Anda di halaman 1dari 9

AAJ 3 (3) (2014)

Accounting Analysis Journal

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj

PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, KETEGASAN SANKSI


PERPAJAKAN DAN KEADILAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN
WAJIB PAJAK UMKM DI KOTA SEMARANG

Susmiatun Kusmuriyanto

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pengetahuan, ketegasan sanksi dan
Diterima Juni 2014 keadilan perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Kota Semarang. Sampel dalam
Disetujui Juli 2014 penelitian ini adalah 59 UMKM di Kota Semarang. Metode Pengumpulan Data menggunakan
Dipublikasikan Agustus kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil
2014 penelitian menunjukkan secara parsial variabel pengetahuan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan
________________ Wajib Pajak, sedangkan ketegasan sanksi dan keadilan perpajakan tidak berpengaruh terhadap
Keywords: kepatuhan Wajib Pajak. Secara simultan variabel pengetahuan, ketegasan sanksi dan keadilan
Tax Knowledge; Tax perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak UMKM.
Firmness Sanction; Tax
Fairness; Tax Compliance.
____________________
Abstract
___________________________________________________________________
The purpose of this study was to analyze the influence of tax knowledge, tax firmness sanction and tax fairness
on taxpayer compliance SMEs in Semarang. The sampel in this research is 59 SMEs in Semarang. Analysis of
the data used in this study is multiple regression analysis. The result showed that partial variable tax knowledge
had effect on tax compliance. While the tax firmness sanction and tax fairness had not effect to tax compliance.
Simultaneously variables tax knowledge, tax firmness sanction and tax fairness effect on tax compliance.

© 2014 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6765
Gedung C6 Lantai 2 FE Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: susmiatun26@gmail.com

378
Susmiatun / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)

PENDAHULUAN Sehingga untuk mengurangi tax gap dari sektor


UMKM pada tanggal 1 juli 2013, pemerintah
Pajak mempunyai dua fungsi utama yaitu menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 46
fungsi bugetair yang digunakan untuk membiayai Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan Atas
pengeluaran-pengeluaran pemerintah dan fungsi Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau
regulerend yang digunakan untuk mengatur Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran
kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan Bruto Tertentu dengan tarif 1% dan bersifat final.
ekonomi. Hal ini menjadikan pajak sebagai salah Dikutip dalam Kompas.com:
satu sumber penerimaan negara yang menjadi Pusat perbelanjaan tanah abang yang
unsur utama dalam menunjang kegiatan menjadi salah satu incaran Direktorat Jenderal
perekonomian, menggerakkan roda Pajak (DJP) untuk sektor ini ternyata baru
pemerintahan dan penyedia fasilitas umum bagi berhasil mendatangkan penerimaan sebesar Rp
masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah terus 128 juta. Dari 13.000 kios yang terdaftar hanya
berupaya untuk menggali potensi dari pajak 4.135 yang menjadi Wajib Pajak dan yang sudah
dengan melakukan ekstensifikasi perpajakan membayar pajak PP No. 46 Tahun 2013 hanya
melalui Sensus Pajak Nasional (SPN) yang sebesar 175 Wajib Pajak.
diberlakukan sejak tahun 2011. Sensus Pajak Kasus diatas, mencerminkan bahwa
Nasional (SPN) sendiri dilakukan untuk dengan diterbitkannya PP No. 46 Tahun 2013
menjaring Wajib Pajak baru, salah satunya para pengusaha UMKM masih enggan untuk
menjaring Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil dan patuh melaksanakan kewajibannya dalam
Menengah (UMKM). perpajakan. Rendahnya kepatuhan Wajib Pajak
Perkembangan UMKM di Indonesia dari UMKM dalam melaksanakan kewajibannya
tahun ke tahun mengalami peningkatan yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.
sangat pesat. Hal ini terbukti dengan Menurut Priantara dan Bambang (2011)
meningkatnya jumlah UMKM dari tahun 2011 dalam penelitiannya faktor-faktor yang
hingga tahun 2012 yaitu mencapai 1.328.147 unit mempengaruhi kepatuhan pengusaha kecil dan
dan memliki kontribusi mencapai 99,9% mikro untuk mendaftar menjadi Wajib Pajak
terhadap struktur usaha di Indonesia. Namun, orang pribadi adalah kebutuhan, kemudahan,
peningkatan dan kontribusi tersebut tidak sanksi pajak dan persepsi. Berdasarkan uji parsial
diimbangi dengan peningkatan kepatuhan dan dalam penelitian ini, faktor kebutuhan dan
kontribusi para pemilik UMKM dalam kemudahan berpengaruh positif dan signifikan.
memenuhi kewajiban perpajakannya. Dikutip Sedangkan variabel persepsi dan sanksi pajak
dari SINDOnews.com: berpengaruh negatif dan tidak signifikan
Direktur Penyuluhan Pelayanan dan terhadap kepatuhan Wajib Pajak pengusaha kecil
Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Kismantoro dan mikro. Sedangkan Fuadi dan Yenni (2013)
Petrus mengatakan walapun kontribusi usaha dalam penelitiannya menggunakan kualitas
kecil dan menengah (UKM) terhadap total pelayanan petugas pajak, sanksi perpajakan dan
perekonomian sangat besar, sekitar 57,94%, biaya kepatuhan menjadi faktor yang
tetapi kontribusinya terhadap total mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak UMKM.
perekonomian negara dari pajak tergolong kecil, Hasil penelitiannya secara parsial diketahui
hanya sebesar 0,7%. Selain itu, beliau juga bahwa variabel kualitas pelayanan aparat pajak
mengatakan bahwa jumlah UKM di Indonesia dan sanksi perpajakan berpengaruh positif
itu sangat besar tidak sebanding dengan total terhadap kepatuhan Wajib Pajak UMKM,
Wajib Pajak yang hanya 20 juta. sedangkan biaya kepatuhan berpengaruh negatif
Uraian dan pernyataan diatas terlihat dan signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak
adanya tax gap yang sangat besar antara UMKM.
perkembangan UMKM dengan peningkatan Menurut Ghoni (2012) dalam
kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Indonesia. penelitiannya faktor yang mempengaruhi

