Anda di halaman 1dari 59

- 520 -

T. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM,


ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN, DAN PERSANDIAN

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

1. Otonomi 1. Urusan Pemerintahan:


Daerah
a. Kebijakan 1. Penetapan kebijakan nasional 1. 1.
pembagian urusan
pemerintahan.

2. Penetapan kebijakan norma, 2. Penetapan kebijakan 2. Penetapan kebijakan


standar, prosedur dan kriteria penyelenggaraan urusan penyelenggaraan urusan
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah skala pemerintahan daerah skala
pemerintahan skala nasional. provinsi. kabupaten/kota.

b. Pembinaan, 1. Penetapan kebijakan norma, 1. Pelaksanaan kebijakan 1. Pelaksanaan kebijakan


Sosialisasi standar, prosedur dan kriteria norma, standar, prosedur norma, standar, prosedur
Bimbingan, pembinaan, sosialisasi, dan kriteria pembinaan, dan kriteria pembinaan,
Konsultasi, Supervisi, bimbingan, konsultasi, supervisi, sosialisasi, bimbingan, sosialisasi, bimbingan,
Koordinasi, koordinasi, monitoring dan konsultasi, supervisi, konsultasi, supervisi,
Monitoring dan evaluasi serta pengawasan koordinasi, monitoring dan koordinasi, monitoring dan
Evaluasi serta penyelenggaraan urusan evaluasi serta pengawasan evaluasi serta pengawasan
Pengawasan pemerintahan. penyelenggaraan urusan penyelenggaraan urusan
Penyelenggaraan pemerintahan. pemerintahan.
Urusan Pemerintahan
- 521 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

2. Penyelenggaraan pembinaan, 2. Penyelenggaraan pembinaan 2. Penyelenggaraan pembinaan


sosialisasi, bimbingan, sosialisasi, bimbingan, sosialisasi, bimbingan,
konsultasi, supervisi, koordinasi, konsultasi, supervisi, konsultasi, supervisi,
monitoring dan evaluasi serta koordinasi, monitoring dan koordinasi, monitoring dan
pengawasan urusan evaluasi serta pengawasan evaluasi serta pengawasan
pemerintahan. urusan pemerintahan di urusan pemerintahan di
wilayah provinsi. wilayah kabupaten/kota.

c. Harmonisasi 1. — 1. Harmonisasi peraturan 1. Harmonisasi peraturan


daerah dengan peraturan daerah dengan peraturan
perundang-undangan yang perundang-undangan yang
lebih tinggi. lebih tinggi.

2. Harmonisasi antar bidang 2. Harmonisasi antar bidang 2. Harmonisasi antar bidang


urusan pemerintahan pada urusan pemerintahan urusan pemerintahan
masing-masing lintas daerah provinsi dengan dalam wilayah
Departemen/Lembaga pemerintah.dan kabupaten/kota dengan
Pemerintah Non Departemen pemerintahan daerah pemerintah dan
(LPND). kabupaten/kota. pemerintahan daerah
provinsi.

d. Laporan 1. Penetapan kebijakan norma, 1. Penyusunan LPPD 1. Penyusunan LPPD


Penyelenggaraan standar, prosedur dan kriteria provinsi. kabupaten/kota
Pemerintahan LPPD.
Daerah (LPPD)
- 522 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

2. 2. Penyampaian LPPD 2. Penyampaian LPPD


provinsi kepada Presiden kabupaten/kota kepada
melalui Menteri Dalam Menteri Dalam Negeri
Negeri. melalui gubernur.

3. Evaluasi LPPD skala nasional. 3. Evaluasi LPPD 3.


kabupaten/kota.

e. Database 1. Pengolahan database LPPD 1. Pengolahan database LPPD 1. Pengolahan database LPPD
skala nasional. skala provinsi. skala kabupaten/kota.

2. Penataan Daerah dan


Otonomi Khusus
(Otsus):

a. Kebijakan 1. Penetapan kebijakan penataan 1. Pengusulan penataan 1. Pengusulan penataan daerah


daerah dan otsus. daerah dan otsus skala skala kabupaten/kota.
provinsi.

2. Penetapan kebijakan norma, 2. Pelaksanaan kebijakan 2. Pelaksanaan kebijakan


standar, prosedur dan kriteria perubahan batas, nama perubahan batas, nama
perubahan batas, nama dan dan/atau pemindahan dan/atau pemindahan
pemindahan ibukota provinsi ibukota provinsi dan/atau ibukota daerah dalam
dan/atau kabupaten. kabupaten. rangka penataan daerah.
- 523 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

3. Penetapan kebijakan norma, 3. Pelaksanaan kebijakan 3. Pelaksanaan kebijakan


standar, prosedur dan kriteria pembentukan, penghapusan pembentukan, penghapusan
pembentukan, penghapusan dan dan penggabungan daerah. dan penggabungan daerah.
penggabungan daerah.

b. Pembentukan 1. Pembentukan, penghapusan dan 1. Pengusulan pembentukan, 1. Pengusulan pembentukan,


Daerah penggabungan daerah. penghapusan dan penghapusan dan
penggabungan daerah. penggabungan daerah.

2. Penetapan kebijakan norma, 2. Evaluasi terhadap 2. Pembentukan kecamatan.


standar, prosedur dan kriteria rancangan peraturan
pembentukan kecamatan. daerah tentang
pembentukan kecamatan.

3.a. Penetapan perubahan batas, 3.a. Pengusulan perubahan 3.a. Pengusulan perubahan
nama, dan pemindahan ibukota batas provinsi, nama dan batas kabupaten/kota,
daerah. pemindahan ibukota nama dan pemindahan
daerah. ibukota daerah.

b. b.Pelaksanaan perubahan b.Pelaksanaan perubahan


batas, nama dan batas, nama
pemindahan ibukota kabupaten/kota dan
provinsi. pemindahan ibukota
kabupaten.
- 524 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

c. Pembinaan, 1. Penetapan kebijakan norma, 1. Pelaksanaan kebijakan 1. Pelaksanaan kebijakan


Sosialisasi, standar, prosedur dan kriteria pembinaan, sosialisasi, pembinaan, sosialisasi,
Observasi dan pembinaan, sosialisasi, observasi observasi dan pengkajian observasi dan pengkajian
Pengkajian Penataan dan pengkajian penyelenggaraan penyelenggaraan penataan penyelenggaraan penataan
Daerah dan Otsus penataan daerah dan otsus. daerah dan otsus. daerah.

2. Penyelenggaraan pembinaan, 2. Penyelenggaraan 2. Penyelenggaraan pembinaan,


sosialisasi, observasi dan pembinaan, sosialisasi, sosialisasi, observasi dan
pengkajian penyelenggaraan observasi dan pengkajian pengkajian penyelenggaraan
penataan daerah dan otsus. penyelenggaraan penataan penataan daerah dan otsus.
daerah dan otsus dalam
wilayah provinsi.

d. Monitoring dan 1. Penetapan kebijakan norma, 1. 1.


Evaluasi serta standar, prosedur dan kriteria
Pengawasan dan monitoring dan evaluasi serta
Pengendalian pengawasan dan pengendalian
Penataan Daerah penataan daerah dan otsus.
dan Otsus
2. Penyelenggaraan monitoring dan 2. Penyelenggaraan monitoring 2. Penyelenggaraan monitoring
evaluasi penataan daerah dan dan evaluasi penataan dan evaluasi penataan
otsus. daerah dan otsus dalam daerah dan otsus dalam
wilayah provinsi. wilayah kabupaten/kota.
- 525 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

3. Penyelenggaraan pengawasan 3. Penyelenggaraan 3. Penyelenggaraan pengawasan


dan pengendalian penataan pengawasan dan dan pengendalian penataan
daerah dan otsus. pengendalian penataan daerah dan otsus dalam
daerah dan otsus dalam wilayah kabupaten/kota.
wilayah provinsi.

e. Pembangunan 1. Pembangunan dan pengelolaan 1. Pembangunan dan 1. Pembangunan dan


Sistem (Database) database penataan daerah dan pengelolaan database pengelolaan database
Penataan Daerah otsus skala nasional. penataan daerah dan otsus penataan daerah dan otsus
dan Otsus skala provinsi. skala kabupaten/kota.

2. 2. Penyampaian data dan 2. Penyampaian data dan


informasi penataan daerah informasi penataan daerah
skala provinsi ke skala kabupaten/kota ke
pemerintah. provinsi dan pemerintah.

f. Pelaporan 1. Penetapan pedoman, norma, 1. Menindaklanjuti pedoman, 1. Menindaklanjuti pedoman,


standar, prosedur dan kriteria norma, standar, prosedur norma, standar, prosedur
laporan penataan daerah dan dan kriteria laporan dan kriteria laporan
otsus. penataan daerah dan otsus. penataan daerah.

2. Pengolahan data penataan 2. Pengolahan database 2. Pengolahan database laporan


daerah dan otsus skala nasional. laporan penataan daerah penataan daerah skala
dan otsus skala provinsi. kabupaten/kota.
- 526 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

3. Penyampaian laporan penataan 3. Penyampaian laporan 3. Penyampaian laporan


daerah dan otsus skala nasional penataan daerah dan otsus penataan daerah skala
kepada Presiden. skala provinsi kepada kabupaten/kota kepada
Presiden melalui Menteri Menteri Dalam Negeri melalui
Dalam Negeri. gubernur.

3. Fasilitasi Dewan
Pertimbangan Otonomi
Daerah (DPOD) dan
Hubungan Antar
Lembaga (HAL):

a. DPOD 1. Penetapan norma, standar, 1. Penyiapan bahan masukan 1. Penyiapan bahan masukan
prosedur dan kriteria berkaitan pembentukan, pembentukan, penghapusan
dengan DPOD. penghapusan dan dan penggabungan daerah
penggabungan daerah kabupaten/kota untuk sidang
provinsi untuk sidang DPOD.
DPOD.

2. Pertimbangan formulasi 2. Penyusunan tata tertib 2. Penyusunan tata tertib bahan


perimbangan keuangan pusat bahan masukan penetapan masukan penetapan DAU dan
dan daerah. Dana Alokasi Umum (DAU) DAK bagi sidang DPOD.
dan Dana Alokasi Khusus
(DAK) provinsi bagi sidang
DPOD.
- 527 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

b. Penyusunan 1. Penetapan norma, standar, 1. Penyusunan Perda provinsi. 1. Penyusunan Perda


Peraturan Daerah prosedur dan kriteria berkaitan kabupaten/kota.
(Perda) dengan tata cara penyusunan
Perda, Peraturan/Keputusan
Kepala Daerah (KDH) dan
Keputusan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD)/Pimpinan
DPRD.

2. Evaluasi Rancangan Peraturan 2. Pengajuan Rancangan 2. Pengajuan Rancangan


Daerah (Raperda) provinsi Peraturan Daerah (Raperda) Peraturan Daerah (Raperda)
tentang Anggaran Pendapatan provinsi tentang Anggaran provinsi tentang Anggaran
dan Belanja Daerah (APBD), Pendapatan dan Belanja Pendapatan dan Belanja
pajak daerah, retribusi daerah Daerah (APBD), pajak Daerah (APBD), pajak
dan tata ruang daerah. daerah, retribusi daerah daerah, retribusi daerah dan
dan tata ruang daerah tata ruang daerah kepada
kepada pemerintah. gubernur.

3. Pengawasan Perda provinsi, 3. Penyampaian Perda kepada 3. Menyampaikan Perda kepada


kabupaten/kota. pemerintah untuk pemerintah untuk dievaluasi.
dievaluasi.

c. Fasilitasi Asosiasi 1. Penetapan pembentukan 1. Membentuk Asosiasi/Badan 1. Membentuk Asosiasi


Daerah/Badan Asosiasi/Badan Kerjasama Kerjasama Daerah. Daerah/Badan Kerjasama
Kerjasama Daerah Daerah. Daerah.
- 528 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

2. Fasilitasi Pemberdayaan 2. Fasilitasi pembentukan 2. —


Asosiasi/Badan Kerjasama Asosiasi Daerah/Badan
Daerah. Kerjasama Daerah
membentuk Asosiasi
Daerah/Badan Kerjasama
kabupaten/kota.

4. Pengembangan
Kapasitas dan Evaluasi
Kinerja Daerah:

a. Penyusunan dan
Penerapan Standar
Pelayanan Minimal
(SPM) :

(1) Kebijakan 1. Penetapan kebijakan norma, 1. Penetapan perencanaan, 1. Penetapan perencanaan,


standar, prosedur dan kriteria penganggaran, dan penganggaran, dan
SPM. penerapan SPM skala penerapan SPM skala
provinsi. kabupaten/kota.

(2) Pembinaan 1. Pembinaan penerapan SPM. 1. Monitoring dan evaluasi 1. Penerapan SPM kabupaten/
penerapan dan pencapaian kota.
SPM skala provinsi.
- 529 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

2. Monitoring dan evaluasi 2. Monitoring dan evaluasi 2. —


penerapan dan pencapaian SPM. penerapan dan pencapaian
SPM kabupaten/kota.

3. Pengembangan kapasitas 3. Fasilitasi dan supervisi 3. —


penerapan dan pencapaian SPM. penerapan dan pencapaian
SPM kabupaten/kota.

b. Evaluasi 1.a. Penetapan kebijakan tentang 1.a. 1.a. —


Penyelenggaraan norma, standar, prosedur dan
Pemerintahan kriteria evaluasi mengenai:
Daerah:
(1) Pengukuran kinerja.

(2) Pengembangan sistem


informasi evaluasi.

(3) Kriteria pembinaan evaluasi


daerah.

b.Pelaksanaan evaluasi terhadap b. Pelaksanaan evaluasi b.


provinsi. terhadap kabupaten/kota
mengenai:
- 530 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

(1) Pengukuran kinerja.

(2) Pengembangan sistem


informasi evaluasi.

(3) Kriteria pembinaan


evaluasi daerah.

c. Pengembangan
Kapasitas Daerah :

(1) Kebijakan 1. Penetapan kerangka nasional 1. Penetapan perencanaan dan 1. Penetapan perencanaan dan
pengembangan kapasitas daerah. penganggaran penganggaran pengembangan
pengembangan kapasitas kapasitas daerah.
daerah.

2. Pedoman penyusunan rencana 2. Penetapan rencana tindak 2. Penetapan rencana tindak


tindak peningkatan kapasitas peningkatan kapasitas peningkatan kapasitas
daerah. provinsi. kabupaten/kota.

(2) Pelaksanaan 1. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan 1. Implementasi rencana 1. Implementasi rencana tindak
pengembangan kapasitas daerah. tindak peningkatan peningkatan kapasitas
kapasitas provinsi. kabupaten/kota.
- 531 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

2. Fasilitasi pedoman penyusunan 2. Fasilitasi implementasi 2. Fasilitasi implementasi


rencana tindak peningkatan rencana tindak provinsi. rencana tindak
kapasitas daerah. kabupaten/kota.

(3) Pembinaan 1. Monitoring dan evaluasi 1. Monitoring dan evaluasi 1.


pengembangan kapasitas pengembangan kapasitas
provinsi. kabupaten/kota.

2. Koordinasi nasional 2. Koordinasi pengembangan 2. Koordinasi pengembangan


pengembangan kapasitas daerah. kapasitas provinsi. kapasitas kabupaten/kota.

5. Pejabat Negara:

a. Tata Tertib DPRD:

(1) Kebijakan 1. Penetapan pedoman tata tertib 1. Penetapan pedoman tata 1. Penetapan pedoman tata tertib
DPRD. tertib DPRD provinsi. DPRD kabupaten/kota.

(2) Pembinaan 1. Fasilitasi penyusunan tata tertib 1. Fasilitasi penyusunan tata 1. —


DPRD provinsi. tertib DPRD
kabupaten/kota.

2. Monitoring dan evaluasi tata 2. Monitoring dan evaluasi tata 2. —


tertib DPRD provinsi. tertib DPRD
kabupaten/kota.
- 532 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

b. Peresmian 1. Peresmian pengangkatan dan 1. Peresmian pengangkatan 1. —


Pengangkatan dan pemberhentian anggota DPRD dan pemberhentian anggota
Pemberhentian provinsi. DPRD kabupaten/kota.
Anggota DPRD
Provinsi/Kabupaten
/Kota.

c. Pemilihan,
Pengesahan
Pengangkatan dan
Pemberhentian Kepala
Daerah (KDH) dan
Wakil KDH:

(1) Kebijakan 1. Penetapan Pedoman Tata Cara 1. — 1. —


Pemilihan, Pengesahan
Pengangkatan dan
Pemberhentian KDH dan Wakil
KDH.

(2) Pelaksanaan 1. Pengesahan, pengangkatan, dan 1. Fasilitasi pemilihan 1. Fasilitasi pemilihan bupati dan
pemberhentian KDH dan Wakil gubernur dan wakil wakil bupati/walikota dan
KDH. gubernur. wakil walikota.
- 533 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

2. Pemantauan dan evaluasi 2. Pemantauan dan evaluasi 2. —


pelaksanaan pemilihan KDH dan pelaksanaan pemilihan
Wakil KDH. bupati dan wakil
bupati/walikota dan wakil
walikota.

d. Kedudukan
Protokoler dan
Keuangan DPRD:

(1) Kebijakan 1. Penetapan pedoman kedudukan 1. Pelaksanaan pedoman 1. Pelaksanaan pedoman


protokoler dan keuangan DPRD. kedudukan protokoler dan kedudukan protokoler dan
keuangan DPRD provinsi. keuangan DPRD
kabupaten/kota.

(2) Pembinaan 1. Fasilitasi penyusunan 1. Fasilitasi penyusunan 1.


kedudukan protokoler dan kedudukan protokoler dan
keuangan DPRD provinsi. keuangan DPRD
kabupaten/kota.

2. Monitoring dan evaluasi 2. Monitoring dan evaluasi 2.


kedudukan protokoler dan kedudukan protokoler dan
keuangan DPRD provinsi. keuangan DPRD
kabupaten/kota.
- 534 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

e. Kedudukan
Keuangan KDH dan
Wakil KDH:

(1) Kebijakan 1. Penetapan pedoman kedudukan 1. Pelaksanaan pedoman 1. Pelaksanaan pedoman


keuangan KDH dan Wakil KDH. kedudukan keuangan kedudukan keuangan bupati
gubernur dan wakil dan wakil bupati/walikota dan
gubernur. wakil walikota.

