Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MI

MODEL PAKEM DAN PAIKEM

Disusun Oleh :

Kelompok 10

Muhamad Bagas Saputra : 2030201145

Muhammad Hadi Rasyid : 2030201162

Muhammad Rizqi Solahuddin : 2030201176

Dosen Pengampu :

Hani Atus Sholikhah,M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mata kuliah
“Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia MI”. Shalawat serta salam kita sampaikan
kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-
Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Metodologi Pembelajaran Bahasa
Indonesia MI, yang berjudulkan “Model Pakem Dan Paikem” Selanjutnya penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Hani Atus Sholikhah,M.Pd.,
selaku dosen pengampu mata kuliah Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia MI dan
kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 3 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang
dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan. Pembelajaran ibarat jantung dari proses pendidikan.
Pembelajaran yang baik cenderung menghasilkan lulusan dengan hasil belajar yang baik pula,
demikian pula sebaliknya.

Pada kenyataan dilapangan hasil belajar siswa selama ini masih kurang dan belum
sesuai dengan yang diharapkan, baik secara intelektual maupun sikap. Siswa belum mencapai
tahap kompetensi yang ideal. Oleh karena itu perlu adanya perubahan dalam proses
pembelajaran dari kebiasaan yang sudah berlangsung selama ini. Berdasarkan latar belakang
diatas maka penulis akan mencoba membahas Model PAKEM Dan PAIKEM karena
pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan anak, mengembangkan kreativitas sehingga
efektif namun tetap menyenangkan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Yang Dimaksud Dengan Pakem Dan Paikem


2. Apa Ciri-Ciri Dari Pakem Dan Paikem
3. Bagaimana Teknik Pelaksanaan Strategi Paikem

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Pakem Dan Paikem


2. Untuk Mengetahui Ciri-Ciri Dari Paikem Dan Paikem
3. Untuk Mengetahui Teknik Pelaksanaan Strategi Paikem
BAB II

PEMBAHASAN

A. Model Pakem
1. Pengertian Pakem
PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang agar
mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, mengembangkan kreativitasnya, sehingga
efektif namun tetap menyenangkan.

Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan


suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan
mengemukakan gagasan. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka
pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk
kepentingan dirinya dan orang lain. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar
yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada
belajar.

Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak
efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses
pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan
pembelajaran yang harus dicapai.

Guru dituntut untuk secara profesional merancang pembelajaran efektif dan


bermakna (menyenangkan), mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan
pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan
kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan. PAKEM bertujuan
untuk menciptakan lingkungan belajar yang kaya, membekali siswa dengan
keterampilan-keterampilan, pengetahuan dan sikap untuk hidup.

2. Dasar Teori Pakem


PAKEM didasarkan pada teori belajar konstruktivisme dalam pembelajaran.
Teori ini dikembangkan oleh J.Piaget. Teori belajar Konstruktivisme merupakan teori
belajar yang didasarkan pada ide bahwa siswa harus menjadikan informasi atau
pengetahuan itu miliknya sendiri.
Teori ini memandang bahwa setiap individu memiliki kemampuan untuk
mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dengan jalan berinteraksi secara terus-
menerus dengan lingkungannya. Perkembangan teori belajar berdasarkan riset selama
hampir 100 tahun secara bertahap mengubah paradigma tentang bagaimana
seharusnya guru mengajar dan/atau peserta didik belajar. Teori-teori belajar yang
ditemukan pada akhirnya berkulminasi pada teori konstruktivisme. Teori
konstruktivisme pada dasarnya :
1. Menyesuaikan aplikasi teori dengan cara kerja otak seperti yang dilaporkan oleh
temuan riset neurosains.
2. Mengadopsi hasil riset biologi tentang cara kerja tubuh.
3. Mengadopsi temuan riset fisika tentang alam semesta yang bersinergi sebagai
suatu sistem.
4. Menyelaraskan aplikasi nilai-nilai dan pandangan historis, kultural, dan sosial,
terutama melalui bahasa, dalam penerapan belajar aktif, baik dari hasil riset ilmu-
ilmu sosial maupun dari segi konsepsi filsafat, teori agama dan humaniora.
5. Mengadaptasi temuan dan praktis yang relevan dari dunia kerja.

3. Ciri – Ciri Pakem

Secara khusus PAKEM dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran sebagai berikut :

 Aktif
Ada beberapa ciri-ciri yang harus tampak dalam proses belajar siswa aktif,
diantaranya :
1. Situasi kelas yang menantang siswa untuk melakukan kegiatan belajar secara
bebas tapi terkendali.
2. Guru tidak mendominasi pembicaraan, tetapi lebih banyak memberikan
rangsangan berpikir kepada siswa untuk memecahkan masalah.
3. Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi siswa.
4. Hubungan guru dengan siswa sifatnya harus mencerminkan hubungan
manusia bagaikan hubungan bapak-anak, bukan hubungan pimpinan dan
bawahan. Guru menempatkan diri sebagai pembimbing semua siswa yng
memerlukan bantuan manakala mereka menghadapi persoalan belajar.
5. Belajar tidak hanya dilihat dan diukur dari segi hasil yang dicapai siswa tetapi
juga dilihat dan diukur dari segi proses belajar yang dilakukan siswa.
6. Adanya keberanian siswa mengajukan pendapatnya melalui pertanyaan atau
pernyataan gagasannya, baik yang diajukan kepada guru maupun kepada siswa
lainnya dalam pemecahan masalah belajar.
7. Guru senantiasa menghargai pendapat siswa, terlepas dari benar atau salah,
dan tidak diperkenankan membunuh, mengurangi atau menekanpendapat
siswa didepan siswa lainnya. Guru bahkan harus mendorong siswa agar selalu
mengajukan pendapatnya.

 Kreatif
Ciri – ciri pembelajaran kreatif :
1. Dilihat dari aktivitas guru :
 Menciptakan kegiatan belajar yang beragam.
 Memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
 Memanfaatkan berbagai sumber dan media belajar yang berfariasi.
2. Dilihat dari aktivitas siswa :
 Mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.
 Mampu mengembangkan atau menciptakan sesuatu yang baru.

 Efektif
Ciri – ciri pembelajaran efektif :
 Siswa mencapai kompetensi pembelajaran.
 Bukan hanya sekedar bermain saja.
 Tepat sasaran dan sesuai dengan waktu yang tersedia.
 Menghasilkan apa yang harus dikuasai oleh siswa.

Menurut Made Pidarta untuk mengelola kelas secara efektif perlu diperhatikan hal-
hal sebagai berikut :

1. Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasi untuk tujuan tertentu, yang
dilengkapi oleh tugas-tigas dan diarahkan oleh guru.
2. Dalam situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu anak pada waktu tertentu, tetapi
bagi semua anak atau kelompok.
3. Kelompok mempunyai perilaku sendiri yang berbeda dengan perilaku-perilaku
masing-masing individu dalam kelompok itu.
4. Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya kepada anggota-anggota. Pengaruh
yang jelek dapat dibatasi oleh usaha guru dalam membimbing kelas.
5. Praktik guru waktu belajar cenderung terpusat pada hubungan guru dan siswa.
6. Struktur kelompok, pola komunikasi, dan kesatuan kelompok ditentukan cara
mengelola, baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah maupun bagi mereka
yang apatis, masa bodoh atau bermusuhan.

 Menyenangkan
Ciri-ciri pembelajaran yang menyenangkan :
 Tanpa tekanan
 Pembelajarannya dapat dinikmati.
 Menyenangkan, mengasyikan, menguatkan, dan mencerdaskan.
 Memberikan tantangan kepada siswa untuk berfikir, mencoba, dan belajar
lebih lanjut, penuh dengan percaya diri, dan mandiri untuk
mengembangkan potensi positifnya secara optimal.
 Menjadikan manusia berkarakter penuh percaya diri, menjadi dirinya
sendiri dan mempunyai semangat kompetitif dalam nuansa kebersamaan.

