Disusun Oleh :
Kelompok 10
Dosen Pengampu :
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mata kuliah
“Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia MI”. Shalawat serta salam kita sampaikan
kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-
Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Metodologi Pembelajaran Bahasa
Indonesia MI, yang berjudulkan “Model Pakem Dan Paikem” Selanjutnya penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Hani Atus Sholikhah,M.Pd.,
selaku dosen pengampu mata kuliah Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia MI dan
kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang
dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan. Pembelajaran ibarat jantung dari proses pendidikan.
Pembelajaran yang baik cenderung menghasilkan lulusan dengan hasil belajar yang baik pula,
demikian pula sebaliknya.
Pada kenyataan dilapangan hasil belajar siswa selama ini masih kurang dan belum
sesuai dengan yang diharapkan, baik secara intelektual maupun sikap. Siswa belum mencapai
tahap kompetensi yang ideal. Oleh karena itu perlu adanya perubahan dalam proses
pembelajaran dari kebiasaan yang sudah berlangsung selama ini. Berdasarkan latar belakang
diatas maka penulis akan mencoba membahas Model PAKEM Dan PAIKEM karena
pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan anak, mengembangkan kreativitas sehingga
efektif namun tetap menyenangkan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Model Pakem
1. Pengertian Pakem
PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang agar
mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, mengembangkan kreativitasnya, sehingga
efektif namun tetap menyenangkan.
Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak
efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses
pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan
pembelajaran yang harus dicapai.
Secara khusus PAKEM dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran sebagai berikut :
Aktif
Ada beberapa ciri-ciri yang harus tampak dalam proses belajar siswa aktif,
diantaranya :
1. Situasi kelas yang menantang siswa untuk melakukan kegiatan belajar secara
bebas tapi terkendali.
2. Guru tidak mendominasi pembicaraan, tetapi lebih banyak memberikan
rangsangan berpikir kepada siswa untuk memecahkan masalah.
3. Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi siswa.
4. Hubungan guru dengan siswa sifatnya harus mencerminkan hubungan
manusia bagaikan hubungan bapak-anak, bukan hubungan pimpinan dan
bawahan. Guru menempatkan diri sebagai pembimbing semua siswa yng
memerlukan bantuan manakala mereka menghadapi persoalan belajar.
5. Belajar tidak hanya dilihat dan diukur dari segi hasil yang dicapai siswa tetapi
juga dilihat dan diukur dari segi proses belajar yang dilakukan siswa.
6. Adanya keberanian siswa mengajukan pendapatnya melalui pertanyaan atau
pernyataan gagasannya, baik yang diajukan kepada guru maupun kepada siswa
lainnya dalam pemecahan masalah belajar.
7. Guru senantiasa menghargai pendapat siswa, terlepas dari benar atau salah,
dan tidak diperkenankan membunuh, mengurangi atau menekanpendapat
siswa didepan siswa lainnya. Guru bahkan harus mendorong siswa agar selalu
mengajukan pendapatnya.
Kreatif
Ciri – ciri pembelajaran kreatif :
1. Dilihat dari aktivitas guru :
Menciptakan kegiatan belajar yang beragam.
Memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
Memanfaatkan berbagai sumber dan media belajar yang berfariasi.
2. Dilihat dari aktivitas siswa :
Mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.
Mampu mengembangkan atau menciptakan sesuatu yang baru.
Efektif
Ciri – ciri pembelajaran efektif :
Siswa mencapai kompetensi pembelajaran.
Bukan hanya sekedar bermain saja.
Tepat sasaran dan sesuai dengan waktu yang tersedia.
Menghasilkan apa yang harus dikuasai oleh siswa.
Menurut Made Pidarta untuk mengelola kelas secara efektif perlu diperhatikan hal-
hal sebagai berikut :
1. Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasi untuk tujuan tertentu, yang
dilengkapi oleh tugas-tigas dan diarahkan oleh guru.
2. Dalam situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu anak pada waktu tertentu, tetapi
bagi semua anak atau kelompok.
3. Kelompok mempunyai perilaku sendiri yang berbeda dengan perilaku-perilaku
masing-masing individu dalam kelompok itu.
4. Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya kepada anggota-anggota. Pengaruh
yang jelek dapat dibatasi oleh usaha guru dalam membimbing kelas.
5. Praktik guru waktu belajar cenderung terpusat pada hubungan guru dan siswa.
6. Struktur kelompok, pola komunikasi, dan kesatuan kelompok ditentukan cara
mengelola, baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah maupun bagi mereka
yang apatis, masa bodoh atau bermusuhan.
Menyenangkan
Ciri-ciri pembelajaran yang menyenangkan :
Tanpa tekanan
Pembelajarannya dapat dinikmati.
Menyenangkan, mengasyikan, menguatkan, dan mencerdaskan.
Memberikan tantangan kepada siswa untuk berfikir, mencoba, dan belajar
lebih lanjut, penuh dengan percaya diri, dan mandiri untuk
mengembangkan potensi positifnya secara optimal.
Menjadikan manusia berkarakter penuh percaya diri, menjadi dirinya
sendiri dan mempunyai semangat kompetitif dalam nuansa kebersamaan.
