29 Januari 2020
Keterangan gambar,
Warga Thailand memakai masker sesudah enam orang turis China didiagnosa terinfeksi virus
corona.
Selama lebih dari 30 tahun terakhir, terjadi peningkatan jumlah wabah seperti halnya
wabah virus corona yang sedang terjadi di China saat ini. Mengapa?
Satu fakta yang jelas: Manusia bertambah banyak. Populasi global kini mencapai 7,7 miliar jiwa,
dan kita hidup semakin berdekatan satu sama lain.
Mobilitas manusia yang lebih cepat - dengan perjalanan lewat pesawat sekitar 4,5 miliar orang
pertahun - serta pola makan dengan konsumsi binatang, termasuk hewan liar - merupakan faktor-
faktor penunjang tersebarnya virus.
Lebih banyak orang di tempat sempit berarti memperbesar risiko terpapar patogen yang
menyebabkan penyakit.
Situs web Healthmap.org melacak wabah yang terekam di seluruh dunia, seiring dengan
perkembangan yang terjadi saat ini.
Virus corona yang bermula di Wuhan disebarkan antar manusia dari cairan yang keluar ketika si
pembawa virus batuk atau bersin.
Kemampuan virus itu untuk bertahan di luar tubuh manusia hanya sebentar saja, dan penularan
terjadi saat orang berdekatan satu sama lain.
Tahun 2014, wabah Ebola tersebar melalui darah dan cairan tubuh lain, hanya mereka yang
sangat berdekatan yang akan tertular.
Tidak semua virus menular dari manusia ke manusia. Namun virus seperti Zika - yang tersebar
dari nyamuk ke manusia - akan dipermudah penyebarannya ketika kita hidup berdekatan.
Sejak tahun 2007, semakin banyak manusia hidup di perkotaan, lebih dari 4 miliar jiwa.
Nyamuk Zika diuntungkan karena serangga ini tumbuh subur di kawasan perkotaan yang padat,
hangat dan lembab.
Di sisi lain, tidak seluruh kota siap untuk menyediakan tempat tinggal yang layak bagi
penduduknya.
Maka banyak orang yang terpaksa hidup di daerah kumuh tanpa air bersih atau sistem
pembuangan yang baik. Dalam kondisi ini, penyakit menyebar dengan cepat