Anda di halaman 1dari 13

PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK

PENINGKATAN JALAN PARIT 9 DESA PANGKAL BABU


KAB. TANJUNG JABUNG BARAT
Dicky Rinaldi1, Annisaa Dwiretnani2, Kiki Rizky Amalia3
Teknik Sipil Universitas Batanghari Jambi
*
Correspondence email : annisaa.dwiretnani@gmail.com

ABSTRAK
Proyek infrastruktur yang investasi dan resikonya tinggi memerlukan upaya penambahan fungsi
dan manfaat proyek untuk mendapatkan nilai tambah ekonomi yang optimum. Pada peningkatan Jalan
Parit 9 – Desa Pangkal Babu ini dalam perencanaannya menggunakan lapis perkerasan jenis AC-BC,
Sifat perkerasan ini memiliki kelemahan, seperti stabilitas pada campurannya memiliki kekuatan yang
lebih rendah Hal ini menjpdi pusat perhatian untukpdilakukanpanalisaikembaliiuntuk mendapatkan fungsi
dan nilai yang optimal terhadap biaya yang dikeluarkan. Olehikarena ituidiperlukan adanyaisuatu
RekayasaiNilai untuk mencari suatu alternatif yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan kualitas
dengan tetap mempertahankan mutu dan meningkatkan manfaat yang optimal dari yang direncanakan
sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu Mengidentifikasi pekerjaan yangpberpotensi untukpdiadakan
rekayasapnilai yangpmenjadipwilayah studi rekayasapnilai, menentukanpalternatif usulan yang dapat
dilakukan untuk diadakan rekayasa nilai. Analisa menggunakan tahap-tahap rencana Rekayasa Nilai,
yaitu tahap informasi, tahap analisa fungsi,tahap kreatif, tahap analisa dan tahap rekomendasi, sedangkan
kriteria- kriteria yang dipakai untuk mengevaluasi komponen-komponen, meliputi aspek biaya, kekuatan,
metode pelaksanaan, dan biaya perawatan. Berdasarkan hasil analisis Rekayasa Nilai pada Proyek
tersebut didapatkan penghematan biaya pada satu alternatif penggunaan perkerasan ATB dengan total
biaya Rp.1.569.038.433,32, sedangkan biaya untuk desain original senilai Rp.1.586.593.054,17, atau
menghasilkan penghematan Rp. 17.554.620,85 atau 3% dari biaya pemeliharaan dan biaya ivestasi awal.
Dari hasil pemilihan lapisan jenis ATB didapatkan hasil pembiayaan yang lebih murah, dari alternatif
lainnya dan sumber daya manusia dan waktu yang digunakan lebih sedikit sehingga dapat menghemat
pengeluaran serta memiliki stabilitas yang lebih baik terhadap beban layan.

Kata Kunci : Rekayasa Nilai, Jalan, Lapis Perkerasan AC-BC.

