Anda di halaman 1dari 16

3

BAB IPENDAHULUAN

I.

LATAR BELAKANG MASALAH

Ekonomi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.Seiring perkembangan
zaman ,tentu kebutuhan terhadap manusia bertambah oleh karenaitu ekonomi secara terus-menerus
mengalami pertumbuhan dan perubahan. Perubahanyang secara umum terjadi pada perekonomian
yang dialami suatu negara seperti inflasi,pengangguran , kesempatan kerja, hasil produksi,dan
sebagainya. Jika hal ini ditanganidengan tepat maka suatu negara mengalami keadaan ekonomi yang
stabil, mempengaruhikesejahteraan kehidupan penduduk yang ada negara tersebut.Lalu bagaimanakah
dengan negara kita yaitu Indonesia ? Pertumbuhan PDB diIndonesia kini semakin baik. Hal tersebut
dapat dilihat dari kenaikan nilai pada sektor perdagangan, hotel, restoran pada tahun 2014. Dari segi
ekonomi, Indonesia merupakannegara yang sedang dalam tahap pengembangan untuk menjadi negara
maju . Memiliki penduduk yang termasuk padat tidak mudah memang menghadapi berbagai
persoalanekonomi yang terjadi, tentu pemerintah terus berupaya mencari solusi untukmenstabilkan
perekonomian di Indonesia . Dalam kesempatan ini penulis secara khususakan menjelaskan tentang
kontribusi sektor perdagangan, hotel, dan restoran terhadap perekonomian Indonesia.

II.

RUMUSAN MASALAH

1.

Bagaimana peran sektor perdagangan, restoran, dan perhotelan di Indonesia?2.

Bagaimana perkembangan sektor perdagangan, restoran, dan perhotelan diIndonesia?3.


Apa sub sektor dengan potensi tertinggi dan terendah dari sektor perdagangan,restoran, dan perhotelan
di Indonesia?4.

Bagaimana meningkatkan kinerja dari ketiga sektor tersebut?5.

Bagaimana kebijakan yang diterapkan pada ketiga sektor tersebut?

III.

TUJUAN DAN MANFAATA.

TUJUAN

1.

Mengetahui peran sektor perdagangan, restoran, dan perhotelan di Indonesia2.

Mengetahui perkembangan sektor perdagangan, restoran, dan perhotelan diIndonesia3.

Mengetahui sub sektor dengan potensi tertinggi dan terendah

BAB IIPEMBAHASAN

I.

PERAN SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN


Sektor perdagangan, hotel dan restoran memiliki peran yang cukup signifikandalam perekonomian
Indonesia. Hal ini terlihat terutama pada beberapa daerah yangsumber pendapatan utamanya berasal
dari sektor jasa, pariwisata, dan perdagangan. Didaerah-daerah tersebut, bisnis seperti perhotelan,
pertokoan dan area komersial, restoran,serta jasa dalam bentuk lain akan sangat mudah ditemui. Selain
berperan sebagai salahsatu kontributor PDB di Indonesia, sektor perdagangan, hotel dan restoran juga
memilikisejumlah peran penting, antara lain:1.

Sebagai mata pencaharian bagi sejumlah kalangan dan sumber lapangan kerja baru bagi masyarakat2.

Sebagai sarana peningkatan kerjasama Indonesia dengan negara/warga asing3.

Sebagai penambah pendapatan nasional4.

Sebagai sarana penciptaan bibit-bibit unggul dan inovasi termutakhir di bidang perdagangan,
perhotelan, dan restoran

II.

PERKEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN,

MENINGKATKAN KINERJA SEKTOR PERDAGANGAN, HOTELDAN RESTORAN

1.

Pemerintah Daerah perlu membatasi pendirian minimarket atau toko moderndengan melihat
kebutuhan dan jumlah minimarket yang sudah ada. Sistem zonasiharus diterapkan sehingga tidak terjadi
penumpukan pendirian minimarket dalamsatu lokasi yang berdekatan.2.

Ijin pendirian minimarket dan hotel/restoran harus benar-benar diberikan apabila pengusaha telah
mencantumkan persyaratan AMDAL dan studi kelayakan yangdilakukan oleh lembaga independen.3.
Perlu ditingkatkan koordinasi regulasi antara Pemerintah Pusat dan Daerahsehingga tidak terjadi
peraturan yang tumpang tindih dan sesuai dengan

karakteristik masing-masing daerah. Juga diperlukan keterlibatan Aosiasi yanglebih intensif dalam
pembahasan regulasi.4.

Untuk toko modern, minimarket, kios, perlu berkoordinasi dan bersama-samamendirikan tempat
penyimpanan (gudang) sehingga kebutuhan barang-barang bisa dipenuhi setiap saat dan bisa
mendapatkan harga yang lebih murah darigrosir karena mampu menyetok barang-barang dalam jumlah
yang banyak.5.

Memperbaiki jalur distribusi sehingga ketersediaan barang tidak mengalamigangguan.6.

Mendorong Lembaga Perbankan agar bersedia memberikan bantuan permodalantanpa jaminan bagi
usaha kecil dan menengah tetapi dengan persyaratan tertentuyang tidak memberatkan masyarakat.7.

Meningkatkan kenyamanan pasar tradisional sehingga mampu bersaing menarikminat masyarakat


untuk berbelanja.8.

Menggiatkan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pendirian toko-toko moderntidak akan menggerus
pasar tradisional karena masing-masing mempunyai jenis barang yang berbeda dan segmentasi
pasarnya berbeda.9.

Memperbaiki dan meningkatkan sarana pariwisata di daerah sehingga menarikwisatawan.10.

Memperbaiki dan meningkatkan pelayanan dan kenyamanan di hotel/restorandengan menekankan


pada pemilihan karyawan yang mempunyai kompetensi dankemampuan dalam bidangnya.11.

Pemerintah berperan dalam mempromosikan dan memajukan sektor pariwisatayang ada di dalam
negeri serta meningkatkan standar dan kualitas hotel danrestoran dalam negeri.12.
Mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung bagi sektor lain yang akanmenyerap pertumbuhan
tenaga kerja Indonesia. Sarana pendukung seperti jalan, pelabuhan, listrik adalah sarana utama yang
dapat mempercepat pertumbuhansektor ini.13.

Pemerintah berperan dalam mempromosikan sektor-sektor yang ada di dalamnegeri agar konsumen
lebih memilih usaha di dalam negeri.14.

Menciptakan bibit-bibit unggul dalam inovasi-inovasi terbaru di sektor perdagagan, hotel dan
restoran.15.

Meningkatkan kerjasama terhadap negara lain yang berpengalaman di sektor perdagangan, hotel dan
restoran serta mengadakan pelatihan untuk meningkatkankualitas dan kemampuan di sektor tersebut

V.

KEBIJAKAN BAGI SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DANRESTORAN

A.

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Kebijakan Perdagangan internasional merupakan suatu tindakan yang diambiluntuk mengantisipasi


permasalahan-permasalahan yang mungkin timbul dalam perdagangan internasional. Tujuannya antara
lain:1.

Melindungi kepentingan ekonomi nasional


2.

Meningkatkan ekspor dan pembangunan ekonomi

3.

Melindungi produksi dalam negeri

4.

Menjaga keseimbangan neraca pembayaran

5.

Meningkatkan lapangan pekerjaan

Perdagangan internasional pada dasarnya masih perlu diwaspadai oleh negara-negara di dunia ini
mengingat dampaknya terhadap perekonomian nasional. Olehkarenanya, ada kelompok yang setuju dan
yang tidak setuju. Kelompok yang tidaksetuju dengan perdagangan internasional memiliki beberapa
alasan sebagai berikut:a.

Perekonomian dalam negeri harus dilindungi dari persaingan dengan produknegara lain, terutama
negara-negara yang industrinya baru mulai tumbuh. b.

