Anda di halaman 1dari 5

1.

Pada penetapan kadar zat C di dalam sampel plasma, dipipet 2 ml sampel plasma
kemudian ditambahkan 2 tetes larutan HCl pekat hingga sampel plasma mencapai pH3.
Kemudian ditambahkan 5 ml eter dan dilakukan ekstraksi selama 15 menit sehingga
didapatkan pemisahan fase air dan fase organik. Dipipet 3 ml fase organik tersebut dan
diuapkan hingga didapat residu kering. Residu direkonstitusi dengan 5 ml larutan HCl
0,1 N dan kemudian ditambahkan 2 ml pereaksi. Dilakukan pengukuran dengan metode
spektrofotometri turunan pertama terhadap ekstrak HCl 0,1 N dan diperoleh hasil
pembacaan ∆A/∆λ sebesar 0,119. Dibuat kurva baku kerja zat C dalam 5 ml larutan HCl
0,1 N dan setelah penambahan 2 ml pereaksi dihasilkan data konsentrasi VS ∆A/∆λ
sebagai berikut: 2 µg/ml (0,056), 5µg/ml (0,103), 8µg/ml (0,169), 10µg/ml (0,209).
Berapa kadar zat C dalam sampel plasma tersebut?
Sampel = ambil 2 ml  volume akhir = 7 ml
∆A/∆λ = 0,119
Konsentrasi (µg/ml) ∆A/∆λ
2 0,056
5 0,103
8 0,169
10 0,209

A = 0,013034
B = 0,019395
R = 0,997432

Y = a + bx
Y = 0,013034 + 0,019395 x
0,119 = 0,013034 + 0,019395 x
X = 5,463697 µg/ml
X = 5,463697 µg/ml x 10 ml = 54,63697µg
Konsentrasi zat C = 54,63697µg / 2 ml = 27,31848 ppm

2. Pada penetapan kadar vitamin B1 dan B6 di dalam sampel serum, dipipet 2 ml sampel
serum, kemudian ditambahkan 2-3 tetes larutan NH4OH 6 N hingga sampel serum
mencapai pH 8. Kemudian ditambahkan 10 ml pelarut organik dan dilakukan ekstraksi
selama 5 menit sehingga didapatkan pemisahan fase air dan fase organik. Dilakukan
pengukuran dengan metode spektrofotometri (metode simultan) terhadap fase organik
dan didapatkan hasil pengukuran absorbansi sebesar 0,765 pada λ=240 nm dan 0,598
pada λ=280 nm. Diketahui E (1%, 1 cm) vitamin B1 pada λ=240 nm adalah 570 dan
pada λ=280 nm adalah 340, sedangkan E (1%, 1 cm) vitamin B6 pada λ=240 nm adalah
315 dan pada λ=280 nm adalah 585. Hitunglah kadar vitamin B1 dan B6 dalam sampel
serum.
Jawab :
Sampel = 2 ml diekstraksi dengan 10 ml pelarut organik
Pengukuran spektrofotometri :
λ 240 nm= 0,765
λ 280 nm= 0,598
 Data A 1%, 1 cm B1
λ 240 nm= 570
λ 280 nm= 340
 Data A 1%, 1 cm B6
λ 240 nm= 315
λ 280 nm= 585
Kadar ?
A240 = A B 1+ A B 6

