Anda di halaman 1dari 10

MIKROTIK II

A. Indikator Pembelajaran
1. Mengkonfigurasi mode Bridge pada Router MikroTik
2. Mengkonfigurasi Static Routing pada Router MikroTik
3. Mengkonfigurasi Firewall pada Router MikroTik

B. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengkonfigurasi mode Switch dan Bridge pada Router Mikrotik
dengan tepat.
2. Peserta didik mampu mengkonfigurasi Static Routing pada Router Mikrotik dengan
tepat.
3. Peserta didik mampu mengkonfigurasi Firewall pada Router Mikrotik dengan tepat.

C. Alat dan Bahan


1. Sebuah komputer atau laptop bersistem operasi windows/linux/mac os
2. Virtual box atau VMware
3. Mikrotik.iso terbaru
4. Sistem Operasi (Linux/Windows/MacOS)
5. Winbox

D. Kegiatan Praktikum
1. Skenario Praktikum
Virtual Machine [eth1/internet source]
MikroTik2 MikroTik1

eth1 eth2 eth3


PC/Laptop Anda
PC2 PC1 eth2

Pada beberapa tahapan di praktikum ini terdapat langkah-langkah yang


menginstruksikan anda untuk mengisi jawaban. Jawablah dengan menggunakan font
yang diketik dengan warna biru dan untuk tulisan berwarna merah tidak perlu
dihapus.

2. Persiapan Alat dan Bahan


2.1. Siapkan host machine pada Virtual Machine di PC/Laptop anda, dengan ketentuan:
 2 MikroTik
 2 Komputer (OS bebas, RAM menyesuaikan OS yang digunakan dan
spesifikasi PC/Laptop Anda)
2.2. Konfigurasi Network pada MikroTik dan Komputer pada langkah sebelumnya
dengan ketentuan berikut:
 MikroTik1:
Adapter 1 = terhubung dengan Komputer/PC anda sebagai sumber internet [Bisa
menggunakan Bridged Adapter dan ditujukan ke adapter
PC/Laptop anda yang terhubung langsung dengan internet]
Adapter 2 = terhubung dengan PC1 [Internal Network]
Adapter 3 = terhubung dengan MikroTik2 [Internal Network]

 MikroTik2:
Adapter 1 = terhubung dengan MikroTik1 [Internal Network]
Adapter 2 = terhubung dengan PC2 [Internal Network]
 PC1: Terhubung langsung dengan MikroTik1 [Internal Network]
 PC2: Terhubung langsung dengan MikroTik2 [Internal Network]

2.3. Pastikan PC1 dan PC2 memiliki web browser atau aplikasi Winbox di dalamnya.

3. Konfigurasi Mode Bridge pada Router MikroTik


Pada tahapan ini, anda diinstruksikan untuk menghubungkan PC1 – MikroTik1 –
MikroTik2 – PC2 dengan menggunakan fitur bridge pada mikrotik, sehingga keempat
perangkat tersebut dapat terhubung secara logis dalam satu network
(192.168.1.0/24).

3.1. Pastikan PC1 dapat terhubung dengan MikroTik1 dan PC2 dengan MikroTik2
melalui Winbox atau Webfig.
3.2. Tetapkan IP PC1 dengan alamat 192.168.1.2/24.

3.3. Hubungkan PC1 dengan MikroTik1 melalui Winbox/Webfig, dan perhatikan


jumlah interface yang ada pada MikroTik1, catat nama interface dan MAC/Physical
Address-nya. [lampirkan screenshoot hasil pekerjaan anda dan jelaskan masing-
masing interface tersebut]

3.4. Melalui PC1, konfigurasi MikroTik1 dengan ketentuan sebagai berikut:


 Buat Bridge dengan nama bridge1.

 Tambahkan bridge port pada bridge1 yang diarahkan ke interface ether2 dan
ether3.

 Perhatikan bagian tab Hosts pada jendela Bridge! Identifikasi interface mana
saja yang terhubung (sebutkan nama interfacenya)! [lampirkan screenshoot hasil
pekerjaan anda]
3.5. Tetapkan IP PC2 dengan alamat 192.168.1.4/24.

3.6. Melalui PC2, konfigurasi MikroTik2 dengan ketentuan sebagai berikut:


 Buat Bridge dengan nama bridge2.

 Tambahkan bridge port pada bridge2 yang diarahkan ke interface ether1 dan
ether2.
 Perhatikan bagian tab Hosts pada jendela Bridge! Identifikasi interface mana
saja yang terhubung (sebutkan nama interfacenya)! [lampirkan screenshoot hasil
pekerjaan anda]

3.7. Pada tabs port, kolom role, terdapat dua jenis role pada interface yang dijadikan
mode bridge pada MikroTik, yaitu designated port dan root port. Jelaskan
perbedaan dari kedua role tersebut!

3.8. Jelaskan langkah-langkah/cara mengimplementasikan mode switch pada MikroTik1


dan MikroTik2 yang saat ini sedang anda gunakan!

3.9. Sebelum mengakhiri sesi Bridge pada MikroTik, lakukan penyimpanan konfigurasi
MikroTik (backup) dengan langkah-langkah: Files  Backup  Ketikan nama
“mode bridge” tanpa tanda petik  Backup

3.10. Di akhir sesi Bridge, lakukan reset configuration dengan langkah-langkah: System
 Reset Configuration  centang bagian “No Default Configuration”  Reset
Configuration  Yes

4. Konfigurasi Routing Static pada Router MikroTik


Pada tahapan ini, anda diinstruksikan untuk menghubungkan (PC1 – MikroTik1),
(MikroTik2 – PC2), dan (MikroTik1 – MikroTik2) dengan menggunakan routing
statis pada mikrotik, sehingga keempat perangkat tersebut dapat terhubung secara
logis (3 network yang berbeda).

4.1. Buatlah konfigurasi IP address pada perangkat sebagai berikut:


 MikroTik1
eth1: 10.10.10.1/24 atau mengikuti IP Bridged Adapter PC/Laptop Anda
eth2: 10.10.20.1/24
eth3: 10.10.30.1/24
 MikroTik2
eth1: 10.10.30.2/24
eth2: 10.10.40.1/24
 PC1  10.10.20.2/24
 PC2  10.10.40.2/24
[lampirkan screenshoot hasil konfigurasinya]

4.2. Lakukan pengujian untuk memastikan bahwa:


 MikroTik1 – PC1 saling terhubung
 MikroTik1 – MikroTik2 saling terhubung
 MikroTik2 – PC2 saling terhubung
[lampirkan screenshoot hasil pengujiannya]

4.3. Lakukan konfigurasi routing statis melalui IP  Routes, sehingga menghasilkan


nilai IP routes sebagai berikut:
Winbox PC1 Winbox PC2
berdasarkan daftar ip routes yang ada di Winbox PC1 dan Winbox PC2, jelaskan
maksud dari setiap konfigurasi ip route tersebut!

4.4. Lakukan pengujian untuk memastikan bahwa (pastikan tidak terblok firewall):
 PC1 – PC2 saling terhubung
 PC1 – Virtualbox Network Adapter PC/Laptop anda saling terhubung
 PC2 – Virtualbox Network Adapter PC/Laptop anda saling terhubung
[lampirkan screenshoot hasil pengujiannya]

4.5. Sebelum mengakhiri sesi Routing Statis pada MikroTik, lakukan penyimpanan
konfigurasi MikroTik (backup) dengan langkah-langkah: Files  Backup 
Ketikan nama “static routing” tanpa tanda petik  Backup

5. Konfigurasi Firewall pada Router MikroTik


Firewall merupakan layanan/fitur tentang manajemen paket data yang menuju/melewati
router berdasarkan rule yang telah didefinisikan oleh admin jaringan. Firewall dibuat
untuk meningkatkan keamanan jaringan komputer.
Buat konfigurasi firewall dengan langkah-langkah sebagai berikut:

5.1. Pada Winbox PC1, IP  Firewall  Fire Ruless  klik tanda + untuk menambah
rule Firewall.
5.2. Pada jendela New Rule Firewall, pilih chain = input, protocol = icmp, dan In.
Interface = ether3, lalu berpindah ke tab Action dan pilih action = drop.
5.3. Pada PC2, cobalah untuk melakukan ping dengan tujuan MikroTik1 dan PC1.
Mengapa demikian? apakah itu protocol ICMP? [lampirkan screenshoot hasil
pengujiannya]

E. Studi Kasus
1. Agar dapat terhubung dengan internet, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pada PC1 dan PC2, pastikan gateway sudah diberikan secara tepat dan DNS Server
terisi 8.8.8.8 (google)
b. Pada MikroTik1 & MikroTik2, pastikan DNS Server telah terisi: IP  DNS Server
c. Pada MikroTik1 & MikroTik2, pastikan IP Firewall Nat telah terisi: IP  Firewall
 NAT, kemudian tambahkan konfigurasi: Chain = srcnat, Out. Interface = ether1,
Action = masquerade

2. Lakukan pengujian untuk memastikan PC1, MikroTik1, PC2, dan MikroTik2 dapat
terhubung dengan internet (ping ke google.com atau 8.8.8.8).
[lampirkan screenshoot hasil pengujiannya]

3. Perhatikan langkah 4.5. Pada IP Firewall NAT, konfigurasi chain memiliki dua jenis,
yaitu srcnat dan dstnat. Jelaskan perbedaannya dan bagaimana cara penggunaannya!

Anda mungkin juga menyukai