Anda di halaman 1dari 12

Perpaduan Metode Snowball Throwing dan Simulasi dalam Pembelajaran

Mata Kuliah Menyimak dan Berbicara .... (Nurlaili, Muhammad Kharizmi) ISSN 1412-565 X

PERPADUAN METODE SNOWBALL THROWING DAN SIMULASI DALAM


PEMBELAJARAN MATA KULIAH MENYIMAK DAN BERBICARA PADA
MAHASISWA PROGRAM STUDI PGSD SEMESTER III
UNIVERSITAS ALMUSLIM BIREUEN

Nurlaili, Muhammad Kharizmi


Prodi PGSD, FKIP-Universitas Almuslim, nur_laili8664@yahoo.co.id
Prodi PGSD, FKIP-Universitas Almuslim, rizmi_sofyan12@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan berdasarkan pada fakta bahwa kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran
mendengarkan dan berbicara masih rendah. Untuk mengatasi maslah tersebut, penulis menggunakan metode
kombinasi snowball throwing dan simulasi yang prinsisp dasarnya untuk melibatkan siswa secara aktif dalam
proses pembelajaran dan pengajarn. Penelitian ini bertujuan untuk mengahasilkan pengajaran mendengarkan buku
pegangan berbiacara yang menggunakan metode kombinasi snowball throwuing dan simulasi. Lenih jauh lagi,
penelitian ini bertujuan pula untuk mengetahui dan menganalisa (1) pola desain dari pengajaran mendengarkan
dan berbicara dan pembelajaran dengan menggunakan metode kombinasi snowball throwing dan simulasi, (2)
proses belajar mengajar mendengarkan dan proses belajar mengajar berbicara dengan kombinasi metode snowball
throwing dan simulasi, dan (3) keefektifan belajar mengajar mendengarkan dan berbicara pada kemapuan mahasiswa
PGSD tahun ke 2 dalam memahamim pelajaran. Penelitian ini adalah percobaan quasi dengan menggunakan
ketidaksamaan dari pola kelompok kontrol. Pada pola ini, dua kelompok diberikan pre-tes untuk mengetahui
jika jika ada perbedaan diantara kelas percobaan dan kelas control.setelah diberikan laporan terhadap kelompok
tersebut, pos-tes akan dilakukan untuk mengetahui peningkatan setiap grup. Beberapa instrument yang digunakan
dalam penelitian ini anatara lain observasi dan pendapat siswa. Data dianalisa dengan menggunakan t – tes. Hasil
dari penelitian ini menunjukan bahwa belajar mengajar mendengarkan dan berbicara dengan menggunakan metode
kombinasi dari snowball throwing dan simulasi efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa dalam pelajaran.
Kondisi ini dapat terlihat dalam hasil dari t-tes. (ujian t). hasilnya menunjukan kepada kita nahwa pemahaman
dari kelompok percobaan naik dengan baik dibandingkana dengan kelompok control. berdasarkan hasil, metode
kombinasi dari snowball throwing (Melemparkan bola salju) dengan simulasi dapat digunakan sebagai alternative
model dalam pengajaran membaca di sebuah universitas.
Kata kunci: snowball throwing (melemparkan bola salju), simulasi, menyimak, dan berbicara.

ABSTRACT
This research was done based on reality that students’ ability in comprehending on listening and speaking lesson
is still low. To overcome the problem, writer used combining method of Snowball Throwing and Simulation which
has basic principles to involve students actively in teaching and learning process. This research aims to create
teachinglistening and speaking manual book which uses combining method of Snowball Throwing and Simulation.
Furthermore, this study aims to know and analyze (1) design pattern of listening and speaking teaching and
learning by using combining method of Snowball Throwing and Simulation; (2) teaching learning process of
listening and speaking teaching and learning by using combining method of Snowball Throwing and Simulation;
and (3) the effectiveness of listening and speaking teaching and learning by using combining method of Snowball
Throwing and Simulation to the second year of PGSD students’ ability in comprehending lesson. This study is
experiment quasi by using nonequivalent control group design. In this design, two groups were given pretest to
know if there is difference between experiment and control group. After giving treatment to the groups, posttest
would be done to know increasing each of groups. Several instruments used in this study were test, observation,
and students’ opinion. Data was analyzed by using t-test. The result of this research shows that listening and
speaking teaching and learning by using combining method of Snowball Throwing and Simulation is effective in
increasing students’ comprehending on lesson. These conditions can be seen from the result of t-test. The result
shows us the understood of experiment group well- increase compared with control group. Based on the result,
combining method of Snowball Throwing and Simulation can be used as alternative model in teaching reading in
university.
Keywords: snowball throwing, simulasi, menyimak, berbicara

53
Perpaduan Metode Snowball Throwing dan Simulasi dalam Pembelajaran
Mata Kuliah Menyimak dan Berbicara .... (Nurlaili, Muhammad Kharizmi) ISSN 1412-565 X

PENDAHULUAN maupun mahasiswa.


