Anda di halaman 1dari 27

PENGANTAR

KONSTRUKSI
BANGUNAN
Mata Kuliah : Konstruksi Bangunan 1
Prodi : Teknik Sipil
Semester : II (Dua)
SKS : 2 SKS
Prasyarat : Menggambar Teknik

Komponen Nilai Akhir


Absensi Kehadiran : 15%
Tugas Kecil : 15 %
UTS : 30 %
Tugas Besar : 20 %
UAS : 20 %

• Minimal Kehadiran 80 %
Tujuan

 Memahami dan mempunyai wawasan tentang


bagian dan elemen dari bangunan lebih dari satu
lantai (Pondasi, Dinding, Kolom/Balok, Atap, dll)

 Memahami fungsi dan cara pengerjaan struktur


bangunan tersebut secara detail

 Mengetahui jenis dan bagian-bagian dari struktur


bangunan lebih dari satu lantai

 Mengetahui perkembangan teknologi struktur dan


konstruksi bangunan terkini

 Terampil dan dapat Mempersiapkan serta


Membaca Gambar Kerja Perencanaan Bangunan
Skenario Jadwal Perkuliahan

Pertemuan Ke - Tanggal Pembahasan


1 PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN
2 ELEMEN-ELEMEN GEDUNG LEBIH DARI 1 LT
3 PONDASI
4 KOLOM DAN BALOK
5 PLAT LANTAI DAN TANGGA
6 DINDING
7 ATAP BANGUNAN
8 UTS
9 PERENCANAAN PERANCAH
10 UTILITAS BANGUNAN GEDUNG
11 UTILITAS BANGUNAN GEDUNG
12 INSTALASI PENUNJANG DAN PENGAMAN
13 LINGKUNGAN BANGUNAN
14 TUGAS BESAR
15 TUGAS BESAR
16 UAS
Tugas Kecil Mahasiswa

 Mencari artikel yang terkait dengan bahasan topik


kuliah, melalui media: Internet, Buku-buku, Media
Cetak, ataupun Jurnal Teknik

 Dituliskan laporan bahasan dan kesimpulannya


dari artikel-artikel yang didapat diketik di A4, font
Times New Roman, dituliskan nama anggota
kelompok, NIM, dan Kelasnya.

 Presentasikan laporan hasil ringkasan tersebut


dalam Slide Power Point, setiap kelompok 10 menit

 Softcopy tugas setiap kelas dikumpulkan jadi satu


dan didokumentasikan di CD-R
Tugas Besar Mahasiswa

 Setiap Kelompok Survey Mencari Bangunan


Bertingkat Maksimal 5 Lantai (Fungsi Beragam tiap
Kelompok)

 Menggambarkan DED (Detail Engineering


Drawing) Bangunan gedung tersebut
menggunakan software AutoCAD sesuai dengan
bahasan tiap kelompok

 Tugas dipresentasikan pada UAS oleh setiap


kelompok, dan didokumentasikan Hardcopy print-
out DED dalam kertas A3 (Nama anggota
Kelompok, NIM, dan Kelas)

 Softcopy tugas setiap kelas dikumpulkan jadi satu


dan didokumentasikan di CD-R
Daftar Pustaka

 Heinz Frick, Konstruksi Bangunan I, Canisius, Jakarta


 Verma, Civil Engineering Drawing and House Planning

 Drs. Daryanto, Kumpulan Gambar Bangunan


PENGANTAR
KONSTRUKSI
BANGUNAN
Pengertian
Struktur
Berkaitan erat dengan
pemahaman anatomi
bangunan mulai dari bawah
(Sub-structure: pondasi) hingga
ke atas (Uper-structure: atap)

Konstruksi
Berhubungan dengan metode,
teknik atau cara, atau sistem
pembebanan gaya-gaya yang
bekerja pada bangunan
misalnya: mengikat,
mengangkat, menyambung,
dan lain-lain
Bagian Konstruksi
UPPER-STRUCTURE (KEPALA
BANGUNAN)
 Atap
 Kanopi

(BADAN BANGUNAN)

 Dinding
 Lantai
 Kolom / Balok
 Tangga

SUB-STRUCTURE
(KAKI BANGUNAN)
 Pondasi
 Basement
• Beban mati (dead load): beban yg bekerja akibat gravitasi, berat dari semua beban bangunan
yang bersifat tetap,termasuk segala unsur tambahan, pekerjaan pelengkap (finishing), alat atau
mesin yang merupakan bagian tak terpisahkan dari rangka bangunannya.

• Beban Hidup (life load): beban yang terjadi dari penghuni dan atau barang-barang yang dapat
berpindah atau pembebanan sebuah konstruksi akibat pemakaian/penggunaan.

• Beban Gempa (earthquaqe load): besarnya getaran yang terjadi di dalam struktur rangka
bangunan akibat adanya gerakan tanah oleh gempa, dihitung berdasarkan analisa dinamik.

• Beban Khusus: beban kerja yang antara lain berasal dari adanya selisih suhu, penurunan pondasi,
susut bahan.
Jenis Pekerjaan Konstruksi
KONSTRUKSI BANGUNAN
 GEDUNG
 RUMAH TINGGAL
 KANTOR
 PABRIK

KONSTRUKSI INFRASTRUKTUR
 INFRASTRUKTUR JALAN
 INFRASTRUKTUR JEMBATAN
 BENDUNGAN
 SALURAN IRIGASI

TAHAPAN PEKERJAAN PROYEK


 PERENCANAAN
 PERANCANGAN / DESAIN
 PENGADAAN PROYEK
 PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN
Jenis Bangunan
Menurut Tingkatannya
1. Bangunan tidak bertingkat
2. Bangunan bertingkat
(Penuh & Sebagian)

Menurut Ketinggiannya
1. Bangunan Rendah (<40 Meter)
2. Bangunan Tinggi (>40 Meter)

Menurut Jumlah Lantainya


1. Bangunan berlantai sedikit –
Low Rise (2-4 Lantai)
2. Bangunan berlantai sedang–
Mid Rise (5-10 Lantai)
3. Bangunan Pencakar Langit –
High Rise (> 10 Lantai)
Jenis Pekerjaan Konstruksi
KONSTRUKSI BANGUNAN
 GEDUNG
 RUMAH TINGGAL
 KANTOR
 PABRIK

KONSTRUKSI INFRASTRUKTUR
 INFRASTRUKTUR JALAN
 INFRASTRUKTUR JEMBATAN
 BENDUNGAN
 SALURAN IRIGASI

TAHAPAN PEKERJAAN PROYEK


 PERENCANAAN
 PERANCANGAN / DESAIN
 PENGADAAN PROYEK
 PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN
Klasifikasi jalan fungsional di Indonesia berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku
adalah:
• Jalan arteri, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani [angkutan] utama dengan
ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk (akses)
dibatasi secara berdaya guna.
• Jalan kolektor, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul
atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan
jumlah jalan masuk dibatasi.
• Jalan lokal, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat
dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk
tidak dibatasi.
• Jalan lingkungan, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan
dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.

Klasifikasi fungsional seperti ini diangkat dari klasifikasi di Amerika Serikat dan Canada. Di atas arteri masih ada Freeway
dan Highway.
Klasifikasi Saluran

• Saluran primer membawa air dari bangunan sadap menuju saluran


sekunder dan ke petak-petak tersier yang diairi.
• Saluran sekunder membawa air dari bangunan yang menyadap dari
saluran primer menuju petak-petak tersier yang dilayani oleh saluran
sekunder tersebut.
• Saluran tersier membawa air dari bangunan yang menyadap dari saluran
sekunder menuju petak-petak kuarter yang dilayani oleh saluran sekunder
tersebut.
• Saluran kuarter membawa air dari bangunan yang menyadap dari boks
tersier menuju petak-petak sawah yang dilayani oleh saluran sekunder
tersebut.

Fungsi Bangunan Bendungan

• Alat pembendung, bermaksud untuk mengatur elevasi muka air sesuai


dengan tinggi pelayanan yang direncanakan
• Perlengkapan jalan air melintasi tanggul, jalan atau bangunan lain
menuju saluran cabang. Konstruksinya dapat berupa saluran terbuka
ataupun gorong-gorong. Bangunan ini dilengkapi dengan pintu pengatur
agar debit yang masuk saluran dapat diatur.
• Bangunan ukur debit, yaitu suatu bangunan yang dimaksudkan untuk
mengukur besarnya debit yang mengalir .
Jenis Pekerjaan Konstruksi
KONSTRUKSI BANGUNAN
 GEDUNG
 RUMAH TINGGAL
 KANTOR
 PABRIK

KONSTRUKSI INFRASTRUKTUR
 INFRASTRUKTUR JALAN
 INFRASTRUKTUR JEMBATAN
 BENDUNGAN
 SALURAN IRIGASI

TAHAPAN PEKERJAAN PROYEK


 PERENCANAAN
 PERANCANGAN / DESAIN
 PENGADAAN PROYEK (TENDER/LELANG)
 PELAKSANAAN
 PENGAWASAN
KONSEP PEMILIHAN SISTEM STRUKTUR

ARSITEKTURAL FUNGSI

KEKUATAN /
STABILITAS
&
SISTEM
UTILITAS

EKONOMI
KEMUDAHAN
PELAKSANAA
N
Prinsip Struktur
 Struktur Bangunan Masif (Bearing
Walls). Ruang terbentuk oleh
bagian bangunan yang menerima
beban atau dengan kata lain
semua bangunan menerima
beban

 Struktur bangunan pelat dinding


sejajar (Parallel Bearing Walls).
Pada konstruksi ini hanya dinding-
dinding searah saja yang
menerima beban
(memanjang/melebar)

 Struktur Bangunan Rangka


(Skeleton). Bagian yang menerima
beban adalah kolom dan balok.
Struktur Kayu (wood structure)

Kelebihan Kekurangan
 Mudah Pengerjaannya  Mudah diserang oleh serangga
 Biaya relatif lebih murah  Mengandung air dan
 Sistem Knock-down berpengaruh besar terhadap
bentuk
 Aplikasi pada bangunan
rendah
 Mudah Terbakar
 Semi Permanen
Struktur Beton Bertulang (reinforced concrete structure)

Kelebihan Kekurangan
 Kuat dan Kokoh  Waktu pengerjaan lama
 Ketersediaan material  Biaya relatif mahal
banyak  Bentang ruangan terbatas
 Aplikasi pada Bangunan  Dimensi Struktur relatif besar
Tinggi
Struktur Baja (steel structure)

Kelebihan Kekurangan
 Cepat pengerjaannya  Diperlukan Tenaga Ahli
 Bentang Ruang Lebih Lebar  Relatif Mahal
 Dimensi struktur lebih  Tidak tahan api
ramping
 Struktur Lebih Fleksibel
Kegagalan Struktur
Gempa Padang - Indonesia
Kegagalan Struktur
Rana Plaza, Dhaka - Bangladesh
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai