Anda di halaman 1dari 15

NAHT DALAM BAHASA ARAB

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fiqh al-Lughoh

Dosen Pengampu :

Dr. H. Ade Nandang S, M.Ag.

Disusun oleh :

Muhamad Adnan 1192030086


Najma Hayati 1192030107
Pipih Sopiyani 1192030115

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Pengertian Naht ...................................................................................... 3
B. Macam-Macam Naht.............................................................................. 4
C. Sebab dan Tujuan Terjadinya Naht ..................................................... 5
D. Pola Pembentukan Naht ........................................................................ 6
E. Perkembangan Naht dalam Bahasa Arab Modern ............................. 8
F. Contoh Naht Klasik dan Modern.......................................................... 9
BAB III ................................................................................................................. 11
KESIMPULAN .................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ........................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang karena nikmat dan karunia-
Nya kami masih diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “Naht dalam Bahasa Arab” ini. Shalawat serta salam, semoga selalu
senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyah penuh kesesatan kepada zaman yang terang
benderang dengan cahaya iman dan islam.

Pembuatan makalah ini dilandasi dengan adanya rasa ingin tahu. Adapun tujuan
dari pembuatan makalah ini ialah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Fiqh al-Lughoh. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka
menambah pengetahuan juga wawasan mengenai tema yang terkait.

Demikian yang dapat disampaikan. Kami menyadari, makalah ini masih banyak
kekurangan dan mengharapkan kritik serta saran agar kedepannya dapat terus lebih
baik lagi.

Tasikmalaya, 23 November 2021

Penyusun

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembahasan mengenai naht ada dalam fiqih al-Lughoh, secara sederhananya
naht dapat diartikan formulasi dua kata atau lebih menjadi satu ungkapan baru yang
menunjukkan makna aslinya. Dapat dikatakan naht ini ialah upaya untuk meringkas
dan mempermudah pengucapan serangkaian kata.

Naht dalam bahasa arab tidak begitu banyak jumlahnya meskipun belum
diketahui secara pasti berapa tepatnya jumlah naht dalam bahasa arab. Hal ini
karena bahasa arab bukanlah bahasa yang cukup mudah menerima naht seperti
bahasa lain contohnya bahasa Indonesia. Selain itu terdapat sebuah asumsi bahwa
teori naht mengganggu kemurnian bahasa.

Dengan berbagai pernyataan diatas, maka dalam upaya mengetahui lebih lagi
mengenai kajian naht, dalam makalah ini penyusun berupaya mengulik informasi
mengenai naht dalam bahasa arab berupa pengertian, macam-macam, pola
pembentukan, contoh dan perkembangannya dari berbagai sumber literatur yang
ditemukan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian naht?
2. Apa sebab dan tujuan terbentuknya naht?
3. Apa saja macam-macam naht?
4. Bagaimana pola pembentukan naht?
5. Apa saja contoh-contoh dari naht?
6. Bagaimana perkembangan naht dalam bahasa arab modern?

C. Tujuan
1. Mengetahui deskripsi pengertian naht
2. Mengetahui sebab dan tujuan terbentuknya naht
3. Mengetahui macam-macam naht
4. Mengetahui pola pembentukan naht

1
5. Mengetahui contoh-contoh naht
6. Mengetahui perkembangan naht dalam bahasa arab modern

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Naht
Menurut kamus lisan al-Arab istilah naht secara bahasa berasal dari – ‫نحت‬
‫ ينحت‬yang bermakna memahat, mengukir, meratakan, lalu menyatukan. Naht
juga berarti ‫( القطع‬putus), ‫( البرى‬bebas) dan ‫( النشر‬berkembang). Adapun
menurut istilah naht yakni formulasi dua kata atau lebih menjadi satu ungkapan
baru yang menunjukkan makna aslinya. Dalam sumber lain dikatakan bahwa
naht adalah bunyi-bunyi kata yang dibentuk dari dua kata atau lebih atau dari
sebuah jumlah dan menunjukan makna yang tersusun dari makna dasar kata
tersebut.1

Kata yang mengalami naht bisa berbentuk isim seperti Basmalah yang
berasal dari ungkapan ‫ بسم هللا‬, dalam bentuk fiil seperti hamdalah yang berasal
dari ungkapan ‫الحمد هللا‬, dalam bentuk huruf seperti ‫ انما‬yang berasal dari ‫ ان‬dan
‫ ما‬.

