TUGAS KELOMPOK 11
Dosen pengampu
Disusun oleh :
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini yang berjudul “ ijaz ” dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada
Nabi Muhammad SAW pembawa keteladanan bagi umat manusia.
Sebagai manusia yang tidak luput dari kehilafan. Penulis menyadari sepenuhya bahwa
tugas makalah ini jauh dari kesempurnaan. Dalam menyelesaikan tugas makalah ini tidak ada
kesulitan serta hambatan yang dialami oleh penulis dan berkat ketulusan hati, tanggung
jawab, kerja keras dan motivasi serta bantuan dari berbagai pihak, maka segala kesulitan
diterima memberikan hikmah tersendiri bagi penulis. Maka atas tersusunnya tugas makalah
ini. Dengan segala rendah hati penulis mengucapkan terima kasih.
Tidak ada yang dapat penulis berikan sebagai balas jasa yang telah memberikan
banyak bantuan dan dukungan kepada penulis, kecuali dengan doa. Semoga Allah SWT
membalasnya. Aamiin.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang .................................................................................... 3
B. RumusanMasalah ................................................................................ 3
C. Tujuan ................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ijaz ..................................................................................... 4
B. Pembagian Ijaz
1. Ijaz Qashr ....................................................................................... 4
2. Ijaz Hadzfu ..................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tuhan menciptakan manusia di bumi sebagai makhluk sosial. Dalam
hakikatnya sebagai makhluk sosial, tentunya manusia tidak lepas dengan yang
namanya pembicaraan atau komunikasi antar mulut ke mulut. Oleh karenanya
diperlukan perhatian tersendiri dalam hal ini agar kualitas dan
kuantitas kalam seseorang terbentuk dengan baik, benar dan indah. Sebagaimana
wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu ayat 1-5 dari
surat Al-Alaq yang di dalamnya mengandung konsep pembelajaran berbicara. Ini
menjadi bukti akan pentingnya mempelajari bagaimana cara agar bahasa
atau kalam menjadi baik.
Dari adanya masalah tersebut, ilmu balaghah datang sebagai solusi yang
terbilang cukup efektif dalam menyelesaikan dan menguraikan masalah-masalah
seperti itu melalui disiplin keilmuan. Dengan demikian diharapkan agar setiap orang
bisa mempelajarinya dengan orientasi penataan dimensi komunikasi yang terarah dan
berkualitas baik.
Sebagaimana yang biasa dipelajari oleh para pelajar ilmu nahwu. Disana ilmu
yang pertama kali harus mereka pelajari adalah tentang الكالم. Dan ulama’ nahwu pun
ketika mengarang kitab tentang ilmu nahwu, sembilan puluh persen mereka selalu
mengawali kitab-kitab yang mereka karang dengan pembahasan materi الكالم. Mereka
memandang hal ini sebagai materi terpenting untuk dipelajari seseorang sebelum lebih
dalam memahami tentang ilmu nahwu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ijaz?
2. Apa saja pembagian ijaz?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian ijaz
2. Mengetahui pembagian ijaz
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ijaz
Al-Ījāz adalah mengungkapkan kata-kata dengan lafaz yang sedikit
(ringkas) dengan lebih jelas dan fasih, tetapi memiliki makna yang lebih luas,
melebihi susunan kalimatnya.1
Atau Ijaz adalah :
B. Pembagian Ijaz
Al-Ījāz terbagi menjadi dua, yaitu Ījāz al-Qashr dan Ījāz al-Hadzf.
1. Ījāz al-Qashr
Yaitu mengungkapkan kata-kata dengan susunan lafaz yang sedikit dan
ringkas tetapi memiliki makna yang luas dan padat (maknanya lebih luas dari
susunan kalimat), tanpa disertai pembuangan beberapa kata atau kalimat.3
Contoh4 :
hal yang berkaitan dengan penciptaan makhluk dan urusannya seperti hidup, mati,
senang, bahagia dan lain-lain. Itu sudah terkandung dalam makna ayat ini.
