Anda di halaman 1dari 2

Selamat malam tutor, ijin menyampaikan hasil diskusi saya

Nama : Ni Komang Trisnayanti


NIM : 042296764

Silakan Anda diskusikan pernyataan berikut ini! yaitu bagaimana konsumen memaksimumkan
kepuasan, dan diskusikan masing-masing konsep yang digunakan.
Jawab :
Efek pendapatan merupakan gejala di mana para konsumen individual akan membeli lebih
banyak seandainya ada penurunan harga, dengan anggapan harga barang-barang lain tetap,
maka pendapatan nil naik hingga konsumen mampu membeli barang tersebut dalam
kuantitas lebih banyak. Penjelasan yang lebih memperkuat hukum permintaan adalah efek
substitusi. Efek substitusi adalah gejala mengganti barang yang lebih mahal dengan
barang-barang yang lebih murah harganya, bila hal-hal lain dianggap tetap. Bila harga
daging ayam turun maka para konsumen akan mengganti pembelian daging sapi dengan
daging ayam. Pada harga lebih rendah kuantitas daging ayam yang diminta naik.
Penurunan harga mendorong kenaikan kuantitas barang yang dibeli. Begitu sebaliknya bila
terjadi kenaikan harga daging ayam maka konsumen akan beralih mengonsumsi
daging sapi, akibatnya kuantitas daging ayam yang diminta turun bila harganya naik.
Ada dua pendekatan perilaku atau teori permintaan konsumen individual yang dapat
memaksimumkan kepuasan antara lain :
1. Pendekatan daya guna marginal
Pendekatan ini didasarkan pada hukum daya guna marjinal yang menurun (The
law of Diminishing Marginal Utility). Hukum ini menyatakan bila konsumsi suatu
barang terus dipenuhi maka kepuasan total yang diperoleh konsumen dari
proses konsumsi barang tersebut mula-mula naik, mencapai maksimum (kejenuhan)
dan kemudian menurun. Konsumen yang mengonsumsi barang dalam jumlah yang
semakin meningkat maka kepuasantotalnya (total utility) akan semakin meningkat,
namun tambahan kepuasan (marginal utility) semakin menurun.
Sehimpunan anggapan dan situasi yang digunakan dalam teori perilaku konsumen
individual adalah sebagai berikut. Pada dasarnya merupakan gambaran atas pilihan
yang tersedia bagi konsumen dengan kendala anggaran atau pendapatannya.
 Para konsumen adalah subjek yang rasional yang dalam arti ia ingin
membelanjakan pendapatan uangnya sedemikian rupa agar diperoleh
kepuasan maksimum atau diperoleh daya guna total maksimal.
 Umumnya konsumen mempunyai preferensi jelas akan barang-barang dan
jasa-jasa yang tersedia di pasar. Dia bisa mengatakan berapa satuan daya-guna
marjinal yang ia peroleh dari konsumsi satuan-satuan barang secara berurutan
dari berbagai barang dan jasa yang mungkin mereka beli dan konsumsi.
 Pendapatan konsumen terbatas dan ini merupakan kendala anggaran. Hal ini
karena sumber daya manusia maupun sumber daya ekonomi lain yang ia
miliki adalah terbatas, dan konsumen akan membelanjakan seluruh
pendapatan sampai habis.
 Konsumen menghadapi dan harus membayar harga barang-barang yang dibeli
dan dikonsumsi. Hal ini karena barang-barang konsumsi tersebutadalah
langka dan terbatas. Di sini dianggap ada persaingan murni di mana
konsumen individual sangat kecil dibandingkan dengan besarnya pasar,
hingga konsumen tak bisa mempengaruhi harga barang dengan mengubah
kuantitas pembelian. Dengan kata lain, harga barang tetap tak berubah berapa pun
kuantitas yang dibeli dan, dikonsumsi.
Selanjutnya untuk mencapai tujuan berdasarkan anggapan serta situasi tersebut di
atas, konsumen harus membelanjakan semua pendapatan pada berbagai barang-
barang dan jasa-jasa agar diperoleh kepuasan total atau daya guna total maksimal. Ini
bisa dicapai bila konsumen membelanjakan pendapatannya sedemikian rupa
hingga kepuasan total atau daya guna total mencapai maksimal.
2. Pendekatan kurva indiferensi
Anggapan-anggapan yang digunakan untuk menarik kesimpulan dalam pendekatan
kurva indiferensi sama dengan apa yang digunakan dalam pendekatan daya guna
marjinal. Bedanya pada pendekatan kurva indiferensi, kepuasan yang diperoleh dari
mengonsumsi suatu barang tidak perlu dinyatakan dengan angka dan satuan daya
guna marjinal yang diperoleh konsumen menurun seperti dinyatakan oleh hukum
daya guna menurun. Pada pendekatan teori kurva indiferensi hanya diperlukan
anggapan bahwa konsumen dapat mengatakan di antara berbagai pilihan bundel
kombinasi barang, bundel mana yang lebih disukai, sama sukanya, atau yang mana
konsumen bersikap indiferen (sama sukanya), dan mana yang kurang dia sukai.
Konsumen bisa membuat daftar urutan pilihan bundel kombinasi barang-barang menurut
preferensi. Dari preferensi konsumsi akan timbul bundel-bundel kombinasi barang maka
dapat disusun kurva indeferensi. Kurva ini menunjukkan berbagai kombinasi dua jenis
barang konsumsi yang memberikan kepuasan yang sama kepada konsumen, atau dimana
konsumen indifferent diantara bundel-bundel kombinasi tersebut. Kurva indeferensi yang
lebih tinggi memberikan tingkat kepuasan lebih besar.
Sumber : BMP ESPA4111 MODUL 3 HAL 3.2 – 3.9 EDISI 2

Anda mungkin juga menyukai