Adanya perdagangan internasional yang mengarah ke liberarisasi pasar (pasar bebas) sangat
dikhawatirkan dampak sosial budayanya terhadap kehidupansosial budaya suatu negara.c.
Negara berkembang belum mampu bersaing di pasar internasional mengingatfaktor-faktor produksi
yang dimiliki masih sangat rendah dibandingkan Negara maju sehingga dikhawatirkan terjadi penjajahan
model baru, yaitu penjajahan di sektor ekonomi.Hasil kajian dari pendapat kedua kelompok yang pro
dan kontra terhadap perdagangan internasional tersebut, melahirkan peraturan-peraturan
perdaganganinternasional berupa kebijakan-kebijakan perdagangan internasional, berupa:

1.

Tarif atau Bea Masuk

Tarif atau bea masuk merupakan salah satu cara untuk melindungi produksi dalam negeri dari serbuan
produk impor. Misalnya, Indonesia mampumemproduksi ban mobil, tetapi biaya produksinya lebih
tinggi dari produk imporsehingga harga. Produk tersebut kalah bersaing dengan produk impor. Salah
satucara agar produk ban tersebut bisa bersaing adalah dengan mengenakan tarif atau bea masuk
terhadap ban mobil impor. Kebijakan tarif terdiri dari dua, yaitusebagai berikut:a.

Kebijakan Tariff Barrier

, dalam bentuk bea masuk adalah sebagai berikut:(i)

Tarif rendah antara 0%

5%.Tarif ini dikenakan untuk bahan kebutuhan pokok dan vital, seperti beras, mesin-mesin vital dan
alat-alat militer.

(ii)

Tarif sedang antara 5%

20%. Tarif ini dikenakan untuk barangsetengah jadi dan barang-barang lain yang belum cukup
diproduksi didalam negeri.(iii)
Tarif tinggi di atas 20%. Tarif ini dikenakan untuk barang-barangmewah dan barang-barang lain yang
sudah cukup diproduksi di dalamnegeri dan bukan barang kebutuhan pokok. b.

Kebijakan Nontariff Barrier

, yakni

berbagai kebijakan perdagangan selain bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi sehingga
mengurangi potensimanfaat perdadangan internasional. Secara garis besar NTB dapatdikelompokkan
sebagai berikut:

(i)

Pembatasan Spesifik (Specific Limitation)

Pembatasan spesifik terdiri dari larangan impor secara mutlak, pembatasan impor atau kuota sistem,
peraturan atau ketentuan teknisuntuk impor produk tertentu, peraturan kesehatan/karantina,
peraturan pertahanan dan keamanan negara, peraturan kebudayaan, perizinanimpor/ impor licences
serta embago.(ii)

Peraturan Bea Cukai (Custom Administration Rules)

Peraturan bea cukai terdiri dari tata laksana impor tertentu (produce), penetapan harga pabean (custom
value) penetapan forex rate (kursvalas) dan pengawasan devisa (forex control), consulat formalities,
packaging/labeling regulation, dokumentation needed, quality andtesting standard, pungutan
administrasi (fees) serta tarif classification.(iii)

Campur Tangan Pemerintahan (Government Participation)


Campur tangan pemerintah terdiri dari kebijakan pengadaan pemerintahan, subsidi dan insentif ekspor,
conterrvailing duties,domestic assistance programs dan trade diverting.

2.

Kuota

Kuota adalah suatu pembatasan atau jumlah barang yang dapat diimporoleh suatu negara dari semua
negara atau dari negara-negara tertentu dalam jangka waktu yang ditentukan. Kuota terdiri dari:a.

Absolute Quota

Absolute quota mengizinkan pemasukan komoditas tertentu dalam jumlahyang ditetapkan selama
jangka waktu tertentu. b.