PENDAHULUAN
Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi menyebabkan kebutuhan masyarakat
di segala aspek kehidupan meningkat, termasuk kebutuhan prasarana transportasi. Oleh
karena itu Pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanjab Barat
mengadakan proyek infrastruktur Peningkatan Jalan Parit 9 menuju Desa Pangkal Babu
Tanjab Barat yang direncanakan sepanjang 2,5 Km.
Proyek infrastruktur yang investasi dan resikonya tinggi memerlukan upaya
penambahan fungsi dan manfaat proyek untuk mendapatkan nilai tambah ekonomi yang
optimum (Chandra Suriana, 2014).
Pada peningkatan Jalan Parit 9 – Desa Pangkal Babu ini pada perencanaannya
menggunakan lapis perkerasan jenis AC-BC, Sifat lapis perkerasan jenis ini memiliki
kelemahan, seperti stabilitas yang dihasilkan pada campurannya memiliki kekuatan
yang lebih rendah terhadap deformasi (Praptoyo, 2008). Hal ini menjadi pusat perhatian
untuk dilakukan analisa kembali dengan tujuan untuk mendapatkan fungsi dan nilai
yang optimal terhadap biaya yang dikeluarkan dengan cara memunculkan banyak
alternatif-alternatif
Oleh karena itu diperlukan adanya suatu Rekayasa Nilai (Value Engineering)
untuk mencari suatu alternatif atau ide-ide yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja,
dan kualitas dengan tetap mempertahankan mutu dan meningkatkan fungsi (Chandra
Suriana, 2014).
Berdasarkan hal tersebut penulis melakukan penelitian untuk menerapkan metode
Rekayasa Nilai untuk mengetahui komponen pekerjaan apa yang dapat dioptimalkan
dari komponen biaya pada proyek dan menentukan alternative usulan yang dapat
dilakukan Rekayasa Nilai pada proyek peningkatan Jalan Parit 9–Desa Pangkal Babu di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini.
METODE
Pengumpulan data ini diperoleh dari survey langsung di lapangan dan dari instansi
terkait. Data-data yang dipergunakan adalah data sekunder (Amir, Astiah & Zakia, 2015),
sebagai berikut:
1.iGambariKerjai
2.iRencanaiAnggaraniBiaya
3.iDaftariAnalisaiHargaiSatuaniPekerjaan
3.iDaftariHargaiSatuaniBahanidaniUpah
4.iPetaiLokasiiPekerjaani
6.iDataiCBRitanahidasaridiilapangan
7.iDataiLaluiLintasiLHRipadairuasijalan
Berdasarkan data yang diperoleh akan dilakukan analisis data dan penerapan
RekayasaiNilaii(ValueiEngineering) menurut Hutabarat. J, (1995). Metode kerja
RekasayapNilai dilakukan dengan langkah –ilangkahisebagaiiberikut:
1.iMendapatkaniinformasiiyangirelevanidenganiobyekistudiiyangiakanidievaluasi.i
2.iMengurutkanitahapanipekerjaanidanimenganalisaipekerjaaniyangimemilikiibobotibiayai
yangibesar.
3. Melakukan analsa fungsi pada pekerjaan yang akan di Rekayasa Nilai setelah hasil
Grafik dan diagram pareto maka studi Rekayasa Nilai dapat dilakukan.
4 TahapiPemilihanialternatif,ipadaitahapiini keuntungan dan Kerugian dari alternatif
yangidiusulkan.i
5 Melakukan tahap kreatif, pada tahapiini akan memunculkan alternatifidesainisebagai
pembanding dariiperencanaan awal,idenganimengubahialternatifimaterial
6 Membuat Tahap Presentase Pada tahap ini akan menampilkan Perbandingan harga
pekerjaan desain awalidenganibeberapaiitemipekerjaanialternatif
7 MembuatiTahapiRekomendasi, setelah melihat hasil dari tahap analisa maka pada
tahapiiniipenulisiakanimerekomendasikanipekerjaanialternatif.
8 Menyusun Rencana Anggaran Biaya setelah dilakukan Rekayasa Nilai dan
digunakan sebagaiipembandingidariibiayaiawal.
BaganpAlirpPenelitian
Gambar 1. Bagan Alir Penelitian
Sumber : Hasil Analisa, 2021
HASILiDANiPEMBAHASAN
Tahapilnformasi
Pada tahap pertama yangiharus dilalui adalah mengumpulkan informasi
sebanyakimungkin mengenai desain perencanaan proyek mulai data umum hingga
batasanidesainiyangidiinginkanidalamiproyekitersebut (Heller, E.D. 1971).

Tabel 1. Data Umum Proyek

NO URAIAN KETERANGAN
1 Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan
2 Pekerjaan Peningkatan Jalan Parit 9 – Desa Pangkal Babu
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
3 Lokasi Pekerjaan Kecamatan Tungkal ilir Kab. Tanjab Barat
4 Pemberi Tugas DPU Kab. Tanjab Barat
5 Penyedia Jasa CV. Aisyah Putra Karya
6 Nilai Kontrak Rp. 4.600.000.000,-
7 Perencana CV. Elsana Cipta Prima

Sumber : CV. Aisyah Putra Karya, (2019)

