PROPOSAL
Oleh :
Assalamualaikum Wr.Wb.
Shalawat dan Salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa risalahnya kepada seluruh umat manusia dan menjadi suri tauladan
sempurna, untuk itu dengan kerendahan hati sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna menyempurnakan proposal ini dari semua pihak.
Sejak awal sampai akhir selesainya proposal ini, penulis telah banyak menerima
bimbingan dan bantuan berupa moril maupun materil dari berbagai pihak
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini tepat waktu. Pada kesempatan
ini juga penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
i
1. Teristimewa kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta Almarhum H.
Sumatera Utara.
Utara.
Utara.
ii
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
semua pihak yang telah banyak membantu, semoga Allah SWT selalu
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
1605160565
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR....................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah.............................................................................6
C. Batasan Masalah..................................................................................7
A. Uraian Teoritis....................................................................................10
1. Brand Trust...................................................................................10
2. Brand Satisfaction........................................................................14
iv
3. Brand Loyalty...............................................................................20
B. Kerangka Konseptual..........................................................................28
C. Hipotesis.............................................................................................33
A. Pendekatan Penelitian.........................................................................34
B. Defnisi Operasional............................................................................34
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.4 Pengaruh Brand Satisfaction terhadap Brand Trust dengan Brand
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Tingkat persaingan dunia usaha saat ini semakin ketat khususnya untuk
perusahaan yang bergerak dibidang yang sama dimana setiap perusahaan dituntut
untuk memiliki suatu keunikan tersendiri yang dapat menarik dan memikat
konsumen dalam rangka mempertahankan atau merebut pangsa pasar yang ada
saat ini.
tercapai. Pada dasarnya, semakin banyak pesaing, maka semakin banyak pula
pilihan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan
harapannya. Untuk itu perusahaan harus berpikir kreatif agar dapat bersaing
Konsumen saat ini sangatlah kritis dalam membeli, tawaran produk yang
produk yang akan dibeli. Seperti sekarang ini persaingan di dunia elektronik
memikat dan membuat konsumen tersebut membeli produk tersebut. Oleh karena
itu setiap perusahaan harus menyusun strategi pemasaran yang tepat. Salah
1
satunya yaitu strategi pemasaran produk, dengan menciptakan brand yang kuat di
masyarakat.
2
2
Menurut Urde dalam Pujadi, (2010), perusahaan di masa depan akan semakin
bergantung kepada merek, yang berarti tidak cukup hanya berorientasi pada
produk. Brand atau merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, desain, ataupun
kombinasinya yang mengidentifikasi suatu produk atau jasa yang dihasilkan
oleh suatu perusahaan.
Menurut Durianto dalam Pradipta, (2012, hal 16). Ini adalah apa yang harus
perusahaan perjuangkan, apa yang harus perusahaan lakukan, katakana dan
tampilkan ke depan publik. Brand merupakan salah satu faktor penting dalam
kegiatan pemasaran, karena kegiatan memperkenalkan dan menawarkanproduk
barang tidak terlepas dari merek yang dapat diandalkan
penggunaan smartphone terhadap suatu merek tertentu. Adanya brand image atas suatu
untuk membeli. Brand image dapat menciptakan kepercayaan atas suatu produk.
Menurut Sahin, dkk. (2011) mengatakan “Brand trust is defined as the willingness of
the average consumer to rely on the ability of the brand to perform its stated function”.
Kepercayaan terhadap merek menunjukan kredibilitas merek tersebut sehingga
pembelian berulang lebih mungkin untuk dilakukan oleh konsumen.
Brand yang positif dapat meningkatkan kemungkinan pilihan terhadap sebuah brand.
