Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM BIOKIMIA

Protein

Oleh :
NINIS TIA KRISTIANA
P27241019028

Jumat, 13 November 2020

PROGRAM D III JAMU


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
KEMENTRIAN KESEHATAN
2020
1. PROTEIN
2. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui adanya protein dalam sampel atau bahan pangan
3. TINJAUAN PUSTAKA
Istilah protein pertama kali ditemukan oleh G.J.Muieder seorang pakar kimia
berkebangsaan belanda pada tahun 1939. Kata protein berasal dari yunani “proteios” yang
berarti pertama. Protein memegang peranan penting dalam kehidupan. Protein dapat
ditemukan contohnya dimakanan
Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan
digunakan untuk memproduksi senyawa nitrogen lain untuk mengganti protein dalam
jaringan yang akan mengalami proses penuraian dan untuk mengganti nitrogen yang telah
dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk urea. Ada beebrapa asam amino yang dibutuhkan oleh
tubuh, tetapi tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang memadai. Asam amino
tersebut disebut asam amino esensial. Kebutuhan akan asam amino sesensial bagi anak anak
relaif lebih besar daripada orangtua
Protein merupakan senyawa organik makro molekuk yang mempunyai susunan
kompleks dan terdiri atas polimer – polimer alam yang terdiri atas beberapa alfa asam
amino
dan terikat melalui asampeptida. Protein bukan merupakan zat tunggal serta molekul
sederhana, tertapi masih terdiri dari asam amino karena susunan proteinnya adalah asam
amin, maka susunan kimianya mengandung unsur asam amino seperti karbon, nitrogen,
oksigen, hidrogen, belerang, sedikit fosfor dan magnesium.
Penyebab perbedaan protein bergantung pada jumlah asam amino, bentuk, tingkaat
degradasinya serta komponen penyusunnya. Berdasarka molekul dibagi menjadi dua,
protein
globular dan protein fibrosa. Berdasarkan komponen penyusunnya, protein diklasifikasikan
menjadi dua yaitu protein sederhana dan protein majemukBerdasarkan tingkat degradasinya
dapat diklasifikasikan atas protein alam, yang berasal dari hewani dan nabati serta protein
derivat yang mengalami perubahan yang belum menjadi asam amino.
4. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1.Tabung reaksi : untuk mereaksikan larutan
2.Beaker glass 100ml : untuk tempat larutan
3.Bunsen : alat untuk memanaskan beaker glass
4.Penjepit tabung reaksi: untuk menjepit tabung reaksi saat pembakaran
5.Pipet : untuk memindahkan cairan dalam skala kecil
6.Rak tabung reaksi : untuk meletakan tabung reaksi
BAHAN :
1.Susu cair
2.Agar-agar
3.Putih telur
4.Kertas label
5.Larutan tembaga ( II ) asetat 1 % (CuSO4)
6. NaOH 0,1 M
5. CARA KERJA
Uji Umum Asam Amino (Uji Ninhidrin)
Pereaksi : Larutan Ninhidrin
Sampel : sampel protein 2% dan sampel asam amino 2% Prosedur : Tambahkan 1 tetes
larutan ninhidrin 0,1% ke dalam 3 mL larutan sampel. Panaskan campuran tadi hingga
mendidih. Amati perubahan warna
Uji biuret
Mengetahui adanya ikatan peptide dalam peptide dalam protein dengan test biuret. Jika
positif (+) akan berwarna ungu.
- Masukan 1 ml putih telur kedalam tabung reaksi tambahkan ± 2 – 3 tetes CuSO4
kemudian masukan 1 ml NaOH 0,1 M. Amati perubahan yang terjadi.
- Ulangi cara kerja tersebut menggunakan susu, dan agar-agar. Bila ada yang tidak
larut setelah ditambahkan NaOH panaskan dahulu beberapa menit hingga semua larut,
lalu dinginkan.
Pertanyaan :
1. Dalam uji biuret di atas, warna dan senyawa kompleks apa yang terbentuk?
2. Mengapa dalam percobaab di atas harus dihindari kelebihan dari CuSO4
Uji Pengendapan Protein oleh Logam
Pereaksi : albumin 2%, Pb asetat 2%, HgCl2 2%, FeCl3 2%, CuSO4 2%
Prosedur : 1 mL larutan albumin tambahkan tetes demi tetes larutan logam hingga terjadi
endapan. Perhatikan perubahan yang terjadi pada setiap kali penetesan. Perhatikan juga
apakah endapan terbentuk, dan apakah endapan yang terbentuk larut kembali atau
bertambah dengan penambahan reagen yang berlebih?
Pertanyaan :
1. Jelaskan proses terjadinya pengendapan protein dengan logam
2. Jelaskan mengapa putih telur dapat digunakan sebagai antidote pada keracunan Pb
atau Hg
6. HASIL PRAKTIKUM

Jenis uji Hasil uji


Uji Ninhidrin Agar-agar : merah muda
dipanaskan menjadi jingga
Uji buret -Agar-agar : merah muda
dipanaskan menjadi jingga
-Susu segar : putih dipanaskan
menjadi putih
-Putih telur : biru dipanaskan
menjadi 2 lapisan ungu dan
putih

Uji pengendepan -Agar-agar


Pp asetat : 17 tetes
HgCl2 : 11 tetes(tidak ada
perubahan)
FeCl3 : 12 tetes(larutan atas
berwarna jingga)
CaSO4 : 12 tetes (terdapat
larutan kuning)

Susu segar
Pp asetat : 13 tetes
HgCl2 : 20 tetes (atas
berwarna kuning, bawah
berwarna putih)
FeC13 : 10 tetes 12 lapisan
( atas berwarna kuning, bawah
berwarna putih)
CaSO4 : 10 tetes 12 lapisan
( atas warna hijau tosca,
bawah warna putih)
Putih telur
Pp asetat : 13 tetes
HgCl2 : 10 tetes 12 lapisan
(atas warna putih, bawah
bening)
FeCl3 : 9 tetes 12 lapisan (atas
warna coklat, bawah bening)
CaSO4 : 12 tetes 12 lapisan
( bawah hijau tosca, bawah
kuning)
7. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini adalah menguji protein didalam sempel makanan atau minuman
(agar-agar,susu segar,putih telur) dan dilakukan dengan 3 pengujian yaitu uji Ninhidrin,uji
buret dan uji pengendapan dengan cara ditetesi pp asetat,HgCl2,FeCl2,CaSO4 pada setiap
sempel tersebut dan dilihat perubahanan warnannya sebagai berikut dicantumkan di hadil
praktikum.
8. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini mengetahui protein pada setiap sampel makanan/minuman(agar-
agar,putih telur, dan susu segar) dan 3 pengujian dan ditetesi larutan agar mengetahui
kandungan protein didalaman makanan atau minuman sampel yang kita uji. Memudah kan
kita untuk mengetahuinya.
DAFTAR PUSTAKA
Modul praktikum Biokimia

Mengetahui : Klaten, 28 November 2020


Pembimbing, Praktikan,

(AHMAD RIDLO, S.Si., M.Sc) (NINIS TIA K)


Lampiran Laporan sementara

Anda mungkin juga menyukai