Tabel 2. TabelpInformasipdanpKriteriapDesain

Uraiian DatapTeknispProyek
KriteriapDesain Laston Lapis Antara (AC-BC) Agregat
,Semen, Aspal
Unsur Desain Tebal = 5 Cm
Volume = 527,82 M3

Perkiraan Biaya Rp. 1.586.578.361


Sumber : CV. Elsana Cipta Prima, 2019
100.00%
Rp1,800,000,000.00 100.00%

Rp1,600,000,000.00 90.00%

80.00%
Rp1,400,000,000.00
70.00%

Persentase Kumulatif
Rp1,200,000,000.00 62.06%
Jumlah Harga

57.81% 60.00%
Rp1,000,000,000.00
50.00%
43.08%
Rp800,000,000.00
40.00%
Rp600,000,000.00
30.00%
Rp400,000,000.00
16.21% 20.00%
13.31% 13.96%
Rp200,000,000.00 10.00%
0.67%
Rp0.00 0.00%
1 2 3 4 5 6 7 8

Item Pekerjaan

Gambar 2. Grafik Distribusi Pareto


Sumber : Data Olahan, 2021

Tahap Pemilihan Alternatif


1. Harga Total Pekerjaan Lapis Permukaan (AC –BC) :
= (Volume Perkerasan x Harga Satuan Masing- Masing Pekerjaan)
= 527,82 m3 x Rp. 3005.908,00
= Rp.1.586.593.054,17
2. Harga Total Pekerjaan Lapis Permukaan (AC –Base) :
= (Volume Perkerasan x Harga Satuan Masing- Masing Pekerjaan)
= 641,53 m3 x Rp. 2.820.870,86
= Rp. 1.809.673.281,61
3. Harga Total Pekerjaan Alternatif 2 (ATB) :
= (Volume Perkerasan x Harga Satuan Masing- Masing Pekerjaan)
= 641,53 m3 x Rp. 2.445.774,86
= Rp. 1.569.038.433,32
Perbandingan biaya keseluruhan komponen dalam item kerja yang harus
dibayarkani(cost)idenganibiaya terendah untuk menampilkan fungsi item kerja (worth)
tersebut dari komponen fungsi primernya sehingga dari perbandingan biaya dan manfaat
tersebut dapat diketahui mana saja item kerja yang memiliki potensi di pilih menjadi
alternatif. Berdasarkan analisis fungsi didapatkan perbandingan cost/worth
masingmasingiitem,idimanaisyaratisuatu item pekerjaan dapat dilakukan analisis
ValueiEngineeringiadalahicost/worthi>i1 (Chandra, Suriana, 2014).
Tabel 3. Analisa Fungsi Pekerjaan Aspal
Analisa Fungsi Cost Worth 1 Worth 2
No Uraian Verb Noun Kind (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah)
Meratakan Menyediakan Sekunder
Permukaan
Jalan yang

Pek Lapis Rata


Melapisi Pelindung Primer 1.586.593 1.809.673 1.569.038.
1 Permukaan
Konstruksi di .054,17 .281,61 433,32
Aspal
Bawahnya
Meneruskan Pendukung Primer
Beban Lalu
Lintas
Total 1.586.593 1.809.673 1.569.038.
.054,17 .281,61 433,32
Cost / Worth 1 0,88 1,1
Sumber : Data Olahan, 2021
Keteranganidariitabelidiatas Menurut Chandra, Suriana, (2014) :
a. iUntuk kolom cost nilai didapat dari biaya pekerjaan perencanaan awal. Untuk
kolomiworthi1inilainyaididapat dari biaya pekerjaan alternatifi1. Untuk kolom
worthi2inilainyaididapatidariibiayaipekerjaanialternatifi2.
b. iNilaiicosti/iworthialternatifi1i(worthi1)i=i0,88
c. Nilaiicosti/iworthialternatifi2i(worthi2)i=i1.10
d. Nilai costi/worth diatas berarti menunjukan adanya penghematan,ibaik pada
pekerjaan alternatifi1imaupunialternatifi2
TahapiKreatif
Pada tahap ini akan memunculkan Alternatif desain sebagai pembanding dari
perencanaan awal. Alterrnatif 1 adalah dengan menggunakan bahan AC Base dan
Alternatif 2 adalah dengan menggunakan ATB (Dell’Isola. A,p1969). Data data teknis
berikut :

