Anda di halaman 1dari 13

BAB III

PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

A. Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK)


Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) merupakan sebuah upaya untuk
memberikan pengalaman kepemimpinan kepada calon kepala sekolah di sekolah
sendiri dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada calon kepala sekolah
menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam mempengaruhi,
menggerakkan, mengembangkan dan memberdayakan terhadap seluruh atau
sebagian warga sekolah.
Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) juga merupakan serangkaian
kegiatan yang bertujuan untuk melatih seorang calon kepala sekolah belajar
mengatasi berbagai masalah di sekolah, dari masalah kompetensi dan potensi yang
telah dimiliki calon serta kinerja sekolah yang mencakup pencapaian delapan
standar nasional pendidikan. Dengan Rencana Proyek Kepemimpinan maka
seorang calon kepala sekolah terlatih untuk menghadapi dan mengatasi masalah
dan ke depan tidak lagi ada kepala sekolah yang melakukan pembiaran ataupun
menghindari masalah yang terjadi di sekolah.
Sesuai dengan materi Diklat calon kepala sekolah maka dalam penyusunan
RPK harus merujuk pada tiga kompetensi kepala sekolah, yaitu kompetensi
kepribadian, sosial, dan kewirausahaan. Dengan harapan bahwa ketiga kompetensi
tersebut akan meningkat setelah calon kepala sekolah melalukan serangkaian
kegiatan Diklat, penyusunan laporan RPK, unjuk kerja hasil RPK dan PK, serta
gelar karya hasil RPK. Ketika para calon kepalasekolah tersebut telah terjun ke
sekolah diharapkan mampu membawa perubahan untuk meningkatan mutu
pendidikan di sekolah.

Oleh karena itu, mengawali perencanaan proyek kepemimpinan, calon


melakukan analisis terhadap raport mutu Tahun 2020 sekolah asal dan sekolah
magang pada standar SKL, isi, proses, dan penilaian. Dari hasil analisis tersebut
ditentukan pada indikator mana yang memiliki capaian SNP rendah dan perlu
ditingkatkan guna mendapat tindakan dalam RPK.
Dari hasil analisis raport mutu pada standar SKL, isi, proses, dan
penilaian, masih terdapat beberapa sub indikador yang memiliki capaian nilai
yang rendah dan perlu mendapat rekomendasi. Adapun indikator tersebut adalah
sebagai berikut.
1) Standar SKL
 Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang haat.
 Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri.
2) Standar Isi
 Menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran
 Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal
3) Standar Proses
 Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan.
 Mendapat evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah.
 Melaksanakan pembelajaran pada keterampilan aplikatif
 Memanfaatkan hasil penilaian autentik
 Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran
4) Standar Penilaian Pendidikan
 Mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
 Menggunakan instrumen penilaian sikap.
Berdasarkan paparan di atas, maka calon kepala sekolah mengambil judul
laporan RPK yaitu “ Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Lesson Study di
UPT SMPN 4 Gresik”. Adapun program kegiatan yang dilakukan berdasar tujuan
RPK dilaksanakan dalam 2 siklus dengan tahapan pada masing-masing siklus
meliputi perencanaan, pelaksanaan, monev, dan hasil kegiatan.

1. Siklus 1
Kegiatan pada siklus 1 terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, monev, dan hasil kegiatan. Adapun penjabaran pada masing-masing
tahapan adalah sebagai berikut.
a. Perencanaan
Sebelum dilaksanakan serangkaian kegiatan RPK, terlebih dahulu
diadakan koordinasi dengan kepala sekolah dan para wakil urusan di sekolah.
Koordinasi ini dilakukan untuk menyusun perencanaan yang matang terkait
kegiatan yang akan dilakukan yaitu lesson study. Hasil dari koordinasi dengan
kepala sekolah bersama wakil urusan adalah terbentuknya surat keputusan kepala
sekolah tentang tim pengembang lesson study dan surat keputusan panitian
penguatan lesson study.
Selanjutnya baik panitia maupun tim pengembang lesson study bekerja
sama untuk mempersiapkan kegiatan penguatan yang akan mengadirkan
narasumber pengawas pembina dan guru yang kompeten. Segala persiapan telah
dilakukan, di antaranya menyusun jadwal kegiatan penguatan, menyiapkan
undangan dan pendistribusian undangan, menyiapkan daftar hadir, dan lain
sebagainya.
Adapun penguatan terjadwal sebagai berikut.
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penguatan Lesson Study
Hari Waktu Materi Keterangan

