Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN AGREGAT DEWASA

OLEH :

KELOMPOK 11

1. Kadek Sri Agustini (17C10043)


2. Ni Komang Primayanti (17C10045)
3. Bagus Wita Dharma Suta (17C10047)
4. Ni Luh Nia Pratami (17C10048)
5. Putu Diah Purnamawati (17C10049)
6. I Nyoman Agus Astrawan (17C10050)

SARJANA KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI

TAHUN AJARAN 2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan asuhan keperawatan ini. Dalam makalah yang penulis buat ini, penulis
membahas mengenai “ASUHAN KEPERAWATAN AGREGAT DEWASA”.

Sehubungan dengan tersusunnya asuhan keperawatan ini, penulis mendapat


bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang setinggi – tingginya kepada semua pihak yang telah
membantu dan membimbing dalam penulisan makalah ini. Secara khusus penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa,S.Kp.,M.Ng.,Ph.D Selaku Rektor


ITEKES BALI.
2. Ibu Ns. Sarah Wulandari., S.Kep., Selaku Dosen Keperawatan
Keperawatan Komunitas
3. Rekan – rekan yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Ada pun materi yang diambil dalam pengerjaan makalah ini dibuat dengan
melalui beberapa metode pengerjaanya itu dengan menggunakan sumber bacaan
secara langsung dalam bentuk buku-buku panduan dan melalui informasi langsung
dari internet. Mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekeliruan dalam penyusunan
makalah ini.

Akhir kata semoga asuhan keperawatan ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua. 

Denpasar, 25 November 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunitas adalah suatu kelompok populasi yang tinggal disuatu kawasan
tertentu, berada dibawah suatu pengaturan dan memiliki nilai/interes serta
kebutuhan tertentu pula. Konsep yang utama adalah konsep geografi (kawasan)
dan adanya interaksi (Tamber, 2009, hlm 99).
Di dalam komunitas masyarakat suatu daerah bila di klarifikasikan
berdasarkan kelompok khusus, salah satu kondisi kesehatan rentan terganggu
adalah kelompok dewasa. Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah
meningkatkan pola hidup masyarakat yang sehat dengan melakukan kegiatan
keperawatan pada komunitas atau masyarakat yang didalamnya terdapat
kelompok khusus dewasa. Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal dilakukan melalui peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan
penyakit (preventif) di semua tingkat pencegahan (levels of prevention).
Kesehatan merupakan sebuah kebutuhan yang sangat mendasar bagi setiap
orang. Teori klasik H. L. Bloom menyatakan bahwa ada 4 faktor yang
mempengaruhi derajat kesehatan secara berturut-turut yaitu: 1) gaya hidup (life
style), 2) lingkungan (social, ekonomi, politik, budaya), 3) pelayanan kesehatan
dan 4) factor genetic (keturunan). Keempat determinan tersebut saling
berinteraksi dan mempengaruhi status kesehatan seseorang, yang nantinya akan
berpengaruh pada kesehatan komunitas.
Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya keperawatan
komunitas,yang lebih menekankan kepada upaya peningkatan keehatan dan
pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dan keperawatan, dengan
tidak melupakan upaya-upaya pengobatan dan perawatan serta pemulihan bagi
yang sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap
penykit.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi kesehatan komunitas?
2. Apa saja paradigma keperawatan komunitas?
3. Siapa saja sasaran keperawatan komunitas?
4. Dimana saja ruang lingkup komunitas?
5. Apa pengertian dewasa?
6. Apa saja ciri-ciri masa dewasa awal?
7. Apa saja tugas perkembangan masa dewasa awal?
8. Bagaimana asuhan keperawatan komunitas agregat dewasa?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi kesehatan komunitas
2. Mengetahui paradigm keperawatan komunitas
3. Mengetahui sasaran keperawatan komunitas
4. Mengetahui ruang lingkup keperawatan komunitas
5. Mengetahui pengertian dewasa
6. Mengetahui ciri-ciri dewasa awal
7. Mengetahui tugas perkembangan masa dewasa awal
8. Mengetahui asuhan keperawatan komunitas agregat dewasa
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Keperawatan Komunitas


