Anda di halaman 1dari 33

KELOMPOK 1:

1. Linda Tri Musdayanti


2. Dyah Ayu Lestari Kusuma Putri
3. Nur Aisyah Oktavia

JUDUL: Pengembangan Media Pembelajaran Siswa Disabilitas Tuna Netra di Sekolah Inklusi
Variabel Aspek/Alasan Memilih/Urgensi
Sekolah Inklusi 1. Sekolah inklusi adalah sekolah yang memberikan pendidikan
untuk anak berkebutuhan khusus (abk). Di sekolah ini, baik anak yang
berkebutuhan khusus maupun tidak, akan belajar di kelas yang sama
dan mendapat pendidikan yang serupa.
2. Sekolah inklusi harus menerima dan mengakomodasi semua anak,
tanpa adanya perbedaaan secara fisik, intelektual, sosial, emosional,
bahasa, atau kondisi lain, termasuk anak penyandang disabilitas
dengan penyediaan fasilitas yang lengkap, guru pendamping dan lain –
lain.
3. Sekolah inklusi mengadakan seminar – seminar dengan guru
sekolah luar biasa yang sudah berbasis teknologi terkait media
pembelajaran apa yang cocok bagi disabilitas tuna netra di sekolah
inklusi.
4. Pemberian wawasan atau pelatihan terkait disabilitas, kebutuhan
disabilitas, fasilitas disabilitas dan lain – lain untuk guru yang ada di
sekolah inklusi.
Siswa Disabilitas 1. Siswa disabilitas tuna netra merupakan seseorang yang mengalami
hambatan dalam indra penglihatannya dan terbagi menjadi dua yaitu
Tuna Netra
low vision dan total blind
2. Hilang nya pengalaman visual yang menyebabkan siswa tunanetra
kurang mampu melakukan orientasi lingkungan. Sehingga tidak
seperti anak-anak normal, anak tunanetra harus belajar bagaimana
berjalan dengan aman dan efisien dalam suatu lingkungan dengan
berbagai keterampilan, orientasi dan mobilitas.
Pengembangan 1. Pengembangan media pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan untuk menghasilkan suatu media pembelajaran berdasarkan
Media
teori pengembangan yang telah ada.
Pembelajaran 2. Pengembangan media pembelajaran bertujuan untuk Menghemat
waktu belajar dan memudahkan pemahaman materi pelajaran.
3. Media pembelajaran digunakan sesuai dengan kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang telah dibuat guru. Contoh media pembelajaran
yang sesuai dengan tuna netra yaitu : globe timbul, peta timbul, alat –
alat musik, sempoa, miniature, kamus braille, komputer atau laptop
dan lain – lain.
LATAR BELAKANG
Sekolah inklusi adalah sekolah yang memberikan pendidikan untuk anak berkebutuhan
khusus (abk). Di sekolah ini, baik anak yang berkebutuhan khusus maupun tidak, akan belajar di
kelas yang sama dan mendapat pendidikan yang serupa. Sekolah inklusi harus menerima dan
mengakomodasi semua anak, tanpa adanya perbedaaan secara fisik, intelektual, sosial,
emosional, bahasa, atau kondisi lain, termasuk anak penyandang disabilitas dengan penyediaan
fasilitas yang lengkap, guru pendamping dan lain – lain. Jamilah Candra Pratiwi (2015:3)
menyimpulkan kehadiran sekolah inklusi merupakan upaya untuk menghapus pemikiran
masyarakat mengenai anak disabilitas yang harus sekolah di sekolah khusus juga. Dengan
adanya sekolah ini anak – anak disabilitas dapat bersekolah di sekolah reguler layaknya anak
normal.
Anak disabilitas adalah anak yang mengalami kelainan pada satu atau lebih organ tubuh,
sehingga mengakibatkan gangguan pada fungsi tubuh. Jenis – jenis disabilitas bisa dari sensorik,
mental, intelektual dan fisik. Penyandang disabilitas fisik mengalami keterbatasan akibat
gangguan pada fungsi tubuh, salah satunya adalah gangguan pada indra pengelihatan. Harsana
Sasraningrat (1981, 169) menyatakan tunanetra adalah suatu kondisi indra penglihat yang tidak
berfungsi sebagaimana mestinya yang disebabkan karena kerusakan pada mata, syaraf optic dan
atau bagian otak yang mengolah stimulus visual. Pada tahun 2017 di Lokadata tercatat 3.800
siswa penyandang disabilitas tuna netra mengalami hilangnya pengalaman visual yang
menyebabkan siswa tunanetra kurang mampu melakukan orientasi lingkungan. Oleh karena itu
peserta didik membutuhkan media pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi inti dan
kompetensi dasar di sekolah inklusi.
Media pembelajaran memiliki jenis – jenis yang beraneka ragam dan dapat dimanfaatkan
sebaik – baiknya dalam pembelajaran dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Faktor yang
harus dipertimbangkan dalam memilih media pembelajaran antara lain : jenis kemampuan yang
akan dicapai sesuai dengan tujuan, kegunaan dari berbagai jenis media pembelajaran itu sendiri,
kemampuan guru menggunakan suatu jenis media pembelajaran, fleksibilitas, tahan lama, dan
kenyamanan media pembelajaran. Contoh media pembelajaran yang sesuai dengan tuna netra
yaitu : globe timbul, peta timbul, alat – alat musik, sempoa, miniature, kamus braille, komputer
atau laptop dan lain – lain.

KELOMPOK 2:
1. Muhamad Lutfi Khakim
2. Muhammad Alif Fahreza Al Rafi
3. Razita Irdina Febria Ningtyas

JUDUL: Strategi Komunikasi Dosen melalui Pemanfaatan Media Telegram untuk Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran Daring selama Pandemi Covid-19
Variabel Aspek/Alasan Memilih/Urgensi
Strategi 1. Strategi komunikasi merupakan paduan antara perencanaan
Komunikasi komunikasi (communication planning) dengan manajemen
komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
2. Strategi komunikasi mencakup segala sesuatu yang dibutuhkan
untuk menjalankan program komunikasi kepada khalayak sasaran
guna mencapai tujuan yang diharapkan.
3. Strategi komunikasi adalah perencanaan dalam penyampaian pesan
melalui kombinasi berbagai unsur komunikasi seperti frekuensi,
formalitas, isi dan saluran komunikasi sehingga pesan yang
disampaikan mudah diterima dan dipahami serta dapat mengubah
sikap atau perilaku sesuai dengan tujuan komunikasi.
4. Strategi komunikasi harus disusun secara sistematis, sebagai upaya
merubah pengetahuan, sikap dan tingkah laku khalayak atau
sasaran. 
Dosen 1. Dosen adalah pendidik profesional yang bekerja di satuan
pendidikan tinggi tertentu. 
2. Dosen bertugas mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, juga seni melalui Tri Dharma Pendidikan
Tinggi.
3. Dosen dituntut melakukan kreativitas dlam mengajar, dosen
dituntut untuk disiplin dan inovatif, dosen hendaknya selalu
antusias dan tulus dalam mengajar, juga mengasah terus
pengetahuan.
Media Telegram 1. Media adalah alat yang fungsi utamanya merangsang pikiran,
perasaan, minat, perhatian, persetujuan, penolakan, dan
pengetahuan.
2. Telegram adalah sebuah aplikasi layanan pengirim pesan instan
multiplatform berbasis awan yang bersifat gratis dan nirlaba.
3. Fokus utama dari aplikasi Telegram adalah kecepatan pengiriman
pesan dan keamanannya dari segala aspek. 
4. Sebagai sarana media komunikasi yang mendukung
proses pembelajaran, penggunaan telegram adalah sumber
komunikasi yang memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan
informasi melalui kelompok.
Kualitas 1. Kualitas adalah ukuran baik buruknya sesuatu, kadar, mutu,
Pembelajaran derajad/taraf (kepandaian/ kecakapan, dan sebagainya).
2. Pembelajaran adalah suatu upaya untuk mengubah tingkah laku
siswa ke arah yang lebih baik.
3. Kualitas pembelajaran adalah tingkat pencapaian tujuan
pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran yang di dalamnya
dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya kemampuan guru
dalam mengelola pembelajaran, di mana pencapaian tujuan
pembelajaran berupa peningkatan aktivitas siswa, pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang dapat dilihat dari peningkatan hasil
belajar dalam proses pembelajaran.
4. Kualitas pembelajaran adalah tingkat baik buruknya guru dalam
membimbing peserta didik dalam proses belajar.
5. Kualitas pembelajaran dapat mengukur sejauh mana tingkat
pencapaian hasil dari tujuan pembelajaran itu sendiri. 
Pemebelajaran 1. Pembelajaran adalah suatu upaya untuk mengubah tingkah laku
Daring siswa ke arah yang lebih baik.
2. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar
dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan
pada peserta didik. 
3. Daring adalah singkatan dari “dalam jaringan” atau dalam bahasa
Inggris dikenal sebagai online.
4. Daring bisa juga diartikan sebagai suatu keadaan komputer yang
saling bertukar informasi, karena sudah terhubung ke sebuah
internet.
5. Pembelajaran daring adalah metode belajar yang menggunakan
model interaktif berbasis internet dan Learning Manajemen System
(LMS). Seperti menggunakan Zoom, Google Meet, dan lainnya. 
6. Pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem
pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan
siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan
internet. 
7. Pembelajaran secara daring memiliki tantangan dalam pengawasan
agar peserta didik terus melakukan kegiatan belajar mengajar
sesuai dengan waktu belajar tatap muka.
8. Pembelajaran daring merupakan sebuah cara terbaru dengan
bentuk penyampaian pembelajaran konvensional dengan
memanfaatkan berbagai perangkat elektronik sebagai media
pembelajaran dalam menyampaikan materi.
Pandemi Covid 1. Pandemi sendiri merupakan sebuah epidemi yang telah menyebar
19 ke berbagai benua dan negara, umumnya menyerang banyak
orang. 
2. Pandemi merupakan wabah penyakit yang menjangkit secara
serempak dimana-mana, meliputi daerah geografis yang luas.
3. Pandemi juga merupakan penyakit yang harus sangat diwaspadai
oleh semua orang, karena penyakit ini menyebar tanpa disadari.
4. Coronavirus Disease (Covid-19) merupakan salah satu penyakit
menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan
dan dikenal sebagai sindrom pernafasan akut atau parah virus
corona 2 (SARSCoV-2).
5. Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus,
yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. 
6. Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit pada manusia dan hewan.
7. Pandemi Covid-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit
koronavirus 2019 (Bahasa Inggris: Coronavirus disease 2019,
disingkat Covid-19) di seluruh dunia untuk semua Negara.
8. WHO (World Health Organization atau Badan Kesehatan Dunia)
secara resmi mendeklarasikan virus corona (COVID-19) sebagai
pandemi pada tanggal 9 Maret 2020 yang pada umumnya virus
corona menyebabkan gejala yang ringan atau sedang, seperti
demam dan batuk, dan kebanyakan bisa sembuh dalam beberapa
minggu. Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). 