Kamis, 08.00-12.00  RPP dan penilaian Narasumber :


4 November pembelajaran 1. Drs. Imron, M. Pd. (Pengawas
2021  Lesson study Pembina)
2. Hikmah Agung Sasono, S. Kom.
berbasis kelas

12.00-12.30 Ishoma

09.30-11.00 Pemanfaatan ICT


dalam merancang
pembelajaran
Jumat 08.00-11.00 Simulasi Lesson Guru berkelompok dalam rumpun
5 November Study (Plan, Do, dan mata pelajaran
2021 See) dalam kelompok
mata pelajaran

Pada kegiatan penguatan, guru mata pelajaran juga menyusun rencana


pembelajaran secara berkelompok (mata pelajaran satu rumpun). Rencana
pembelajaran disusun dengan memperhatikan materi yang telah diberikan oleh
narasumber. Rencana pembelajaran itu juga yang akan dimanfaatkan oleh guru
model dalam kegiatan simulasi open class pada hari Jumat, 5 November 2021 dan
juga saat pelaksanaan open class pada jam pembelajaran.
Selain menyusun RPP, tim pengembang lesson study menyiapkan lembar
instrumen observasi yang akan digunakan oleh guru observer dalam
melaksanakan open class. Juga mempersiapkan lembar notulen yang akan
digunakan saat kegiatan refleksi. Notulen digunakan untuk mencatat hasil diskusi
kelompok guru mata pelajaran satu rumpun. Lembar notulen akan diberikan
kepada guru model sebagai bahan pertimbangan dalam memperbaiki
pembelajaran selanjutnya.
b. Pelaksanaan
Setelah pelaksanaan penguatan, kegiatan yang dirancang sesuai dengan
tahapan dalam RPK dan tahapan lesson study adalah pelaksanaan open class.
Kegiatan open class dilakukan pada saat guru model melaksanakan proses
pembelajaran. Kegiatan open class ini telah dijadwalkan oleh tim pengembang
lesson study berdasarkan hasil kesepakatan antara guru model dan observer.
Namun karena keterbatasan waktu, maka kegiatan open class pada semester ini
hanya dilakukan oleh 4 kelompok guru serumpun, yaitu bahasa Indonesia, bahasa
Inggris, PPKn, dan IPS. Adapun jadwal open class untuk masing-masing mata
pelajaran tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 3.2
Jadwal Kegiatan Open Class
N Nama Guru Mata Tgl Jam Kls Materi/IPK
o. Pelajar Pelak Ke-
an sanaa
n
1. Susilowati, M. IPS 19/11/ 2 7D Kelangkaan sumber
Pd. 2021 daya alam
2. Yenny Nur PPKn 9/11/2 2 7E Memahami norma dan
Amalia, S. Pd. 021 UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
3. Lilik B.Indon 19/11/ 2 8D Menelaah struktur teks
Indrawati, S. esia 2021 deskripsi
Pd.
4. Dwi Wahyu B. 20/11/ 3 8A Merespon makna
W., M. Pd. Inggris 2021 gagasan teks tulis
fungsional pendek
berbentuk kartu ucapan
Greeting Card
Pada pelaksanaan open class dilakukan juga observasi terhadap
pelaksanaan pembelajaran. Observasi tersebut dilakukan oleh para observer yang
berasal dari guru mata pelajaran serumpun. Observasi dilakukan dengan
menggunakan instrumen lembar pengamatan yang mengembangkan indikator dari
hasil catatan selama melakukan observasi sebagai berikut.
1) Pembelajaran disajikan dengan materi yang sesuai kebutuhan siswa dari
berbagai mata pelajaran.
2) Dapat memberikan layanan pendidikan pada setiap kegiatan pembelajaran.
3) Pembelajaran berlangsung sangat menarik dan penugasannya menantang.
4) Memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat aktif.
5) Terjalin kolaborasi dan komunikasi yang baik antar guru dan siswa.
6) Materi disampaikan secara sistematis, kontekstual, dan berorientasi pada
pencapaian kompetensi siswa.
7) Pelibatan siswa secara optimal baik emosional, fisik, dan intelektualnya
sehingga siswa mampu membangun konsep terkait materi yang dipelajari serta
mengaitkannya dengan pengalaman konkretnya.
Adapun hasil observasi terkait proses pembelajaran di kelas dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut.
Tabel 3.3 Data Pelaksanaan Pembelajaran

