Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunitas adalah suatu kelompok populasi yang tinggal disuatu kawasan tertentu,
berada dibawah suatu pengaturan dan memiliki nilai/interes serta kebutuhan tertentu pula.
Konsep yang utama adalah konsep geografi (kawasan) dan adanya interaksi (Tamber, 2009,
hlm 99).
Di dalam komunitas masyarakat suatu daerah bila di klarifikasikan berdasarkan
kelompok khusus, salah satu kondisi kesehatan rentan terganggu adalah kelompok dewasa.
Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah meningkatkan pola hidup masyarakat yang sehat
dengan melakukan kegiatan keperawatan pada komunitas atau masyarakat yang didalamnya
terdapat kelompok khusus dewasa. Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal
dilakukan melalui peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) di
semua tingkat pencegahan (levels of prevention).
Kesehatan merupakan sebuah kebutuhan yang sangat mendasar bagi setiap orang. Teori
klasik H. L. Bloom menyatakan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan
secara berturut-turut yaitu: 1) gaya hidup (life style), 2) lingkungan (social, ekonomi, politik,
budaya), 3) pelayanan kesehatan dan 4) factor genetic (keturunan). Keempat determinan
tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi status kesehatan seseorang, yang nantinya
akan berpengaruh pada kesehatan komunitas.
Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya keperawatan komunitas,yang lebih
menekankan kepada upaya peningkatan keehatan dan pencegahan terhadap berbagai
gangguan kesehatan dan keperawatan, dengan tidak melupakan upaya-upaya pengobatan dan
perawatan serta pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi
pemulihan terhadap penykit.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi kesehatan komunitas?
2. Apa saja paradigma keperawatan komunitas?
3. Siapa saja sasaran keperawatan komunitas?
4. Dimana saja ruang lingkup komunitas?
5. Apa pengertian dewasa?
6. Apa saja ciri-ciri masa dewasa awal?
7. Apa saja tugas perkembangan masa dewasa awal?
8. Bagaimana asuhan keperawatan komunitas agregat dewasa?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi kesehatan komunitas
2. Mengetahui paradigm keperawatan komunitas
3. Mengetahui sasaran keperawatan komunitas
4. Mengetahui ruang lingkup keperawatan komunitas
5. Mengetahui pengertian dewasa
6. Mengetahui ciri-ciri dewasa awal
7. Mengetahui tugas perkembangan masa dewasa awal
8. Mengetahui asuhan keperawatan komunitas agregat dewasa
A. Konsep Keperawatan Komunitas
1. Definisi
Menurut WHO, keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang
merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan
bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan
guns meningkatkan kesehatan, penyempumaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan
fisik, rehabilitasi, pence-gahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan
kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi
masyarakat secara keseluruhan.
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagi mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (menurut CHN). Di
Indonesia dikenal dengan sebutan perawatan kesehatan masyarakat (PERKESMAS)
yang dimulai sejak permulaan konsep Puskesmas diperkenalkan sebagai institusi
pelayanan kesehatan profesional terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat secara komprehensif.

2. Paradigma Keperawatan Komunitas


Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen pokok, yaitu
manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan & Dawkins, 1987). Sebagai
sasaran praktik keperawatan klien dapat dibedakan menjadi individu, keluarga dan
masyarakat.
1. Individu Sebagai Klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu
sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup
kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan
fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurangnya kemauan menuju
kemandirian pasien/klien.
2. Keluarga Sebagai Klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara
terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan
maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau
masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan
lingkup kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan
nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.
Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu fokus
pelayanan keperawatan yaitu :
a. Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan
lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat.
b. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
memperbaiki ataupun mengabaikan masalah kesehatan didalam
kelompoknya sendiri.
c. Masalah kesehatan didalam keluarga saling berkaitan. Penyakit yang
diderita salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh
anggota keluarga tersebut.

