Anda di halaman 1dari 10

PROSES PEMBELAHAN SEL EUKARIOTIK

DOSEN PENGAMPU

Ir. Noverina Chaniago,MP

GENETIK

Imam Abdurrahman Elharmawan (71210713082)

FALKUTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA MEDAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjat kehadiran ALLAH SWT, Tuhan yang maha esa yang
telah memberikan rahmat hidayah-nya sehingga penyususan tugas ini dapat di
selesaikan
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Genetik
“Proses Pembelahan Sel Eukariotik”. UISU di falkutas Pertanian.
Terima kasih disampaikan kepada Ir. Noverina Chaniago,MP. Selaku
dosen kuliah Genetik yang telah membimbing.
Demikian tugas ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi
tugas mata kuliah. Menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, kami
mengharapkan saran dan kritik
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB I PENDAHULUAN
I.1  Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
I.2  Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB II PEMBAHASAN
II.1 Sel eukariotik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
II.2 Fungsi Sel eukariotik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB III PENUTUP


A.   Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


sel Eukariotik adalah setiap organisme yang sel
mengandung inti dan organel lainnya tertutup dalam
membran. Eukariotik milik takson Eukarya atau
Eukariotik. Fitur mendefinisikan yang menetapkan sel
eukariotik terpisah dari sel prokariotik (Bakteri dan
Archaea) adalah bahwa mereka memiliki organel
membran-terikat, terutama inti, yang berisi materi genetik
dan tertutup oleh membran nuklir. Kehadiran inti
memberikan nama Eukariotik yang berasal dari εὖ Yunani
(eu, "baik" atau "benar") dan κάρυον (karyon, "kacang").
sel eukariotik juga mengandung organel membran-terikat
lain seperti mitokondria dan aparat Golgi. Selain itu,
tumbuhan dan alga mengandung kloroplas. organisme
eukariotik mungkin uniseluler atau multiseluler. Hanya
Eukariotik membentuk organisme multiseluler yang terdiri
dari berbagai jenis jaringan yang terdiri dari jenis sel yang
berbeda.

Eukariotik dapat mereproduksi baik secara aseksual


melalui mitosis dan seksual melalui meiosis dan gamet
fusion. Dalam mitosis, satu sel membelah untuk
menghasilkan dua sel yang identik secara genetik. Pada
meiosis, replikasi DNA diikuti oleh dua putaran
pembelahan sel untuk menghasilkan empat sel anak
masing-masing dengan setengah jumlah kromosom sebagai
induk sel asli (sel haploid). Ini bertindak sebagai sel
kelamin (gamet - setiap gamet hanya memiliki satu
pelengkap kromosom, masing-masing campuran unik dari
pasangan yang sesuai kromosom orangtua) yang dihasilkan
dari rekombinasi genetik selama meiosis.
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Sel Eukariotik


Sel eukariotik adalah jenis sel yang lebih kompleks daripada rekan-rekan mereka,
prokariota. Prokariota termasuk bakteri sederhana dan archaea, sedangkan eukariota
terdiri dari semua jamur, hewan, tumbuhan, dan protista seperti amuba. Bersama dengan
virus dan potongan lainnya dari bahan genetik, prokariota dan eukariota membuat semua
kehidupan di darat yang Anda dikenal. Sel eukariotik ditandai dengan membran internal
dan sebuah sitoskeleton yang kuat. Sebuah sitoskeleton adalah kerangka protein, seperti
aktin dan keratin, yang membantu memegang sel bersama-sama dan menjadi pembeda
organel tersebut.