N Indikator Mata Pelajaran Jml Rata- Kategori


o. h rata
PPK Baha IPS Baha
n sa sa
Indo Inggr
nesia is
1. Pembelajaran disajikan 4 4 3 4 15 3,8 Sangat
dengan materi yang sesuai baik
kebutuhan siswa
2. Dapat memberikan layanan 4 3 3 3 13 3,3 Sangat
pendidikan pada setiap baik
kegiatan pembelajaran
3. Pembelajaran berlangsung 3 3 3 3 12 3 Cukup
sangat menarik dan
penugasannya menantang
4. Memberikan kesempatan 4 4 3 3 14 3,5 Sangat
pada siswa untuk terlibat baik
aktif
5. Terjalin kolaborasi dan 3 4 4 4 15 3,8 Sangat
komunikasi yang baik antar baik
guru dan siswa
6. Materi disampaikan secara 3 4 3 4 14 3,5 Sangat
sistematis, kontekstual, dan baik
berorientasi pada pencapaian
kompetensi siswa
7. Pelibatan siswa secara 4 4 3 3 14 3,5 Sangat
optimal baik emosional, baik
fisik, dan intelektualnya
Jumlah 25 26 22 24
Rata-rata 3,5 3,7 3,1 3,4
Kategori Sanga Sanga San Sanga
t baik t baik gat t baik
baik
Keterangan:
Skor: Kategori:
1 : sangat kurang Rata-rata :1 – 2 = cukup
2 : cukup Rata-rata :2,1 – 3 = baik
3 : baik Rata-rata :3,1 – 4 = sangat
baik
4 : sangat baik

Dari hasil observasi open class di siklus 1 pada keempat mata pelajaran
secara garis besar disimpulkan bahwa pembelajaran yang dilakukan memiliki
keunggulan dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menerapkan lesson
study.
Sedangkan pada lembar observasi terhadap aktivitas belajar siswa, terdapat
beberapa catatan yang telah disimpulkan sebagai berikut.
1) Siswa lebih percaya diri. Hal ini dapat dilihat pada saat siswa sudah berani
bertanya, berani membei tanggapan, berani melaporkan hasil diskusi
kelompok, dan berani menyampaikan gagasannya.
2) Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran (mengamati, menanya,
mencari/mengumpulkan iformasi). Hal ini nampak pada saat siswa terlibat aktif
mencari informasi terkait materi yang dipelajari, siswa terlibat aktif baik
emosional, fisik, dan intelektualnya, serta kemampuan siswa memahami
konsep dan menghubungkannya dengan pengalaman konkretnya.
3) Siswa termotivasi dalam berkomunikasi dengan teman sebaya terkait
pemecahan masalah.
4) Siswa mampu mengomuniksikan gagasan/ide/temua terhadap masalah baik
dalam kelompok ataupun di depan kelas
5) Siswa mampu berkolaborasi (menunjukkan sikap peduli, saling menguatkan,
dan melayani pertanyaan teman)
Dari kelima komponen di atas dijadikan sebagai indikator dalam
memperoleh data aktivitas siswa seperti yang terdapat pada tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4 Data Aktivitas Belajar Siswa

N Indikator Mata Pelajaran Jml Rata- Kategori


o. h rata
PPK Baha IPS Baha
n sa sa
Indo Inggr
nesia is
1. Siswa lebih percaya diri 3 4 3 4 14 3,5 Sangat
dalam pembelajaran baik
2. Siswa terlibat aktif dalam 3 3 3 3 12 3 Cukup
pembelajaran (mengamati,
menanya,
mencari/mengumpulkan
iformasi)
3. Siswa termotivasi dalam 3 3 3 3 12 3 Cukup
berkomunikasi dengan
teman sebaya terkait
pemecahan masalah
4. Siswa mampu 4 4 3 3 14 3,5 Sangat
mengomuniksikan baik
gagasan/ide/temua terhadap
masalah baik dalam
kelompok ataupun di depan
kelas
5. Siswa mampu berkolaborasi 3 4 3 3 13 3,3 Sangat
(menunjukkan sikap peduli, baik
saling menguatkan, dan
melayani pertanyaan teman)
Jumlah 16 18 15 16
Rata-rata 3,2 3,6 3 3,2
Kategori Sanga Sanga Cuk Sanga
t baik t baik up t baik
Keterangan:
Skor: Kategori:
1 : sangat kurang Rata-rata :1 – 2 = cukup
2 : cukup Rata-rata :2,1 – 3 = baik
3 : baik Rata-rata :3,1 – 4 = sangat
baik
4 : sangat baik
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa aktivitas siswa
sangat baik untuk mata pelajaran PPKn, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris.
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS aktivitas siswa masih dalam kategori cukup
(3).
Dari pencapaian pada siklus 1 telah diperoleh gambaran tentang
pelaksanaan pembelajaran dan aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung
yang tergambar pada tabel 3.3 dan tabel 3.4. Namun demikian, perlu kiranya
dilakukan perbaikan pada semua indikator agar diperoleh hasil yang lebih baik
lagi. pada indikator ketiga tabel 3.3 capaian kategori masih cukup, perlu
ditingkatkan agar lebih baik. Sedangkan pada tabel 3.4 indikator 2 dan 3 juga
perlu ditingkatkan lagi.
Setelah pelaksanaan open class, maka tahapan dalam lesson study
selanjutnya yang akan dilakukan adalah refleksi (see). Pada tahapan refleksi ini,
para observer bertemu dengan guru model dalam sebuah diskusi kelompok kecil
guna mambahas hasil temuan di saat open class. Observer menyampaikan hasil
catatan selama open class. Sedangkan temuan tersebut dimanfaatkan oleh guru
model sebagai bahan untuk memperbaiki pembelajaran yang tertuang pada
perencanaan pembelajaran (RPP) pada pertemua selanjutnya (siklus 2).
c. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring adalah pemantauan rutin terhadap pelaksanaan kegiatan
program untuk mengetahui perkembangan dan mengidentifikasi apakah kegiatan
dijalankan sesuai perencanaan atau tidak. Jika terjadi pelaksanaan yang tidak
sesuai dengan perencanaan, maka dicarikan solusi dan dilakukan perbaikan
seperlunya. Monitoring pelaksanaan kegiatan ini dilakukan ketika proses sedang
berlangsung. Sedangkan evaluasi adalah penilaian terhadap pencapaian indikator
keberhasilan program. Evaluasi umumnya dilakukan ketika kegiatan hampir atau
telah selesai. Hasil evaluasi digunakan untuk pengambilan keputusan.
Pada kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) ini calon kepala sekolah
menuliskan apa saja yang dimonev dan bagaimana melakukan monitoring dan
evaluasi. Instrumen monitoring dan evaluasi disusun oleh calon kepala sekolah
berdasarkan indikator keberhasilan pada matriks RPK. Instrumen yang telah
disusun diberikan kepada responden yaitu kepala sekolah, guru peserta workshop,
dan siswa.
Dalam kegiatan monitoring dan evaluasi ini, calon kepala sekolah
menggunakan 5 instrumen. Instrumen yang digunakan adalah Instrumen
Monitoring Pelaksanaan Kegiatan, Instrumen Peningkatan Kompetensi Kepala
Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK, Instrumen Evaluasi Hasil Kegiatan, Instrumen
Peningkatan Prestasi Peserta Didik, Instrumen Pencapaian Students Wellbeing
(Kebahagiaan Murid). Berikut akan diuraikan masing-masing instrument yang
digunakan dalam monitoring dan evaluasi sebagai berikut.

Grafik Hasil Monev Pelaksanaan Kegiatan RPK


100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Persiapan Pelaksanaan Monev Refleksi Tindak lanjut

Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 3

Gambar 3.1 Grafik Hasil Monev Pelaksanaan Kegiatan RPK Siklus 1


Dari grafik hasil monev pelaksanaan kegiatan RPK diperoleh nilai rata-
rata ketercapaian persiapan dari 4 responden adalah 83,4%, pelaksanaan 83%,
Monev 84%, dan tindak lanjut 90%. Nilai ketercapaian tersebut belum maksimal.
Hal tersebut mengindikasi adanya tahapan yang tidak dilaksanakan pada saat
persiapan sampai pada tindak lanjut pelaksanaan kegiatan RPK. Oleh karena itu,
diperlukan perbaikan dalam mempersiapkan kegiatan selanjutnya agar
memperoleh nilai ketercapaian yang lebih baik.
Monev terhadap peningkatan kompetensi kepribadian, sosial, dan
kewirausahaan dari calon kepala sekolah berdasarkan hasil AKPK dilakukan
dengan mengisi instrumen peningkatan kompetensi kepala sekolah berdasarkan
hasil AKPK. Adapun hasil rekap instrumen tergambar pada grafik berikut.
Grafik Hasil Monev Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah
berdasakan Hasil AKPK
98%
96%
94%
92%
90%
88%
86%
84%
82%
Kompetensi Kompetensi Sosial Kompetensi
Kepribadian Kewirausahaan

Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4

Gambar 3.2 Grafik Hasil Monev Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah


berdasakan Hasil AKPK
Berdasarkan grafik di atas, nampak bahwa peningkatan kompetensi kepala
sekolah masih belum maksimal, khususnya pada aspek kompetensi kewirausahaan
Dari keempat responden memberikan penilaian dengan rata-rata 88,8%. Untuk itu
perlu peningkatan kompetensi calon kepala sekolah dengan menitikberatkan pada
aspek kompetensi kewirausahaan.
Sedangkan rekapitulasi monev terhadap hasil kegiatan RPK dapat dilihat
pada grasik di bawah ini.

Grafik Monev Evaluasi Hasil Kegiatan RPK


95%
85%
75%
a n ik f s i n a l
w ika ar kti ika va
si s id en ta un e le ptim
an nd m ba ir o
uh pe ng rli ko
m er w
a
t
an ya te
an at i s
bu a M s
ke yan ra
n
sw id ta
n
ai l a ja Si ra
s a
su n l a
bo l ib
is
e ria be l a Pe
er be m ko
a t m Pe
M Pe

Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden4

Gambar 3.3 Grafik Monev Evaluasi Hasil Kegiatan RPK


Pada grafik di atas tergambar hasil monev terhadap kegiatan RPK. Dengan
pelibatan 4 responden dari unrus guru dan siswa diperoleh data bahwa kegiatan
RPK tentang pelaksanaan lesson study pada pembelajaran secara umur sudah
baik. Namun perlu ditingkatkan pada siklus berikutnya terkait indikator
pemberian layanan pendidikan dan mampu menciptakan kolaborasi serta
komunikasi yang baik antar guru dengan siswa.
Kegiatan RPK diharapkan mampu membawa perubahan menuju ke arah
yang lebih baik khususnya dalam pembelajaran. Sesuai dengan judul RPK yang
diangkat, diharapkan membawa dampak terhadap peningkatan kualitas
pembelajaran bagi siswa. Hal tersbut dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Grafik Dampak Keberhasilan Program terhadap Peningkatan