(2) Pembinaan 1. Fasilitasi kedudukan keuangan 1. Fasilitasi kedudukan 1. —


gubernur dan wakil gubernur. keuangan bupati dan wakil
bupati/walikota dan wakil
walikota.

f. Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban
(LKPJ) KDH:

(1) Kebijakan 1. Penetapan pedoman LKPJ. 1. Pelaksanaan pedoman LKPJ 1. Pelaksanaan pedoman LKPJ
gubernur. bupati/walikota.

(2) Pembinaan 1. Fasilitasi penyusunan LKPJ 1. Fasilitasi penyusunan LKPJ 1. —


gubernur. bupati/walikota.
- 535 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

2. Monitoring dan evaluasi LKPJ 2. Monitoring dan evaluasi 2. —


gubernur. LKPJ bupati/walikota.

g. Tugas dan
Wewenang serta
Kedudukan
Keuangan Gubernur
sebagai Wakil
Pemerintah :

(1) Kebijakan 1. Penetapan pedoman tata cara 1. Pelaksanaan tugas dan 1. —


pelaksanaan tugas dan wewenang gubernur sebagai
wewenang serta kedudukan wakil pemerintah.
keuangan gubernur sebagai wakil
pemerintah.

(2) Pembinaan 1. Monitoring dan evaluasi 1. — 1. —


pelaksanaan tugas dan
wewenang gubernur sebagai
wakil pemerintah.

2. Pemerintahan 1. Fasilitasi
Umum Dekonsentrasi, Tugas
Pembantuan dan
Kerjasama:
- 536 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

a. Fasilitasi 1. Penetapan kebijakan nasional 1. Gubernur melaksanakan 1.


Dekonsentrasi penyelenggaraan dekonsentrasi. dan melaporkan
penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang
didekonsentrasikan.

2. Koordinasi dan fasilitasi urusan 2. Gubernur 2.


pemerintahan dalam mengkoordinasikan
penyelenggaraan dekonsentrasi. penyelenggaraan urusan
pemerintahan di daerah
provinsi dan kabupaten/
kota.

3. 3. Koordinasi pembinaan dan 3.


pengawasan
penyelenggaraan
dekonsentrasi di daerah
provinsi dan
kabupaten/kota.

b. Fasilitasi Tugas 1. Penetapan kebijakan nasional 1. Pelaksanaan dan pelaporan 1. Pelaksanaan dan pelaporan
Pembantuan penyelenggaraan tugas penyelenggaraan urusan penyelenggaraan tugas
pembantuan. pemerintahan yang pembantuan oleh
ditugaspembantuankan pemerintah dan/atau
oleh pemerintah. pemerintah provinsi.
- 537 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

2. Koordinasi dan fasilitasi urusan 2. Koordinasi dan fasilitasi 2. Koordinasi dan fasilitasi
pemerintahan yang urusan pemerintahan yang urusan pemerintahan yang
ditugaspembantuankan kepada ditugaspembantuankan ditugaspembantuankan
provinsi/kabupaten/kota/desa. kepada kepada desa.
kabupaten/kota/desa.

3. Koordinasi pembinaan dan 3. Koordinasi pembinaan dan 3.


pengawasan penyelenggaraan pengawasan
tugas pembantuan dari provinsi penyelenggaraan tugas
kepada kabupaten/kota/desa. pembantuan dari
kabupaten/kota kepada
desa.

c. Fasilitasi 1. Penetapan kebijakan nasional di 1. Penetapan kebijakan 1. Penetapan kebijakan


Kerjasama Daerah bidang kerjasama dengan pihak provinsi di bidang kabupaten/kota di bidang
dengan Pihak ketiga. kerjasama dengan pihak kerjasama dengan pihak
Ketiga ketiga. ketiga.

2. Pelaksanaan kerjasama 2. Pelaksanaan kerjasama 2. Pelaksanaan kerjasama


pemerintah dengan pihak ketiga. provinsi dengan pihak kabupaten/kota dengan
ketiga. pihak ketiga.
- 538 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

3. Koordinasi dan fasilitasi 3. Koordinasi dan fasilitasi 3.


kerjasama provinsi dengan kerjasama kabupaten/kota
pihak ketiga. dengan pihak ketiga.

4. Pelaksanaan monitoring dan 4. Pelaksanaan monitoring 4.


evaluasi kerjasama provinsi dan evaluasi kerjasama
dengan pihak ketiga. kabupaten/kota dengan
pihak ketiga.

5. 5. Pelaporan pelaksanaan 5. Pelaporan pelaksanaan


kerjasama provinsi dengan kerjasama pemerintah
pihak ketiga kepada kabupaten/kota dengan
pemerintah. pihak ketiga kepada
provinsi.

d. Kerjasama Antar
Daerah
1. Penetapan kebijakan kerjasama 1. Pelaksanaan kerjasama 1. Pelaksanaan kerjasama
antar daerah. antar provinsi. antar kabupaten/kota.

2. Fasilitasi kerjasama antar 2. Fasilitasi kerjasama antar 2.


provinsi. kabupaten/kota.

3. Pelaksanaan monitoring dan 3. Pelaksanaan monitoring 3.


evaluasi penyelenggaraan dan evaluasi kerjasama
kerjasama antar daerah. antar kabupaten/kota.
- 539 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

4. 4. Pelaporan pelaksanaan 4. Pelaporan pelaksanaan


kerjasama antar provinsi kerjasama antar
kepada pemerintah. kabupaten/kota kepada
provinsi.

e. Pembinaan Wilayah 1. Penetapan kebijakan 1. Penetapan kebijakan 1. Penetapan kebijakan


harmonisasi hubungan antar harmonisasi hubungan harmonisasi hubungan
susunan pemerintahan. antar susunan antar susunan
pemerintahan di provinsi pemerintahan di
dengan berpedoman kabupaten/kota dengan
kepada kebijakan berpedoman kepada
pemerintah. kebijakan pemerintah dan
provinsi.

2. Koordinasi dan fasilitasi 2. Koordinasi dan fasilitasi 2. Koordinasi dan fasilitasi


harmonisasi hubungan antar harmonisasi hubungan harmonisasi hubungan
susunan pemerintahan. antar kabupaten/kota di antar
wilayahnya. kecamatan/desa/kelurahan
di wilayahnya.

3. Koordinasi dan fasilitasi 3. Koordinasi dan fasilitasi 3. Koordinasi dan fasilitasi


penyelesaian konflik antar penyelesaian konflik antar penyelesaian konflik antar
provinsi. kabupaten/kota. kecamatan/desa/kelurahan
di wilayahnya.
- 540 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

4. Koordinasi penetapan kebijakan 4. Pelaksanaan dan fasilitasi 4. Pelaksanaan dan fasilitasi


dan fasilitasi usaha kecil dan usaha kecil dan menengah kebijakan usaha kecil dan
menengah skala nasional. skala provinsi. menengah skala
kabupaten/kota.

5. Koordinasi dan fasilitasi 5. Penyelenggaraan urusan 5. Koordinasi dan fasilitasi


penyelenggaraan urusan pemerintahan sisa skala penyelenggaraan urusan
pemerintahan sisa. provinsi. pemerintahan sisa skala
kabupaten/kota.

f. Koordinasi 1. Koordinasi dan fasilitasi 1. Pelaksanaan pelayanan 1. Pelaksanaan pelayanan


Pelayanan Umum kebijakan nasional dalam bidang umum skala provinsi. umum skala
pelayanan umum. kabupaten/kota.

2. Trantibum dan Linmas

a. Ketentraman, 1. Penetapan kebijakan nasional 1. Penetapan kebijakan 1. Penetapan kebijakan


Ketertiban Umum, dalam bidang: provinsi dengan merujuk kabupaten/kota dengan
dan Perlindungan kebijakan nasional dalam merujuk kebijakan nasional
Masyarakat bidang: dalam bidang:
(a) (a) Penegakan (a) Penegakan
Perda/Peraturan Kepala Perda/Peraturan Kepala
Daerah. Daerah.
- 541 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

(b) Ketertiban umum dan (b) Ketertiban umum dan (b) Ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat. ketenteraman ketenteraman
masyarakat. masyarakat.

(c) Kepolisipamongprajaan dan (c) Kepolisipamongprajaan (c) Kepolisipamongprajaan


Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan PPNS. dan PPNS.
(PPNS).

(d) Perlindungan masyarakat. (d) Perlindungan (d) Perlindungan


masyarakat. masyarakat.

2. Pelaksanaan ketertiban umum 2. Pelaksanaan ketertiban 2. Pelaksanaan ketertiban


dan ketenteraman masyarakat umum dan ketenteraman umum dan ketenteraman
skala nasional. masyarakat skala provinsi. masyarakat skala
kabupaten/kota.

3. Pembinaan 3. Pelaksanaan 3. Pelaksanaan


kepolisipamongprajaan dan kepolisipamongprajaan dan kepolisipamongprajaan dan
PPNS. PPNS skala provinsi. PPNS skala kabupaten/
kota.

4. Pelaksanaan perlindungan 4. Pelaksanaan perlindungan 4. Pelaksanaan perlindungan


masyarakat skala nasional. masyarakat skala provinsi. masyarakat skala
kabupaten/kota.
- 542 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

5. Koordinasi antar instansi terkait. 5. Koordinasi dengan instansi 5. Koordinasi dengan instansi
terkait skala provinsi. terkait skala kabupaten/
kota.

b. Koordinasi 1. Koordinasi penegakan HAM 1. Koordinasi penegakan HAM 1. Koordinasi penegakan HAM
Perlindungan dan skala nasional. skala provinsi. skala kabupaten/kota.
Penegakan Hak
Asasi Manusia
(HAM)

3. Wilayah Perbatasan:

a. Pengelolaan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan 1. – 1. –


Perbatasan Antar perbatasan antar negara.
Negara
2. Pelaksanaan pengelolaan 2. Dukungan pelaksanaan 2. Dukungan pelaksanaan
perbatasan antar negara. kebijakan pengelolaan kebijakan pengelolaan
perbatasan antar negara. perbatasan antar negara.

3. Koordinasi pengelolaan 3. Dukungan koordinasi antar 3. Dukungan koordinasi antar


perbatasan antar negara. kabupaten/kota yang kecamatan/desa/kelurahan
berbatasan dengan negara yang berbatasan dengan
lain. negara lain.
- 543 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

4. Pelaksanaan penyelesaian 4. – 4.
perselisihan perbatasan antar
negara.

b. Perbatasan Daerah 1. Penetapan kebijakan, 1. Dukungan pelaksanaan 1. Penetapan kebijakan dan


pelaksanaan, dan penegasan penegasan perbatasan pelaksanaan perbatasan
perbatasan daerah. provinsi dan kecamatan dan
kabupaten/kota di wilayah desa/kelurahan di
provinsi. kabupaten/kota.

c. Toponimi dan 1. Penetapan kebijakan toponimi 1. Penetapan kebijakan 1. Penetapan kebijakan


Pemetaan Wilayah dan pemetaan wilayah. provinsi mengacu pada kabupaten/kota mengacu
kebijakan nasional pada kebijakan nasional
mengenai toponimi dan mengenai toponimi dan
pemetaan wilayah provinsi. pemetaan wilayah
kabupaten/kota.

2. Pengelolaan toponimi dan 2. Pengelolaan toponimi dan 2. Pengelolaan toponimi dan


pemetaan skala nasional. pemetaan skala provinsi. pemetaan skala
kabupaten/kota.

3. Inventarisasi laporan toponimi 3. Inventarisasi dan laporan 3. Inventarisasi dan laporan


dan pemetaan. toponimi dan pemetaan toponimi dan pemetaan
skala provinsi. skala kabupaten/ kota.
- 544 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

d. Pengembangan 1. Penetapan kebijakan 1. Penetapan kebijakan 1. Penetapan kebijakan


Wilayah Perbatasan pengembangan wilayah pengembangan wilayah pengembangan wilayah
perbatasan. perbatasan antar kabu- perbatasan skala
paten/kota skala provinsi. kabupaten/kota.

2. Pengelolaan pengembangan 2. Pengelolaan pengembangan 2. Pengelolaan pengembangan


wilayah perbatasan antar negara wilayah perbatasan skala wilayah perbatasan skala
dan antar provinsi. provinsi. kabupaten/kota.

3. Koordinasi dan fasilitasi 3. Koordinasi dan fasilitasi 3. Koordinasi dan fasilitasi


pengembangan wilayah pengembangan wilayah pengembangan wilayah
perbatasan antar negara dan perbatasan provinsi. perbatasan kabupaten/kota.
antar provinsi.

e. Penetapan Luas 1. Penetapan kebijakan luas 1. Inventarisasi perubahan 1. Inventarisasi perubahan


Wilayah wilayah. luas wilayah provinsi yang luas wilayah
diakibatkan oleh alam kabupaten/kota yang
antara lain delta, abrasi. diakibatkan oleh alam
antara lain delta, abrasi.

2. Koordinasi dan fasilitasi 2. Pemetaan luas wilayah 2. Pemetaan luas wilayah


penetapan luas wilayah provinsi, sesuai peruntukannya. sesuai peruntukannya.
kabupaten/kota.
- 545 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

4. Kawasan Khusus:

a. Kawasan Sumber 1. Penetapan kebijakan, koordinasi, 1. Penetapan kebijakan, 1. Penetapan kebijakan,


Daya Alam; dan fasilitasi pengelolaan koordinasi, dan fasilitasi koordinasi, dan fasilitasi
Kehutanan, Energi kawasan sumber daya alam. pengelolaan kawasan pengelolaan kawasan
dan Sumber Daya sumber daya alam skala sumber daya alam skala
Mineral provinsi. kabupaten/kota.

b. Kawasan Sumber 1. Penetapan kebijakan, koordinasi, 1. Penetapan kebijakan, 1. Penetapan kebijakan,


Daya Buatan; dan fasilitasi pengelolaan koordinasi, dan fasilitasi koordinasi, dan fasilitasi
Pelabuhan, Bandar kawasan sumber daya buatan. pengelolaan kawasan pengelolaan kawasan
Udara, sumber daya buatan skala sumber daya buatan skala
Perkebunan, provinsi. kabupaten/kota.
Peternakan,
Industri,
Pariwisata,
Perdagangan,
Otorita, Bendungan
dan Sejenisnya
- 546 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

c. Kawasan 1. Penetapan kebijakan, 1. Penetapan kebijakan, 1. Penetapan kebijakan,


Kepentingan koordinasi, dan fasilitasi koordinasi, dan fasilitasi koordinasi, dan fasilitasi
Umum; Kawasan pengelolaan kawasan pengelolaan kawasan pengelolaan kawasan
Fasilitas Sosial dan kepentingan umum. kepentingan umum skala kepentingan umum skala
Umum provinsi. kabupaten/kota.

d. Kawasan Kelautan 1. Penetapan kebijakan, 1. Penetapan kebijakan, 1. Penetapan kebijakan,


dan Kedirgantaraan koordinasi, dan fasilitasi koordinasi, dan fasilitasi koordinasi, dan fasilitasi
pengelolaan kawasan kelautan pengelolaan kawasan pengelolaan kawasan
dan kedirgantaraan. kelautan dan kelautan dan kedirgantaraan
kedirgantaraan skala skala kabupaten/kota.
provinsi.

5. Manajemen
Pencegahan dan
Penanggulangan
Bencana:

a. Mitigasi 1. Penetapan kebijakan, 1. Penetapan kebijakan, 1. Penetapan kebijakan,


Pencegahan koordinasi, dan fasilitasi koordinasi, dan fasilitasi koordinasi, dan fasilitasi
Bencana pengelolaan mitigasi/ pengelolaan pengelolaan
pencegahan bencana. mitigasi/pencegahan mitigasi/pencegahan
bencana skala provinsi. bencana skala
kabupaten/kota.
- 547 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

b. Penanganan 1. Penetapan kebijakan, 1. Penetapan kebijakan, 1. Penetapan kebijakan,


Bencana koordinasi, dan fasilitasi koordinasi, dan fasilitasi koordinasi, dan fasilitasi
pengelolaan penanganan penanganan bencana skala penanganan bencana skala
bencana. provinsi. kabupaten/kota.

c. Penanganan Pasca 1. Penetapan kebijakan, 1. Penetapan kebijakan, 1. Penetapan kebijakan,


Bencana koordinasi, dan fasilitasi koordinasi, dan fasilitasi koordinasi, dan fasilitasi
penanganan pasca bencana. penanganan pasca bencana penanganan pasca bencana
skala provinsi. skala kabupaten/kota.

d. Kelembagaan 1. Penetapan kebijakan, 1. Penetapan kebijakan, 1. Penetapan kebijakan,


koordinasi, dan fasilitasi koordinasi, dan fasilitasi koordinasi, dan fasilitasi
kelembagaan penanganan kelembagaan penanganan kelembagaan penanganan
bencana. bencana skala provinsi. bencana skala kabupaten/
kota.

e. Penanganan 1. Penetapan kebijakan, 1. Penetapan kebijakan, 1. Penetapan kebijakan,


Kebakaran koordinasi, dan fasilitasi koordinasi, dan fasilitasi koordinasi, dan fasilitasi
penanganan kebakaran. penanganan kebakaran penanganan kebakaran
skala provinsi. skala kabupaten/kota.
- 548 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

3. Administrasi 1. Organisasi dan 1. Penetapan dan fasilitasi 1. Pelaksanaan penataan 1. Pelaksanaan penataan
Keuangan Kelembagaan pelaksanaan kebijakan organisasi, kelembagaan organisasi, kelembagaan dan
Daerah Pengelolaan Keuangan organisasi, kelembagaan dan dan peningkatan kapasitas peningkatan kapasitas
Daerah pembinaan sumber daya sumber daya aparatur sumber daya aparatur
aparatur pengelola keuangan pengelola keuangan daerah pengelola keuangan daerah
daerah. provinsi dan kabupaten/ kabupaten/kota.
kota.

2. Anggaran Daerah 1. Penetapan pedoman rancangan 1. Penetapan peraturan daerah 1. Penetapan Perda tentang
peraturan daerah (Raperda) (Perda) tentang pokok-pokok pokok-pokok pengelolaan
tentang pokok-pokok pengelolaan pengelolaan keuangan keuangan daerah.
keuangan daerah. daerah.

2. Penetapan kebijakan standar 2. Penetapan standar satuan 2. Penetapan standar satuan


satuan harga dan analisis harga dan analisis standar harga dan analisis standar
standar belanja daerah. belanja daerah provinsi. belanja daerah
kabupaten/kota.

3. Penetapan pedoman perencanaan 3. Perencanaan anggaran 3. Perencanaan anggaran


anggaran penanganan urusan penanganan urusan penanganan urusan
pemerintahan provinsi dan pemerintahan provinsi. pemerintahan kabupaten/
kabupaten/ kota. kota.
- 549 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

4. Penetapan pedoman penyusunan 4. Penetapan Perda tentang 4. Penetapan Perda tentang


Anggaran Pendapatan dan APBD dan perubahan APBD dan perubahan APBD.
Belanja Daerah (APBD) dan APBD.
perubahan APBD.

5. Penetapan pedoman evaluasi 5. Penetapan pedoman 5. Penetapan pedoman evaluasi


APBD dan perubahan APBD evaluasi APBD dan Anggaran Pendapatan dan
provinsi. perubahan APBD Belanja (APB) Desa, sesuai
kabupaten/kota, sesuai dengan pedoman evaluasi
dengan pedoman evaluasi yang ditetapkan pemerintah.
yang ditetapkan
pemerintah.

6. Evaluasi Raperda tentang APBD, 6. Evaluasi Raperda tentang 6. Evaluasi Rancangan


dan perubahan APBD provinsi. APBD, dan perubahan Peraturan Desa (Raperdes)
APBD kabupaten/ kota. tentang APB Desa.

7. Penetapan kebijakan 7. Penetapan kebijakan 7. Penetapan kebijakan


keseimbangan fiskal antar keseimbangan fiskal antar keseimbangan fiskal antar
provinsi. kabupaten/kota. desa.
- 550 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

8. Penetapan kebijakan pendanaan 8. Penetapan kebijakan 8. Penetapan kebijakan


urusan pemerintahan yang pendanaan urusan pendanaan urusan
menjadi tanggung jawab bersama pemerintahan yang menjadi pemerintahan yang menjadi
(urusan concurrent) antara tanggung jawab bersama tanggung jawab bersama
pemerintah dan provinsi. (urusan concurrent) antara (urusan concurrent) antara
provinsi dan kabupaten/ kabupaten/kota dan desa.
kota.

9. Penetapan kebijakan pendanaan 9. Penetapan kebijakan 9. Penetapan kebijakan


kerjasama pemerintahan daerah pendanaan kerjasama pendanaan kerjasama
antar provinsi. pemerintahan daerah antar pemerintahan antar desa.
kabupaten/kota.

10. Fasilitasi perencanaan dan 10. Fasilitasi perencanaan dan 10.Fasilitasi perencanaan dan
penganggaran daerah. penganggaran daerah penganggaran pemerintahan
kabupaten/kota. desa.
- 551 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

3. Pendapatan dan
Investasi Daerah :

a. Pajak dan Retribusi 1.a. Penetapan kebijakan umum 1.a. Penetapan kebijakan 1.a. Penetapan kebijakan
Daerah dan khusus tentang norma, pengelolaan pajak dan pengelolaan pajak dan
standar, prosedur dan kriteria retribusi daerah provinsi. retribusi daerah
pengelolaan pajak daerah, kabupaten/kota.
retribusi daerah dan
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
lainnya.

b.— b.Pelaksanaan pengelolaan b.Pelaksanaan pengelolaan


pajak dan retribusi daerah pajak dan retribusi daerah
provinsi. kabupaten/ kota.

c. Fasilitasi, supervisi, monitoring c. Fasilitasi, supervisi, c. Fasilitasi, supervisi,


dan evaluasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi monitoring dan evaluasi
kebijakan umum dan khusus pelaksanaan pajak dan pelaksanaan retribusi desa.
pajak dan retribusi daerah, retribusi daerah serta PAD
serta PAD lainnya. lainnya kabupaten/kota.
- 552 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

2. Pembinaan dan pengawasan 2. Pembinaan dan 2. Pembinaan dan pengawasan


pajak dan retribusi daerah. pengawasan pajak dan pajak dan retribusi daerah
retribusi daerah skala skala kabupaten/kota.
provinsi.

3. Evaluasi Raperda pajak, 3. Evaluasi Raperda pajak, 3. Evaluasi Raperdes tentang


retribusi daerah provinsi, dan retribusi daerah dan retribusi dan pungutan
Perda pajak dan retribusi pungutan lainnya lainnya.
daerah, dan pungutan lainnya kabupaten/kota.
provinsi dan kabupaten/kota.

b. Investasi dan Aset 1. Penetapan kebijakan umum dan 1. Penetapan kebijakan 1. Penetapan kebijakan
Daerah khusus tentang norma, standar, pengelolaan investasi dan pengelolaan investasi dan
prosedur dan kriteria aset daerah provinsi. aset daerah kabupaten/kota.
pengelolaan investasi dan aset
daerah.

2. Fasilitasi, monitoring dan 2. Pelaksanaan pengelolaan 2. Pelaksanaan pengelolaan


evaluasi pelaksanaan kebijakan investasi dan aset daerah investasi dan aset daerah
umum dan khusus tentang provinsi. kabupaten/kota.
pengelolaan investasi dan aset
daerah.
- 553 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

3. Pembinaan dan pengawasan 3. Pembinaan dan pengawasan 3. Pengawasan pengelolaan


pengelolaan investasi dan aset pengelolaan investasi dan investasi dan aset daerah
daerah provinsi. aset daerah kabupaten/ kabupaten/kota.
kota.

4. Fasilitasi pengelolaan aset daerah 4. Fasilitasi pengelolaan aset 4. Fasilitasi pengelolaan aset
pemekaran skala nasional. daerah pemekaran skala daerah pemekaran skala
provinsi. kabupaten/kota.

c. Badan Usaha Milik 1. Penetapan kebijakan umum dan 1. Penetapan kebijakan 1. Penetapan kebijakan
Daerah (BUMD) dan khusus tentang norma, standar, pengelolaan BUMD dan pengelolaan BUMD dan
Lembaga Keuangan prosedur dan kriteria lembaga keuangan mikro lembaga keuangan mikro
Mikro pengelolaan BUMD dan lembaga provinsi. kabupaten/kota.
keuangan mikro.

2. Fasilitasi, monitoring dan 2. Pelaksanaan pengelolaan 2. Pelaksanaan pengelolaan


evaluasi, pelaksanaan kebijakan BUMD dan lembaga BUMD dan lembaga
umum dan khusus pengelolaan keuangan mikro provinsi. keuangan mikro kabupaten/
BUMD dan lembaga keuangan kota, serta pembinaan dan
mikro. pengawasan Badan Usaha
Milik Desa.
- 554 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

3. Pembinaan dan pengawasan 3. Pembinaan dan pengawasan 3. Pengawasan pengelolaan


pengelolaan BUMD dan lembaga pengelolaan BUMD dan BUMD dan lembaga
keuangan mikro provinsi. lembaga keuangan mikro keuangan mikro
kabupaten/kota. kabupaten/kota, serta
pembinaan dan pengawasan
Badan Usaha Milik Desa.

d. Pinjaman Daerah 1. Penetapan kebijakan umum 1. Penetapan kebijakan 1. Penetapan kebijakan


tentang norma, standar, pengelolaan pinjaman dan pengelolaan pinjaman dan
prosedur dan kriteria obligasi daerah, serta BLU obligasi daerah, serta BLU
pengelolaan pinjaman dan provinsi. kabupaten/kota.
obligasi daerah, serta Badan
Layanan Umum (BLU) daerah.

2. Fasilitasi, monitoring, evaluasi 2. Pelaksanaan pengelolaan 2. Pelaksanaan pengelolaan


dan pelaksanaan pinjaman dan pinjaman dan obligasi pinjaman dan obligasi
obligasi daerah, serta BLU daerah, serta BLU provinsi. daerah, serta BLU
daerah. kabupaten/kota.

3. Pembinaan dan pengawasan 3. Pembinaan dan pengawasan 3. Pengawasan pinjaman dan


pinjaman dan obligasi daerah, pinjaman dan obligasi obligasi daerah, serta BLU
serta BLU provinsi. daerah, serta BLU kabupaten/kota.
kabupaten/kota.
- 555 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

4. Dana Perimbangan :

a. Dana Alokasi Umum 1. Penetapan formula penghitungan 1. Pengelolaan data dasar 1. Pengelolaan data dasar
(DAU) alokasi DAU penghitungan alokasi DAU penghitungan alokasi DAU
provinsi/kabupaten/kota. provinsi dan koordinasi data kabupaten/kota.
dasar penghitungan alokasi
DAU kabupaten/kota.

2. Penetapan pedoman umum 2. Pengelolaan DAU provinsi. 2. Pengelolaan DAU kabupaten/


pengelolaan DAU. kota.

3. Monitoring dan evaluasi 3. Pelaporan pengelolaan DAU 3. Pelaporan pengelolaan DAU


pengelolaan DAU. provinsi, dan monitoring kabupaten/kota.
serta evaluasi penggunaan
DAU kabupaten/kota.

b. Dana Alokasi 1. Penetapan kebijakan DAK dan 1. Usulan program dan 1. Usulan program dan kegiatan
Khusus (DAK) kriteria penghitungannya. kegiatan provinsi untuk kabupaten/kota untuk
didanai dari DAK serta didanai dari DAK.
koordinasi usulan DAK
kabupaten/kota.