Tariff Rate Quota

Tariff rate quota mengizinkan pemasukan barang dalam jumlah tertentu kesuatu negara dengan tarif
yang diturunkan selama jangka waktu tertentu.Tujuan dari penetapan kuota ekspor adalah, sebagai
berikut:(i)

Mencegah barang-barang penting berada di tangan negara lain(ii)

Untuk menjamin tersedianya barang-barang di dalam negeri dalam proporsi yang cukup

10

(iii)

Untuk mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga gunamencapai stabilitas harga di
dalam negeriMenurut ketentuan WTO (World Trade Organization), sistem kuota ini hanyadapat
digunakan dalam hal berikut:(i)
Untuk melindungi hasil pertanian(ii)

Untuk menjaga keseimbangan balance of payment (neraca pembayaraninternasional)(iii)

Untuk melindungi kepentingan ekonomi nasional.Kuota biasanya berperan menjadi jalan tengah.
Artinya, bila pemerintah Negara tidak melakukan pelarangan impor suatu barang, tetapi tidak juga
inginmenggunakan tarif karena dikhawatirkan bisa menaikkan harga dalam negeri,maka kuota adalah
cara yang ditetapkan untuk membatasi jumlah maksimumyang bisa diimpor.

3.

Larangan Ekspor

Dalam perdagangan internasional, larangan ekspor tidak banyakditerapkan. Sebenarnya larangan


ekspor lebih kepada kemauan pemerintah suatunegara untuk melarang sama sekali ekspor komoditas
tertentu seperti rotan baku,kayu gergajian dan minyak sawit. Larangan ekspor merupakan kebijakan
pemerintah suatu negara melarang total semua ekspor komoditas tertentu.Tujuannya adalah agar
industri berkembang, membuka kesempatan kerja baru,dan memberantas penyelundupan.

4.

Larangan Impor

Larangan impor adalah kebijakan perdagangan internasional yangmelarang secara mutlak impor
komoditas tertentu. Misalnya, larangan imporkaret mentah atau larangan impor pakaian bekas.

5.

Subsidi

Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantun kepda industri
(pengusaha) dalam negeri dalam bentuk modal, bisa berupa mesin-mesin, peralatan, keahlian,
keringanan pajak, pengembalian pajak,fasilitas kredit dan subsidi harga yang bertujuan menambah
produksi dalamnegeri, mempertahankan jumlah konsumsi di dalam negeri, serta menjual produkdengan
harga yang lebih murah daripada produk impor.Menurut Boediono, kebijakan subsidi tidak merugikan
konsumen sepertikebijakan lainnya di bidang perdagangan internasional. Setelah diberikan subsidi,
besarnya konsumsi masyarakat dan harga pun tidak mengalami kenaikan.Produsen dalam negeri juga
tetap bisa menambah keuntungan karena bisamenjual lebih banyak meskipun harganya tetap. Dengan
demikian, kebijakansubsidi lebih baik daripada kebijakan lainnya karena alasan sebagai berikut:a.

Subsidi diberikan secara terbuka, sehingga msyrakat bisa menilai manfaat ataukerugiannya.

11

b.

Subsidi tersebut dibiayai dengan cara yang lebih adil karena tidak terjadidistribusi pendapatan dari
konsumen kepada produsen. Artinya, konsumentidak dikenakan kenaikan harga konsumsi yang
berkurang, tetapi konsumentetap membayar dengan harga semula dan jumlah konsumsinya tidak
berkurang.

6.

Premi

Premi adalah penambahan dana (dalam bentuk uang) kepada produsenyang berhasil mencapai target
produksi (prestasi) yang ditentukan oleh pemerintah. Dengan adanya premi dan subsidi kepada
produsen dalam negerimaka:a.

Hal jual barang lebih murah lebih terjangkau oleh masyarakat menyebabkan permintaan bertambah
banyak. b.

Hasil produksi meningkatc.

Menjaga kelangsungan hidup (kontinuitas) perusahaan

7.

Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga ialah penetapan harga jual yang berbeda pada dua pasar atau lebih yang sama.
Tujuannya adalah untuk mengadakan pengawasanterhadap harga jual dan harga beli sehinga dpat
diketahui elastisitas permintaan.Selain itu, juga untuk memaksimalkan keuntungan. Penyebab suatu
negaramelakukan diskriminasi harga adalah sebagai berikut.a.

Sifat barang yang dijual dapat memungkinkan dilakukan diskriminasi harga. b.