LATAR BELAKANG
Setelah WHO mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi global, maka Pemerintah
Indonesia melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan mengeluarkan surat
edaran/instruksi kepada sekolah dan universitas untuk melakukan proses belajar-mengajar di
rumah yang disebut sebagai belajar di rumah (study from home). Pada tahun 2018 Menteri
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, mendorong perguruan tinggi
dalam negeri untuk mulai menerapkan perkuliahan jarak jauh secara daring atau online. Hal ini
menjadi salah satu langkah yang harus ditempuh untuk bersaing di era revolusi industri
sekaligus memberi kesempatan bagi lebih banyak orang untuk memperoleh akses ke
pendidikan tinggi.
Karena pandemi Covid-19, universitas telah ditutup dan belum tahu berapa lama ini
akan berlangsung. E-learning menjadi sangat penting. Dosen telah diminta untuk
menyelesaikan silabus mereka dan terus mengajar, dan melaksanakan ujian, dari jarak jauh.
Muncul pertanyaan dalam diri penulis, apakah dosen dan mahasiswa siap menghadapi situasi
seperti ini? Beralihnya perkuliahan tatap muka menjadi kuliah daring tentunya memerlukan
proses adaptasi yang tidak sederhana. Dosen dan mahasiswa dituntut untuk mempelajari cara
menggunakan metode belajar online atau e-learning, juga harus dapat menggunakan platform
rapat seperti zoom atau skype, google meet, dan sejenisnya.
Belum lagi tantangan lain untuk diatasi. Beberapa mahasiswa tanpa akses internet yang
dapat diandalkan untuk berpartisipasi dalam pembelajaran online, kesenjangan ini terlihat di
seluruh negeri, termasuk juga di Jakarta. Selain permasalahan dari segi teknologi,
permasalahan lainnya yang tidak bisa diabaikan adalah masalah berkomunikasi antara dosen
dan mahasiswa terutama dalam menyampaikan materi kuliah. Komunikasi dikatakan efektif
jika antara pelaku komunikasi yaitu komunikator dan komunikan memiliki frame of reference
dan field of experience yang sama. Dalam berkomunikasi kita harus memiliki strategi yang
cocok untuk menyampaikan pesan yang akan kita berikan kepada khalayak diluar sana.
Pastinya strategi ini dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Strategi komunikasi mencakup segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menjalankan
program komunikasi kepada khalayak sasaran guna mencapai tujuan yang diharapkan. Strategi
komunikasi dalam program komunikasi membutuhkan suatu cara yang cocok agar tujuan dari
program itu tercapai (Widodo dan Permatasari, 2020). Merujuk pada artikel jurnal
Communication Theory: An Underrated Pillar on Which Strategic Communication Rests yang
ditulis oleh Betteke van Ruler: Strategi komunikasi “tidak boleh terbatas pada pesan formal,
sementara tindakan juga mengandung arti dan, oleh karena itu, harus menjadi bagian dari
komunikasi strategis." Proses komunikasi strategis biasanya adalah proses komunikasi yang
mengikuti dari rencana strategis organisasi dan berfokus pada peran komunikasi dalam
memungkinkan tujuan dan sasaran strategis organisasi." (Paul, 2011; Holtzhausen and Zerfass
2015). “Komunikasi strategis adalah praktik komunikasi yang disengaja dan bertujuan yang
dilakukan oleh agen komunikasi di ruang publik atas nama entitas komunikatif untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan” (Holtzhausen & Zerfass, 2013).
Media komunikasi adalah segala sarana yang dipergunakan untuk memproduksi,
mereproduksi, mendistribusikan atau menyebarkan dan menyampaikan informasi, untuk itu
media komunikasi sangat berperan dalam kehidupan masyarakat. Proses pengiriman informasi
di zaman modern ini sangat canggih, sehingga teknologi telekomunikasi paling dicari untuk
menyampaikan atau mengirimkan informasi ataupun berita karena teknologi telekomunikasi
semakin berkembang, semakin cepat, tepat, akurat, mudah, murah, efektif dan efisien.
Sedangkan media komunikasi dalam pendidikan dan pembelajaran diantaranya, media berbasis
manusia, media berbasis cetakan, media berbasis visual, media berbasis Audio-Visual, media
berbasis computer, dan pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar. Dalam hal ini
komunikasi memiliki peranan penting dalam pengajaran, agar komunikasi antara pendidik dan
peserta didik berlangsung baik dan informasi yang disampaikan pendidik dapat diterima
peserta didik, pendidik perlu menggunakan media pembelajaran.
Keberadaan komunikasi memegang peranan penting dalam pengajaran. Hal ini
mengingat komunikasi antara dosen dan mahasiswa berlangsung baik dan informasi yang
disampaikan dosen dapat diterima mahasiswa, dosen perlu menggunakan media pembelajaran,
dan jika melihat manfaat media komunikasi dalam pendidikan dan pembelajaran diantaranya;
membantu proses belajar untuk mencapai tujuan belajar, memotivasi mahasiswa, menyajikan
informasi dengan muda, merangsang diskusi, mengarahkan kegiatan siswa, melaksanakan
latihan dan ulangan, menguatkan belajar, memberikan pengalaman simulasi (Jamalludin,
2015). Media komunikasi memberikan nilai manfaat yang lebih sehingga pendidikan memiliki
nilai guna yang positif bagi hidup dan kehidupan.
Komunikasi sebagai ilmu, di mana struktur ilmu (pengetahuan) itu sendiri mencakup
aspek epistemologis, ontologis, aksiologis (Ilhamsyah, 2014). Sedangkan jika ditinjau kembali,
bahwa komunikasi pendidikan dapat diartikan sebagai komunikasi yang terjadi dalam suasana
pendidikan. Dengan demikian komunikasi pendidikan merupakan proses perjalanan pesan atau
informasi yang merambah bidang atau peristiwa-peristiwa pendidikan. Dalam lingkup ini
komunikasi tidak lagi bebas tetapi dikendalikan dan dikondisikan untuk tujuan-tujuan
pendidikan.
Dalam dunia pendidikan, komunikasi menjadi kunci yang cukup determinan dalam
mencapai tujuan. Hal ini disebabkan karena betapa pun pandai dan luas pengetahuan seorang
pendidik, jika tidak mampu mengkomunikasikan pikiran, pengetahuan dan wawasannya
dengan baik, tentu tidak akan mampu memberikan transformasi pengetahuannya pada para
siswanya. Sedangkan media komunikasi merupakan medium yang berguna sebagai perantara
yang mengantar informasi dari sumber dan penerima. Contoh dari media komunikasi
diantaranya, televisi, film, radio, foto, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-
bahan cetakan. Dalam hal ini, media pendidikan merupakan salah satu pendukung yang efektif
dalam membantu terjadinya proses belajar, sehingga pada proses pembelajaran, media
pengajaran merupakan wadah dan penyalur pesan dari sumber pesan, dalam hal ini guru,
kepada penerima pesan, dalam hal ini siswa (Umar & Jurai, 2014). Dalam batasan yang lebih
luas, Miarso memberikan batasan media pengajaran sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga
mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa (Miarso, 2011). Dengan melihat betapa
pentingnya posisi media komunikasi dalam dunia pendidikan, maka tuntutan untuk
menindaklanjuti pengetahuan dalam aspek manfaatnya sangat banyak diantaranya melalui
penelitian, artikel, makalah, paper. Apapun tulisan ini sebagai salah satu aspek dalam
penelitian hanya memfokuskan pada manfaat media komunikasi dalam pendidikan dan
pengajaran.
Salah satu media komunikasi yang kerap digunakan dalam pembelajaran adalah media
online, seperti WhatsApp, email, classroom dan juga telegram. Kehadiran telegram membuat
perubahan yang signifikan karena memudahkan warganet untuk melakukan berbagai aktifitas
dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki telegram sekaligus merubah cara
pandang seseorang menjadi berwawasan global dalam menyikapi hal-hal yang berhubungan
dengan pembelajaran apalagi jika sebagai warga digital harus mampu memanfatkan perubahan
ini tepat guna dan bertanggung jawab. Telegram dirancang untuk memudahkan pengguna
saling berkirim pesan teks, audio, video, gambar dan sticker dengan aman (Fahana & Ridho,
2018).
Untuk itu, penggunaan telegram sebagai media komunikasi dalam pembelajaran
menjadi salah satu solusi di tengah kondisi yang mengharuskan pembelajaran tatap muka
diganti dengan pembelajaran online. Merujuk kepada latar belakang masalah di atas, maka
artikel ini ingin melihat bagaimana penggunaan telegram sebagai media komunikasi dalam
pembelajaran. Tujuan dari artikel ini adalah guna mendapatkan gambaran proses komunikasi
dalam pembelajaran dengan memanfaatkan media komunikasi telegram serta melihat
efektivitas penggunaan media telegram dalam memberikan akses kemudahan bagi mahasiswa
dalam mengikuti pembelajaran di Universitas Negeri Malang.

KELOMPOK 3:
1. Reza Maulidin Hidayatullah
2. Naufal Fikri Amrillah
3. Muhammad Aslam Bahris

JUDUL: Pengembangan Media Pembelajaran pada Bengkel Mesin di UM


Variabel Aspek/Alasan Memilih/Urgensi
Bengkel Mesin 1. Bengkel Mesin UM merupakan sarana yang digunakan oleh
UM Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin untuk melakukan kegiatan
praktikum di Universitas Negeri Malang
2. Bengkel Mesin UM berfungsi sebagai media pembelajaran Jurusan
Teknik Mesin di Universitas Negeri Malang
3. Bengkel Mesin UM berisi semua alat nyata yang digunakan untuk
kegiatan praktikum Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Masalah 1. Pembelajaran praktikum teknik mesin merupakan pembelajaran


Pembelajaran yang berbasis praktik dengan menerapkan teori-teori yang sudah
Praktikum diterima
Teknik Mesin 2. Pembelajaran praktikum berfungsi untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman mahasiswa Teknik mesin mengenai materi yang
diterima
3. Masalah pembelajaran praktikum Teknik mesin adalah kurang
tepatnya penggunaan media pembelajaran yang digunakan di
bengkel mesin sehingga mahasiswa tidak dapat memahami dan
melakukan kegiatan praktik dengan baik dan benar

Pengembangan 1. Media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan untuk


Media menunjang proses belajar mengajar
Pembelajaran 2. Media pembelajaran berfungsi untuk melaksanakan dan
memvisualisasi/menggambarkan suatu materi yang sulit dipahami
3. Media pembelajaran dapat disebut sebagai sarana komunikasi
dalam bentuk cetak maupun pandang dengar beserta perangkat
kerasnya.

LATAR BELAKANG
Bengkel adalah Tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan/ pemeliharaan,
perakitan, modifikasi alat dan mesin, tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin.
Bengkel adalah tempat yang digunakan untuk merawat dan memperbaiki mesin-mesin, maupun
peralatan (Corder, 1994). Menurut Yoga (2013), bengkel merupakan suatu usaha jenis wirausaha
kecil dan menengah yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan perbaikan, baik itu sepeda
motor atau mobil. Usaha bengkel sepeda motor adalah usaha yang melakukan perbaikan sepeda
motor agar dapat kembali berjalan dengan baik sesuai dengan keinginan pemilik atau bentuk asli
dari sepeda motor tersebut (Yuda, 2015). Fungsi bengkel adalah sebagai tempat perawatan,
perbaikan, dan penggantian komponen sistem sebuah mesin maupun peralatan lainnya. Bengkel
Mesin Universitas Negeri Malang merupakan tempat yang digunakan untuk Mahasiswa Teknik
Mesin Universitas Negeri Malang untuk melakukan praktikum, di tempat tersebut memiliki
banyak fasilitas yang cukup mumpuni sehingga mahasiswa pun dapat melakukan kegiatan
praktikum dengan efisien dan sesuai dengan teori yang diterima.
Pembelajaran yang diterapkan dalam praktikum merupakan pembelajaran yang
sebelumnya telah diterima oleh mahasiswa dalam kelas teori sehingga hal tersebut bisa menjadi
pegangan untuk mahasiswa dalam melakukan praktikum agar dapat dilakukan dengan baik dan
benar. Menurut Sagala (2010: 61), pembelajaran merupakan membelajarkan peserta didik
menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar, merupakan penentu utama keberhasilan
pendidikan. Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan oleh pihak guru
sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik. Menurut Sudjana (2012: 28),
pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat
menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Sedangkan Menurut Hernawan (2013:
9), pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses komunikasi transaksional yang
bersifat timbal balik, baik antara guru dengan peserta didik, maupun antara peserta didik dengan
peserta didik lainnya, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Agar pemahaman yang diterima oleh mahasiswa dapat diterima dengan baik maka
diperlukan suatu media pembelajaran yang efisien dan mudah dicerna sehingga nantinya tidak
terjadi sebuah kesalahpahaman dalam mengartikan teori dan mahasiswa bisa melakukan kegiatan
praktikum dengan baik. Oleh sebab itu, dengan memberikan fasilitas / media pembelajaran yang
baik dan memadai maka masalah dalam pembelajaran dapat teratasi. Seperti contoh saat di
bengkel mesin UM, perlu adanya alat dan bahan praktikum yang lengkap agar teori yang
disampaikan oleh dosen dapat dipraktikan secara langsung oleh Mahasiswa sehingga mahasiswa
tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Mesin dan peralatan semuanya sebagai sarana
untuk terselenggaranya PBM (proses belajar mengajar) di laboratorium atau di bengkel kerja.
Keduanya mempunyai kedudukan yang sama di tempatnya masing-masing dan mempunyai
kemiripan dalam fungsi. Media pembelajaran pada bengkel yang perlu dikembangkan antara lain
: ruangan, alat dan bahan bengkel (sparepart), gudang, dll. Dengan mengembangkan media
pembelajaran tersebut maka proses belajar mengajar peserta didik / mahasiswa dapat berjalan
lancar dan baik.

