Anda di halaman 1dari 6

17.

Hormon yang merangsang pembentukan ASI

Prolaktin adalah hormon yang membuat sel-sel produksi ASI bekerja maksimal. Selama hamil, hormon
ini tidak akan dihasilkan tubuh karena ditahan oleh hormon progesteron. Hormon ini diproduksi oleh
kelenjar pituitari.

18. Sel saraf yang mempunyai fungsi untuk mengirim impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat

Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak
(ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan
dengan saraf asosiasi (intermediet).

19. Bagian otak

Otak besar

Disebut otak besar karena bagian ini merupakan bagian terbesar dari otak. Otak besar terbagi menjadi
dua, yaitu otak kiri dan otak kanan. Otak besar alias cerebrum terdiri dari beberapa bagian atau lobus,
yaitu frontal, temporal, parietal, dan oksipital. Bagian-bagian ini memiliki fungsi yang spesifik.

Lobus frontal bertanggung jawab terhadap fungsi otak sebagai pemecah masalah, berpikir, mengatur
rencana, konsentrasi, hingga mengatur pergerakan tubuh (fungsi motorik). Lobus temporal memiliki
tanggung jawab dalam hal mengelola memori dan pendengaran, serta menangkap emosi orang lain.

Untuk lobus parietal, fungsinya adalah sebagai penanggung jawab dalam hal sensasi dari alat indera,
posisi tubuh, dan menulis. Sementara, tanggung jawab lobus oksipital adalah mengatur sistem
penglihatan manusia.

Otak kecil

Otak kecil atau biasa disebut cerebellum, terletak di bagian belakang dan berada di bawah otak besar.
Bagian ini hanya berukuran seperdelapan dari otak besar. Meski berukuran kecil, namun fungsinya tidak
kalah penting. Fungsi otak kecil adalah mengontrol keseimbangan, pergerakan, dan koordinasi tubuh.
Berkat bagian otak ini, seseorang bisa berdiri tegak, berjalan dengan seimbang, dan bergerak dengan
lincah.

Batang otak

Batang otak berada di depan otak kecil dan di bawah otak besar. Bagian ini menghubungkan otak
dengan sumsum tulang belakang. Tanggung jawab bagian ini sangat erat kaitannya dengan fungsi
mempertahankan kehidupan. Pengaturan pernapasan, pencernaan makanan, peredaran dan tekanan
darah adalah tugas yang dikelola oleh bagian otak ini. Batang otak juga bertanggung jawab dalam hal
refleks tubuh. Bagian ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu otak tengah, pons, dan medula
oblongata.

Diensefalon
Bagian ini berada di dalam otak besar tepat di atas batang otak. Fungsi dari bagian ini adalah sebagai
penanggung jawab fungsi sensorik, kontrol nafsu makan, pengaturan suhu tubuh, dan siklus tidur.
Talamus, hipotalamus, dan epitalamus adalah tiga bagian diensefalon.

Ganglia basal

Segala fungsi koordinasi pada otak membutuhkan ganglia basal. Keberadaan bagian ini berfungsi
mengelola pesan untuk disampaikan atau dikirimkan antara beberapa bagian otak. Ganglia basal sendiri
merupakan sekelompok struktur yang mengelilingi sebagian dari talamus di otak.

Beruntung otak dilindungi oleh berbagai lapisan sehingga fungsinya bisa tetap terjaga. Lapisan paling
luar yang melindungi otak adalah tulang tengkorak. Di bawah tengkorak terdapat meninges atau selaput
otak yang merupakan selaput kokoh yang mengelilingi otak dan saraf tulang belakang. Dalam meninges
sendiri, terdapat cairan otak yang berfungsi untuk meredam cedera, memberi nutrisi pada sel-sel otak
dan saraf tulang belakang, serta membawa zat sisa metabolisme dari otak.

20. Sistem saraf pusat terdiri dari :

Sistem saraf pusat terdiri atas dua bagian seperti yang tertera diatas, yakni: otak (ensephalon) dan
sumsum tulang belakang (medulla spinalis).Kedua bagian tersebut merupakan bagian yang lunak dan
perlu perlindungan. Yang mana pelindung nya itu adalah tengkorak dan ruas – ruas tulang belakang.

A.Otak

Otak adalah bagian terpenting anggota badan yang mana ia juga merupakan pusat pengatur dari
kegiatan manusia.

selain itu otak juga di lindungi oleh 3 lapisan selaput meningis.

Tiga lapisan tersebut, yakni:

1.Durameter;

2.Arachnoide Meter;

3.Piameter ;

B. Sumsum Tulang Belakang (medulla spinalis)

Sumsum tulang belakang terletak memanjang didalam rongga belakang. Mulai dari ruas – ruas tulang
leher sampai ruas – ruas tulang pinggul yang kedua. Sumsum tulng belakang ini terbagi menjadi dua
lapisan. Yang mana bagian luar dari sumsum tulang belakang tampak berwarna putih, dan sedangkan
bagian dalamnya berbentuk kupu – kupu dan berwarna kelabu. Pada bagian luar mengandung serabut
saraf, dan sedangkan bagian dalamnya mengandng badan saraf. Di dalam sumsum tulang belakang
terrdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung.Berfungsi sebagai penghantar impuls dari
otak ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.
6. Frekuensi Bunyi

frekuensi bunyi adalah getaran frekuensi yang terdengar oleh manusia (normal) dengan standar 20 hz
hingga 20.000 hz (20 Khz).

