Disusun Oleh:
1. Ahmad Noor Miftachudin (2130110116)
2. Nafis Azifatul Lailaa (2130110109)
3. Qoyyimatur Rosyiqo (2130110101)
Segala puji dan syukur senantiasa kita sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat dan
salam juga disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Serta sahabat dan
keluarganya, seayun langkah dan seiring bahu dalam menegakkan agama Allah. Dengan
kebaikan beliau telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Ulumul Qur’an fakultas ushuluddin IAIN
Kudus Progam Studi Ilmu Qur’an dan Tafsir, dengan ini kami mengangkat judul “Manthuq dan
Mafhum”.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua, karena kesempurnaan hanya milik
Allah SWT semata.
A. Definisi Manthuq
Manthuq ditinjau dari segi bahasa (etimologi) berasal dari kata نطق ينطق نطقا
yang berarti berbicara, berkata.1
Sedangkan menurut istilah (terminologi)
1. Abdul Hamid dalam kitab Mabadi Awaliyah
المنطوق هو ما دل عليه اللفظ في محل النطق
Manthuq ialah mengambil pengertian dari lafaldz yang diucapkan (yang
dituliskan).2
2. As-Syuti dalam kitab al-Itqan fi ulum al-quran
مادل عليه اللفظ في محل الطق
Yaitu makna tersurat yang dipahami seseorang dari sebuah ucapan.3
C. Pengertian Mafhum
Pengertian Mafhum ditinjau dari segi bahasa berasal dari kata فهمyang
berarti ( عرفه و ادركه وعلمهmemberi pemahaman, paham dan dipahami)
Mafhum secara istilah berarti
داللة اللفظ على حكم شئ لم يذكر في الكالم
Yaitu petunjuk lafaldz terhadap hukum suatu hal yang tidak disebutkan didalam
redaksi tersebut.
Dengan kata lain, mafhum ialah pengertian yang ditunjukkan oleh suatu lafaz tidak
dalam tempat pembicaraan, tetapi dari pemahaman yang terdapat pada ucapan tersebut.
Macam-macam Mafhum
6
Mudzakir. AS, Op.Cit., h. 360
1) Mafhum Muwafaqah
7
Syaikh Abi Yahya Zakariyya Al-Ansori as- Syafi’i, Ghoyatul Wushul, (Singapura: Al-Haramain) h.42
Mahfum laqaab (pemahaman dengan julukan) adalah
menggantungkan hukum kepada isim alam atau isim fiil. Seperti firman Allah
SWT:
ُحِّر َم ْت َع َلْيُك ْم ُأَّمَهاُتُك ْم
“Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu.” Mafhum mukhalafahnya
adalah selain para ibu.
d. Mafhum Hasr
Mafhum hasr adalah pembatasan. Seperti dalam firman Allah
swt.:
ِإَّياَك َنْعُبُد وِإَّياَك َنْسَتِع ْيُن
“Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami
meminta pertolongan.”
Mafhum mukhalafahnya adalah bahwa selain Allah tidak disembah dan tidak
dimintai pertolongan. Oleh karrena itu, ayat tersebut menunjukkan bahwa
hanya Dia-lah yang berhak disembah dan dimintai pertolongan.
e. Mafhum Syarat
Mafhum syarat adalah petunjuk lafadz yang memberi fadah adanya
hukum yang dihubungkan dengan syarat supaya dapat berlaku hukum yang
sebaliknya. Seperti dalam surat al-Thalaq ayat 6:
... َو ِإْن ُك َّن ُأوَالِت َحْمٍل َفَأْنِفُقْو ا َع َلْيِهَّن...
“...Dan jika mereka (istri-istri yang sudah ditalak) itu sedang hamil, maka
berikanlah kepada mererka nafkahnya.”
Mafhum mukhalafahnya adalah istri-istri tertalak itu tidak sedang hamil,
tidak wajib diberi nafkah.8
BAB III
8
Abdul Wahab Khalaf, Kaidah Hukum Islam, (Jakarta: Pustaka Amani, 2003) h. 222
PENUTUP
Kesimpulan
1. Manthuq adalah petunjuk makna yang bersifat tekstual, yaitu petunjuk yang telah jelas
pada seluruh atau sebagian artinya berdasarkan tuturan lafadz itu sendiri. Mantuq terbagi
atas dua bagian, yaitu :
a. Lafaz yang tidak memiliki kemungkinan lebih dari satu arti (nash).
b. Lafaz yang memiliki kemungkinan lebih dari satu arti. Terbagi menjadi dua bagian,
yaitu Zahir dan Mu’awwal.
2. Mafhum adalah pemahaman terhadap makna yang tidak terdapat dalam suatu lafadz.
Mafhum juga terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Mafhum Muwafaqah.
b. Mafhum Mukholafah
3. Mafhum muwafaqah adalah suatu petunjuk kalimat yang menunjukkan bahwa hukum
yang tertulis pada kalimat itu berlaku pada masalah yang tidak tertulis, karena ada
persamaan dalam maknanya.Mafhum muwafaqahterbagi atas dua bagian, yaitu :
a. Fatwa al-Khitab
b. Lahnu al-Khitab
4. Mafhum Mukhalafah merupakan pemahaman yang diberikan kepada lafazmafhum itu
tidak selaras dengan yang dimiliki oleh lafaz mantuq, dengan kata lain makna yang
berbeda hukumnya dengan mantuq.Mafhum Mukhalafahterbagi menjadi beberapa bagian
yaitu:
a. Mafhum as-Shifah
b. Mafhum ghayah
c. Mafhum laqaa,
d. Mafhum hasr
e. Mafhum syarat
SARAN
Setelah membaca makalah ini diharapkan mahasiswa dapat lebih mengenal
pengertian atau paham mengenai manthuq dan mafhum. Kami menyadari didalam
makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekhilafan, hal ini karena kurangnya sumber
bacaan dan keterbatasan pemakalah. Oleh karena itu kami sebagai pemakalah
berharapkan kritik dan saran yang berguna bisa menjadikan perbaikan makalah
mendatang.
DAFTAR PUSTAKA