Suasana belajar yang menyenangkan dapat tercipta dari aktivitas belajar sebagai
berikut

1. Penampilan guru yang menarik.


2. Suasana belajar tidak searah.
3. Kaya dengan metode.
4. Desain kelas yang tidak membosankan.
5. Belajar sambil bermain dan bernyanyi.
6. Hasil belajar anak dipajang di kelas.
7. Di dekatkan ke alam nyata.
8. Ada penghargaan bagi yang berprestasi.

4. Implementasi PAKEM di Dalam Kelas

Implementasi pendekatan PAKEM dalam pembelajaran di dalam kelas dapat


digambarkan sebagai berikut :
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahanan dan
kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan
semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk
menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih
menarik dan menyediakan ‘’pojok baca’’.
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk
cara belajar kelompok.
5. Guru meendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan
dalam suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa
dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

Ciri-cirinya, meliputi :

1. Mengaktifkan peserta didik


2. Mendorong aktifitas peserta didik
3. Pembelajarannya efektif (berorientasi pada proses dan tujuan)
4. Pembelajarannya menyenangkan
5. Penggunaan multi metode dan multi media
6. Pemanfaatan lingkungan sekitar
7. Memberikan tantangan yang mengasyikan bagi siswa
8. Disiapkan dengan matang yang kreatif

Prinsip guru dalam menerapkan PAKEM :


1. Memahami sifat yang dimiliki oleh siswa
2. Mengenal anak secara perseorangan
3. Memanfaatkan perilaku anak dalam mengorganisasikan belajar
4. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kreatif, dan kemampuan dalam
memecahkan masalah
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
7. Mempersiapkan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
8. Membedakan antara aktifitas fisik dan aktifitas mental
Langkah langkah implementasi PAKEM di dalam kelas :

1. Tahap persiapan
2. Mengkaji kompetensi mata pelajaran ( SK, KD, Indikator )
3. Mengidentifikasi karakteristik siswa
4. Melayani perbedaan individual ( modalitas belajar, multiple intelligences, IQ, EQ,
SQ)
5. Menentukan tujuan pembelajaran
6. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
7. Menentukan dan membuat media belajar dan sumber belajar
8. Kegiatan berpusat pada siswa
9. Tahap pelaksanaan / proses
10. Menciptakan lingkungan tanpa stress, dan aman / memungkinkan untuk
melakukan kesalahan, tetapi harapan untuk sukses tinggi.
11. Menjamin bahwa bahan ajar itu relevan.
12. Menjamin bahwa belajar secara emosional positif, yang biasanya terjadi ketika
belajar bersama orang lain, ketika humor dan dorongan semangat, ada waktu jeda,
antusiasme.
13. Melibatkan secara sadar semua indera dan juga otak kanan dan kiri.
14. Menantang peserta didik untuk dapat berfikir jauh kedepan dan mengekspresikan
apa yang sedang dipelajari dengan sebanyak mungkin kecerdasan yang relevan
untuk memahami bahan ajar.
15. Mengonsolidasikan bahan yang sudah dipelajari dengan meninjau ulang periode-
periode yang relaks.

