ibnu Faris.
2. Golongan kedua
Mereka adalah golongan yang beranggapan bahwa ada kata-
kata asing dalam Al Quran, dan mereka adalah salafus shalih
dari kalangan sahabat dan para tabi`in.
3. Golongan ketiga
Golongan ini mengatakan ada kesamaan bahasa diantara
bangsa-bangsa ketika itu.
4. Golongan keempat
Mereka adalah kelompok pemikir-pemikir Islam, golongan ini
bisa dikatakan sebagai penengah dari kubu pro dan kontra.
 Kata serapan bahasa asing dalam bahasa Arab
No Transliterasi Asli Kata Serapan
1 Dalal ‫دالل‬ Dalil
2 Hakam ‫حكم‬ Hakim
3 Kafar ‫كفر‬ Kafir
4 Masjid ‫مسجد‬ Masjid
5 Qurban ‫قربان‬ Qurban
6 Ridha ‫رضي‬ Ridha
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29103/1/FAJAR%20I
SMAIL-FAH.pdf

http://amelova88.blogspot.com/2016/12/al-muarrab-kata-serapan.html

http://tugaskuliah36.blogspot.com/2017/05/al-mu-atau-ad-dahil-dalam-bahasa-
arab.html

https://muslimera.wordpress.com/2012/07/15/kata-kata-muarrob-dalam-al-
quran-menurut-suyuthi/

Anda mungkin juga menyukai