Terlaksananya suatu kegiatan serta tercapainya tujuan yang telah ditetapkan banyak ditunjang oleh rancangan kegiatan yang disusun sebelumnya. Setiap kegiatan yang memiliki program dengan baik akan memberikan kemudahan dalam pelaksanaannya, baik materi kegiatan maupun cara mengorganisir personil yang terlibat didalamnya. Dalam konteks konseling, perencanaan dan rancangan program juga akan berdampak signifikan terhadap proses pelaksanaan dan hasil yang ingin dicapai. Umumnya program diartikan sebagai suatu rancangan atau rencana kegiatan yang tersusun secara sistematis. Nurihsan & Sudinto (2005) menyatakan bahwa program adalah suatu unit atau satuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses berkesinambungan (sustainable) dalam suatu organisasi atau wadah tertentu yang melibatkan banyak personil. Dalam kegiatan layanan bimbingan dan perspektif pendidikan, program dapat diartikan sebagai kurikulum, seperti yang diungkapkan Smith, Krouse, dan Atkinson (1966) dalam Santosa (2010) yang menyatakan bahwa: program the body of subject, topics, and learning experiences that constitute curriculum. Sedangkan Bower & Hatch (2002) menyatakan bahwa program is coherent sequence of instruction based upon a validated set of competencies. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa program bimbingan adalah seperangkat rencana atau rancangan kegiatan yang disusun secara sistematis, teknis, terukur, dan terjadwal, berdasarkan pada landasan tertentu dengan tujuan untuk membantu siswa dalam mencapaikesuksesan optimal dalam bidang akademik, karir, pribadi dan sosial. B. Prinsip Penyusunan Bimbingan Karier Penyusunan suatu program bimbingan karier di sekolah maupun perguruan tinggi hendaknya di dasarkan pada beberapa prinsip sebagai berikut:
1. Program Bimbingan Karier hendaknya direncanakan sebagai suatu
proses yang berkesinambungan dan terintegrasi. Dengan demikian penyusunan program hendaknya tidak direncanakan dan dilakukan hanya pada saat-saat tertentu saja atau suatu peristiwa tertentu saja, tetapi diintegrasikan dengan perkembangan anak didik melalui semua pengalaman belajar yang didapatnya mulai dari Sekolah Dasar sampai menamatkan pendidikannya pada jenjang pendidikan tertentu. Disampaing itu hendaknya perencanaan program diintegrasikan dengan kegiatan pendidikan secara keseluruhan di sekolah-sekolah.
2. Program Bimbingan karier hendaknya disusun dengan melibatkan
diri siswa dalam proses perkembangannya. Dengan melibatkan diri siswa dalam program Bimbingan Karier itu berarti bahwa dalam program Bimbingan Karier, bakat, minat dan potensi-potensi yang dimiliki para siswa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengeksplorasi gambaran yang dimiliki baik mengenai dunia kerja maupun tentang dirinya dan seterusnya para siswa ikut melibatkan dirinya dalam rangka proses pematangan dan pemantapan konsep diri.
3. Program bimbingan Karier hendakanya menyajikan berbagai
macam pilihan tentang kesempatan kerja yang ada dalam lingkungannya serta dalam dunia kerja. Untuk itu pemahaman tentang jabatan atau karier akan diperoleh apabila ia mendapatkan informasi jabatan selengkap mungkin. Informasi tentang pekerjaan, jabatan atau karier serta kesempatan kerja sangat bermanfaat bagi para siswa maupun mahasiswaw terutama untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang lapangan pekerjaan, jabatan atau karier. 4. Program bimbingan hendaknya mempertimbangkan aspek pribadi siswa maupun mahasiswa secara totalitas. Proses pengembangan dan penerapan konsepsi diri perlu diperhatikan dengan cara mempertimbangkan aspek-aspek pribadi mahasiswa secara keseluruhan. Dengan demikian para siswa atau mahasiswa akan memiliki kemampuan untuk mengenal berbagai potensi, bakat, minat, kebutuhan dirinya serta nilai-nilai hidup yang dicita-citakannya. Pemahaman diri yang seutuhnya itu bermanfaat bagi diri siswa untuk menetapkan sendiri tujuan hidup yang sesuai dengan aspek-aspek pribadinya. Jadi dalam penyusunan program bimbingan karier hendaknya memasukkan unsur-unsur pengenalan pribadi masing-masing siswa.
