Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN

BAKAT DAN KREATIVITAS DI ERA PANDEMI COVID-19

Khairul Huda1, Erni Munastiwi2


1, 2
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Email: huda.uinsk@gmail.com
Email: munastiwi@uin-suka.ac.id

Jounal info
Jurnal Pendidikan Glasser Abstract.
p-ISSN : 2579-5082 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tantangan dan
e-ISSN : 2598-2818 hambatan pembelajaran dari rumah selama pandemi COVID-19 dan
DOI : http:// bagaimana strategi orang tua dalam mengembangkan potensi bakat
10.32529/glasser.v4i2.670 dan kreativitas di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini
Volume : 4 menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif
Nomor : 2 kualitatif. Pengumpulan data dilakukan lewat wawancara. Untuk
Month : 2020 mendapatkan data penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan
Issue : Oktober secara ilmiah, maka digunakan teknik triangulasi sebagai teknik
keabsahan data. Teknik triangulasi digunakan untuk mengecek
kembali hasil wawancara penelitian. Jenis analisis data yang
digunakan adalah analisis kualitatif. Adapun langkah-langkah dalam
analisis data penelitian, pertama dengan reduksi data. Kedua, yaitu
penyajian data penelitian. ketiga, adalah penarikan kesimpulan
sebagai jawaban atas rumusan masalah yang diajukan.penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat peran orang tua dalam pengembangan
bakat dan kreativitas selama pandemi COVID-19. Beberapa strategi
yang telah diterapkan para orang tua agar bakat dan kreativitas anak
tetap berkembang di masa pandemi, yaitu menciptakan lingkungan
yang bersih dan sehat agar tercipta pembelajaran anak yang tenang
dan nyaman, para orang tua aktif memantau perkembangan belajar
anak selama melakukan pembelajaran dari rumah. Memberikan
kebebesan yang selebar-lebarnya untuk bermain serta mengajarkan
sebuah keterampilan kepada anak seperti memasak, dan menyiapkan
segala keperluan yang diperlukannya saat belajar dari rumah, agar
mereka tetap belajar dan tetap mengembangkan bakat dan kreativitas
mereka.

Keywords : Bakat, Kreativitas, Pandemi, Covid-19

A. PENDAHULUAN peserta didik. Kemunculan berbagai macam


Berbicara tentang bakat dan kreativitas potensi pada diri peserta didik tentu tidaklah
dalam perkembangan peserta didik, adalah muncul dengan begitu saja, akan tetapi terdapat
merupakan sesuatu hal yang sangat menarik faktor-faktor yang menjadi penyebab sekaligus
untuk didiskusikan. Hal tersebut tak lain mempengaruhi kemunculannya, seperti
disebabkan karena potensi bakat dan kreativitas lingkungan yang juga merupakan faktor
itu merupakan potensi yang terdapat pada diri psikososial yang memilki pengaruh terhadap