1. Definisi
Menurut WHO, keperawatan komunitas adalah bidang perawatan
khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu
kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program
kesehatan masyarakat secara keseluruhan guns meningkatkan kesehatan,
penyempumaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi,
pence-gahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada
individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu
mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional
yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi
dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
dan melibatkan klien sebagi mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pelayanan keperawatan (menurut CHN). Di Indonesia dikenal
dengan sebutan perawatan kesehatan masyarakat (PERKESMAS) yang
dimulai sejak permulaan konsep Puskesmas diperkenalkan sebagai
institusi pelayanan kesehatan profesional terdepan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara komprehensif.
2. Paradigma Keperawatan Komunitas
Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen
pokok, yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan &
Dawkins, 1987). Sebagai sasaran praktik keperawatan klien dapat
dibedakan menjadi individu, keluarga dan masyarakat.
1. Individu Sebagai Klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan
utuh dari aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran
perawat pada individu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi
kebutuhan dasarnya yang mencakup kebutuhan biologi, sosial,
psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, kurangnya kemauan menuju
kemandirian pasien/klien.
2. Keluarga Sebagai Klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan
erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik
secara perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam
lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan
dasar manusia yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman,
dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.
Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah
satu fokus pelayanan keperawatan yaitu :
a. Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan
merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan
masyarakat.
b. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan,
mencegah, memperbaiki ataupun mengabaikan masalah
kesehatan didalam kelompoknya sendiri.
c. Masalah kesehatan didalam keluarga saling berkaitan.
Penyakit yang diderita salah satu anggota keluarga akan
mempengaruhi seluruh anggota keluarga tersebut.
3. Masyarakat Sebagai Klien
Masyarakat memiliki cirri-ciri adanya interaksi antar warga,
diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas
dan memiliki identitas yang kuat mengikat semua warga.
Kesehatan dalam keperawatan kesehatan komunitas
didefenisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi
dengan efektif. Kesehatan adalah proses yang berlangsung
mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif. Menurut
Hendrik L. Blum ada empat faktor yang mempengaruhi kesehatan,
yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan.
Lingkungan terdiri dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Lingkungan fisik yaitu lingkungan yang berkaitan dengan fisik
seperti air, udara, sampah, tanah, iklim, dan perumahan. Contoh di
suatu daerah mengalami wabah diare dan penyakit kulit akibat
kesulitan air bersih.
Keturunan merupakan faktor yang telah ada pada diri manusia
yang dibawanya sejak lahir, misalnya penyakit asma. Keempat
faktor tersebut saling berkaitan dan saling menunjang satu dengan
yang lainnya dalam menentukan derajat kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Keperawatan dalam keperawatan kesehatan komunitas
dipandang sebagai bentuk pelayanan esensial yang diberikan oleh
perawat kepada individu, keluarga, dan kelompok dan masyarakat
yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitative dengan menggunakan proses
keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai
bagian integral pelayanan kesehatan dalam bentuk pelayanan
biologi, psikologi, sosial dan spiritual secara komprehensif yang
ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat
maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.
Lingkungan dalam paradigm keperawatan berfokus pada
lingkungan masyarakat, dimana lingkungan dapat mempengaruhi
status kesehatan manusia. Lingkungan disini meliputi lingkungan