5. Program Bimbingan Karier hendaknya diwujudkan untuk melayani
semua siswa. Maka dari itu integrasi proses bimbingan karier haruslah diadakan melalui berbagai bentuk kegiatan, termasuk didalamnya memberikan kesempatan kepada diri siswa maupun mahasiswa untuk mengembangkan konsepsi diri, dan konsepsi pekerjaan, jabatan atau karier di masa depan, dilaksanakan dengan mengintegrasikan dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan hal di atas maka perlulah disusun program bimbingan karier
agar usaha layanan bimbingan karier di sekolah maupun perguruan tinggi betul-betul berdaya guna dan berhasil guna serta mengena pada sasarannya.
C. Tujuan Program Bimbingan Karier
Dalam mengembangkan suatu program bimbingan karier di sekolah atau perguruan tingi perlu diperhatikan tujuan dan proses untuk mencapai tujuan itu. Secara umum tujuan dari bimingan karier di sekolah sendiri adalah untuk membantu para siswa memiliki ketrampilan dalam mengabil keputusan mengenai kariernya dimasa depan. Untuk mencapai hal ini para siswa perlu memahami dirinya sendiri dan lingkungannya dan dapat mengambil keputusan yang bermakna bagi dirinya sendiri. Sedangkan secara khusus tujuan program bimbingan karier di sekolah dapat diperinci sebagai berikut : a) Siswa dapat memahami dan menilai dirinya terutama mengenai potensi- potensi dasar seperti: minat, sikap, kecakapan dan cita-citanya. b) Siswa akan sadar dan akan memahami nilai-nilai yang ada pada dirinya dan yang ada dalam masyarakat. c) Siswa akan mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi dan minatnya, memiliki sikap yang positif dan sehat terhadap dunia kerja, memahami hubungan dari usahanya sekarang dengan masa depannya, dan megetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan untuk suatu bidang pekerjaan tertentu. d) Siswa dapat mengemukakan hambatan-hambatan yang ada pada diri dan lingkungannya dan dapat megatasi hambatan-hambatan tersebut. e) Siswa sadar akan kebutuhan masyarakat dan negaranya yang berkembang f) Siswa dapat merencanakan masa depannya sehingga dia dapat menemukan karier dan kehidupannya yang serasi.
D. Persiapan Penyusunan Program Bimbingan Karier
Persiapan penyusunan program bimbingan karier di sekolah mapaun perguruan tinggi merupakan seperangkat kegiatan yang dilakukan melalui berbagai bentuk survey untuk menginventarisasikan tujuan, kebutuhan, kemampuan sekolah, serta kesiapan sekolah untuk melaksanakan program bimbingan karier. keseluruhan perkembangan karir. Program layanan bimbingan karir sangat diperlukan khususnya untuk meningkatkan kematangan karir bagi siswa mauapun mahasiswa. Tahap persiapan penyusunan program ini mempunyai arti yang penting untuk menarik perhatian, minat dalam kegiatan bimbingan karier disekolah maupun perguruan tinggi, serta menentukan tolak ukur program bimbingan karier di sekolah atau perguruan tinggi. Juga memelihara suasana psikologis yang menguntungkan, karena semua pihak terlibat didalamnya ikut secara aktif sejak awal kegiatan dalam persiapan penyusunan program. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tahap persiapan adalah merupakan seperangkat kegiatan mengumpulkan berbagai hal yang dibutuhkan untuk penyusunan program dan penyediaan kelengkapannya. Dalam tahap persiapan ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah Studi Kelayakan Studi kelayakan adalah merupakan seperangkat kegiatan dalam mengumpulkan berbagai informasi tentang hal-hal yang dibutuhkan untuk penyusunan program Bimbingan Karier. Dengan adanya studi kelayakan ini, kesimpulan dan saran-saran yang disajikan pada akhir studi dipakai sebagai dasar pertimbangan untuk menentukan program yang perlu dikembangkan di sekolah. Dalam studi kelayakan yang bisa dipergunakan sebagai dasar pertimbangan ialah beberapa aspek, diantaranya: saranan dan prasarana, yang memungkinkan bisa untuk digali, pengendalian pelaksanaan program, pembiayaan kegiatan secara keseluruhan yang menunjang pelaksanaan program, dan berbagai aspek lainnya yang bisa digali. Dari hasil pengkajian aspek-aspek tersebut, beberapa kemungkinan akan diambil sebagai kesimpulan bahwa: 1) Suatu kegiatan sangat layak untuk dilaksanakan 2) Suatu kegitan layak untuk dilaksanakan 3) Kegiatan kurang layak untuk dilaksanakan 4) Kegiatan tidak layak untuk dilaksanakan