Kegiatan yang membosankan bagi setiap Ketidakpuasan dosen karena kurang
orang termasuk mahasiswa adalah menyimak. partisipatifnya mahasiswa membuat dosen
Menyimak adalah kegiatan reseptif tanpa susah dalam memberi penilaian sehingga
unsur produktif jika tidak diiringi dengan dosen dengan terpaksa memberikan nilai
kegiatan berbicara atau menulis. Sebenarnya yang rendah, sedangkan ketidakpuasan
setiap orang termasuk mahasiswa memiliki mahasiswa karena mereka menganggap
produktifitas berbicara yang tinggi, tetapi dirinya mampu. Namun, hasilnya rendah.
terkadang karena terkondisikan untuk Mahasiswa sebenarnya memiliki potensi
terus menyimak akhirnya kemampuan atau mampu seperti anggapan mereka, tetapi
berbicara pun berpotensi berkurang. Padahal kemampuan mereka masih terpendam tidak
menyimak dalam jangka waktu yang relatif terekspresikan dan dosen sebenarnya butuh
lama dapat menimbulkan kebosanan, tetapi cara atau metode untuk membangunkan
apa daya mahasiswa adalah pendengar mahasiswa untuk berekspresi menunjukkan
yang diharapkan setia untuk mendengar/ kemampuan berbicaranya bukan hanya
menyimak. Kebiasaan menyimak dengan menyimak saja. Untuk itu, kedua elemen,
pasif yang terus berkelanjutan menjadi yaitu mahasiswa dan dosen perlu kerja sama
sesuatu yang tak bermasalah bagian sebagian yang proaktif dalam pembelajaran sehingga
orang dan menjadi masalah bagi sebagian kedua pihak dapat merasa puas dengan hasil
yang lainnya. yang didapatkan.
Sebagian mahasiswa merasa nyaman Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk
dengan hanya menyimak saja dan sebagian membangun pola pembelajaran dalam
mahasiswa yang lain merasa tidak nyaman perkuliahan dengan mata kuliah menyimak
jika hanya menyimak sehingga berbicara berbicara pada mahasiswa prodi PGSD
menjadi pilihan bagi sebagian mahasiswa. adalah dengan menerapkan metode snowball
Mahasiswa beranggapan dengan berbicara throwing dan simulasi. Metode snowball
mahasiswa mampu mengekspresikan ide dan throwing dan simulasi dapat menjadi senjata
perasaannya. Yang terlihat sekarang adalah ampuh untuk menyelesaikan masalah
banyaknya mahasiswa yang merasa lebih tersebut. Metode snowball throwing adalah
nyaman bila hanya duduk diam mendengar/ suatu metode yang mengasah kepekaan
menyimak tanpa ada reaksi untuk berekspresi dalam menyimak dan metode simulasi adalah
mengungkapkan ide atau perasaan. Kondisi metode yang melatih kecakapan berbicara
ini menjadi permasalahan besar yang berbicara seseorang dengan cara meniru atau
membutuhkan penyelesaian karena lembaga berpura-pura menjadi sosok yang sebenarnya.
pindidikan tidak berharap mahasiswa hanya Dengan demikian, penelitian ini diberi judul
mampu menyimak saja, tetapi juga mampu Perpaduan Metode Pembelajaran Snowball
berbicara. Throwing dan Simulasi dalam Pembelajaran
Mata kuliah yang menjadi fondasi awal bagi Mata Kuliah Menyimak dan Berbicara pada
mahasiswa Prodi PGSD adalah Menyimak Mahasiswa Program Studi PGSD Semester
dan Berbicara. Dua keterampilan berbahasa III Universitas Almuslim Bireuen.
yang terpadu dalam satu mata kuliah Kajian literatur yang digunakan dalam
menjadi satu terobosan untuk membangun penelitian ini adalah:
kebiasaan partisipatif mahasiswa. Akan 1. Keterampilan Menyimak dan Berbicara
tetapi, kenyataan yang ada mahasiswa masih
acuh untuk berbicara seolah-olah mata Menyimak sering disamakan dengan
kuliah itu hanya sebatas nama saja. Ketika mendengar. Padahal, kedua kata tersebut
proses perkuliahan berlangsung tanpa ada memiliki makna yang berbeda. Dalam
partisipatif mahasiswa hasil akhir pun kurang bahasa Inggris, padanan kata menyimak
memuaskan kedua belah pihak, baik dosen adalah to listen. Russel dan Anderson

54
Perpaduan Metode Snowball Throwing dan Simulasi dalam Pembelajaran
Mata Kuliah Menyimak dan Berbicara .... (Nurlaili, Muhammad Kharizmi) ISSN 1412-565 X

dalam Tarigan(2008) menyebutkan bahwa b. Kata-kata yang akan dipakai serta


menyimak bermakna mendengarkan dipelajari oleh sang anak biasanya
dengan penuh pemahaman dan perhatian ditentukan oleh perangsang (stimuli)
serta apresiasi. Tarigan (2008) sendiri yang ditemuinya (misalnya, kehidupan
menyebutkan bahwa menyimak adalah suatu desa dan kota) dan kata-kata yang paling
kegiatan mendengarkan lambang lisan dengan banyak memberi bantuan atau pelayanan
penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta dalam penyampaian gagasan-gagasannya.
interpretasi untuk mendapatkan informasi c. Ujaran sang anak mencerminkan
atau pesan yang disampaikan pembicara. pemakaian bahasa di rumah dan dalam
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa masyarakat tempatnya hidup. Hal ini
menyimak adalah kegiatan sadar yang terlihat nyata dalam ucapan, intonasi, kosa
dilakukan oleh pendengar secara seksama kata, penggunaan kata-kata, dan pola-pola
untuk mendapatkan informasi atau pesan kalimat.
yang disampaikan oleh pembicara.
d. Anak yang masih kecil lebih dapat
Berbicara merupakan keterampilan memahami kalimat-kalimat yang jauh
berbahasa yang juga sangat penting lebih panjang dan rumit ketimbang
karena dengan berbicara seseorang dapat kalimat-kalimat yang dapat diucapkannya.
mengomunikasikan segala sesuatu secara
langsung. Tarigan (2007) menyebutkan e. Meningkatkan keterampilan menyimak
bahwa berbicara adalah suatu keterampilan berarti pula membantu meningkatkan
berbahasa yang berkembang pada kehidupan kualitas berbicara seseorang.
anak yang hanya didahului oleh keterampilan f. Bunyi suara merupakan suatu faktor
menyimak dan pada masa itu keterampilan penting dalam peningkatan cara
berbicara dipelajari. Dengan demikian, pemakaian kata-kata sang anak. Oleh
menyimak dan berbicara sangat berkaitan. karena itu, sang anak akan tertolong kalau
Keterampilan menyimak dan berbicara dia mendengar serta menyimak ujaran-
merupakan dua keterampilan yang lebih ujaran yang baik dan benar dari para guru,
awal dapat dikuasai oleh seseorang. Namun, rekaman-rekaman yang bermutu, cerita-
penguasaannya hanya sebatas penguasaan cerita yang bernilai tinggi, dan lain-lain.
belum sampai pada tahap terampil. g. Berbicara dengan bantuan alat-alat
Keterampilan menyimak dan berbicara dapat peraga (visual aids) akan menghasilkan
diperoleh salah satunya dengan terus dilatih penangkapan informasi yang lebih baik
melalui proses belajar mengajar. Menyimak pada pihak penyimak. Umumnya sang
dan berbicara merupakan kegiatan anak mempergunakan bahasa yang
komunikasi dua arah secara langsung, didengar serta disimaknya
merupakan komunikasi tatap muka atau face
to face communication(Brooks, 1964:134 2. Pengajaran Menyimak dan Berbicara
dalam Tarigan, 2008). Tumbuhnya perhatian pada pengajaran
Antara berbicara dan menyimak terdapat menyimak dan menyimak sebagai salah satu
hubungan yang erat, hubungan ini terdapat sarana penting penerimaan komunikasi dapat
pada hal-hal seperti yang diungkapkan oleh dilihat dengan nyata dari sejumlah literature.
Tarigan (2008) berikut ini. Meningkatnya kepentingan dan kegunaan
menyimak dan berbicara sebagai suatu
a. Ujaran (speech) biasanya dipelajari subjek telaah dan penelitian dicerminkan oleh
melalui menyimak dan meniru (imitasi). kenyataan bahwa “menyimak dan berbicara”
Oleh karena itu, model atau contoh yang telah memperoleh wadah satu bab khusus
disimak serta direkam oleh sang anak untuk pertama kalinya pada tahun 1955 pada
sangat penting dalam penguasaan serta keterampilan berbahasa dalam “Review of
kecakapan berbicara. Educational Research”.