Jenis bunyi bersadarkan frekuensinya :

Infrasonik itu bunyi yang memiliki frekuensi kurang dari 20 Hertz. Bunyi ini hanya bisa didengar oleh
Hewan, tapi tidak semua jenis hewan yang bisa mendengar bunyi ini. Contoh hewan : jangkrik dan
anjing,

Audisonik itu bunyi yang memiliki frekuensi antara 20 sampe 20.000 Hertz, bunyi ini bisa didengar
manusia.

Ultrasonic adalah bunyi yang memiliki frekuensi diatas 20.000 Hertz, rentang ini bisa didengar oleh
hewan seperti lumba-lumba, anjing, kelelawar.

Contoh Soal 1

1. Sebuah pegas menghasilkan frekuensi 50 Hz. Tentukanlah periode getaran itu ?

Penyelesaian :

Diketahui : f =50 Hz

Ditanya : T =…?

Jawaban :

T = 1/f

T = 1/50 = 0,02 s

Maka, Periode getaran pegas adalah 0,02 s

Contoh Soal 2

2. Jika benda A bergetar 75 getaran tiap sekon, dan benda B bergetar 60 getaran tiap sekon.
Perbandingan antara frekuensi benda A dengan benda B adalah ?

A. 6 : 7

B. 5 : 4

C. 4 : 5

D. 3 : 5
Pembahasan :

Diketahui :

Frekuensi ialah banyaknya getaran yang terjadi setiap sekon, maka :

Frekuensi benda A = 75/sekon = 75 Hertz

Frekuensi benda B = 60/sekon = 60 Hertz

Jawaban :

Perbandingan frekuensi benda A dan benda B ialah :

75 : 60

75/15 : 60/15

5:4

7. Kuat penerngan pada suatu ruangan

CANDELA

Candela adalah salah satu satuan pencahayaan. Dari bahasanya Candela bisa diartikan sama dengan
besar pencahayaan lilin.

LUMEN

Lumen adalah salah satu satuan Pencahayaan. Pada satuan pencahayaan LUMEN, menyatakan seberapa
besar pencahayaan yang dihasilkan dari satu sumber cahaya.

LUX

Lux adalah salah satu satuan Pencahayaan. Lux menyatakan nilai besaran Pencahayaan yang ada dalam
suatu ruangan yang mendapatkan Pencahayaan dari suatu sumber cahaya.

Rumus:

N= ExLxW

Ø x LLF x Cu x n

Penjelasan Rumus diatas, adalah :

N = Jumlah titik lampu

E = Kuat penerangan (Lux), rumah atau apartemen standar 100lux - 250lux

L = Panjang (Length) ruangan dalam satuan Meter


W = Lebar (Width) ruangan dalam satuan Meter.

Ø = Total nilai pencahayaan lampu dalam satuan LUMEN

LLF = (Light Loss Factor) atau Faktor kehilangan atau kerugian cahaya, biasa nilainya antara 0,7–0,8

Cu = (Coeffesien of Utillization)

n = Jumlah Lampu dalam 1 titik

Contoh:

Suatu ruangan Kamar tidur berukuran Panjang 5 meter dan Lebar 4 Meter di dalam Rumah tinggal,
hendak dipasang Lampu TL 40 Watt, Berapa banyak lampu TL 40 Watt yang dibutuhkan untuk
memberikan pencahayaan yang baik dalam ruangan Kamar tidur tersebut ?

Diketahui:

Dapat kita lihat, dari data standar kuat pencahayaan diatas bahwa untuk ruangan Kamar tidur di rumah
tinggal adalah : 120 Lux – 250 Lux.

Kita ambil Nilai tengah sekitar 200 Lux

Maka diketahui, E = 200 Lux.

Panjang ruangan atau L = 5 meter

Lebar ruangan atau W = 4 meter

Nilai Lumen lampu atau Ø = 40 Watt x 75 Lumen

Ø = 3000 Lumen.

Untuk sistem penerangan langsung dengan warna plafon dan dinding terang, Nilai Koefisien atau CU
( coeffesien of utilization ) adalah : 50-65 %.

Untuk Hal ini, kita bisa ambil nilai terendah yaitu 50 % atau 0,5

Light loss factor ( LLF ) = 0,7-0,8. LLF tergantung ; kebersihan sumber cahaya, tipe kap lampu,
penyusutan cahaya dari permukaan lampu, dan lainnya

Nilai LLF kita ambil nilai sebesar = 0,7

Jumlah lampu dalam satu titik (n) adalah 1

Maka,
N= ExLxW

Ø x LLF x Cu x n

N = 200 LUX x 5 meter x 4 meter

3000 Lumen x 0,7 x 0,5 x 1

N = 4000

1050

N = 3,8 (dibulatkan menjadi 4 buah lampu)

Maka didapat bahwa Jumlah lampu yang dibutuhkan untuk memberikan pencahayaan pada Kamar tidur
di Rumah tinggal adalah sebanyak 4 Buah dengan Lampu yang digunakan adalah TL 40 Watt.

Atau jumlah watt yang dibutuhkan adalah 4 x 40 watt = 160 watt.

Anda mungkin juga menyukai