Disusun oleh :
2021
Literatur kapang dan bakteri pada makanan
A. Kapang
1. Trichoderma harzianum
Trichoderma harzianum adalah jamur yang juga digunakan sebagai fungisida. Ini
digunakan untuk aplikasi daun, perawatan benih dan perawatan tanah untuk menekan berbagai
penyakit yang menyebabkan patogen jamur. Jamur Trichoderma harzianum merupakan jamur
antagonis yang dapat menekan serangan jamur patogen pada tanaman. Perbanyakan jamur T.
harzianum untuk aplikasi dalam jumlah banyak memerlukan media yang murah dan mudah
didapatkan, salah satunya dengan media dedak.
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/buleboni/article/view/5090
Trichoderma harzianum memproduksi metabolit seperti asam sitrat, etanol, dan berbagai
enzim seperti urease, selulase, glukanase, dan kitinase. Hasil metabolit ini dipengaruhi
kandungan nutrisi yang terdapat dalam media. T. harzianum dapat memproduksi beberapa
pigmen yang bervariasi pada media tertentu seperti pigmen ungu yang dihasilkan pada media
yang mengandung amonium oksalat, dan pigmen jingga yang dihasilkan pada media yang
mengandung gelatin atau glukosa, serta pigmen merah pada medium cair yang mengandung
glisin dan urea.Nama ilmiah: Trichoderma harzianum. Saat berada pada kondisi yang kaya akan
kitin, Trichoderma harzianum memproduksi protein kitinolitik dan enzim kitinase.[2] Enzim ini
berguna untuk meningkatkan efisiensi aktivitas biokontrol terhadap patogen yang mengandung
kitin.
https://id.wikipedia.org/wiki/Trichoderma
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Trichoderma_harzianum.jpg
2. Neurospora sitophila
Kingdom: Fungi
Phylum: Ascomycota
Subphylum: Pezizomycotina
Class: Ascomycetes
Order: Sordariales
Family: Sordariaceae
Genus: Neurospora
Neurospora sitophila (Neuron : urat saraf atau berurat loreng-loreng, spora, sitos :
makanan, dan philos : menyukai) merupakan salah satu spesies dari genus Neurospora yang
memiliki spora berbentuk seperti urat saraf berloreng-loreng (Alexopaulos, 1979). Neurospora
sithophila juga dikenal sebagai jamur oncom.
http://eprints.undip.ac.id
Neurospora sitophila ini berperan untuk menghasilkan enzim amylase, lipase dan protease serta
senyawa lain yang menguntungkan bagi manusia. Enzim amylase akan menguraikan amilum
dalam bahan baku oncom menjadi glukosa.
ciri-ciri neurospora sitophila sebagai berikut :
1. Jamur oncom adalah Neurospora sitophila (atau juga di kenal Neurospora crassa ) merupakan
jenis jamur yang tergolong ke dalam Filum Ascomycota.
2. Neurospora crassa memiliki spora berbentuk seperti urat saraf berloreng-loreng, sering
terdapat pada produk-produk bakeri dan menyebabkan kerusakan sehingga biasanya disebut
bakery mold atau red bread-mold.
3. Dalam proses fermentasi jamur ini berkembang biak dan menjadikan makanan berwarna
kuning-kemerahan.
4. Sel hifanya memiliki inti banyak (multinukleat). 5. Miseliumnya berpigmen dengan jumlah
pigmen bervariasi, tergantung substratumnya.
6. Jamur ini dapat pula tumbuh subur pada tongkol jagung yang telah direbus dan diambil
bijinya.