B. Model Paikem
1. Pengertian Paikem
PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya,
mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
a. Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak
melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan
untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka
mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan
kompetensinya.
b. Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran inovatif juga merupakan strategi pembelajaran yang mendorong
aktivitas belajar. Maksud inovatif disini adalah dalam kegiatan pembelajaran itu
terjadi hal-hal yang baru, bukan saja oleh guru sebagai fasilitator belajar, tetapi
juga oleh siswa yang sedang belajar. Dalam strategi pembelajaran yang inovatif
ini, guru tidak saja tergantung dari materi pembelajaran yang ada pada buku,
tetapi dapat mengimplementasikan hal-hal baru yang menurut guru sangat cocok
dan relevan dengan masalah yang sedang dipelajari siswa. Demikian pula siswa,
melalui aktivitas belajar yang dibangun melalui strategi ini, siswa dapat
menemukan caranya sendiri untuk memperdalam hal-hal yang sedang dia pelajari.
c. Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran kreatif merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan guru
untuk dapat memotivasi dan memunculkan kreativitas siswa selama pembelajaran
berlangsung, dengan menggunakan beberapa metode dan strategi yang bervariasi,
misalnya kerja kelompok, bermain peran, dan pemecahan masalah.
d. Pembelajaran Menyenangkan
pembelajaran menyenangkan adalah adanya pola hubungan yang baik antara guru
dengan siswa dalam proses pembelajaran. Guru memposisikan diri sebagai mitra
belajar siswa, bahkan dalam hal tertentu tidak menutup kemungkinan guru belajar
dari siswanya. Dalam hal ini perlu diciptakan suasana yang demokratis dan tidak
ada beban, baik guru maupun siswa dalam melakukan proses pembelajaran.

2. Ciri-ciri Paikem
Secara garis besar, ciri-ciri PAIKEM menurut pelatihan Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS)  adalah sebagai berikut :
a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan
kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat (learning
to do).
b. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat,
termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan
pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
c. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang
lebih menarik dan menyediakan “pojok baca”.
d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif,
termasuk cara belajar kelompok.
e. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan
suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa
dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

Sedangkan menurut Rose dan Nocholl dalam (Jamal Ma’mur Asmani,


2011:84) mengatakan bahwa ciri-ciri pembelajaran yang menyenangkan adalah
sebagai berikut :

a. Menciptakan lingkungan tanpa stres (rileks), yaitu lingkungan yang aman


untuk melakukan kesalahan, namun dengan harapan akan mendapatkan
kesuksesan yang lebih tinggi.
b. Menjamin bahwa bahan ajar itu relevan.
c. Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif. Pada umumnya, hal
tersebut dapat terjadi ketika belajar dilakukan bersama orang lain, ketika ada
humor dan dorongan semangat, waktu rehat dan jeda yang teratur, serta
dukungan antusias.
d. Melibatkan secara sadar semua indra dan otak kiri maupun kanan.
e. Menentang peserta didik untuk dapat berpikir jauh ke depan dan
mengekspresikan apa yang sedang dipelajari, dan sebanyak mungkin
kecerdasan yang relevan untuk memahami bahan ajar.

PAIKEM merupakan sebuah model pembelajaran kontekstual yang


melibatkan paling sedikit empat prinsip utama dalam proses pembelajarannya.
Pertama, proses Interaksi (siswa berinteraksi secara aktif dengan guru, rekan
siswa, multi-media, referensi, lingkungan dsb). Kedua, proses Komunikasi (siswa
mengkomunikasikan pengalaman belajar mereka dengan guru dan rekan siswa
lain melalui cerita, dialog atau melalui simulasi role-play). Ketiga, proses
Refleksi, (siswa memikirkan kembali tentang kebermaknaan apa yang mereka
telah pelajari, dan apa yang mereka telah lakukan). Keempat, proses Eksplorasi
(siswa mengalami langsung dengan melibatkan semua indera mereka melalui
pengamatan, percobaan, penyelidikan dan/atau wawancara).
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM
a. Memahami sifat yang dimiliki anak
b. Mengenal anak secara perorangan
c. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
d. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan
memecahkan masalah.
e.  Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik.
f. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
g. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
h. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental

4. Prinsip-Prinsip Paikem
Pelaksanaan pembelajaran yang mengutamakan aspek keaktifan, kreatifitas
dan inovatif, sehingga membuat pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan,
menuntut guru untuk menguasai berbagai metode mengajar serta keterampilan
dasar mengajar. Penguasaan berbagai metode mengajar tersebut akan memberi
keleluasaan untuk memilih metode yang sesuai dengan metode yang sesuai
dengan tujuan, materi, peserta didik dan aspek-aspek lainnya, sehingga prinsip-
prinsip PAIKEM dapat diterapkan secara optimal.