Tabel 4 Kriteria Desain Alternatif Perkerasan


KRITERI Existing (Lapis AC- Alternatif 1 (Lapis AC-
NO Alternatif (Lapis ATB)
A BC) Base)
Agregatp5-10 & 10- Agregat 10-20 Agregat Kasar
20 Agregat 20-30 Agregat Halus
Komposisi Agregatp0-5 Agregat 0-5 Filler
1
Material Semen Semen Aphalt
Asphalt Asphalt (Praptoyo, 2008)
(Praptoyo, 2008,)

merupakan perkerasanpyang ATBpmempunyaipfungsi


terdiripdaripcampuran sebagaipperkerasanpyang
Material yang agregatpdanpaspal meneruskanpdan
diperlukan adalah mempunyaipfungsipmember menyebarkanpbebanplalu
Karakteristi aspal dan filler dan
2 idukunganplapisppermukaan lintaspkebagianpkonstruksi
k Material sangat sangat mengurangipregangan dan jalanpbawahnya. Lapis
sensitive terhadap air teganganpmenyebarkanpdan aspalbetonppondasi atas
(Praptoyo, 2008) meneruskanpbeban memiliki sifat-sifat seperti
konstruksipjalan. (Ida open grade, kedap air dan
Bagus Wirahaji, 2013) mempunyai nilai struktural.
(Praptoyo, 2008)

Memerlukan perawatan Tidak Tidak Memerlukan


rutin Memerlukan perawatan rutin
3 Perawatan
(Praptoyo, 2008) perawatan rutin
(Praptoyo, 2008)

Beban di distribusikan secara


Beban di distribusikan Beban di distribusikan
4 Karakteristik
berjenjang pada tiap secara berjenjang pada tiap secara berjenjang pada tiap
Terhadap
Lapisan (Praptoyo, lapisan (Ida Bagus lapisan
Pembebanan
2008) Wirahaji, 2013) (Praptoyo, 2008)
Sumber : Data Olahan (2021)

Tahap Presentase
Tabel 5 Perbandingan Harga Pekerjaan dan Alternatif Pekerjaan Perkerasan
No Item Pekerjaan Jumlah Harga Selisih Biaya Terhadap
Biaya Awal

1 AC – BC Rp. 1.586.593.054,17 -

2 AC-Base Rp. 1.809.673.281,61 Rp. 46.055.418,36

3 Asphalt Treated Base Rp. 1.569.038.433,32 Rp. 17.554.620,85

Sumber : Data Olahan (2021)

1. Harga Untuk pekerjaan alternative 1, yaitu Rp. 1.809.673.281,61 dengan


menggunakan Lapis Pondasi (AC-Base) bila dibandingkan dengan pekerjaan
Laston Lapis Antara (AC-BC) dengan harga Rp. 1.586.593.054,17. Mempunyai
selisih biaya sebesar Rp. 46.055.418,36

2. Harga Untuk pekerjaan alternative 2, yaitu Rp. 1.569.038.433,32 dengan


menggunakan Asphalt Treated Base (ATB) bila dibandingkan dengan pekerjaan
Laston Lapis Antara (AC-BC) dengan harga Rp. 1.586.593.054,17 memiliki
selisih biaya sebesar Rp. 17.554.620,85.

Dari Alternatif yang diusulkan dapat dibuat Grafik untuk menggambarkan


besarnya biaya yang terjadi.iUntukilebihijelasnyaidapatidilihatipada gambar berikut
menjelaskan hubungan antara biayaidengan pekerjaan Alternaif.iSetelah dilakukan
analisis Rekayasa Nilai ternyataiuntuk pekerjaan lapis perkerasan iniiterdapat
EfisiensiiBiaya (Donomartono, 1999).

TahappRekomendasi
Setelahpmelihat hasilpdari tahappanalisa makappadaptahapprekomendasipini
penulispmerekomendasikan pekerjaan alternatif 2 dengan menggunakan Asphalt
Treated Base (ATB) untuk menggantikan Laston Lapis Antara (AC-BC) dikarenakan
adanya Pertimbangan stabilitas mutu yang lebih baik dari penelitian ynag pernah
dilakukan sebelumnya (Praptoyo, 2008) dan biaya material dan kuantitas yang lebih
sedikit dibanding alternatif lainnya (Donomartono, 1999).

Tabel 6 Perbandingan Pekerjaan Awal dengan Pekerjaan Alternatif 2

Dasar Pekerjaan Alternatif 1 (AC –


No Pekerjaan Alternatif 2 (ATB)
Pertimbangan Base)
1 Waktu Lebih Cepat dari lapis AC Lebih Cepat karena
Pelaksanaan –BC karena memiliki memiliki kuantitas
kuantitas pekerjaan yang pekerjaan yang sedikit
sedikit (Ida Bagus (Praptoyo, 2008)
Wirahaji, 2013)
Lebih Murah dari Pekerjaan
2 Pembiayaan Awal dan Pekerjaan
Lebih Murah dari Pekerjaan
Alternatif 1
Awal
(Praptoyo, 2008)
(Ida Bagus Wirahaji, 2013)

Pemakaian Sudah Jarang


3 Pemakaian Masih Sering Digunakan
(Praptoyo, 2008)
Relatifpsulit karenapbanyak
4 Pengawasan Lebih mudahpKarena tidak
pekerjaan danpperlu
dan Control terlalu banyak pekerjaan tapi
pengawasanplebih (Ida Bagus tetap perlu pengawasan lebih
Wirahaji, 2013) (Praptoyo, 2008)
Sedikit karena memiliki Sedikit karena memiliki
Tenaga kuantitas pekerja yang kuantitas pekerja yang
5
Kerja tidak banyak(Ida Bagus tidak banyak (Praptoyo,
Wirahaji, 2013) 2008)
Tahan Terhadap Infiltrasi Air,
Tahan Terhadap Air (Ida Stabillitas Terhadap deformasi
6 Ketahanan
Bagus Wirahaji, 2013) yang lebih kuat (Praptoyo,
2008)
Produk Baru Desain Aspal (Ida Produk Lama Desain Aspal
7 Produk
Bagus Wirahaji, 2013) (Praptoyo, 2008)
Sumber : Data Olahan (2021)
SIMPULAN
Dari hasil analisa Rekayasa Nilaip(ValuepEngineering)ppadapproyek Peningkatan
Jalan Parit 9 – Desa Pangkal Babu Kab. Tanjab Barat tersebut, makapdapat
diambilpbeberapapkesimpulanpyaitu :
1. Berdasarkanphasil analisa RekayasapNilai (Value Engineering) untuk Item Lapis
Perkerasan Laston Lapis Permukaan (AC-BC) pada tahap kreatif didapatkan usulan
2 alternatif pengganti berupa lapis AC-Base dan ATB atas pertimbangan dari segi
fungsi dan mutu perkerasan, biaya pekerjaan yang lebih murah, waktu pelaksanaan
yang lebih cepat dan ketahanan terhadap beban kendaraan. Maka pada tahap
rekomendasi pekerjaan untuk lapis permukaan penulis merekomendasikan
pekerjaan eksisting Lapis Permukaan (AC-BC) menggunakan pekerjaan alternatif 2
yaitu menggunakan lapis Asphalt Treated Base (ATB) dengan pertimbangan
kelebihan sebagai berikut :
Tabel 7 Keunggulan Penggunaan ATB
NO Kriteria Lapis Permukaan ATB
Lebih Cepat karena memiliki kuantitas
1 Waktu Pelaksanaan pekerjaan yang sedikit
Lebih Murah dari Pekerjaan eksisting Awal dan
2 Pembiayaan Pekerjaan Alternatif 1 (Ac – Base)
3 Pemakaian Pemakaian Sudah Jarang
Kriteria Pengawasan dan Lebih mudah Karena tidak terlalu banyak pekerjaan
4
Control tapi tetap perlu pengawasan lebih
Sedikit karena memiliki kuantitas pekerja yang
5 Tenaga Kerja
tidak banyak
Tahan Terhadap Infiltrasi Air, Stabillitas Terhadap
6 Ketahanan deformasi yang lebih kuat
Sumber : Data Olahan, (2021)
2. Tahapan tahapan rekayasa nilai yang dilakukan pada Proyek Peningkatan Jalan
Pariti9iDesa Pangkal Babuiadalah tahap informasi,itahap analisa,itahap kreatif,itahap
pengembangan,itahap presentase,itahap rekomendasi dan tahap implementasi dalam
bentuk RAB.iBerdasarkan hasilidari tahapan rekayasa nilai yang dilakukan,ialternatif
desain struktur perkerasan jalan yang dipilih adalah struktur perkerasan dengan lapis
permukaan jenis ATBi(AsphaltiTreatediBase) karena memiliki beberapa kelebihan
daripada komponen perkerasanisebelumnya.iDariitahapirekomendasiidalamimencari
dasar pertimbangan jenisiperkerasanialternatifi2imemiliki pembiayaan yang lebih
murah, dari alternatifilainnyaidanisumberidayaimanusiaidaniwaktuiyang digunakan
lebih sedikit sehingga dapat menghemat pengeluaran serta memiliki
stabilitasiyangilebihibaikiterhadap bebanilayan yangidiharapkan mampu dalam
memaksimalkan fungsi terhadap umur layan perkerasan jalan tersebut. Berdasarkan
perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dapatidilihat bahwa secara total,
perkerasan yang menggunakan ACiBC menghabiskan biaya yang lebih besar
dibandingkan dengan perkerasan dengan jenis ATB. Namun selisih biaya
yangidihabiskan tersebutitidak terlalu signifikaniyaituisebesari0,11%.
3. SetelahpdilakukanpanalisapRekayasapNilaip(Value Engineering) maka padaptahap
presentasi untuk pekerjaanpalternatif 1 (AC-Base) didapatkan biaya pekerjaan
sebesar Rp. 1.809.673.281,61 dan untuk pekerjaan alternatif 2 (ATB) menghasilkan
biaya pekerjaan sebesar Rp. 1.569.038.433,32, maka pada tahap pemilihan alternatif
yang dipakai yaitu menggunakan jenis ATB didapatkan selisih biaya perencanaan
sebesar Rp.17.554.620,85 dari biaya awal sebesar Rp. 1.586.578.361 menjadi Rp.
1.569.037.946.