1
Al Jarim, Musthafa Amin, Terjemahan al-Balâghatul Wâdhihah (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2011), Cet.IX, h.342
2
M. Zamroji, M. Pd, H. Nailul Huda, M.Pd. I, Balaghoh al-Jauharul Maknun (Kediri, Jawa Timur,
2017).
3
Dr. L Supriadi, Materi Ilmu Balagah dalam http://kajianfahmilquranhfd. wordpress.com /2013/12/09/ fashahah-dan-
balaghah/ diakses 11 Nopember 2014, h. 110
4
Fahri Ali, Musawah, Ijaz, dan Ithnab dalam “http://all4sharing.blogspot.com/2012/11/ musawah-ijaz-dan-ithnab.html
diakses 11 Nopember 2014
4
Contoh lain :
َّ ف أ ِأم ْي ُر
ِ الرْك
ب ِ الض
ُ َّع ْي
suatu rombongan karena ketika kita berada dalam satu rombongan dengan orang
yang lemah maka kita harus memberikan perhatian yang cukup untuknya karena
ia tidak bisa bergerak dan berjalan sesuai dengan gerakan orang lain yang dalam
keadaan sehat.
Contoh lain :
ِ
ِ ص
اص أحيأاة أولأ ُك ْم ِِف الْق أ
Bagi kamu pada qishos ada kehidupan
Qishos adalah menghukum mati seorang pembunuh dengan syarat-syarat yang
telah ditetapkan para ahli hokum islam. Jika semua manusia telah mengetahui
bahwa yang membunuh akan sihukum mati , maka semua orang atau sekurang-
kurangnya sebagian besar tidak akan berani membunuh, maka amanlah
masyarakat. Ketenangan dan ketentraman ini berarti hidup. Itulah yang dimaksud
dengan ayat tersebut. 5
2. Ījāz al-Hadzf
Yaitu meringkas pengungkapan kata-kata dengan tidak menyebutkan suatu
lafaz atau kalimat. Jadi dalam Ījāz al-Hadzf ada lafaz atau kalimat yang tidak
disebutkan (digugurkan)6.
Contoh :
ِ ِ اس أ
أل ا لْ قأ ْريأةأ ا لَّ ِِت كُ نَّا ف أ
يه ا ْ أو
5
Dr. Hj. Rumadani Sagala, M.Ag, Balaghah, (Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2016) hlm.126
6
Dr. L Supriadi, Materi Ilmu Balagah, h. 111
5
Tidak disebutkan lafazh أهل, yang asalnya واسئل أهل القريةkarena seseorang tidak
mungkin bertanya kepada desa. Tetapi seseorang akan bertanya kepada penduduk
(orang-orang yang berada) di desa tersebut.
Contoh lain :
اء ِ ُ أ أكل
ً ْت فأاك أهةً أوأم
Saya makan buah-buahan dan air
Tidak disebutkan lafaz شربت, yang asalnya ماء أكلت فاكهة وشربت, karena
untuk air kata yang tepat dipergunakan adalah minum bukan makan.
Kalau tidak diketahui yang tidak disebutkan maka ayat itu tidak akan
sempurna maknanya. Tetapi perlu dicatat bahwa dengan adanya kaidah Ījāz dalam
ilmu Balaghah, bukan berarti menunjukkan ketidaksempurnaan al-Qur’an, tetapi
justru sebaliknya menunjukkan kesempurnaan firman Allah karena di sana letak
nilai balagahnya.
Pada jenis Ījāz al-Hadzf ini disyaratkan adanya dalil (bukti) yang
menunjukkan pengguguran itu boleh (masuk akal). Kalau tidak demikian, maka
pengguguran lafazh tersebut tidak diperbolehkan.
Adapun ijaz hadzfu terbagi menjadi tiga bagian yaitu :7
1. Membuang satu kalimat,
Contoh : ي ِِ ِ
رضا اأ ْو تأ ُك ْو ُن م أن اهلأالك ْأ
ً ف أح ََّّت تأ ُك ْو ُن أح
قأال ُْوا أت هللا تأ ْفتأ ُؤا تأ ْذ ُكريُ ْو ُس أ
“ Mereka berkata : Demi Allah senantiasa kamu mengingati Yusuf sehingga kamu
mengingatkan penyakit yang berat atau termasuk orang-orang yang binasa”.
Dalam ayat tersebut ada satu huruf yang dibuang yaitu huruf nafi la.
Asal ayatnya adalah :
ي ِِ ِ
رضا اأ ْو تأ ُك ْو ُن م أن اهلأالك ْأ
ً ف أح ََّّت تأ ُك ْو ُن أح
قأال ُْواَلأ أت هللا تأ ْفتأ ُؤا تأ ْذ ُكريُ ْو ُس أ
7
Dr. Hj. Rumadani Sagala, M.Ag, Balaghah, (Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2016) hlm.127
6
2. Membuang jumlah
Contoh :
ِ
ت أر ُسل ِّم ْن قأ ْبلِ أ
ك ْ أوا ْن يُ أك ِّذبُ ْو أك فأ أق ْد ُك ِّذبأ
“Dan jika mereka mendustakan kamu maka sesungguhnya telah didustakan Rasul-
Rasul sebelum kamu”.
Ayat diatas ada satu jumlah yang dibuang.
Asal ayatnya adalah :
ِ
صِ ْب
ْ أس أو ت أر ُسل ِّم ْن قأ ْبلِ أ
َّ اى فأ تأ,ك ْ أوا ْن يُ أك ِّذبُ ْو أك فأ أق ْد ُك ِّذبأ
Contoh lain :
)42-42 : )القصص
Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia
kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat
memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku".
Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan
kemalu-maluan, ia berkata: "Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberikan
balasan terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami".
7
Dalam ayat diatas banyak jumlah yang dibuang, maka lengkapnya adalah setelah lafadz فأِقْي
ditambah dengan jumlah :
ت لأنأا
أج أر أما أس أق ْي أ
كأْوك لِيأ ْج ِزيأ أ استِ ْحيأ ٍاء قأال ْ
أت إِ َّن أِأِب يأ ْدعُ أ فأجاءتْهُ إِح أد ُ ِ
اُهأا َتأْشي أعلأى ْ أأ ْ
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ījāz adalah mengungkapkan kata-kata dengan lafaz yang sedikit
(ringkas) dengan jelas dan fasih, tetapi memiliki makna yang luas. Ījāz juga terbagi
menjadi dua yaitu Ījāz al-Qashr adalah mengungkapkan kata-kata dengan susunan
lafaz yang sedikit dan ringkas tetapi memiliki makna yang luas dan padat tanpa
disertai pembuangan beberapa kata atau kalimat. Dan yang kedua Ījāz al-
Hadzf adalah meringkas pengungkapan kata-kata dengan tidak menyebutkan suatu
lafaz atau kalimat. Jadi dalam Ījāz al-Hadzf ada lafaz atau kalimat yang tidak
disebutkan (digugurkan).
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan keringkasan kata dan kekayaan makna.
Ijaz banyak ditemukan di dalam Al-Qur’an. Sehingga Al-Qur’an memiliki nilai sastra
yang begitu tinggi dan tidak ada seorangpun yng dapat menandinginya. Semoga
setelah kita mengetahui tentang kemu’jizatan al-Qur’an dari segi balagahnya akan
meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT. Aamîin.
9
DAFTAR PUSTAKA
Al Jarim, Musthafa Amin, 2011. Terjemahan al-Balâghatul Wâdhihah (Bandung: Sinar Baru
Algesindo
Hj. Rumadani Sagala, Dr, M.Ag, 2016. Balaghah ( Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung)
M. Zamroji, M. Pd, H. Nailul Huda, M.Pd. I, 2017. Balaghoh al-Jauharul Maknun (Kediri,
Jawa Timur).
10