Suasana belajar yang menyenangkan dapat tercipta dari aktivitas belajar sebagai
berikut
Ciri-cirinya, meliputi :
1. Tahap persiapan
2. Mengkaji kompetensi mata pelajaran ( SK, KD, Indikator )
3. Mengidentifikasi karakteristik siswa
4. Melayani perbedaan individual ( modalitas belajar, multiple intelligences, IQ, EQ,
SQ)
5. Menentukan tujuan pembelajaran
6. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
7. Menentukan dan membuat media belajar dan sumber belajar
8. Kegiatan berpusat pada siswa
9. Tahap pelaksanaan / proses
10. Menciptakan lingkungan tanpa stress, dan aman / memungkinkan untuk
melakukan kesalahan, tetapi harapan untuk sukses tinggi.
11. Menjamin bahwa bahan ajar itu relevan.
12. Menjamin bahwa belajar secara emosional positif, yang biasanya terjadi ketika
belajar bersama orang lain, ketika humor dan dorongan semangat, ada waktu jeda,
antusiasme.
13. Melibatkan secara sadar semua indera dan juga otak kanan dan kiri.
14. Menantang peserta didik untuk dapat berfikir jauh kedepan dan mengekspresikan
apa yang sedang dipelajari dengan sebanyak mungkin kecerdasan yang relevan
untuk memahami bahan ajar.
15. Mengonsolidasikan bahan yang sudah dipelajari dengan meninjau ulang periode-
periode yang relaks.
B. Model Paikem
1. Pengertian Paikem
PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya,
mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
a. Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak
melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan
untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka
mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan
kompetensinya.
b. Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran inovatif juga merupakan strategi pembelajaran yang mendorong
aktivitas belajar. Maksud inovatif disini adalah dalam kegiatan pembelajaran itu
terjadi hal-hal yang baru, bukan saja oleh guru sebagai fasilitator belajar, tetapi
juga oleh siswa yang sedang belajar. Dalam strategi pembelajaran yang inovatif
ini, guru tidak saja tergantung dari materi pembelajaran yang ada pada buku,
tetapi dapat mengimplementasikan hal-hal baru yang menurut guru sangat cocok
dan relevan dengan masalah yang sedang dipelajari siswa. Demikian pula siswa,
melalui aktivitas belajar yang dibangun melalui strategi ini, siswa dapat
menemukan caranya sendiri untuk memperdalam hal-hal yang sedang dia pelajari.
c. Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran kreatif merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan guru
untuk dapat memotivasi dan memunculkan kreativitas siswa selama pembelajaran
berlangsung, dengan menggunakan beberapa metode dan strategi yang bervariasi,
misalnya kerja kelompok, bermain peran, dan pemecahan masalah.
d. Pembelajaran Menyenangkan
pembelajaran menyenangkan adalah adanya pola hubungan yang baik antara guru
dengan siswa dalam proses pembelajaran. Guru memposisikan diri sebagai mitra
belajar siswa, bahkan dalam hal tertentu tidak menutup kemungkinan guru belajar
dari siswanya. Dalam hal ini perlu diciptakan suasana yang demokratis dan tidak
ada beban, baik guru maupun siswa dalam melakukan proses pembelajaran.
2. Ciri-ciri Paikem
Secara garis besar, ciri-ciri PAIKEM menurut pelatihan Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) adalah sebagai berikut :
a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan
kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat (learning
to do).
b. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat,
termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan
pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
c. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang
lebih menarik dan menyediakan “pojok baca”.
d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif,
termasuk cara belajar kelompok.
e. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan
suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa
dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
4. Prinsip-Prinsip Paikem
Pelaksanaan pembelajaran yang mengutamakan aspek keaktifan, kreatifitas
dan inovatif, sehingga membuat pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan,
menuntut guru untuk menguasai berbagai metode mengajar serta keterampilan
dasar mengajar. Penguasaan berbagai metode mengajar tersebut akan memberi
keleluasaan untuk memilih metode yang sesuai dengan metode yang sesuai
dengan tujuan, materi, peserta didik dan aspek-aspek lainnya, sehingga prinsip-
prinsip PAIKEM dapat diterapkan secara optimal.
1. Mengalami : Peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun
emosional. Melalui pengalaman langsung pembelajaran akan lebih memberi
makna kepada sisa dari pada hanya mendengarkan;
2. Komunikasi : Kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi
antara guru dan peserta didik;
3. Interaksi : Kegiatan pembelajarannya memungkinkan terjadinya interaksi
multi arah.
4. Refleksi : Kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik
memikirkan kembali apa yang telah dilakukan. Proses refleksi sangat perlu
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian proses pembelajaran.
5. Langkah-Langkah PAIKEM
Pada dasarnya anak memiliki sifat ingin tahu dan berimajinasi. Anak desa,
anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin,semua terlahir dengan
kedua sifat tersebut. Sifattersebut merupakan modal dasar bagi
berkembangnya sikap/ berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan pembelajaran
merupakan salah satu lahan yang harus kita olah, sehingga kedua sifat
tersebut dapat berkembang dengan subur. Suasana pembelajaran simana
guru memuji anak karena hasil karyanya, guru mengajukan pertanyaan
yang menantang dan guru yang mendorong anak untuk melakukan
percobaan, merupakan pembelajaran yang diharapkan mampu
mengembangkan kedua sifat di atas.
2. Mengenal anak secara personal
Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki
kemampuan yang berbeda. Dalam PAKEM, perbedaan individual tersebut
perlu diperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran.
Semua anak dalam kelas tak selalu mengerjakan kegiatan yang sama,
melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang
memiliki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu
temannya yang lemah (tutor sebaya). Dengan mengenal kemampuan anak,
kita dapat membantnya sehingga belajar anak tersebut menjadi optimal.
d. Jigsaw Learning
f. Gallery Walk