Dalam bahasa Indonesia istilah naht disebut dengan singkatan atau


Akronim yaitu singkatan yang menjadi pola meringkas atau menyingkat dua
kata atau lebih menjadi satu kata ungkapan. Sebagaimana sering terdengar
ungkapan sinetron yang berasal dari gabungan kata sinema dan elektronik.

Dari definisi di atas dapat kita pahami bahwasannya naht adalah membuat
sebuah formula berupa kata baru yang diambil dari dua kata atau lebih dalam
bahasa Arab, dan kata tersebut dapat mewakili keseluruhan makna dari asal
kata pembentukannya. Naht juga bisa dibentuk dari kata termasuk frase dan
kalimat.2

1
Ade Nandang, Fiqih Al-Lughah (Bandung: CV. Ihsan Mandiri, 2012).
2
Muhammad Qozwaeni, FENOMENA AN-NAHT (AAKRONIM) DALAM BAHASA ARAB ANALISIS
DESKRIPTIF, Makalah Linguistik Arab (Yogyakarta, 2019).

3
B. Macam-Macam Naht
Ada beberapa pendapat mengenai macam-macam an-Naht namun para
ahli menyimpulkan dalam 4 macam yaitu sebagai berikut:

1. An-Naht an-Nisbiy, yaitu menisbatkan seseorang atau suatu perbuatan


kepada dua isim, seperti:
Bentuk An-Naht An-Nisbiy Bentuk Asli
‫عبشمى‬ ‫عبد الشمس‬
‫عبدري‬ ‫عبد الدار‬
‫مرقسى‬ ‫امرئ القيس‬
‫عبقسي‬ ‫عبد القيس‬
‫بلحارث‬ ‫بني الحارث‬
‫بلهجيم‬ ‫بني الهجيم‬

Jenis ini jumlahnya terbatas dan hampir tidak ditemukan kecuali seperti
contoh-contoh di atas. Contoh kalimat yang menggunakan an-Naht ini
seperti ungkapan ‫ تعبشم الرجل و تعبس‬ungkapan tersebut mengandung makna
arti bahwa laki-laki itu mengaku keturunan Bani Abd al-Syams dan Bani
Abd al-Qays atau berafiliasi kepada dua suku itu.
2. An-Naht al-Fi’liy, yaitu mengandung jumlah (susunan kalimat) yang
menunjukkan bahwa seseorang mengucapkan jumlah (susunan kalimat) itu.
Contoh bentuk ini adalah:
Bentuk An-Naht Al-Fi’ly Bentuk Asli
‫بسمل‬ ‫بسم هللا‬
‫حمدل‬ ‫الحمد هللا‬
‫حولق‬ ‫ال حول وال قوة اال بالل‬
‫حسبل‬ ‫حسبا هللا‬
‫سمعل‬ ‫السالم عليكم‬
‫حيعل‬ ‫حي على الصالة حي على الفالح‬
‫دمعز‬ ‫أدام هللا عزك‬
‫هيلل‬ ‫ال إله إال هللا‬