Konsumen yang merasa puas dan loyal pada umumnya lebih percaya dengan brand produk
yang telah dikenalnya, dan tidak mudah beralih menggunakan brand lain. Dalam
menciptakan suatu loyalitas dalam sebuah merek, pemasar terlebih dahulu harus membangun
Brand trust yang bersumber pada keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu
memenuhi nilai yang dijanjikan atau dengan kata lain persepsi bahwa merek tersebut mampu
Menurut Kotler & Keller (2016) kepuasan (satisfaction) adalah perasaan seseorang
yang mengambarkan rasa puas dan kecewa dari membandingkan kinerja atau hasil
produk yang dirasakan berkaitan dengan harapannya. Apabila performa dan hasil
suatu produk yang dikonsumsi melebihi harapan seorang konsumen, maka ia akan
merasa puas. Dan jika sebaliknya yang terjadi maka konsumen tersebut akan
merasa tidak puas.
3
dibandingkan dengan memperoleh pelanggan baru karena biaya menarik pelanggan baru
meancapai lima kali lipat dari biaya mempertahankan seorang pelanggan yang sudah ada.
Salah satu cara agar suatu produk tetap menjadi pilihan bagi seorang konsumen juga
Brand satisfaction yang berhasil dirasakan konsumen akan membawa mereka kepada
hubungan afektif yang lebih penting dari hubungan pribadi antara brand dengan konsumen, yakni
kepercayaan. Konsumen yang beranggapan bahwa brand mampu memenuhi janji yang
ketika terjadi masalah menunjukkan adanya kepercayaan terhadap brand. Agar konsumen
memiliki perasaan percaya terhadap merek Apple, Apple selalu berusaha memenuhi
Apple Inc. merupakan perusahaan yang bergerak dibidang consumer electronic salah
satunya adalah produk smartphone, Iphone. Produk Iphone merupakan produk dengan citra
yang kuat. Fenomena ini menggambarkan bahwa Iphone mampu meyakinkan konsumen
sehingga pelanggan percaya dan loyal terhadap Iphone. Kepercayaan ini tidak terlepas dari
keunggulan produk. Apple selalu menjaga kualitas produk dan terus melakukan inovasi.
Meskipun pasar smartphone didominasi oleh Android, nyatanya Apple selalu menjadi trend
Tampilan ponsel milik Apple memiliki desian unik yang merupakan ciri khas dari
produk – produk keluaran Apple (Liputan6, 2016). Pada awal 2017, penjualan Iphone
meningkat menjadi 78 juta unit. Hal ini dapat disebabkan oleh peluncuran Iphone 7 dan 7+
yang lebih terjangkau seperti Oppo, Sony, Lenovo, bahkan Nokia. Meskipun hal tersebut
4
terjadi, Iphone tetap menjadi incaran oleh konsumen ditengah tingginya persaingan
smartphone di Indonesia.
oleh beragam perusahaan smartphone. Konsumen yang loyal dikarenakan pengalaman yang
baik yang telah dirasakan oleh konsumen pada produk tersebut sehingga yakin dan percaya
Pada akhirnya, kepercayaan terhadap merek Apple semakin tinggi hingga terbentuknya
loyalitas pada produk smartphone tersebut. Merek yang membuat konsumen merasa puas
akan membuat konsumen menjadi loyal terhadap merek tersebut. Loyalitas konsumen
Menurut Kotler (2016), loyalty adalah komitmen untuk membeli kembali atau
mempromosikan sebuah produk atau jasa yang telah dikonsumsi. Loyalitas
merek memberikan keamanan melalui permintaan yang bisa diprediksi oleh
perusahaan dan menciptakan hambatan bagi pesaing lain untuk berkompetisi
Jika mengingat sebuah kategori produk, komitmen merek yang mendalam memaksa
perbedaan mutu, sehingga ketika membeli akan lebih efisien. Argumentasi ini memperkuat
Kepuasan terhadap suatu merek tersebut adalah merek yang terbaik sehingga menjadi
merek yang paling sering diingat oleh masyrakat mmebuat konsumen lebih sering dalam
mengonsumsi suatu produk. Serta konsumen akan sering melakukan pembelian ulang
Semakin besar rasa puas konsumen makan konsumen akan merekomendasikan suatu
produk kepada orang lain yang juga akan memberika peluang bagi perusahaan. Sehingga
5
dimensi kepuasan ini merupakan indikasi yang baik untuk pengukuran loyalitas terhadap
suatu merek.