KELOMPOK 4:
1. Muhammad Ahsanu Amala
2. Muhammad Anas Nasrullah
3. Muhammad Shalahuddin Amrullah

JUDUL: Pengembangan Aplikasi Simulasi untuk Mahasiswa Teknik Mesin


Variabel Aspek/Alasan Memilih/Urgensi
Mahasiswa Teknik 1. Mahasiswa adalah seseorang yang sedang belajar di perguruan
Mesin tinggi.
2. Teknik Mesin adalah suatu disiplin ilmu teknik yang
menggabungkan fisika teknik dan prinsip-prinsip matematika
dengan ilmu material (bahan) untuk mendesain, menganalisa,
dan membuat serta mempertahankan sistem mekanis.
3. Teknik Mesin merupakan salah satu bidang ilmu teknik yang
paling tua di dunia. Beberapa bidang ilmu yang menjadi inti dari
Teknik Mesin adalah mekanika, dinamika, termodinamika, ilmu
material, analisa struktur, dan kelistrikan.
Masalah yang 1. Masalah didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan
dihadapi mahasiswa yang belum sesuai dengan yang diharapkan.
Teknik Mesin 2. Masalah yang dihadapi oleh mahasiswa Teknik mesin muncul
ketika terjadi pandemi.
3. Masalah mahasiswa Teknik mesin terdapat pada praktikum –
praktikum yang membutuhkan alat yang cukup mahal dan
kurang bisa memahami jika hanya dari penjelasan.
Pengembangan 1. Pengembangan aplikasi adalah proses yang dilakukan oleh
Aplikasi Simulasi seseorang ataupun kelompok untuk membuat rangkaian aplikasi
hingga menjadi aplikasi siap pakai.
2. Aplikasi simulasi adalah aplikasi yang dapat memudahkan kita
praktik karena dibuat berdasarkan proses nyata
3. Pengembangan aplikasi simulasi telah diajarkan pada beberapa
mahasiswa di jurusan Teknik Pengembangan aplikasi simulasi
bertujuan untuk mencapai kondisi mendekati nyata dalam suatu
praktik

LATAR BELAKANG
Mahasiswa adalah seseorang yang sedang belajar di perguruan tinggi. Menurut Taufik,
mahasiswa adalah mereka yang sedang belajar di perguruan tinggi. Dalam fakulatas teknik di
universitas, terdapat beberapa jurusan yang salah satunya adalah teknik Mesin. Teknik Mesin
adalah suatu disiplin ilmu teknik yang menggabungkan fisika teknik dan prinsip-prinsip
matematika dengan ilmu material (bahan) untuk mendesain, menganalisis, dan membuat serta
mempertahankan sistem mekanis. Teknik Mesin merupakan salah satu bidang ilmu teknik yang
paling tua di dunia. Beberapa bidang ilmu yang menjadi inti dari teknik mesin adalah mekanika,
dinamika, termodinamika, ilmu material, analisis struktur, dan kelistrikan.
Pada saat ini, mahasiswa teknik mesin mengalami beberapa masalah yang muncul karena
adanya Pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit
coronavirus (disingkat Covid-19) di seluruh dunia. Wabah Covid-19 diduga menyebar di antara
masyarakat terutama melalui pernafasan sehingga mudah sekali dalam penyebaran virusnya.
Pandemi Covid-19 ini memaksa pemerintah menerapkan peraturan pembatasan pemberlakuan
kegiatan masyarakat tanpa terkecuali. Masalah yang dihadapi oleh mahasiswa teknik mesin
adalah pelaksanaan mata kuliah praktikum secara daring yang seharusnya dilakukan secara
luring. Masalah mahasiswa teknik mesin terdapat pada praktikum-praktikum yang membutuhkan
alat yang cukup mahal dan kurang bisa memahami jika hanya dari penjelasan instruktur.
Oleh karena itu, dikembangkannya aplikasi simulasi yang bertujuan untuk memudahkan
mahasiswa praktik karena dibuat berdasarkan proses nyata. Proses pengembangnnya sering
dilakukan dalam bentuk kelompok atau perorangan untuk membuat rangkaian aplikasi hingga
menjadi aplikasi siap jadi. Dalam aplikasi ini mahasiswa dapat melakukan praktik dari rumah
karena mahaiswa dapat melakukan pembongkaran mesin, motor dan sebagainya hanya melalui
aplikasi ini. Alat – alat dalam pembongkaran pun sudah lengkap dalam aplikasi jadi mahasiswa
tidak perlu pusing jika kekurangan biaya dalam praktik nyata karena kekurangan alat. Oleh
karena itu, aplikasi simulasi ini diharapkan dapat memudahkan mahasiswa dalam proses
pembelajaran.

KELOMPOK 5:
1. Dena Hidayat
2. Atha I’zaz Allaudin
3. Muhammad Misbahudin Daffa Kuswanto
JUDUL: Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris Menggunakan Media Gadget Berbasis
Aplikasi
Variabel Aspek/Alasan Memilih/Urgensi
Kemampuan 1. di zaman modern ini, belajar bahasa Inggris itu sangat penting,
Bahasa Inggris terutama dalam hal pendidikan.
2. kemampuan merupakan potensi yang ada berupa kesanggupan,
kecakapan, kakuatan kita berusaha dengan diri sendiri.
3. Kemampuan bahasa inggris merupakan kesanggupan atau kecakapan
kita mampu menggunakan bahasa inggris
4. bahasa inggris merupakan bahasa internasional
5. bahasa yang dipakai jika kita pergi ke luar negeri agar dapat dengan
mudah dipahami oleh warga asing
6. mampu berbahasa inggris merupakan nilai lebih bagi seseorang yang
tinggal dengan di negara yang bukan berbahasa inggris
7. inggris merupakan salah satu negara paling maju di benua Eropa

Media 1. Media adalah sarana atau alat yang digunakan untuk menyampaikan


Pembelajaran pesan dari pengirim kepada penerima pesan, dengan tujuan
meningkatkan pemahaman penerima pesan.
2. Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar
mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa untuk
belajar.
3. Media pembelajaran memiliki banyak jenis seperti; media
pembelajaran cetak, audio viual, serta multimedia interaktif.
4. Media pembelajaran dapat mempertinggi proses dan hasil pengajaran
adalah tentang taraf berfikir siswa. Hal tersebut juga sejalan dengan
teori perkembangan mental piaget, yang menambahkan bahwa terdapat
tahap perkembangan mental seorang individu

Gadget sebagai 1. Gadget adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang
Media artinya perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus.
Pembelajaran 2. Media pembelajaran berbasis gadget atau disebut dengan mobile
learning adalah salah satu bagian model pembelajaran elektronik atau
biasa disebut e-learning.
3. Penggunaan gadget sebagai media pembelajaran dapat mendukung
peningkatan media pembelajaran.
4. gadget merupakan sebuah inovasi dari teknologi terbaru dengan
kemampuan yang lebih baik dan fitur terbaru yang memiliki tujuan
maupun fungsi lebih praktis dan juga lebih berguna.
5. Gadget dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan
dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu
untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton
dan tidak membosankan.

Aplikasi sebagai 1. Aplikasi adalah program yang dibuat oleh pemakai yang ditujukan
Media untuk melakukan suatu tugas khusus
Pembelajaran 2. Aplikasi juga diartikan sebagai penggunaan atau penerapan suatu
konsep yang menjadi pokok pembahasan.
3. Aplikasi sebagai media pembelajaran sudah banyak dipakai saat ini
karena mudah digunakan kapan saja dan dimana saja.
4. Aplikasi sebagai media pembelajaran ini sering disebut sebagai
computer assisted instruction (pembelajaran dengan bantuan
komputer)

LATAR BELAKANG
Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang dipakai sebagai alat komunikasi
yang bersifat universal, yang artinya bahasa penghubung antar negara di seluruh dunia.
Peningkatan bahasa Inggris ini dari tahun. Apalagi di zaman yang modern ini pengaruh
globalisasi yang membuat banyak pertukaran budaya yang salah salah satunya bahasa Inggris
membuat kita diusahakan mampu berbahasa Inggris. Pengaruh globalisasi serta zaman yang
modern tersebut memberi pengaruh terhadap bahasa Inggris terutama pada media pembelajaran
bahasa Inggris.
Zaman yang modern dan pengaruh globalisasi memberikan dampak yang positif tentang
media pembelajaran. Menurut Heinich dalam Rudi Susilana (2007:6) media merupakan alat
perantara saluran komunikasi antara pemberi pesan dengan penerima pesan, sedangkan
pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh
pengetahuan dari berbagai sumber belajar (Rudi Susilana dan Cepi Riyana, 2007:5). Dari
pernyataan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah seperangkat
alat atau wadah untuk menyampaikan pesan informasi yang berupa materi pelajaran secara
efektif sehingga dapat menumbuhkan minat belajar siswa dan tercapainya tujuan pembelajaran.
Oleh karena itu, dengan meningkatkan media pembelajaran, akan sangat mudah bagi kita untuk
cepat faham tentang materi yang disampaikan dan hal itu sangat penting.
Salah satu cara untuk meningkatkan media pembelajaran ini adalah dengan pemanfaatan
gadget sebagai media pembelajaran bahasa Inggris. Sanjaya dan Wibowo (dalam Manumpil,
2015:2) menyatakan gadget merupakan sebuah inovasi dari teknologi terbaru dengan
kemampuan yang lebih baik dan fitur terbaru yang memiliki tujuan maupun fungsi lebih praktis
dan juga lebih berguna. Di zaman yang modern ini hampir semua orang memiliki gadget. Itu
merupakan suatu hal yang dapat kita manfaatkan agar pemanfaatan gadget ini bisa dipakai
sebagai media pembelajaran.
Dengan semakin majunya teknologi ini, penggunaan gadget sudah tidak terlalu
difokuskan untuk alat komunikasi saja. Contohnya seperti gadget sebagai media pembelajaran
yang sudah mulai banyak dipakai oleh banyak orang untuk mendapatkan ilmu yang sulit atau
tidak didapat di sekolah atau institusi pendidikan. Hal ini membuat gadget atau gawai
memberikan dampak positif dalam penggunaannya.
Gadget sebagai media pembelajaran terutama bahasa Inggris sangat membantu semua
orang untuk dapat meningkatkan kemampuannya dalam bahasa Inggris karena di dalam gadget
sudah banyak disediakan fitur aplikasi. Aplikasi adalah program yang dibuat oleh pemakai yang
ditujukan untuk melakukan suatu tugas khusus (Kadir, 2003). Shelly, Cashman, Vermaat
(2009:57) menyatakan aplikasi adalah seperangkat instruksi khusus dalam komputer yang
dirancang agar kita menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Sebagai contoh, sudah banyak aplikasi
yang di fokuskan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris seperti google chrome untuk
mencari semua yang berkaitan untuk meningkatkan bahasa Inggris, youtube sebagai aplikasi
audio video dapat membuat meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, serta aplikasi lainnya
yang memungkinkan kita untuk belajar bahasa Inggris yang dapat didownload di dalam gadget.
Maka dari itu, banyak upaya untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris kita salah
satunya dengan media gadget atau gawai sebagai media pembelajaran dengan pemanfaatan
aplikasi di dalamnya yang dapat kita cari sebanyak-banyaknya. Karena pada zaman modern serta
era globalisasi ini kita dituntut untuk mempunyai kemampuan lebih agar kita dapat bersaing di
masa depan. Seperti halnya bahasa Inggris yang saat ini sudah mulai menjadi bahasa yang wajib
dikuasai oleh semua orang.

KELOMPOK 6:
1. Muhammad Sholeh Apif
2. Zuni Nurfadila
3. Nur Chasanah

JUDUL: Pengembangan Media Literasi Berbasis Digital Sebagai Upaya Meningkatkan Minat
Literasi Baca di Sekolah
Variabel Aspek/Alasan Memilih/Urgensi
Sekolah 1. Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar serta tempat
menerima dan memberi pelajaran. (Daryanto (1997:544))
2. Sekolah adalah suatu lembaga atau tempat untuk belajar seperti
membaca, menulis dan belajar untuk berperilaku yang baik.
3. Sekolah merupakan lingkungan kedua tempat anak-anak berlatih dan
menumbuhkan kepribadiannya. (Zanti Arbi dalam buku Made Pidarta,
1997:171).
4. Sekolah memiliki berbagai macam bangunan dan kegiatan yang bisa
membantu menumbuhkan minat literasi baca untuk siswa dengan
suasana yang nyaman.
5. Tujuan dari sekolah yaitu untuk menjadikan siswa-siswa bisa
mengimplementasikan hasil belajar baik dari membaca buku pelajaran
atau nonpelajaran dijadikan sebagai pemanfaatan kelak ketika di
lingkungan masyarakat.

Minat Literasi 1. Seseorang yang rajin dan banyak membaca akan mendapat
pengetahuan baru dari berbagai media baik media cetak maupun
media elektronik
2. Minat baca adalah perasaan senang yang sangat kuat dalam kegiatan
membaca yang membutuhkan stimulus untuk mewujudkannya
menjadi suatu kebiasaan (Ginting, 2005).
3. Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta
memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan.
4. Kondisi rendahnya minat membaca oleh siswa menurut Ester Kartika
(2004: 115) yaitu kondisi anak didik saat ini umumnya kurang
menyenangi buku, minat baca tidak menonjol, dan mereka lebih suka
bermain gawai dan menonton televisi.
5. Minat membaca tidak dengan sendirinya dimiliki oleh seorang siswa
melainkan harus dibentuk. Pembentukan ini disebabkan adanya
dorongan yang mendorong lahirnya perilaku yang mengarah pada
pencapaian suatu tujuan

Literasi berbasis 1. Dewasa ini kehidupan siswa sudah memasuki era digital, sehingga
digital penguasaan alat digital adalah sebuah kebutuhan.
2. Berdasarkan riset yang telah dilakukan oleh Son (2017), menunjukkan
semua siswa paham tentang teknologi dan tertarik untuk menggunakan
perangkat seluler seperti, kamus elektronik, ponsel pintar, komputer,
dan laptop.
3. Besarnya kuantitas penggunaan teknologi memperkuat usaha
memadukan literasi dengan teknologi digital sehingga dapat menjadi
alternatif dalam meningkatkan literasi baca bagi siswa di sekolah.
4. Literasi berbasis digital adalah inovasi teknologi yang merubah proses
pengambilan informasi dan diseminasi dari media analog ke media
digital melalui teks digital.
5. Gerakan literasi nasional sedang marak disosialisasikan, sehingga
literasi berbasis digital berpeluang untuk meningkatkan literasi baca,
dimana keberhasilan literasi berbasis digital menjadi salah satu
indikator pencapaian dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.

Media literasi 1. Mengembangkan literasi berbasis digital dapat memanfaatkan


berbasis digital beberapa media diantaranya, website dan aplikasi.
2. Media literasi berbasis digital menyediakan aktivitas literasi yang
dapat diakses di sekolah dan di rumah.
3. Media literasi digital memberikan kesempatan bagi siswa untuk
terlibat aktif dalam proses melek budaya melalui tulisan dan diskusi
interaktif.
4. Media tersebut memiliki kelebihan dalam hal waktu dan alat yang
digunakan, hanya menggunakan satu alat dan strategis untuk
menggunakannya.
LATAR BELAKANG
Menurut Daryanto (1997: 544), sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar
serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah memiliki suasana yang tepat untuk
berlatih dan menumbuhkan kepribadiannya seperti membaca. Terdapat berbagai macam kegiatan
unik dan menarik yang telah dilakukan untuk menumbuhkan minat membaca terutama membaca
buku pelajaran atau nonpelajaran. Suasana sekolah yang nyaman dan indah dapat mendukung
terciptanya kegiatan tersebut serta tujuan dari menumbuhkan minat membaca di sekolah dapat
terealisasikan dengan baik. Sekolah sebagai tempat untuk menciptakan generasi penerus bangsa
yang berlandaskan ilmu, akhlak, dan kepribadian yang baik sebagai upaya menumbuhkan
sumber daya manusia yang menyukai kegiatan membaca.
Minat membaca merupakan hal positif yang harus dikembangkan sejak dini. Hal ini
karena, bangsa yang maju adalah bangsa yang sumber daya manusianya menyukai kegiatan
membaca. Melalui membaca, seseorang bisa menggali ilmu pengetahuan dengan menggunakan
berbagai media baik itu media elektronik maupun media cetak sehingga bisa meningkatkan
kulitas dirinya. Menurut Ginting (2005: 30), minat baca adalah tingkat perasaan senang yang
sangat kuat dalam kegiatan membaca yang membutuhkan stimulus untuk mewujudkannya
menjadi suatu kebiasaan. Apabila seseorang sudah mempunyai keterampilan membaca, akan
tetapi tidak diberikan stimulus untuk membuatnya rutin membaca setiap hari minat bacanya tidak
akan mengalami peningkatan. Minat membaca tidak akan meningkat, kecuali seseorang sudah
memiliki kemampuan membaca tetapi tidak termotivasi untuk membaca sehari-hari. Setiap orang
melakukan pekerjaan umumnya mempunyai kecenderungan yang sama, yakni salah satunya
untuk mencapai tujuan. Begitu pula dengan membaca, tujuan utama dalam membaca adalah
untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup memadukan isi dan memahami makna
bacaan. Namun, saat ini banyak siswa yang kurang tertarik untuk membaca. Menurut Esther
Kartika (2004: 115), alasan siswa kurang tertarik membaca adalah siswa saat ini umumnya tidak
menyukai buku, kurang tertarik membaca, dan lebih suka bermain gawai dan menonton TV.
Membaca terbatas pada buku teks dasar yang digunakan di sekolah. Itu pun bagaikan terpaksa,
karena akan diadakan ulangan, atau karena guru memberi pekerjaan rumah. Ketekunan membaca
hanya dimiliki beberapa siswa saja di sekolah. Akibatnya, pengetahuan anak sangat terbatas,
kemampuan menangkap isi bacaan juga rendah. Pada dasarnya minat membaca tidak dengan
sendirinya dimiliki oleh seorang siswa, melainkan harus dibentuk. Pembentukan minat membaca
tidak hanya dapat dilakukan melalui media cetak, namun dapat memanfaatkan kemajuan
teknologi salah satunya adalah menggunakan media digital.
Dewasa ini kehidupan siswa telah memasuki era digital, tak terkecuali dalam mencari
informasi atau pengetahuan. Oleh karena itu, penguasaan alat digital menjadi kebutuhan bagi
para siswa. Berdasarkan riset yang telah dilakukan oleh Son (2017: 95), hampir semua siswa
telah memahami teknologi dan menggunakan perangkat seluler seperti, ponsel pintar, komputer,
dan laptop dalam kegiatan belajar. Selain itu, kuantitas penggunaan teknologi dan internet sangat
tinggi, tercatat mencapai 75,50% dalam rentang usia 13-18 tahun berdasarkan Kominfo (2018:
1). Perkembangan ini menjadi peluang besar untuk memadukan literasi dengan teknologi digital
sebagai alternatif untuk meningkatkan literasi baca di sekolah. Di samping itu, menurut
Nurhaidah & Arifin (2017: 5), gerakan literasi nasional juga mendorong pengembangan literasi
berbasis digital, dimana keberhasilan ini dapat menjadi indikator pencapaian dalam bidang
pendidikan dan kebudayaan. Literasi berbasis digital merupakan sebuah inovasi teknologi yang
merubah proses pengambilan informasi dan diseminasi dari media analog ke media digital
melalui teks digital.
Mengembangkan literasi berbasis digital dapat memanfaatkan beberapa media
diantaranya, website dan aplikasi. Media literasi berbasis digital menyediakan aktivitas literasi
yang dapat diakses di sekolah dan di rumah. Selain itu, media literasi digital dapat memberikan
kesempatan bagi siswa untuk terlibat aktif dalam proses melek budaya melalui tulisan dan
diskusi interaktif. Media tersebut memiliki kelebihan dalam hal waktu dan alat yang digunakan,
hanya menggunakan satu alat dan strategis untuk menggunakannya.

KELOMPOK 7:
1. Tiara Amalia Putri
2. Nurul Hikma
3. Zheena Putra Mahayudin

JUDUL: Menciptakan Strategi Baru dalam Pengenalan Organisasi untuk Peningkatan Minat
Mahasiswa Berorganisasi di Fakultas Teknik.
Variabel Aspek/Alasan Memilih/Urgensi
Peningkatan 1. Peningkatan berarti kemajuan, penambahan keterampilan dan
minat kemampuan agar menjadi lebih baik.
berorganisasi
2. Minat merupakan rasa suka manusia kepada sesuatu yang
diakibatkan berbagai hal.
3. Berorganisasi artinya memiliki organisasi yang tersusun dengan
baik serta teratur dalam suatu kesatuan dan saling bekerja sama
untuk bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama.
4. Peningkatan minat berorganisasi berarti meningkatkan suatu
keinginan dan perhatian yang lebih dari mahasiswa untuk
mengikuti kegiatan organisasi
5. Peningkatan minat berorganisasi akan menjadikan mahasiswa
fakultas teknik cenderung untuk memberikan perhatiannya,
menunjukkan rasa ketertarikannya, memiliki keyakinan dan
keinginan untuk mengetahui lebih mendalam tentang organisasi,
serta mewujudkannya melalui tindakan nyata dengan mengikuti
organisasi.
Mahsiswa 1. Mahasiswa fakultas teknik adalah peserta didik yang belajar di
fakultas teknik sebuah fakultas teknik di dalam universitas atau perguruan tinggi.
2. Mahasiswa juga disebut-sebut sebagai agent of change dalam
kehidupan, sebagai generasi penerus, aksi mahasiswa dalam skala
besar ternyata efektif untuk memberi pengaruh perubahan politik,
mahasiswa secara tidak langsung sebagai kader penerus bangsa. 
3. Mahasiswa fakultas teknik menjadi mahasiswa yang khusus
menaungi ranah teknik dalam metode pembelelajarannya dan
bertanggung jawab atas segala jenis kegiatan atau organisasi yang
diadakan oleh mahasiswa fakultas teknik
Menciptakan 1. Strategi adalah rencana yang berfokus pada tujuan jangka panjang
Strategi baru maupun jangka pendek
dalam 2. Strategi adalah pola cermat pola sasaran tujuan dan kebijakan atau
pengenalan rencana umum meraih tujuan yang ditetapkan
organisasi 3. Implementasi strategi dalam penerapan rencana rencana yang terfokus
untuk meraih misi dengan menerapkan strategi strategi yang ada
4. Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas
dalam kurun waktu

LATAR BELAKANG
Menurut KBBI, arti kata berorganisasi berarti mempunyai organisasi. Arti lainnya,
berorganisasi adalah tersusun dengan baik serta teratur dalam suatu kesatuan. Berorganisasi
menjadi suatu kegiatan menyatukan ide, pemikiran, kreativitas, dan minat para mahasiswa
dengan satu tujuan yang sama. Menurut Haryono (dalam Seftia, 2017), organisasi
kemahasiswaan merupakan suatu wadah untuk mengembangkan sifat atau membentuk sifat
kepedulian mahasiswa akan lingkungannya yang diharapkan nantinya mahasiswa sebagai bagian
dari anggota masyarakat mampu dan mempunyai tanggung jawab sosial yang menuntut agar
lebih sensitif terhadap kondisi dan permasalahan terkini dalam masyarakat. Organisasi
kemahasiswaan juga sebagai wadah pengembangan kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa di
perguruan tinggi yang meliputi pengembangan penalaran, keilmuan, minat, bakat dan kegemaran
mahasiswa itu sendiri. Hal itu diperkuat oleh Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umun Organisasi Kemahasiswan di
Perguruan Tinggi bahwa organisasi kemahasiswaan intraperguruan tinggi adalah wahana dan
sarana pengembangan diri manusia ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendikiaan
serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. Keorganisasian mahasiswa
dalam perguruan tinggi memiliki peranan yang sangat penting, yaitu sebagai bentuk dan wadah
penyaluran ide, kreasi dan karya yang dapat menunjang kemampuan mahasiswa. Namun, saat ini
minat berorganisasi pada mahasiswa di Fakultas Teknik mengalami penurunan.
Salah satu faktor penyebab terjadi penurunan minat berorganisasi karena adanya pandemi
seperti sekarang. Terlebih sistem perkuliahan yang sedang berlangsung saat ini adalah sistem
pembelajaran daring. Setiap mahasiswa masih berada di daerah tempat tinggalnya masing-
masing, sedangkan apabila kita berada dalam suatu organisasi tentu kita diberikan tanggung
jawab dengan menjalankan setiap program kerja yang ada dan hal tersebut menuntut kita untuk
hadir di tempat demi melancarkan program kerja yang sedang berlangsung. Selain itu, faktor lain
yang membuat mahasiswa kurang minat dalam berorganisasi adalah kurang pahamnya
mahasiswa dengan benefit apa yang didapatkan dalam mengikuti suatu organisasi. Banyak
mahasiswa cenderung menganggap bahwa mengikuti organsasi merupakan hal yang lebih baik
tidak dipilih karena beberapa alasan seperti melelahkan, memberikan kita tugas tambahan,
mengurangi waktu luang, dan lain-lain. Kondisi-kondisi tersebut merupakan beberapa alasan
yang mendasari kurangnya minat berorganisasi pada mahasiswa.
Sehubungan dengan minat organisasi yang makin hari makin tergusur oleh perkembangan
zaman dan tergantikan oleh hal yang menyenangkan, bahkan sangat sedikit mahasiswa yang
tidak tahu apa itu organisasi mahasiswa telah mengikis pengetahuan mahasiswa tentang apa itu
peranan organisasi, dampak berorganisasi, dan apa saja yang dilakukan organisasi. Untuk
meningkatkan minat mahasiswa mengenai organisasi di fakultas teknik, maka diciptakanya
strategi baru dalam pengenalan organisasi, dengan substansi mahasiswa fakultas teknik bisa lebih
memahami strategi. Strategi sendiri adalah rencana yang berfokus pada tujuan jangka panjang
maupun jangka pendek. Dan dalam organisasi sendiri dibutuhkan suatu strategi mengenalkan
organisasi itu sendiri serta untuk menunjang suatu tujuan tertentu serta sasaran jangka panjang.
Untuk itu artikel ini ditujukan untuk membahas penciptaan strategi baru dalam pengenalan
organisasi maupun dan sebagai sumber referensi bagi para pembaca yang membutuhkan.
Jalannya organisasi yang baik tidak terlepas dari anggota-anggota yang memahami tentang
organisasinya. Dilakukanya pengenalan organisasi, pelaksanaan program kerja dapat dilakukan
dengan baik karena mahasiswa berpotensi memasuki keorganisasian dan membantu di dalamnya,
dan bisa memanajemen oraganisasi secara mumpuni. Dalam hal ini sebuah implementasi
penciptaan strategi baru dalam pengenalan organisasi akan mewujudkan teori-teori organisasi
yang ada di dalam fakultas teknik. Implementasi strategis organisasi merupakan langkah nyata
dalam pelaksanaan sebuah organisasi yang didalamnya di bawah teknik dan pengeloan
organisasi demi kemajuan fakultas teknik.

KELOMPOK 8:
1. Okta Haydar Rahmatullah
2. Iqdam Fikri Akbar Gegana
3. Syahrul Al-Givari

JUDUL: Sosialisasi pembatasan penggunaan alat elektronik pada anak usia dini di era 5.0
Variabel Aspek/Alasan Memilih/Urgensi
dampak 1. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era 5.0
perkembangan merupakan suatu proses perkembangan di lingkungan masyarakat
teknologi yang diharapkan dapat menciptakan kemajuan jaman untuk dapat
informasi dan bersaing di dunia internasional.
komunikasi di era 2. Dampak Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
5.0 sangat penting untuk menunjang kehidupan sosial di masa
mendatang.
3. Perkembangan teknologi infomasi dan komunikasi di era 5.0 di
targetkan untuk anak anak milenial dan anak anak usia dini agar
dapat menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
masa depan.
4. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di era 5.0
bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih praktis dan
mudah dalam menunjang kehidupan sehari hari
Anak Usia Dini 1. Sosialisasi yang diberikan pada anak usia dini dengan memberikan
pemahaman tentang cara menganalisis data pada media teknologi
informasi dalam media sosial, mengelolah informasi yang
terkandung dalam suatu media sosial berita dengan bijak.
2. Anak usia dini merupakan generasi yang memiliki peran penting
dalam perkembangan digitalisasi dunia.
3. Anak usia dini merupakan aset yang dapat menentukan nasib
dampak perkembangan teknologi infomasi dan komunikasi pada
masa yang akan mendatang.
4. Sosialisasi dampak perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi penting yang diajarkan pada anak usia dini karena
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat
berdampak negatif jika tidak di gunakan secara bijak dan
terkontrol.
Alat Elektronik 1. Elektronik adalah suatu alat yang dibuat atau dipergunakan
manusia berdasarkan prinsip pada sistem elektronika.
2. Alat elektronik merupakan suatu kebutuhan sehari-hari yang sering
dkali dipergunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
3. Macam-macam alat elektronik yang sering digunakan oleh anak-
anak, seperti televisi, smartphone, game console, laptop, dll.
4. Penggunaan alat elektronik memiliki dampak yang baik kepada
penggunanya, tetapi juga bisa berdempak buruk terutama pada
anak-anak.
Sosialisasi 1. Sosialisasi merupakan suatu proses bagaimana memperkenalkan
sistem pada seseorang, serta bagaimana cara menanggapinya
dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era
5.0
2. Sosialisasi merupakan suatu tujuan agar individu dapat
mengendalikan fungsi organik melalui proses latihan mawas diri
yang tepat agar tidak sepenuhnya terpengaruh oleh perkembangan
teknologi yang sangat cepat.
3. Sosialisasi di dalam perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi berpengaruh kepada anak di usia dini, agar bisa
memilah informasi yang meraja lela di dunia digital.

LATAR BELAKANG
Di era revolusi industri 4.0 bahkan telah akan memasuki era 5.0 siapa yang tidak mengenal
teknologi. Semua kalangan generasi mulai membiasakan diri dengan adanya teknologi dalam
kehidupan keseharian mereka. Teknologi yang pada zaman sebelumnya menjadi suatu kebutuhan
tersier, semakin bergeser pada kebutuhan sekunder dan saat ini sebagian orang sudah
menempatkan teknologi sebagai kebutuhan primer.
Saat ini anak hidup dalam dua jenis teknologi yang disebut media interaktif dan non
interaktif (NAEYC dan FRC:2012). Kedua media ini memiliki perbedaan dan dampak yang
berbeda dalam penggunaannya. Media interaktif merupakan perpaduan dari teks, grafik, audio,
dan interaktif (Green dan Brown:2002). Media interaktif memiliki berbagai keunggulan saat
digunakan sebagai media untuk belajar anak, dikarenakan dapat meningkatkan meningkatkan
motivasi anak, terdapat komposisi warna, musik, dan grafis animasi didalam video tersebut
sehingga menambah kesan realisme (Sudjana dan Rivai:2002). Keberadaan media interaktif ini
dapat membantu orangtua saat ingin memberikan pembalajaran dirumah dan meningkatkan
kedekatan orangtua dan anak melalui kegiatan bersama mengikuti intruksi video yang sedang
ditonton.
Sedangkan media non interaktif meliputi beberapa program dalam televisi, video- video
anak, DVD, dan beberapa media yang saat ini dapat dilihat langsung di pelbagai macam media.
Pengguna media non interaktif lebih dituntun menjadi penonton pasif, sehingga masalah yang
banyak timbul dari pengguna media non interaktif khususnya anak adalah obesitas.
Kehadiran orangtua dalam setiap aktifitas anak merupakan hal yang penting dilakukan.
Kehadiran orangtua dalam hal ini adalah adanya interaksi antara orangtua dan anak, dengan
menanyakan aktifitas atau keseharian anak, mengarahkan tontonan atau permainan yang boleh
dan belum boleh untuk diakses oleh anak. selain itu, orangtua juga dapat melakukan tindakan
preventif dengan mengatur tontotan youtube pada menu pengaturan dan dirubah sehingga hanya
akan muncul video yang layak untuk ditonton oleh anak.

Prodi PG PAUD FIP Unimed menyelenggarakan webinar dengan mengangkat tema


“Keterampilan Mengajar Berbasis Virtual Bagi Guru PAUD Menyongsong Era Society 5.0”
pada kamis (9/07). Dengan menghadirkan tiga narasumber yaitu E idrus (Dosen Asesor, PAUD,
Trainer Motivator, Parenting kampus orang tua, dan penulis 32 buku), Prof. Dr. Anita yus, M.Pd
(Guru Besar PG-Paud Unimed), dan Dr. Nasriah, M.Pd (Dosen PG-Paud FIP Unimed dan Wakil
Ketua HIMPAUDI Sumut). Acara Webinar Nasional tersebut diikuti oleh ratusan peserta dari
berbagai daerah se-Indonesia, mulai dari guru TK, mahasiswa, tenaga kependidikan, dan
kalangan umum. Acara ini dibuka oleh Dekan FIP Unimed Prof. Dr. Yusnadi, MS. Dalam
sambutannya, Dekan FIP mengatakan masyarakat 5.0 adalah masyarakat yang dapat
menyesuaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai
inovasi yang lahir dari revolusi 4.0 diantaranya internet of thing, inovasi dan big data. Ada tiga
kemampuan utama dalam menghadapi suport society 5.0 ini yaitu kemampuan untuk
memecahkan masalah secara kompleks, berfikir kritis, dan kretifitas dan kemampuan inilah yang
harus dimiliki oleh guru paud di jaman sekarang agar dapat menghasilkan generasi yang dapat
menyokong society 5.0. “Saya berharap dengan diadakannya seminar online ini Prodi PAUD
bisa menjadi wadah bagi guru-guru PAUD dalam membentuk keterampilan mengajar di era
society 5.0 ini,” tutup Prof. Yusnadi.

Dr.(c) E. Idrus, M.Pd.I, C.STMI, CH, C.PS, C.NNLP menyampaikan 5 jurus pembelajaran
online dengan asyik dan menarik yaitu dengan memanfaatkan teknologi pembelajaran yang
dikuasai, sambil belajar teknologi yang belum dikuasai, perhatikan akses siswa supaya
pembelajaran semakin happy, andanya interaksi pembelajaran sebagai pendidik diharapkan
melakukan pendekatan terhadap siswa hal tersebut akan membuat siswa menjadi lebih aktif,
migrasikan pembelajaran offline ke online dan terakhir libatkan keaktifan orang tua dalam
pembelajaran online.

(Lucky Kresna, dkk., 2013) Ladies, jika melihat perkembangan jaman sekarang ini, bisa
kita lihat begitu banyak gadget yang bisa digunakan oleh si kecil. Bahkan seorang balita ada
yang sudah bisa mengoperasikan komputer. Beberapa orang tua juga banyak yang bangga
dengan hal ini, padahal hal seperti ini bisa jadi berbahaya. Bagi beberapa orang, anak yang bisa
mengoperasikan alat seperti komputer dan telepon gengam berarti dia sudah pintar dan
bertumbuh-kembang dengan baik. Faktanya, anak yang memiliki kebiasaan seperti itu malah
menjadikan dia tidak berkembang secara maksimal bahkan kesehatannya juga terancam,
terutama untuk kesehatan mata.

Sosialisasi dampak penggunaan smartphone tarhadap anak yang dilaksanakan di desa ini
merupakan salah satu cara untuk mencegah dampak negative yang ditimbulkan oleh smartphone,
sehingga diharapkan dengan sosialiasi ini dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk mencegah
dampak Gadget terhadap anak. Zaman sekarang, teknologi berkembang begitu pesatnya.
Walaupun pada awalnya teknologi diciptakan untuk menghasilkan dampak positif, di sisi lain
teknologi juga memberikan dampak negative. Contohnya, seperti smartphone. Dalam kasus
maraknya penggunaan smartphone dikalangan siswa/i SD, timbul dampak negativ yang
diakibatkan oleh penggunaan smartphone dikalangan SD. Dampak negative yang ditimbulkan
seperti, menjadikan kecanduan terhadap Anak dibawah umur, tingkat keinginan belajar menurun
saat di sekolah maupun di rumah dan anak anak akan malas bergerak. Khususnya di desa buntu
pema, banyak sekali siswa/i yang masih SD yang berkisar umur 5-12 tahun dibebaskan untuk
memainkan berbagai jenis smartphone.Padahal anak anak dibawah umur belum begitu penting
untuk memiliki atau menggunakan smartphone untuk membantu pekerjaan sehari harinya.
Seperti akhir-akhir ini banyak terdapat pemberitaan mengenai dampak kecanduan Gadget, yang
mengakibatkan kerugian bagi anak anak dan orang tua bahkan sampai hilangnya nyawa
seseorang.

KELOMPOK 9:
1. Siti Miftahul Jannah Fahiroh
2. Nazhiroh Tahta Arsyillah
3. Nur Maulida Rasulia

JUDUL: Pengembangan Aplikasi " PLADIPAN" ( Plastik Jadi Papan ) sebagai Penghubung
antara Masyarakat dengan Penampung Sampak untuk diekspor ke Pendaur Ulang
Variabel Aspek/Alasan Memilih/Urgensi
Masalah sampah 1. Masalah sampah di Indonesia yaitu semakin banyaknya limbah
sampah yang dihasilkan masyarakat yang disebabkan kurangnya
tempeh sebagai pembuangan sampah dan sifat orang Indonesia
yang suka membuang sampah sembarangan.
2. Untuk menangani permasalahan sampah secara tuntas perlu
dilakukan alternatif – alternatif pengelolaan yang benar.

Masyarakat 1. Masyarakat merupakan kelompok manusia yang secara bersama –


sama tinggal di suatu tempat dan saling berhubungan.
2. Masyarakat merupakan kelompok sosial yang setiap individunya
saling berinteraksi dan membantu satu sama lain.
3. Masyarakat merupakan warga yang tinggal di suatu daerah yang
menghasilkan sampah lalu memberikan sampahnya yang sudah
dipilah – pilah ke penampung sampah.

Penampung 1. Penampung sampah merupakan suatu individu hingga kelompok


sampah yang memiliki tempat untuk digunakan pengumpulan sampah yang
sudah dipilah – pilah.
2. Penampung sampah akan memberikan sampah yang sudah dipilah
ke pembuat plastik jadi papan.
3. Penampung sampah dapat berfungsi sebagai fasilitator sebagai
upaya untuk menunjang kesejahteraan pemulung

Pendaur ulang 1. Indonesia memiliki potensi ekspor plastik hingga 9 juta ton per tahun.
2. Dengan melakukan ekspor ke pendaur ulang dapat menghemat
penggunaan sumber daya alam.
3. Plastik diekspor kembali dalam bentuk poliester agar bisa diolah
menjadi bahan karpet, busa kasur, hingga busa rokok.

PLADIPAN 1. Pladipan merupakan aplikasi yang akan dikembangkan dalam


(Plastik jadi bidang kesejahteraan masyarakat.
Papan) 2. Pladipan akan membantu masyarakat dalam menyalurkan sampah
plastik kepada para penampung sampah dan sampah tersebut
diekspor ke pendaur ulang.
3. Pladipan dapat membantu masyarakat dalam mengelola sampah
plastik dengan baik.

LATAR BELAKANG
Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas
manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah dapat berasal dari rumah
tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dan tempat – tempat besar
lainnya. Secara garis besar sampah dibedakan menjadi:
1) sampah organik/basah (sampah yang dapat mengalami pembusukan secara alami)
Contoh : Sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, rempah-rempah atau sisa buah
2) sampah anorganik/kering ( sampah yang tidak dapat mengalami pembusukan secara
alami ).
Contoh : logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol.
3) sampah berbahaya,
Contoh : Baterai, botol racun nyamuk, jarum suntik bekas.
Permasalah sampah di Indonesia yang tak kunjung usai ini antara lain banyaknya limbah
sampah yang dihasilkan masyarakat karena perilaku konsumtifnya, kurangnya tempat atau area
sebagai pembuangan sampah, serta sifat orang Indonesia yang suka membuang sampah tidak
pada tempatnya. Tentu saja permasalahan ini membuat dampak – dampak negatif dari
lingkungan bermunculan seperti pencemaran air, tanah, udara, menjadi sumber dan tempat
hidupnya kuman – kuman yang membahayakan kesehatan, menjadi sumber polusi, serta menjadi
tempat berkembangnya serangga dan tikus. Untuk menangani permasalahan sampah secara
tuntas perlu dilakukan alternatif – alternatif pengelolaan sampah yang benar. Alternatif
pengelolaan sampah yang benar didapatkan dari solusi yang inovatif seperti mengadakan
kegiatan bank sampah yang menggerakkan seluruh lapisan masyarakat, membuat kelompok –
kelompok pendaur ulang yang menjadikan sampah menjadi suatu kerajinan atau kompos, dan
memberikan inovasi kepada pabrik – pabrik besar di Indonesia untuk mengolah sampah di
Indonesia menjadi sesuatu yang berguna seperti papan, paving block, dan tenaga listrik.
Masyarakat merupakan kelompok manusia yang secara bersama – sama tinggal disuatu
tempat dan saling membutuhkan, masyarakat juga merupakan kelompok sosial yang setiap
individunya saling berinteraksi dan membantu satu sama lain. Di samping itu masyarakat
memiliki kegiatan konsumsi yang merupakan salah satu faktor terpenting dalam kehidupan
bermasyarakat. Kegiatan konsumsi inilah yang menyebabkan semakin banyaknya sampah di
Indonesia, jenis sampah terbanyak yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia adalah sampah
plastik karena kurangnya ide inovatif para produsen untuk mengganti kemasan plastiknya
menjadi kemasan yang daur ulang.
Di era industri 4.0 masyarakat lebih menyukai segala hal yang instant, hal ini memicu
para produsen untuk memproduksi suatu produk instant dengan kemasan yang tentunya memilih
plastik sebagai kemasannya. Semakin banyaknya jumlah konsumsi bahan plastik di dunia ini
akan menimbulkan hal yang buruk, dimulai dari kondisi lingkungan serta kesehatan individunya.
Permasalahan ini perlu diatasi oleh pihak produsen untuk mengganti kemasan plastik menjadi
kemasan yang dapat didaur ulang seperti plastik dari paduan tepung singkong dan minyak nabati
yang dapat terurai dengan air panas secara cepat, serta pihak konsumen atau masyarakat
Indonesia sendiri dapat menerapkan reuce- reduce – recycle untuk mengatasi banyaknya sampah
plastik dalam kegiatan konsumsinya.
Untuk mengatasi banyaknya sampah plastik dilingkungan masyarakat Indonesia saat ini
maka diciptakan solusi inovatif yaitu dengan mengadakan program bank sampah yang
memberikan dampak positif pada kondisi sosial dan lingkungan. Dalam solusi inovatif ini
masyarakat yang tinggal di suatu daerah yag menghasilkan sampah memiliki peran yaitu
memberikan sampahnya yang sudah dipilah – pilah dengan mengkategorikan sampahnya lalu
memberikannya ke bank sampah. Berdasarkan data KLHK yang dikeluarkan pada tahun 2016,
setiap tahunnya Indonesia menghasilkan sekitar 9,85 miliar lembar sampah kantong plastik
setiap tahun. Sampah tersebut dihasilkan oleh kurang lebih 90 ribu gerai retail modern di
seluruh Indonesia.
Program bank sampah merupakan suatu sistem pengelolaan sampah secara kolektif
dengan prinsip daur ulang. metode ini bisa meningkatkan nilai ekonomis dari sampah kering.
Sistem bank sampah bukan hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan dan memberikan
nilai ekonomis bagi masyarakat namun juga menciptakan budaya bersih dan menghargai nilai
yang terdapat pada sampah non-organik di sekitar kita.
Selain masyarakat yang dapat mengirimkan sampah plastiknya ke bank sampah, para
pemulung pun dapat memberikan sampah yang sudah dipilah – pilahnya ke bank sampah, maka
hal ini sangat menguntungkan bagi pemulung, karena pemulung mendapatkan hasil yang pasti
terhadap pekerjaannya tersebut. Sehingga dapat kita ketahui, penampung sampah berfungsi
sebagai fasilitator sebagai upaya untuk menunjang kesejahteraan masyarakat hingga pemulung,
tidak hanya kesejahteraan yang didapatkan, para penampung sampah ini juga memiliki peran
penting dalam menangani permasalahan sampah plastik yang tak kunjung tuntas yaitu
menggerakkan kegiatan bank sampah diseluruh Indonesia.
Setelah sampah terkumpul di penampung sampah, maka sampah-sampah tersebut akan
diekspor kepada para pendaur ulang yang nantinya sampah tersebut akan didaur ulang menjadi
sebuah papan. Hal tersebut sangat bermanfaat dalam menanggulangi banyaknya sampah yang
dihasilkan oleh seluruh masyarakat. Sampah plastik memiliki dampak negatif apabila dibuang
kedalam air dan tanah karena sampah plastik terbuat dari bahan anorganik. Bahan-bahan
anorganik tersebut sangat sulit dan tidak mungkin diuraikan oleh bakteri pengurai. Sampah
plastik apabila ditimbun dalam tanah untuk menguraikannya butuh waktu berjuta-juta tahun dan
apabila dibakar hanya akan menjadi gumpalan dan butuh waktu lama untuk menguranginya. Di
negara Indonesia masih bergantung pada plastik lain halya dengan negara Jepang yang sudah
sadar akan bahaya plastik dan beralih pada kertas yang tidak mudah sobek serta dapat diolah
dengan mudah. Pada akhirnya daur ulang sampah plastik lah yang harus kita lakukan tidak hanya
menyelamatkan lingkungan dari pemanasan global, tetapi juga dapat mendatangkan keuntungan
ekonomi.
Dari permasalahan diatas, kami memberikan solusi dengan mengembangkan sebuah
aplikasi yang bergerak dalam bidang kesejahteraan masyarakat. Aplikasi tersebut nantinya
bernama “Pladipan” (plastik jadi papan). Dengan adanya aplikasi ini, masyarakat dapat dengan
mudah mengelola sampah plastik yang dimilikinya, sehingga sampah plastik tidak menumpuk
dan menimbulkan banyak dampak negatif. Aplikasi “Pladipan” menyediakan informasi
mengenai masyarakat yang memiliki penampungan sampah. Setelah mendapatkan informasi
penampungan sampah, masyarakat yang memiliki sampah plastik dapat membawa sampah
tersebut ke penampung sampah dan nantinya penampung sampah akan memberikannya pada
pendaur ulang. Manfaat aplikasi “Pladipan” bagi masyarakat selain membuat lingkungan sekitar
menjadi lebih nyaman dan sehat, masyarakat juga bisa mendapatkan uang dengan menukarkan
sampah plastik kepada penampung sampah yang sudah terdaftar di aplikasi ini.
KELOMPOK 10:
1. Prameswari Purnomo Putri
2. Siti Zubaidah
3. Mohamad Yusron Bisri Mustofa

JUDUL: Pelatihan Menciptakan Media Pembelajaran Berbasis Smartphone sebagai Upaya


Peningkatan Pemahaman Guru Mengenai Teknologi Smartphone
Variabel Aspek/Alasan Memilih/Urgensi
Media 1. Media yang digunakan untuk proses pembelajaran
pembelajaran 2. Media merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan materi
pembelajaran
3. Media dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi
dalam proses belajar mengajar

Teknologi 1. Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis, ilmu
Smartphone pengetahuan terapan atau keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan
hidup manusia.
2. Smartphone adalah telepon genggam yang memiliki sistem operasi
untuk masyarakat luas, fungsinya tidak hanya untuk SMS dan telepon
saja tetapi pengguna dapat dengan bebas menambahkan aplikasi,
menambah fungsi-fungsi atau mengubah sesuai keinginan pengguna.
3. Teknologi smartphone sudah banyak digunakan sebagai salah satu
media pembelajaran.

Pelatihan 1. Pelatihan adalah sesuatu proses pendidikan jangka pendek dengan


menggunakan prosedur yang sistematis dan terorganisir, sehingga
karyawan operasional belajar pengetahuan teknik pengerjaan dan
keahlian untuk tujuan tertentu.
2. Pelatihan berguna untuk mendidik seseorang agar lebih kompeten di
suatu bidang tertentu.

Guru 1. yang memberikan ilmu pengetahuan


2. guru sebagai fasilitator dan motivator
3. inovasi cara mengajar dapat membantu proses mengajar
4. sebagai sasaran dari pelatihan

LATAR BELAKANG
Pandemi covid-19 yang melanda dunia telah mengubah system kehidupan manusia di
segala bidang kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Adanya kebijakan untuk melakukan Work
From Home (WFH), social and physical distancing, mengharuskan masyarakat tetap stay at
home, bekerja, beribadah dan belajar dari rumah. Kondisi demikian menuntut lembaga
pendidikan melakukan inovasi dalam proses pembelajaran.
Proses pembelajaran saat ini perlu adanya inovasi supaya dapat mengikuti perkembangan
zaman dan akan memudahkan siswanya untuk belajar, disesuaikan dengan kondisi pandemi
covid-19. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi pilihan utama dalam menyampaikan materi
kepada peserta didik pada masa pandemi. Sebagai seorang guru perlu menyiapkan media
pembelajaran yang sesuai dan memanfaatkan teknologi yang sudah ada. Media di dalam
pendidikan adalah instrumen yang sangat strategis dalam menentukan keberhasilan proses
belajar mengajar.
Media pembelajaran harus dikemas semenarik mungkin agar siswa bisa mudah
memahami suatu materi. Salah satu media pembelajaran yang dapat dipakai untuk mengatasi
masalah rendahnya minat siswa dalam membawa buku ke sekolah adalah pegembangan media
berupa buku saku. Tetapi, buku saku memiliki kelemahan yaitu kurang praktis jika dibawa
kemana-mana. Penggunaan smartphone berpotensi sebagai salah satu media pembelajaran
(Sulisworo, 2012). Hal ini dapat menjadikan prospek penggunaan media pembelajaran berbasis
smartphone menjadi sangat baik. Oleh karena itu, bahan ajar yang tepat yang bisa mendukung
pembelajaran siswa sesuai perkembangan jaman adalah mobile learning berbasis android.
Mobile learning merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam
pengembangan media pembelajaran. Mobile learning dipandang sebagai suatu sistem yang
dipandang dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dengan berupaya menembus
keterbatasan ruang dan waktu (Darmawan, 2016). Semakin banyaknya siswa yang memiliki dan
menggunakan perangkat mobile maka semakin besar pula peluang penggunaan perangkat
teknologi dalam dunia pendidikan.

KELOMPOK 11:
1. Az-Zahra Bilqis
2. Rizqi Fatimah Azzahra Razdanny
3. Dina Mariza

JUDUL: Upaya Peningkatan Pengetahuan Efektivitas Vaksinasi melalui Media Komunikasi


Variabel Aspek/Alasan Memilih/Urgensi
COVID-19 1. COVID-19 diduga berhubungan dengan pasar seafood di Wuhan,
Cina.
2. COVID-19 adalah virus yang berasal dari famili yang sama dengan
virus penyebab SARS dan MERS.
3. Virus adalah mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop biasa, hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop elektron.

EFEKTIVITAS 1. Efektivitas vaksinasi adalah kemampuan vaksin dalam menurunkan


kejadian penyakit di dunia nyata.
VAKSINASI
2. Pengukuran efektivitas vaksin akan bertambah akurat bila data yang
terkumpul makin banyak dan diambil dalam rentang yang lama.
3. Vaksin mengalami pengembangan agar lebih efektif untuk
melemahkan infeksi virus corona.
INSTAGRAM 1. Instagram merupakan aplikasi berbagi foto yang memungkinkan
pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan
membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial.
2. Pengguna instagram mayoritas anak muda, terdidik, dan mapan.
3. Instagram digunakan sebagai media dalam meya informasi terkait
vaksinasi.
4. Informasi yang diberikan mampu membuat pengetahuan masyarakat
bertambah mengenai vaksinasi.

LATAR BELAKANG
Dimulai pada akhir Desember 2019 dengan kasus pneumonia yang tidak diketahui
etiologinya di Wuhan, Cina. Dari hasil data epidemiologi, diduga terkait dengan pasar makanan
laut di Wuhan. Kemudian pada 7 Januari 2020, pemerintah Cina mengumumkan bahwa
penyebab kasus ini adalah Coronavirus jenis baru, yang kemudian dikenal sebagai SARS-CoV-2
(Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2).
Coronavirus berasal dari keluarga virus yang sama yang menyebabkan SARS dan
MERS. Meski berasal dari keluarga yang sama, SARS-CoV-2 lebih menular daripada SARS-
CoV dan MERS-CoV (CDC Cina, 2020). Proses penularan yang cepat membuat WHO
menetapkan COVID-19 sebagai KKMMD/PHIEC (Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang
Meresahkan/Public Health Emergency of Internasional Concern) pada 30 Januari 2020.
Untuk menangani pandemi COVID-19, pemerintah membuat berbagai kebijakan guna
melindungi masyarakat dari penularan dan dampak COVID-19 mulai dari pembatasan sosial
berskala besar termasuk pembatasan sekolah, tempat kerja, tempat peribadatan, tempat umum
dan transportasi, pemberian bantuan sosial, pemberian keamanan ketat bagi tenaga kesehatan,
kebijakan masker untuk semua dan penerapan protokol kesehatan di berbagai tempat yang terus
digaungkan selagi menanti vaksin. Pemerintah Indonesia dan juga negara di dunia berupaya
mengembangkan dan menghadirkan vaksin COVID-19 serta merencanakan pelaksanaan
vaksinasi untuk warganya. Tentunya vaksin yang diberikan sudah dijamin keamanannya dan
umumnya tidak menimbulkan efek samping yang berat.
Vaksinasi periode pertama telah berlangsung pada Januari 2021 yang diberikan kepada
kelompok prioritas, seperti tenaga kesehatan dan petugas publik. Sementara sisanya akan
dilakukan dalam vaksinasi periode kedua yang berlangsung selama 11 bulan yakni dari April
2021 hingga Maret 2022. Namun, sejak vaksin COVID-19 tersebar di seluruh wilayah Indonesia,
tidak sedikit masyarakat yang belum menyetujui anjuran pemerintah untuk melakukan vaksinasi.
Hal ini sungguh disayangkan karena pemberian vaksinasi sangatlah penting, bukan hanya
untuk melindungi masyarakat dari COVID-19, tetapi juga memulihkan kondisi sosial dan
ekonomi negara yang terkena dampak pandemi. Tujuan yang ingin dicapai dari pemberian
vaksinasi adalah menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat virus ini. Meski tidak 100%
dapat melindungi seseorang dari infeksi Coronavirus, vaksin ini dapat memperkecil
kemungkinan terjadinya gejala yang berat dan komplikasi COVID-19.
Selain itu, vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mendorong terbentuknya herd immunity
atau kekebalan kelompok. Hal ini penting karena terdapat sebagian orang yang tidak bisa
divaksin karena alasan tertentu. (DISKES Kab. Buleleng). Untuk itu banyak sekali usaha yang
dilakukan agar masyarakat dapat menerima vaksinasi. Salah satunya dengan melakukan
sosialiasi lewat sosial media, yaitu Instagram.
Instagram merupakan bentuk komunikasi yang relatif baru di mana pengguna dapat
mengunggah foto atau video. Peranan media sosial sangatlah penting untuk menyebarkan
informasi terkait COVID-19. Kemudahan pengguaan Instagram merupakan salah satu alasan
pemilihan Instagram sebagai media sosial yang popular di masa pandemi. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana Instagram sebagai media edukasi
vaksinasi COVID-19 di Indonesia.

KELOMPOK 12:
1. Muhammad Raihansyah Firdaus
2. Selvi Trianawati
3. Yuni Arofah

JUDUL: Etika Mahasiswa kepada Dosen


Variabel Aspek/Alasan Memilih/Urgensi
Etika 1. Etika (Etimologi) berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang
berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom).
2. Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa apa yang buruk
dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
3. Etika juga merupakan kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak. Sebagai nilai dari kebenaran dan kesalahan yang
dianut suatu golongan atau masyarakat. 
4. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam
kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas
untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah
untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.

Komunikasi 1. Komunikasi berasal dari kata latin “communicare” yang berarti


berpartisipasi atau memberitahukan. 
2. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator
kepada komunikan untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat,
atau perilaku baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung
(melalui media) yang menimbulkan efek tertentu. 
3. Proses belajar mengajar merupakan suatu bentuk  dari komunikasi
yaitu komunikasi antara subyek didik dengan pendidik, antara
mahasiswa dengan dosen, antara siswa dengan guru.
4. Didalam komunikasi tersebut terdapat pembentukan (transform)
dan pengalihan (transfer) pengetahuan, keterampilan ataupun sikap
dan nilai dari komunikator (pendidik, dosen, guru) kepada
komunikan (subyek didik, mahasiswa, siswa) sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.

Etika 1. Etika komunikasi adalah gagasan moral yang mempengaruhi


berkomunikasi komunikasi.
2. Etika komunikasi berkaitan dengan moral good present dalam
segala bentuk komunikasi manusia.
3. Etika komunikasi itu adalah suatu adab/norma kesopanan dalam
berkomunikasi dengan orang lain.
4. Komunikasi yang etis mencakup kejujuran dalam komunikasi,
menjaga kerahasiaan informasi, dan tidak membahas hal yang
bersifat pribadi ataupun urusan orang lain di depan umum atau di
depan pihak ketiga.

Aplikasi 1. Penggunaan teknologi informasi seperti penggunaan internet yang


Whatsapp sudah memiliki berbagai aplikasi seperti media sosial, merupakan
salah satu media dimana para penggunanya dapat mencari
informasi, saling berkomunikasi dan menjalin pertemanan secara
online.
2. Whatsapp sebagai salah satu media sosial saat ini banyak yang
menggunakan untuk kepentingan bersosialisasi maupun sebagai
media komunikasi.
3. Whatsapp atau yang biasa disingkat dengan WA, merupakan
teknologi Instant Messaging seperti SMS dengan berbantuan
data internet berfitur pendukung yang lebih menarik, sehingga
Whatsapp dipandang dapat menjadi media komunikasi
akademik yang praktis dan efetif.

LATAR BELAKANG
Etika atau biasa juga disebut etik, bila ditinjau dari sudut etimologi atau ilmu yang
mempelajari asal-usul kata berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti norma-norma,
nilai-nilai, kaidah-kaidah, dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. 1
Sementara itu menurut Sidi Gazalba dalam bukunya Sistimatika Filsafat berpendapat
bahwa etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik
dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
Komunikasi merupakan kodrati yang senantiasa selalu terlibat dalam setiap orang
yang hidup dalam masyarakat. Pengertian komunikasi secara etimologis berasal dari bahasa
latin yaitu communication, dan kata ini bersumber pada kata communis. Arti communis di
sini adalah sama, yaitu sama makna mengenai suatu hal. Onong Uchjana Efendy (Dinamika
Komunikasi 1986:3) mengartikan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan

1
Ny Djanewar, Etika Komunikasi Perkantoran, (Bandung: Ganeca Exact Bandung, 1992), h.9
oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku, baik dengan cara langsung ataupun melalui media.
Jadi, Etika komunikasi adalah ilmu yang memperhatikan baik buruknya cara
berkomunikasi. Secara umum, etika komunikasi berkaitan dengan moral yang baik dalam
segala bentuk komunikasi manusia. Etika komunikasi merupakan norma atau aturan tingkah
laku yang harus dilakukan saat berkomunikasi dengan orang lain.
Etika sangat berkaitan dengan komunikasi, hal ini agar seseorang lebih berhati-hati ketika
melakukan komunikasi dengan orang lain, supaya tidak terjadi kesalahpahaman saat
menyampaikan pesan. Etika komunikasi mencoba untuk mengelaborasi standar etis yang
digunakan oleh komunikator dan komunikasi.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berkembang seiring dengan tingkat kebutuhan
manusia, semakin modern kehidupan manusia, maka semakin modern pula teknologi yang
digunakan. Saat ini, WhatsApp (WA) telah
dimanfaatkan oleh masyarakat umum untuk berkomunikasi dalam menyampaikan pesan kepada
sasarannya. Masyarakat
memanfaatkan WA sebagai media komunikasi dalam menyampaikan pesan, informasi yang
disampaikan lebih efektif dan merupakan kepuasan tersendiri karena menggunakan teknologi
informasi (WA) pesan lebih cepat
diterima oleh sasaran (Trisnani, 2017).
Jumiatmoko (2016) mengatakan, WhatsApp merupakan aplikasi berbasis internet yang
memungkinkan setiap penggunanya dapat saling berbagi berbagai macam konten sesuai dengan
fitur pendukungnya. WhatsApp juga memiliki berbagai fitur yang dapat digunakan untuk
berkomunikasi dengan bantuan layanan internet.
Fitur-fitur yang terdapat dalam Whatsapp yaitu Gallery untuk menambahkan foto, Contact
untuk menyisipkan kontak, Camera untuk mengambil gambar, Audio untuk mengirim pesan
suara, Maps untuk mengirimkan berbagai koordinat peta, bahkan Document untuk menyisipkan
file berupa dokumen. Semua file tersebut dapat dalam sekejap dikirim melalui aplikasi gratis
tersebut. Berbagai fitur tersebut tentu semakin menambah kemudahan dan kenyamanan
berkomunikasi melalui media online (Jumiatmoko, 2016).
Kemudahan untuk terkoneksi secara langsung menjadi daya tarik aplikasi messaging ini
sehingga pengguna whatsapp semakin heterogen dan tersebar. Whatsapp tidak hanya dipakai
oleh para profesional untuk bekerja namun juga dipakai oleh mahasiswa dan pelajar untuk
berkomunikasi terkait kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, perkembangan teknologi
informasi instant messaging seperti whatsapp juga memberikan kontribusi bagi bidang
pendidikan .
KELOMPOK 13:
1. Syifa Aulia Sari
2. Alfian Agustia Firmansyah
3. Neno Fani Safrida
JUDUL: Peningkatan Kompetensi Guru dalam Penguasaan Teknologi
Pembelajaran Jarak Jauh melalui Pelatihan Berbasis TIK
Variabel Aspek/Alasan Memilih/Urgensi
Pembelajaran 1. Pembelajaran jarak jauh merupakan metode belajar yang dilakukan
Jarak Jauh dan saat ini ketika terjadinya pandemi dunia pendidikan memerlukan
Masalahnya ruang untuk belajar meskipun berjarak, namun masalahnya sering
kali terkendala jaringan atau sinyal yang menghambat jalannya
pembelajaran jarak jauh.
2. Pembelajaran jarak jauh tidak hanya berbeda dari sisi pengajar dan
pembelajar berada di tempat yang berbeda namun juga memiliki
sistem dan pendekatan yang berbeda. Diperlukan perencanaan,
perancangan, penyusunan materi, dan komunikasi yang baru.

Kompetensi Guru 1. Kita berada pada zaman industri 4.0 yang mendorong seluruh
masyarakat untuk melek akan teknologi, karena itu kompetensi
guru sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan dalam
pembelajaran. Melalui upaya peningkatan kompetensi guru seperti
pelatihan, diklat, dan kegiatan lain yang mendukung keterampilan
mengajar seorang guru.
2. Standar kompetensi guru dapat berpengaruh pada pemahaman
dalam penggunaan teknologi sebagai alat penunjang pembelajaran
diantaranya:
- Kompetensi pedagogik
- Kompetensi kepribadian
- Kompetensi profesional
- Kompetensi sosial.
3. Kompetensi guru dilakukan agar semakin banyak guru profesional
yang melek teknologi, serta paham dalam teori maupun praktik
kerja mengajar yang baik dan benar.

Teknologi 1. Dimasa pandemi yang sedang dihadapi mengharuskan seluruh


Pembelajaran masyarakat untuk bekerja di rumah, terutama bagi guru dan siswa
Jarak Jauh yang harus tetap belajar walaupun dalam keadaan jarak jauh.
Teknologi pembelajaran jarak jauh sangat membantu berjalannya
sistem pembelajaran yang kita kenal daring (dalam jaringan).
2. Teknologi yang ada saat ini dapat membantu pengajar untuk tetap
melakukan kontroling pembelajaran, evaluasi pembelajaran, aspek
pedagogi, dan menghilangkan permasalahan pembelajaran yang
tersekat dengan jarak.
3. Ada beberapa contoh Teknologi pembelajaran jarak jauh
diantaranya:
- Zoom, merupakan aplikasi video conference yang sering
digunakan untuk berkomunikasi antara guru dan murid.
- Google Classroom, yang biasanya digunakan oleh para guru
karena tanpa ada waktu maksimal penggunaannya.
- Edmodo yang biasa digunakan guru untuk memberikan
beberapa tugas tertulis untuk para murid.

Pelatihan 1. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah segala kegiatan


Berbasis TIK yang terkait dengan pemrosesan, pengelolaan dan penyampaian
atau pemindahan informasi antar sarana/media.
2. Pelatihan berbasis TIK merupakan program peningkatan
kompetensi guru dalam penguasaan teknologi sesuai dengan
perkembangan teknologi terkini.
3. Penguasaan keterampilan TIK dapat membantu guru melakukan
metode pembelajaran daring menjadi lebih menarik dan produktif.
4. Setelah pelatihan diharapkan para guru dapat meng-
implementasikan ilmu yang diperoleh, yaitu dapat mengoperasikan
teknologi dengan baik, dapat membuat konten pembelajaran daring
yang menarik, dan lain-lain.

LATAR BELAKANG
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilaksanakan sejak Maret 2020 mengacu pada surat
edaran Kemendikbud No. 40 tahun 2020, tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa
darurat penyebaran corona virus disease, dampak virus covid 19 proses pembelajaran dilakukan
dari rumah secara daring pada satuan pendidikan menggunakan berbagai sumber belajar melalui
teknologi komunikasi, informasi, dan media yang mendukung secara konsepsi memiliki tujuan
yang baik. Pemanfaatan berbagai media pembelajaran jarak jauh yang diolah sesuai dengan
kemampuan dan keinginan guru. Tuntutan guru tidak hanya secara akademis tetapi juga
kemampuan untuk berkomunikasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran, seperti pada media
pembelajaran Google Classroom, Group Whatsapp, guru mengirimkan materi pembelajaran, link
video pembelajaran, tugas serta sebagai media komunikasi untuk melaksanakan proses
pembimbingan dan pendampingan kepada para peserta didik.
E Mulyasa (2011) menyimpulkan bahwa “Kompetensi guru sebagai kunci keberhasilan
dalam pembelajaran. Kompetensi dan pengalaman belajar dari empat kompetensi yang harus
dimiliki oleh guru dan dosen. Keempat kompetensi tersebut, yaitu kompetensi pedagogik,
kepribadian, profesional, dan sosial.” Kompetensi guru dicapai melalui jenjang pendidikan yaitu
perkuliahan lanjutan berupa profesi guru. Jenjang perkuliahan lanjutan banyak menunjang
ketercapaian guru profesional karena banyak lulusan yang paham akan cara mengajar dengan
baik dan benar, serta pemahaman dan penguasaan penggunaan teknologi. Penguasaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi kini menjadi bagian dari tuntutan kompetensi guru, baik guna
mendukung pelaksanaan tugasnya (penyusunan perencanaan, penyajian pembelajaran, evaluasi
dan analisis hasil evaluasi)  maupun sebagai sarana untuk mencari dan mengunduh sumber-
sumber belajar.
TIK dapat diartikan sebagai berbagai aspek yang melibatkan teknologi, rekayasa dan
teknik pengelolaan yang digunakan dalam pengendalian dan pemrosesan informasi serta
penggunaannya (Munir, 2009). Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam dunia
pendidikan sangatlah penting terutama di masa pandemi Covid 19 saat ini, karena guru
dihadapkan dengan pembelajaran daring yang memaksa guru untuk menguasai teknologi. Saat
ini kemajuan ilmu dan teknologi sangat berjalan sangat pesat, oleh karena itu, setiap guru dapat
mengambil manfaat sangat besar dari kemajuan TIK tersebut. Dengan demikian, peningkatan
TIK bagi para pendidik merupakan salah satu aspek mendasar dalam menyiapkan guru yang
mampu menguasai TIK untuk meningkatkan proses pendidikan di sekolah.
Pusdatin Kemendikbud mengadopsi dan mengadaptasi kerangka kerja kompetensi TIK
dari UNESCO sebagai standar peningkatan kompetensi TIK guru secara nasional. Program
peningkatan kompetensi TIK guru dilakukan secara berjenjang (leveling), yakni level 1 Literasi
TIK; level 2 Pendalaman TIK (implementasi); level 3 Kreasi TIK; dan level 4 Berbagi
(kolaboratif).

Anda mungkin juga menyukai