DOSEN PENGAMPUH :
Di susun oleh :
Ledia sesita
(1834020160)
FAKULTAS EKONOMI
Puji syukur penulis Haturkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya. Penulisan
Muhammadiyah dalam bidang ekonomi dan peran Muhammadyah dalam Berbangsa dan
Bernegara. Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, itu
Namun berkat dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya pembuatan
makalah ini tepat pada waktunya. Penulis berharap dalam penulisan makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya serta semoga dapat
yang akandatang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
a. Simpulan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
mungkar. Bergerak demi terciptanya masyarakat utama adil, makmur dan sejahtera sehingga
terwujud masyarakat islam yang sebenar - benarnya. Muhammadiyah seperti halnya semua
gerakan pembaharuan Islam di seluruh dunia sudah sejak dini berpendapat bahwa ijtihad
tidak pernah tertutup. Ia terbuka selama-lamanya dengan tujuan untuk aktualisasi ajaran
gerakan masyarakat yang buta dengan politik, tidak mau bersentuhan dengan politik. Namun,
pergerakan amar ma’ruf nahi mungkar. Untuk menjaga kemurnian pergerakan sebagai
Banyaknya masyarakat kita yang sekarang tidak mampu membuat Muhammadiyah untuk
terus mengembangkan dan memperbaiki ekonomi anggota dan umat. Dimana pada era
globalisasi sekarang ini ekonomi liberalisme dan kapitalismelah yang telah berkembang
sehingga membuat masyarakat kita merasa tertekan. Sehingga pada saat ini bagi masyarakat
kita yang kehidupannya menengah kebawah hidupnya merasa susah. Pada saat inilah peran
muhammadiyah sangat diperlukan sebagai orgnisasi besar di Indonesia untuk ikut serta dalam
perekonomian yang memberatkan umatnya.Dengan fasilitas dan media yang dimiliki oleh
muhammadiyah, maka dapat digunakan untuk bergerak dalam bidang ekonomi demi
mewujudkan masyarakat yang sebenar-benarnya.
B. TUJUAN
a. Muhammadiyah adalah gerakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar yang bersumber
pada Al qur’an dan as sunnah dimana bergerak di berbagai bidang dalam berdakwah.
Dengan pembuatan makalah ini semoga bagi orang yang belum tahu apa
danbernegara.
BAB II
PEMBAHASAN
pedoman, dan arah berjuang. Hal tersebut mempunyai arti penting karena menjadi landasan
berfikir dan amal usaha bagi semua pimpinan dan anggota Muhammadiyah. Dari periode ke
tersebut disusun mengikuti perkembangan persyarikatan dari masa ke masa. Isi suatu Khittah
sesuai dengan dasar dan tujuan Muhammadiyah serta menunjukkan situasi masa dalam satu
periode. Begitu pula sasaran yang akan dicapai dalam suatu periode tergambar dalam suatu
khittah. Umumnya suatu khittah bersifat pembinaan kepemimpinan dan bimbingan untuk
Adapun Khittah Denpasar tahun 2002 atau Khittah Muhammadiyah dalam Berbangsa dan
Bernegara yang bersifat lengkap itu berisi sembilan butir pernyataan pokok, yaitu sebagai
berikut:
merupakan salah satu aspek dari ajaran Islam dalam urusan keduniawian (al- umur
ad-dunyawiyat) yang harus selalu dimotivasi, dijiwai, dan dibingkai oleh nilai-nilai
Thayyibatun Wa RabbunGhafur”.
praktis atau berorientasi pada kekuasaan (real politics) untuk dijalankan oleh partai-
menuju terciptanya sistem politik yang demokratis dan berkeadaban sesuai dengan
dakwah amar ma’ruf nahi munkar dengan jalan mempengaruhi proses dan kebijakan
negara agar tetap berjalan sesuai dengan konstitusi dan cita-cita luhur bangsa.
Muhammadiyah secara aktif menjadi kekuatan perekat bangsa dan berfungsi sebagai
wahana pendidikan politik yang sehat menuju kehidupan nasional yang damai dan
berkeadaban.
sebagaimana organisasi politik seperti halnya partai politik dengan segala aktivitasnya dalam
Namun baik organisasi kemasyarakatan maupun organisasi politik melalui jalur yang
berbada tetap bertemu dalam satu titik yaitu bersama-sama membangun bangsa dan negara.
