Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Disusun oleh :

Degi Pebri (1954231009)

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

2021
Literatur kapang dan bakteri pada makanan

A. Kapang
1. Trichoderma harzianum

Nama ilmiah: Trichoderma harzianum

Klasifikasi lebih tinggi: Trikoderma

Tingkatan takson: Spesies

Trichoderma harzianum adalah jamur yang juga digunakan sebagai fungisida. Ini
digunakan untuk aplikasi daun, perawatan benih dan perawatan tanah untuk menekan berbagai
penyakit yang menyebabkan patogen jamur. Jamur Trichoderma harzianum merupakan jamur
antagonis yang dapat menekan serangan jamur patogen pada tanaman. Perbanyakan jamur T.
harzianum untuk aplikasi dalam jumlah banyak memerlukan media yang murah dan mudah
didapatkan, salah satunya dengan media dedak.

http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/buleboni/article/view/5090

Trichoderma harzianum memproduksi metabolit seperti asam sitrat, etanol, dan berbagai
enzim seperti urease, selulase, glukanase, dan kitinase. Hasil metabolit ini dipengaruhi
kandungan nutrisi yang terdapat dalam media. T. harzianum dapat memproduksi beberapa
pigmen yang bervariasi pada media tertentu seperti pigmen ungu yang dihasilkan pada media
yang mengandung amonium oksalat, dan pigmen jingga yang dihasilkan pada media yang
mengandung gelatin atau glukosa, serta pigmen merah pada medium cair yang mengandung
glisin dan urea.Nama ilmiah: Trichoderma harzianum. Saat berada pada kondisi yang kaya akan
kitin, Trichoderma harzianum memproduksi protein kitinolitik dan enzim kitinase.[2] Enzim ini
berguna untuk meningkatkan efisiensi aktivitas biokontrol terhadap patogen yang mengandung
kitin.

https://id.wikipedia.org/wiki/Trichoderma
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Trichoderma_harzianum.jpg

2. Neurospora sitophila

Kingdom: Fungi
Phylum: Ascomycota
Subphylum: Pezizomycotina
Class: Ascomycetes
Order: Sordariales
Family: Sordariaceae
Genus: Neurospora

Neurospora sitophila (Neuron : urat saraf atau berurat loreng-loreng, spora, sitos :
makanan, dan philos : menyukai) merupakan salah satu spesies dari genus Neurospora yang
memiliki spora berbentuk seperti urat saraf berloreng-loreng (Alexopaulos, 1979). Neurospora
sithophila juga dikenal sebagai jamur oncom.

http://eprints.undip.ac.id
Neurospora sitophila ini berperan untuk menghasilkan enzim amylase, lipase dan protease serta
senyawa lain yang menguntungkan bagi manusia. Enzim amylase akan menguraikan amilum
dalam bahan baku oncom menjadi glukosa.
ciri-ciri neurospora sitophila sebagai berikut :
1. Jamur oncom adalah Neurospora sitophila (atau juga di kenal Neurospora crassa ) merupakan
jenis jamur yang tergolong ke dalam Filum Ascomycota.
2. Neurospora crassa memiliki spora berbentuk seperti urat saraf berloreng-loreng, sering
terdapat pada produk-produk bakeri dan menyebabkan kerusakan sehingga biasanya disebut
bakery mold atau red bread-mold.
3. Dalam proses fermentasi jamur ini berkembang biak dan menjadikan makanan berwarna
kuning-kemerahan.
4. Sel hifanya memiliki inti banyak (multinukleat). 5. Miseliumnya berpigmen dengan jumlah
pigmen bervariasi, tergantung substratumnya.
6. Jamur ini dapat pula tumbuh subur pada tongkol jagung yang telah direbus dan diambil
bijinya.
7. Tiap askusnya mengandung 8 askospora.
8. Miselium panjang dan bebas tumbuh di atas permukaan.

https://brainly.co.id 

https://1.bp.blogspot.com/-
GqESWf5BzfU/Xn7nbkZF0SI/AAAAAAAAAGw/8F8xGtFjZwkV7_vZJM5B
zyCiatmDW-neQCLcBGAsYHQ/s320/Ciri-Ciri%2BNeurospora
%2BSitophila.jpg
3. Aspergilius niger

Spesies: A. niger
Genus: Aspergillus
Kelas: Eurotiomycetes
Filum: Ascomycota
Famili: Trichocomaceae
Ordo: Eurotiales
Domain: Eukaryota
Aspergilus niger merupakan fungi dari filum ascomycetes yang berfilamen, mempunyai
hifa berseptat, dan dapat ditemukan melimpah di alam. Fungi ini biasanya diisolasi dari tanah,
sisa tumbuhan, dan udara di dalam ruangan. Koloninya berwarna putih pada Agar Dekstrosa
Kentang (PDA) 25 °C dan berubah menjadi hitam ketika konidia dibentuk. Kepala konidia dari
A. niger berwarna hitam, bulat, cenderung memisah menjadi bagian-bagian yang lebih longgar
seiring dengan bertambahnya umur.
A. niger dapat tumbuh optimum pada suhu 35-37 °C, dengan suhu minimum 6-8 °C, dan suhu
maksimum 45-47 °C. Selain itu, dalam proses pertumbuhannya fungi ini memerlukan oksigen
yang cukup (aerobik). A. niger memiliki warna dasar berwarna putih atau kuning dengan lapisan
konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai hitam.
Dalam metabolismenya A. niger dapat menghasilkan asam sitrat sehinga fungi ini banyak digunakan
sebagai model fermentasi karena fungi ini tidak menghasilkan mikotoksin sehingga tidak
membahayakan.[6] A. niger dapat tumbuh dengan cepat, oleh karena itu A. niger banyak digunakan
secara komersial dalam produksi asam sitrat, asam glukonat, dan pembuatan berapa enzim seperti
amilase, pektinase, amiloglukosidase, dan selulase.

Selain itu, A. niger juga menghasilkan gallic acid yang merupakan senyawa fenolik yang biasa digunakan
dalam industri farmasi dan juga dapat menjadi substrat untuk memproduksi senyawa antioksidan dalam
industri makanan.

A. niger dalam pertumbuhannya berhubungan langsung dengan zat makanan yang terdapat dalam
substrat, molekul sederhana yang terdapat disekeliling hifa dapat langsung diserap sedangkan molekul
yang lebih kompleks harus dipecah dahulu sebelum diserap ke dalam sel, dengan menghasilkan
beberapa enzim ekstra seluler seperti protease, amilase, mananase, dan α-glaktosidase. Bahan organik
dari substrat digunakan oleh Aspergillus niger untuk aktivitas transport molekul, pemeliharaan struktur
sel, dan mobilitas sel.

https://id.wikipedia.org/wiki/Aspergillus_niger
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/ae/Aspergillus_niger_Mic
rograph.jpg

