Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah ini yang berjudul, Sistem Keamanan Lingkungan
(SISKAMLING)" tepat pada waktunya.
Banyak hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam penyusunan makalah ini.
Namun, berkat kesabaran dan kesungguhan hati, serta bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, seperti kerja sama tim dalam kelompok. Penulisan makalah ini dapat diselesaikan
dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih secara khusus, kepada:
Bapak Syamsu Iskandar, SE., MM., selaku Dosen mata kuliah Manajemen sekuriti yang telah
memberikan kesediaan waktu, arahan dan petunjuk umtuk membuat makalah ini.
Harapan kami kedepannya, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca sehingga dapat mengambil manfaat dari makalah ini dan
diterapkan dalam keseharian para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami, kami juga menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan masukkan dan saran serta kritik yang bersifat
membangun. sangat penulis harapkan untuk perbaikan dan kemajuan di masa yang akan
datang untuk makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................7
C. Tujuan.................................................................................................................................7
D. Manfaat...............................................................................................................................8
BAB II ISI..........................................................................................................................................10
A. PENGERTIAN.....................................................................................................................10
B. LANDASAN HUKUM........................................................................................................10
C. MENGENAL SISTEM KEAMANAN LINGKUNGAN (SISKAMLING).......................11
D. PERAN WARGA DALAM MENJAGA KETERTIBAN DAN KEAMANAN...............11
E. SISKAMLING MENJADI WUJUD PERAN SERTA MASYARAKAT ........................12
F. UPAYA YANG DILAKUKAN............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................18
ii
DAFTAR LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Lingkungan merupakan tempat manusia untuk hidup, yang merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi kehidupan manusia. Lingkungan dapat mewarnai segala aktivitas
kehidupan manusia, mulai dari gaya hidup, cara berperilaku, pola pikir, bahkan kepribadian.
Di dalam lingkungan manusia hidup terdiri dari berbagai elemen, yang merupakan faktor
pembentuk lingkungan, diantaranya yaitu, masyarakat. Masyarakat merupakan kumpulan
dari berbagai individu manusia yang saling berinteraksi dan mempunyai satu tujuan tertentu.
Interaksi antar individu tersebut mengakibatkan suatu hubungan ke kerabatan yang dapat
dijadikan suatu sarana komunikasi dalam rangka membentuk suatu himpunan
kemasyarakatan.
Lingkungan yang sehat, bersih, aman, dan tertib itulah yang diidamkan oleh warganya
untuk mengkondisikan dirinya untuk bersikap kondusif, koorperatif dalam menjaga
keamanan dan ketertiban lingkungan tersebut, atau dapat pula menjaga lingkungannya
dengan membentuk sistem keamanan lingkungan (Siskamling) atau keamanan ketertiban
masyarakat (Kamtibmas). Pembinaan itu sendiri adalah segala usaha dan kegiatan
membimbing, mendorong, mengarahkan, menggerakkan, termasuk kegiatan koordinasi dan
bimbingan teknis untuk pelaksanaan sesuatu dengan baik, teratur dan seksama dalam rangka
pencapaian tugas serta memperoleh hasil yang maksimal.
4
keadaan dimana segala kegiatan dapat berfungsi dan berperan sesuai ketentuan yang ada.
Keamanan,
5
Bhabinkamtibmas merupakan program Mabes Polri untuk mendekatkan polisi dan
membangun kemitraan dengan masyarakat. Bhabinkamtibmas mewujudkan misi melayani
masyarakat dalam bentuk nyata agar peranan polisi dapat dirasakan langsung masyarakat
desa dalam bentuk pendekatan pelayanan. Peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2015 tentang
Pemolisian Masyarakat (Pasal 1 angka 4) Bhabinkamtibmas adalah pengemban Polmas
didesa / kelurahan. Bhabinkamtibmas adalah petugas polri yang bertugas di tingkat desa
sampai dengan kelurahan yang bertugas mengemban fungsi pre-emtif dengan cara bermitra
dengan masyarakat. Bhayangkara Pembina Kamtibmas yang selanjutnya disebut
Bhabinkamtibmas adalah anggota Polri yang bertugas membina Kamtibmas dan juga
merupakan petugas Polmas di Desa / Kelurahan. Bhabinkamtibmas memiliki 4 (empat)
kegitan pembinaan dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat diantaranya
yaitu: 1. Pembinaan Ketertiban Masyarakat, membimbing dan memberikan penyuluhan
kepada masyarakat guna meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum masyarakat
dan ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundangundangan. 2.
Pembinaan Keamanan Swakarsa, melakukan tatap muka, kunjungan/sambang, penyuluhan,
latihan-latihan dalam rangka membimbing masyarakat melaksanakan sistem keamanan
lingkungan. 3. Pembinaan Keamanan Masyarakat, memfasilitasi forum diskusi/pertemuan
yang diselenggarakan oleh kelompok masyarakat dan memanfaatkannya untuk membangun
kemitraan antara Polri dan masyarakat dalam rangka mencegah dan menanggulangi
gangguan Kamtibmas. 4. Pembinaan Potensi Masyarakat, mengadakan tatap muka dengan
tokohtokoh masyarakat baik individu maupun kelompok kelompok/organisasi serta periodic
maupun secara situasional dalam rangka menjalin komunikasi yang baik, memecahkan
masalah-masalah sosial dilingkungan masyarakat.
Kemudian juga Didalam era globalisasi, telah terjadi perubahan dalam pola pikir dan
pola hidup manusia menjadi konsumtif. Perilaku konsumtif membuat manusia merasa tidak
pernah cukup akan harta benda yang telah ia miliki. Sehingga ada kecenderungan untuk
memiliki harta benda milik orang lain. Dengan berbagai cara, salah satunya yaitu mencuri.
Tentunya, tanpa seizin pemilik harta benda tersebut. Sehingga apabila kegiatan pencurian
tersebut sudah terjadi, maka pemilik harta benda tersebut akan mengalami kerugian secara
materil.serta akan mengalami kesulitan untuk mencari tahu siapa pelakunya. Untuk mengatasi
hal tersebut, dalam lingkungan masyarakat sudah dibentuk suatu system keamanan
lingkungan yaitu “Siskamling”. Siskamling tersebut melibatkan unsur penduduk, untuk
melakukan pengawasan terhadap kegiatan pencurian dilingkungannya.
6
Dalam hal ini, bentuk partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan
diwujudkan dalam bentuk Sistem Keamanan Lingkungan.Siskamling dilaksanakan sebagai
upaya untuk meningkatkan moral dan disiplin warga. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak
dapat lepas dari interaksinya dengan manusia lain. Dalam interaksinya, maka terciptalah
suatu masyarakat dan peradaban serta kebudayaan manusia yang didalamnya terdapat nilai-
nilai yang mendasari dan menuntun tindakan-tindakan dalam hidup bermasyarakat .
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Siskamling?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Siskamling,
7
D. Manfaat
1) Dari segi Umum
Menambah wawasan dan pengetahuan, yang kemudian menjadi bekal dan
pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
8
Dalam peraturan Kapolri No.23 tahun 2007, disebutkan bahwa Kamtibmas
(keamanan dan ketertiban masyarakat) adalah suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai
salah satu prasyarat terselanggarannya proses pembangunan nasional. Kamtibmas
tercapai saat terjaminnya keamanan, ketertiban, dan tegaknnya hokum salah satu cara
untuk mencapai Kamtibmas ini.
Kini peran warga terutama yang ada dikota sudah digantikan oleh Hansip
(pertahanan sipil) atau Satuan Pengamanan (Satpam) yang merupakan warga Sipil yang
dibayar untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.Namun, berbeda dengan
yang didesa. Meskipun kegiatan Siskamling masih ada yang menjalankannya, tetapi
prosentasenya menurun dibandingkan tahun-tahun yang lalu.
9
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN
Pengertian Sistem Menurut Jogianto (2005: 2) mengemukakan bahwa sistem
adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata
adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada
dan terjadi. Jadi, Siskamling (Sistem Keamanan Lingkungan) atau sering disebut
dengan ronda adalah kegiatan yang dilakukan oleh beberapa warga masyarakat untuk
menjaga keamanan lingkungan. Biasanya para warga bermusyawarah terlebih dahulu
sebelum melakukan siskamling, untuk membagi tugas pada hari apa dan di bagian
mana saja seseorang dapat bertugas. Siskamling dilakukan oleh laki-laki. Kegiatan ini
dilakukan secara bergiliran, setiap orang hanya mendapat tugas 1 hari dalam
seminggu. Alat-alat yang biasanya digunakan oleh para peronda adalah kentongan
dan senter. Kegiatan siskamling dapat mempererat persaudaraan antar tetangga atau
warga, sehingga tercipta lingkungan yang harmonis
B. LANDASAN HUKUM
Pada UUD 1945 perubahan Kedua Bab XII Pasal 30 : (1) Tiap-tiap Warga
Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. (2)
Untuk pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan
pendukung. Sehubungan dengan hal tersebut berdasarkan Undang-Undang No. 2
Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, dalam Pertimbangan
huruf b ditegaskan “bahwa pemeliharaan keamanan dalam negeri melalui upaya
penyelenggaraan fungsi kepolisian yang meliputi pemeliharaan keamanan dan
ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan
kepada masyarakat dilakukan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia selaku alat
negara yang dibantu oleh masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia”.
10
C. MENGENAL SISTEM KEAMANAN LINGKUNGAN (SISKAMLING)
Beberapa tahun silam, warga kota maupun desa di Indonesia dilibatkan dalam
pengelolaan Sistem Keamanan Lingkungan atau yang lebih dikenal dengan
singkatannya “Siskamling”, dimana setiap warga di lingkungan RT masing-masing
secara bergiliran mendapat tugas untuk menjaga keamanan lingkungan pada malam
hari (ronda). Biasanya dilakukan mulai jam 22.00 WIB sampai jam 04.00 WIB.
Sebagai contoh di daerah Kabupaten Sampang, mengenai ronda ini diatur
dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Sistem
Keamanan Lingkungan Masyarakat di Kabupaten Sampang (“Perda Kabupaten
Sampang 20/2008”). Pada dasarnya aturan mengenai siskamling pada peraturan
daerah juga merujuk Perkapolri 23/2007, akan tetapi secara spesifik istilah ronda jaga
atau kemit disebutkan dalam Perda Kabupaten Sampang 20/2008 didefinisikan
sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dimana ia bertempat tinggal
untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungannya pada siang hari dan atau
malam hari dengan waktu tertentu.
11
kepada masyarakat dilakukan oleh Kepolisian Negara Indonesia selaku alat negara
yang dibantu oleh masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Di beberapa daerah kebiasaan ronda dulu nyaris tidak terdengar lagi.
Padahal, ronda atau siskamling banyak sekali manfaatnya. Pos ronda sekarang sudah
beralih fungsi menjadi tempat nongkrong sore atau tempat jualan nasi pecel di pagi
hari. Kini sebenarnya siskamling dituntut lebih banyak berperan demi terciptanya
lingkungan yang aman dan damai.Masih terngiang baru-baru ini segala bentuk
kekerasan. Dalam lingkup kecil lagi-lagi siskamling bukan hanya tugas satpam, tapi
tugas kita semua. Semoga siskamling dapat dan tetap hidup di Negeri kita tercinta
ini.Mari kita galakkan kembali Siskamling demi terciptanya lingkungan yang aman,
damai dan tentram.
12
F. UPAYA YANG DILAKUKAN
1. PELAKSANAAN KEGIATAN SISKAMLING
a. Upaya meningkatkan sistem keamanan dan ketertiban masyarakat
yang memberikan perlindungan dan pengamanan bagi masyarakat yaitu:
penjagaan
patroli atau perondaan
memberikan peringatan-peringatan untuk mencegah antara lain terjadinya
kejahatan, kecelakaan, kebakaran, banjir, dan bencana alam
memberikan keterangan atau informasi tentang hal-hal yang berkaitan
dengan keamanan dan ketertiban lingkungan
memberikan bantuan dan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai
masalah yang dapat mengganggu ketentraman warga sekitarnya, serta
membantu Ketua RT/RW dalam menyelesaikan masalah warga tersebut
melakukan koordinasi kegiatan dengan anggota Polri dan Pamong Praja,
dan aparat pemerintah terkait lainnya yang bertugas di wilayahnya
melaporkan setiap gangguan kamtibmas yang terjadi pada Polri
melakukan tindakan represif sesuai petunjuk teknis Polri dalam hal kasus
tertangkap tangan, dan pada kesempatan pertama menyerahkan
penanganannya kepada Satuan Polri di wilayahnya; dan
melakukan tindakan yang dirasakan perlu untuk keselamatan warganya
atas izin dan perintah dari ketua siskamling.
13
d. Sistem keamanan lingkungan merupakan suatu kesatuan komponen yang saling
bergantung dan berhubungan, saling mempengaruhi untuk mendapatkan hasil
daya kemampuan untuk memenuhi kebutuhan rasa aman dan ketertiban
masyarakat dalam upaya mendukung terwujudnya masyarakat yang adil,
makmur dan beradap berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
c. Warga yang tidak hadir karena sakit, atau keperluan yang tidak bisa
ditinggalkan harap memberitahukan kepada anggota regunya.
e. Sebelum pulang:
· Kumpulkan jimpitan
· Kembalikan perlengkapan
14
· Matikan lampu
15
Apabila masyarakat terganggu dengan pelaksanaan kegiatan ronda, maka
saran kami adalah upayakan cara-cara kekeluargaan terlebih dahulu, yaitu dengan
mengadu ke ketua RT/RW atau kepala desa/lurah setempat karena merekalah
yang menyusun petunjuk teknis dan penjadwalan ronda. Petunjuk teknis tersebut
berarti terkait bunyi-bunyian yang mengganggu Anda.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siskamling merupakan kegiatan yang dlakukan oleh warga masyarakat untuk
menjaga keamanan lingkungan. Peran aktif warga dalam ketertiban dan keamanan
lingkungan juga sangat diperlukan. Apalagi, kerjasama antar masyarakat, ternyata
dapat memacu kekompakan dan saling perduli antar warga. Semoga siskamling dapat
dan tetap hidup di negara kita.
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Perundangan-undangan
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002
Tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia
Peraturan Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015
Tentang Pemolisian Masyarakat Bab II
Pasal 25-31
peraturan Kapolri No.23 tahun 2007
sumber internet
http://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/1230/5/Bab_II.pdf
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5c72d8333b1df/tujuan--
komponen--dan-bentuk-kegiatan-siskamling-yang-sesuai-aturan/
http://galaxynetkotaagung.blogspot.com/2012/05/makalah-siskamling.
https://www-kompasiana-com/amp/asepmarsel/peran-masyarakat-dalam-
menciptakan-ketertiban-dan-keamanan-lingkungan
https://www-keselamatankeluarga-com.cdn.ampproject.org
18
LAMPIRAN
19