“ANTHRAX”
Oleh :
JURUSAN PETERNAKAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas seluruh limpahan nikmat,
rahmat, dan karunia-NYA kepada penulis sehingga makalah Pengendalian
Penyakit Ternak ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini
berjudul “Anthrax” yang saya buat sebagai salah satu tugas mata kuliah
Pengendalian Penyakit Ternak.
Materi makalah ini tentu belum lengkap dan cakupannya masih perlu
diperluas dengan menambah sumber-sumber bacaan lain dari textbook atau bahan
lainnya dari internet. Namun, walaupun belum lengkap, diharapkan makalah ini
bisa digunakan mahasiswa lainnya sebagai tuntunan untuk mencari sumber bacaan
lain dan memperkaya materi kuliah ini dari sumber lainnya.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini
tidak akan terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, untuk itu dalam kesempatan
ini penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada yang terhormat:
1. drh. Imbang Dwi R., Mkes selaku dosen mata kuliah Pengendalian Penyakit
Ternak yang telah banyak membina kelancaran proses studi.
2. Orang tua yang telah memberi dukungan moral, finansial, sertado’a untuk
kelancaran pembelajaran penulis.
3. Teman-teman sekalian yang telah mendukung dan memberi semangat kepada
penulis.
Penulis
1. Definisi Anthrax
2. Sejarah Anthrax
Penyakit anthrax paling sering terjadi pada hewan herbivora akibat
tertelan spora dari tanah. Spora dapat bertahan hidup dalam jangka waktu yang
lama di dalam tanah. Burung gagak dikatakan dapat berperan dalam
penyebaran mikroorganisme ini. Kejadian luar biasa epizootik pada herbivora
pernah terjadi pada tahun 1945 di Iran yang mengakibatkan 1 juta domba mati.
Program vaksinasi pada hewan secara dramatis menurunkan mortalitas pada
hewan peliharaan. Walaupun demikian spora antraks tetap ada dalam tanah
pada beberapa belahan dunia.
Pada manusia terdapat tiga tipe anthrax yaitu: anthrax kulit, anthrax
inhalasi, dan anthrax gastrointestinal. Anthrax inhalasi secara alamiah sangat
jarang terjadi. Di Amerika Serikat dilaporkan 18 kasus antraks inhalasi dari
tahun 1900-1976. Hampir semua kasus terjadi pada pekerja yang mempunyai
risiko tertular anthrax, seperti tempat pemintalan bulu kambing atau wool atau
penyamakan kulit. Tidak ada kasus anthrax inhalasi di Amerika Serikat sejak
tahun 1976. Secara alamiah anthrax kulit merupakan bentuk yang paling sering
terjadi dan diperkirakan terdapat 2000 kasus per tahunnya di seluruh dunia.
Pada umumnya penyakit timbul setelah seseorang terpajan dengan hewan yang
terinfeksi anthrax. Di Amerika Serikat dilaporkan 224 kasus anthrax kulit dari
tahun 1944-1994. Centers for Diseases Control and Prevention (CDC)
melaporkan kejadian anthrax kulit daritahun 1984-1993 hanya tiga orang, dan
satu kasus dilaporkan terjadi pada tahun 2000. Kejadian luar biasa terjadi di
Zimbabwe pada tahun 1978-1980 yang mengakibatkan 10.000 orang terjangkit
anthrax kulit terutama pada pekerja perkebunan. Kejadian itu terjadi akibat
perang yang menyebabkan terhentinya program vaksinasi, kerusakan
infrastruktur medis dan veteriner. Walaupun jarang terjadi, di Afrika dan Asia
ledakan kasus anthrax gastrointestinal masih sering dilaporkan. Kejadian luar
biasa 24 kasus anthrax gastrointestinal terjadi di Thailand pada tahun 1982.
Kejadian itu terjadi akibat konsumsi daging kerbau yang terkontaminasi dan
proses pemasakan yang tidak sempurna. Kejadian epidemi anthrax pada
manusia berhubungan langsung dengan epizootik pada ternak.