Anda di halaman 1dari 15

BAB VI

PENGUJIAN KAYU

6.1 Pendahuluan

Kayu adalah salah satu elemen konstruksi yang cukup mudah untuk
didapatkan dan tersedia dalam jumlah yang banyak. Kekuatan kayu berfungsi
untuk menahan gaya tarik desak ataupun geser yang cukup tinggi, oleh karena itu
kayu banyak digunakan untuk bagian konstruksi. Kayu memiliki kuat Tarik
tertinggi untuk arah sejajar arah serat atau arah aksial, dibandingkan kuat tarik
tegak lurus serat, demikian juga kuat tekannya. Dalam menahan gaya geser kayu
memiliki kekuatan yang tinggi dalam menahan gaya geser tegak lurus arah serat.

6.2 Pengujian tarik kayu searah serat

1. Maksud dan tujuan

Maksud metode ini dimaksudkan sebagai pegangan praktikum


pengujian geser kayu pada saat di laboratorium.

Tujuan agar mahasiswa dapat memahami tentang cara pengujian


serta mengetahui klasifikasi kelas kayu dan bisa mengetahui kuat tarik
kadar air, berat jenis kering udara, berat jenis kering tungku, persentase
kayu teras dan gubal, dan lingkaran tahun.

2. Alat

Berikut ini adalah alat-alat yang dibutuhkan :

a. Mesin tarik kapasitas 30 ton


b. Sketmat (jangka sorong)
c. Alat khusus tarik kayu
d. Stopwatch
e. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu maks 250 o C
f. Penggaris siku, gergaji
g. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
3. Benda uji

Benda ujinya adalah berupa potongan kayu dengan dimensi dan


bentuk tertentu yang sudah dibuat dan ditentukan berdasarkan pengujian

4. Cara Pengujian
a. Siapkan benda uji yang dimana tengahnya telah dikurangi luasnya
b. Buatlah jarak dengan 15 mm untuk mengetahui dimensi masing
masing tampang
c. Setelah itu hitung setiap bias yang ada di benda uji dan tebalnya
d. Pasang benda uji di tempat pengujian dan lakukan penggujian terhadap
benda uji tersebut
e. Lalu lihat sampai terjadi kegagalan dan otomatis mesin berhentu dan
mencatat beban maksimum dan waktu pengujian
5. Hasil Pengujian

Dari hasil praktikum yang kami lakukan didaptkan hasil


pengukuran pada Tabel 6.1 Hasil pengukur benda uji sebagai berikut :

Tabel 6.1 Hasil Pengukur Benda Uji

Garis / Titik Lebar (cm) Tebal (cm) Luas (cm2)


1 3,2 1,4 4,48
2 3,2 1,4 4,48
3 3,2 1,4 4,48
4 3,2 1,4 4,48
5 3,2 1,4 4,48
TABEL 6.1.1 Lanjutan TABEL 6.1

Garis / Titik Lebar (cm) Tebal (cm) Luas (cm2)


6 3.1 1.4 4.34
7 3 1.4 4.2
8 3 1.4 4.2
9 2.9 1.4 4.06
10 2.65 1.4 3.71
11 2.45 1.4 3.43
12 2.15 1.3 2.795
13 1.8 1.2 2.16
14 1.5 1.2 1.8
15 1.25 1 1.25
16 1.1 1.2 1.32
17 1.2 1.3 1.56
18 1.45 1.5 2.175
19 1.7 1.6 2.72
20 1.9 1.6 3.04
21 2.2 1.7 3.74
22 2.5 1.7 4.25
23 2.8 1.75 4.9
24 3 1.75 5.25
25 3 1.75 5.25
26 3.1 1.75 5.425
27 3 1.8 5.4
28 3 1.8 5.4
29 3.1 1.8 5.58
30 3.1 1.8 5.58
31 3.1 1.8 5.58

Tabel 6.2 Hasil Pengujian

Beban Tarik 1222 Kgf

Maksimum 11987.82 N
Lama Pengujian 350 Detik
Putus Di Antara Titik 14 dan 17
Luas Tampang Rata 1.4825 cm2
148.25 mm2
-Rata
Kuat Tarik 80.862 Mpa
Maksimum 824.283 Kg/cm2

6. Analisis pengujian

Analisis dalam pengujian ini sebagai berikut :

jumlah total luas gagal


a. Luas tampang rata-rata =
n

5,93
=
4

= 1,4825 cm2
= 148,25 mm 2
p
b. Kuat tarik dalam Mpa ==
A
11987,82
=
148,25
= 80,862 Mpa
= 824,283 kg /c m 2
c. Beban Tarik Maksimum = BebanTarik ( kgf ) x g

= 1222 x 9,81

= 11.987,22 N

7. Pembahasan

Pengujian kuat tarik kayu merupakan pengujian untuk


menghasilkan nilai tarik kayu. Pada pengujian kuat tarik kayu ini
diperoleh beban tarik maksimum sebesar 1222 kgf dan dapat diubah ke
satuan newton sebesar 11987,82 N. Dan juga luas tampang rata-rata
sebesar 1,4825 cm2.

8. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dan diperoleh


nilai maksimum sebesar 1222 kgf atau dirubah menjadi satuan newton
11987,82 N. Dan diperoleh luas tampang rata-rata sebesar 1,4825 cm2 dan
kuat tarik maksimum sebesar 80,862 Mpa.

5.3 Pengujian Geser Kayu Searah Serat

1. Maksud dan Tujuan

Maksud metode ini dimasudkan sebagai pegangan dalam


praktikum pengujian geser kayu searah serat di laboratorium.

Tujuan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang cara pengujian


serta memahami klasifikasi kelas/mutu kayu antara lain dapat mengetahui
kuat geser, kadar air/kadar lengas, berat jenis kering udara, berat jenis
kering oven, persentase kayu teras dan kayu gubal, serta garis lingkaran
tahun.

2. Alat
1. Mesin UTM merk shimadzu kapasitas 30 ton atau mesin tekan merk
Ele tipe ADR 3000 kapasitas 3000 Kn
2. Sketmat/jangka sorong
3. Alat khusus geser kayu
4. Stopwatch
5. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu maks. 250 o C
6. Penggaris siku, gergaji
7. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
3. Benda Uji

Benda uji ini berupa potongan kayu dengan dimensi dan bentuk
tertentu yang sudah dibuat sedemikian rupa menurut standar pengujian

4. Cara Pengujian
a. Siapkan benda uji dan bentuk seperti kursi dengan tujuan untuk tempat
bergeser nantinya
b. Lalu ukur lebar, tebal, dan Panjang yang akan bergeser pada saat
pengujian
c. Setelah itu letakkan benda uji ke alat pengujian khusus geser kayu
yang telah disediakan
d. Lalu benda uji ditekan untuk menggeser dan pengujian ini dilakukan
dengan cara searah serat
e. Dan liat beban maksimum yang terjadi pada benda uji dan akan terlihat
kegagalan pada benda uji
5. Hasil Pengujian

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan kami mendapatkan hasil


sebagai berikut :

a. Jenis kayu = kruing


b. Persentase Kayu Teras = 90%
c. Persentase Kayu Gubal = 10%
d. Gelang Tahun = 3 buah/cm

Dibawah ini table 5.3 Hasil Pengujian Kuat Geser Kayu

Tabel 5.3 Hasil Pengujian Kuat Geser Kayu

Uraian Benda Uji Kayu


Luas penampang (mm2) 2144 mm2
Beban maksimum (N) 18393,75 N
Kuat Geser Kayu (Mpa) 8,57917444 Mpa
Lama Pengujian (detik) 15,45 detik

6. Analisis Pengujian

Dalam pengujian kuat geser kayu ini dapat dilakukan perhitungan


sebagai berikut :

1. Luas penampang = p xl
= 6,4 x 3,35
= 21,44 cm2
= 2.144 mm2
2. Beban maksimum = 1875 kgf
= 1875 x 9,81
= 18.393,75 N
3. Kuat geser kayu = P/A
18.393,75
=
2144
= 8,5791 Mpa
7. Pembahasan

Pengujian kuat geser kayu adalah pengujian yang dilakukan untuk


mengetahui kuat geser maksimum sebesar 8,5791 Mpa, kadar air/kadar
lengas sebesar 10,932%, berat jenis kering udara sebesar 0,868 gram, berat
jenis kering oven sebesar 0,818 gram, persentase kayu teras sebesar 90%
sedangkan persentase kayu gubal sebesar 10%, dan tidak terdapat cacat
kayu.

8. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data dan hasil pengujian yang telah kami
lakukan diperoleh nilai beban maksimum pada benda uji adalah 1.875 kgf
atau 18.393,75 N dengan waktu pengujian 15,45 detik, maka dari itu
diperoleh nilai kuat geser sebesar 8,5791 Mpa.

