Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

AGAMA DAN BUDAYA

DISUSUN OLEH KELOMPOK: VIII

FLORENSIUS BENTAR (E852120001)


PUTRI GUNDARI (E866220030)
PIRMUS RIFALDO DEKOSTA (E862120029)
AGUSIUS (E862120003

MAKUL : PENDIDIKAN AGAMA


PRODI/SEMESTER: PGSD/I

LEMBAGA LAYANAN PENDIDIKAN TINGGI WILAYAH XI KALIMANTAN


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP MELAWI KAMPUS WILAYAH
PERBATASAN ENTIKONG
TAHUN AJARAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami
dapatmenyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk
memenuhitugas Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Selain itu, penyusunan makalah
ini juga bertujuan untukmenambah wawasan mengenai manusia sebagai makhluk
social, budaya dan alam. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yuli
Budhiarti,M.Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama yang telah
membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima
kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk
itu kami mengucapkan banyak terima kasih dansemoga karya tulis ini bermanfaat
untuk kami dan untuk pembaca.

Entikong, 15 September 2021


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengartian Agama dan Budaya.................................................................
B. Fungsi Agama dan budaya........................................................................
C. Faktor Pembentuk Kesadaran Agama Dan budaya...................................
D. Hubungan Agama dan budaya.................................................................
BAB III PENUTUP
A. Saran.........................................................................................................
B. Kesimpulan..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah


Agama adalah suatu fenomena yang selalu hadir dalam sejarah
umat manusia, bahkan dapat dikatakan bahwa sejak manusia ada,
fenomena agama telah hadir. Walaupun demikian, tidaklah mudah
untuk mendefinisikan apa itu agama. Mengapa? Pertama, karena
pengalaman manusia tentang agama sangat bervariasi, mulai
dengan yang paling sederhana seperti dalam agama
animisme/dinamisme sampai ke agama-agama politeisme dan
monoteisme. Kedua, selain begitu variatifnya pengalaman manusia
tentang agama, dan begitu variatifnya disiplin ilmu yang digunakan
untuk memahami fenomena agama. Misalnya,agama bisa ditinjau
dari sudut psikologi, antropologi, sosiologi, ekonomi, bahkan
teologi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Agama dan budaya
2. Apa saja fungsi agama dengan budaya?
3. Apa saja faktor pembentuk agama dan budaya?
4. Apa hubungan agama dan budaya

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian agama dan budaya.
2. Untuk mengetahui fungsi agama dan budaya.
3. Untuk mengetahui factor pembentuk agama dan budaya.
4. Untuk Mengetahui hubungan agama dan budaya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama dan Budaya


Kata agama berasal dari bahasa sansekerta yaitu berasal dari kata a
(tidak) dan gama (kacau), yang bila digabungkan menjadi sesuatu yang
tidak kacau. Dan agama ini bertujuan untuk memelihara atau mengatur
hubungan seseorang atau sekelompok orang terhadap realitas tertinggi
yaitu Tuhan, sesama manusia dan alam sekitarnya. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia kata agama berarti prinsip kepercayaan kepada Tuhan.
Agama diucapkan oleh orang barat dengan religios (bahasa latin), religion
(bahasa Inggris, Perancis, Jerman) dan religie (bahasa Belanda). Istilah ini
bukanya tidak mengandung arti yang dalam melainkan mempunyai latar
belakang pengertian yang mendalam daripada pengertian “Agama” yang
telah disebutkan diatas.
Agama ini muncul dari perasaan ketakjuban manusia terhadap
realitas alam yang ada. Seperti air yang bisa melepaskan dahaga
seseorang, namun terkadang bisa membawa malapetaka seperti banjir,
angin yang memberikan kesejukan, namun terkadang mendatangkan
kerusakan seperti angin topan atau tornado, kemudian mereka percaya
bahwa ada suatu kekuatan tertentu. Mereka mencoba untuk mencari
keselamatan dari ketidakseimbangan yang mereka rasakan, yang dapat
mendatangkan keselamatan bagi mereka.
Jadi, secara umum, agama adalah upaya manusia untuk mengenal
dan menyembah Ilahi yang dipercayai dapat memberi keselamatan serta
kesejahteraan hidup dan kehidupan kepada manusia.

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu


buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi, diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Bentuk lain dari
kata budaya adalah kultur yang berasal dari bahasa Latin yaitu cultura.

B. Fungsi Agama dan Budaya


Sudah ada sejarah yang panjang dalam menilai dan usaha
menjelaskan fungsi agama. Karl Marx dan Engels misalnya berpendapat
bahwa fungsi agama adalah untuk menutupi realitas yang mendasari
sistem ekonomi dan mengurangi rasa sakit penderitaan dari massa pekerja.
Durkheim berpendapat bahwa fungsi agama adalah untuk memungkinkan
terjadinya ritual-ritual yang mengikat atau menyatukan masyarakat
bersama-sama. Freud, pada pihak lain, mengatakan bahwa fungsi agama
tak lebih dari mengatasi rasa takut serta mencukupi kebutuhan-kebutuhan
emosional. Silakan Anda mengumpulkan informasi yang lain dari teolog-
teolog mengenai fungsi agama.Banyak ahli berpendapat bahwa fungsi
agama adalah untuk memajukan serta mempertahankan perilaku-perilaku
moral. Para pendukung teori evolusi modern melihat agama terutama
sebagai adaptasi yang berfungsi untuk meningkatkan kohesi kelompok,
dan inilah juga yang dikemukakan oleh Durkheim.