Eukariota berarti “inti sejati,” mengacu pada fakta bahwa sel-sel eukariotik
memiliki inti internal sedangkan prokariota (yang berarti “sebelum inti”). Pada
prokariota, materi genetik mengapung bebas pada sitoplasma (darah seluler), sedangkan
pada eukariota, itu dilindungi dalam inti khusus. DNA eukariotik diatur dalam
kromosom sedangkan DNA prokariotik tidak. Eukariota yang lebih baru dalam sejarah
kehidupan dari prokariota, dan sel eukariotik khas lebih besar dari sel prokariotik yang
khas. Sedangkan kehidupan prokariotik muncul selama 3,8 miliar tahun yang lalu,
eukariota hanya berkembang antara 1,6 dan 2,1 miliar tahun yang lalu. Salah satu
organisme eukariotik pertama adalah ganggang merah, yang bentuknya hampir tidak
berubah pada 1,2 miliar tahun. Eukariota memiliki organel, atau organ seluler, sedangkan
prokariota pada dasarnya tidak. Sebuah organel khas ditemukan di hampir semua
eukariota adalah mitokondria, yang dikenal sebagai pembangkit listrik sel. Diperkirakan
bahwa mitokondria pernah menjadi prokariota bebas bergerak yang bekerja sama erat
dengan eukariota awal sehingga mereka menjadi bagian dari organisme yang sama dalam
proses yang dikenal sebagai ikatan endosimbiotik. Organel lain termasuk ribosom,
vesikel, retikulum endoplasma, aparatus Golgi, sistoskeleton, flagela, vakuola, lisosom,
dan sentriol. Semua organel memiliki fungsi khusus dan biasanya tertutup dalam
membran lipid mereka sendiri.

II.2 Struktur Dan Fungsi Sel Eukariotik


Struktur Dan Fungsi Sel Eukariotik - Uraian kali ini akan mengulas
sekilas struktur dan fungsi sel eukariotikyaitu tentang organel sel sitoskeleton dan
nukleus.

Sitoskeleton

Pengertian Sitoskeleton adalah rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yang
berbeda yaitu mikrofilamen, mikrotubulus, dan filamen intermediar. Sitoskeleton
termasuk bagian struktur dan fungsi sel eukariotik yang berfungsi atau berperan dalam
pergerakan sel dan sebagai rangka sel. Berikut penjelasan tentang struktur dan fungsi
sitoskeleton serta komponen serat penyusunnya.

Struktur Sitoskeleton (Gambar : ernatb.wordpress.com)


a. Mikrofilamen

Mikrofilamen adalah rantai ganda protein yang bertaut dan tipis. Mikrofilamen
tersusun atas dua macam protein, yaitu aktin dan miosin. Mikrofilamen banyak terdapat
pada sel-sel otot dan membentuk rangka dalam sel. Mikrofilamen mempunyai diameter
7 nm sehingga pengamatannya harus menggunakan mikroskop elektron.

Contoh: menyebabkan kontraksi pada sel2 otot; tetapi apabila aktin dan miosin saling
menjauh maka akan terjadi relaksasi; Amoeba: berperan dalam pembentukan
pseudopoda, gerakan sel, gerakan sitoplasma, pembelahan sel yaitu terbelahnya sel
menjadi 2 sel anak karena ditarik mikrofilamen yg menghubungkan membran.

b. Mikrotubulus

Mikrotubulus adalah rantai-rantai protein yang membentuk spiral. Spiral ini


membentuk tabung berlubang yang panjangnya mencapai 2,5 mm dengan diameter 25
nm. Mikrotubulus tersusun atas protein yang dikenal sebagai tubulin. Mikrotubulus
merupakan penyusun sitoskeleton yang terbesar.

Mikrotubulus terdapat pada gelendong sel, yaitu berupa benang-benang spindel


yang menghubungkan dua kutub sel pada waktu sel membelah. Gerakan kromosom
dari daerah ekuator ke kutub masing-masing pada anafase dikendalikan oleh
mikrotubulus. Dengan demikian, mikrotubulus mempunyai fungsi mengarahkan
gerakan komponen-komponen sel, mempertahankan bentuk sel, serta membantu dalam
pembelahan mitosis.

c. Filamen Intermediar

Filamen intermediar adalah rantai molekul protein yang membentuk untaian yang
saling melilit. Filamen ini berdiameter 8 – 10 nm. Disebut serabut intermediar karena
ukurannya di antara ukuran mikrofilamen dan mikrotubulus. Serabut ini tersusun atas
protein yang disebut fimentin, tetapi tidak semua sel filamen intermediarnya tersusun
atas fimentin. Misalnya sel kulit filamennya tersusun atas protein keratin.

Fungsi Sitoskeleton secara umum adalah sebagai berikut:


1. Memberikan kekuatan mekanik pada sel
2. Menjadi kerangka sel
3. Membantu gerakan substansi dari satu bagian sel ke bagian yang alin.
Nukleus

Nukleus atau inti sel merupakan bagian penting sel yang berperan sebagai
pengendali kegiatan sel atau pusat pengaturan seluruh aktivitas sel. Nukleus merupakan
organel terbesar yang berada dalam sel. Nukleus berdiameter sekitar 10 mikrometer.
Nukleus biasanya terletak di tengah sel dan berbentuk bulat atau oval. Nukleus
termasuk bagian struktur dan fungsi sel eukariotik

Pada umumnya sel organisme berinti tunggal, tetapi ada juga yang memiliki lebih
dari satu inti. Berdasar jumlah nukleus, sel dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Sel mononukleat (berinti tunggal), misalnya sel hewan dan tumbuhan.
2. Binukleat (inti ganda), contohnya Paramaecium.
3. Multinukleat (inti banyak), misalnya Vaucheria (sejenis alga) dan beberapa jenis
jamur.
Struktur Nukleus (Gambar : Biology, Raven dan Johnson)
Di dalam nukleus terdapat matriks yang disebut nukleoplasma, nukleolus,
RNA, dan kromosom. Kromosom tersusun atas protein dan DNA. Setiap nukleus
tersusun atas beberapa bagian penting sebagai berikut.

1. Membran Nukleus (Selaput Inti)

Selaput inti merupakan bagian terluar inti yang memisahkan nukleoplasma


dengan sitoplasma. Selaput inti terdiri atas dua lapis membran (bilaminair), setiap
lapis merupakan lapisan bilayer. Ruang antara membran disebut perinuklear atau
sisterna.

Pada membran ini terdapat porus yang berfungsi untuk pertukaran molekul
dengan sitoplasma. Berdasarkan ada tidaknya selaput inti, dibedakan dua tipe sel
yaitu sel prokariotik (tidak memiliki selaput inti) dan sel eukariotik (memiliki
selaput inti).

2. Nukleoplasma

Nukleoplasma adalah cairan inti (karyotin) yang bersifat transparan dan


semisolid (kental). Nukleoplasma mengandung kromatin, granula, nukleoprotein,
dan senyawa kimia kompleks. Pada saat pembelahan sel, benang kromatin menebal
dan memendek serta mudah menyerap zat warna disebut kromosom. Benang
kromatin tersusun atas protein dan DNA. Di dalam benang DNA inilah tersimpan
informasi kehidupan. DNA akan mentranskripsi diri (mengopi diri) menjadi RNA
yang selanjutnya akan dikeluarkan ke sitoplasma.

3. Nukleolus

Nukleolus atau anak inti tersusun atas fosfoprotein, orthosfat, DNA, dan
enzim. Nukleolus terbentuk pada saat terjadi proses transkripsi (sintesis RNA) di
dalam nukleus. Jika transkripsi berhenti, nukleolus menghilang atau mengecil. Jadi,
nukleolus bukan merupakan organel yang tetap.

Jadi, nukleus memiliki arti penting bagi sel. Fungsi nukleus antara lain


 Pengatur pembelahan sel.
 Pengendali seluruh kegiatan sel, misalnya dengan memasukkan RNA dan unit
ribosom ke dalam sitoplasma.
 Pembawa informasi genetik.

BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pencarian yang saya lakukan, dapat saya


simpulkan bahwa ada 2 macam organisme berdasarkan ada atau
tidaknya membran atau selaput inti, yaitu organisme prokariotik dan
eukariotik. Secara umum, struktur organisme prokariotik lebih
sederhana daripada organisme eukariotik. Prokariotik tidak memiliki
membran inti sedangkan sel eukariot memiliki membran atau selaput
inti sel, sehingga dengan adanya membran ini, maka materi genetik
tidak tersebar ke seluruh sitoplasma sel.
DAFTAR PUSTAKA

http://usaha321.net/pengertian-sel-eukariotik.html,
http://www.biologipedia.com/struktur-dan-fungsi-sel-eukariotik-sitoskeleton-nukleus.html
http://www.softilmu.com/2014/08/struktur-sel-eukariotik.html
https://biologi-indonesia.blogspot.co.id/2014/11/penjelasan-lengkap-tentang-jamur-atau.html
http://www.artikelsiana.com/2015/05/jamur-fungi-pengertian-ciri-ciri-reproduksi-
peranan.html
http://indonesiaindonesia.com/f/95357-bab-6-fungi-jamur/
https://www.translate.com/english/jamur-memiliki-distribusi-di-seluruh-dunia-dan-tumbuh-
di-berbagai-habitat-termasuk-lingkungan-yang/5873756

Anda mungkin juga menyukai