4. Pleurotus sp

Nama ilmiah: Pleurotus ostreatus


Kerajaan: Fungi
Klasifikasi lebih tinggi: Pleurotus
Ordo: Agaricales
Tingkatan takson: Spesies
Kelas: Homobasidiomycetes
Spesies: P. ostreatus
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan
termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga
krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah
agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan
sebutan King Oyster Mushroom.
Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus)
dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial
Pleurotus ostreatus. Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu,
coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5–20 cm yang bertepi
tudung mulus sedikit berlekuk. Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang
berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat. Di alam
bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang
sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk
atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur
kayu.Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus
memperhatikan habitat alaminya.Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamur tiram
adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu.
Pada umumnya jamur tiram, Pleurotus ostreatus, mengalami dua tipe perkembangbiakan dalam
siklus hidupnya, yakni secara aseksual maupun seksual. Seperti halnya reproduksi aseksual
jamur, reproduksi aseksual basidiomycota secara umum yang terjadi melalui jalur spora yang
terbentuk secara endogen pada kantung spora atau sporangiumnya, spora aseksualnya yang
disebut konidiospora terbentuk dalam konidium. Sedangkan secara seksual, reproduksinya
terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina
membentuk zigot yang kemudian tumbuh menjadi primodia dewasa. Spora seksual pada jamur
tiram putih, disebut juga basidiospora yang terletak pada kantung basidium. Mula-mula
basidiospora bergerminasi membentuk suatu masa miselium monokaryotik, yaitu miselium
dengan inti haploid.[6] Miselium terus bertumbuh hingga hifa pada miselium tersebut berfusi
dengan hifa lain yang kompatibel sehingga terjadi plasmogami membentuk hifa dikaryotik.
Setelah itu apabila kondisi lingkungan memungkinkan (suhu antara 10-20 °C, kelembapan 85-
90%, cahaya mencukupi, dan CO2 < 1000 ppm) maka tubuh buah akan terbentuk. Terbentuknya
tubuh buah diiringi terjadinya kariogami dan meiosis pada basidium.
Berdasarkan penelitian Sunan Pongsamart, biochemistry, Faculty of Pharmaceutical Universitas
Chulangkorn, jamur tiram mengandung protein, air, kalori, karbohidrat, dan sisanya berupa serat
zat besi, kalsium, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C.
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan
protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori. Jamur ini
memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, fosfor, besi, kalsium, karbohidrat, dan protein.
Komposisi dan kandungan nutrisi setiap 100 gram jamur tiram adalah 367 kalori, 10,5-30,4
persen protein, 56,6 persen karbohidrat, 1,7-2,2 persen lemak, 0.20 mg thiamin, 4.7-4.9 mg
riboflavin, 77,2 mg niacin, dan 314.0 mg kalsium. Kalori yang dikandung jamur ini adalah 100
kj/100 gram dengan 72 persen lemak tak jenuh. Kandungan seratnya mencapai 7,4- 24,6 persen.
Kandungan gizi jamur tiram menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian.
Protein rata-rata 3.5 – 4 % dari berat basah. Berarti dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan
asparagus dan kubis. Jika dihitung berat kering. Kandungan proteinnya 10,5-30,4%. Sedangkan
beras hanya 7.3%, gandum 13.2%, kedelai 39.1%, dan susu sapi 25.2%. Jamur tiram juga
mengandung 9 macam asam amino yaitu lisin, metionin, triptofan, threonin, valin, leusin,
isoleusin, histidin, dan fenilalanin. 72%
Lemak dalam jamur tiram adalah asam lemak tidak jenuh sehingga aman dikonsumsi baik yang
menderita kelebihan kolesterol (hiperkolesterol) maupun gangguan metabolisme lipid lainnya.
[10] 28% asam lemak jenuh serta adanya semacam polisakarida kitin di dalam jamur tiram
diduga menimbulkan rasa enak.[10] Jamur tiram juga mengandung vitamin seperti vitamin B, C
dan D. vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), niasin dan provitamin D2 (ergosterol),
dalam jamur tiram cukup tinggi.[10] Mineral utama tertinggi adalah Kalium, Fosfor, Natrium,
Kalsium, dan Magnesium.[10] Mineral utama tertinggi adalah: Zn, Fe, Mn, Mo, Co, Pb.
Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Me mencapai 56-70% dari total abu dengan kadar K mencapai
45%. Mineral mikroelemen yang bersifat logam dalam jarum tiram kandungannya rendah
https://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_tiram

B. Bakteri
1. EM 4
EM4 pertanian merupakan bakteri fermentasi dari senyawa organik tanah yang mampu
menyehatkan tanaman dan menyuburkan tanah. Senyawa organik dalam EM4 (Effektif
Mikroorganisme) mampu dengan mudah diserap oleh akar tanaman.

EM4 sangat berguna untuk proses penyerapan/persediaan unsur hara di dalam tanah. Bentuk
EM4 adalah berupa cairan yang berwarna kecokelatan dan beraroma segar. Cairan EM4 sangat
berguna dan dapat dimanfaatkan pada tanaman cabai, padi, pepaya, sayuran, bawang merah,
karet, jahe, jagung, jeruk, ataupun tanaman hias. EM4 mampu mengolah atau menguraikan
bahan-bahan organik dengan cepat secara fermentasi menjadi kompos sehingga tidak
menimbulkan bau bususk melainkan menimbulkan aroma yang segar. EM4 tidak berbahaya,
aman bagi manusia dan makhluk hidup lainnya serta lingkungan.

https://berkahtani.id

2. Mol

MOL (Mikro Organisme Lokal) adalah sekumpulan mikroorganisme yang bermanfaat


sebagai starter dalam penguraian, fermentasi bahan organik menjadi pupuk organik padat
maupun cair.