3. Masyarakat Sebagai Klien


Masyarakat memiliki cirri-ciri adanya interaksi antar warga, diatur oleh
adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki identitas
yang kuat mengikat semua warga.
Kesehatan dalam keperawatan kesehatan komunitas didefenisikan sebagai
kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif. Kesehatan adalah
proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan
produktif. Menurut Hendrik L. Blum ada empat faktor yang mempengaruhi
kesehatan, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan.
Lingkungan terdiri dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan
fisik yaitu lingkungan yang berkaitan dengan fisik seperti air, udara, sampah,
tanah, iklim, dan perumahan. Contoh di suatu daerah mengalami wabah diare
dan penyakit kulit akibat kesulitan air bersih.
Keturunan merupakan faktor yang telah ada pada diri manusia yang
dibawanya sejak lahir, misalnya penyakit asma. Keempat faktor tersebut
saling berkaitan dan saling menunjang satu dengan yang lainnya dalam
menentukan derajat kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Keperawatan dalam keperawatan kesehatan komunitas dipandang sebagai
bentuk pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat kepada individu,
keluarga, dan kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan
meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dengan menggunakan
proses keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian
integral pelayanan kesehatan dalam bentuk pelayanan biologi, psikologi,
sosial dan spiritual secara komprehensif yang ditujukan kepada individu
keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup
manusia.
Lingkungan dalam paradigm keperawatan berfokus pada lingkungan
masyarakat, dimana lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan
manusia. Lingkungan disini meliputi lingkungan fisik, psikologis, sosial dan
budaya dan lingkungan spiritual.
4. Sasaran Keperawatan Komunitas
Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk
individu, keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga
penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau
termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil. Menurut Anderson (1988)
sasaran keperawatan komunitas terdiri dari tiga tingkat yaitu:
1. Tingkat Individu.
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang
mempunyai masalah kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil d1l)
yang dijumpai di poliklinik, Puskesmas dengan sasaran dan pusat
perhatian pada masalah kesehatan dan pemecahan masalah kesehatan
individu
2. Tingkat Keluarga.
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga
dengan mengukur sejauh mana terpenuhinya tugas kesehatan keluarga
yaitu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah kesehatan, memberikan perawatan kepada anggota
keluarga, menciptakan lingkungan yang sehat dan memanfaatkan
sumber daya dalam masyarakat untuk meningkatkan kesehatan
keluarga.
Prioritas pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat difokuskan
pada keluarga rawan yaitu :
a. Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan,
yaitu keluarga dengan: ibu hamil yang belum ANC, ibu
nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun dan
neo¬natusnya, balita tertentu, penyakit kronis menular yang
tidak bisa diintervensi oleh program, penyakit endemis,
penyakit kronis tidak menular atau keluarga dengan
kecacatan tertentu (mental atau fisik).
b. Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu
hamil yang memiliki masalah gizi, seperti anemia gizi be-
rat (HB kurang dari 8 gr%) ataupun Kurang Energi Kronis
(KEK), keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi seperti
perdarahan, infeksi, hipertensi, keluarga dengan balita
dengan BGM, keluarga dengan neonates BBLR, keluarga
dengan usia lanjut jompo atau keluarga dengan kasus
percobaan bunuh diri.
c. Keluarga dengan tindak lanjut perawatan
3. Tingkat Komunitas
Dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunitas sebagai klien.
a. Pembinaan kelompok khusus
b. Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah.
5. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas
Keperawatan komunitas mencakup berbagai bentuk upaya pelayanan
kesehatan baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun
resosialitatif.
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dengan melakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan,
pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga teratur, rekreasi dan pendidikan
seks.
Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
kesehatan terhadap individu, keluarga kelompok dan masyarakat melalui
kegiatan imunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu,
puskesmas dan kunjungan rumah, pemberian vitamin A, iodium, ataupun
pemeriksaan dan peme¬liharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau
masalah kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit dirumah,
perawatan orang sakit sebagai tindaklanjut dari Pukesmas atau rumah sakit,
perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis, perawatan buah dada, ataupun
perawatan tali pusat bayi baru lahir.
Upaya rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah
atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu seperti TBC,
kusta dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada penderita
kusta, patch tulang dan lain sebagai¬nya, kegiatan fisioterapi pada penderita
stroke, batuk efektif pada penderita TBC, dll.
Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan pen¬derita ke
masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti,
penderita AIDS, kusta dan wanita tuna susila.