379
Susmiatun / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)

kepatuhan Wajib Pajak daerah yaitu motivasi berpengaruh signifikan dan kompleksitas pajak
dan pengetahuan perpajakan. Hasil berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
penelitiannya secara parsial variabel motivasi kepatuhan Wajib Pajak UMKM.
tidak berpengaruh signifikan, sedangkan Menurut Marziana, Norkhazimah, dan
pengetahuan perpajakan berpengaruh positif Mohmad (2010) dalam penelitiannnya faktor
terhadap kepatuhan Wajib Pajak. yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak
Faktor kepatuhan Wajib Pajak dalam adalah kepuasan layanan dan pengetahuan
penelitian yang dilakukan Adarini (2010) adalah perpajakan. Hasil penelitiannnya menunjukkan
dimensi keadilan yang terdiri dari 7 dimensi. bahwa variabel kepuasan terhadap layanan dan
Namun, hasil yang didapatkan dimensi keadilan pengetahuan perpajakan berpengaruh positif
tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib terhadap kepatuhan Wajib Pajak yang memiliki
Pajak badan. Sedangkan Brainyyah (2013) dalam usaha sendiri dan partnership.
penelitiannya memilih keadilan perpajakan, Berdasarkan kajian dan research gap yang
pengetahuan perpajakan dan kompleksitas dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan
perpajakan sebagai faktor yang mempengaruhi untuk mengetahui pengaruh pengetahuan
kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Namun, hasil perpajakan, ketegasan sanksi perpajakan dan
dalam penelitiannya secara parsial menunjukkan keadilan perpajakan terhadap kepatuhan Wajib
bahwa variabel keadilan perpajakan berpengaruh Pajak UMKM di Kota Semarang.
signifikan, sedangkan pengetahuan pajak tidak

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis


Pengaruh Pengetahuan Perpajakan terhadap juli 2013 yaitu berupa PP No. 46 Tahun 2013.
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Selain itu, pengetahuan perpajakan juga berperan
Pengetahuan perpajakan adalah penting dalam self assessment system. Berdasarkan
pengetahuan mengenai konsep ketentuan umum uraian tersebut, diduga pengetahuan perpajakan
di bidang perpajakan, jenis pajak yang berlaku di berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak
Indonesia mulai dari subyek pajak, obyek pajak, UMKM.
tarif pajak, perhitungan pajak terutang, H1:Pengetahuan perpajakan berpengaruh
pencatatan pajak terutang, sampai dengan terhadap kepatuhan Wajib Pajak UMKM
bagaimana pengisian pelaporan pajak (Supriyati,
2009 dalam Ghoni, 2012). Berdasarkan Pengaruh Ketegasan Sanksi Perpajakan
penjelasan tersebut pengetahun perpajakan terhaadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
sangat penting bagi Wajib Pajak untuk Sanksi perpajakan merupakan salah satu
memenuhi kewajiban perpajaknnya, terutama alat pemerintah untuk mencegah atau
mengenai peraturan pemerintah untuk Wajib meminimalisir agar Wajib Pajak tidak melanggar
Pajak UMKM yang diberlakukan pada tanggal 1 norma perpajakan. Berkaitan diberlakukannya

