Resume Asuhan Keperawatan Kritis - Dhia Bakhitah
Resume Asuhan Keperawatan Kritis - Dhia Bakhitah
Pasien masuk ke rumah sakit memiliki berbagai kondisi. Pasien dalam kondisi life-
threatening akan masuk ke ICU. Kondisi tersebut merupakan kondisi kritis. Pasien dengan
kondisi kritis memerlukan perawatan khusus. Tenaga kesehatan perlu melakukan perawatan
secara holistik untuk menjaga kondisi pasien tetap stabil. Dalam LTM ini, akan membahas
asuhan keperawatan kritis bagi pasien di ICU.
PENGKAJIAN
Tentukan frekuensi dan irama pernapasan. Kaji dada untuk mengetahui kedalaman
pernapasan, gerakan paradoksial dan kesimetrisan pernapasan. Catat penggunaan otot bantu
napas, pernapasan cuping hidung, dan batuk. Palpasi dada untuk mengetahui krepitus atau nyeri.
SUARA PERNAPASAN
Suara bronkial :nada tinggi dan normalnta terdengar diatas trakea. Fase inspirasi lebih
singkat daripada fase ekspirasi.
Suara vesikular :nada rendah dan normalnya terdengar di perifer paru-paru. Fase inspirasi
lebih lama dari fase ekspirasi.
Suara bronkovesikular : nada sedang, kualitas suara yang kurang terdengar. Lama fase
inspirasi sama dengan fase ekspirasi.
SUARA TAMBAHAN
Kaji suara pernapsan dan suara ketika berbicara ; krekels, mengi, pleural friction rub,
bronkofoni, whispered pectoriloquy, egofoni
OKSIGENASI/VENTILASI
Periksa sistem pemberian oksigen, set ventilator, dan alarm. Dapatkan hasil pemeriksaan
saturasi dan karbondioksida.
DRAINASE DADA
Kaji apakah sistem berfungsi dengan tepat dan catat jumlah, warna, dan karakter drainase
dada.
PENGHITUNGAN OKSIGENASI
Pantau parameter yang relevan,
RADIOGRAF DADA
Radiograf dada digunakan untuk memberi informasi tentang proporsi anatomi secara
kasar dan letak struktur jantung, termasuk pembuluh darah besar ; untuk mengevaluasi lapang
paru dan untuk memeriksa letak jalan napas, kateter vena sentral, kateter arteri pulmonalis, slang
dada, dan transvenous pacemaker lead.
6. PENGKAJIAN KARDIVASKULER
IRAMA DAN FREKUENSI JANTUNG
Catat pemasangan lead dan dapatkan setrip irama untuk menentukan irama dan frekuensi
jantung.
INTEGUMEN
Catat warna, suhu, dan kelembaban. Periksa dinding dada anterior untuk mengetahui
pengisian kapiler (> dari 3 detik menandakan perfusi jaringan, evaluasi derajat edema (dengan
memeberikan tekanan selama 10 detik dan catat kedalaman jari)
DENYUT NADI
Periksa denyut nadi secara bilateral kecuali arteri karotis. Catat frekuensi, irama,
kesamaan, dan amplitudo.
BUNYI JANTUNG
Auskultasi setiap area perikordium secara sistematis. Bel stetoskop menekankan pada
bunyi frekuensi rendah (misal S3, S4), pada bunyi nada tinggi (S1, S2)
MURMUR JANTUNG
Identifikasi murmur sesuai dengan lokasi (misal; jarak dari midsternal, midklavicula, atau
aksila)
TEKANAN DARAH
Periksa TD pada kedua lengan. Perbedaan tekanan kurang dari 10 mmHg tidak signifikan
kecuali intensitas atau kualitas denyut arteri radialis tidak sama. Jika ada perbedaan gunakan
lengan yang tekanan darahnya lebih tinggi.
GAP AUSKULTASI
Tentukan adanya gap auskultasi, suatu temuan umum pada pasien yang mengalami
hipertensi atau stenosis aorta.
PULSUS PARADOKSUS
Tentukan adanya pulsus paradoksus. Kempiskan manset TD secara perlahan (1mmHg
persiklus pernapasan) dan catat ketika bunyi pertama terdengar. Bunyi terdengar secara intemiten
bersamaan dengan ekspirasi. Pulsus paradoksus dapat ditemukan pada efusi perikardium,
tamponade jantung, embolus paru, dan penyakit jalan napas obstruktif berat.
PEMANTAUAN HEMODINAMIK
Dapatkan hasil pemeriksaan dan hitung parameter kardiopulmoner.
ABDOMEN
Catat ukuran, bentuk, dan kesimetrisan. Ukur lingkar perut yang sejajar dengan
umbilikus. Palpasi untuk mengetahui adanya nyeri tekan atau massa.
ELIMINASI USUS
Catat karateristik feces ; periksa feces untuk mengetahui adanya darah tersamar.
DRAIN
Catat tipe dan lokasi drain. Periksa ketepatan fungsi sistem drainase dan karakteristik
serta jumlah drainase. Kaji kondisi kulit.
STATUS CAIRAN
Timbang BB setiap hari. Peningkatan 0,5 kg/hari menunjukkan retensi cairan. Ukur
asupan dan haluaran. 1 liter cairan kira-kira sama dengan 1 kg BB.
KANDUNG KEMIH
Lakukan perkusi abdomen untuk mengetahui adanya distensi kandung kemih.
URINE
Identifikasi tipe slang drainase urine dan kaji ketepatan fungsinya, ukur haluaran urine.
Catat warna dan konsistensi.
Anuria: <100 ml/24 jam
Oliguria: 100 – 400 ml/24 jam
(Susan B. Stillwell, 2011, Pedoman Keperawatan Kritis Ed.3, Hal. 1 – 30)