Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit infeksi akibat severe acute
respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2). COVID-19 terutama menyebar
melalui droplet respirasi dengan masa inkubasi antara 1-14 hari, pada umumnya 3-7 hari.
Spektrum klinis COVID-19 bervariasi mulai dari asimtomatik hingga simtomatik dengan
gejala demam, batuk, sesak napas, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan rinorea. Sebagian
pasien dapat mengalami manifestasi gastrointestinal seperti mual dan diare. Pasien dapat
mengalami manifestasi klinis berat yang meliputi pneumonia berat, sepsis, syok sepsis,
acute respiratory distress syndrome (ARDS), dan multiple organ dysfunction syndrome
(MODS).
Pada infeksi SARS-C oV-2, interferon (IFN) tipe 1 meningkatkan peradangan dan
penekanan sistem kekebalan. Inflamasi sistemik tersebut berkaitan dengan iskemia
serebral akut (peningkatan risiko stroke). Peradangan dan kerusakan pembuluh darah
tersebut dapat meningkatkan permeabilitas sawar darah otak, sehingga virus dapat masuk
ke dalam SSP melalui transseluler, paraseluler, dan transport akson secara retrograde
melalui nervus sensorik dan olfaktorius (lamina kribiformis dan bulbus olfaktorius). Hal
tersebut dapat menyebabkan efek vasokonstriksi pada pembuluh darah serebral
(ketidakseimbangan dalam vasodilatasi), peradangan saraf, peningkatan stress
oksidatif, dan memicu proses fibrosis dan trombosis yang berdampak pada parenkim
otak dan terjadinya stroke.

3.2 Saran
Saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca agar tertarik
untuk terus dapat meningkatkan keingintahuan nya terhadap informasi baru yang
bermanfaat. Demi kesempurnaan makalah ini, saya berharap kritik dan saran dari
pembaca yang sifatnya membangun agar makalah ini bisa lebih baik untuk ke depannya.

Anda mungkin juga menyukai