4
‫طلبق‬ ‫اطال هللا بقاءك‬
‫جعفد‬ ‫جعلت فداءك‬

Dalam contoh bentuk ini juga terbatas dan kebanyakan muncul dalam
sejarah umat Islam. Contoh dalam Al-Qur’an antara lain kata: ‫ بعثر‬bentuk
ini merupakan gabungan dari kata ‫ بعث‬dan ‫ عثر‬yang terdapat dalam surat
Al-Adiyat ayat 9:
‫أفال يعلم إذا بعثر ما فى القبور‬
“Maka apakah Dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada
dalam kubur”.
Arti kata ‫ بعثر‬dalam ayat ini bermakna (dibangkitan, dibongkar/hambur,
dan dikeluarkan). Sedangkan Ibnu Katsir hanya menafsirkan kata ‫ بعثر‬sama
dengan ‫( اخرج‬dikeluarkan).
3. An-Naht al-Ismiy, yaitu menggabung dua kata menjadi sebuah ungkapan
dalam bentuk kata benda (isim), seperti:
Bentuk An-Naht Al-Ismiy Bentuk Asli
‫عقبابيل‬ ‫عقبي و علة‬
‫حبقر‬ ‫حب و وقر‬
‫جلمود‬ ‫جلد و جمد‬

4. An-Naht al-washfiy, yaitu membentuk singkatan dari dua kata yang


menunjukkan suatu sifat dengan makna kata yang disingkat mempunyai
makna lebih tegas dari kata yang disingkat, seperti ungkapan ‫( ضبطر‬orang
yang kuat) adalah gabungan dari kata ‫ ضبط و ضبر‬. 3

C. Sebab dan Tujuan Terjadinya Naht


Dalam buku min asraar al-Lughah karya Ibrahim Anis yang dikutip oleh
Muhammad Qozwaeni menerangkan bahwa di antara penyebab terjadinya an-
Naht dalam bahasa Arab adalah, karena banyak ungkapan-ungkapan yang
umum serta sering sekali digunakan dalam banyak keadaan seperti ungkapan

3
Ibid.

5
‫ بسم هللا الرحمن الرحيم‬dan ‫ ال حول وال قوة إال بالل‬. Karena seringkali adanya
pengulangan dalam penggunaan ungkapan di atas dalam percakapan orang
Arab, maka kemudian mereka cenderung untuk meringkasnya dan cukup
mengungkapkan kalimat tersebut dalam bentuk satu kata sebagai isyarat yang
menunjukkan pada makna yang dimaksudkan.4

Adapun tujuan-tujuan dari pembentukan naht adalah: (1) untuk


memudahkan dalam mengungkapkan sebuah kata atau istilah secara ringkas
dan tepat, (2) sebagai kekayaan bahasa dengan mengambil dan mengolah kata-
kata modern untuk makna-makna yang modern atau baru. Perlu ditekankan
juga bahwa kata-kata yang dinaht tidak merusak kata dan makna dari sebuah kata
itu sendiri yang telah ada sebelumnya.5

D. Pola Pembentukan Naht


Diantara kaidah pembentukan naht menurut Syamsul Hadi adalah:

1. Penghilangan Bunyi
Pembentukan naht dua buah kata biasanya dengan menghilangkan unsur
kata yang terletak di depan dan kata yang terletak di belakang, contohnya:
- ‫برقل‬,yang artinya ‘berkata dengan menyombongkan diri’, merupakan

naht dari kata ‫ برق‬yang artinya ‘pertir’ dihilangkan huruf qaf nya dan ‫قال‬
yang artinya ‘berkata’ dihilangkan alif nya.
- ‫ حلمأ‬, yang artinya ‘membersihkan dengan air’, merupakan naht dari kata
‫ حل‬yang artinya ‘menjernihkan’ dihilangkan salah satu huruf lam nya
dan ‫ ماء‬yang artinya ‘air’.
- ‫أيش‬, yang artinya ‘yang mana’, merupakan naht dari kata ‫ أي‬yang
artinya ‘yang mana’ dihilangkan salah satu huruf ya nyadan ‫ شيء‬yang
artinya sesuatu.

4
Qozwaeni, FENOMENA AN-NAHT (AAKRONIM) DALAM BAHASA ARAB ANALISIS DESKRIPTIF.
5
Ahmad Sirfi Fatoni, “An-Naht Dalam Bahasa Indonesia Dan Bahasa Arab ( Kajian Analisis
Konstrastif),” Jurnal Mahasantri 1, no. September (2020): 1–47.

