Laporan Praktikum Pengujian Kayu
Laporan Praktikum Pengujian Kayu
PENGUJIAN KAYU
6.1 Pendahuluan
Kayu adalah salah satu elemen konstruksi yang cukup mudah untuk
didapatkan dan tersedia dalam jumlah yang banyak. Kekuatan kayu berfungsi
untuk menahan gaya tarik desak ataupun geser yang cukup tinggi, oleh karena itu
kayu banyak digunakan untuk bagian konstruksi. Kayu memiliki kuat Tarik
tertinggi untuk arah sejajar arah serat atau arah aksial, dibandingkan kuat tarik
tegak lurus serat, demikian juga kuat tekannya. Dalam menahan gaya geser kayu
memiliki kekuatan yang tinggi dalam menahan gaya geser tegak lurus arah serat.
2. Alat
4. Cara Pengujian
a. Siapkan benda uji yang dimana tengahnya telah dikurangi luasnya
b. Buatlah jarak dengan 15 mm untuk mengetahui dimensi masing
masing tampang
c. Setelah itu hitung setiap bias yang ada di benda uji dan tebalnya
d. Pasang benda uji di tempat pengujian dan lakukan penggujian terhadap
benda uji tersebut
e. Lalu lihat sampai terjadi kegagalan dan otomatis mesin berhentu dan
mencatat beban maksimum dan waktu pengujian
5. Hasil Pengujian
Maksimum 11987.82 N
Lama Pengujian 350 Detik
Putus Di Antara Titik 14 dan 17
Luas Tampang Rata 1.4825 cm2
148.25 mm2
-Rata
Kuat Tarik 80.862 Mpa
Maksimum 824.283 Kg/cm2
6. Analisis pengujian
5,93
=
4
= 1,4825 cm2
= 148,25 mm 2
p
b. Kuat tarik dalam Mpa ==
A
11987,82
=
148,25
= 80,862 Mpa
= 824,283 kg /c m 2
c. Beban Tarik Maksimum = BebanTarik ( kgf ) x g
= 1222 x 9,81
= 11.987,22 N
7. Pembahasan
8. Kesimpulan
2. Alat
1. Mesin UTM merk shimadzu kapasitas 30 ton atau mesin tekan merk
Ele tipe ADR 3000 kapasitas 3000 Kn
2. Sketmat/jangka sorong
3. Alat khusus geser kayu
4. Stopwatch
5. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu maks. 250 o C
6. Penggaris siku, gergaji
7. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
3. Benda Uji
Benda uji ini berupa potongan kayu dengan dimensi dan bentuk
tertentu yang sudah dibuat sedemikian rupa menurut standar pengujian
4. Cara Pengujian
a. Siapkan benda uji dan bentuk seperti kursi dengan tujuan untuk tempat
bergeser nantinya
b. Lalu ukur lebar, tebal, dan Panjang yang akan bergeser pada saat
pengujian
c. Setelah itu letakkan benda uji ke alat pengujian khusus geser kayu
yang telah disediakan
d. Lalu benda uji ditekan untuk menggeser dan pengujian ini dilakukan
dengan cara searah serat
e. Dan liat beban maksimum yang terjadi pada benda uji dan akan terlihat
kegagalan pada benda uji
5. Hasil Pengujian
6. Analisis Pengujian
1. Luas penampang = p xl
= 6,4 x 3,35
= 21,44 cm2
= 2.144 mm2
2. Beban maksimum = 1875 kgf
= 1875 x 9,81
= 18.393,75 N
3. Kuat geser kayu = P/A
18.393,75
=
2144
= 8,5791 Mpa
7. Pembahasan
8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data dan hasil pengujian yang telah kami
lakukan diperoleh nilai beban maksimum pada benda uji adalah 1.875 kgf
atau 18.393,75 N dengan waktu pengujian 15,45 detik, maka dari itu
diperoleh nilai kuat geser sebesar 8,5791 Mpa.
Benda uji berupa potongan kayu dengan dimensi dan bentuk tertentu yang
sudah dibuat sedemikian rupa menurut standar pengujian.