E. Standar Program Bimbingan Karir
Standar-standar untuk program BK karier dan indikatornya tampak sebagai berikut: 1. Standard A: Siswa akan memperoleh keterampilan untuk menyelidiki dunia kerja dalam kaitannya dengan pengetahuan tentang diri dan untuk membuat keputusan karir informasi. a. Mengembangkan Kesadaran Karir a) Mengembangkan keterampilan untuk mencari, mengevaluasi dan menginterpretasikan informasi karir b) Belajar tentang berbagai macam pekerjaan tradisional dan nontradisional c) Mengembangkan kesadaran pribadi kemampuan, keterampilan, minat dan motivasi d) Mempelajari cara berinteraksi dan bekerja sama dalam tim e) Belajar membuat keputusan f) Mempelajari cara menetapkan tujuan g) Memahami pentingnya perencanaan h) Mengejar dan mengembangkan kompetensi di bidang minat i) Mengembangkan hobi dan minat kejuruan j) Menyeimbangkan antara waktu kerja dan waktu luang b. Mengembangkan Kesiapan Kerja a) Memperoleh keterampilan kerja seperti bekerja pada tim, pemecahan masalah dan keterampilan organisasi b) Mengaplikasikan keterampilan kesiapan kerja untuk mencari kesempatan kerja c) Mendemonstrasikan pengetahuan tentang perubahan tempat kerja d) Belajar tentang hak-hak dan tanggung jawab tentang pengusaha dan karyawan e) Belajar menghormati keunikan individu di tempat kerja f) Mempelajari bagaimana menulis resume g) Mengembangkan sikap positif terhadap pekerjaan dan pembelajaran h) Memahami pentingnya tanggung jawab, kehandalan, ketepatan waktu, integritas dan usaha di tempat kerja i) Memanfaatkan waktu dan tugas-keterampilan manajemen
2. Standar B: Siswa akan menggunakan strategi untuk mencapai tujuan
karir masa depan dengan sukses dan kepuasan. a. Memperoleh Informasi Karir a) mengaplikasikan keterampilan pembuatan keputusan untuk perencanaan karir, pilihan kursus dan transisi karir b) Mengidentifikasi keterampilan pribadi, minat dan kemampuan dan menghubungkannya dengan pilihan karir saat ini c) Menunjukkan pengetahuan tentang proses perencanaan karier d) Mengenal berbagai cara di mana pekerjaan dapat diklasifikasikan e) Menggunakan sumber penelitian dan informasi untuk memperoleh informasi karir f) Belajar menggunakan Internet untuk mengakses perencanaan informasi karir g) Mendeskripsikan pilihan karir tradisional dan non-tradisional dan bagaimana mereka berhubungan dengan pilihan karir h) Memahami bagaimana perubahan kebutuhan ekonomi dan sosial mempengaruhi tren pekerjaan dan pelatihan masa depan b. Mengidentifikasi Tujuan Karir a) Menunjukkan kesadaran akan pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan karir b) Mengakses dan memodifikasi rencana pendidikan mereka untuk mendukung karir c) Menggunakan kemampuan kerja dan keterampilan kesiapan kerja dalam magang, pembinaan, membayangi dan / atau pengalaman kerja lainnya d) Memilih kursus yang kerja yang berhubungan dengan minat karir e) Mempertahankan portofolio perencanaan karier
3. Standard C: Siswa akan memahami hubungan antara kualitas pribadi,
pendidikan, pelatihan dan dunia kerja. a. Memperoleh Pengetahuan untuk Mencapai Tujuan Karir a) Memahami hubungan antara prestasi pendidikan dan kesuksesan karir b) Menjelaskan bagaimana pekerjaan dapat membantu untuk mencapai keberhasilan dan kepuasan pribadi c) Mengidentifikasi preferensi pribadi dan kepentingan yang mempengaruhi pilihan karir dan kesuksesan d) Memahami bahwa perubahan tempat kerja memerlukan belajar sepanjang hayat dan memperoleh keterampilan baru e) Mendeskripsikan efek tentang pekerjaan pada gaya hidup f) Memahami pentingnya keadilan dan akses dalam pilihan karir g) Memahami pekerjaan yaitu suatu terpenting dan sarana memuaskan ekspresi pribadi b. Mengaplikasikan Keterampilan untuk Mencapai Tujuan Karir a) Menunjukkan bagaimana minat, kemampuan dan prestasi berhubungan untuk mencapai tujuan pribadi, sosial, pendidikan dan karir b) Mempelajari cara menggunakan keterampilan manajemen konflik dengan teman sebaya dan orang dewasa c) Belajarlah untuk bekerja sama dengan orang lain sebagai anggota tim d) mengaplikasikan keterampilan akademik dan kesiapan kerja dalam situasi pembelajaran berbasis kerja seperti magang, membayangi dan / atau pembinaan pengalaman