Karenanya baik ormas keagamaan atau kemasyarakatan maupun partai politik memiliki
posisi dan peran yang berbeda tetapi sama-sama penting dan strategis dalam membangun
Muhammadiyah akan menjadi salah posisi dan tidak tepat manakala dipandang dan
diposisikan dari sudut partai politik atau kepentingan perjuangan kekuasaan yang bersifat
praktis. Partai politik dan perjuangan politik kekuasaan itu sendiri memang penting dan
strategis tetapi juga bukan segala-galanya. Urusan bangsa dan negara terlalu penting hanya
diserahkan dan menjadi garapan partai politik dan sekadar kepentingan perjuangan kekuasaan
belaka. Lebih dari itu kenyataan juga menunjukkan bahwa kehidupan partai politik dan
perjuangan politik kekuasaan sebagaimana menjadi agenda utama urusan politik tidaklah
bahkan seringkali sarat masalah, sehingga bukan sekadar dunia yang indah. Seorang
pimpinan partai politik di negeri ini berangkat dari pengalamannya di lapangan bahkan
sempat menyatakan bahwa politik itu dalam praktiknya sungguh jahatdan kotor,kendati tentu
saja dalam sisi lain politik itu juga menunjukkan nilai luhur terutama ketika dibingkai moral
Jika sebagian pandangan menyatakan hasil kerja politik itu luar biasa bagaikan
memancing ikan hiu, sedangkan dakwah sekadar mengail ikan teri, sesungguhnya tidak
selamanya demikian. Ketika menang memang besar ikan tangkapannya, tetapi manakala
kalah juga tak kalah besar jatuh dan bangkrutnya. Ormas-ormas Islam yang di masa lalu jaya
kemudian berubah menjadi partai politik pada akhirnya juga tenggelam, atau ketika menjadi
terlantar. Partai politik Islam yang di masa lalu jaya kemudian mati dan menjadi beban
sejarah atau partai-partai politik yang demikian ideal sejak awal tetapi setelah di perjalanan
bagaikan kacang lupa kulit, sehingga resikonya pun tak kalah bera.
tangannya tak seberapa, mungkin kecil dan mengais-ngais. Tetapi dalam jangka panjang
sering tidak kalah besar hasil dan manfaatnya. Kalau berandai-andai bahwa Muhammadiyah
menjadi partai politik atau terus bergumul dalam perjuangan politik mungkin meraih sukses
besar, tetapi juga terbuka kemungkinan bangkrut besar sehingga tidak seperti sekarang
memiliki 171 perguruan tinggi, ribuan sekolah dan taman kanak-kanak, puluhan rumah sakit,
ratusan balai pengobatan dan panti asuhan, dan lebih penting lagi masih mengakar di
masyarakat luas dengan kepercayaan yang melekat di dalamnya. Ketika sesekali masuk ke
ranah perjuangan atau dukungan politik, sering dengan mudah kritik dan peluruhan
kepercayaan mengemuka ke ruang publik.
Muhammadiyah juga tidak akan memiliki basis sosial yang kuat dalam berdakwah,
sehingga boleh jadi kehilangan kepercayaan dari umat atau masyarakat, yang lama kelamaan
surut dan mengecil sebagaimana ormas Islam yang lebih dulu lahir dan kemudian nyaris
hilang dari peredaran. Pertimbangan yang demikianjuga perlu dikemukakan dan menjadi
perhatian agar tidak mudah menegasi posisi dan peran penting Muhammadiyah karena
demikian kuat hasrat membawa gerakan islam ini masuk ke kancah perjuangan politik-praktis
baik langsung maupun tidak langsung. Politik sekali lagi penting dan strategis, tetapi juga
ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lebih-lebih dakwah kemasyarakatan tak kalah penting
dan strategisnya manakala ditekuni, digarap, dikelola, dan diperjuangkan sepenuh hati
denganistiqamah.
Karena itu, Muhammadiyah baik dengan Khittah maupun tanpa Khittah, sesungguhnya
telah berada di jalur yang tepat, sebagaimana pihak atau organisasi lain yang mengambil jalur
perjuangan politik sama tepatnya, manakala semuanya dilakukan dengan terfokus, optimal,
sungguh-sungguh, dan lebih penting lagi dengan mengerahkan segala potensi dan berpijak
pada idealisme. Kepalan tangan yang kecil dalam jalur gerakan dakwah kemasyarakatan
manakala disatukan dari ratusan ribua hingga jutaan warga Muhammadiyah dalam
menyangga gerakan Islam ini insya Allah akan melahirkan karya amaliah yang luar biasa.