55
Perpaduan Metode Snowball Throwing dan Simulasi dalam Pembelajaran
Mata Kuliah Menyimak dan Berbicara .... (Nurlaili, Muhammad Kharizmi) ISSN 1412-565 X

Fakta-fakta bahwa para siswa atau mahasiswa merupakan kertas yang berisi pertanyaan yang
dapat diajar dan dididik menyimak dan dibuat oleh siswa kemudian dilempar kepada
berbicara secara lebih efektif memang ada temannya sendiri untuk dijawab. Menurut
benarnya dan manfaatnya. Dalam buku Bayor (Evandari, 2015), “Snowball Throwing
Tarigan (2008) diungkapkan bahwa suatu merupakan salah satu metode pembelajaran
telaah mengenai para mahasiswa baru ternyata aktif (active learning) yang dalam
kira-kira 27% dapat mengenal unsur-unsur pelaksanaannya banyak melibatkan siswa.
pokok kuliah yang tersusun rapi sebelum Peran guru di sini hanya sebagai pemberi
pengajaran dimulai; sesudah pengajaran arahan awal mengenai topik pembelajaran
itu kira-kira 50% dari para penyimak yang dan selanjutnya penertiban terhadap
kurang baik menunjukkan peningkatan yang jalannya pembelajaran”. Hal ini menjelaskan
menggembirakan. bahwa snowball throwing adalah suatu
metode pembelajaran yang diawali dengan
3. Perpaduan Metode Pembelajaran Snowball pembentukan kelompok yang diwakili ketua
Throwing dan Simulasi kelompok untuk mendapat tugas dari guru
Metode pembelajaran snowball throwing dan kemudian masing-masing siswa membuat
simulasi dalam pelaksanaannya dilakukan pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas
dengan memadukan keduanya. Berikut pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang
dijelaskan secara terperinci tentang masing- masing-masing siswa menjawab pertanyaan
masing metode. dari bola yang diperoleh. Dengan demikian
metode snowball throwing didefinisikan
a. Metode Pembelajaran Snowball Throwing
sebagai suatu metode pembelajaran yang
Metode pembelajaran Snowball Throwing dilakukan dengan membentuk kelompok dan
adalah metode pembelajaran gelundungan ketua kelompok. Kemudian ketua kelompok
bola salju. Metode pembelajaran ini melatih mendapat tugas dari guru untuk masing-
siswa untuk lebih tanggap menerima pesan masing siswa membuat pertanyaan yang
dari siswa lain dalam bentuk bola salju dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu
yang terbuat dari kertas, dan menyampaikan dilempar ke siswa lain dan masing-masing
pesan tersebut kepada temannya dalam satu siswa menjawab pertanyaan dari bola yang
kelompok.Metode pembelajaran Snowball diperoleh.
Throwing akan menciptakan suasana yang
c. Langkah-langkah Pembelajaran Snowball
menyenangkan dalam proses belajar dan
Throwing
membangkitkan motivasi siswa dalam
belajar. Siswa akan mudah memahami Menurut Suprijono (2011:128) langkah-
konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih langkah metode snowball throwing sebagai
banyak dan lebih baik dengan adanya saling berikut:
memberi informasi pengetahuan. Metode 1) Guru menyampaikan materi yang akan
pembelajaran Snowball Throwing membantu disajikan.
anak belajar untuk mengikuti peraturan,
membuat pertanyaan, menunggu giliran, 2) Guru membentuk kelompok-kelompok
menjawab pertanyaan, dan belajar untuk dan memanggil masing-masing ketua
menyesuaikan diri dalam suatu kelompok kelompok untuk memberikan penjelasan
(Ardha, 2013). tentang materi.

b. Pengertian Metode Snowball Throwing 3) Masing-masing ketua kelompok kembali


ke kelompoknya masing-masing,
Snowball secara etimologi berarti bola salju, kemudian menjelaskan materi yang
sedangkan throwing artinya melempar. disampaikan oleh guru kepada temannya.
Snowball Throwing secara keseluruhan
dapat diartikan melempar bola salju. Dalam 4) Kemudian masing-masing siswa diberikan
pembelajaran Snowball Throwing, bola salju satu lembar kerja untuk menuliskan