5.4 Pengujian Desak Kayu Searah Serat

1. Maksud dan Tujuan

Maksud sebagai pegangan dalam praktikum pengujian desak kayu


searah serat di laboratoium

Tujuan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang cara pengujian


serta memahami klasifikasi kelas/mutu kayu yang antara lain dapat
mengetahui kuat desak, batas sebanding, modulus elastis, modulus kenyal,
kadar air/kadar lengas, berat jenis kering udara, berat jenis kering oven,
persentase kayu teras dan kayu gubal, serta garis lingkaran tahun.
2. Alat
Alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Mesin UTM merk shimadzu kapasitas 30 ton atau mesin tekan merk
Ele tipe ADR 3000 kapasitas 3000 Kn
2. Sketmat/jangka sorong
3. Alat khusus desak kayu (ekstensometer)
4. Stopwatch
5. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu maks 250 o C
6. Penggaris siku, gergaji
7. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
3. Benda Uji

Benda uji berupa potongan kayu dengan dimensi dan bentuk tertentu yang
sudah dibuat sedemikian rupa menurut standar pengujian.

4. Cara Pengujian
1. Siapkan benda uji dan ukur dimensi benda uji tersebut yaitu Panjang,
lebar, dan tebalnya
2. Pasang dial gauge pada benda uji untuk mencari strim kayu dan
dipasangkan di tengah-tengah benda uji
3. Lalu pasang kayu yang telah dipakaikan dial gauge ke mesin pengujian
desak
4. Lalu jalankan mesin untuk menekan benda uji smapai beban
maksimum
5. Setelah itu lihat kegagalan yang terjadi pada benda uji tersebut
5. Hasil Pengujian

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada Tabel 5.4 Hasil
pengamatan uji desak kayu sebagai berikut :

Tabel 5.4 Hasil pengamatan Uji Desak Kayu

Beban Ekstensiometer
kN N ∆L…10¯2 mm
10 10000 8
20 20000 14
30 30000 19
40 40000 21
50 50000 24
60 60000 26
70 70000 29
80 80000 32
90 90000 35
100 100000 38
110 110000 45
120 120000 59
130 130000 72
140 140000 91
150 150000 115
153 153000 128
140 140000 135

Selain data diatas didapatkan data benda uji sebagai berikut :

1. Kayu jenis : Kamper


2. Persentase kayu teras : 90 %
3. Persentase kayu gubal : 10 %
4. Lingkaran kayu : 3 buah/cm
6. Analisis Pengujian

Dalam pengujian ini dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :

1. Panjang awal (lo) = 10,04 cm


2. Luas penampang =LxT

= 4,9 x 7,01

= 34,349 cm2

Pmaks
3. Kuat desak maksimum =
A

15602
=
34,349
= 44,54278145 Mpa

4. Perhitungan untuk beban 10 Kn


a. Beban (N) = 10000 N
b. Pembaca dial = 8 mm
c. ∆L sebenarnya = 0,04 mm
P
d. Tegangan =
A
= 2,91 Mpa
∆L
e. Regangan =
Lo

0,04
=
100,4

= 0,000398

5. Perhitungan untuk beban 20 kN


a. Beban = 20000 N
b. Pembaca dial = 14 mm
c. ∆L sebenarnya = 0,07 mm
P
d. Tegangan =
A
= 5,82 Mpa
∆L
e. Regangan =
Lo
0,07
=
100,4
= 0,000697

Untuk data selanjutnya perhitungan yang sama dan mendapatkan hasil di


Tabel 5.9 Hasil perhitungan desak kayu sebagai berikut :

Tabel 5.5 Hasil Perhitungan Desak Kayu

Beban ekstensiometer ∆L Tegangan Regangan


sebenarnya (σ) (ε)
kN N ∆L…10¯2 mm ∆L mm (P/A) Mpa (∆L/Lo)
10 10000 8 0,04 2,91 0,000398
20 20000 14 0,07 5,82 0,000697
30 30000 19 0,095 8,73 0,000946
40 40000 21 0,105 11,65 0,001046
50 50000 24 0,12 14,56 0,001195
60 60000 26 0,13 17,47 0,001295
70 70000 29 0,145 20,38 0,001444
80 80000 32 0,16 23,29 0,001594
90 90000 35 0,175 26,20 0,001743
100 100000 38 0,19 29,11 0,001892
110 110000 45 0,255 32,02 0,002241
120 120000 59 0,295 34,94 0,002938
130 130000 72 0,36 37,85 0,003586
140 140000 91 0,455 40,76 0,004532
150 150000 115 0,575 43,67 0,005727
153 153000 128 0,64 44,54 0,006375
140 140000 135 0,675 40,76 0,006723

Dari TABEL 5.5 diatas didapatkan grafik regangan dan tegangan seperti
berikut :
Grafik 5.1 Grafik Regangan dan Tegangan Kayu

Regangan Vs Tegangan Kayu


50
45
40
Tegangan (Mpa)

35
30
25
20
15
10
5
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Regangan......x 10^-4

7. Pembahasan
Kuat desak maksimum adalah besarnya gaya yang dapat di tahan
oleh benda uji sampai maksimum atau sudah keadaan rusak dalam satuan
tertentu dan dibagi dengan luas penampang bidang uji. Dari pengujian
desak kayu, benda uji yang digunakan dapat menerima beban maksimal
sebesar 153 kN atau diubah menjadi satuan newton sebesar 153000 N
dengan nilai tegangan 1 sebesar 2,91 Mpa dan tegangan 2 sebesar 5,82
Mpa. Sedangkan regangan 1 sebesar 0,000398 dan regangan 2 sebesar
0,000697.

8. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah kami


lakukan mendapatkan hasil nilai beban maksimum pada kayu sebesar 153
kN atau 153.000 N, sehingga setelah kami analisis diperoleh nilai desak
kayu 15,3815 Mpa.

5.5 Pengujian Kuat Lentur Kayu

1. Maksud dan Tujuan

Maksud metoda ini dimasudkan sebagai pengangan dalam


praktikum pengujian lentur kayu di laboratorium

Tujuan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang cara pengujian


serta nilai kuat lentur kayu.

2. Alat
1. Mesin uji lentur yang dapat memberikan beban dengan kecepatan
kontinu dalam satu kali gerakan, tanpa memberikan efek kejut dan
mempunyai ketelitian pembacaan beban maksimum 0,5 kN.
2. Dua buah blok tumpuan, satu buah blok beban (untuk pengujian
dengan sistem satu beban), atau satu buah blok beban dengan dua titik
beban yang berjarak tertentu (untuk pengujian dengan sistem dua
beban) untuk menyalurkan beban terpusat dari mesin uji tekan.
Dimana baik blok beban maupun blok tumpuan yang menempel pada
benda uji harus merupakan setengah silinder yang sumbunya berimpit
dengan sumbu batang putar blok tumpuan sendi atai blok beban, atau
berimpit dengan sumbu putar bola blok tumpuan rol, dan dapat
berputar minimal 45°. Ketidak-rataan permukaan blok maksimal 0,05
mm.
3. Alat ukur panjang, rol meter dan jangka sorong
4. Amplas/kertas gosok
3. Benda Uji
1. Benda uji berbentuk balok dengan ukuran pangjang 760 mm, lebar 50
mm, dan tinggi 50 mm
2. Benda uji harus bebas cacat, bebas dari mata kayu, gubal, retak,
lubang, jamur, rapuh, dan tidak memuntir
3. Untuk satu jenis kayu jumlah benda uji tidak boelk kurang dari 5 buah
4. Kadar air kayu maksimum 20%
4. Cara Pengujian
1. Ukur dimensi benda uji dengan jangka sorong Panjang, lebar, tinggi,
tebal dan beri nomor pada benda uji
2. Beri tanda pada benda uji untuk mempermudah pemasangan pada
tumpuan dan letak beban
3. Lalu ukur jaraknya dan lakukan pengujian untuk mendapatkan hasil
beban maksimum dan waktu pengujian serta bentuk keretakan yang
terjadi pada benda uji
5. Hasil Pengujian

Hasil pengujian kuat lentur dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.6 Hasil Pengujian Kuat Lentur Kayu

Uraian Hasil Pengujian


Lebar benda uji 45,8 mm
Tinggi benda uji 65,9 mm
Panjang benda uji 701,01 mm
Berat benda uji 2,33 kg
Panjang batang 500 mm
Jarak beban P ke tumpuan 250 mm
Beban maksimum 1686 kgf
Jarak bidang retak ke tumpuan 235 mm
Lama pengujian 250,02 detik
Kuat lentur 31,18326161

6. Analisis Pengujian

Adapun perhitungan yang kami lakukan dalam pengujian kuat


lentur ini sebagai berikut :

3xPxL
Kuat lentur benda uji =
2 x b x h2

3 x 1686 x 9,81 x 250


=
2 x 45,8 x 65,92

= 31,1832 Mpa

7. Pembahasan

Pengujian kuat lentur kayu adalah pengujian yang dilakukan


untuk memperoleh nilai kuat lentur kayu, dan pada pengujian ini
dilakukan pada kayu kamper dengan persentase kayu teras sebesar
85% sedangkan kayu gubal sebesar 15% dan memiliki gelang tahun
sebanyak 5 buah/cm.

8. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis data dan pembahasan yang telah


kami lakukan dan didapatkan nilai beban maksimum pada kayu 1686 kgf
sehingga setelah di analisis dan dihitung diperoleh nilai kuat lentur kayu
yang di uji sebesar 31,1832 Mpa.
5.6 Pengujian Susut Kayu

Anda mungkin juga menyukai