dengan tetap berada dalam kerangka gerakan dakwah dan tajdid yang menjadi fokus dan
sebagai gerakan sosial civil-society dalam memainkan peran berbangsa dan bernegara tanpa
harus bergumul dalam kancah perjuangan politik- praktis sebagaimana partai politik.
kepentingan sebagai kekuatan masyarakat madaniah merupakan format yang tepat dalam
memainkan peran politik-kebangsaan untuk mewujudkan Indonesia sebagai bangsa dan
negara yang maju, adil, makmur, sejahtera, bermartabat, dan berdaulat sebagaimana cita-cita
komunikasi politik, sosialisasi politik, pendidikan politik, melakukan kritik atau tekanan
publik, dan distribusi kader politik atau kader profesional lainnya yang dapat masuk ke
seluruh lini pemerintahan. Peran kelompok kepentingan tersebut dengan tetap dilakukan
berdasarkan spirit dakwah al-amr bi al-ma‟ruf wa nahyu „an al-munkar, yang dilakukan
dengan pendekatan berwajah kultural dan tidak sebagaimana peran politisi dan partai politik
yang sering bersifat serba terbuka, vulgar, dan sarat tawar menawar kepentingan yang bersifat
Muhammadiyah.
selaku kekuatan masyarakat madaniyah dan wujud dari peran amar makruf dan nahi munkar,
Muhammadiyah dan para pelaku gerakannya tetap harus memperhatikan prinsip-prinsip dan
etika organisasi termasuk di dalamnya komitmen pada Khittah Muhammadiyah. Tidak boleh
karena alasan menjalankan fungsi kelompok kepentingan kemudian terjebak pada langkah
politik-praktis dan menjadikan organisasi sebagai pertaruhan politik, karena sampai batas
tertentu pula melalui fungsi kelompok kepentingan akan terjadi proses politik-praktis
manakala tidak dijaga jarak dan keseimbangan dalam menjalankannya. Baik dalam
misalnya manakala dilakukan melampaui garis Khittah dan kepatutan organisasi maka pada
dikembangkan pula jaringan kader politik kebangsaan, baik yang berada dan melalui jalur
partai politik dan lembaga legislatif, maupun di jalur lembaga eksekutif dan yudikatif serta
berbagai struktur kelembagaan di luar organisasi. Pengembangan jaringan kader politik atau
kader kebangsaan tersebut berfungsi sebagai kepanjangan tangan atau anak panah gerakan
kader politik / kader bangsa dengan Persyarikatan yang selama ini sampai batas tertentu
menjadi keluhan sementara pihak. Lebih jauh lagi melalui jaringan kader politik kebangsaan
tersebut dapat diptimalkan misi Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Agar peran kader politik kebangsan tersebut dapat dioptimalkan bagi kepentingan misi
Muhammadiyah maka diperlukan usaha-usaha pemahaman misi ideologi gerakan bagi para
kader bangsa tersebut Manusia, yaitu anggota Muhammadiyah sendiri, baik sebagai
produsen, Kedua, kelembagaan amal usaha yang telah didirikan, yaitu berupa sekolah,
universitas, lembaga latihan, poliklinik, rumah sakit dan panti asuhan yatim piatu. Ketiga,
organisasi Muhammadiyah itu sendiri sejak dari pusat, wilayah, daerah, cabang dan ranting.
laindengan:
tekstil, bahan kimia, rumah makan dan lain-lain. Informasi ini juga meliputi
bagaimana pandangan melakukan kegiatan produksi, pemasaran jaringannya, tata
niaganya danlain-lain.
3. Membangun jaringan kerja sama bisnis dengan semua pengusaha dan koperasi
Muhammadiyah untuk saling membantu baik dari segi informasi, kiat bisnis maupun
pendanaan
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Muhammadiyah adalah suatu organisasi yang tidak hanya bergerak dalam satu bidang
saja,hal ini dapat terlihat dengan adanya ZIS (zakat,infaq,dan sodaqoh). ZIS ini berada
dibawah Bidang Ekonomi yang berguna untuk membantu kesejahteraan kehidupan anggota
memiliki aset atau sumber daya yang bisa dijadikan modal dan pendanaan dalam
menjalankan amal usaha yang lainnya. Untuk mencapai semua itu diperlukan usaha dan
partisipasi dari warga muhammadiyah dan bantuan dari pihak luar untuk mencapai visi dan
berdakwa amal ma’ruf nahi mungkar dengan segaala lini kehidupan masyarakat.
Muhammadiyah juga melakukan gerakan politik, namun bukan politik praktis, perpolitikan