fisik, psikologis, sosial dan budaya dan lingkungan spiritual.
4. Sasaran Keperawatan Komunitas
Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat
termasuk individu, keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi
seperti keluarga penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi dan
daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan
ibu hamil. Menurut Anderson (1988) sasaran keperawatan
komunitas terdiri dari tiga tingkat yaitu:
1. Tingkat Individu.
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada
individu yang mempunyai masalah kesehatan tertentu
(misalnya TBC, ibu hamil d1l) yang dijumpai di poliklinik,
Puskesmas dengan sasaran dan pusat perhatian pada
masalah kesehatan dan pemecahan masalah kesehatan
individu
2. Tingkat Keluarga.
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota
keluarga yang mempunyai masalah kesehatan dirawat
sebagai bagian dari keluarga dengan mengukur sejauh
mana terpenuhinya tugas kesehatan keluarga yaitu
mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah kesehatan, memberikan perawatan
kepada anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang
sehat dan memanfaatkan sumber daya dalam masyarakat
untuk meningkatkan kesehatan keluarga.
Prioritas pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat
difokuskan pada keluarga rawan yaitu :
a. Keluarga yang belum terjangkau pelayanan
kesehatan, yaitu keluarga dengan: ibu hamil
yang belum ANC, ibu nifas yang persalinannya
ditolong oleh dukun dan neo¬natusnya, balita
tertentu, penyakit kronis menular yang tidak
bisa diintervensi oleh program, penyakit
endemis, penyakit kronis tidak menular atau
keluarga dengan kecacatan tertentu (mental atau
fisik).
b. Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga
dengan ibu hamil yang memiliki masalah gizi,
seperti anemia gizi be-rat (HB kurang dari 8 gr
%) ataupun Kurang Energi Kronis (KEK),
keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi seperti
perdarahan, infeksi, hipertensi, keluarga dengan
balita dengan BGM, keluarga dengan neonates
BBLR, keluarga dengan usia lanjut jompo atau
keluarga dengan kasus percobaan bunuh diri.
c. Keluarga dengan tindak lanjut perawatan
3. Tingkat Komunitas
Dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunitas sebagai
klien.
a. Pembinaan kelompok khusus
b. Pembinaan desa atau masyarakat
bermasalah.
5. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas
Keperawatan komunitas mencakup berbagai bentuk upaya
pelayanan kesehatan baik upaya promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif, maupun resosialitatif.
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan melakukan
kegiatan penyuluhan kesehatan, peningkatan gizi, pemeliharaan
kesehatan perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan,
olahraga teratur, rekreasi dan pendidikan seks.
Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan kesehatan terhadap individu, keluarga kelompok dan
masyarakat melalui kegiatan imunisasi, pemeriksaan kesehatan
berkala melalui posyandu, puskesmas dan kunjungan rumah,
pemberian vitamin A, iodium, ataupun pemeriksaan dan
peme¬liharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga
yang sakit atau masalah kesehatan melalui kegiatan perawatan
orang sakit dirumah, perawatan orang sakit sebagai tindaklanjut
dari Pukesmas atau rumah sakit, perawatan ibu hamil dengan
kondisi patologis, perawatan buah dada, ataupun perawatan tali
pusat bayi baru lahir.
Upaya rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang
dirawat dirumah atau kelompok-kelompok yang menderita
penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan cacat fisik lainnya
melalui kegiatan latihan fisik pada penderita kusta, patch tulang
dan lain sebagai¬nya, kegiatan fisioterapi pada penderita stroke,
batuk efektif pada penderita TBC, dll.
Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan
pen¬derita ke masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan
oleh masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta dan wanita tuna
susila.
B. Usia Dewasa sebagai Kelompok Resiko
Masa dewasa awal dan tengah adalah periode yang penuh tantangan,
penghargaan dan krisis. Tantangan ini meliputi tuntunan kerja dan
membentuk keluarga, meskipun orang dewasa juga dapat diberi penghargaan
karena kesuksesan karier mereka dan kehidupan pribadi mereka. Orang
dewasa juga menghadapi krisis seperti merawat orang tua mereka yang telah
lanjut usia. Kemungkinan kehilangan pekerjaan dengan berubah lingkungan