7. Tiap askusnya mengandung 8 askospora.
8. Miselium panjang dan bebas tumbuh di atas permukaan.
https://brainly.co.id
https://1.bp.blogspot.com/-
GqESWf5BzfU/Xn7nbkZF0SI/AAAAAAAAAGw/8F8xGtFjZwkV7_vZJM5B
zyCiatmDW-neQCLcBGAsYHQ/s320/Ciri-Ciri%2BNeurospora
%2BSitophila.jpg
3. Aspergilius niger
Spesies: A. niger
Genus: Aspergillus
Kelas: Eurotiomycetes
Filum: Ascomycota
Famili: Trichocomaceae
Ordo: Eurotiales
Domain: Eukaryota
Aspergilus niger merupakan fungi dari filum ascomycetes yang berfilamen, mempunyai
hifa berseptat, dan dapat ditemukan melimpah di alam. Fungi ini biasanya diisolasi dari tanah,
sisa tumbuhan, dan udara di dalam ruangan. Koloninya berwarna putih pada Agar Dekstrosa
Kentang (PDA) 25 °C dan berubah menjadi hitam ketika konidia dibentuk. Kepala konidia dari
A. niger berwarna hitam, bulat, cenderung memisah menjadi bagian-bagian yang lebih longgar
seiring dengan bertambahnya umur.
A. niger dapat tumbuh optimum pada suhu 35-37 °C, dengan suhu minimum 6-8 °C, dan suhu
maksimum 45-47 °C. Selain itu, dalam proses pertumbuhannya fungi ini memerlukan oksigen
yang cukup (aerobik). A. niger memiliki warna dasar berwarna putih atau kuning dengan lapisan
konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai hitam.
Dalam metabolismenya A. niger dapat menghasilkan asam sitrat sehinga fungi ini banyak digunakan
sebagai model fermentasi karena fungi ini tidak menghasilkan mikotoksin sehingga tidak
membahayakan.[6] A. niger dapat tumbuh dengan cepat, oleh karena itu A. niger banyak digunakan
secara komersial dalam produksi asam sitrat, asam glukonat, dan pembuatan berapa enzim seperti
amilase, pektinase, amiloglukosidase, dan selulase.
Selain itu, A. niger juga menghasilkan gallic acid yang merupakan senyawa fenolik yang biasa digunakan
dalam industri farmasi dan juga dapat menjadi substrat untuk memproduksi senyawa antioksidan dalam
industri makanan.
A. niger dalam pertumbuhannya berhubungan langsung dengan zat makanan yang terdapat dalam
substrat, molekul sederhana yang terdapat disekeliling hifa dapat langsung diserap sedangkan molekul
yang lebih kompleks harus dipecah dahulu sebelum diserap ke dalam sel, dengan menghasilkan
beberapa enzim ekstra seluler seperti protease, amilase, mananase, dan α-glaktosidase. Bahan organik
dari substrat digunakan oleh Aspergillus niger untuk aktivitas transport molekul, pemeliharaan struktur
sel, dan mobilitas sel.
https://id.wikipedia.org/wiki/Aspergillus_niger
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/ae/Aspergillus_niger_Mic
rograph.jpg
4. Pleurotus sp
B. Bakteri
1. EM 4
EM4 pertanian merupakan bakteri fermentasi dari senyawa organik tanah yang mampu
menyehatkan tanaman dan menyuburkan tanah. Senyawa organik dalam EM4 (Effektif
Mikroorganisme) mampu dengan mudah diserap oleh akar tanaman.
EM4 sangat berguna untuk proses penyerapan/persediaan unsur hara di dalam tanah. Bentuk
EM4 adalah berupa cairan yang berwarna kecokelatan dan beraroma segar. Cairan EM4 sangat
berguna dan dapat dimanfaatkan pada tanaman cabai, padi, pepaya, sayuran, bawang merah,
karet, jahe, jagung, jeruk, ataupun tanaman hias. EM4 mampu mengolah atau menguraikan
bahan-bahan organik dengan cepat secara fermentasi menjadi kompos sehingga tidak
menimbulkan bau bususk melainkan menimbulkan aroma yang segar. EM4 tidak berbahaya,
aman bagi manusia dan makhluk hidup lainnya serta lingkungan.
https://berkahtani.id
2. Mol
Secara umum, mikroba yang terkandung dalam MOL adalah sebagai berikut :
Bakteri fotosintetik : bakteri bebas yang mensintesis senyawa nitrogen, gula dan
substansi bioaktif lainnya. Hasil metabolit yang diproduksi dapat diserap langsung oleh
tanaman dan tersedia sebagai substrat untuk perkembangan mikroorganisme yang
menguntungkan
Lactobacillus sp.