380
Susmiatun / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)

PP No. 46 Tahun 2013 memungkinkan tanpa pengetahuan perpajakan Wajib Pajak


terjadinya penghindaran pajak yang dilakukan UMKM akan merasa acuh terhadap peraturan
oleh Wajib Pajak UMKM, sehingga diperlukan yang dibuat oleh pemerintah. Hal ini sejalan
adanya ketegasan sanksi perpajakan demi dengan keadilan perpajakan, dimana Wajib
menegakkan hukum guna mencapai kepatuhan Pajak UMKM akan patuh jika mereka merasa
Wajib Pajak UMKM. Wajib Pajak akan sistem pemungutan pajak yang diberlakukan
memenuhi kewajiban perpajakannya bila telah sesuai dengan asas keadilan. Jika tidak,
memandang bahwa sanksi perpajakan akan lebih Wajib Pajak akan cenderung melakukan
banyak merugikannya (Jatmiko, 2006). penghindaraan pajak atau bahkan melakukan
Berdasarkan uraian tersebut, diduga ketegasan penggelapan pajak sehingga diperlukan adanya
sanksi perpajakan berpengaruh terhadap ketegasan sanksi pajak untuk mencegah
kepatuhan Wajib Pajak UMKM. terjadinya kecurangan tersebut. Berdasarkan
H2:Ketegasan sanksi perpajakan berpengaruh uraian tersebut, diduga bahwa pengetahuan
terhadap kepatuhan Wajib Pajak UMKM perpajakan, ketegasan sanksi perpajakan dan
keadilan perpajakan berpengaruh terhadap
Pengaruh Keadilan Perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak UMKM.
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM H4:Pengetahuan, ketegasan sanksi dan keadilan
Vogel, spicer, dan Becker dalam perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan
Richardson (2006) menyatakan pembayar pajak Wajib Pajak UMKM
cenderung menghindari pajak jika mereka
menganggap sistem pajak tidak adil. Hal tersebut METODE PENELITIAN
menunjukkan pentingnya persepsi keadilan pajak
sebagai variabel yang mempengaruhi perilaku Populasi yang digunakan dalam penelitian
kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Setiap Wajib ini adalah UMKM yang berada di wilayah Kota
Pajak UMKM berkaitan dengan Semarang. Sedangkan teknik pengambilan
diberlakukannya PP No. 46 Tahun 2013 yang sampel yang digunakan dalam penelitian ini
mengenakan tarif 1% dari peredaran bruto dan adalah cluster sampling. Teknik pengambilan
bersifat final, tentunya akan memiliki persepsi sampel ini menghasilkan 59 Wajib Pajak UMKM
yang berbeda terhadap peraturan tersebut, di Kota Semarang. Teknik pengambilan data
dimana persepsi Wajib Pajak tersebut dalam penelitian in adalah kuesioner dimana
dipengaruhi faktor eksternal. Berdasarkan uraian kuesioner dibagikan kepada Wajib Pajak
tersebut, diduga keadilan perpajakan UMKM. Metode analisis data menggunakan
berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak analisis regresi berganda. Pengolahan data
UMKM. menggunakan IBM SPSS Statistic 21.
H3:Keadilan perpajakan berpengaruh terhadap
kepatuhan Wajib Pajak UMKM Variabel Penelitian
Variabel penelitain dalam penelitian ini
Pengaruh Pengetahun, Ketegasan Sanksi dan menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel
Keadilan Perpajakan terhadap Kepatuhan terikat (dependent dan diberi simbol Y) dan
Wajib Pajak UMKM variabel bebas (independent dan diberi simbol X).
Salah satu faktor utama kepatuhan Wajib Identifikasi variabel dalam penelitian ini sebagai
Pajak UMKM adalah pengetahuan perpajakan, berikut:

381
Susmiatun / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)

Tabel 1. Operasional Variabel


Variabel Definisi Operasional Indikator
Kepatuhan WP Keadaan WP yang melaksankan Kepatuhan WP dalam mendaftarkan diri
(Y) hak, khususnya kewajibannya, Kepatuhan WP dalam menghitung
secara disiplin sesuai dengan Kepatuhan WP dalam membayar
peraturan perundang-undangan Kepatuhan WP dalam melaporkan
serta tata cara perpajakan yang
berlaku. Sumber: Self Assessment system
Pengetahuan pengetahuan mengenai konsep Pengetahuan WP terhadap fungsi pajak
Perpajakan (X1) ketentuan umum di bidang Pengetahuan WP terhadap peraturan
perpajakan, jenis pajak yang perpajakan
berlaku di Indonesia mulai dari Pengetahuan WP terhadap prosedur
subyek pajak, obyek pajak, tarif perhitungan pajak yang dibayar
pajak, perhitungan pajak Pengetahuan WP terhadap pendaftaran sebagai
terutang, pencatatan pajak WP
terutang, sampai dengan Pengetahuan WP terhadap mekanisme
bagaimana pengisian pelaporan pembayaran
pajak. Sumber: Adopsi dari Imaniyah dan handayani
(2008) dalam bayu (2011)
Ketegasan Sanksi Jaminan bahwa ketentuan Sanksi pajak sangat diperlukan
Perpajakan (X2) peraturan perundang-undangan Adanya tindakan preventif dari Dirjen Pajak
perpajakan (norma perpajakan) Pelaksanaan sanksi hrs dilaksanakan dgn tegas
akan dituruti/ditaati/dipatuhi. Sanksi yang diberikan kepada WP harus sesuai
Atau bisa dengan kata lain sanksi dengan besar kecilnya pelanggaran yang sudah
perpajakan merupakan alat dilakukan.
pencegah (preventif) agar Wajib Penerapan sanksi pajak hrs sesuai dgn ketentuan
Pajak tidak melanggar norma dan peraturan yg berlaku
perpajakan. Sumber: Modifikasi dari Munari (2005) dalam
Arum (2012).
Keadilan Adil dalam perundang-undangan Sistem perpajakan di Indonesia
Perpajakan (X3) yaitu harus sesuai dengan Manfaat yang diterima Wajib Pajak (benefit
kemampuan. Adil dalam principle)
pelaksanaannya yaitu harus adil Keadilan horizontal
dalam memberikan hak kepada Kedilan vertikal
Wajib Pajak Keadilan Ketentuan Khusus
Sumber: Modifikasi dari Andarini (2010)

HASIL DAN PEMBAHASAN menggunakan nilai Cronbach Alpha>0,70


(Nunnaly 1994 dalam Ghozali 2011).
Uji Validitas dan Reliabilitas
Pengujian validitas dalam penelitian ini Uji Asumsi Klasik
dengan melakukan korelasi bivariate antara Hasil uji Kolmogorov Smirnov untuk
masing-masing skor indikator dengan total skor normalitas menunjukan nilai sebesar 0,849.
konstruk atau dengan membaningkan nilai Maka dapat disimpulkan bahwa data
person correlation dengan uji 2 sisi dengan nilai berdistribusi normal karena > 0,05. Hasil uji
signifikansi 0,05. Setelah dilakukan pengujian ini multikolinieritas menunjukkan nilai VIF ketiga
didaptkan hasil bahwa semua pertanyaan variabel yaitu pengetahuan perpajakan sebesar
dikatakan valid. Sedangkan pengujian reliabilitas 1,074, ketegasan sanksi perpajakan sebesar 1,017

382
Susmiatun / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)

dan keadilan perpajakan sebesar 1,071 ada masalah multikolinieritas antar independen
menunjukkan lebih kecil dari 10. Ketiga variabel dalam model regresi. Pada analisis regresi
ini juga menunjukkan tidak ada variabel berganda diperoleh persamaan sebagai berikut:
independen yang memiliki nilai tolerance kurang Y = -7,108 + 0,978X1 + 0,007X2 + 0,450 X3
dari 0,10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak

Uji t
Tabel 2. Uji t
Model Unstandardized CoefficientsStandardized T Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -7,108 9,248 -,769 ,445
X1 ,978 ,161 ,626 6,066 ,000
1
X2 ,007 ,165 ,004 ,042 ,967
X3 ,450 ,330 ,141 1,364 ,178
Sumber: data yang diolah 2014
Berdasarkan Tabel 2 diperoleh hasil bahwa ini adalah 0,426 yang berarti bahwa 42,6%
variabel X1 mempengaruhi variabel Y secara variansi kepatuhan Wajib Pajak UMKM dapat
parsial karena nilai sig < 0,05 sedangkan variabel dijelaskan oleh pengetahuan, ketegasan sanksi
X2 dan X3 tidak mempengaruhi variabel Y dan keadilan perpajakan sedangkan sisannya
secara parsial karena nilai sig > 0,05. (100% - 42,6% = 32,8%) dijelaskan oleh sebab-
Berdasarkan analisis data ini hipotesis 1 diterima sebab yang lain diluar model.
sedangkan hipotesis 2 dan 3 ditolak yang
bermakna pengetahuan perpajakan secara parsial PEMBAHASAN HASIL PENGUJIAN
mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak UMKM HIPOTESIS
serta ketegasan sanksi dan keadilan perpajakan
tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pengetahuan Perpajakan terhadap Kepatuhan
Pajak UMKM. Wajib Pajak UMKM
Hipotesis 1 yang menyatakan pengetahuan
Uji F perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan
Tabel 3. Uji F Wajib Pajak UMKM, tetapi kenyataan hipotesis
Model Sum of df Mean F Sig. 1 diterima yang berarti pengetahuan perpajakan
Squares Square berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak
Regression 2362,510 3 787,503 15,328 ,000b UMKM. Hasil penelitian ini sejalan dengan
1 Residual 2825,728 55 51,377 penelitian Ghoni (2012) dan Marziana, dkk
Total 5188,237 58 (2010) yang memperoleh hasil bahwa
Sumber: data yang diolah 2014 pengetahuan perpajakan signifikan dalam
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak.
bahwa nilai F hitung 15,328 dengan probabilitas Pengetahuan perpajakan yang dimiliki
0,00. Karena nilai probabilitas lebih kecil dari Wajib Pajak termasuk dalam kategori tinggi,
0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk karena jika dilihat dari demografi pendidikan
memprediksi kepatuhan Wajib Pajak UMKM. terakhir responden sebanyak 35,6% adalah S1.
Hal tersebut berarti bahwa H4 diterima, yang Wajib Pajak UMKM mengetahui fungsi pajak
mengandung makna bahwa pengetahuan, secara umum, hal ini dapat dilihat dari jawaban
ketegasan sanksi, dan keadilan perpajakan secara responden yang sebagian besar menjawab setuju
simultan atau bersama-sama berpengaruh mengenai pernyataan yang berkaitan dengan
terhadap kepatuhan Wajib Pajak UMKM. fungsi pajak. Pengetahuan juga merupakan faktor
Sedangkan koefisien determinasi dari penelitian dominan terhadap kepatuhan Wajib Pajak