0,765 = E.C B 1 + E.C B 6

0,765 = 570 . C B 1 + 315 . C B 6 … persamaan 1

A280 = A B 1+ A B 6

0,598 = E.C B 1 + E.C B 6

0,598 = 340 . C B 1 + 585 . C B 6 … persamaan 2

Mencari C B 6

0,765 = 570 . C B 1 + 315 . C B 6 x 340

0,598 = 340 . C B 1 + 585 . C B 6 x 570

260,1 = 193.800 C B 1 +107.100 C B 6

340,86 = 193.800 C B 1 +333.450 C B 6

- 80,76 = - 226.350 C B 6
C B 6=0,000357 %

C B 6=0,000357 x 1000=3,57 ppm

Jumlah B6  3,57 µg/ ml x 10 ml = 35,7 µg


Konsentrasi analit dalam sampel = 35,7 µg/ 2 ml = 17,85 ppm

Mencari C B 1

0,598 = 340 . C B 1 + 585 . C B 6


0,598 = 340 . C B 1 + 585 . 0,000357
C B 1=0,000115 %

C B 1=0,000115 x 1000=1,15 ppm

Jumlah B1  1,15 µg/ ml x 10 ml = 11,5 µg


Konsentrasi analit dalam sampel = 11,5 µg/ 2 ml = 5,75 ppm

3. Penetapan kadar zat Y dalam plasma dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer


metode 2 panjang gelombang. Mula-mula dipipet 2 ml sampel plasma dan ditambah 2 ml
TCA 20 % untuk mengendapkan protein. Kemudian dicentrifuge dan dipipet 1 ml
supernatan dan ditambah larutan HCl 3 N secukupnya hingga diperoleh pH 2. Setelah itu
diekstraksi dengan 4 ml eter, dan dipisahkan fase air dan fase organik. Diambil 2 ml fase
organik dan diuapkan hingga kering, residu dilarutkan kembali dengan 10 ml metanol
dan diamati dengan spektrofotometer. Didapat hasil pengamatan sebagai berikut:
absorban pada λ1 = 0,860, absorban pada λ2 = 0,620. Dibuat larutan standar dalam
metanol dengan konsentrasi 20 µg/ml dan diperoleh absorban pada λ1 = 0,750 dan
absorban pada λ2 = 0,550. Hitunglah kadar zat Y dalam sampel plasma.
Sampel = 2 ml  volume akhir = 12 ml
Data pengamatan :
λ1 = 0,860
λ2 = 0,620

Dari larutan standar dalam metanol 20 µg/ml :


λ1 = 0,750
λ2 = 0,550
Kadar ?

Larutan standar
A1= E.C 1
0 , 750=E . 20
E = 0,0375

A2= E.C 2
0 , 5 50=E . 20
E = 0,0275

Sampel =
A1= E.C 1
0,860=0,0375 .C 1
C 1=22,93µg/ml
C 1=22,93µg/ml x 12 ml = 275,16 µg
C 1=¿275,16 µg / 2 ml = 137,58 ppm
A2= E.C 2
0 , 62 0=0,0275 . C1
C 2=22,54 µg/ml
C 2=22,54 µg/ml x 12 ml = 270,48 µg
C 2=¿270,48 µg / 2 ml = 135,24 ppm

Rata-rata konsentrasi = 137,58 ppm + 135,24 ppm = 272,82 / 2 = 136,41 ppm

4. Pada penetapan kadar zat Z di dalam serum dengan menggunakan metode


spektrofotometri (standar adisi), dipipet 2 ml serum, kemudian ditambahkan 2-3 tetes
larutan NH4OH 6N hingga sampel serum mencapai pH 8. Kemudian ditambahkan 5 ml
kloroform dan dilakukan ekstraksi selama 5 menit sehingga didapatkan pemisahan 2 fase
yaitu fase air dan fase organik. Dipipet 3 ml fase organik tersebut dan kemudian
diuapkan hingga residu kering. Residu tersebut direkonstitusi dengan kurang lebih 5 ml
metanol, kemudian ditambah dengan 1 ml larutan standar Z (5 macam konsentrasi) dan
volumenya di adkan hingga 10 ml di dalam labu takar. Pengukuran dengan
spektrofotometer memberikan hasil pembacaan absorbansi sebagai berikut: pada hasil
ekstraksi yang ditambah 1 ml larutan standar dengan konsentrasi 10 µg/ml (0,211), 20
µg/ml (0,325), 30 µg/ml (0,428), 40 µg/ml (0,531), 50 µg/ml (0,637). Berapakah kadar
zat Z di dalam sampel serum tersebut?
Jawab :
Sampel dipipet 2 ml  10 ml pada labu takar

Data absorbansi :
Konsentrasi Absorbansi
10 µg/ml 0,211
20 µg/ml 0,325
30 µg/ml 0,428
40 µg/ml 0,531
50 µg/ml 0,637

Rata-rata absorbansi = 0,4264

Y = a + bx
A = 0,109
B =0,01058
R = 0,999827

Y = 0,109 + 0,01058 x
Konsentrasi sesungguhnya =
0,4264 = 0,109 + 0,01058 x
X = 30 µg/ml x 10 ml = 300 µg
X = 300 µg / 2 ml =150 ppm

Kadar zat Z adalah 150 ppm

Anda mungkin juga menyukai