Prinsip-prinsip pembelajaran PAIKEM antara lain :

1. Mengalami : Peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun
emosional. Melalui pengalaman langsung pembelajaran akan lebih memberi
makna kepada sisa dari pada hanya mendengarkan;
2. Komunikasi : Kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi
antara guru dan peserta didik;
3. Interaksi : Kegiatan pembelajarannya memungkinkan terjadinya interaksi
multi arah.
4. Refleksi : Kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik
memikirkan kembali apa yang telah dilakukan. Proses refleksi sangat perlu
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian proses pembelajaran.
5.  Langkah-Langkah  PAIKEM

Sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi, kegiatan PAIKEM


perlu didesain dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga
memperoleh hasil maksimal. Berdasarkan panduan penyusunan KTSP,
kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan tatap muka, kegiatan tugas
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Sekolah standar, beban
belajarnya dinyatakan dalam jam pelajaran ditetapkan bahwa satu jam
pelajaran tingkat SMA/SMK terdiri dari 45 menit, SMP terdiri dari 40 menit,
dan untuk SD terdiri dari 35 menit tatap muka untuk Tugas Terstruktur dan
Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur. Dalam hal ini guru perlu mendesain
kegiatan pembelajaran tatap muka, tugas terstruktur dan kegiatan mandiri.

a. Kegiatan Tatap Muka


Untuk kegiatan tatap muka dilakukan dengan strategi bervariasi baik
ekspositori maupun diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti
ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok,
pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen,
observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, tanya
jawab, atau simulasi. Tapi jika sudah ada sekolah yang menerapkan sistem
SKS, maka kegiatan tatap muka lebih disarankan dengan strategi
ekspositori. Namun demikian tidak menutup kemungkinan menggunakan
strategi diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah
interaktif, presentasi, diskusi kelas, tanya jawab, atau demonstrasi.
b. Kegiatan Tugas terstruktur
Bagi sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tugas terstruktur
tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun dirancang oleh guru
dalam silabus maupun RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran). Oleh
karena itu pembelajaran dilakukan dengan strategi diskoveri inkuiri.
Metode yang digunakan seperti penugasan, observasi lingkungan, atau
proyek. Kegiatan tugas terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang
mengembangkan kemandirian belajar peserta didik, peran guru sebagai
fasilitator, tutor, teman belajar. Strategi yang disarankan adalah diskoveri
inkuiri dan tidak disarankan dengan strategi ekspositori. Metode yang
digunakan seperti diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan
kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan
kajian pustaka atau internet, atau simulasi.
c. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
dirancang oleh guru. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah
diskoveri inkuiri dengan metode seperti penugasan, observasi lingkungan,
atau proyek.
PAIKEM dapat diterapkan pada pembelajaran Pembelajaran kontekstual
dengan pendekatan konstruktivisme dipandang sebagai salah satu strategi
yang memenuhi prinsip pembelajaran berbasis kompetensi. Dengan lima
strategi pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning), yaitu
relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferrini diharapkan
peserta didik mampu mencapai kompetensi secara maksimal.
Pemilihan strategi ekspositori dilakukan atas pertimbangan :
1. karakteristik peserta didik dengan kemandirian belum memadai;
2. sumber referensi terbatas;
3. jumlah pesera didik dalam kelas banyak;
4. alokasi waktu terbatas; dan
5. jumlah materi (tuntutan kompetensi dalam aspek pengetahuan) atau
bahan banyak.