DAFTAR PUSTAKA
Amir, Astiah & Zakia, 2015, OptimasipBiaya Pelaksanaan Konstruksi Jalan Dengan
Aplikasi RekayasapNilai, Jurnal Jurusan Teknik Sipil Universitas Teuku Umar,
Aceh.
Chandra,pSuriana,p2014, Maximizing Construction Project and Investment Budget
EfficiencypWith ValuepEngineering. Jakarta: KompaspGramedia.
Dell’Isola. A,p1969. ValuepEngineeringpinpthepConstructionpIndustry. NewpYork :
ConstructionpPublishingpCorp., Inc.
Donomartono,p1999. ApilkasipValuepEngineeringpGunapMengoptimalkanpBiaya
pada TahappPerencanaanpKontruksi Gedungpdengan StrukturpBalok Beton
Pratekan. TugaspAkhirpJTS.pSurabaya : Fakultas TeknikpInstitutpTeknologi
Sepuluh Nopember.
Hutabarat.J, (1995).RekasayapNilaip(Value Engineering) Diktat Kuliah,pInstitut
TeknologiPNasionalpMalang.
Praptoyo, 2008, Analisa Perbandingan ATB (Asphalt Treated Base) Terhadap Laston
AC-BC, Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Univeritas Muhammadiyah Metro,
Lampung.
Heller, E.D. 1971. ValuePManagement: ValuePEngineering And Cost Reduction. New
York: AddisonPWesleyPPublishingPCompany.
Ida Bagus Wirahaji, 2013, Kendala Penggunaan AC-Base Pada Proyek Jalan, Jurnal
Karya Jurusan Teknik Sipil Universitas Hindu Indonesia, Denpasar.

Anda mungkin juga menyukai