ekonomi dan menghadapi kebutuhan perkembangan mereka sendiri seperti
juga kebutuhan anggota keluarga mereka.
Peran orang dewasa (usia produktif) di masyarakat menjadi sangat
urgent sesuai dengan tugas perkembangan yang menunjukkan bahwa mereka
memiliki pengaruh yang besar pada taraf kesehatan di lingkungan tempat
tinggalnya. Jumlah yang mendominasi di masyarakat juga menjadi sebuah
alas an yang tepat untuk menjadikan kelompok khusus usia produktif
mendapatkan perhatian lebih dalam asuhan keperawatan di komunitas.
C. Pengertian Dewasa
Istilah adult atau dewasa berasal dari kata kerja latin yang berarti
tumbuh menjadi dewasa. Oleh karena itu orang dewasa adalah seseorang yang
telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukannya di
dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya (Elizabeth Hurlock,
Developmental Psychology, 1991). Dewasa awal adalah masa peralihan dari
masa remaja. Hurlock (1986) mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada
usia 18 tahun sampai kira-kira usia 40 tahun. Secara umum, mereka yang
tergolong dewasa awal ialah mereka yang berusia 20-40 tahun.
Santrock (1999), orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik
secara fisik, transisi secara intelektual serta transisi peran sosial.
Perkembangan sosial masa dewasa awal adalah puncak dari perkembangan
sosial masa dewasa. Masa dewasa awal adalah masa beralihnya
pandangan egosentris menjadi sikap yang empati. Pada masa ini,
penentuan relasi sangat memegang peranan penting. Dewasa awal merupakan
masa permulaan dimana seseorang mulai menjalin hubungansecara intim
dengan lawan jemisya. Hurlock (1986) mengemukakan beberapa karakteristik
dewasa awal dan pada salah satu initinya dikatakan bahwa dewasa awal
merupakan suatu masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan
memanfaatkan kebebasan yang diperolehnya.
1. Ciri-ciri Umum Masa Dewasa Awal
Dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian terhadap pola-
pola kehidupan yang baru dan harapan-harapan sosial yang baru.
Masa dewasa awal adalah kelanjutan dari masa remaja, sehingga
ciri-ciri masa dewasa awal tidak jauh berbeda dengan masa remaja.
Ciri-ciri masa dewasa awal menurut Hurlock :
1) Masa dewasa awal sebagai usia reproduktif.
Masa dewasa awal adalah masa usia reproduktif. Masa ini
ditandai dengan membentuk rumah tangga. Pada masa ini
khususnya wanita, sebelum usia 30 tahun, merupakan
masa reproduksi, dimana seorang wanita siap menerima
tanggung jawab sebagai seorang ibu. Pada masa ini, alat-alat
reproduksi manusia telah mencapai kematangannya dan sudah
siap untuk melakukan reproduksi.
2) Masa dewasa awal sebagai masa bermasalah.
Setiap masa dalam kehidupan manusia, pasti mengalami
perubahan, sehingga seseorang harus melakukan penyesuaian
diri kembali terhadap diri maupun lingkungannya. Demikian
pula pada masa dewasa awal ini, seseorang harus banyak
melakukan kegiatan penyesuaian diri dengan kehidupan
perkawinan, peran sebagai orang tua dan sebagai warga
negara yang sudah dianggap dewasa secara hukum.
3) Masa dewasa awal sebagai masa yang penuh dengan
ketegangan emosional.
Ketegangan emosional seringkali ditampakkan
dalam ketakutan-ketakutan atau kekhawatiran-kekhawatiran.
Ketakutan atau kekhawatiran yang timbul ini pada umumnya
bergantung pada tercapainya penyesuaian terhadap persoalan-
persoalan yang dihadapi pada suatu saat tertentu atau sejauh
mana sukses atau kegagalan yang dialami dalam penyelesaian
persoalan.
4) Masa dewasa awal sebagai masa ketergantungan dan
perubahan nilai.
Ketergantungan disini mungkin ketergantungan kepada
orang tua, lembaga pendidikan yang memberikan beasiswa
atau pada pemerintah karena mereka memperoleh pinjaman
untuk membiayai pendidikan mereka. Sedangkan masa
perubahan nilai masa dewasa awalterjadi karena beberapa
alasan seperti ingin diterima pada kelompok orang dewasa,
kelompok-kelompok sosial dan ekonomi orang dewasa.
D. Perkembangan pada Usia Dewasa
Proses perkembangan itu berlangsung secara bertahap, dalam arti sebagai
berikut.
1. Bahwa perubahan yang terjadi bersifat maju meningkat dan atau
mendalam/ meluas, baik secara kuantitatif maupun kualitatif (prinsip
progressif)
2. Bahwa perubahan yang terjadi antar bagian dan atau fungsi
organisme itu terdapat interpedensi sebagai kesatuan integral yang
harmonis (prinsip sitematik).
3. Bahwa perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung
secara beraturan dan berurutan dan tidak secara kebetulan dan
meloncat-loncat (prinsip berkesinambungan).