Streptomycetes sp
Berfungsi dalam menghasilkan streptomisin yang bersifat racun terhadap hama penyakit
yang merugikan
Ragi (yeast)
Berfungsi dalam pembelahan sel mikroorganisme yang menguntungkan seperti
actinomycetes dan bakteri asam laktat
Actinomycetes
Berfungsi untuk menekan jamur dan bakteri berbahaya dengan cara menghancurkan
khitin
Mol tapai
Bahan :
Tape singkong atau tape ketan 1 ons
Air bersih 1 liter
Gula pasir 5 sdm
Botol bekas air mineral ukuran 1500 ml 1 buah
Caranya :
Siapkan botol
Masukkan tape ke dalam botol tersebut dan disi air sebanyak 1 liter
Masukkan gula
Kocok – kocok agar gula melarut
Biarkan botol terbuka tanpa tutup selama 4-5 hari agar MOL bisa bernapas
Setelah 5 hari MOL sudah bisa digunakan ditandai dengan adanya aroma alkohol dari
larutan tersebut
Mol nasi basah
Bahan :
Nasi basi 2,5 ons
Air bersih 1 liter
Gula pasir 5 sendok makan
Cara :
Kepal-kepal nasi sebesar bola pingpong
Letakkan bola-bola nasi tersebut di dalam kardus bekas, lalu tutup dengan daun pisang,
akan tumbuh jamur berwarna kuning, jingga dan merah
Buat larutan gula dengan mencampur dan mengocok gula dan air
Ambil bola-bola nasi tadi, masukkan dalam wadah plastik lalu campur dengan larutan
gula
Biarkan 1 minggu maka cairan nasi akan berbau seperti tape dan siap dipakai sebagai
starter
https://dpkp.jogjaprov.go.id
3. Bal
Genus: Lactobacillus; Beijerinck 1901
Kelas: Bacilli
Ordo: Lactobacillales
Famili: Lactobacillaceae
Divisi: Firmicutes
Lactobacillus adalah genus bakteri gram-positif, anaerobik fakultatif atau mikroaerofilik.
Genus bakteri ini membentuk sebagian besar dari kelompok bakteri asam laktat, dinamakan
demikian karena kebanyakan anggotanya dapat mengubah laktosa dan gula lainnya menjadi
asam laktat.Kebanyakan dari bakteri ini umum dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Dalam
manusia, bakteri ini dapat ditemukan di dalam vagina dan sistem pencernaan, di mana mereka
bersimbiosis dan merupakan sebagian kecil dari flora usus. Banyak spesies dari Lactobacillus
memiliki kemampuan membusukkan materi tanaman yang sangat baik. Produksi asam laktatnya
membuat lingkungannya bersifat asam dan mengganggu pertumbuhan beberapa bakteri
merugikan. Beberapa anggota genus ini telah memiliki genom sendiri.Kerajaan: Bacteria
Beberapa spesies Lactobacillus sering digunakan untuk industri pembuatan yogurt, keju,
sauerkraut, acar, bir, anggur (minuman), cuka, kimchi, cokelat, terasi dan makanan hasil
fermentasi lainnya, termasuk juga pakan hewan, seperti silase. Ada pula roti adonan asam, dibuat
dengan "kultur awal", yang merupakan kultur simbiotik antara ragi dengan bakteri asam laktat
yang berkembang di media pertumbuhan air dan tepung. Laktobasili, terutama L. casei dan L.
brevis, adalah dua dari sekian banyak organisme yang membusukkan bir. Cara kerja spesies ini
adalah dengan menurunkan pH bahan fermentasinya dengan membentuk asam laktat.
https://id.wikipedia.org