56
Perpaduan Metode Snowball Throwing dan Simulasi dalam Pembelajaran
Mata Kuliah Menyimak dan Berbicara .... (Nurlaili, Muhammad Kharizmi) ISSN 1412-565 X

pertanyaan apa saja yang menyangkut metode Snowball Throwing juga mempunyai
materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelemahan. Kelemahan dari metode
kelompok. ini adalah: (1) Sangat bergantung pada
5) Kemudian kertas tersebut dibuat seperti kemampuan siswa dalam memahami materi
bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa sehingga apa yang dikuasai siswa hanya
yang lain selama kurang lebih 5 menit. sedikit. Hal ini dapat dilihat dari soal yang
dibuat siswa biasanya hanya seputar materi
6) Setelah siswa mendapat satu bola / satu yang sudah dijelaskan atau seperti contoh soal
pertanyaan diberikan kesempatan kepada yang telah diberikan, (2) Ketua kelompok
siswa untuk menjawab pertanyaan yang yang tidak mampu menjelaskan dengan baik
tertulis dalam kertas berbentuk bola tentu akan menjadi enghambat bagi anggota
tersebut secara bergantian. ain untuk memahami materi sehingga
7) Evaluasi diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk
siswa mendiskusikan materi pelajaran, (3)
8) Penutup Tidak ada kuis individu maupun penghargaan
Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kelompok sehingga siswa saat berkelompok
kinerja siswa mandiri. Dalam pembelajaran kurang termotivasi untuk bekerjasama. Tapi
snowball throwing peserta didik dapat belajar tidak menutup kemungkinan bagi guru untuk
sambil bermain, sehingga dapat mengurangi menambahkan pemberian kuis individu dan
kejenuhan siswa dalam mengikuti kegiatan penghargaan kelompok (Cahyadi dkk, 2006).
belajar mengajar. Peserta didik dibagi e. Metode Simulasi
dalam beberapa kelompok untuk berdiskusi
mengenai suatu materi dengan melakukan Simulasi merupakan metode belajar yang
permainan yang dapat menciptakan suasana dapat diterapkan oleh setiap pengajar.
belajar menjadi menyenangkan dan peserta Simulasi berasal dari kata simulate yang
didik menjadi lebih santai dalam menjalani artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah.
proses belajar mengajar, sehingga materi Kata simulation artinya tiruan atau perbuatan
pembelajaran dapat lebih mudah diserap. yang pura-pura. Dengan demikian, simulasi
dalam metode mengajar dimaksudkan sebagai
d. Kelebihan dan Kelemahan Metode cara menjelaskan sesuatu melalui perbuatan
Snowball Throwing yang bersifat pura pura atau melalui proses
Metode Snowball Throwing mempunyai tingkah laku imitasi atau bermain peran yang
beberapa kelebihan yang semuanya melibatkan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya
dan keikutsertaan siswa dalam pembelajaran. (Sudjana: 2010).
Kelebihan dari metode snowball throwing Penggunaan metode simulasi sudah popular
adalah: (1) Suasana pembelajaran menjadi di kalangan pengajar seiring berkembangnya
menyenangkan karena siswa seperti bermain metode mengajar. Simulasi sebagai metode
dengan melempar bola kertas kepada siswa mengajar memiliki tujuan seperti yang
lain, (2) Siswa mendapat kesempatan untuk diutarakan oleh Sudjana (2010), yaitu sebagai
mengembangkan kemampuan berpikir karena berikut.
diberi kesempatan untuk membuat soal dan
diberikan pada siswa lain, (3) Membuat siswa 1) Melatih keterampilan tertentu baik
siap dengan berbagai kemungkinan karena bersifat professional maupun kehidupan
siswa tidak tahu soal yang dibuat temannya sehari-hari.
seperti apa, (4) Siswa terlibat aktif dalam 2) Memperoleh pemahaman tentang suatu
pembelajaran, (5) Pendidik tidak terlalu konsep atau prinsip
repot membuat media karena siswa terjun
langsung dalam praktik, (6) Pembelajaran 3) Melatih memecahkan masalah
menjadi lebih efektif. 4) Meningkatkan keaktifan belajar dengan
Di samping terdapat kelebihan tentu saja melibatkan siswa dalam mempelajari

57
Perpaduan Metode Snowball Throwing dan Simulasi dalam Pembelajaran
Mata Kuliah Menyimak dan Berbicara .... (Nurlaili, Muhammad Kharizmi) ISSN 1412-565 X

situasi yang hampir serupa dengan simulasi (akan lebih baik bila ditentukan
kejadian yang sebenarnya. bersama siswa).
5) Memberikan motivasi belajar kepada 2) Guru/dosen memberikan gambaran garis
siswa/mahasiswa. besar situasi yang akan disimulasikan.
6) Menumbuhkan daya kreatif siswa. 3) Guru/dosen menentukan kelompok,
7) Melatih siswa untuk mengembangkan perarnan, ruangan, materi, dan alat yang
sikap toleransi. diperlukan.

Bentuk simulasi yang dapat diterapkan 4) Guru/dosen memilih pemain (pemegang)