80
perkembangan potensi siswa, yaitu bakat dan oleh Utami Munandar tentang kreativitas
kreativitas(Wulandari 2018). bahwa, keluhan yang banyak terkait dengan
Dalam pertumbuhan dan perkembangan lulusan institusi pendidikan seperti perguruan
peserta didik, segala potensi, baik itu bakat, tinggi adalah bukan terletak pada bagaimana
maupun kreativitas pada peserta didik tentu mereka menerapkan ilmu pengetahuan dan
sangat penting untuk dikembangkan. teknik yang mereka dapatkan, tetapi mereka
Mengetahui potensi bakat dan kreativitas pada kurang berdaya dalam menghadapi berbagai
diri peserta didik sudah merupakan suatu persoalan yang membutuhkan pemikiran yang
keharusan, karena dengan mengetahui potensi baru serta pemecahan masalah secara
yang dimiliki oleh para siswa akan kreatif(Munandar 1997). Penjelasan yang lain
menjadikannya sebagai modal dalam seperti yang diungkapan oleh Sartika M. Taher
mengarungi arus perkembangan kehidupannya, dan Erni Munastiwi terkait dengan sistem
termasuk sebagai modal dalam penentuan karir pendidikan di Indonesia bahwa, diantara yang
atau mencari pekerjaan yang sesuai dengan menjadi sebab rendahnya kreativitas pada anak
potensi yang dimilikinya di masa-masa di Indonesia karea faktor lingkungan yang
mendatang(Wulandari 2018). Pentingnya untuk tidak mendukung seperti lingkungan keluarga
mengembangkan bakat dan kreativitas anak dan sekolah(Munastiwi 2019). Dari paparan
berangkat dari tujuan pendidikan itu sendiri, tersebut mengandung makna bahwa mengetahui
sebagaimana yang diungkapakan oleh Erni bakat dan kreativitas adalah sebuah keharusan,
Munastiwi bahwa, tujuan utama dari proses karena sangat menentukan masa depan
pendidikan adalah untuk mengembangkan perkembangan peserta didik, hingga dalam
kemampuaan intelektualitas anak dalam penentuan pekerjaan yang cocok dengan
menghadapi berbagai macam persoalan potensi mereka di masa mendatang.
kehidupan yang dihadapinya, salah satunya Upaya untuk meningkatkan potensi bakat
adalah untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas pada siswa sangat penting. Hal
mereka dalam pemecahan setiap masalah yang tersebut tercermin dalam Peraturan Menteri
dihadapinya, dan tentunya, hal itu Pendidikan Nasional, Nomor 39 Tahun 2008
membutuhkan potensi bakat dan kreativitas tentang pembinaan kesiswaan. Pembinaan
anak(Munastiwi 2018). tersebut bertujuan untuk mengembangakan
Namun, pertanyaan yang muncul adalah keterampilan peserta didik secara sungguh-
apakah institusi pendidikan yang didalamnya sungguh seperti minat, bakat dan kreativitas;
terdapat komponen seperti guru sudah berhasil membentuk secara maksimal kepribadian
mengembangkan potensi bakat dan kreativitas peserta didik dengan harapan terwujudnya
pada peserta didik? Seperti yang diungkapkan ketahanan lingkungan sekolah dari pengaruh

81
negatif yang tidak mencerminkan tujuan dari Berbagai penelitian telah dilakukan oleh
pendidikan itu sendiri; mengaktualisasikan para paneliti terkait dengan usaha para orang
segala potensi peserta didik demi tercapainya tua dalam pengembangan potensi anak, baik
sebuah hasil yang sesuai dengan keterampilan bakat maupun kreativitas. Hal tersebut
para siswa; menyiapakan para peserta didik menunjukkan bahwa potensi yang terdapat
agar kelak menjadi manusia yang memiliki manusia adalah sesuatu yang tidak akan pernah
akhlak yang mulia, demokratis, menghormati berhenti untuk diteliti dan dipelajari. Salah
hak-hak dasar manusia itu sendiri sebagai satunya seperti yang dilakukan oleh Berkah
bentuk perwujudan masyarakat madani. Lestari dalam “Upaya Orang Tua Dalam
(Wulandari 2018). Mengembangkan Kreativitas Anak”(Lestari
Salah satu komponen yang memiliki 2006). Dari hasil penelitian tersebut
peran sentral dalam perkembangan potensi menunjukkan bahwa orang tua memilki peran
bakat dan kreativitas pada peserta didik adalah dalam perkembangan potensi bakat dan
orang tua. Mereka dituntut untuk berperan kreativitas pada anak.
secara aktif mengamati perkembangan potensi Setelah adanya wabah COVID-19,
bakat dan kreativitas pada anak. Kehadiran pemerintah melalui Kementrian Pendidikan
orang tua dalam perkembangan potensi anak Nasional mengeluarkan kebijakan sebagai
sangat menentukan perkembangan bakat dan respon terhadap adanya pandemi COVID-19.
kreativitas peserta didik di masa Seluruh institusi pendidikan, dari tingkatan
mendatang(Lestari 2006). Oleh karena itu, paling bawah sampai Perguruan Tinggi
perkembangan bakat dan kreativitas bukan diinstruksikan untuk mengganti pembelajaran
hanya tugas sekolah dalam hal ini diwakili oleh tatap muka dengan pembelajaran online/daring
para guru, akan tetapi guru dan orang tua pada akibat adanya wabah COVID-19. Dengan
hakikatnya memiliki harapan dan tujuan yang situasi seperti itu, para orang tua dituntut untuk
sama dalam pendidikan anak. Para guru dan berperan aktif dalam mengembangkan bakat
orangtua berkewajiban untuk mendidik, dan kreativitas peserta didik selama belajar dari
membimbing, membina, serta memimpin anak rumah. Sehingga pembelajaran dari rumah tetap
hingga menjadi dewasa(Magdalena et al. 2020). berlangsung, menyenangkan dan tidak
Kolaborasi antara antara guru dan para orang membosankan bagi anak. Pada artikel ini, ada
tua siswa akan mengantarkan para siswa pada dua rumusan masalah yang akan menjadi pokok
hasil belajar yang memuaskan. Hasil belajar pembahasan, pertama bagaimana tantangan dan
tersebut menunjukkan keberhasilan usaha yang hambatan pembelajaran dari rumah
telah dilakukan oleh anak dan komponen yang (daring/online) selama pandemi COVID-19 ?
terlibat di dalamnya(Fadillah 2016). kedua, bagaimana strategi orang tua agar bakat