Memerhatikan kompleksitas dari sifat perkembangan perilaku dan pribadi


individu itu maka untuk keperluan studi yang saksama, para ahli telah
mencoba mengembangkan model pentahapan (stages) mengenai proses
perkembangan tersebut sehingga memungkinkan pilihan fokus observasi
pada aspek atau fase tertentu, baik secara longitudinal maupun cross
sectional. Beberapa contoh model tersebut antara lain dikembangka oleh
beberapa ahli sebagai berikut ini.

1. Aristoteles (384-233 SM)


Ia membagi masa perkembangan individu sampai menginjak dewasa
dalam tiga tahapan berdasarkan perubahan ciri fisik tertentu.

No Nama Tahapan Waktu Indikator

1 Masa kanak-kanak 0,0-7,0 Pergantian Gigi

2 Masa Anak Sekolah 7,0-14,0 Gejala pubertas

3 Masa remaja 14,0-21,0 Ciri-ciri primer dan sekunder

sekunder

2. Hurlock (1952)
Ia membagi fase-fase perkembangan inndividu secara lengkap secara
berikut ini.

No Nama Tahapan Waktu Indikator


1 Prenatal Conception-280 Days
2 Infancy 0-10 to 144 days Perubahan-perubahan
3 Babyhood 2 weeks-2 years psikofisis
4 Childhood 2 years- adolescence
5 Adolescence 13-21 years (girls)
14-21 years (boys)
6 Adulthood 21-25 years
7 Middle age 25-30 years
8 Old Age 30 years-death
3. Piaget (1961)
Dengan mengobservasi aspek perkembangan intelektual, Piaget
mengembangkan model pentahapan perkembangan individu sebagai
berikut ini.

No Tahapan Waktu
1 Sensorimotor 0-2 years
2 Preoperational 2-7 years
4.
a. Preconceptual 2-4 years
b. Intutive 4-7 years
3 Concrete operations 7-11 years
4 Formal operations 11.15 years

Witherington (1952)
Ia mengobservasi penonjolan aspek perkembangan psikofisik
yang selaras dengan jenjang praktik pendidikan, ia membagi
tahapan perkembangan yang lamanya masing-masing tiga
tahun sampai menjelang dewasa.

No Tahapan Indikator

1 0,0-3,0 Perkembangan fisik yang pesat

2 3,0-6,0 Perkembangan mental yang pesat

3 6,0-9,0 Perkembangan sosial yang pesat

4 9,0-12,0 Perkembangan sikap individualistis

5 12,0-15,0 Awal penyessuaian sosial


Awal pilihan kecenderungan pola hidup yang akan
6 15,0-18,0
diikuti sampai dewasa

5. Penjelasan Teori Hurlock


Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang
dikemukakan oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam Developmental
Psycology to day(1975) dan Elizabeth B. Hurlock dalam
Developmental Psycology(1980) tampak sudah lengkap mencakup
sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat perkembangan
manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati dengan
pembagian periodisasinya.Berikut periodisasi berdasarkan didaktis
menurut Elizabeth B. Hurlock:
1. Masa sebelum lahir (pranatal): 9 bulan
2. Masa bayi baru lahir (new born): 0-2 minggu
3. Masa bayi (babyhood): 2 minggu- 2 th
4. Masa kanak-kanak awal (early childhood):2-6 th
5. Masa kanak-kanak akhir (later chilhood): 6-12 th
6. Masa puber (puberty) 11/12 – 15/16 th
7. Masa remaja ( adolesence) : 15/16 – 21 th
8. Masa dewasa awal (early adulthood) : 21-40 th
9. Masa dewasa madya(middle adulthood): 40-60 th
10. Masa usia lanjut (later adulthood) : 60-…..