B. Usia Dewasa sebagai Kelompok Resiko


Masa dewasa awal dan tengah adalah periode yang penuh tantangan,
penghargaan dan krisis. Tantangan ini meliputi tuntunan kerja dan membentuk keluarga,
meskipun orang dewasa juga dapat diberi penghargaan karena kesuksesan karier mereka
dan kehidupan pribadi mereka. Orang dewasa juga menghadapi krisis seperti merawat
orang tua mereka yang telah lanjut usia. Kemungkinan kehilangan pekerjaan dengan
berubah lingkungan ekonomi dan menghadapi kebutuhan perkembangan mereka sendiri
seperti juga kebutuhan anggota keluarga mereka.
Peran orang dewasa (usia produktif) di masyarakat menjadi sangat urgent sesuai
dengan tugas perkembangan yang menunjukkan bahwa mereka memiliki pengaruh yang
besar pada taraf kesehatan di lingkungan tempat tinggalnya. Jumlah yang mendominasi di
masyarakat juga menjadi sebuah alas an yang tepat untuk menjadikan kelompok khusus
usia produktif mendapatkan perhatian lebih dalam asuhan keperawatan di komunitas.
C. Pengertian Dewasa
Istilah adult atau dewasa berasal dari kata kerja latin yang berarti tumbuh
menjadi dewasa. Oleh karena itu orang dewasa adalah seseorang yang telah
menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukannya di dalam masyarakat
bersama dengan orang dewasa lainnya (Elizabeth Hurlock, Developmental Psychology,
1991). Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja. Hurlock (1986)
mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada usia 18 tahun sampai kira-kira usia 40
tahun. Secara umum, mereka yang tergolong dewasa awal ialah mereka yang berusia 20-
40 tahun.
Santrock (1999), orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik secara fisik,
transisi secara intelektual serta transisi peran sosial. Perkembangan sosial masa dewasa
awal adalah puncak dari perkembangan sosial masa dewasa. Masa dewasa awal
adalah masa beralihnya pandangan egosentris menjadi sikap yang empati. Pada
masa ini, penentuan relasi sangat memegang peranan penting. Dewasa awal merupakan
masa permulaan dimana seseorang mulai menjalin hubungansecara intim dengan lawan
jemisya. Hurlock (1986) mengemukakan beberapa karakteristik dewasa awal dan pada
salah satu initinya dikatakan bahwa dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian diri
dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang diperolehnya.

1. Ciri-ciri Umum Masa Dewasa Awal


Dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian terhadap pola-pola
kehidupan yang baru dan harapan-harapan sosial yang baru. Masa dewasa awal
adalah kelanjutan dari masa remaja, sehingga ciri-ciri masa dewasa awal tidak
jauh berbeda dengan masa remaja. Ciri-ciri masa dewasa awal menurut
Hurlock :
1) Masa dewasa awal sebagai usia reproduktif.
Masa dewasa awal adalah masa usia reproduktif. Masa ini ditandai
dengan membentuk rumah tangga. Pada masa ini khususnya wanita,
sebelum usia 30 tahun, merupakan masa reproduksi, dimana seorang
wanita siap menerima tanggung jawab sebagai seorang ibu. Pada masa
ini, alat-alat reproduksi manusia telah mencapai kematangannya dan
sudah siap untuk melakukan reproduksi.
2) Masa dewasa awal sebagai masa bermasalah.
Setiap masa dalam kehidupan manusia, pasti mengalami perubahan,
sehingga seseorang harus melakukan penyesuaian diri kembali terhadap
diri maupun lingkungannya. Demikian pula pada masa dewasa awal ini,
seseorang harus banyak melakukan kegiatan penyesuaian diri dengan
kehidupan perkawinan, peran sebagai orang tua dan sebagai warga
negara yang sudah dianggap dewasa secara hukum.
3) Masa dewasa awal sebagai masa yang penuh dengan ketegangan
emosional.
Ketegangan emosional seringkali ditampakkan dalam
ketakutan-ketakutan atau kekhawatiran-kekhawatiran. Ketakutan atau
kekhawatiran yang timbul ini pada umumnya bergantung pada
tercapainya penyesuaian terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi
pada suatu saat tertentu atau sejauh mana sukses atau kegagalan yang
dialami dalam penyelesaian persoalan.
4) Masa dewasa awal sebagai masa ketergantungan dan perubahan
nilai.
Ketergantungan disini mungkin ketergantungan kepada orang tua,
lembaga pendidikan yang memberikan beasiswa atau pada pemerintah
karena mereka memperoleh pinjaman untuk membiayai pendidikan
mereka. Sedangkan masa perubahan nilai masa dewasa awalterjadi
karena beberapa alasan seperti ingin diterima pada kelompok orang
dewasa, kelompok-kelompok sosial dan ekonomi orang dewasa.

D. Perkembangan pada Usia Dewasa


Proses perkembangan itu berlangsung secara bertahap, dalam arti sebagai berikut.
1. Bahwa perubahan yang terjadi bersifat maju meningkat dan atau mendalam/
meluas, baik secara kuantitatif maupun kualitatif (prinsip progressif)
2. Bahwa perubahan yang terjadi antar bagian dan atau fungsi organisme itu
terdapat interpedensi sebagai kesatuan integral yang harmonis (prinsip sitematik).
3. Bahwa perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara
beraturan dan berurutan dan tidak secara kebetulan dan meloncat-loncat (prinsip
berkesinambungan).

Memerhatikan kompleksitas dari sifat perkembangan perilaku dan pribadi individu itu
maka untuk keperluan studi yang saksama, para ahli telah mencoba mengembangkan
model pentahapan (stages) mengenai proses perkembangan tersebut sehingga
memungkinkan pilihan fokus observasi pada aspek atau fase tertentu, baik secara
longitudinal maupun cross sectional. Beberapa contoh model tersebut antara lain
dikembangka oleh beberapa ahli sebagai berikut ini.
1. Aristoteles (384-233 SM)
Ia membagi masa perkembangan individu sampai menginjak dewasa dalam tiga
tahapan berdasarkan perubahan ciri fisik tertentu.

No Nama Tahapan Waktu Indikator

1 Masa kanak-kanak 0,0-7,0 Pergantian Gigi

2 Masa Anak Sekolah 7,0-14,0 Gejala pubertas

3 Masa remaja 14,0-21,0 Ciri-ciri primer dan


sekunder

2. Hurlock (1952)
Ia membagi fase-fase perkembangan inndividu secara lengkap secara berikut ini.

No Nama Tahapan Waktu Indikator


1 Prenatal Conception-280 Days
Perubahan-perubahan
2 Infancy 0-10 to 144 days
psikofisis
3 Babyhood 2 weeks-2 years
4 Childhood 2 years- adolescence
5 Adolescence 13-21 years (girls)
14-21 years (boys)
6 Adulthood 21-25 years
7 Middle age 25-30 years
8 Old Age 30 years-death

3. Piaget (1961)
Dengan mengobservasi aspek perkembangan intelektual, Piaget mengembangkan
model pentahapan perkembangan individu sebagai berikut ini.

No Tahapan Waktu
1 Sensorimotor 0-2 years
2 Preoperational 2-7 years
a. Preconceptual 2-4 years
b. Intutive 4-7 years
3 Concrete operations 7-11 years
4 Formal operations 11.15 years

4. Witherington (1952)
Ia mengobservasi penonjolan aspek perkembangan psikofisik yang selaras
dengan jenjang praktik pendidikan, ia membagi tahapan perkembangan
yang lamanya masing-masing tiga tahun sampai menjelang dewasa.

No Tahapan Indikator

1 0,0-3,0 Perkembangan fisik yang pesat

2 3,0-6,0 Perkembangan mental yang pesat

3 6,0-9,0 Perkembangan sosial yang pesat

4 9,0-12,0 Perkembangan sikap individualistis

5 12,0-15,0 Awal penyessuaian sosial

Awal pilihan kecenderungan pola hidup yang akan


6 15,0-18,0
diikuti sampai dewasa

5. Penjelasan Teori Hurlock


Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang dikemukakan
oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam Developmental Psycology to day(1975) dan
Elizabeth B. Hurlock dalam Developmental Psycology(1980) tampak sudah
lengkap mencakup sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat
perkembangan manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati dengan
pembagian periodisasinya.Berikut periodisasi berdasarkan didaktis menurut
Elizabeth B. Hurlock:
1. Masa sebelum lahir (pranatal): 9 bulan
2. Masa bayi baru lahir (new born): 0-2 minggu
3. Masa bayi (babyhood): 2 minggu- 2 th
4. Masa kanak-kanak awal (early childhood):2-6 th
5. Masa kanak-kanak akhir (later chilhood): 6-12 th
6. Masa puber (puberty) 11/12 – 15/16 th
7. Masa remaja ( adolesence) : 15/16 – 21 th
8. Masa dewasa awal (early adulthood) : 21-40 th
9. Masa dewasa madya(middle adulthood): 40-60 th
10. Masa usia lanjut (later adulthood) : 60-…..

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai klasifikasi periode/fase


perkembangan manusia yang paling luas digunakan: 

1. Periode prakelahiran (prenatal period), ialah saat dari pembuahan


hingga kelahiran. Periodeini merupakan masa pertumbuhan yang luar
biasa dari satu sel tunggal hingga menjadi organisme yang sempurna
dengan kemampuan otak dan perilaku, yang dihasilkan kira-kira dalam
periode 9 bulan.
2. Masa bayi (infacy), ialah periode perkembangan yang merentang dari
kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat
bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang
terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis,
koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial.
3. Masa awal anak-anak (early chidhood), yaitu periode pekembangan
yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun,
periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah. Selama masa
ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka
sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti
perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam
untuk bermain dengan teman-teman sebaya. Jika telah memasuki kelas
satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal anak-
anak.
4. Masa pertengahan dan akhir anak-anak (middle and late childhood),
ialah periode perkembangan yang merentang dari usia kira-kira enam
hingga sebelas tahun, yang kira-kira setara dengan tahun-tahun sekolah
dasar, periode ini biasanya disebut dengan tahun-tahun sekolah dasar.
Keterampilan-keterampilan fundamental seperti membaca, menulis,
dan berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan
dunia yang lebih luas dan kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang
lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat.
5. Masa remaja (adolescence), ialah suatu periode transisi dari masa awal
anak-anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira-
kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22
tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat,
pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk
tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran
buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.
Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat
menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan
semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
6. Masa awal dewasa (early adulthood), ialah periode perkembangan
yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia dua puluhan
tahun dan yang berakhir pada usia tiga puluhan tahun. Ini adalah masa
pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan
karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup
dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak
anak.
7. Masa pertengahan dewasa (middle adulthood), ialah periode
perkembangan yang bermula pada usia kira-kira 35 hingga 45 tahun
dan merentang hingga usia enam puluhan tahun. Ini adalah masa untuk
memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti
membantu generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten,
dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.
8. Masa akhir dewasa (late adulthood), ialah periode perkembangan yang
bermula pada usia enam puluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir
pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya
kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan
penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.
E. Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal (21-40)
 Memilih pasangan.
 Belajar hidup dengan pasangan.
 Memulai suatu kehidupan berkeluarga.
 Memelihara anak.
 Mengelola rumah tangga.
 Memulai bekerja.
 Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.
 Menemukan suatu kelompok yang serasi.
ASUHAN KEPERAWATAN AGREGAT DEWASA
A. Pengkajian
a. Demografi
wilayah sanur kauh, padang sambian, gianyar, Karangasem, dengan data yang
terkumpul 30 responden, jumlah usia produktif sebanyak 30 orang
b. Tipe keluarga
rata-rata memiliki tipe keluarga kecil (bapak, ibu, dan anak)
c. Status perkawinan
dari 30 responden rata-rata usia dewasa sudah menikah
d. Statistic vital
angka kematian pada usia dewasa biasanya terjadi karena penyakt yang dialami
dan gaya hidup yang kurang sehat.
e. Nilai keyakinan dan agama
responden mayoritas beragama hindu (100%)
N Aspek yang dikaji Hasil Metode
O
1 Kondisi Berdasarkan hasil kuesioner rumah responden Wawancara
Lingkungan rata-rata permanen dengan tembok bata, Kuesioner
terdapat ventilasi dan jendela. Rata-rata warga
menggunakan air PAM dan terdapat tempat
sampah, rata-rata responden memiliki 2
tempat MCK, dan terdapat pembuangan
limbah
2 Layanan Kesehatan Responden dating ke pelayanan kesehatan Wawancara
seperti puskesmas dan klnik dengan Kuesioner
menggunakan kendaraan pribadi, dan asuransi
yang digunakan adalah BPJS dan KIS.
3 Ekonomi Rata-rata responden bekerja sebagai Wawancara
wiraswasta, usia dewasa yang tidak bekerja Kuesioner
ada 10%, dan 30% bekerja swasta.
4 Transportasi dan Transportasi yang digunakan responden untuk Wawancara
keamana dating ke pelayanan kesehatan biasanya Kuesioner
menggunakan transportasi pribadi.
Rata-rata keamanan di tempat pelayanan
kesehatan sudah ada satpam, namun ada yang
belum didaerah puskesmas.
5 Politik dan Kelompok pelayanan masyarakat usia dewasa Wawancara
pemerintah Kuesioner
6 komunikasi Komunikasi yang digunakan biasanya dari Wawancara
media social seperti whatsap, dll Kuesioner
7 Pendidikan Pendidikan responden rata-rata lulusan SMA, Wawancara
kesadaran menjaga kesehatan dan kebersihan Kuesioner
masih kurang, rata-rata responden tidak
mengetahui tentang diet hipertensi.
8 Rekreasi Rekreasi responden rata-rata hanya menonton Wawancara
televise, berkumpul bersama keluarga dan Kuesioner
hanya beberapa yang rekreasi diluar rumah.

ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
1. Banyak responden usia dewasa Kurang dukungan social Perilaku kesehatan
yang tidak datang ke poyandu cenderung beresiko
2. Sebagian besar agregat
dewasa hipertensi
mengatakan malas melakukan
pemeriksaan ke posyandu
3. Rata-rata responden tidak aktif
dalam mengikuti olahraga
1. Responden masih banyak yang Kurang pengetahuan tentang Ketidakefektifan
belum memehami hipertensi program terapeutik manajemen
2. Rata rata responden tidak kesehatan
begitu mempedulikan entang
penyakit hipertensinya
3. Banyak reponden yang masih
bingung saat mahasiswa
memberikan kuesioner tentang
hipertensi
4. Responden banyak yang
bertanya saat mahasiswa
memberikan kuesioner
hipertensi.
PRIORITAS MASALAH

Diagnosa Kesadaran Motivasi Kemampua Ketersediaan Beratnya Memperce Total


Keperawata Masyarakat Masyarakat n Perawat Ahli/ Pihak Konsekuens pt Skor
n akan untuk dalam Terkait i Jika Penyelesai
Masalah Menyelesai Mempengar Terhadap Masalah an
kan uhi Penyelesaian Tidak Masalah
Masalah Penyelesaia Masalah Tersedia dengan
n Masalah Resolusi
yang dapat
Dicapai
Perilaku 1 1 3 3 3 3 14
kesehatan
cenderung
beresiko
Ketidakefek 1 1 2 2 3 3 12
tifan
manajemen
kesehatan

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan ketidakadekuatan
dukungan social ditandai dengan responden malas melakukan pemeriksaan ke
posyandu
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan berhubungan dengan kurang terpapar
informasi ditandai dengan responden banyak yang bertanya pada saat
diberikan kuesioner hipertensi.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATN
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Perilaku kesehatan Setelah diberikan 1. Kaji 1. Mengetahui
cenderung beresiko asuhan keperawatan pengetahuan pengetahuan
berhubungan selama 1 x kunjungan, klien tentang klien tentang
dengan diharapkan perilaku kesehatannya kesehatan
ketidakadekuatan kesehatan cenderung 2. Berikan 2. Pendidikan
dukungan social berisiko dapat teratasi pendidikan dapat
ditandai dengan dengan kriteria hasil : kesehatan meningkatkan
responden malas 1. Klien mampu terkait bahaya pengetahuan
melakukan mengenali hipertensi klien tentang
pemeriksaan ke situasi atau 3. Ajarkan hipertensi
posyandu kondisi strategi yang 3. Kebiasaan
kesehatannya mungkin dapat atau perilaku
secara nyata digunakan yang sehat
(mampu untuk dapat
mengenali melawan menghindari
perubahan pada kebiasaan atau klien dari
tubuhnya akibat perilakunya hipertensi
hipertensi) yang tidak 4. Dukungan
2. Mampu sehat keluarga
menyesuaikan 4. Kolaborasi sangat
diri untuk dengan diperlukan
mengubah keluarga untuk dalam
status mendukung perubahan
kesehatannya perubahan perilaku
menjadi lebih perilaku klien kesehatan
baik yang tidak klien
sehat.
Ketidakefektifan Setelah diberikan 1. Kaji tingkat 1. Mengetahui
manajemen asuhan keperawatan pengetahuan tingkat
kesehatan selama 1 x kunjungan, pasien terkait pengetahuan
berhubungan diarapkan dengan pasien terkait
dengan kurang ketidakefektifan hipertensi hipertensi
terpapar informasi manajemen kesehatan 2. Review 2. Mengetahui
ditandai dengan dapat teratasi dengan pengetahuan pengetahuan
responden banyak kriteria hasil : pasien pasien
yang bertanya pada 1. Klien mampu mengenai mengenai
saat diberikan mengenali kondisinya kondisinya
kuesioner tentang 3. Jelaskan 3. Penjelasan
hipertensi. ketidakefektifa mengenai pola yang
n manajemen hidup sehat diberikan
kesehatan yang 4. Beri informasi sangat penting
dialami pasien kepada dalam
keluarga/orang peningkatan
yang penting pola hidup
bagi pasien sehat
mengenai 4. Informasi
perkembangan yang
pasien, sesuai diberikan
kebutuhan sangat
berpengaruh
dalam
perkmebangan
pasien
CATATAN PERKEMBANGAN
No Dx. Hari/Tgl, Jam Implementasi Evaluasi Respon Paraf
Keperawatan
1 Dx 1 Jumat, 27
November 2020