82
dan kreativitas siswa tetap berkembang selama C. HASIL PENELITIAN
pandemi COVID-19 ? Tantangan anak dan orang tua selama
belajar dari rumah di era pandemi COVID-
19.
B. METODE PENELITIAN
Proses wawancara dilakukan terhadap
Penelitian ini menggunakan metode
lima responden. berdasarkan pedoman
kualitatif dengan pendekatan deskriptif
wawancara. Tujuan pedoman wawancara
kualitatif. Adapun metode pengumpulan data
bukan hanya untuk menggali informasi tentang
dilakukan melalui proses wawancara kepada
strategi pengembangan bakat dan kreativitas
para responden. Wawancara dilakukan untuk
yang dilakukan orang tua di masa pandemi
mendapatkan informasi tentang hambatan
COVID-19 terhadap anak. Namun juga untuk
pembelajaran dari rumah (daring) dan
menggali informasi terkait dengan efektifitas
gambaran strategi yang dilakukan para orang
pembelajaran dari rumah serta kendala yang
tua dalam meningkatkan bakat dan kreativitas
dihadapi oleh anak dan orang tua selama
di era pandemi COVID-19. Subjek dari
pembelajaran dari rumah (daring/online) akibat
penelitian ini terdiri atas lima responden.
adanya pandemi COVID-19.
Untuk mendapatkan data penelitian yang
Terkait dengan efektifitas pembelajaran
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,
daring dari rumah, di antara para responden ada
maka digunakan teknik triangulasi untuk
yang mengatakan bahwa pembelajaran dari
menguji keabsahan data. Teknik triangulasi
rumah selama pandemi COVID-19 sangat
digunakan untuk mengecek kembali hasil
efektif, di antaranya seperti yang di ungkapkan
wawancara penelitian. Jenis analisis data yang
oleh Arinil Haq:
digunakan adalah analisis kualitatif. Adapun
“Menurut saya, pembelajaran dari rumah
langkah-langkah dalam analisis data penelitian
sangat epektif karena menjadi akses
yaitu, reduksi data, penyajian data penelitian, yang paling mudah untuk semua
dan melakukan pembandingan antara data yang kalangan dalam dunia pendidikan”
satu dengan yang lainya, kemudian dilakukan Jika dilihat dari pendapat para responden,

penarikan kesimpulan sebagai jawaban atas jawaban mereka tentang efektifitas

rumusan masalah yang telah di tetapkan. pembelajaran dari rumah sangat dipengaruhi
oleh lokasi tempat domisili responden dan latar
belakang keluarga. Misalnya jika melihat
pendapat dari responden yang lain yang
mengatakan bahwa:
“tidak, pembelajaran online dari
rumah sangat tidak efektif”

83
Perbedaan jawaban dari setiap responden pedesaan, mereka juga yang di perkotaan juga
tentang keefektifan pembelajaran dari rumah mengeluhkan hal yang sama. Kendala ini
sangat dipengaruhi oleh kondisi keluarga dan bukan tanpa alasan, karena sejak adanya
kondisi geografis. Orang tua yang berdomisili pandemi COVId-19, kondisi ekonomi
di daerah pedesaan merasa sangat kesulitan masyarakat menjadi lesu. Dan kendala yang
dengan model pembelajaran seperti itu, keempat adalah anak harus senantiasa di dalam
dikarenakan akses terhadap jaringan internet pemantauan, karena tidak bisa dipungkiri
yang masih sangat terbatas serta kuota internet bahwa pembelajaran daring ini tergolong baru
harus tetap terpenuhi sedangkan kondisi dan tentu rasa jenuh dan bosan anak tak bisa
ekonomi di masa pandemi ikut lesu. Adapun dihindari.
responden lain yang berdomisili di perkotaan Tabe 1.
Tantangan Pembelajaran daring
mengatakan bahwa pembelajaran dari rumah
di Desa dan Kota
sangat efektif, meskipun mereka juga
Desa Kota
mengeluhkan hal yang sama, tentang mahalnya
• Akses terhadap jaringan
kuota internet dan mereka tidak bisa secara total • Kondisi yang kurang internet sangat bagus,
kondusif untuk meskipun terkadang juga
keberlangsungan mengalami gangguan,
mendampingi anak secara penuh. akibat semua orang "work
pembelajaran daring atau
online from home" selama
Hasil wawancara yang dilakukan kepada • Terkendala dengan pandemi COVID-19
kurangnya fasilitas seperti • Fasilitas seperti
kelima responden menunjukkan bahwa, banyak handphone, dan seorang handphone sangat
anak harus meminjam memadai, sehingga
kendala dan hambatan yang dihadapi para anak, handphone kepada anggota lingkungan lebih kondusif
keluarganya seperti kakak untuk terlaksananya
• Di Desa, jaringan internet pembelajaran dari rumah.
begitupun dengan orang tua selama belajar • Anak tidak sepenuhnya
tidak lancar, bahkan
terdapat beberapa tempat dapat ditemani oleh ibunya,
daring dari rumah. Pertama, tidak semua anak yang mesti harus pergi disebabkan karena orang
mencari lokasi tertentu tua memilki kesibukan lain
memilki fasilitas seperti handphone dan tentu untuk bisa mendapatkan (orang tua berkarir).
jaringan internet
pembelajaran dari rumah sangat bergantung
dengan fasilitas tersebut. Kedua, pembelajran
Tantangan yang dihadapi anak dan orang
dari rumah sangat membutuhkan akses terhadap
tua selama pembelajaran daring dari rumah di
jaringan internet dan setiap wilayah memiliki
pedesaan, maupun perkotaan memiliki
kecepatan jaringan internet yang berbeda-beda,
perbedaan, namun mereka memiliki keluhan
bahkan ada wilayah yang tidak terjangkau oleh
yang sama, yaitu banyaknya biaya yang harus
jaringan internet. Anak yang berdomisili di
dikeluarkan untuk membeli “kuota”. Melihat
pedesaan yang paling merasakan dampak dari
jawaban dari para responden secara keseluruhan
tidak lancarnya akses terhadap jaringan. Ketiga,
menyampaikan pesan bahwa sistem pendidikan
kendala selanjutnya adalah harga kuota yang
negara ini belum siap mengahadapi model
lumayan mahal. Kendala ini bukan hanya
pembelajaran daring/online, baik dari sisi
dirasakan oleh orang tua yang berdomisili di

84
kesiapan infrastruktur teknologi informasi, yang dapat menunjang belajar anak selama di
maupun sisi sumber daya manusia itu sendiri. rumah. Ketiga, orang tua aktif memantau
perkembangan anak. Keempat adalah dengan
Strategi orang tua dalam mengembangkan memberikan kebebasan kepada anak untuk
bakat dan kreativitas di era pandemi
bermain. Dengan syarat bahwa permainan yang
COVID-19.
dilakukan dapat menstimulus perkembangan
Para anak sejak adanya COVID-19
bakat dan kreativitas anak, serta mengajari
tentunya melakukan pembelajaran tidak seperti
mereka keterampilan seperti memasak.
biasanya. Pembelajaran yang tadinya berjalan di
Sejak diberlakukannya pembelajaran dari
ruang-ruang kelas, kini harus belajar dari rumah
rumah, yang menjadi kendala adalah tidak
dengan memamfaatkan berbagai macam
semua orang tua siap dengan model
fasilitas seadanya, seperti handphone dan
pembelajaran dari rumah (daring/online).
tentunya membutuhkan akses jaringan internent
Banyak faktor yang menjadikan orang tua tidak
yang bagus. Dengan situasi seperti itu, para
sepenuhnya siap dengan model pembelajaran
orang tua dipaksa untuk berperan secara aktif
dari rumah. Pembelajaran dari rumah tentunya
menggantikan peran-pran guru di sekolah
menghadapi tantangan dan hambatan, baik itu
dalam mengamati dan memastikan
kepada anak, terlebih kepada orang tua.
pembelajaran anak selama di rumah berjalan
Tantangan kepada anak tentunya akan sangat
dengan baik, sehingga bakat dan kreativitas
mudah dihinggapi perasaan bosan, dan jenuh
tetap berkembang di masa pandemi ini.
akibat suasana rumah dan akibat akses jaringan
Berdasarkan hasil wawancara, terdapat
yang kurang bagus dalam melaksanakan
beberapa strategi yang telah dilakukan oleh
pembelajaran dari rumah.
orang dalam mengembangkan bakat dan
Tabel 2.
kreativitas anak selama pandemi COVID-19.
Strategi yang dilakukan orang tua dalam
Pertama, dengan memberikan waktu dan ruang
pengembangan bakat dan kreatif
yang seluas-luasnya kepada anak untuk
mengerjakan tugas pelajarannya. Begitupun
Memberikan
ketika anak telah mengerjakan tugas-tugas waktu dan ruang
yang seluas-
luasnya kepada
Orang tua
belajarnya, mereka akan diberikan kebebasan anak untuk
menciptakan
mengerjakan
lingkungan
tugas
rumah yang
pelajarannya
untuk mengisi waktu kosongnya dengan nyaman bagi
anak, menjadi
pembimbing bagi
anak, dan
bermain. Kedua, para orang tua menciptakan menyiapkan
Memberikan
segala keperluan
kebebasan
dan kebutuhan
lingkungan rumah yang nyaman bagi anak, yang dapat
menunjang
kepada anak
untuk bermain.
Orang tua aktif belajar anak Dengan syarat
memantau selama di rumah bahwa
menjadi pembimbing bagi anak, dan perkembangan
anak
permainan yang
dilakukan dapat
menstimulus
menyiapkan segala keperluan dan kebutuhan perkembangan
bakat dan
kreativitas anak

85
Berdasarkan pemaparan para responden, perkembangan belajar anak selama melakukan
dapat dilihat sebuah kesimpulan terkait dengan pembelajaran dari rumah, memberikan
strategi yang digunakan agar bakat dan kebebasan yang selebar-lebarnya kepada anak
kreativitas anak tetap berkembang di masa untuk bermain atau dengan mengajarkan sebuah
pandemi COVID-19 bahwa, baik di desa, keterampilan seperti memasak, dan menyiapkan
maupun di perkotaan tidak ada perbedaan segala keperluan dan kebutuhan anak selama
terlalu menonjol. Hal tersebut juga bisa di belajar dari rumah, agar mereka belajar dengan
sebabkan karena orang tua belum memilki baik serta bakat dan kreativitas yang
pemahaman yang begitu mendalam dan dimilikinya tetap berkembang. Jadi secara
komprehensif tentang pengembangan bakat dan keseluruhan, orang tua telah menerapkan
kreativitas. Strategi yang digunakan hampir strategi dalam pengembangan bakat dan
sama, yang menjadi pembeda hanya terlihat kreativitas selama pandemi COVID-19 kepada
pada sisi kesiapan orang tua yang tinggal di anak.
daerah perkotaan lebih siap menghadapi situasi
pandemi seperti ini, disebabkan karena E. DAFTAR PUSTAKA
hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran Anggraini, Indah Ayu, Wahyuni Desti Utami,
and Salsa Bila Rahma. 2020.
online yang terbilang lebih sedikit
“Mengidentifikasi Minat Bakat Siswa
dibandingkan dengan yang berdomisili di Sejak Usia Dini Di SD Adiwiyata.”
ISLAMIKA 2 (1): 161–69.
daerah pedesaan.
Fadillah, Ahmad. 2016. “Analisis Minat Belajar
Dan Bakat Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa.” Mathline: Jurnal
D. KESIMPULAN
Matematika Dan Pendidikan
Banyak tantangan yang telah dihadapi Matematika 1 (2): 113–22.
Farida, Nurul. 2014. “Pengaruh Sikap Kreatif
oleh anak dan orang tua selama pembelajaran
Terhadap Prestasi Belajar Matematika.”
daring dari rumah, seperti masih ada anak yang AKSIOMA: Jurnal Program Studi
Pendidikan Matematika 3 (2).
tidak memiliki handphone, akses jaringan
Kau, Murhima A. 2017. “Peran Guru Dalam
internet yang lambat, harga kuota yang mahal, Mengembangkan Kreativitas Anak
Sekolah Dasar.” In PROCEEDING
dan kondisi ekonomi yang lesu akibat pandemi.
SEMINAR DAN LOKAKARYA
Dalam menghadapi hambatan dan tantangan itu, NASIONAL BIMBINGAN DAN
KONSELING 2017, 1:157–66.
beberapa strategi yang dilakukan oleh orang tua
Lestari, Barkah. 2006. “Upaya Orang Tua
agar perkembangan bakat dan kreativitas anak Dalam Pengembangan Kreativitas
Anak” 3: 8.
tetap berkembang di masa pandemi seperti ini,
Magdalena, Ina, Julya Fatharani, Salsa Adinda
seperti menciptakan lingkungan yang bersih Oktavia, and Qonita Amini. 2020.
“Peran Guru Dalam Mengembangkan
dan sehat agar tercipta pembelajaran anak yang
Bakat Siswa.” PANDAWA 2 (1): 61–69.
tenang dan menyenangkan, aktif memantau

86
Makmun, Puri Handayani. 2017. Pendidikan Islam Dan Keagamaan 2
“Pengembangan Kreatifitas (1).
Keberbakatan Di Paud Griya Bermain Salisah, Febi Nur, Leony Lidya, and Sarjon
Pangkalpinang Bangka.” AL-ATHFAL: Defit. 2015. “Sistem Pakar Penentuan
JURNAL PENDIDIKAN ANAK 3 (1): Bakat Anak Dengan Menggunakan
83–96. Metode Forward Chaining.” Jurnal
Munandar, Utami. 1997. “Mengembangkan Ilmiah Rekayasa Dan Manajemen
Insiatif Dan Kreativitas Anak.” Sistem Informasi 1 (1): 62–66.
Psikologika: Jurnal Pemikiran Dan sit, Masganti, Khadijah, Fauziah Nasution, Sri
Penelitian Psikologi 2 (2): 31–42. wahyuni, Rohani, Nurhayani, Siturus
Munastiwi, Erni. 2018. “Manajemen Model Ahmad Syukri, Raisah Armayanti, and
Pembinaan Kelompok Guru Paud Lubis Hilda Zahra. 2016.
Model ‘Multi-Workshop.’” AL- Pengembangan Kreativitas Anak Usia
ATHFAL: JURNAL PENDIDIKAN Dini (Teori Dan Praktik). Cetakan
ANAK 4 (1): 51–60. Pertama. Medan: Perdana Publising.
———. 2019. “Peran Guru Dalam Wibowo, Yuyun Ari. 2010. “Bermain Dan
Mengembangkan Kreativitas Anak Kreativitas Dalam Pembelajaran
Usia Dini Di TK Islam Terpadu Pendidikan Jasmani.” Jurnal
Salsabila Al-Muthi’in Yogyakarta.” Pendidikan Jasmani Indonesia 7 (2):
GOLDEN AGE: Jurnal Ilmiah Tumbuh 15–20.
Kembang Anak Usia Dini 4 (2): 35–50. Wulandari, Cahyati. 2018. “IMPLEMENTASI
Priyanto, Aris. 2014. “Pengembangan PROGRAM PEMBINAAN MINAT,
Kreativitas Pada Anak Usia Dini BAKAT, DAN KREATIVITAS
Melalui Aktivitas Bermain.” Jurnal SISWA DI SLB NEGERI 1
Ilmiah Guru Caraka Olah Pikir BANTUL.” Spektrum Analisis
Edukatif, no. 2. Kebijakan Pendidikan 7 (3): 273–86.
Pulungan, Fitri Helena, and Wahyuddin Nur Yulianti, Wita. 2016. “Aptitude Testing
Nasution Syafaruddin. 2018. Berbasis Case-Based Reasoning Dalam
“Pelaksanaan Pengembangan Bakat Sistem Pakar Untuk Menentukan Minat
Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Dan Bakat Siswa Sekolah Dasar.”
Kursus Kader Dakwah (KKD) Di MAN Rabit: Jurnal Teknologi Dan Sistem
1 Medan.” EDU-RILIGIA: Jurnal Ilmu Informasi Univrab 1 (2): 110–26.

87

Anda mungkin juga menyukai