Kualitas Pembelajaran bagi Siswa
94%
90%
86%
82%
78%
ri f i an as
i
di a kti va
s s or
ay
a t oti ga b
rc ba ga ol
a
pe e rli te
rm an rk
t e
bi
h a a s ik b
le sw sw ika pu
a Si Si un am
S i sw go
m
a
m
en w
m si s
pu
am
m
a
is sw
Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden4

Gambar 3.3 Grafik Dampak Keberhasilan Program terhadap Peningkatan


Kualitas Pembelajaran bagi Siswa
Berdasarkan grafik di atas nampak bahwa adanya dampak yang cukup
bagus dari kegiatan RPK terhadap peningkatan kualitas pembelajaran bagi siswa.
Walaupun hasil yang diharapkan belum tercapai dengan optimal karena masih ada
beberapa indikator yang capaian nilainya kurang, nantinya dapat diperbaiki pada
siklus berikutnya.
Dalam kegiatan monev terkait pencapaian Students Wellbeing juga
disebarkan instrumen ke 4 responden. Adapun rekap hasil monev terhadap
pencapaian Students Wellbeing tergambar pada grafik sebagai berikut.

Chart Title
100%

95%

90%

85%

80%

75%
Antusias Aktif Termotivasi Menyenangkan Komunikatif Kolaboratif

Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden4

Pada grafik di atas nampak bahwa sebagian besar siswa merasa lebih
antusias, aktif, termotivasi, senang, komunikatif, dan kolaboratif. Ketika
pelaksanaan lesson study di kelas, siswa merasa lebih senang, antusian, lebih bisa
berkomunikasi dengan teman dan gurunya, serta mampu berkolaborasi dalam
penyelesaian masalah pembelajaran. Dengan rata-rata pencapaian 87,9% (sangat
baik) tentunya harus ditindaklanjuti untuk lebih ditingkatkan lagi pelaksanaan
lesson study dalam pembelajaran.
d. Hasil
Berdasarkan paparan hasil monev di atas terlihat bahwa kegiatan RPK ini
membawa dampak yang baik terhadap peningkatan kompetensi calon kepala
sekolah. Hal ini nampak pada serangkaian kegiatan RPK mulai dari perencanaan
sampai pada tindak lanjut. Selain itu, kompetensi calon kepala sekolah
(kompetensi pribadian, sosial, dan kewirausahaan) juga meningkat.
Sedangkan dalam pelaksanaan RPK terkait dengan tema yang diangkat
juga berdampak terhadap peningkatan kualitas pembelajaran. Kemampuan guru
dalam menyusun lesson plan (RPP) mengalami peningkatan. Guru mampu
menghadirkan berbagai macam media pembelajaran, pembelajaran dilaksanakan
dengan multi strategi sehingga lebih menyenagkan dan bermakna, dan pelibatan
siswa sebagai pembelajar terlayani dengan baik.
Siswa juga merasa ada perubahan dalam diri mereka setelah mereka
mengikuti pembelajaran berbasis lesson study. Mereka lebih antusia, terlibat aktif
dalam pembelajaran, dapat menikmati pembelajaran yang menyenagkan dan
bermakna yang disajikan guru, dan kolaboratif serta komunikatif dalam
penyampaian gagasannya baik di dalam kelompok maupun di depan kelas.
Ketercapaian yang cukup baik pada siklus 1 ini masih belum optimal.
Masih banyak tahapan-tahapan RPK yang belum terlaksana. Semua kekurangan
yang ada pada siklus1 berdasarkan hasil monev akan ditindaklanjuti untuk
diadakah perbaikan pada siklus berikutnya. Dengan perbaikan pada siklus kedua
diharapkan mampu meningkatkan hasil yang optimal.

1. Siklus 1

Anda mungkin juga menyukai