tersendiri. Basis fans Apple menjadi semakin kuat seiring dengan semakin meluasnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan perangkat teknologi yang berkualitas. Antri dan
berusaha mendapatkan gadget terbaru keluaran Apple menjadi pemandangan yang sudah
biasa di Indonesia, walaupun harga yang ditawarkan memang tidak terjangkau untuk
Dilihat dari kalangan mahasiswa sendiri pola konsumsi mereka biasanya disesuaikan
dengan kubutuhannya sehari-hari baik dari pergaulan atau dari kebutuhan yang mendukung
kegiatan mereka sebagai seorang mahasiswa. Kemudian dilihat dari lingkungan ekonominya
Dalam melakukan penelitian ini, responden yang akan diteliti adalah mahasiswa dari
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMSU yang digunakan sebagai populasi penelitian karena
mahasiswa adalah segmen masyarakat yang menjadikan smartphone menjadi informasi dan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis tertarik untuk mengambil judul
“Pengaruh Brand Satisfaction Terhadap Brand Trust dengan Brand Loyalty Sebagai
Variabel Intervening Pada Pengguna Handhone Merek Apple Studi Kasus Mahasiswa
B. Identifikasi Masalah
berikut:
6
1. Banyaknya pilihan merek lain yang mengikuti desain dari apple sehingga
mempengaruhi pembelian.
2. Harga yang semakin mahal dan produk yang tidak original membuat reputasi
3. Banyaknya persepsi tentang kepercayaan merek pada produk lain yang memiliki
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini terarah, perlu adanya batasan masalah dalam penelitian ini
sehingga tidak menyimpang dan tidak terlalu luas dari ruang lingkup penelitian. Banyaknya
faktor yang mempengaruhi brand trust namun dalam penelitian ini penulis membatasi brand
satisfaction sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi brand trust. Disamping itu dalam
penelitian ini penulis mengambil brand loyalty sebagai variabel intervening pada pengguna
handphone merek apple. Peneliti membatasi populasi dan sampel pada penelitian ini hanya
pada mahasiswa kelas J Malam, H Malam, dan I Malam sebanyak 120 responden pada
D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah pemasalahan
dalam peneltian :
4. Apakah brand satisfaction berpengaruh terhadap brand trust dengan brand loyalty
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan terkait dengan pokok permasalahan yang
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis, dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang teori-
c. Manfaat penelitian yang akan datang, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
LANDASAN TEORI
A. Uraian Teoritis
1. Brand Trust
harapan bahwa pihak lain akan bertindak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Ketika seseorang telah mempercayai pihak lain maka mereka yakin
bahwa harapan akan terpenuhi dan tak akan ada lagi kekecewaan.
telah mempercayai pihak lain maka mereka yakin bahwa harapan mereka akan
terpenuhi dan tidak akan kecewa. Kepercayaan seseorang tidak hanya selalu
ditujukan untuk sesama manusia saja, namun dapat juga ditujukan untuk obyek
10
11
Menurut pendapat para ahli, dikatakan bahwa merek memiliki respon yang
karena itu perlu diketahui secara jelas apakah yang dimaksud dengan brand trust
merek merupakan suatu target yang penting untuk dicapai. Kelangsungan hidup
baik perusahaan atau produk hasil dari perusahaan tersebut sangat bergantung
Menurut Lau dan Lee (1999), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
brand trust atau kepercayaan terhadap merek. Ketiga faktor ini berhubungan
dengan tiga entitas yang tercakup dalam hubungan antara merek dan konsumen.