4. Cara Pengujian
1. Siapkan benda uji dan ukur dimensi benda uji tersebut yaitu Panjang,
lebar, dan tebalnya
2. Pasang dial gauge pada benda uji untuk mencari strim kayu dan
dipasangkan di tengah-tengah benda uji
3. Lalu pasang kayu yang telah dipakaikan dial gauge ke mesin pengujian
desak
4. Lalu jalankan mesin untuk menekan benda uji smapai beban
maksimum
5. Setelah itu lihat kegagalan yang terjadi pada benda uji tersebut
5. Hasil Pengujian
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada Tabel 5.4 Hasil
pengamatan uji desak kayu sebagai berikut :
Beban Ekstensiometer
kN N ∆L…10¯2 mm
10 10000 8
20 20000 14
30 30000 19
40 40000 21
50 50000 24
60 60000 26
70 70000 29
80 80000 32
90 90000 35
100 100000 38
110 110000 45
120 120000 59
130 130000 72
140 140000 91
150 150000 115
153 153000 128
140 140000 135
= 4,9 x 7,01
= 34,349 cm2
Pmaks
3. Kuat desak maksimum =
A
15602
=
34,349
= 44,54278145 Mpa
0,04
=
100,4
= 0,000398
Dari TABEL 5.5 diatas didapatkan grafik regangan dan tegangan seperti
berikut :
Grafik 5.1 Grafik Regangan dan Tegangan Kayu
35
30
25
20
15
10
5
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Regangan......x 10^-4
7. Pembahasan
Kuat desak maksimum adalah besarnya gaya yang dapat di tahan
oleh benda uji sampai maksimum atau sudah keadaan rusak dalam satuan
tertentu dan dibagi dengan luas penampang bidang uji. Dari pengujian
desak kayu, benda uji yang digunakan dapat menerima beban maksimal
sebesar 153 kN atau diubah menjadi satuan newton sebesar 153000 N
dengan nilai tegangan 1 sebesar 2,91 Mpa dan tegangan 2 sebesar 5,82
Mpa. Sedangkan regangan 1 sebesar 0,000398 dan regangan 2 sebesar
0,000697.
8. Kesimpulan
2. Alat
1. Mesin uji lentur yang dapat memberikan beban dengan kecepatan
kontinu dalam satu kali gerakan, tanpa memberikan efek kejut dan
mempunyai ketelitian pembacaan beban maksimum 0,5 kN.
2. Dua buah blok tumpuan, satu buah blok beban (untuk pengujian
dengan sistem satu beban), atau satu buah blok beban dengan dua titik
beban yang berjarak tertentu (untuk pengujian dengan sistem dua
beban) untuk menyalurkan beban terpusat dari mesin uji tekan.
Dimana baik blok beban maupun blok tumpuan yang menempel pada
benda uji harus merupakan setengah silinder yang sumbunya berimpit
dengan sumbu batang putar blok tumpuan sendi atai blok beban, atau
berimpit dengan sumbu putar bola blok tumpuan rol, dan dapat
berputar minimal 45°. Ketidak-rataan permukaan blok maksimal 0,05
mm.
3. Alat ukur panjang, rol meter dan jangka sorong
4. Amplas/kertas gosok
3. Benda Uji
1. Benda uji berbentuk balok dengan ukuran pangjang 760 mm, lebar 50
mm, dan tinggi 50 mm
2. Benda uji harus bebas cacat, bebas dari mata kayu, gubal, retak,
lubang, jamur, rapuh, dan tidak memuntir
3. Untuk satu jenis kayu jumlah benda uji tidak boelk kurang dari 5 buah
4. Kadar air kayu maksimum 20%
4. Cara Pengujian
1. Ukur dimensi benda uji dengan jangka sorong Panjang, lebar, tinggi,
tebal dan beri nomor pada benda uji
2. Beri tanda pada benda uji untuk mempermudah pemasangan pada
tumpuan dan letak beban
3. Lalu ukur jaraknya dan lakukan pengujian untuk mendapatkan hasil
beban maksimum dan waktu pengujian serta bentuk keretakan yang
terjadi pada benda uji
5. Hasil Pengujian
6. Analisis Pengujian
3xPxL
Kuat lentur benda uji =
2 x b x h2
= 31,1832 Mpa
7. Pembahasan
8. Kesimpulan