Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Program Bimbingan Karir


Terlaksananya suatu kegiatan serta tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan banyak ditunjang oleh rancangan kegiatan yang disusun
sebelumnya. Setiap kegiatan yang memiliki program dengan baik akan
memberikan kemudahan dalam pelaksanaannya, baik materi kegiatan maupun
cara mengorganisir personil yang terlibat didalamnya. Dalam konteks
konseling, perencanaan dan rancangan program juga akan berdampak
signifikan terhadap proses pelaksanaan dan hasil yang ingin dicapai.
Umumnya program diartikan sebagai suatu rancangan atau rencana
kegiatan yang tersusun secara sistematis. Nurihsan & Sudinto (2005)
menyatakan bahwa program adalah suatu unit atau satuan kegiatan yang
merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung
dalam proses berkesinambungan (sustainable) dalam suatu organisasi atau
wadah tertentu yang melibatkan banyak personil. Dalam kegiatan layanan
bimbingan dan perspektif pendidikan, program dapat diartikan sebagai
kurikulum, seperti yang diungkapkan Smith, Krouse, dan Atkinson (1966)
dalam Santosa (2010) yang menyatakan bahwa: program the body of subject,
topics, and learning experiences that constitute curriculum. Sedangkan
Bower & Hatch (2002) menyatakan bahwa program is coherent sequence of
instruction based upon a validated set of competencies.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa program
bimbingan adalah seperangkat rencana atau rancangan kegiatan yang disusun
secara sistematis, teknis, terukur, dan terjadwal, berdasarkan pada landasan
tertentu dengan tujuan untuk membantu siswa dalam mencapaikesuksesan
optimal dalam bidang akademik, karir, pribadi dan sosial.
B. Prinsip Penyusunan Bimbingan Karier
Penyusunan suatu program bimbingan karier di sekolah maupun
perguruan tinggi hendaknya di dasarkan pada beberapa prinsip sebagai
berikut:

1. Program Bimbingan Karier hendaknya direncanakan sebagai suatu


proses yang berkesinambungan dan terintegrasi. Dengan demikian
penyusunan program hendaknya tidak direncanakan dan dilakukan hanya
pada saat-saat tertentu saja atau suatu peristiwa tertentu saja, tetapi
diintegrasikan dengan perkembangan anak didik melalui semua
pengalaman belajar yang didapatnya mulai dari Sekolah Dasar sampai
menamatkan pendidikannya pada jenjang pendidikan tertentu.
Disampaing itu hendaknya perencanaan program diintegrasikan dengan
kegiatan pendidikan secara keseluruhan di sekolah-sekolah.

2. Program Bimbingan karier hendaknya disusun dengan melibatkan


diri siswa dalam proses perkembangannya. Dengan melibatkan diri
siswa dalam program Bimbingan Karier itu berarti bahwa dalam program
Bimbingan Karier, bakat, minat dan potensi-potensi yang dimiliki para
siswa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengeksplorasi
gambaran yang dimiliki baik mengenai dunia kerja maupun tentang
dirinya dan seterusnya para siswa ikut melibatkan dirinya dalam rangka
proses pematangan dan pemantapan konsep diri.

3. Program bimbingan Karier hendakanya menyajikan berbagai


macam pilihan tentang kesempatan kerja yang ada dalam
lingkungannya serta dalam dunia kerja. Untuk itu pemahaman tentang
jabatan atau karier akan diperoleh apabila ia mendapatkan informasi
jabatan selengkap mungkin. Informasi tentang pekerjaan, jabatan atau
karier serta kesempatan kerja sangat bermanfaat bagi para siswa maupun
mahasiswaw terutama untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh
tentang lapangan pekerjaan, jabatan atau karier.
4. Program bimbingan hendaknya mempertimbangkan aspek pribadi
siswa maupun mahasiswa secara totalitas. Proses pengembangan dan
penerapan konsepsi diri perlu diperhatikan dengan cara
mempertimbangkan aspek-aspek pribadi mahasiswa secara keseluruhan.
Dengan demikian para siswa atau mahasiswa akan memiliki kemampuan
untuk mengenal berbagai potensi, bakat, minat, kebutuhan dirinya serta
nilai-nilai hidup yang dicita-citakannya. Pemahaman diri yang seutuhnya
itu bermanfaat bagi diri siswa untuk menetapkan sendiri tujuan hidup
yang sesuai dengan aspek-aspek pribadinya. Jadi dalam penyusunan
program bimbingan karier hendaknya memasukkan unsur-unsur
pengenalan pribadi masing-masing siswa.

5. Program Bimbingan Karier hendaknya diwujudkan untuk melayani


semua siswa. Maka dari itu integrasi proses bimbingan karier haruslah
diadakan melalui berbagai bentuk kegiatan, termasuk didalamnya
memberikan kesempatan kepada diri siswa maupun mahasiswa untuk
mengembangkan konsepsi diri, dan konsepsi pekerjaan, jabatan atau
karier di masa depan, dilaksanakan dengan mengintegrasikan dalam
proses belajar mengajar.

Berdasarkan hal di atas maka perlulah disusun program bimbingan karier


agar usaha layanan bimbingan karier di sekolah maupun perguruan tinggi
betul-betul berdaya guna dan berhasil guna serta mengena pada sasarannya.

C. Tujuan Program Bimbingan Karier


Dalam mengembangkan suatu program bimbingan karier di sekolah atau
perguruan tingi perlu diperhatikan tujuan dan proses untuk mencapai tujuan
itu. Secara umum tujuan dari bimingan karier di sekolah sendiri adalah untuk
membantu para siswa memiliki ketrampilan dalam mengabil keputusan
mengenai kariernya dimasa depan. Untuk mencapai hal ini para siswa perlu
memahami dirinya sendiri dan lingkungannya dan dapat mengambil
keputusan yang bermakna bagi dirinya sendiri.
Sedangkan secara khusus tujuan program bimbingan karier di sekolah
dapat diperinci sebagai berikut :
a) Siswa dapat memahami dan menilai dirinya terutama mengenai potensi-
potensi dasar seperti: minat, sikap, kecakapan dan cita-citanya.
b) Siswa akan sadar dan akan memahami nilai-nilai yang ada pada dirinya
dan yang ada dalam masyarakat.
c) Siswa akan mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan
dengan potensi dan minatnya, memiliki sikap yang positif dan sehat
terhadap dunia kerja, memahami hubungan dari usahanya sekarang dengan
masa depannya, dan megetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang
diperlukan untuk suatu bidang pekerjaan tertentu.
d) Siswa dapat mengemukakan hambatan-hambatan yang ada pada diri dan
lingkungannya dan dapat megatasi hambatan-hambatan tersebut.
e) Siswa sadar akan kebutuhan masyarakat dan negaranya yang berkembang
f) Siswa dapat merencanakan masa depannya sehingga dia dapat menemukan
karier dan kehidupannya yang serasi.

D. Persiapan Penyusunan Program Bimbingan Karier


Persiapan penyusunan program bimbingan karier di sekolah mapaun
perguruan tinggi merupakan seperangkat kegiatan yang dilakukan melalui
berbagai bentuk survey untuk menginventarisasikan tujuan, kebutuhan,
kemampuan sekolah, serta kesiapan sekolah untuk melaksanakan program
bimbingan karier. keseluruhan perkembangan karir. Program layanan
bimbingan karir sangat diperlukan khususnya untuk meningkatkan
kematangan karir bagi siswa mauapun mahasiswa.
Tahap persiapan penyusunan program ini mempunyai arti yang penting
untuk menarik perhatian, minat dalam kegiatan bimbingan karier disekolah
maupun perguruan tinggi, serta menentukan tolak ukur program bimbingan
karier di sekolah atau perguruan tinggi. Juga memelihara suasana psikologis
yang menguntungkan, karena semua pihak terlibat didalamnya ikut secara
aktif sejak awal kegiatan dalam persiapan penyusunan program. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa tahap persiapan adalah merupakan
seperangkat kegiatan mengumpulkan berbagai hal yang dibutuhkan untuk
penyusunan program dan penyediaan kelengkapannya.
Dalam tahap persiapan ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah
Studi Kelayakan
Studi kelayakan adalah merupakan seperangkat kegiatan dalam
mengumpulkan berbagai informasi tentang hal-hal yang dibutuhkan untuk
penyusunan program Bimbingan Karier. Dengan adanya studi kelayakan ini,
kesimpulan dan saran-saran yang disajikan pada akhir studi dipakai sebagai
dasar pertimbangan untuk menentukan program yang perlu dikembangkan di
sekolah. Dalam studi kelayakan yang bisa dipergunakan sebagai dasar
pertimbangan ialah beberapa aspek, diantaranya: saranan dan prasarana, yang
memungkinkan bisa untuk digali, pengendalian pelaksanaan program,
pembiayaan kegiatan secara keseluruhan yang menunjang pelaksanaan
program, dan berbagai aspek lainnya yang bisa digali. Dari hasil pengkajian
aspek-aspek tersebut, beberapa kemungkinan akan diambil sebagai
kesimpulan bahwa:
1) Suatu kegiatan sangat layak untuk dilaksanakan
2) Suatu kegitan layak untuk dilaksanakan
3) Kegiatan kurang layak untuk dilaksanakan
4) Kegiatan tidak layak untuk dilaksanakan