menurut Sudjana (2010) adalah sebagai peranan.
berikut. 5) Guru/dosen memberi penjelasan kepada
1) Peer teaching kelompok dan pemain peranan tentang
hal-hal yang harus dilakukan.
Peer teaching yaitu latihan mengajar yang
dilakukan oleh siswa/mahasiswa kepada 6) Guru/dosen memberi kesempatan
teman-teman calon guru. bertanya kepada siswa/mahasiswa
mengenai hal-hal yang berkenaan dengan
2) Sosiodrama simulasi.
Sosiodrama yaitu bermain peranan yang 7) Guru/dosen memberi kesempatan kepada
ditujukan untuk menentukan alternatif kelompok dan pemain peranan untuk
pemecahan masalah sosial. menyiapkan diri.
3) Psikodrama 8) Guru/dosen menetapkan waktu untuk
Psikodrama yaitu bermain peranan melaksanakan simulasi.
yang ditujukan agar siswa memperoleh 9) Siswa/mahasiswa melaksanakan simulasi,
(pemahaman) yang lebih baik tentang guru mengawasi, memberi saran untuk
dirinya, dapat menemukan konsep sendiri, kelancaran simulasi.
dan menyatakan reaksinya terhadap
tekanan yang menimpa dirinya. Dengan 10) Siswa/mahasiswa secara berkelompok
demikian, psikodrama dilakukan untuk mendiskusikan hasil simulasi.
maksud terapi (masalah yang bersifat 11) Siswa/mahasiswa membuat kesimpulan
psikologis). hasil simulasi.
4) Simulasi game 4. Proses Pembelajaran Menyimak dan
Simulasi game yaitu bermain peranan, di Berbicara dengan Perpaduan Metode
sini para siswa/mahasiswa berkompetisi Snowball Throwing dan Simulasi
untuk mencapai tujuan tertentu melalui Proses pembelajaran menyimak dan
permainan dengan memenuhi peraturan berbicara dilakukan dengan memadukan
yang ditetapkan. metode snowball throwing dan simulasi.
5) Role playing Metode diterapkan secara bertahap sesuai
dengan keterampilan yang ingin dicapai.
Role playing yaitu bermain peranan yang Metode snowball throwing diterapkan
ditujukan untuk mengkreasi kembali untuk mencapai keterampilan menyimak
peristiwa masa lampau, mengkreasi dan metode simulasi diterapkan untuk
kemungkinan masa depan, mengekspose mencapai keterampilan berbicara.Langkah
kejadian masa kini dan sebagainya. pembelajarannya disesuaikan dengan
Langkah-langkah pelaksanaan metode langkah metode yang ditetapkan seperti yang
simulasi menurut Sudjana (2010) telah diutarakan pada penjelasan di atas.
Setiap metode dilakukan dalam tiga langkah
1) Guru/dosen menentukan topik dan tujuan kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal,

58
Perpaduan Metode Snowball Throwing dan Simulasi dalam Pembelajaran
Mata Kuliah Menyimak dan Berbicara .... (Nurlaili, Muhammad Kharizmi) ISSN 1412-565 X

kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Untuk di kelas (konvensional)


pertemuannya. Pada pertemuan pertama O3: tes awal pada kelompok kontrol
difokuskan pada keterampilan menyimak O4: tes akhir pada kelompok kontrol
dengan metode snowball throwing, Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa
pertemuan kedua pada keterampilan semester III Program Studi PGSD Universitas
berbicara dengan metode simulasi, dan Almuslim Bireuen. Pengumpulan data
pertemuan ketiga fokus menggabungkan dilakukan dengan teknik tes, observasi, dan
kedua keterampilan (menyimak dan wawancara. Sesuai dengan instrumen yang
berbicara) dengan memadukan kedua metode digunakan, maka data yang diperoleh pun
(snowball throwing dan simulasi). Perpaduan ada tiga macam, yaitu data hasil tes, data
metode dilakukan pada pertemuan ketiga hasil observasi, dan data hasil wawancara
karena pada pertemuan pertama dan kedua (tanggapan mahasiswa). Khusus untuk
mahasiswa diarahkan dan dikenalkan cara pengolahan data soal tes diawali dengan
dari setiap metode. mengukur validitas. Sedangkan untuk
instrumen lembar observasi dan lembar
wawancara divalidasi dengan pertimbangan
METODOLOGI PENELITIAN
ahli (judgment expert). Kemudian dilanjutkan
Penelitian ini menggunakan pendekatan dengan mengukur peningkatan kemampuan
kuantitatif dengan metode penelitian memecahkan masalah dan terakhir menguji
eksperimen kuasi. Rancangan penelitian hipotesis. Pengujian hipotesis dalam
ini menggunakan model desain penelitian ini menggunakan software
eksperimen kuasi, yaitu nonequivalent pengolah data statistik, yaitu program SPSS
controlgroupdesign. Dalam desain ini, for Windows versi 16.0. Sebelum dilakukan
mahasiswa yang telah dibagi ke dalam dua pengujian hipotesis dengan menggunakan
kelompok diberi pretes untuk mengetahui uji-t, ada dua tahap pengujian data yang
keadaan awal adakah perbedaan antara harus dilalui. Tahap pertama adalah uji
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol normalitas yang bertujuan untuk mengetahui
(Sugiyono, 2009). Eksperimen dilakukan distribusi atau sebaran skor data kemampuan
dengan memberikan perlakuan pembelajaran memecahkan masalah sosial siswa. Pengujian
menggunakan perpaduan metode Snowball uji normalitas di sini menggunakan One
Throwing dan Simulasi pada kelompok Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Pengujian
eksperimen dan pembelajaran ceramah pada kedua adalah uji homogenitas yang bertujuan
kelompok kontrol. Setelah adanya perlakuan untuk mengetahui ada tidaknya kesamaan
pada setiap kelompok, maka dilakukan varians kedua kelompok (eksperimen dan
posttest untuk mengetahui peningkatan yang kontrol). Uji homogenitas pada proposal ini
diperoleh oleh masing-masing kelompok. dilakukan dengan menggunakan uji Levene’s.
Desain penelitian dapat dilihat pada tabel Setelah memastikan data yang akan diuji
berikut. hipotesisnya normal dan homogen, maka
Desain Penelitian pengujian beda rata-rata (uji-t) pun dapat
dilakukan.
Kelompok Prates Perlakuan Pascates
Eksperimen O1 X1 O2 HASIL DAN PEMBAHASAN
Kontrol O3 X2 O4 Sebagaimana telah dikemukakan pada
Keterangan: bab I bahwa penelitian ini bertujuan untuk
O1: tes awal pada kelompokeksperimen mengetahui bagaimana pola rancangan/
O2: tes akhir pada kelompokeksperimen manual pembelajaran menyimak dan
X1: perlakuan pembelajaran dengan model berbicara dengan perpaduan metode
pembelajaran PLST snowball throwing dan simulasi, bagaimana
X2: perlakuan pembelajaran yang digunakan guru

59
Perpaduan Metode Snowball Throwing dan Simulasi dalam Pembelajaran
Mata Kuliah Menyimak dan Berbicara .... (Nurlaili, Muhammad Kharizmi) ISSN 1412-565 X

proses pembelajaran proses pembelajaran Snowball Throwing dan Simulasi


menyimak dan berbicara dengan perpaduan Dalam pola rancangan peningkatan
metode snowball throwing dan simulasi, kemampuan menyimak dan berbicara
dan bagaimana hasil belajar mahasiswa dengan menggunakan perpaduan metode
Universitas Almuslim Prodi PGSD semester snowball thowing dan simulasi ada beberapa
III pada mata kuliah Menyimak dan hal mendasar yang harus diketahui oleh
Berbicara dengan diterapkannya perpaduan pengajar yang akan menggunakan manual
metode pembelajaran snowball throwing ini. Beberapa hal tersebut adalah rasional,
dan simulasi. Pada Bab ini disajikan hasil pengertian, tujuan, materi, teknik, dan
penelitian dan pembahasan. prosedur dalam menerapkan perpaduan
1. Hasil Penelitian metode snowball throwing dan simulasi dalam
a. Pola Rancangan Pembelajaran Menyimak pembelajaran menyimak dan berbicara.
dan Berbicara dengan Perpaduan Metode Setiap metode, baik snowball throwing

Kegiatan Aktivitas Dosen Aktivitas Mahasiswa


Pendahuluan a. Appersepsi a. Menjawab pertanyaan dosen
b. Motivasi dengan menanyakan “Siapa yang belum berbicara b. Mendengar dan mengikuti
sekalipun selama belajar di kampus Universitas Almuslim? arahan dosen
Yang belum harap angkat tangan! Yang sudah harap c. Mendengarkan penyampaian
tersenyum! Apa saja yang dibicarakan dan di mana saja dosen tentang tujuan
berbicara? Jawabannya pasti macam-macam. Berdasarkan pembelajaran
jawaban diarahkan mahasiswa untuk mengacungkan jari d. Mendengarkan penjelasan
tangannya dengan menyebutkan yang dibicarakan dan dosen tentang metode belajar
tempatnya. Mengaitkan yang dilakukan mahasiswa dengan yang diterapkan dosen
materi yang akan dipelajari.

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran


d. Menjelaskan tentang metode yang digunakan saat belajar,
yaitu snowball throwing dan simulasi
Penyajian a. Mengarahkan mahasiswa untuk membentuk kelompok a. Duduk berkelompok
belajar b. Mendengarkan penjelasan
b. Memberi penjelasan tentang “ragam menyimak dan dosen
berbicara” c. Mendengarkan penjelasan
materi yang disampaikan
c. Memanggil ketua kelompok dan memberikan materi lebih dosen
lanjut pada masing-masing ketua kelompok d. Diskusi dalam kelompok
d. Meminta ketua kelompok berperan seperti dosen untuk mengenai materi yang
menyampaikan materi yang diterimanya kepada anggota disampaikan oleh ketua
kelompok kelompok
e. Meminta setiap anggota kelompok menyusun 1 pertanyaan e. Menyusun pertanyaan sesuai
dan menuliskannya pada LKM yang diberikan dosen arahan dosen seperti yang
f. Meminta mahasiswa membentuk LKM yang sudah tertera di LKM dan mencatat
dituliskan pertanyaan di dalamnya menjadi seperti sebuah pertanyaan pada LKM yang
bola sudah ada
g. Meminta mahasiswa mengikuti arahan dosen. Dosen f. Membentuk LKM menjadi
mengarahkan mahasiswa untuk saling melempar bola sebuah bola
selama kurang lebih 5 menit g. Melakukan lemparan bola
h. Meminta mahasiswa menjawab pertanyaan yang didapat sesuai arahan dosen
di dalam bola dari hasil lemparan dan menuliskannya di h. Menjawab pertanyaan yang
LKM sudah didapat
i. Meminta mahasiswa melakukan simulasi menjawab i. Melakukan simulasi seperti
pertanyaan dan menyampaikan ide/ gagasannya arahan dosen
berdasarkan soal yang didapat seperti seorang dosen j. Mengajukan pertanyaan dan
menjelaskan materi. Artinya 1 soal penjelasannya bisa menyampaian kritikan serta
luas. penilaian terhadap simulasi
j. Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk bertanya temannya
dan menyampaikan kritikan terhadap simulasi yang
dilakukan temannya.

60
Perpaduan Metode Snowball Throwing dan Simulasi dalam Pembelajaran
Mata Kuliah Menyimak dan Berbicara .... (Nurlaili, Muhammad Kharizmi) ISSN 1412-565 X

Penutup a. Mengajukan beberapa pertanyaan sebagai umpan balik a. Menjawab pertanyaan dan
dan sekaligus untuk menyimpulkan hasil pembelajaran mencatat bagian-bagian yang
b. Refleksi dianggap penting sebagai
bentuk simpulan
b. Memaparkan pendapat
terhadap proses pembelajaran
maupun simulasi memiliki langkah-langkah baik sesuai dengan langkah-langkah dari
tersendiri. Selanjutnya, langkah-langkah perpaduan kedua metode tersebut. Perpaduan
dari kedua metode dipadukan. Inilah yang dua metode tersebut menghasilkan 16 langkah
harus dipahami oleh para pengajar. Dengan (tidak baku) yang menuntun mahasiswa
mengetahui, menguasai, dan memahami hal- untuk memahami pelajaran yang diterima.
hal mendasar mengenai langkah-langkah Dengan diterapkannya keenam belas
yang telah dipadukan, maka proses penerapan langkah tersebut, mahasiswa mengetahui,
perpaduan metode snowball thowing dan mengerti, dan memahami isi pelajaran yang
simulasi dapat dilaksanakan dengan baik. disampaikan oleh dosen.
b. Proses Pembelajaran dengan Perpaduan c. Pemahaman terhadap Bacaan
Metode Snowball Throwing dan Simulasi
Dari hasil prates yang diberikan, maka
Proses pembelajaran menyimak dan berbicara diperoleh hasil sebagai berikut.
dengan perpaduan metode snowball thowing
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil
dan yang dilaksanakan berjalan sangat
Pembelajaran Perbedaan thitung df ttabel Sig. Ho
Kontrol-
65,86<66,55 -0,260 40 2,021 0,796 Terima
Eksperimen
perhitungan nilai t sebesar -0,260 dengan kemampuan menyimak dan berbicara antara
nilai signifikan sebesar 0,796. Nilai signifikan kelompok kontrol dan eksperimen tidak
yang diperoleh dari hasil perhitungan lebih terdapat perbedaan sebelum diberi perlakuan.
besar dari taraf signifikan = 0,05 maka Sedangkan untuk hasil pascates yang
hipotesis nol yang menyatakan tidak terdapat diberikan adalah sebagai berikut.
perbedaan rerata skor prates antara kelompok
kontrol dan eksperimen diterima. Ini artinya, Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil

Pembelajaran Perbedaan thitung df ttabel Sig. Ho


Kontrol-
74,05<79,40 -2,116 40 2,021 0,041 Ditolak
Eksperimen
perhitungan nilai t sebesar -2,621 dengan meliputi proses pembelajaran menyimak dan
nilai signifikan sebesar 0,041. Nilai signifikan bebicara serta hasil belajar mahasiswa yang
yang diperoleh dari hasil perhitungan lebih telah dicapai baik oleh kelas kontrol maupun
kecil dari taraf signifikan = 0,05 maka eksperimen.
hipotesis nol yang menyatakan tidak terdapat a. Aktivitas Pembelajaran dengan Perpaduan
perbedaan rerata skor prates antara kelompok Metode Snowball Throwing dan Simulasi
kontrol dan eksperimen ditolak. Ini artinya,
Secara umum pelaksanaan pembelajaran
kemampuan menyimak dan berbicara antara
menyimak dan berbicara dengan perpaduan
kelompok kontrol dan eksperimen terdapat
metode snowball throwing dan simulasi
perbedaan setelah diberi perlakuan.
berjalan dengan baik. Kegiatan pembelajaran
2. Pembahasan diawali dengan pemberian apersepsi pada
Pembahasan penelitian dilakukan mahasiswa, dosen mengingatkan siswa
berdasarkan faktor-faktor yang dicermati tentang pengetahuan yang telah lalu dengan
dalam studi ini. Faktor-faktor tersebut mengajukan beberapa pertanyaan. Dosen juga

61
Perpaduan Metode Snowball Throwing dan Simulasi dalam Pembelajaran
Mata Kuliah Menyimak dan Berbicara .... (Nurlaili, Muhammad Kharizmi) ISSN 1412-565 X

mengaitkan permasalahan-permasalahan atau eksperimen meningkat menjadi 79,40.


pengetahuan-pengetahuan yang berkenaan Hal ini berarti pada kedua kelompok
dengan topik yang akan dibicarakan. terjadi peningkatan tetapi pada kelompok
Enam belas langkah yang merupakan hasil eksperimen diperoleh skor peningkatan yang
perpaduan antara metode snowball throwing lebih tinggi. Dengan melihat hasil posttest
dan simulasi dihasilkan dan diterapkan. antar kedua kelompok terdapat selisih rerata
Dilihat dari proses pembelajaran yang skor yang cukup signifikan, maka dapat ditarik
telah dilakukan dalam penelitian tersebut, kesimpulan bahwa pembelajaran menyimak
dibandingkan dengan pembelajaran dan berbicara dengan menggunakan
dengan metode ceramah (pada kelas perpaduan metode snowball throwing dan
kontrol), pembelajaran dengan perpaduan simulasi lebih baik dalam meningkatkan
metode snowball throwing dan simulasi pemahaman mahasiswa pada keterampilan
menunjukkan peran yang berarti dalam menyimak dan berbicara.Peningkatan yang
meningkatkan kemampuan mahasiswa signifikan pada kelompok eksperimen
dalam mata kuliah menyimak dan berbicara. dikarenakan dalam pembelajaran di kelas
Berdasarkan hasil observasi, pembelajaran selama pengamatan, dosen menerapkan
menyimak dan berbicara dengan prinsip dan langkah-langkah secara efektif
perpaduan metode snowball throwing dan dan efesien. Setiap langkah yang merupakan
simulasimampu menciptakan suasana hasil dari perpaduan metode snowball
belajar yang lebih fokus terhadap substansi throwing dan simulasi dilaksanakan dengan
pembelajaran. Dengan demikian, maka hasil baik. Sehingga hasilnya berdampak kepada
pembelajaran yang diharapkan pun tercapai. semakin baiknya pemahaman mahasiswa.

b. Pemahaman terhadap Bacaan


Berdasarkan hasil penelitian, terlihat KESIMPULAN
bahwa pemahaman mahasiswa terhadap Sejalan dengan rumusan masalah penelitian,
keterampilan menyimak dan berbicara studi ini memperoleh kesimpulan berkenaan
yang melaksanakan pembelajaran dengan dengan hasil studi empirik tentang
perpaduan metode snowball throwing dan eksperimen perpaduan metode Snowball
simulasi mengalami peningkatan yang Throwing dan Simulasi dalam pembelajaran
lebih baik dibanding mahasiswa yang menyimak dan berbicara. Berdasarkan hasil
pembelajarannya menggunakan metode penelitian, dapat diambil kesimpulan sebagai
ceramah. Berdasarkan analisis data rerata berikut.Pertama, studi pendahuluan dalam
skor prates tes menyimak dan berbicara suatu penelitian sangat membantu seorang
rerata skor kelompok kontrol sebesar 65,86 peneliti untuk memecahkan permasalahan
dan rerata skor kelompok eksperimen sebesar yang terjadi di lapangan. Permasalahan
66,55. Dari hasil skor tersebut menunjukkan tersebut dapat berupa permasalahan
bahwa kemampuan awal mahasiswa pada metode pembelajaran ataupun bahan ajar.
kelompok kontrol dan eksperimen pada Dalam penelitian ini digunakan metode
saat pretest masih sesuai dengan capaian snowball throwing dan simulasi karena
masing-masing kelompok. Kemudian setelah berdasarkan studi pendahuan metode ini
dilakukan pembelajaran dengan perpaduan belum pernah diterapkan pada mata kuliah
metode snowball throwing dan simulasi pada Menyimak dan Berbicara. Pola rancangan
kelompok eksperimen dan pembelajaran pembelajaran dengan perpaduan metode
konvensional (metode ceramah) pada Snowball Throwing dan Simulasi yang sudah
kelompok kontrol, lalu dilakukan posttest dihasilkan bermanfaat bagi para pengajar di
pada kedua kelompok penelitian. Rerata perguruan tinggi untuk digunakan sebagai
skor posttest kelompok kontrol meningkat manual dalam pembelajaran menyimak dan
menjadi 74,05, sedangkan pada kelompok berbicara. Kedua, penyusunan rancangan
pembelajaran dan bahan ajar serta instrumen