16.00 Wita 1. Mengkaji pengetahuan klien DS: Klien mengatakan tidak


tentang kesehatannya mengetahui tentang
kesehatannya
DO: Klien tampak bingung

16.05 Wita 2. Memberikan pendidikan DS: Klien mengatakan mengerti


kesehatan terkait bahaya yang disampaikan oleh
hipertensi perawat
DO: Pasien tampak kooperatif

16.10 Wita 3. Mengajarkan strategi yang DS: Klien mengatakan mengerti


mungkin dapat digunakan strategi yang diajarkan oleh
untuk melawan kebiasaan perawat
atau perilakunya yang tidak DO: Klien tampak mengerti dan
sehat kooperatif

16.15 Wita 4. Berkolaborasi dengan DS: Keluarga klien mengatakan


keluarga untuk mendukung mau mendukung perawat
perubahan perilaku klien DO: Keluarga klien tampak
yang tidak sehat. memahami dan kooperatif
2 Dx 2 Jumat, 27
November 2020

16.20 Wita 1. Mengkaji tingkat DS: Klien mengatakan kurang


pengetahuan pasien terkait paham penyebab hipertensi
dengan hipertensi DO: Klien tampak bingung
16.25 Wita 2. Mereview pengetahuan DS: Klien mengatakan menderita
pasien mengenai kondisinya penyakit hipertensi
DO: Pasien tampak kooperatif

16.30 Wita 3. menjelaskan mengenai pola DS: Klien mengatakan mengerti


hidup sehat mengenai menjalani pola
hidup sehat
DO: pasien tampak memahami
apa yang dikatakan oleh
perawat

16.35 Wita 4. Meberikan informasi DS: Keluarga pasien mengatakan


kepada keluarga/orang yang mengerti yg disampaikan
penting bagi pasien oleh perawat
mengenai perkembangan DO: Keluarga pasien tampak
pasien, sesuai kebutuhan memahami dan kooperatif
EVALUASI
No Dx. Keperawatan Hari/Tgl,Jam Evaluasi Paraf
1 Perilaku kesehatan Jumat, 27 November 2020 S: Klien mengatakan mengerti yang disampaikan oleh
cenderung beresiko perawat dan Strategi yang diajarkan oleh perawat dan
keluarga pasien mengatakan mau mendukung perawat
O: Pasien dan kelurga pasien tampak memahami yg
disampaikakn oleh perawat dan juga kooperatif
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan kondisi pasien
2 Ketidakefektifan Jumat, 27 November 2020 S: Klien mengatakan menderita penyakit hipertensi dan
manajemen mengerti mengenai menjalani pola hidup sehat dan
kesehatan Keluarga pasien mengatakan mengerti yg disampaikan
oleh perawat
O: Pasien dan kelurga pasien tampak memahami yg
disampaikakn oleh perawat dan juga kooperatif
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan kondisi pasien

Anda mungkin juga menyukai