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai klasifikasi


periode/fase perkembangan manusia yang paling luas digunakan: 

1. Periode prakelahiran (prenatal period), ialah saat dari


pembuahan hingga kelahiran. Periodeini merupakan masa
pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal hingga
menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan
otak dan perilaku, yang dihasilkan kira-kira dalam periode
9 bulan.
2. Masa bayi (infacy), ialah periode perkembangan yang
merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa
bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang
dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya
sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis,
koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial.
3. Masa awal anak-anak (early chidhood), yaitu periode
pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia
lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan
periode prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil
belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri,
mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah
(mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan
meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan
teman-teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu
sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal
anak-anak.
4. Masa pertengahan dan akhir anak-anak (middle and late
childhood), ialah periode perkembangan yang merentang
dari usia kira-kira enam hingga sebelas tahun, yang kira-
kira setara dengan tahun-tahun sekolah dasar, periode ini
biasanya disebut dengan tahun-tahun sekolah dasar.
Keterampilan-keterampilan fundamental seperti membaca,
menulis, dan berhitung telah dikuasai. Anak secara formal
berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan
kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari
dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat.
5. Masa remaja (adolescence), ialah suatu periode transisi dari
masa awal anak-anak hingga masa awal dewasa, yang
dimasuki pada usia kira-kira 10 hingga 12 tahun dan
berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja
bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan
berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk
tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti
pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan
kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini,
pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol
(pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan
semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
6. Masa awal dewasa (early adulthood), ialah periode
perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun
atau awal usia dua puluhan tahun dan yang berakhir pada
usia tiga puluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan
kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan
karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan,
belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai
keluarga, dan mengasuh anak anak.
7. Masa pertengahan dewasa (middle adulthood), ialah
periode perkembangan yang bermula pada usia kira-kira 35
hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enam puluhan
tahun. Ini adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan
tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu
generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten,
dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan
dalam berkarir.
8. Masa akhir dewasa (late adulthood), ialah periode
perkembangan yang bermula pada usia enam puluhan atau
tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah
masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan
kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan
penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.
E. Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal (21-40)
 Memilih pasangan.
 Belajar hidup dengan pasangan.
 Memulai suatu kehidupan berkeluarga.
 Memelihara anak.
 Mengelola rumah tangga.
 Memulai bekerja.
 Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.
 Menemukan suatu kelompok yang serasi.
ASUHAN KEPERAWATAN AGREGAT DEWASA

A. Pengkajian
a. Demografi
wilayah sanur kauh, padang sambian, gianyar, Karangasem, dengan
data yang terkumpul 30 responden, jumlah usia produktif sebanyak 30
orang
b. Tipe keluarga
rata-rata memiliki tipe keluarga kecil (bapak, ibu, dan anak)
c. Status perkawinan
dari 30 responden rata-rata usia dewasa sudah menikah
d. Statistic vital
angka kematian pada usia dewasa biasanya terjadi karena penyakt
yang dialami dan gaya hidup yang kurang sehat.
e. Nilai keyakinan dan agama
responden mayoritas beragama hindu (100%)

N Aspek yang Hasil Metode


O dikaji
1 Kondisi Berdasarkan hasil kuesioner rumah Wawancara
Lingkungan responden rata-rata permanen dengan Kuesioner
tembok bata, terdapat ventilasi dan
jendela. Rata-rata warga
menggunakan air PAM dan terdapat
tempat sampah, rata-rata responden
memiliki 2 tempat MCK, dan terdapat
pembuangan limbah
2 Layanan Responden datang ke pelayanan Wawancara
Kesehatan kesehatan seperti puskesmas dan klnik Kuesioner
dengan menggunakan kendaraan
pribadi, dan asuransi yang digunakan
adalah BPJS dan KIS.
3 Ekonomi Rata-rata responden bekerja sebagai Wawancara
wiraswasta, usia dewasa yang tidak Kuesioner
bekerja ada 10%, dan 30% bekerja
swasta.
4 Transportasi dan Transportasi yang digunakan Wawancara
keamana responden untuk datang ke pelayanan Kuesioner
kesehatan biasanya menggunakan
transportasi pribadi.
Rata-rata keamanan di tempat
pelayanan kesehatan sudah ada
satpam, namun ada yang belum
didaerah puskesmas.
5 Politik dan Kelompok pelayanan masyarakat usia Wawancara
pemerintah dewasa Kuesioner
6 komunikasi Komunikasi yang digunakan biasanya Wawancara
dari media social seperti whatsap, dll Kuesioner
7 Pendidikan Pendidikan responden rata-rata Wawancara
lulusan SMA, kesadaran menjaga Kuesioner
kesehatan dan kebersihan masih
kurang, rata-rata responden tidak
mengetahui tentang diet hipertensi.
8 Rekreasi Rekreasi responden rata-rata hanya Wawancara
menonton televise, berkumpul Kuesioner
bersama keluarga dan hanya beberapa
yang rekreasi diluar rumah.

ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
1. Banyak responden usia Kurang dukungan social Perilaku kesehatan
dewasa yang tidak datang cenderung beresiko
ke poyandu
2. Sebagian besar agregat
dewasa hipertensi
mengatakan malas
melakukan pemeriksaan
ke posyandu
3. Rata-rata responden tidak
aktif dalam mengikuti
olahraga
1. Responden masih banyak Kurang pengetahuan Ketidakefektifan
yang belum memehami tentang program manajemen
hipertensi terapeutik kesehatan
2. Rata rata responden tidak
begitu mempedulikan
entang penyakit
hipertensinya
3. Banyak reponden yang
masih bingung saat
mahasiswa memberikan
kuesioner tentang
hipertensi
4. Responden banyak yang
bertanya saat mahasiswa
memberikan kuesioner
hipertensi.

PRIORITAS MASALAH

Diagnosa Kesadaran Motivasi Kemampua Ketersediaan Beratnya Memperce Total


Keperawata Masyarakat Masyarakat n Perawat Ahli/ Pihak Konsekuens pt Skor
n akan untuk dalam Terkait i Jika Penyelesai
Masalah Menyelesai Mempengar Terhadap Masalah an
kan uhi Penyelesaian Tidak Masalah
Masalah Penyelesaia Masalah Tersedia dengan
n Masalah Resolusi
yang dapat
Dicapai
Perilaku 1 1 3 3 3 3 14
kesehatan
cenderung
beresiko
Ketidakefek 1 1 2 2 3 3 12
tifan
manajemen
kesehatan

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan ketidakadekuatan
dukungan social ditandai dengan responden malas melakukan pemeriksaan ke
posyandu
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan berhubungan dengan kurang terpapar
informasi ditandai dengan responden banyak yang bertanya pada saat diberikan
kuesioner hipertensi.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATN

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan
Perilaku Setelah diberikan 1. Kaji 1. Mengetahui
kesehatan asuhan keperawatan pengetahua pengetahuan
cenderung selama…x24 jam, n klien klien
beresiko diarapkan perilaku tentang tentang
berhubungan kesehatan kesehatann kesehatan
dengan cenderung berisiko ya 2. Pendidikan
ketidakadekuata dapat teratasi 2. Berikan dapat
n dukungan dengan kriteria hasil pendidikan meningkatk
social ditandai : kesehatan an
dengan 1. Klien terkait pengetahuan
responden mampu bahaya klien
malas mengenali hipertensi tentang
melakukan situasi atau 3. Ajarkan hipertensi
pemeriksaan ke kondisi strategi 3. Kebiasaan
posyandu kesehatanny yang atau
a secara mungkin perilaku
nyata dapat yang sehat
(mampu digunakan dapat
mengenali untuk menghindari
perubahan melawan klien dari
pada kebiasaan hipertensi
tubuhnya atau 4. Dukungan
akibat perilakunya keluarga
hipertensi) yang tidak sangat
2. Mampu sehat diperlukan
menyesuaika 4. Kolaborasi dalam
n diri untuk dengan perubahan
mengubah keluarga perilaku
status untuk kesehatan
kesehatanny mendukung klien
a menjadi perubahan
lebih baik perilaku
klien yang
tidak sehat.
Ketidakefektifa Setelah diberikan 1. Kaji tingkat 1. Mengetahui
n manajemen asuhan keperawatan pengetahuan tingkat

kesehatan selama…x24 jam, pasien pengetahuan


terkait pasien terkait
berhubungan diarapkan
dengan hipertensi
dengan kurang ketidakefektifan
hipertensi 2. Mengetahui
terpapar manajemen
2. Review pengetahuan
informasi kesehatan dapat
pengetahuan pasien
ditandai dengan teratasi dengan pasien mengenai
responden kriteria hasil : mengenai kondisinya
banyak yang 1. Klien mampu kondisinya 3. Penjelasan
bertanya pada mengenali 3. Jelaskan yang
saat diberikan tentang mengenai diberikan

kuesioner ketidakefektif pola hidup sangat


an manajemen sehat penting
hipertensi.
kesehatan 4. Beri dalam
yang dialami informasi peningkatan
pasien kepada pola hidup
keluarga/ora sehat
ng yang 4. Informasi
penting bagi yang
pasien diberikan
mengenai sangat
perkembang berpengaruh
an pasien, dalam
sesuai perkmebanga
kebutuhan n pasien

LAMPIRAN KUESIONER PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATN


AGREGAT DEWASA

1. Apakah saudara bersedia menjadi responden ?


a. Saya bersedia b. saya tidak bersedia
2. Nama (inisial)
3. Jenis kelamin
a. Laki-laki b. perempuan
4. Usia
5. Status Perkawinan
a. Menikah b. belum menikah
6. Agama
a. Hindu b. islam c. Kristen d. budha
7. Apakah pekerjaan saudara ?
a. Swasta b. wiraswasta/pedagang c. lainnya…
8. Apakah pendidikan terakhir saudara ?
a. SD b. SMP c. SMK/MA d. lainnya…
9. Pada saat kegiatan posyandu apakah saudara hadir?
a. Ya b. TIDAK
10. Jika Tidak, apa alasannya?
11. Apakah saudara saat ini sedang sakit ?
a. YA B. TIDAK
12. Jika ya, apakah penyakit yang saudara derita saat ini ?
a. Hipertensi b. DM c. asma d. lainnya..
13. Apakah saudara mengetahui tentang penyakit yang saudara derita?
a. YA b. TIDAK
14. Kemana biasanya saudara mencari pertolongan ?
a. Rumah sakit b. puskesmas c. klinik d. lainnya…
15. Apakah saudara memiliki kartu jaminan kesehatan ?
a. YA b. TIDAK
16. Jika ya, kartu jaminan kesehatan apa yang suadar miliki ?
a. BPJS b. KIS c. lainnya…
17. Bagaimana kondisi lingkungan rumah saudara saat ini?
18. Transportasi yang saudara kendarai saat dating ke pelayanan kesehatan ?
a. Transportasi umum b. trasnportasi pribadi
BAB III

PENUTUP

B. KESIMPULAN
Komunitas adalah suatu kelompok populasi yang tinggal disuatu
kawasan tertentu, berada dibawah suatu pengaturan dan memiliki
nilai/interes serta kebutuhan tertentu pula. Konsep yang utama adalah
konsep geografi (kawasan) dan adanya interaksi (Tamber, 2009, hlm
99).
Istilah adult atau dewasa berasal dari kata kerja latin yang berarti
tumbuh menjadi dewasa. Oleh karena itu orang dewasa adalah
seseorang yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap
menerima kedudukannya di dalam masyarakat bersama dengan orang
dewasa lainnya (Elizabeth Hurlock, Developmental Psychology,
1991). Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja. Hurlock
(1986) mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada usia 18 tahun
sampai kira-kira usia 40 tahun. Secara umum, mereka yang tergolong
dewasa awal ialah mereka yang berusia 20-40 tahun.

C. SARAN
Kami sadar bahwa makalah yang kami susun masih banyak terdapat
kesalahan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca yang positif dan membangun, guna penyusunan makalah
kami berikutnya agar dapat tersusun lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Mustika, Amelia dkk. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Agregat Wanita Dewasa.
Jakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan “Veteran”
Jakarta.

Anggryny, Rifka. 2017. Asuhan Keperawatan Pada Agregat Dewasa Dengan


Masalah Utama Hipertensi Di Wilayah Puskesmas Wonokromo. Surabaya:
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah.

Anda mungkin juga menyukai