6
- ‫ ويلمة‬artinya ‘neraka wel bagi ibunya’ merupakan naht dari kata ‫ ويل‬yang
artinya ‘neraka wel’ dan ‫ ألمه‬yang artinya ‘bagi ibunya’ dihilangkan lam
dan hamzahnya.6
2. Pembentukan Kata sifat
Pembentukan kata sifat dalam naht adakalanya dilakukan dengan diberikan
ya nisbah dari kedua kata yang membentuk naht atau hanya satu
diantaranya. Contoh:
- ‫ أنفمي‬artinya ‘nasal’ merupakan naht dari kata ‫ أنف‬artinya ‘hidung’ dan ‫فم‬
yang diberi ya nisbah menjadi ‫ فمي‬artinya ‘mulut.
- ‫ الشبعمي‬artinya ‘menyerupai orang buta’ merupakan naht dari kata ‫شبه‬
artinya ‘seperti’ dan ‫ أعمى‬yang diberi ya nisbah artinya ‘buta’.
- ‫ شفعنتي‬artinya ‘pengikut Imam Syafi’I dan Abu Hanifah’ merupakan naht
dari kata ‫ الشافعي‬artinya ‘Imam Syafi’I’ dan ‫ أبو حنيفة‬yang diberi ya nisbah
artinya ‘Abu Hanifah’.
3. Kalimat Menjadi Kata
Pada naht islam pembentukan naht sebuah kalimat dibuat menjadi sebuah
kata kerja. Kata kerja tersebut kemudian berarti mengucapkan apa yang ada
pada kalimat aslinya, misalnya basmala yang berarti mengucapkan
bismillah. Contoh:
- ‫ بسمل‬yang merupakan naht dari lafaz ‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
- ‫ سمعل‬yang merupakan naht dari lafaz ‫سمع هللا لمن حمدة‬
- ‫ حمدل‬yang merupakan naht dari lafaz ‫الحمد لل رب العالمين‬
- ‫ حوقل‬,‫ حولق‬yang merupakan naht dari lafaz ‫ال حول وال قوة إال بالل العلى العظيم‬
- ‫ سبح‬yang merupakan naht dari lafaz ‫سبحان اللة‬

Dalam sumber lain juga ditemukan berbagai pola yang dapat dijadikan
pedoman dalam upaya pembentukan naht, siantaranya

- Meletakkan satu kata ke dalam kata lain tanpa mengubah sedikitpun


huruf dan harakatnya, seperti ‫ برمائي‬amfibi.

6
Samsul Hadi, “Akronim Dalam Bahasa Arab: Pembahasan Seputar Perkembangan Mutakhir
Dalam Bahasa Arab Seri IV,” Humaniora Xll, no. 3 (2000): 253–260.

7
- Mengubah sebagian harakat tanpa mengubah huruf seperti ‫شقحطب‬
‘potongan-potongan tanaman atau kayu kering’.
- Menetapkan salah satu dari dua kata sebagaimana sebelumnya dan
meringkas yang lain, seperti ‫ مشلوز‬yang merupakan gabungan dari
‫المشمس واللوز‬
- Melakukan singkatan yang seimbang antara dua kata, sehingga tidak
masuk ke dalam kata singkatan kecuali masing-masing dua huruf dari
kata yang disingkat seperti ‫ عبشم‬yang merupakan gabungan dari ‫عبد الشام‬
- Melakukan singkatan yang tidak seimbang antara dua kata seperti ‫سبحل‬
- Menghapus (mengugurkan) sebagian kata secara utuh tanpa
meninggalkan sedikitpun bekas dalam kata yang telah disingkat, seperti
‫ طلبق‬yang merupakan naht dari ‫أطال هللا بقاءك‬.7

E. Perkembangan Naht dalam Bahasa Arab Modern


Ahmad Sirfi dalam tulisannya mengutip pandangan seorang linguistic
bernama Jaroslav yang mengatakan bahwa ia melihat adanya kemungkinan
membentuk gabungan kata berupa prefiks, seperti yang banyak ditemukan
dalam bahasa Inggris. Selanjutnya ia mengembangkan bentuk tersebut dan
menganalogikan kepada beberapa bentuk prefiks lainnya, sebagai contoh:

- Prefiks ‫( غب‬sesudah), dapat dibentuk/ digabung dengan kata lain, misalnya


‫ غب‬dan ‫ المدرسة‬menjadi ‫( غبمدرسى‬postscholarly), sebagaimana gabungan
kata ‫ غب‬dan ‫ البلوغ‬menjadi bunyi ‫(غبلوغ‬post puberty).
- Prefiks ‫( قبل‬sebelum) dapat digabung dengan kata lain, tetapi dalam bentuk
singkatan, seperti ‫ قبل‬dan ‫ التاريخ‬menjadi bunyi ‫( قبتاريخ‬prehistory.
- Prefiks ‫ خارج‬seperti ‫ خا مدرسى‬adalah gabungan dari kata ‫ خارج‬dan ‫المدرسة‬
yang mengandung arti ekstrascholarly (alumni sekolah).
- Prefiks ‫ فوق‬seperti ‫ فوسوي‬yang mengandung arti di atas normal, merupakan
gabungan dari ‫فوق و سوى‬

7
Fatoni, “An-Naht Dalam Bahasa Indonesia Dan Bahasa Arab ( Kajian Analisis Konstrastif).”

8
- Prefiks ‫ تحت‬seperti ‫ تحشعورى‬yang mengandung arti bawah sadar, adalah
gabungan dari ‫تحت و شعورى‬
- Prefiks ‫ ال‬seperti ‫( الالجنسية‬a sexual), ‫( الالنهائى‬tiada akhir), ‫( الالعروبة‬anti
arabisme), ‫( الالبشرى‬tiada harapan), ‫( الالوعى‬di luar kesadaran) dan ‫الالسلكى‬
(tanpa kabel jaringan).

Pola-pola seperti di atas dapat dianalogikan kepada bentuk-bentuk


ungkapan lain dalam peristilahan modern. Tuntutan membuat naht di zaman
modern semakin meningkat, khususnya setelah bangsa Arab mulai mentransfer
sejumlah ilmu pengetahuan ke dalam bahasa Arab. Oleh karena itu, Majma’
al-Lughoh terpaksa mengeluarkan keputusan tentang kebolehan melakukan
naht demi kepentingan ilmiah. Selain itu menurut Imil Badi’ Yaqub bahwa
bahasa Arab mau tidak mau harus berhadapan dengan naht ke depannya. Dan
hal ini sebenarnya bukan hal baru karena sejarah islam masa dahulu (klasik)
telah membuktikan adanya naht.8

F. Contoh Naht Klasik dan Modern


Naht dalam bahasa Arab terbagi menjadi dua bagian:

1. An-Naht al-Lafdzi atau singkatan morfem atau berasal dari gabungan suku
kata dari dua kata semula,
2. An-Naht al-Hijaiy singkatan yang diambil dari satuan kata yang ada dalam
sebuah dua kata atau lebih.

Naht al-lafdzi secara umum masuk dalam kategori naht klasik sedahgkan
an-naht al-hijai mulai berkembang setelah masuknya era modern dan
berkembangnya keilmuan terutama dalam bidang teknologi, sains dan
kedokteran. Berikut contoh nya:

Naht Klasik Naht Modern

‫حي على‬ ‫الحيعلة‬ ‫حركة المقاومة اإلسالمية‬ ‫حماس‬


‫بسم هللا‬ ‫البسملة‬ ‫صندوق النقد الدولي‬ ‫د‬.‫ن‬.‫ص‬
‫الرحمن الرحيم‬

8
Ibid.

9
‫ال إله إال هللا‬ ‫الهيللة‬ ‫حلف شمال األطلسي‬ ‫ح‪.‬ش‪.‬أ‬
‫السالم عليكم‬ ‫السمعلة‬ ‫صندوق البريد‬ ‫ص‪.‬ب‬
‫جعلت فداك‬ ‫الجعفدة‬ ‫عملية وضع السياسة البيئية‬ ‫ع‪.‬و‪.‬س‪.‬ب‬
‫هللا أكبر !!‬ ‫التكبير‬ ‫للمصطلحات‬ ‫اآللى‬ ‫البنكباسم‬
‫السعودي‬