E. Standar Program Bimbingan Karir


Standar-standar untuk program BK karier dan indikatornya tampak
sebagai berikut:
1. Standard A: Siswa akan memperoleh keterampilan untuk menyelidiki
dunia kerja dalam kaitannya dengan pengetahuan tentang diri dan untuk
membuat keputusan karir informasi.
a. Mengembangkan Kesadaran Karir
a) Mengembangkan keterampilan untuk mencari, mengevaluasi dan
menginterpretasikan informasi karir
b) Belajar tentang berbagai macam pekerjaan tradisional dan
nontradisional
c) Mengembangkan kesadaran pribadi kemampuan, keterampilan,
minat dan motivasi
d) Mempelajari cara berinteraksi dan bekerja sama dalam tim
e) Belajar membuat keputusan
f) Mempelajari cara menetapkan tujuan
g) Memahami pentingnya perencanaan
h) Mengejar dan mengembangkan kompetensi di bidang minat
i) Mengembangkan hobi dan minat kejuruan
j) Menyeimbangkan antara waktu kerja dan waktu luang
b. Mengembangkan Kesiapan Kerja
a) Memperoleh keterampilan kerja seperti bekerja pada tim,
pemecahan masalah dan keterampilan organisasi
b) Mengaplikasikan keterampilan kesiapan kerja untuk mencari
kesempatan kerja
c) Mendemonstrasikan pengetahuan tentang perubahan tempat kerja
d) Belajar tentang hak-hak dan tanggung jawab tentang pengusaha
dan karyawan
e) Belajar menghormati keunikan individu di tempat kerja
f) Mempelajari bagaimana menulis resume
g) Mengembangkan sikap positif terhadap pekerjaan dan
pembelajaran
h) Memahami pentingnya tanggung jawab, kehandalan, ketepatan
waktu, integritas dan usaha di tempat kerja
i) Memanfaatkan waktu dan tugas-keterampilan manajemen

2. Standar B: Siswa akan menggunakan strategi untuk mencapai tujuan


karir masa depan dengan sukses dan kepuasan.
a. Memperoleh Informasi Karir
a) mengaplikasikan keterampilan pembuatan keputusan untuk
perencanaan karir, pilihan kursus dan transisi karir
b) Mengidentifikasi keterampilan pribadi, minat dan kemampuan dan
menghubungkannya dengan pilihan karir saat ini
c) Menunjukkan pengetahuan tentang proses perencanaan karier
d) Mengenal berbagai cara di mana pekerjaan dapat diklasifikasikan
e) Menggunakan sumber penelitian dan informasi untuk memperoleh
informasi karir
f) Belajar menggunakan Internet untuk mengakses perencanaan
informasi karir
g) Mendeskripsikan pilihan karir tradisional dan non-tradisional dan
bagaimana mereka berhubungan dengan pilihan karir
h) Memahami bagaimana perubahan kebutuhan ekonomi dan sosial
mempengaruhi tren pekerjaan dan pelatihan masa depan
b. Mengidentifikasi Tujuan Karir
a) Menunjukkan kesadaran akan pendidikan dan pelatihan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan karir
b) Mengakses dan memodifikasi rencana pendidikan mereka untuk
mendukung karir
c) Menggunakan kemampuan kerja dan keterampilan kesiapan kerja
dalam magang, pembinaan, membayangi dan / atau pengalaman
kerja lainnya
d) Memilih kursus yang kerja yang berhubungan dengan minat karir
e) Mempertahankan portofolio perencanaan karier

3. Standard C: Siswa akan memahami hubungan antara kualitas pribadi,


pendidikan, pelatihan dan dunia kerja.
a. Memperoleh Pengetahuan untuk Mencapai Tujuan Karir
a) Memahami hubungan antara prestasi pendidikan dan kesuksesan
karir
b) Menjelaskan bagaimana pekerjaan dapat membantu untuk
mencapai keberhasilan dan kepuasan pribadi
c) Mengidentifikasi preferensi pribadi dan kepentingan yang
mempengaruhi pilihan karir dan kesuksesan
d) Memahami bahwa perubahan tempat kerja memerlukan belajar
sepanjang hayat dan memperoleh keterampilan baru
e) Mendeskripsikan efek tentang pekerjaan pada gaya hidup
f) Memahami pentingnya keadilan dan akses dalam pilihan karir
g) Memahami pekerjaan yaitu suatu terpenting dan sarana memuaskan
ekspresi pribadi
b. Mengaplikasikan Keterampilan untuk Mencapai Tujuan Karir
a) Menunjukkan bagaimana minat, kemampuan dan prestasi
berhubungan untuk mencapai tujuan pribadi, sosial, pendidikan dan
karir
b) Mempelajari cara menggunakan keterampilan manajemen konflik
dengan teman sebaya dan orang dewasa
c) Belajarlah untuk bekerja sama dengan orang lain sebagai anggota
tim
d) mengaplikasikan keterampilan akademik dan kesiapan kerja dalam
situasi pembelajaran berbasis kerja seperti magang, membayangi
dan / atau pembinaan pengalaman

Anda mungkin juga menyukai