6. Teknik Pelaksanaan Strategi Pakem

1.      Memahami sifat yang dimiliki anak

Pada dasarnya anak memiliki sifat ingin tahu dan berimajinasi. Anak desa,
anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin,semua terlahir dengan
kedua sifat tersebut. Sifattersebut merupakan modal dasar bagi
berkembangnya sikap/ berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan pembelajaran
merupakan salah satu lahan yang harus kita olah, sehingga kedua sifat
tersebut dapat berkembang dengan subur. Suasana pembelajaran simana
guru memuji anak karena hasil karyanya, guru mengajukan pertanyaan
yang menantang dan guru yang mendorong anak untuk melakukan
percobaan, merupakan pembelajaran yang diharapkan mampu
mengembangkan kedua sifat di atas.
2.      Mengenal anak secara personal

Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki
kemampuan yang berbeda. Dalam PAKEM, perbedaan individual tersebut
perlu diperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran.
Semua anak dalam kelas tak selalu mengerjakan kegiatan yang sama,
melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang
memiliki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu
temannya yang lemah (tutor sebaya). Dengan mengenal kemampuan anak,
kita dapat membantnya sehingga belajar anak tersebut menjadi optimal.

3.      Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar

Sebagai makhluk sosial, secara alami anak akan bermain secara


berpasangan atau berkelompok. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam
pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas/membahas sesuatu,
anak dapat melakukannya secara berpasangan/dalam kelompok.
Berdasarkan pengalaman, anak akan menyelesaikan tugas dengan baik bila
mereka dudukberkelompok. Duduk seperti ini memudahkan mereka untuk
berinteraksi dan bertukar pikiran. Namun demikian, anak perlu juga
menyelesaikan tugas secara perorangan agar bakat individunya juga
berkembang.

Gambaran PAKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi


selama PEMBELAJARAN. Pada saat yang sama, gambaran tersebut
menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan
keadaan tersebut. Berikut tabel beberapa contoh kegiatan pembelajaran
dan kemampuan guru.
7. Teknik
Guru memberi Melalui:
Pelaksanaan kesempatan kepada siswa
untuk mengungkapkan Diskusi
Strategi Paikem
gagasannya sendiri secara 1. Lebih banyak
Kemampuan Guru Pembelajaran
Berikut lisan atau tulisan.
Guru menggunakan alat pertanyaan
Sesuai mataterbuka
pelajaran,
ini ada bantu dan sumber belajar guru menggunakan,
yang beragam. misal:
2. Hasil karya yang
Alat yang tersedia atau
merupakan
yang dibuatpemikiran
sendiri
anak sendiri
1. Gambar
Guru menyesuaikan 1. Siswa dikelompokkan
bahan dan kegiatan 2. Studidengan
kasus
belajar dengan sesuai
kemampuan siswa. kemampuan (untuk
3. Nara sumber
kegiatan tertentu) Bahan
pelajaran disesuaikan
4. Lingkungan
dengan kemampuan
kelompok tersebut.
Guru memberi 2. Tugas perbaikan atau
Siswa:
kesempatan kepada siswa pengayaan diberikan
untuk mengembangkan 1. Melakukan percobaan,
Guru mengaitkan 1. Siswa menceritakan
keterampilan.
PEMBELAJARAN pengamatan, atau
dengan pengalaman siswa atau memanfaatkan
wawancara
sehari hari. pengalamannya sendiri.
2. Mengumpulkan
2. Siswa menerapkan
data/jawaban dan hal
yang dipelajarisendiri
mengolahnya dalam
kegiatan sehari-hari
Menilai Guru memantau kerja
PEMBELAJARAN dan 3. Menarik kesimpulan
kemajuan belajar siswa siswa
secara terus menerus. Guru memberikan
4. Memecahkan umpan
masalah,
balik
mencari rumus sendiri
5. Menulis laporan/hasil
karya lain dengan kata-
kata sendiri
beberapa macam model pembelajaran berbasis PAIKEM, diantaranya
yaitu:

a. Every One is a Teacher Here (Setiap siswa sebagai guru)

Langkah-langkah penerapannya sebagai berikut:

1) Bagikan kertas, mintalah siswa untuk menuliskan


pertanyaannya tentang materi yang dipelajari.
2) kertas tersebut, dikocok dan dibagikan kembali secara acak
kepada masing-masing siswa dan usahakan pertanyaan tidak
kembali kepada yang menulisnya.
3) Undang salah satu dari mereka untuk membacakan pertanyaan
dan jawabannya, kemudian mintalah kepada teman sekelasnya
untuk berkomentar dan melengkapi jawabannya.
4) Kembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa
bergantian membacakan pertanyaan di tangan masing-masing
sesuai waktu yang tersedia.
5) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

b. The Power of Two and Four (Menggabung 2 dan 4 kekuatan)

Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Berikan permasalahan yang berkaitan dengan materi, mintalah


kepada siswa untuk mengerjakan secara perorangan.
2) Siswa diminta berpasangan-pasangan untuk mendiskusikan
jawabannya kembali, dan sepakati bersama hasilnya yang baru.
3) Siswa diminta bergabung setiap dua pasang menjadi satu
kelompok, diskusikan kembali dan sepakati bersama hasilnya
yang baru.
4) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

c. Index Card Match (Mencari pasangan kartu yang sesuai)

Langkah-langkah penerapannya sebagai berikut:


1) Buatlah pertanyaan terkait materi dan jawaban pada potongan
kertas sejumlah siswa yang ada di dalam kelas.
2) Kocoklah semua kertas tersebut sehingga akan tercampur
antara soal dan jawaban dan bagikan kepada setiap siswa satu
kertas.
3) Mintalah peserta untuk berdiri dan membaca kertas yang
dibawahnya (boleh pertanyaan atau jawaban).
4) Mintalah yang menjadi pasangan untuk berdiri membacanya.
Demikian seterusnya.
5) Akhiri proses ini dengan klarifikasi dan kesimpulan serta tindak
lanjut.

d. Jigsaw Learning

Langkah-langkah penerapannya sebagai berikut:

1) Pilih materi pembelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa


sub bab (bagian).
2) Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok sesuai dengan sub
bab yang ada.
3) Setiap kelompok mendapat tugas membaca, memahami dan
mendiskusikan serta membuat ringkasan materi pembelajaran
yang berbeda sesuai jatah sub babnya.
4) Setiap kelompok mendelegasikan salah satu anggotanya ke
kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka
pelajari dikelompoknya.
5) Kembalikan suasana kelas seperti semula, kemudian tanyakan
jika ada persoalan-persoalan yang tidak terselesaikan atau
terpecahkan dalam kelompok.
6) Berilah siswa pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka
terhadap materi yang dipelajari.
7) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.
e. Card Sort

Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Guru menyiapkan kartu berisi tentang materi pokok sesuai SK


dan KD mata pelajaran. Isi kartu terdiri dari kartu induk atau
topik utama dan kartu rincian).
2) Seluruh kartu diacak agar tidak tercampur.
3) Perintahkan setiap siswa untuk bergerak mencari kartu
induknya dengan mencocokkan kepada teman sekelasnya.
4) Setelah kartu induk dan kartu rinciannya ditemukan,
perintahkan masing-masing membentuk kelompok dan
menempelkan hasilnya di papan secara urut.
5) Lakukan pengoreksian bersama setelah semua kelompok
menempelkan hasilnya.
6) Mintalah salah satu penanggung jawab kelompok untuk
menjelaskan hasil sortir kartunya, kemudian mintalah komentar
dari kelompok lainnya.
7) Berikan apresiasi dari setiap hasil kerja siswa.
8) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

f. Gallery Walk

Langkah-langkah penerapannya sebagai berikut:

1) Peserta dibagi kedalam beberapa kelompok.


2) Kelompok diberikan kertas plano atau flip cart.
3) Tentukan topik atau tema pelajaran.
4) Hasil kerja kelompok di tempel di dinding.
5) Masing-masing kelompok berputar mangamati hasil kerja
kelompok lainnya.
6) Salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap apa yang
ditanyakan oleh kelompok lain.
7) Koreksi bersama-sama.
8) Klarifikasi dan penyimpulan

Anda mungkin juga menyukai