M1
I. Tujuan
1. Dapat memahami cara pengoperasian program software ETAP 12.6
2. Dapat menggambar diagram segaris sistem tenaga listrik dan setting beberapa
komponennya pada software ETAP 12.6
3. Dapat menjalankan simulasi aliran daya (Load Flow) untuk menganalisis turun tegangan
dan rugi daya yang terjadi pada sistem yang dibuat.
II. Dasar Teori
ETAP (Electric Transient and Analysis Program) merupakan suatu perangkat lunak
yang mendukung sistem tenaga listrik. Perangkat ini mampu bekerja dalam keadaan offline
untuk simulasi tenaga listrik, online untuk pengelolaan data real-time atau digunakan untuk
mengendalikan sistem secara real-time. Fitur yang terdapat di dalamnya pun bermacam-macam
antara lain fitur yang digunakan untuk menganalisa pembangkitan tenaga listrik, sistem
transmisi maupun sistem distribusi tenaga listrik.
ETAP dapat digunakan untuk membuat proyek sistem tenaga listrik dalam bentuk
diagram satu garis (Single line diagram) dan jalur sistem pentanahan untuk berbagai bentuk
analisis, antara lain: aliran daya, hubung singkat, starting motor, trancient stability, koordinasi
relay proteksi dan sistem harmonisasi. Proyek sistem tenaga listrik memiliki masing-masing
elemen rangkaian yang dapat diedit langsung dari diagram satu garis dan atau jalur sistem
pentanahan. Untuk kemudahan hasil perhitungan analisis dapat ditampilkan pada diagram satu
garis.
ETAP memiliki 2 macam standar yang digunakan untuk melakukan analisa kelistrikan,
ANSI dan IEC. Pada dasarnya perbedaan yang terjadi di antara kedua standar tersebut adalah
frekuensi yang digunakan, yang berakibat pada perbedaan spesifikasi peralatan yang sesuai
dengan frekuensi tersebut. Simbol elemen listrik yang digunakan dalam analisa dengan
menggunakan ETAP pun berbeda.
1|PraktikumAnalisaSistemTenaga
Analisa Sistem Tenaga Listrik
M1
2|PraktikumAnalisaSistemTenaga
Analisa Sistem Tenaga Listrik
M1
3|PraktikumAnalisaSistemTenaga
Analisa Sistem Tenaga Listrik
M1
Data Percobaan :
1. Generator : 200 MW, 6,3 kV, %PF 85, swing
2. Trafo 1 : 6,3 kV ( P) , 150 kV (S) , 250 MV, Typical Z&X/R
3. Saluran Transmisi : L : 350 km, Pirelli AACSR/AC, 262 mm2
Height : 8,5, AB : 1,55, CA : 3,2, GMD : 1,953
4. Trafo 2 : 150 kV (P), 20 kV (S), 250 MV, Typical Z&X/R
5. Beban A : MVA 37,49, %PF 85,
6. Trafo 3 : 20 kV (P) , 0,38 kV (S), 60MVA, Typical Z&X/R
7. Beban B : MVA 15,74, %PF 95 V. 100% static
Prosedur Percobaan :
Percobaan 1 : Variasi Jenis Beban
1.1 Beban A 25% motor, 75% Static
a. Susun rangkaian sesuai gambar dan masukkan data-data
b. Jalankan analisis aliran daya (Load Flow Analysis)
c. Amati tegangan pada masing-masing Busbar
d. Catat tegangan nominal dan tegangan operasi pada busbar
e. Amati arus, daya aktif, daya semu, dan losses pada trafo dan beban
f. Catat nilai arus, daya aktif, daya semu, dan losses hasil simulasi pada trafo dan
line
Bus 2
Bus 3
Bus 4
4|PraktikumAnalisaSistemTenaga
Analisa Sistem Tenaga Listrik
M1
Trafo 1
Trafo 2
Trafo 3
Line 1
Bus 2
Bus 3
Bus 4
Trafo 1
Trafo 2
Trafo 3
Line 1
5|PraktikumAnalisaSistemTenaga
Analisa Sistem Tenaga Listrik
M1
Bus 2
Bus 3
Bus 4
Trafo 1
Trafo 2
Trafo 3
Line 1
6|PraktikumAnalisaSistemTenaga
Analisa Sistem Tenaga Listrik
M1
Bus 2
Bus 3
Bus 4
Trafo 1
Trafo 2
Trafo 3
Line 1
7|PraktikumAnalisaSistemTenaga