‫أطال هللا‬ ‫الطلبقة‬ ‫قلم حبر‬


‫بقاءك‬ ‫قلمح‪،‬قحبر‪،‬‬
‫قلحب‪ ،‬قلبر‬
‫عبد الشمس‬ ‫عبشمي‬ ‫درجة الحرارة‬ ‫درحر‪،‬‬
‫درجح‬
‫عبد الدار‬ ‫عبدري‬ ‫كلورود الكربون‬ ‫كلكر‬
‫عبد القيس‬ ‫عبقسي‬ ‫كربونات الصوديوم‬ ‫كرأكصد‪ ،‬كرصدات‬
‫‪ ،‬كرأصد‪،‬‬
‫كركصد‬

‫‪10‬‬
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Naht adalah membuat sebuah formula berupa kata baru yang diambil dari
dua kata atau lebih dalam bahasa Arab, dan kata tersebut dapat mewakili
keseluruhan makna dari asal kata pembentukannya. Adanya naht bertjuan
untuk meringkas ungkapan dan sebagai kekayaan bahasa. Naht terdiri dari
empat macam yakni an-naht an-nisby, an-naht al-fi’ly, an-naht al-ismiy dan
an-naht al-washfiy.

Pola atau kaidah pembentukan naht ialah; penghilangan bunyi,


pembentukan kata sifat dan kalimat menjadi kata. Dalam sumber lain dikatakan
bahwa kaidah pembentukan naht terdiri dari ; meletakkan satu kata ke dalam
kata lain tanpa mengubah sedikitpun huruf dan harakatnya, mengubah sebagian
harakat tanpa mengubah huruf, menetapkan salah satu dari dua kata
sebagaimana sebelumnya dan meringkas yang lain, melakukan singkatan yang
seimbang antara dua kata, melakukan singkatan yang tidak seimbang antara
dua kata dan yang terakhir adalah menghapus (mengugurkan) sebagian kata
secara utuh tanpa meninggalkan sedikitpun bekas dalam kata yang telah
disingkat.

Tuntutan membuat naht di zaman modern semakin meningkat, khususnya


setelah bangsa Arab mulai mentransfer sejumlah ilmu pengetahuan ke dalam
bahasa Arab. Oleh karena itu, Majma’ al-Lughoh terpaksa mengeluarkan
keputusan tentang kebolehan melakukan naht demi kepentingan ilmiah.
Bentuk perkembangan naht dalam masa modern ialah adanya kemungkinan
membentuk gabungan kata berupa prefiks dalam bahasa arab seperti halnya
prefiks dalam bahasa inggris.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fatoni, Ahmad Sirfi. “An-Naht Dalam Bahasa Indonesia Dan Bahasa Arab (
Kajian Analisis Konstrastif).” Jurnal Mahasantri 1, no. September (2020):
1–47.
Hadi, Samsul. “Akronim Dalam Bahasa Arab: Pembahasan Seputar
Perkembangan Mutakhir Dalam Bahasa Arab Seri IV.” Humaniora Xll, no. 3
(2000): 253–260.

Hadi, Syamsul. “Pembentukan Kata Dan Istilah Baru Dalam Bahasa Arab
Modern.” Arabiyat : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban
4, no. 2 (2017): 153–173.
Nandang, Ade. Fiqih Al-Lughah. Bandung: CV. Ihsan Mandiri, 2012.
Qozwaeni, Muhammad. FENOMENA AN-NAHT (AAKRONIM) DALAM
BAHASA ARAB ANALISIS DESKRIPTIF. Makalah Linguistik Arab.
Yogyakarta, 2019.

12

Anda mungkin juga menyukai