62
Perpaduan Metode Snowball Throwing dan Simulasi dalam Pembelajaran
Mata Kuliah Menyimak dan Berbicara .... (Nurlaili, Muhammad Kharizmi) ISSN 1412-565 X

tes dapat dirancang berdasarkan indikator Pertama, berdasarkan hasil penelitian yang
yang telah ditetapkan dalam mata kuliah diperoleh bahwa pembelajaran menyimak
Minyimak dan Berbicara. Instrumen tes yang dan berbicara dengan perpaduan metode
diberikan kepada mahasiswa juga instrumen Snowball Throwing dan Simulasi dapat
tes yang diuji validitas dan reliabilitasnya. meningkatkan pemahaman terhadap bacaan
Dengan perencanaan yang matang, maka mahasiswa, maka perpaduan metode
proses pembelajaran menyimak dan berbicara Snowball Throwing dan Simulasi adalah
dengan menggunakan perpaduan metode metode yang bisa digunakan oleh para
Snowball Throwing dan Simulasi (dimulai dosen dalam upaya meningkatkan kualitas
dengan kegiatan awal yaitu pembukaan proses pendidikan terutama pada mata kuliah
belajar mengajar dan apersepsi, kemudian menyimak dan berbicara. Sebelum strategi
kegiatan inti yaitu pelaksanaan pembelajaran ini diimplementasikan, terlebih dahulu perlu
menyimak dan berbicara dengan perpaduan dipersiapkan kemampuan dosen dalam
metode Snowball Throwing dan Simulasi, mengelola perpaduan metode Snowball
dan kegiatan penutup dengan memberikan Throwing dan Simulasi dan mengembangkan
kesimpulan berjalan dengan baik. Sebagian materi dan teknik perpaduan metode Snowball
besar mahasiswa menunjukkan sikap Throwing dan Simulasi, serta kesiapan
positif terhadap pembelajaran menyimak mental dosen untuk melaksanakan metode
dan berbicara dengan perpaduan metode ini. Kedua, sebaiknya hasil rancangan
Snowball Throwing dan Simulasi. Hal pembelajaran dan bahan ajar serta instrumen
ini terlihat dengan adanya peningkatan tes yang telah dihasilkan ini terus dievaluasi
mahasiswa yang semakin lama semakin dan direvisi supaya benar-benar layak pakai
baik selama pembelajaran, sehingga secara luas.
memungkinkan untuk meningkatkan lagi
pemahaman mahasiswa terhadap materi yang
dipelajari. Ketiga, pembelajaran menyimak DAFTAR PUSTAKA
dan berbicara dengan perpaduan metode Ardha. (2013). Model Pembelajaran Snowball
Snowball Throwing dan Simulasi efektif Throwing. (Online). Tersedia: http://
untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa. ardhaphys.blogspot.com. Diakses 12
Ini berarti bahwa perpaduan metode Februari 2014.
Snowball Throwing dan Simulasi dapat Cahyadi, dkk. (2006). Penerapan Metode Snowball
meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam Throwing dalam PembelajaranPendidikan
menyimak dan berbicara. Jika dijabarkan Kewarganegaraan. (Online). Tersedia:
http://mgmppknkabkuburaya.blogspot.
lebih rinci lagi, maka dapat dimaknai bahwa com/2012/08/artikel-3-penerapan-metode-
perpaduan metode Snowball Throwing dan snowball-hmtl). Diakses 20 September
Simulasi dapat meningkatkan pemahaman 2013.
mahasiswa dalam pembelajaran menyimak Evandari, Neti. (2015). Upaya Meningkatkan
dan berbicara. Peningkatan pemahaman Prestasi Belajar IPS Menggunakan Model
ini dibuktikan dengan adanya perbedaan Pembelajaran Snowball Throwing pada
peningkatan rerata kemampuan antara Kelas V di SD Negeri Ngebel Kasihan
mahasiswa yang belajar dengan perlakuan Bantul. (Online). . Diakses Februari 2015.
perpaduan metode Snowball Throwing dan Sudjana, Nana. (2010). Dasar-Dasar Proses
Simulasi dengan mahasiswa yang belajar Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
dengan pembelajaran ceramah. Mahasiswa Algesindo.
pada kelas eksperimen mengalami Sugiyono. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan:
peningkatan rerata skor pemahaman terhadap Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
bacaan yang lebih tinggi daripada mahasiswa R&D. Bandung: Alfabeta.
pada kelas konvensional.
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian,
dapat dikemukakan saran sebagai berikut.
63
Perpaduan Metode Snowball Throwing dan Simulasi dalam Pembelajaran
Mata Kuliah Menyimak dan Berbicara .... (Nurlaili, Muhammad Kharizmi) ISSN 1412-565 X

Suprijono, Agus. (2011). Cooperative Learning: Teori


& Aplikasi PAIKEM). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Tarigan, Henry Guntur. (2007). Berbicara Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
___________________ (2008). Menyimak Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.

64

Anda mungkin juga menyukai