2. Penghitungan dan penetapan 2. — 2. —


alokasi DAK.
- 556 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

3. Penetapan petunjuk teknis 3. Pengelolaan DAK (bagi 3. Pengelolaan DAK (bagi


(juknis) pengelolaan DAK. provinsi yang menerima kabupaten/kota yang
DAK). menerima DAK).

4. Monitoring dan evaluasi 4. Monitoring dan evaluasi 4. —


pengelolaan DAK provinsi dan pengelolaan DAK
kabupaten/kota. kabupaten/kota.

5. Pengendalian dan pengkajian 5. Pengendalian dan pelaporan 5. Pengendalian dan pelaporan


pengelolaan DAK provinsi dan pengelolaan DAK. pengelolaan DAK.
kabupaten/kota

c. Dana Bagi Hasil 1. Penetapan kebijakan DBH. 1. Penyiapan data realisasi 1. Penyiapan data realisasi
(DBH) penerima DBH provinsi. penerima DBH
kabupaten/kota.

2. Penetapan daerah penghasil 2. Fasilitasi kabupaten/kota 2. —


Sumber Daya Alam (SDA). terhadap konflik penentuan
daerah penghasil SDA.

3. Penghitungan dan penetapan 3. Penetapan alokasi DBH di 3. —


alokasi DBH bagi provinsi dan kabupaten/kota.
kabupaten/kota.
- 557 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

4. Evaluasi laporan pengelolaan 4. Pengendalian dan pelaporan 4. Pengendalian dan pelaporan


DBH. pengelolaan DBH. pengelolaan DBH.

5. Pelaksanaan, 1. Penetapan kebijakan norma, 1. Penetapan kebijakan 1. Penetapan kebijakan tentang


Penatausahaan, standar prosedur dan kriteria tentang sistem dan prosedur sistem dan prosedur
Akuntansi dan pelaksanaan, penatausahaan, akuntansi pengelolaan akuntansi pengelolaan
Pertanggungjawaban akuntansi pengelolaan keuangan keuangan daerah provinsi. keuangan daerah
Pelaksanaan APBD daerah dan desa. kabupaten/kota dan desa.

2. Penetapan pedoman penyusunan 2. Penyusunan laporan 2. Penyusunan laporan


laporan keuangan daerah/desa keuangan dan keuangan dan
dan pertanggungjawaban pertanggungjawaban pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD provinsi, pelaksanaan APBD provinsi. pelaksanaan APBD
kabupaten/kota dan APB desa. kabupaten/kota dan APB
desa.

3. Penetapan pedoman evaluasi 3. — 3. —


laporan keuangan dan
pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD provinsi,
kabupaten/kota dan APB desa.
- 558 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

4. Evaluasi pertanggungjawaban 4. Evaluasi 4. Evaluasi laporan


pelaksanaan APBD provinsi. pertanggungjawaban pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD pelaksanaan APB desa.
kabupaten/ kota.

5. Penetapan kebijakan laporan 5. Penetapan kebijakan 5. Penetapan kebijakan laporan


keuangan dan laporan keuangan dan keuangan dan
pertanggungjawaban pertanggung-jawaban pertanggungjawaban
pelaksanaan pendanaan urusan pelaksanaan pendanaan pelaksanaan pendanaan
pemerintahan yang menjadi urusan pemerintahan yang urusan pemerintahan yang
tanggung jawab bersama (urusan menjadi tanggung jawab menjadi tanggung jawab
concurrent). bersama (urusan bersama (urusan concurrent).
concurrent).

6. Fasilitasi penyusunan laporan 6. Fasilitasi penyusunan 6. Fasilitasi penyusunan


keuangan dan laporan keuangan dan laporan keuangan dan
pertanggungjawaban pertanggungjawaban pelaksanaan APB desa.
pelaksanaan APBD dan APB pelaksanaan APBD
desa. kabupaten/kota.
- 559 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

4. Perangkat 1. Kebijakan 1. Penetapan pedoman umum 1. Pelaksanaan pedoman 1. Pelaksanaan pedoman umum
Daerah tentang perangkat daerah. umum tentang perangkat tentang perangkat daerah
daerah provinsi. kabupaten/kota.

2. Penetapan kebijakan norma, 2. Pelaksanaan kebijakan 2. Pelaksanaan kebijakan


standar, prosedur dan kriteria pembentukan perangkat pembentukan perangkat
pembentukan perangkat daerah. daerah skala provinsi. daerah skala
kabupaten/kota.

3. Penetapan pedoman teknis 3. Pelaksanaan pedoman 3. Pelaksanaan pedoman teknis


perangkat daerah. teknis perangkat daerah perangkat daerah
provinsi. kabupaten/kota.

4. Penetapan pedoman tatalaksana 4. Pelaksanaan pedoman 4. Pelaksanaan pedoman


perangkat daerah. tatalaksana perangkat tatalaksana perangkat
daerah provinsi. daerah kabupaten/kota.

5. Penetapan pedoman analisis 5. Pelaksanaan pedoman 5. Pelaksanaan pedoman


jabatan perangkat daerah. analisis jabatan perangkat analisis jabatan perangkat
daerah provinsi. daerah kabupaten/kota.
- 560 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

2. Pengembangan 1. Penetapan kebijakan tentang 1. Pelaksanaan pengembangan 1. Pelaksanaan pengembangan


Kapasitas pengembangan kapasitas kapasitas kelembagaan kapasitas kelembagaan
kelembagaan perangkat daerah. perangkat daerah provinsi. perangkat daerah
kabupaten/kota.

2. Koordinasi pelaksanaan 2. Koordinasi pelaksanaan 2. Pelaksanaan pengembangan


pengembangan kapasitas pengembangan kapasitas kapasitas perangkat daerah.
perangkat daerah. perangkat daerah
kabupaten/kota.

3. Fasilitasi 1. Penetapan kebijakan fasilitasi 1. Fasilitasi penataan 1. —


penataan kelembagaan perangkat kelembagaan perangkat
daerah, yang meliputi pemberian daerah kabupaten/kota.
bimbingan, supervisi, pelatihan,
dan kerjasama.

4. Pembinaan dan 1. Penetapan kebijakan pembinaan 1. Pelaksanaan pembinaan 1. Penerapan dan pengendalian
Pengendalian dan pengendalian organisasi dan pengendalian organisasi organisasi perangkat daerah.
perangkat daerah. perangkat daerah
kabupaten/kota.

2. Pelaksanaan pembinaan dan 2. — 2. —


pengendalian organisasi
perangkat daerah provinsi.
- 561 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

3. Pembatalan peraturan daerah 3. — 3. —


tentang perangkat daerah.

5. Monitoring dan 1. Penetapan kebijakan monitoring 1. — 1. —


Evaluasi dan evaluasi perangkat daerah.

2. Pelaksanaan monitoring dan 2. Pelaksanaan monitoring dan 2. Penyediaan bahan monitoring


evaluasi perangkat daerah evaluasi perangkat daerah dan evaluasi perangkat
provinsi. kabupaten/kota. daerah.

3. Penetapan database perangkat 3. Koordinasi penyusunan 3. Penyediaan bahan database


daerah skala nasional. database perangkat daerah perangkat daerah skala
skala provinsi. kabupaten/kota.

5. Kepegawaian 1. Formasi Pegawai 1. Penetapan kebijakan formasi 1. Penyusunan formasi 1. Penyusunan formasi PNSD
Negeri Sipil (PNS) PNS secara nasional setiap Pegawai Negeri Sipil Daerah di kabupaten/kota setiap
tahun anggaran. (PNSD) di provinsi setiap tahun anggaran.
tahun anggaran.

2. Penetapan persetujuan formasi 2. Penetapan formasi PNSD di 2. Penetapan formasi PNSD di


Pegawai Negeri Sipil Pusat provinsi setiap tahun kabupaten/kota setiap
(PNSP) di lingkungan anggaran. tahun anggaran.
Departemen/LPND setiap tahun
anggaran.
- 562 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

3. Penetapan formasi 3. Koordinasi usulan 3. Usulan formasi PNSD di


PNSP/Departemen/LPND/ penetapan formasi PNSD di kabupaten/kota setiap
Kesekretaritan lembaga dan kabupaten/kota setiap tahun anggaran.
Daerah setiap tahun anggaran. tahun anggaran.

2. Pengadaan Pegawai 1. Penetapan norma, standar, 1. Pelaksanaan pengadaan 1. Pelaksanaan pengadaan


Negeri Sipil (PNS) prosedur dan kriteria PNSD Provinsi PNSD kabupaten/kota
pengadaan PNS.

2. Pelaksanaan pengadaan PNSP di 2. Usulan penetapan Nomor 2. Usulan penetapan NIP


lingkungan Departemen/LPND. Induk Pegawai (NIP)

3. Koordinasi pelaksanaan 3. Koordinasi pelaksanaan 3.


pengadaan PNS secara nasional. pengadaan PNSD
kabupaten/kota.

3. Pengangkatan Calon 1. Penetapan norma, standar, 1. Pelaksanaan pengangkatan 1. Penetapan kebijakan


Pegawai Negeri Sipil prosedur dan kriteria CPNSP di lingkungan pengangkatan CPNSD di
(CPNS) pengangkatan CPNS. provinsi. lingkungan kabupaten/kota.