Secara umum, mikroba yang terkandung dalam MOL adalah sebagai berikut :

 Bakteri fotosintetik : bakteri bebas yang mensintesis senyawa nitrogen, gula dan
substansi bioaktif lainnya. Hasil metabolit yang diproduksi dapat diserap langsung oleh
tanaman dan tersedia sebagai substrat untuk perkembangan mikroorganisme yang
menguntungkan
 Lactobacillus sp.

Berfungsi untuk mengurai bahan organik dengan cepat

 Streptomycetes sp
Berfungsi dalam menghasilkan streptomisin yang bersifat racun terhadap hama penyakit
yang merugikan
 Ragi (yeast)
Berfungsi dalam pembelahan sel mikroorganisme yang menguntungkan seperti
actinomycetes dan bakteri asam laktat
 Actinomycetes
Berfungsi untuk menekan jamur dan bakteri berbahaya dengan cara menghancurkan
khitin

Berikut beberapa alternatif bahan pembuatan MOL

Mol tapai

Bahan :
 Tape singkong atau tape ketan 1 ons
 Air bersih 1 liter
 Gula pasir 5 sdm
 Botol bekas air mineral ukuran 1500 ml 1 buah
Caranya :
 Siapkan botol
 Masukkan tape ke dalam botol tersebut dan disi air sebanyak 1 liter
 Masukkan gula
 Kocok – kocok agar gula melarut
 Biarkan botol terbuka tanpa tutup selama 4-5 hari agar MOL bisa bernapas
 Setelah 5 hari MOL sudah bisa digunakan ditandai dengan adanya aroma alkohol dari
larutan tersebut
Mol nasi basah
Bahan :
 Nasi basi 2,5 ons
 Air bersih 1 liter
 Gula pasir 5 sendok makan
Cara :
 Kepal-kepal nasi sebesar bola pingpong
 Letakkan bola-bola nasi tersebut di dalam kardus bekas, lalu tutup dengan daun pisang,
akan tumbuh jamur berwarna kuning, jingga dan merah
 Buat larutan gula dengan mencampur dan mengocok gula dan air
 Ambil bola-bola nasi tadi, masukkan dalam wadah plastik lalu campur dengan larutan
gula
 Biarkan 1 minggu maka cairan nasi akan berbau seperti tape dan siap dipakai sebagai
starter
https://dpkp.jogjaprov.go.id

3. Bal
Genus: Lactobacillus; Beijerinck 1901
Kelas: Bacilli
Ordo: Lactobacillales
Famili: Lactobacillaceae
Divisi: Firmicutes
Lactobacillus adalah genus bakteri gram-positif, anaerobik fakultatif atau mikroaerofilik.
Genus bakteri ini membentuk sebagian besar dari kelompok bakteri asam laktat, dinamakan
demikian karena kebanyakan anggotanya dapat mengubah laktosa dan gula lainnya menjadi
asam laktat.Kebanyakan dari bakteri ini umum dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Dalam
manusia, bakteri ini dapat ditemukan di dalam vagina dan sistem pencernaan, di mana mereka
bersimbiosis dan merupakan sebagian kecil dari flora usus. Banyak spesies dari Lactobacillus
memiliki kemampuan membusukkan materi tanaman yang sangat baik. Produksi asam laktatnya
membuat lingkungannya bersifat asam dan mengganggu pertumbuhan beberapa bakteri
merugikan. Beberapa anggota genus ini telah memiliki genom sendiri.Kerajaan: Bacteria
Beberapa spesies Lactobacillus sering digunakan untuk industri pembuatan yogurt, keju,
sauerkraut, acar, bir, anggur (minuman), cuka, kimchi, cokelat, terasi dan makanan hasil
fermentasi lainnya, termasuk juga pakan hewan, seperti silase. Ada pula roti adonan asam, dibuat
dengan "kultur awal", yang merupakan kultur simbiotik antara ragi dengan bakteri asam laktat
yang berkembang di media pertumbuhan air dan tepung. Laktobasili, terutama L. casei dan L.
brevis, adalah dua dari sekian banyak organisme yang membusukkan bir. Cara kerja spesies ini
adalah dengan menurunkan pH bahan fermentasinya dengan membentuk asam laktat.

https://id.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai