Anda di halaman 1dari 12

TRANSPIRASI

Disusun oleh:

M. Rafi Al-Furqa’an P.S (1903016037)

AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam aktivitas hidupnya, sejumlah besar air dikeluarkan oleh tumbuhan
dalam bentuk uap air ke atmosfir. Pengeluaran air oleh tumbuhan dalam bentuk
uap air prosesnya disebut dengan transpirasi. Banyaknya air yang ditranspirasikan
oleh tumbuhan merupakan kejadian yang khas, meskipun perbedaan terjadi antara
suatu species dan species yang lainnya. Transpirasi dilakukan oleh tumbuhan
melalui stomata, kutikula dan lentisel (Siregar, 2003).
Sehubungan dengan transpirasi, organ tumbuhan yang paling utama dalam
melaksanakan proses ini adalah daun, karena pada daunlah kita menjumpai
stomata paling banyak. Transpirasi penting bagi tumbuhan  karena berperan
dalam hal membantu meningkatkan laju angkutan air dan garam mineral,
mengatur suhu tubuh dan mengatur turgor optimum di dalam sel. Transpirasi
dimulai dengan penguapan air oleh sel-sel mesofil kerongga antar sel yang ada
dalam daun (Lakitan,1993).
Transpirasi yang terjadi dapat membantu penyerapan mineral dari tanah
dan pengangkutannya dalam tumbuhan. Banyak faktor lingkungan yang
mempengaruhi terjadinya transpirasi, namun transpirasi juga dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor internal (Feryanto, 2011).

B. Tujuan
1. Menentukan kecepatan relatif uap air dari tanaman
2. Menentukan jumlah uap air yang hilang dari tanaman
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Air adalah system pelarut dari sel dan memberikan suatu medium untuk
pengangkutan di dalam air. Air mempertahankan turgor yang sangat diperlukan
dalam proses transpirasi dan pertumbuhan tanaman. Sedikit air juga diperlukan
sebagian hara untuk pembentukan senyawa baru. Sepertiga dari berat karbhidrat
dan protein berasal dari air yang disenyawakan secara kimia.
Penguapan air dari tanaman, disebut dengan transpirasi. Pada pertumbuhan
tanaman peristiwa berhubungan dengan kehilangan air dalam melalui stomata,
kutikula, dan lentisel. Banyak air yang hilang melalui transpirasi untuk
membesarkan tanaman, karena rangka molekul semua bahan organic dalam pada
pertumbuhan dari asam karbon yang harus diperoleh dari atmosfer. Karbon masuk
kedalam tumbuhan sebagai karbondioksida melalui pori stomata yag paling
banyak terdapat dipermukaan daun dan air keluar secara difusi melalui stomata
terbuka.
Pada umumnya tumbuhan mampu hidup tanpa adanya transpirasi, namun,
bila dilakukan juga, tampaknya transpirasi memberikan manfaat seperti
mengangkut mineral, mempertahankan turgiditas optimum, dan tentu saja
menghilangkan sejumlah besar bahan dari daun.
Transpirasi berhubungan dengan hilangnya air dari tanaman melalui
stomata, kutikula, dan lentisel pada daun dan batang. Banyaknya air yang hilang
dari tanaman melalui transpirasi untuk pertumbuhan tanaman, karena rangka
molekul semua bahan organic pada tumbuhan terdiri dari atom karbon yang
diperoleh dari karbon. Karbon yang masuk kedalam tumbuhan berupa
karbondiksida melalui stomata yang terbuka.
Transpirasi pada tanaman dipengaruhi oleh dalam seperti besar kecilnya
daun, tebal tipisnya daun, lapisan lilin pada daun. Sedangkan faktor luar yang
mempengaruhi adalah radiasi matahari, temperature, kelembaban udara, tekanan
udara, angin dan air tanah.
Pembukaan stomata merupakan proses mekanik yang diatur oleh tegangan
turgor dari sel-sel tumbuhan dan faktor lingkungan. Pembuka-tutupan pada
permukaan tanaman yang dilalui 90% air yang ditranspirasikan. Naiknya suhu
daun dapat menaikkan penguapan dan proses difusi dan mengakibatkan stomata
terbuka lebar. Dengan naiknya suhu daun membuat suhu disekitar menjadi
lembab. Sedangkan air membawa CO2 dan membawa uap air yang menyebabkan
penguapan dan penyerapan CO2 meningkat, sehingga mengakibatkan proses
transpirasi menurun. Dan apabila kandungan air di dalam tanah terbatas, akan
mengakibatkan transpirasi dan penyerapan CO2 terhambat, karena stomata
tertutup.
Banyak metode yang digunakan untuk mengukur laju transpirasi
diantaranya dengan metode lisimeter, metode pertukaran gas, dan metode aliran
batang. Pada percobaan kita kali ini menggunakan metode lisimeter yaitu dengan
cara menimbang pot tanaman yang tanahnya sudah ditutupi dengan rapat agar air
tanah tidak hilang dan hanya mengalami transpirasi pada daerah tajuknya saja.
Kemudian pot tanaman ditimbang dengan selang waktu yang telah ditentukan.
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum mata kuliah Fisiologi Tumbuhan acara 4 ini dilaksanakan pada


tanggal 21 Desember 2020 pukul 08.00 WITA - Selesai di Rumah.

B. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Gunting
b. Polybag
c. Aluminium foil
d. Timbangan digital
e. Kertas HVS
f. Pensil
g. Penggaris
2. Bahan
a. Bibit cabai
b. Media tanah

C. Cara Kerja

A. Pengukuran transpirasi dengan metode penimbangan


1. Masukkan tanah kering ke dalam pot, kemudian pot tersebut direndam di dalam
air selama beberapa jam
2. Selanjutnya pot yang telah direndam tadi ditiriskan sampai tidak ada lagi air
yang menetes
3. Lakukan penanaman bibit ke dalam pot kemudian seluruh permukaan pot
ditutup dengan aluminium foil.
4. Letakkan pot tersebut di rumah kaca
5. Pada pukul 06.00 lakukan penimbangan pot beserta tanamannya
6. Lakukan kembali penimbangan pot beserta tanamannya pada pukul 18.00
7. Selisih berat pot tanaman pada sore dan pagi hari merupakan jumlah air yang
ditranspirasikan selama 12 jam
8. Luas daun diukur dengan menggunakan rumus :
Luas daun = K x p x l

Ket : K = Konstanta bentuk daun

p = panjang daun maksimum

l = lebar daun maksimum

9. Gunakan satuan perhitungan jumlah air yang ditranspirasikan tanaman dalam


gr/cm2/menit

10. Ulangi percobaan di atas bila pot ditempatkan pada tempat yang teduh

B. Pengukuran kecepatan relatif hilangnya uap air dari tanaman


1. Siapkan bibit tanaman yang akan diukur kecepatan transpirasinya
2. Kecepatan transpirasi dengan satuan gr/cm 2/menit
banyaknya air yang hilang

Kecepatan transpirasi = Luas daun .

Waktu (lama) transpirasi


BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Dari praktikum yang telah dilakukan diketahui data sebagai berikut:

Tanaman Tempat Berat awal Berat akhir Berat yang hilang


Cabai Tidak ternaung 578 566 12

Cabai Ternaung 572 560 12

Panjang dan lebar daun:

 Tidak ternaung

Daun 1 : -Panjang= 4cm

-Lebar =1,6cm

Daun 2 :-Panjang=3,7cm

-Lebar =2,2cm

 Ternaung

Daun 1 :-Panjang=3,9cm

-Lebar =2,5cm

Daun 2 :-Panjang=4cm

-Lebar =2,2cm

a. Luas daun

1. Tidak ternaung

Rumus = K x p x l

-Daun 1 = 0,541 x 4 x 1,6

=3,46 cm2
-Daun 2 = 0,541 x 3,7 x 2,2

=4,40 cm2

Total luas daun = daun 1 + daun 2

= 3,46 + 4,40

=7,86 cm2

2. Ternaung

Rumus = K x p x l

-Daun 1 = 0,541 x 3,9 x 2,5

=5,27 cm2

-Daun 2 = 0,541 x 4 x 2,2

=4,76 cm2

Total luas daun = daun 1 + daun 2

= 5,27 + 4,76

=10,03 cm2

b. Pengukuran kecepatan relatif hilangnya uap air dari tanaman


1. Kecepatan transpirasi tanaman di tempat tak ternaung
banyaknya air yang hilang

Kecepatan transpirasi = Luas daun .

Waktu (lama) transpirasi

= 12gram

7,86cm2

540menit

=0,0028 gr/cm2/menit
2. Kecepatan transpirasi tanaman di tempat ternaung

banyaknya air yang hilang

Kecepatan transpirasi = Luas daun .

Waktu (lama) transpirasi

= 12gram

10,03cm2

540menit

= 0,0021 gr/cm2/menit

B. Pembahasan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diketahui terdapat perbedaan


berat polybag antara sebelum dan setelah perlakuan, hal ini menandakan adanya
proses transpirasi yang menyebabkan berkurangnya air pada tanaman.
Pada perlakuan tanaman yang diletakkan di tempat yang terpapar sinar
matahari dan yang ternaung dari sinar matahari ditemukan bahwa banyaknya air
yang hilang adalah sama. Meskipun banyaknya air yang hilang sama, kecepatan
transpirasi pada tanaman yang tak ternaung lebih cepat daripada tanaman pada
tempat ternaung.
Selain suhu dan radiasi terdapat faktor lain yang mempengaruhi laju
tranpirasi yaitu luas daun, angin, kelembaban udara, dan ketersediaan air tanah.
Semakin luas daunnya maka hilangnya air akan lebih banyak karena permukaan
yang mengalami penguapan juga semakin luas.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Laju transpirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, radiasi


matahari, angin, luas daun, ketersediaan air tanah, dan kelembaban udara.
Tanaman yang diletakkan di ruang terbuka mengalami proses transpirasi lebih
cepat

B. Saran
Sebaiknya, praktikum ini dapat bertatap muka dengan dosen pembimbing
praktikum untuk membantu mahasiswa dalam keterbatasan pengetahuan dan
praktek lapangan.
DAFTAR PUSTAKA

Siregar, Arbayah, 2003. Anatomi Tumbuhan. ITB, Bandung.

Lakitan, Benjamin. 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rajawali


Press.

Feryanto, Indra. 2011. Panduan Praktikum Fisiologi Tumbuhan.


FakultasPertanian Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung.
LAMPIRAN

Tak ternaung Ternaung

Anda mungkin juga menyukai