2. Pelaksanaan pengangkatan 2. Penempatan Calon Pegawai 2. Pelaksanaan pengangkatan


CPNSP di lingkungan Negeri Sipil Daerah CPNSP di lingkungan
Departemen/LPND/ (CPNSD) provinsi. kabupaten/kota.
Kesekretaritan lembaga.
- 563 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

3. 3. Pelaksanaan orientasi 3. Pelaksanaan orientasi tugas


tugas dan pra jabatan, dan pra jabatan, sepanjang
sepanjang telah memiliki telah memiliki lembaga
lembaga diklat yang telah diklat yang telah
terakreditasi. terakreditasi.

4. Pengangkatan Calon 1. Penetapan kebijakan norma, 1. 1.


Pegawai Negeri Sipil standar, prosedur dan kriteria
(CPNS) menjadi pengangkatan CPNS menjadi
Pegawai Negeri Sipil PNS.
(PNS)
2. Penetapan CPNSP menjadi PNSP 2. Penetapan CPNSD menjadi 2. Penetapan CPNSD menjadi
Departemen/LPND/ PNSD di lingkungan PNSD di lingkungan
Kesekretaritan lembaga. provinsi. kabupaten/kota.

3. – 3. Koordinasi pelaksanaan 3.
pengangkatan CPNSD
menjadi PNSD
kabupaten/kota.

4. Penetapan menjadi PNSP dan 4. 4.


PNSD bagi CPNSP dan CPNSD
yang tewas atau cacat karena
dinas
- 564 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

5. Pendidikan dan 1. Penetapan norma, standar, 1. Penetapan kebutuhan 1. Penetapan kebutuhan diklat
Pelatihan (Diklat) prosedur dan kriteria diklat diklat PNSD provinsi. PNSD kabupaten/kota.
jabatan PNS.

2. Penetapan sertifikasi lembaga 2. Usulan penetapan 2. Usulan penetapan sertifikasi


diklat pemerintah. sertifikasi lembaga diklat lembaga diklat kabupaten/
provinsi. kota.

3. Koordinasi dan pelaksanaan 3. Koordinasi dan 3. Pelaksanaan diklat skala


diklat di lingkungan pelaksanaan diklat skala kabupaten/kota.
Departemen/LPND/ provinsi.
Kesekretaritan lembaga dan
daerah.

6. Kenaikan Pangkat 1. Penetapan kebijakan norma, 1. 1.


standar, prosedur dan kriteria
kenaikan pangkat.

2.a. Penetapan kenaikan pangkat 2.a. Penetapan kenaikan 2.a. Penetapan kenaikan
PNSP dan PNSD menjadi pangkat PNSD provinsi pangkat PNSD
gol/ruang I/b s/d IV/b. menjadi gol/ruang I/b s/d kabupaten/kota menjadi
IV/b. golongan ruang I/b s/d
III/d.
- 565 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

b. Penetapan kenaikan pangkat b. Penetapan kenaikan b.


PNSP dan PNSD menjadi pangkat PNSD
golongan/ruang IV/c, IV/d, dan kabupaten/kota menjadi
IV/e. gol/ruang IV/a dan IV/b.

3. Koordinasi pelaksanaan 3. Koordinasi pelaksanaan 3.


kenaikan pangkat di lingkungan kenaikan pangkat di
Departemen/LPND/ lingkungan
Kesekretaritan lembaga dan kabupaten/kota.
daerah.

4. Penetapan kenaikan pangkat 4. Usulan penetapan 4. Usulan penetapan kenaikan


anumerta dan pengabdian. kenaikan pangkat PNSD pangkat anumerta dan
provinsi/kab/kota menjadi pengabdian.
golongan ruang IV/c, IV/d,
dan IV/e dan kenaikan
pangkat anumerta dan
pengabdian.

7. Pengangkatan, 1. Penetapan kebijakan norma, 1. Penetapan pengangkatan, 1. Penetapan pengangkatan,


Pemindahan dan standar, prosedur dan kriteria pemindahan dan pemindahan dan
Pemberhentian dalam pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS pemberhentian PNS
dan dari Jabatan pemberhentian dalam dan dari provinsi dalam dan dari kabupaten/kota dalam dan
jabatan. jabatan struktural eselon II dari jabatan struktural
kebawah atau jabatan eselon II atau jabatan
- 566 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

fungsional yang jenjangnya fungsional yang jenjangnya


setingkat. setingkat, kecuali
pengangkatan, pemindahan
dan pemberhentian sekda
kabupaten/kota.

2. Penetapan pengangkatan, 2.a. Penetapan pengangkatan 2. usulan pengangkatan,


pemindahan dan pemberhentian sekretaris daerah pemindahan dan
dalam dan dari jabatan kabupaten/kota. pemberhentian sekda
struktural eselon I PNSP dan kabupaten/kota.
PNSD dan jabatan fungsional b. Usulan pengangkatan dan
jenjang utama. pemberhentian sekda
provinsi

3. Konsultasi/koordinasi 3. Usulan konsultasi 3. Usulan konsultasi


pengangkatan sekda pengangkatan dan pengangkatan, pemindahan,
kabupaten/kota pemberhentian sekda dan pemberhentian eselon II
Kabupaten/kota PNS kabupaten/kota

4. Penetapan pengangkatan, 4. Koordinasi pengangkatan, 4.


pemindahan dan pemberhentian pemindahan dalam dan
dalam dan dari jabatan dari jabatan struktural
struktural eselon II ke bawah eselon II di lingkungan
atau jabatan fungsional jenjang kabupaten/kota.
setingkat, PNSP
- 567 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

Departemen/LPND/
Kesekretariatan lembaga.

8. Perpindahan Pegawai 1. Penetapan kebijakan norma, 1. Penetapan perpindahan 1. Penetapan perpindahan


Negeri Sipil (PNS) standar, prosedur dan kriteria PNSD antar kab/kota PNSD kabupaten/kota.
Antar Instansi perpindahan PNS antar instansi. dalam satu provinsi.

2. Penetapan perpindahan PNS 2. Penetapan perpindahan 2.


antar kabupaten/kota dan antar PNSD dari kabupaten/kota
provinsi. ke provinsi atau sebaliknya
dalam satu provinsi.

3. Penetapan perpindahan PNS 3. Penetapan perpindahan 3.


provinsi/kabupaten/kota ke PNSD dilingkungan
Departemen/LPND atau provinsi
sebaliknya.

4. Penetapan perpindahan PNSP 4. 4.


antar Departemen ke
LPND/kesekretariatan lembaga
atau sebaliknya.
- 568 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

9. Pemberhentian 1. Penetapan kebijakan norma, 1. Penetapan pemberhentian 1. Penetapan pemberhentian


Sementara dari standar, prosedur dan kriteria sementara dari jabatan sementara dari jabatan
Jabatan Negeri pemberhentian sementara dari negeri bagi PNSD provinsi negeri bagi semua PNSD di
jabatan negeri. yang menduduki jabatan kabupaten/kota.
struktural eselon I kebawah
dan jabatan struktural
eselon II ke bawah dan
jabatan fungsional yang
setingkat.

2. Penetapan pemberhentian 2. 2.
sementara dari jabatan negeri
bagi PNS yang menduduki
jabatan struktural eselon I,
jabatan fungsional jenjang
utama, kecuali sekda provinsi.

3. Penetapan pemberhentian 3. 3.
sementara bagi PNSP di
lingkungannya yang
menduduki jabatan struktural
eselon II ke bawah atau jabatan
fungsional setingkat.
- 569 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

10.Pemberhentian 1. Pemberhentian sementara PNS 1. Pemberhentian sementara 1. Pemberhentian sementara


Sementara Pegawai untuk golongan IV/c ke atas. PNSD untuk golongan IV/c PNSD untuk golongan III/d
Negeri Sipil (PNS) ke bawah. ke bawah.
Akibat Tindak Pidana

11.Pemberhentian 1. Penetapan kebijakan norma, 1. Penetapan pemberhentian 1. Penetapan pemberhentian


Pegawai Negeri Sipil standar, prosedur dan kriteria PNSD provinsi gol/ruang PNSD kabupaten/kota
(PNS) atau Calon pemberhentian PNS atau CPNS. IV/b ke bawah dan gol/ruang III/d ke bawah
Pegawai Negeri Sipil pemberhentian sebagai dan pemberhentian sebagai
(CPNS) calon PNSD provinsi. CPNSD kabupaten/kota.

2. Penetapan pemberhetian PNS 2. Penetapan pemberhentian 2.


dan PNSD golongan ruang IV/c, PNSD kabupaten/kota
IV/d dan IV/e. Gol/ruang IV/a s/d IV/b
dan pemberhentian dengan
hormat sebagai calon PNSD
provinsi yang tidak
memenuhi syarat diangkat
menjadi PNS.

3. Penetapan pemberhentian PNS 3. 3.


yang tewas, cacat karena dinas
atau mencapai batas usia
pensiun gol/ruang IV/c, IV/d
dan IV/e.
- 570 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

4. Penetapan pemberhentian PNSP 4. 4.


gol/ruang IV/b ke bawah.
pensiun.

12.Pemutakhiran Data 1. Penetapan kebijakan norma, 1. Pelaksanaan pemutakhiran 1. Pelaksanaan pemutakhiran


Pegawai Negeri Sipil standar, prosedur dan kriteria data PNS di provinsi. data PNSD di kabupaten/
(PNS) pemutakhiran data PNS. kota.