Barang tidak dapat dipindahkan dari suatu pasar ke pasar lain.c.

Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar harus berbeda.d.

Produsen dapat mengeksploitasi beberapa sikap tidak rasional konsumen,misalnya perbedaan kemasan,
ukuran dan warna.

8.

Dumping

Dumping adalah suatu kebijakan diskriminasi harga secara internasional(international price


discrimination) yang dilakukan dengan menjual suatukomoditas di luar negeri dengan harga yang lebih
murah dibandingkan yangdibayar konsumen di dalam negeri. Ada tiga tipe dumping, yaitu sebagai
berikut:a.

Persistent dumping

, yaitu kecenderungan monopoli yang berkelanjutan darisuatu perusahaan di pasar domestik untuk
memperoleh profit maksimumdengan menetapkan harga yang lebih tinggi di dalam negeri daripada di
luarnegeri. b.

Predatory dumping

, yaitu tindakan perusahaan untuk menjual barangnya diluar negeri dengan harga yang lebih murah
untuk sementara sehingga dapatmenggusur atau mengalahkan perusahaan lain dari persaingan bisnis.
Setelahdapat monopoli pasar, harga kembali dinaikkan untuk mendapat profitmaksimum.
12

c.

Sporadic dumping

, yaitu tindakan perusahaan dalam menjual produknya diluar negeri dengan harga yang lebih murah
secara sporadic dibandingkanharga di dalam negeri karena adanya surplus produksi di dalam
negeri.Tujuan kebijakan ini adalah:(i)

Untuk menguasai pasar luar negeri(ii)

Untuk menghabiskan barang-barang produk lama

B.

KEBIJAKAN DI BIDANG IMPOR

Berikut ini merupakan beberapa kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah berkenaan bidang impor.
Kebijakan tersebut antara lain menyangkut:

1.

Tarif

Tarif yang dikenakan terhadap barang impor bisa menjadi sumber pemasukannegara. Pemberlakukan
tarif yang tinggi terhadap barang impor bertujuan pulauntuk melindungi produksi dalam jenis yang
menghasilkan jenis barang yangsama. Selain itu, agar para pengusaha dalam negeri tidak
mengalamikebangkrutan. Kebijakan ini merupakan perlindungan yang diberikan pemerintahterhadap
hasil produksi dalam negeri. Pengenaan tarif barang impormenyebabkan harga jual barang impor
mengalami kenaikan. Di lain pihak iniakan memacu produksi barang dalam negeri karena akan
mendorong konsumenuntuk membeli hasil produksi dalam negeri yang harganya jauh lebih
murahsehingga akan meningkatkan produksi nasional.

2.
Subsidi

Pemberian subsidi dari pemerintah bertujuan untuk melindungi para produsendalam negeri agar harga-
harga barang hasil produksinya dapat bersaing denganharga impor karena pada umumnya harga barang
impor jauh lebih murahdaripada harga produksinya dalam negeri.

3.

Kuota

Kebijakan pemerintah dalam membatasi jumlah barang impor untuk periodetertentu. Bila jumlah
barang yang diimpor sudah mencapat target, maka imporuntuk barang tersebut dihentikan. Selanjutnya,
akan diberikan izin impor lagiuntuk periode berikutnya.

4.

Larangan Impor

Pemberlakukan larangan impor dikarenakan alasan tertentu, misalnya demikeamanan karena


berbahaya bagi masyarakat, alasan kesehatan, dan penghematan devisa. Mungkin pula untuk membalas
perlakukan negara yangtelah lebih dahulu melarang impor ke negaranya secara berlebihan.

5.

Diskriminasi Harga

Diskriminasi harga atau price discrimination yaitu kebijakan pemerintah dalammenentukan harga
barang-barang impor yang sama kepada pembeli yang berbeda-beda (UKM, Koperasi, dan perusahaan-
perusahaan besar) dengan hargayang lainnya.

13

C.
KEBIJAKAN DI BIDANG EKSPOR

Kebijakan di bidang ekspor akan memberikan peluang kepada para pengusahadalam negeri atas hasil
produksinya laku di pasaran dunia. Dalam hal ini pemerintahmemberlakukan hal-hal berikut :

1.

Subsidi

Pemerintah akan memberikan subsidi terhadap para pengusaha yang melakukanekspor untuk barang
produksinya. Hal ini dapat berupa kemudahan ekspor, penghapusan bea ekspor, dan bantuan untuk
berproduksi sehingga barang-barangtersebut tidak sehat.

2.

Dumping

Dengan menetapkan harga jual barang di dalam negeri jauh lebih mahal daripadaharga jual di luar
negeri. Adapun tujuannya adalah untuk memperluas pasarekspor. Cara dumping ini dilarang karena
dapat menimbulkan persaingan yangtidak sehat.

3.

Perdagangan Bebas

Politik perdagangan bebas akan memacu persaingan yang dapat merangsang pertumbuhan ekonomi
secara keseluruhan dengan menambah jumlah investasi,menarik modal asing dan tenaga ahli, serta
meningkatkan laba dan tingkattabungan masyarakat.

4.

Larangan Ekspor

Untuk melindungi pelestarian hutan, mencegah illegal loging, dan melindungi produsen furniture dalam
negeri, pemerintah melarang ekspor kayu gelondongan.Dengan demikian industri-industri alat-alat
rumah tangga dan industri-industrilainnya yang membutuhkan kayu tidak mengalami kekurangan bahan
baku.

5.
Premi

Sebaliknya perusahaan yang memproduksi dan mengekspor barang-barang siap pakai (final goods)
dengan menggunakan bahan dasar kayu diberi premi.Misalnya fasilitas kemudahan ekspor karena usaha
mereka meningkatkan perolehan devisa dan mengurangi pengangguran.

14

BAB IIIPENUTUP

I.

KESIMPULAN

Sektor perdagangan, hotel dan restoran memiliki peran yang cukup signifikandalam perekonomian
Indonesia. Selain berperan sebagai salah satu kontributor PDB diIndonesia, sektor ini juga memiliki
sejumlah peran penting, mulai dari sebagai sumbermata pencaharian dan sumber lapangan kerja baru
bagi masyarakat, sebagai sarana peningkatan kerjasama dengan negara/warga asing, sebagai penambah
pendapatannasional, hingga sebagai sarana pencetakan bibit unggul dan inovasi terbarukan di
bidangtersebut. Pada tahun 2013-2014, PDB sektor perdagangan, hotel dan jasa mengalami
peningkatan, dibuktikan dengan adanya perubahan nilai dari sebesar 501.040,6 miliarrupiah pada 2013
menjadi sebesar 524.309,5 miliar rupiah pada 2014. Bagaimanapun, persentase sektor ini terhadap PDB
Indonesia mengalami penurunan, dibuktikan yaknidari sebesar 5,89% pada 2013 menjadi hanya sebesar
4,64% pada 2014.Pada periode 2013-2014, berdasarkan data BPS diperoleh bahwa sub-sektordengan
potensi tertinggi merupakan sub-sektor hotel dengan pertumbuhan mencapai8,15%, sedangkan sub-
sektor dengan potensi terendah merupakan sub-sektor perdagangan dengan pertumbuhan hanya
sebesar 4,42%. Banyak langkah yang dapatdilakukan oleh kita sebagai warga negara untuk
meningkatkan kinerja sektor perdagangan, hotel dan restoran, mulai dari turut mendukung pemerintah
dalammemberlakukan regulasi dan mempromosikan perdagangan, jasa, dan pariwisata,melakukan
sosialisasi mengenai pentingnya sektor ini beserta seluruh bidang usaha didalamnya, hingga turut
mendukung merawat sarana dan prasarana serta mengonsumsi bidang usaha domestik pada sektor ini.
Selain itu pemerintah juga dapat mengambil berbagai kebijakan terkait dengan sektor ini, mulai dari

https://www.academia.edu/37635916/Perekonomian_Indonesia_SEKTOR_PERDAGANGAN_HOTEL_DA
N_RESTORAN

Anda mungkin juga menyukai