Budaya berperan sebagai penentu batas-batas, yang artinya budaya


menciptakan perbedaan atau yang membuat unik suatu organisasi dan
membedakannya dengan organisasi lainnya,Budaya memberikan rasa
identitas kepada anggota organisasi,udaya memfasilitasi lahirnya
komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan
individu,Budaya meningkatkan kemantapan sistem social, Pembentuk
Sikap dan Perilaku.
Budaya bertindak sebagai mekanisme pembuat makna serta kendali yang
menuntun dan membentuk sikap serta perilaku individu
C. Faktor Pembentuk Kesadaran Agama Dan Budaya
Kesadaran beragama merupakan salah satu unsur penting
dalam kehidupan seseorang. Kesadaran beragama anak jalanan
merupakan konseptualisasi watak keberagamaan yang dibentuk individu
menjadi identitas personalnya. Kesadaran beragama yang berkembang
saat ini dapat dipengaruhi banyak faktor, baik bersifat internal maupun
eksternal. Anak jalanan dapat mengembangkan kesadaran beragama
yang positif jika mampu memunculkan motivasi dan mendapat
dukungan. Motivasi spiritual adalah salah satu jenis motivasi yang me-
miliki kontribusi membangun kesadaran beragama, hal sama diberikan
oleh dukungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi
faktor internal dan eksternal dalam membentuk kesadaran beragama,
yaitu aspek motivasional dan dukungan sosial. Aspek motivasional yang
biasanya diarahkan pada tema keberagamaan adalah motivasi spiritual,
seseorang dengan motivasi spiritual tinggi biasanya cenderung memiliki
kesadaran menghadirkan nilai-nilai ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari. Aspek lain adalah aspek yang bersifat eksternal, biasanya
berupa dukungan. Dukungan adalah bentuk perhatian yang diberikan
pada seseorang sehingga dirinya merasa diterima lingkungannya.
Seseorang dengan dukungan sosial tinggi tentu diyakini juga mampu
memunculkan semangat menghadirkan tata nilai sosial yang diyakini
benar, salah satunya agama.
Perilaku individu, yaitu tingkah laku atau tindakan seseorang
dalam situasi dan kondisi tertentu. Setiap tindakan manusia didalam
masyarakat harus mengikuti pola perilaku masyarakat yang ada.Bahasa,
yaitu sebagai alat komunikasi dan berpikir manusia. Tanpa adanya
kemampuan dalam berkomunikasi dan berpikir pembentukan budaya
didalam manusia tidak akan ada.Budaya materi, yaitu suatu hasil dari
aktivitas manusia. Sebagai contoh : perumahan, pakaian, alat-alat
transportasi, kesenian, alat-alat rumah tangga dan sebagainya.
D. Hubungan Agama Dan Budaya
Agama sebagai pedoman hidup manusia yang diciptakan oleh
Tuhan, dalam menjalani kehidupannya. Sedangkan kebudayaan adalah
sebagai kebiasaan tata cara hidup manusia yang diciptakan oleh manusia
itu sendiri dari hasil daya cipta, rasa dan karsanya yang diberikan oleh
Tuhan.
Hubungan antara agama dan kebudayaan sangat erat. agama
merupakan sebuah kepercayaan yang turun temurun dari nenek moyang.
dari agama, akan muncul kebiasaan atau kebudayaan masyarakat.
misalkan dari cara memberikan rasa hormat ke pada Sang Pencipta
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
. Hubungan antara agama dan kebudayaan sangat erat.
agama merupakan sebuah kepercayaan yang turun temurun dari
nenek moyang. dari agama, akan muncul kebiasaan atau
kebudayaan masyarakat. misalkan dari cara memberikan rasa
hormat ke pada Sang Pencipta
.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari
masih banyak kekurangan, saran dan kritik yang membangun
sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA

Lester R.Brown (2000), Menyelamatkan Planet Bumi. Jakarta: Yayasan Obor


Indonesia.
Mansurah(2010)agama,budaya,dan lingkugan Hidup.(online) Hhtp://www.
Dokkimia.com.lingkungan hidup berbudaya (19 September 2012).
Otto Soemarwoto (2006). Ekologi agama dan berbudaya, Jakarta: Djambatan.
Rachmad K.Dwisusilo (2008).Sosiologi Lingkungan, Jakarta: RajaGrafindo
Persada.
Said Rusli (2012), Pengantar Ilmu agama, Jakarta : LP3ES.
Sonny Keraf (2006). Etika berbudaya, Jakarta:
Kompas.
Zoerni Djamal Irwan (2010).masalah agama dan budaya serta cara
Pelestariaannya, Jakarta : PT Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai