Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN ASUHAN GIZI (PAG)

RS. WILUJENG
KABUPATEN KEDIRI
APPENDICITIS INFILTRAT
1. Pengertian Metode pemecahan masalah gizi pada pasien apendik infiltrat
yang sistematis dimana Nutrisionist/Dietisien berfikir kritis dalam
membuat keputusan untuk menangani masalah gizi sehingga
aman, efektif dan berkualitas.
2. Asesmen/Pengkajian Melanjutkan hasil skrining perawat terkait risiko malnutrisi atau
kondisi khusus
Data berat badan, tinggi badan, Indeks Masa tubuh dan Lingkar
Antropometri
lengan atas
Biokimia Mengkaji data laboratorium terkait gizi seperti Hb, Hematokrit,
Leukosit, dll
Klinis/Fisik Mengkaji data nyeri, mual, muntah
Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, bentuk
makanan, rata-rata asupan sebelum masuk Rumah Sakit
Riwayat Personal Mengkaji riwayat sosial ekonomi, budaya, riwayat penyakit saat
ini, riwayat penyakit dahulu dan penyakit keluarga, riwayat
penggunaan suplemen makanan, status kesehatan mental serta
status kognitif
3. Diagnosa Gizi Prediksi sub optimal asupan energi berkaitan dengan rencana
(Masalah Gizi) tindakan bedah/operasi ditandai dengan asupan energi lebih rendah
dari kebutuhan (NI-1.4)
4. Intervensi Gizi
(Terapi Gizi) Tujuan :
a. Perencanaan Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk
mencegah/mengurangi kerusakan jaringan tubuh
Menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal
Preskripsi Diet :
1. Energi diberikan tinggi yaitu 40-45 Kkal/Kg BB
2. Protein diberikan tinggi yaitu 2,0 – 2,5 g/Kg BB
3. Lemak cukup yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total
4. Vitamin dan mineral diberikan cukup sesuai kebutuhan normal
5. Makan diberikan dalam bentuk mudah cerna

b. Implementasi Pelaksanaan pemberian makan sesuai dengan preskripsi diet


pemberian dengan bentuk cair/saring/lunak/biasa
makanan

c. Edukasi Pemberian edukasi dan konseling gizi pada pasien


d. Konseling Gizi keluarga/penunggu pasien (care giver)

e. Koordinasi Koordinasi Pelayanan gizi dengan tenaga kesehatan lain yaitu,


dengan tenaga dokter, farmasi,
kesehatan lain perawat dan tenaga kesehatan lainya
5. Monitoring dan Mengetahui respon pasien terhadap intervensi yaitu monitor hasil
evaluasi positif maupun negativ :
Status Gizi Berdasarkan Antropometri
Hasil Biokimia Terkait Gizi
Berkurangnya keluhan pasien
Besar asupan makan dan daya terima pasien baik

6. Re Asesmen Melihat kembali kondisi pasien setelah kunjungan awal jika


(Kontrol kembali) diperlukan. Jika ada masalah gizi dianjurkan kontrol kembali/re
asesmen di rawat jalan
7. Indikator (Target 1. Asupan Makan ≥ 80% dari kebutuhan
yang akan 2. Status Gizi Optimal
3. Tidak ada mual, anoreksia
dicapai/Outcome)
4. Peningkatan pengetahuan gizi seimbang
8. Kepustakaan 1. Penuntun Diet Edisi Baru Tahun 2004 Instalasi Gizi Perjan Rs. Dr.
Cipto Mangun Kusumo dan Asosiasi Dietesion Indoneia

Direktur RSWilujeng Kediri,......Januari 2018


Kabupaten Kediri Ka.Instalasi Gizi

Dr. Rhama Kurniawan, MMRS Desi Ratna Sari, Amd. Gz

Anda mungkin juga menyukai