2. Penyelenggaraan dan 2. – 2.
pemiliharaan informasi
kepegawaian.

3. Koordinasi pelaksanaan 3. Koordinasi pelaksanaan 3.


pemutakhiran data PNS secara pemutakhiran data PNS di
nasional. kabupaten/kota.

13.Pengawasan dan 1. Penetapan norma, standar, 1. Pengawasan dan 1. Pengawasan dan


Pengendalian prosedur dan kriteria pengendalian atas pengendalian atas
pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan pelaksanaan peraturan
kepegawaian. perundang-undangan di perundang-undangan di
bidang kepegawaian skala bidang kepegawaian skala
provinsi. kabupaten/kota.
- 571 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

2. Pengawasan dan pengendalian 2. Koordinasi pengawasan dan 2.


atas pelaksanaan peraturan pengendalian atas
perundang-undangan di bidang pelaksanaan peraturan
kepegawaian. perundang-undangan di
bidang kepegawaian di
lingkungan kabupaten/
kota.

3. Koordinasi pengawasan dan 3. 3.


pengendalian atas pelaksanaan
peraturan perundang-undangan
di bidang kepegawaian.

4. Melakukan tindakan 4. 4.
administratif atas pelanggaran
pelaksanaan peraturan
perundang-undangan di bidang
kepegawaian.

5. Koordinasi dalam pelaksanaan 5. 5.


tindakan administratif atas
pelanggaran pelaksanaan
peraturan perundang-undangan
di bidang kepegawaian.
- 572 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

6. Penetapan sangsi terhadap 6. 6.


pelanggaran administrasi
kepegawaian di daerah.

14.Pembinaan dan 1. Penetapan norma, standar, 1. Menyelenggarakan 1. Menyelenggarakan


Pengawasan prosedur dan kriteria pembinaan pembinaan dan pembinaan dan pengawasan
Penyelenggaraan dan pengawasan pengawasan manajemen manajemen PNS
Manajemen Pegawai penyelenggaraan manajemen PNS dilingkungan provinsi. dilingkungan kabupaten/
Negeri Sipil (PNS) PNS. kota.

2. Penyelenggaraan manajemen 2. Koordinasi pembinaan dan 2.


PNS meliputi perencaan, pengawasan manajemen
pengembangan kualitas sumber PNSD skala provinsi.
daya PNS, administrasi
kepegawaian, pengawasan dan
pengendalian.

3. Melakukan perumusan 3. 3.
kesejahteraan PNS.

4. Koordinasi pembinaan dan 4. 4.


pengawasan manajemen PNSP
dan PNSD skala nasional.
- 573 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

6. Persandian 1. Kebijakan 1. Penetapan kebijakan dan 1. Penyelenggaraan 1. Penyelenggaraan persandian


pembinaan SDM persandian pembinaan SDM skala kabupaten/kota.
nasional. persandian skala provinsi.

2. Penetapan kebijakan dan 2. Penyelenggaraan 2. Penyelenggaraan palsan


pembinaan peralatan sandi pembinaan palsan skala skala kabupaten/kota.
(palsan) nasional. provinsi.

3. Penetapan kebijakan dan 3. Penyelenggaraan 3. Penyelenggaraan sissan


pembinaan sistem sandi pembinaan sissan skala skala kabupaten/kota.
(sissan) nasional. provinsi.

4. Penetapan kebijakan dan 4. Penyelenggaraan 4. Penyelenggaraan


pembinaan kelembagaan pembinaan kelembagaan kelembagaan persandian
persandian nasional. persandian skala provinsi. skala kabupaten/kota.

2. Pembinaan SDM 1. Perencanaan kebutuhan SDM 1. Perencanaan kebutuhan 1. Perencanaan kebutuhan


persandian nasional. SDM persandian skala SDM persandian skala
provinsi. kabupaten/kota.

2. Rekrutmen SDM persandian 2. Rekrutmen calon SDM 2. Rekrutmen calon SDM


nasional. persandian skala provinsi. persandian skala
kabupaten/kota.
- 574 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

3. Penyelenggaraan diklat sandi 3. Penyelenggaraan diklat 3. —


skala nasional. sandi skala provinsi.

4. Pemberian akreditasi lembaga 4. Usulan akreditasi lembaga 4. —


diklat sandi: diklat sandi:

a. Pemberian izin a. Usulan izin a. —


penyelenggaraan lembaga penyelenggaraan
diklat sandi. lembaga diklat sandi.

b. Persetujuan program diklat b. Usulan program diklat b. —


sandi. sandi.

c. Persetujuan SDM lermbaga c. Usulan SDM lembaga c. —


diklat sandi. diklat sandi.

d. Fasilitasi/persetujuan tenaga d. Usulan persetujuan d. —


pengajar dan widyaiswara tenaga pengajar dan
sandi. widyaiswara sandi.

5. Pemberian/pencabutan 5. Usulan sertifikasi 5. —


sertifikasi profesi/tenaga ahli: profesi/tenaga ahli:

a. Penentuan standar jabatan a. — a. —


persandian.
- 575 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

b. Penentuan dan penilaian b. Pembentukan Tim b.


jabatan fungsional (jabfung) Penilai Instansi untuk
sandiman/ Operator melakukan penilaian
Transmisi Sandi (OTS). terhadap pejabat
fungsional
sandiman/OTS skala
provinsi.

6. Pemberian tanda penghargaan 6. Usulan pemberian tanda 6. Usulan pemberian tanda


bidang persandian. penghargaan bidang penghargaan bidang
persandian. persandian.

7. Pembinaan dan pengawasan 7. Pembinaan dan 7. —


bagi SDM purna tugas. pengawasan bagi SDM
purna tugas.

3. Pembinaan Palsan 1. Penentuan standarisasi dan 1. Perencanaan kebutuhan 1. Perencanaan kebutuhan


perencanaan kebutuhan palsan palsan skala provinsi. palsan skala
skala nasional. kabupaten/kota.

2. Pengkajian dan uji coba 2. — 2. —


laboratorium dan lapangan.
- 576 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

3. Penyelenggaraan pengadaan 3. Penyelenggaraan 3. Penyelenggaraan pengadaan


palsan melalui karya mandiri pengadaan palsan melalui palsan melalui karya
dan mitra skala nasional. karya mandiri dan mitra mandiri dan mitra skala
skala provinsi. kabupaten/kota.

4. Pemeliharaan palsan tingkat II 4. Pemeliharaan palsan 4. Pemeliharaan palsan


s/d tingkat III. tingkat I. tingkat O.

5. Penentuan penghapusan palsan 5. Penghapusan palsan skala 5. Penghapusan palsan skala


skala nasional. provinsi. kabupaten/kota.

4. Pembinaan Sissan 1. Penentuan standarisasi dan 1. Perencanaan kebutuhan 1. Perencanaan kebutuhan


perencanaan kebutuhan sissan sissan skala provinsi. sissan skala kabupaten/kota.
skala nasional.

2. Penentuan prototype dan uji 2. — 2.


coba sissan.

3. Pengadaan sissan untuk jaring 3. Pengadaan sissan untuk 3. Pengadaan sissan untuk
persandian nasional. jaring persandian skala jaring persandian skala
provinsi. kabupaten/kota.

4. Penentuan prosedur tetap 4. Penyelenggaraan protap 4. Penyelenggaraan protap


(protap) penyimpanan sissan penyimpanan sissan skala penyimpanan sissan skala
skala nasional. provinsi. kabupaten/kota.
- 577 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

5. Penentuan 5. Penentuan 5. Penentuan


pemberlakuan/penggantian pemberlakuan/penggantian pemberlakuan/penggantian
Sissan jaring persandian skala sissan jaring persandian sissan jaring persandian
nasional. skala provinsi. skala kabupaten/kota.

6. Penentuan penghapusan palsan 6. Penyiapan palsan tingkat 6. —


tingkat pusat. provinsi dan kabupaten/
kota untuk penghapusan.

5. Pembinaan 1. Penetapan kebijakan 1. — 1. —


Kelembagaan kelembagaan dan pola
hubungan komunikasi
persandian antara instansi
pemerintah.

2. Penetapan kebijakan pola 2. Penyelenggaraan 2. Penyelenggaraan hubungan


hubungan komunikasi hubungan komunikasi komunikasi persandian
persandian pemerintah dengan persandian antara antara pemerintah provinsi
daerah. pemerintah provinsi dengan pemerintah
dengan pemerintah dan/ dan/atau kabupaten/kota.
atau kabupaten/kota.

3. Penetapan kebijakan Jaring 3. — 3. —


Komunikasi Sandi (JKS).
- 578 -

SUB SUB PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAHAN DAERAH


SUB BIDANG PEMERINTAH
BIDANG PROVINSI KABUPATEN/KOTA

6. Pengawasan dan 1. Penetapan kebijakan norma, 1. — 1. —


Pengendalian (Wasdal) standar, prosedur dan kriteria
wasdal persandian instansi
pemerintah dan daerah.

2. Pengawasan dan pengendalian 2. Pengawasan operasional 2. —


operasional persandian nasional persandian bidang tertentu
dan provinsi. kabupaten/kota di
wilayahnya.

7. Pengkajian 1. Pengkajian SDM persandian 1. — 1. —


nasional meliputi palsan, sissan,
dan kelembagaan persandian
nasional.

Anda mungkin juga menyukai