1. Karakteristik merek
kompetensi merek
2. Karakteristik perusahaan
integritas perusahaan
Menurut Deutsch dalam Lau dan Lee (2000), kepercayaan adalah harapan
dari pihak-pihak dalam sebuah transaksi dan resiko yang terkait dengan perkiraan
dan perilaku terhadap harapan tersebut. Tiga komponen sikap kepercayaan merek:
Sikap konsumen yang kedua adalah evaluasi terhadap merek. Komponen ini
karena hal itu terkait dengan atribut produk yang diterima di benak konsumen.
konsumen untuk berperilaku terhadap sebuah obyek, dan hal ini diukur dengan
1. Kepercayaan (trust)
2. Dapat diandalkan (rely)
3. Jujur (honest)
4. Keamanan (safe)
1. Kepercayaan (Trust)
suatu produk atau jasa dapat diandalkan melalui karakteristik suatu merek.
3. Jujur (Honest)
bahwa sebuah produk atau jasa merupakan produk atau jasa (merek) yang jujur.
4. Keamanan (Safe)
Menurut Delgado (2001) ada dua indikator variabel yang mempengaruhi brand
trust:
“ a. Brand realiabity
b. Brand intentions”
14
a. Brand Reliability
konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan atau
dengan kata lain persepsi bahwa merek tersebut mampu memenuhi kebutuhan dan
nilai yang dijanjikannya akan membuat konsumen menaruh rasa yakin akan
mendapatkan apa yang dibutuhkan dalam hal ini kebutuhan untuk keluar dari
perasaan terancamnya.
b. Brand Intentions
masalah dalam konsumsi produk muncul secara tidak terduga. Oleh karena itu,
intentionality berkaitan dengan kepercayaan bahwa merek akan tertarik pada apa
ketidaktahuan konsumen.
2.Brand Satisfaction
Kepuasan atau satisfaction adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa latin
“satis” yang artinya cukup baik, memadai dan “facio” yang artinya 19 melakukan
atau membuat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa arti dari kepuasan sendiri
pada suatu merek yang mereka gunakan. Brand satisfaction terjadi ketika seorang
dari penggunaan satu atau beberapa produk dalam merek yang sama. Para
konsumen yakin bahwa mereka akan selalu terpuaskan oleh produk dari merek
tersebut.
loyal kepada suatu merek. Kepuasan terutama menjadi pengukuran utama dimana
kebutuhan dan keinginan pelanggan pada suatu produk dapat terpenuhi. Ukuran
beralih ke merek lainnya, terutama jika merek tersebut memiliki perubahan harga
atau atribut lainnya. Umumnya pelanggan yang setia terhadap suatu merek akan
susah beralih kepada merek lainnya apapun yang terjadi terhadap merek tersebut.
Menurut Bloemer dan Kasper dalam Lau dan Lee (2000). “Kepuasan
terhadap merek dapat didefinisikan sebagai hasil dari evaluasi subyektif pada saat
16
1. Kualitas
2. Pelayanan konsumen
keluhan konsumen mengenai suatu produk atau jasa yang tidak memuaskan
Nilai : nilai yang dirasakan konsumen adalah selisih antara jumlah nilai
sekelompok manfaat yang diharapkan dari produk dan jasa. Jumlah biaya
kepuasan merek itu sendiri. Apabila faktor-faktor tersebut dapat dipenuhi dengan
baik, maka loyalitas pelanggan pun tercipta sehingga pendapatan bisnis pun
17
meningkat.
1. Mutu produk
Untuk itu, pastikan Anda selalu memilih dan menggunakan produk berkualitas,
sehingga pelanggan merasa puas dan tidak ragu untuk kembali membeli produk
yang Anda tawarkan. Pengaruh mutu produk ini juga bisa menjadi salah satu
2. Kualitas pelayanan
kualitas layanan yang diberikan oleh Anda dan seluruh karyawan yang ada. Hal
ini sangat penting terutama bagi Anda yang bergerak di bidang jasa. Pasalnya,
diselesaikan.
3. Penetapan harga
sebaiknya selalu lakukan riset pasar sebelum Anda menetapkan harga untuk
produk barang/jasa yang akan dijual. Jika memungkinkan, berikan harga yang
relatif terjangkau, dengan kualitas yang baik sehingga pelanggan tidak merasa
18
dikecewakan.
cepat, dan fleksibel sangat diminati oleh pelanggan. Fasilitas bebas biaya
tambahan, gratis ongkos kirim, dan pilihan metode pembayaran yang beragam,
baru anda. Faktor inilah yang nantinya akan menentukan pengalaman belanja
sendiri. Apabila ia juga menerima pengalaman baik sama seperti orang lain,
maka ia juga akan merasa puas dan selalu memilih produk Anda di antara
pesaing-pesaing lainnya.
6. Strategi Pemasaran
produk yang Anda tawarkan, yaitu strategi pemasaran. Tanpa disadari strategi
Anda dalam membuat iklan dan promosi juga berpengaruh pada ekspektasi
produk dan layanan, tanpa disertai dengan keadaan faktual yang demikian,
maka pelanggan justru akan merasa kecewa karena apa yang didapatkan tidak
19
sesuai dengan apa yang mereka lihat dan percayai dari penawaran Anda.
Menurut Darmawan (2003) ada beberapa ciri-ciri lain dari pelanggan yang
puas, yaitu
(3) memberi perhatian yang lebih sedikit kepada merek-merek dan iklan-
antara lain:
dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan agar dapat mengambil
konsumennya.
3. Brand Loyalty
atau merek yang dikonsumsi atau digunakan akan membeli ulang produk atau
merek tersebut. Pembelian ulang yang terus-menerus dari produk dan merek yang
sikap yang kuat terhadap merek tersebut. Sikap merek (brand attitude) menjadi
fokus dalam keputusan pembelian kembali dalam relational exchange dan juga
karena loyalitas merek diartikan sebagai sikap positif seorang konsumen terhadap
suatu merek.
Jika konsumen memiliki rasa suka yang kuat untuk membeli suatu produk
dengan selalu membeli produk merek yang sama. Semakin puas seorang
konsumen terhadap suatu merek akan semakin loyal terhadap merek tersebut.
Menurut Aaker dalam Huda (2017, hal 32) brand loyalty merupakan
suatu ukuran keterkaitan pelanggan pada sebuah merek. Ukuran ini
mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang
pelanggan berahli ke produk laim, teruatama merek.
Loyalitas konsumen akan menjadi kunci sukses, tidak hanya dalam jangka
pendek tetapi keunggulan bersaing secara berkelanjutan. Hal ini karena loyalitas
konsumen memiliki nilai strategik bagi perusahaan. Konsumen yang loyal karena
Loyalitas konsumen terhadap merek merupakan salah satu dari aset merek,
banyak tantangan yang harus dihadapi serta membutuhkan waktu yang sangat
dalam konteks sehari-hari, tetapi menjadi lebih sulit ketika dianalisis maknanya.
Dalam kaitannya dengan loyalitas merek suatu produk, ada beberapa tingkatan
loyalitas merek. Menurut Huda,dkk (2017, hal. 32) membagi tingkatan loyalitas
1) Switcher
2) Habitual buyer
3) Satisfied buyer with switching cost
4) Liking the brand
5) Commited buyer
1) Switcher (berpindah-pindah)
Pelanggan yang berada pada tingkat loyalitas ini dikatakan sebagai pelanggan
yang berada pada tingkat paling dasar. Semakin tinggi frekuensi pelanggan
mengindikasikan merek sebagai pembeli yang sama sekali tidak loyal atau
Pembeli yang berada dalam tingkat loyalitas ini dapat dikategorikan sebagai
pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya atau setidaknya
tersebut.
Pada tingkatan ini pembeli merek masuk kedalam kategori puas bila mereka
cost (biaya peralihan) yang terkait dengan waktu,uang, atau resiko kinerja
Pembeli yang masuk dalam kategori loyalitas ini merupakan pembeli yang
Pada tahapan ini pembeli merupakan pelanggan yang setia. Mereka memiliki
menjadi sangat penting bagi mereka dipandang dari segi fungsinya maupun
1) Customer Satisfaction
2) Brand Image
tindakan optimis.
4) Perceived Value
25
berdasarkan persepsi tentang apa yang diterima dan tentang apa yang
diberikan.
Loyalitas merek para konsumen yang ada mewakili suatu aset strategis dan
jika dikelola dengan benar akan mempunyai potensi untuk memberikan nilai
belanjanya.
produk yang unggul, seorang konsumen setia akan memberikan waktu pada
dapat dimanfaatkan.
Menurut Tjiptono dalam Sangadji (2013, hal. 115) ada enam indikator
1) Pembelian ulang
2) Kebiasaan mengonsumsi merek
3) Rasa suka yang besar pada merek
4) Ketetapan pada merek
5) Keyakinan bahwa merek tertentu merek yang terbaik
6) Perekomendasian merek kepada orang lain
1) Pembelian ulang
waktu tertentu.
Rasa suka yang besar akan mengakibatkan keputusan pembelian yang besar
pula yang juga berkaitan dengan kepercayaan terhadap suatu produk serta
terutama jika pada suatu merek tersebut dapat didapati adanya perubahan, baik
orang lain agar membeli produk tersebut. Secara tidak langsung mereka telah
perusahaan.
1) Persepsi kualitas
2) Memilih merek tersebut daripada merek lain
3) Melakukan pembelian berulang-ulang
4) Kebanggaan dalam menggunakan merek tersebut
1) Persepsi kualitas
Dengan adanya merek yang membuat produk yang satu beda denggan yang
Ketika konsumen mendapatkan perasaan positif dari suatu merek maka merek
B. Kerangka Konseptual
pengaruh Brand Satisfaction terhadap Brand Trust dengan Brand Loyalty sebagai
Kepuasan terhadap brand dapat menjadi salah satu alat ukur untuk mengetahui
29
apakah ada hubungan yang baik dalam kegiatan pertukaran yang terjadi. Konsumen
akan merasa puas dengan kinerja brand yang ditawarkan jika kinerja brand tersebut
sesuai, atau bahkan melebihi ekspektasi mereka. Brand satisfaction yang berhasil
dirasakan konsumen akan membawa mereka kepada hubungan afektif yang lebih
penting dari hubungan pribadi antara brand dengan konsumen, yakni kepercayaan.
Konsumen yang beranggapan bahwa brand mampu memenuhi janji yang ditawarkan
Dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pertiwi, Agata, dkk
(2017) menyatakan bahwa terjadi hubungan positif dan signifikan antara brand
dibawah ini:
Brand
Brand Trust
Satisfaction
Gambar 2.1
Pengaruh Brand Satisfaction terhadap Brand Trust
puas merupakan konsumen yang memiliki potensi untuk loyal terhadap brand.
lain sebagainya. Selain itu, kepuasan memiliki hubungan positif ataupun negatif
loyalitas. Singkatnya, kepuasan yang positif akan menghasilkan ikatan lebih erat
dengan loyalitas.
Menurut Aaker dalam Huda (2017, hal 32) brand loyalty merupakan
suatu ukuran keterkaitan pelanggan pada sebuah merek. Ukuran ini
mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang
pelanggan berahli ke produk laim, teruatama merek.
Dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Aditya (2020) hasil
brand loyalty.
dibawah ini:
Brand
Brand Loyalty
Satisfaction
Gambar 2.2
Pengaruh Brand Satisfaction terhadap Brand Loyalty
31
Persepsi konsumen terhadap brand tertentu akan mengarah pada trust atau
distrust dimana hal ini akan mempengaruhi evaluasi mereka mengenai apakah
konsumen yang positif dan loyal terhadap brand akan menghantarkan mereka
loyalitas mereka.
Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Fadhilah (2015, hal 194) “loyalitas
merek adalah preferensi konsisten konsumen atau pembelian merek yang sama
brand trust.
dibawah ini:
Gambar 2.3
Pengaruh Brand Loyalty terhadap Brand Trust
32
tetap loyal kepada suatu merek. Kepuasan terutama menjadi pengukuran utama
dimana kebutuhan dan keinginan pelanggan pada suatu produk dapat terpenuhi.
beralih kepada merek lainnya apapun yang terjadi terhadap merek tersebut.
Konsumen yang merasa puas dan loyal pada umumnya lebih percaya dengan
brand produk yang telah dikenalnya, dan tidak mudah beralih menggunakan
brand lain. Dalam menciptakan suatu loyalitas dalam sebuah merek, pemasar
preferensinya secara konsisten dimasa yang akan datang dengan cara membeli
ulang merek yang sama meskipun ada pengaruh situasional dan usaha
menunjukan adanya suatu ikatan antara pelanggan dengan merek tertentu dan
ini sering kali ditandai dengan adanya pembelian ulang dari pelanggan.
dibawah ini:
Brand
Brand Trust
Satisfaction
33
Brand Loyalty
(
Gambar 2.4
Pengaruh Brand Satisfaction terhadap Brand Trust dengan Brand Loyalty
sebagai variabel intervening
C. Hipotesis
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam
baru diasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
3. Ada Pengaruh Brand Loyalty terhadap Brand Trust pada pengguna handphone
merek apple
34
4. Ada Pengaruh Brand Satisfaction terhadap Brand Trust dengan Brand Loyalty
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antar variabel satu
B. Definisi Operasional
kontrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat
diukur”.
Dalam penelitian ini definisi operasional yang diukur ada tiga variabel yaitu
Brand Satisfaction (X) sebagai variabel independen terhadap Brand Trust (Y)
sebagai variabel tergantung dan Brand Loyalty (Z) sebagai variabel intervening,
34
35
pada suatu merek yang mereka gunakan. Brand satisfaction terjadi ketika seorang
dari penggunaan satu atau beberapa produk dalam merek yang sama. Para
konsumen yakin bahwa mereka akan selalu terpuaskan oleh produk dari merek
tersebut.
Tabel 3.1
Indikator Brand Satisfaction
No. Indikator Brand Satisfaction
adanya harapan bahwa pihak lain akan bertindak sesuai dengan kebutuhan dan
mereka yakin bahwa harapan akan terpenuhi dan tak akan ada lagi kekecewaan
Tabel 3.2
Indikator Brand Trust
No. Indikator Brand Trust
1. Kepercayaan (trust)
3. Jujur (honest)
4. Keamanan (safe)
atau merek yang dikonsumsi atau digunakan akan membeli ulang produk atau
merek tersebut. Pembelian ulang yang terus-menerus dari produk dan merek yang
Tabel 3.3
Indikator Brand Loyalty
No. Indikator Brand Loyalty
1. Pembelian ulang
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
37
Februari 2020 sampai dengan Juni 2020 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 3.4
1. Populasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
kesimpulannya”.
38
2. Sampel
pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
responden.
Sumber data yang digunakan oleh peneliti adalah sumber data primer.
Dimana sumber data primer yang di dapat peneliti langsung diperoleh dari
1. Wawancara
39
2. Angket
responden secara langsung. Di dalam penelitian ini skala angket yang digunakan
untuk mengukur respon subjek kedalam 5 poin atau 7 skala dengan interval yang
sama”.
Tabel 3.5
Skala Likert
Pernyataan Bobot
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Kurang setuju 3
4. Tidak Setuju 2
5. Sangat Tidak Setuju 1
Selanjutnya untuk mengetahui hasil angket yang disebar layak atau tidak,
a. Uji Validitas
digunakan sehingga mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan
setiap butir pertanyaan, maka digunakan teknik korelasi product moment sebagai
berikut:
n xiyi xi yi
n xi 2
( xi ) 2 n yi 2 yi 2
Dimana:
Ketentuan apakah suatu butir instrument valid atau tidak adalah melihat
nilai probabilitas koefisien korelasinya. Dengan dilihat dari Sig (2 tailed) dan
nilai Sig (2 tailed) 0,05, maka butir instrument valid, jika nilai Sig (2 tailed)
b. Uji Reliabilitas
adalah alat ukur yang bisa dipercaya atau tidak. Teknik yang digunakan adalah
Cronbach Alpha.
ab
2
k
r bn 1
k 1 1
2
Dimana:
r = Reliabilitas Instrumen
b 1
= Total varians butir
41
12 = Varians total
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
angka dan kemudian menarik kesimpulan dari pengujian tersebut, dengan rumus-
dipakai adalah regresi linier berganda. Asumsi klasik yang dimaksud terdiri dari:
a. Uji Normalitas
data mengikuti atau mendekati distribuis normal. Uji normalitas ini memiliki dua
cara untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, yaitu melalui
berdistribusi normal apabila distribusi data tersebut tidak melenceng kekiri atau
b. Uji Multikolineritas
42
yang tinggi diantara variabel independen. Apakah terdapat korelasi antar variabel
patokan VIF (Variance Inflasi Faktor) dan koefisien korelasi antara variabel
1) Jika nilai VIF disekitar angka 1 atau memiliki toleransi mendekati 1, maka
2) Jika koefisien antar variabel bebas kurang dari 0,10 maka menunjukan
adanya multikolineritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah model regresi terjadi
dengan melalui grafik scatterplot nilai prediksi variabel independen dengan nilai
residualnya.
antara lain:
1) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang
heteroskedastisitas.
43
2) Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar diatas dan
2. Analisis Jalur
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif
berikut:
Y = 2X + 3X + 2
2
(X) (Y)
Keputusan
Pembelian (Z)
1 3
2
(
44
1
Gambar 3.1
Model Analisis Jalur
Keterangan:
X = Brand Attitude
Y = Brand Loyalty
Z = Keputusan Pembelian
1. Pengaruh langsung :X Z
X Y
Z Y
jalur
residual II (1).
b. Koefisien regresi model persamaan II (2 dan 3) dan koefisien residual
II (2).
3. Uji Hipotesis
penelitian.
Kesimpulan:
Kesimpulan:
Intervening.
47
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, I. (2008). brand experience; brand loyalty; brand satisfaction; brand trust.
JURNAL MANAJEMEN BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN/Volume 4/No.1/Januari -
2020 : 60-64, 60–64.
Assael, H. (1998). Consumer Behavior and Marketing Action 6th edition. New York :
International Thomson Publishing.
Haryanto, jony oktavian. (2011). jurnal kerangka 3.a.pdf (pp. 88–107). Media Riset
Bisnis & Manajemen.
Juliandi, A., Irfan., & Manurung, S. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis, Konsep dan
Aplikasi: Sukses Menulis Skripsi & Tesis Mandiri. In Metodologi Penelitian Bisnis.
Kurniawati, D., Suharyono, & Kusumuwati, A. (2014). Merek & Psikologi Konsumen.
Jurnal Administrasi Bisnis.
Putra, B., & Sulistyawati, E. (2014). Peran Kepercayaan Merek Dalam Memediasi
Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Produk Telepon Pintar Merek
Apple di Kota Denpasar. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 3(9), 255217.
Schiffman, L., & Kanuk, L. L. (2007). Perilaku Konsumen Edisi Kedua. In PT. Indeks
Gramedia.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R &
D. Bandung: Alfabeta.
Susdiarto, B., Priyono, A. E., & Swastuti, E. (2013). Pengaruh Produk dan Harga
Terhadap Loyalitas Kosumen Dengan Keputusan Pembelian Sebagai Variabel
Mediasi Pada PT.Pertani (Persero) Cabang Pekalongan. Jurnal Ilmiah Dinamika
Ekonomi Dan Bisnis.
Tjiptono, F., & Chandra, G. (2018). Manajemen Kualitas Jasa. Yogyakarta. ANDI.
https://doi.org/10.12691/jbms-4-4-1