Kepada Editor
Coronavirus disease 2019 (COVID-19),sebuah bentuk dari respiratori dan sistemik zoonosis yang
disebabkan oleh virus keluarga coronavirus, yang berasal dari kota Wuhan di China, yang masih
menyebar keseluruh dunia hal itu menyebabkan gambaran dramatis dari sebuah emergensi pandemic
[1]. Berdasarkan statistic terbaru WHO, Penyakit ini sudah menginfeksi seluruh benuadenga lebih dari
80.000 kasus terdiagnosa di 34 negara dan hamper mendekati 2700 kematian sampai 26 Februarai 2020
[2]. Meskipun keparahan COVID-19 terlihat lebih rendah dari dua lainnya coronavisus disease, yaitu
SARS dan MERS, masa inkubasi yang lama dan patogenisity yang relative rendah bergabung bhawa dua
homolog virus sedang berkonstribusi umtuk menopang dan memperkuat wabah di dalam dan luar cina.
Meskipun karakteristik klinis COVID-19 telah didefinisikan secara luas[3], garis besar dari kelainan
laboratorium yang paling representatif ditemukan pada pasien dengan