383
Susmiatun / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)

UMKM, karena dengan pengetahuan yang Wajib Pajak UMKM, tetapi kenyataan hipotesis
dimiliki oleh Wajib Pajak UMKM dapat 3 ditolak yang berarti keadilan perpajakan tidak
menumbuhkan kesadaran dalam diri Wajib berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak
Pajak UMKM untuk secara sukarela memenuhi UMKM. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
kewajiban perpajakannya sesuai dengan self penelitian Andarini (2010) yang meneliti dimensi
assessment system, yaitu mendaftarkan diri ketika keadilan terhadap kepatuhan Wajib Pajak badan,
membuka usaha untuk memperoleh NPWP, dimana dalam 7 dimensi keadilan yang diuji
menghitung sendiri besarnya pajak terutang, tidak ada satupun yang berpengaruh secara
membayar pajak sesuai dengan jumlah yang signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak
harus dibayarkan dan melaporkan SPT secara Badan.
benar, lengkap dan tepat waktu. Keadilan perpajakan termasuk ke dalam
kategori cukup. Namun, hasilnya keadilan
Ketegasan Sanksi Perpajakan terhadap perpajakan tidak berpengaruh terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM kepatuhan. Tidak adanya pengaruh keadilan
Hipotesis 2 yang menyatakan ketegasan perpajakan dapat disebabkan banyaknya
sanksi perpajakan berpengaruh terhadap responden yang memilih jawaban tidak setuju
kepatuhan Wajib Pajak UMKM, tetapi sebanyak 32 responden dan netral sebanyak 24
kenyataan hipotesis 2 ditolak yang berarti responden untuk pernyataan sistem perpajakan di
ketegasan sanksi perpajakan tidak berpengaruh Indonesia adalah adil. Selain itu, responden juga
terhadap kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Hasil sebagian besar merasa tidak adil ketika
penelitian ini sesuai dengan dengan penelitian pemerintah mengenakan tarif 1% dari omset
Priantara dan Supriyadi (2011) yang memperoleh secara langsung tanpa adanya pengurangan
hasil sanksi pajak tidak berpengaruh terhadap beban-beban, penghapusan sanksi administrasi
kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi untuk pada saat masa transisi 2013 – 2014 dan tidak
memiliki NPWP. adanya kompensasi kerugian fiskal bagi Wajib
Ketegasan sanksi perpajakan termasuk ke Pajak UMKM yang omsetya tidak melebihi 4,8
dalam kategori tinggi. Namun, hasilnya Milyar.
ketegasan sanksi perpajakan tidak berpengaruh
terhadap kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Tidak Pengetahuan, Ketegasan Sanksi dan Keadilan
adanya pengaruh ketegasan sanksi perpajakan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
dapat disebabkan banyaknya responden yang UMKM.
menjawab tidak setuju sebanyak 40 respoden dan Hipotesis 4 yang menyatakan
sangat tidak setuju sebanyak 2 reponden untuk pengetahuan, ketegasan sanksi dan keadilan
pernyataan pemberian sanksi kepada petugas perpajakan berpengaruh secara simultan
pajak yang melakukan pelanggaraan, seperti terhadap kepatuhan Wajib Pajak UMKM, tetapi
kasus gayus tambunan dan Pragono Riyadi kenyataan hipotesis 4 diterima yang berarti
memberikan kepercayaan Wajib Pajak akan pengetahuan, ketegasan sanksi dan keadilan
penegakan hukum perpajakan oleh Dirjen Pajak. perpajakan berpengaruh secara simultan
Selain itu, masih ada yang menjawab netral terhadap kepatuhan Wajib Pajak UMKM.
sebanyak 25 untuk pernyataan penerapan whistle Pengetahuan, ketegasan sanksi dan
Blowing system merupakan sarana efektif untuk keadilan perpajakan berpengaruh secara simultan
mencegah terjadinya pelanggaran oleh petugas terhadap kepatuhan Wajib Pajak UMKM dalam
pajak. memenuhi kewajiban perpajakannya yang dapat
dilihat pada koefisien determinasi yaitu sebesar
Keadilan Perpajakan terhadap Kepatuhan 42,6%. Hasil ini menunjukkan bahwa tinggi
Wajib Pajak UMKM rendahnya kepatuhan Wajib Pajak UMKM
Hipotesis 3 yang menyatakan keadilan dalam memenuhi kewajiban perpajakannya
perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan dipengaruhi pengetahuan, ketegasan sanksi, dan

384
Susmiatun / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)

keadilan perpajakan sebesar 42,6% sedangkan dikenakan bagi UMKM berdasarkan PP No. 46
sisanya 57,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tahun 2013 sebaiknya tidak berasal dari omset
tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil analisis melainkan berasal dari laba, karena sebesar 22
regresi yang telah dilakukan sejalan dengan teori responden tidak setuju dengan pernyataan
atribusi dimana sikap Wajib Pajak untuk pengenaan tarif 1% untuk setiap Wajib Pajak
mematuhi dan mentaati perpajakan di pengaruhi UMKM yang memiliki omset 4,8 Milyar adalah
oleh beberapa faktor internal dan eksternal. adil. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan
Faktor internal didapat dari pengetahuan akan menggunakan metode wawancara agar bisa
perpajakan sehingga Wajib Pajak UMKM dapat memperoleh jawaban yang mendalam dan
mematuhi kewajiban perpajakannya. Faktor masukan-masukan dari responden.
eksternal didapat dari ketegasan sanksi dan
keadilan perpajakan yang mempengaruhi sikap DAFTAR PUSTAKA
Wajib Pajak untuk tidak melakukan pelanggaran
dan Wajib Pajak merasa keadilan terpenuhi Arum, Harjanti Puspa. 2012. “Pengaruh Kesadaran
sehingga Wajib Pajak UMKM mematuhi Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi
kewajiban perpajakannya. Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan
Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas (Studi di
Wilayah KPP Pratama Cilacap)”. Skripsi.
SIMPULAN
Semarang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Dipenogoro.
Simpulan dalam penelitian ini adalah Brainyyah, Mariah Qibthiyyah. 2013. The Effect Of
pengetahuan perpajakan secara parsial Fairness, Tax Knowledge, And Tax
berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Complexity On Tax Compliance: The Case Of
UMKM di Kota Semarang sedangkan ketegasan SME Entrepreneurs’ Taxpayers In Malang.
sanksi perpajakan dan keadilan perpajakan Jurnal Ilmiah Mahasiswa. Fakultas Ekonomi
secara parsial tidak berpengaruh terhadap dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Ghoni, Husen Abdul. 2012. Pengaruh Motivasi Dan
kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Kota
Pengetahuan Wajib Pajak Terhadap
Semarang. Pengetahuan, ketegasan sanksi
Kepatuhan Wajib Pajak Daerah. Jurnal
perpajakan dan keadilan perpajakan secara Akuntansi UNNESA. Vol. 1, No 1.
simultan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate
Pajak UMKM di Kota Semarang. Dengan Program IBM SPSS19. Semarang: Badan
Keterbatasan penelitian ini peneliti hanya Penerbit Universitas Diponegoro.
menggunakan metode kuesioner sebagai alat http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/11/2
yang digunakan dalam pengumpulan data, 2/1955202/Pajak.UMKM.dari.Tanah.Abang.
dimana pertanyaan yang diajukan merupakan Baru.Rp.125.Juta (06 Desember 2013)
http://ekbis.sindonews.com/read/755209/33/hanya-
pertanyaan terutup, sehingga responden tidak
20-juta-ukm-yang-patuh-bayar-pajak (04
dapat memberikan jawaban yang lebih luas
November 2013)
terhadap pertanyaan yang mereka jawab. Jatmiko, Agus Nugroho. 2006. “Pengaruh Sikap WP
Saran penulis dalam penelitian ini antara Pada Pelaksanaan Denda, Pelayanaan Fiskus
lain, pemerintah sebaiknya lebih dan Kesadaran Pepajakan Terhadap
mengoptimalkan pengetahuan perpajakan bagi Kepatuhan Wajib Pajak, Study empiris Wajib
Wajib Pajak UMKM terutama berkaitan dengan Pajak Pribadi di Kota Semarang”. Tesis.
cara mendaftarkan diri untuk memperoleh Semarang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
NPWP, cara menghitung, membayar dan Univeristas Dipenogoro.
Marziana, dkk. 2010. Relationship Between
melaporkan SPT melalui sosialisasi. Selain itu,
Perceptions And Level Of Compliance Under
Pemerintah sebaiknya lebih konsisten terhadap
Self Assessment System – A Study In The East
pemberian sanksi administrasi kepada para Coast Region. Journal Of Global Business And
Wajib Pajak UMKM yang terlambat Economics. Vol. 1, No. 1.
menyampaikan SPT dan Tarif 1% yang

385
Susmiatun / Accounting Analysis Journal 3 (1) (2014)

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Badan”. Skripsi. Semarang: Fakultas
Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Ekonomi dan Bisnis UNDIP.
Usaha Yang Diterima atau Diperoleh Wajib Richardson, Grant. 2006. “The Impact of Tax Fairness
Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Dimensions on Tax Compliance Behavior in a
Tertentu. Asian Jurisdiction: The Case of Hong Kong”,
www.hukumonline.com/pusatdata/downloadfile/lt5 International Tax Journal. Vol. 32 Issue 1, p29.
1cbf4e13752f/parent (28November 2013) Utomo, Banyu Ageng Wahyu. 2011. “Pengaruh Sikap,
Priantara, Diaz dan Bambang Supriyadi. 2011. Faktor Kesadaran Wajib Pajak, Dan Pengetahuan
– Faktor Yang Mempengaruhi Pengusaha Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kecil dan Mikro Mendaftar Menjadi Wajib Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak Orang Pribadi. Jurnal Akuntansi dan Di Kecamatan Pamulang Kota Tanggerang
Keuangan. Vol. 13, No. 2. Selatan”. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ekonomi
Pris, K. Andarini. 2010. “Dampak Dimensi Keadilan dan Bisnis Universitas Islam Negeri.
Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib

386

Anda mungkin juga menyukai