Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MENGKRITISI ARTIKEL ILMIAH

Dosen : Megah Andriany, S.Kp.,Sp.Kom.,M.Kep.,Ph.D

Lalu Amri Yasir


NIM 22020121410030

NO A. TAHAP PENGUMPULAN INFORMASI AWAL

1 Juddul Pendekatan Teori Keperawatan Betty Neument Dalam Keperawatan


Komunitas Covid-19 Masyarakat Kebumen
2 Penulis Marsito
3 Sumber http://jurnal.payungnegeri.ac.id
4 Email Marsito2603@gmail.com
5 Nama Jurnal, Health Care : Jurnal Kesehatan 10 (1) Juni 2021 (96-103)
Nomor dan
Volume,
Tangggal,
Bulan dan
Nomor dan
Halaman
5 Diterbitkan Juni 2021
6 Tujuan Artikel ini bertujuan mengambarkan perilaku masyarakat COVID-
penelitian
19
7 Hasil/temuan Hasil penelitian menunjukkan untuk data inti usia sebagai
utama
responden 41-60 tahun 66 keluarga (54%), jenis kelamin laki-laki
94 keluarga (79%), Pendidikan SMA 48 keluarga (40%).
Lingkungan rumah 98 keluarga (82%) selalu menjaga kebersihan
tempat tinggal, di padat penduduk 54 keluarga (45%). Sedangkan
layanan kesehatan melakukan penyemprotan kadang-kadang 61
keluarga (51%), yang mengikuti penyuluhan kesehatan 46 keluarga
(38%). Keselamatan transportasi memakai masker 22 keluarga
(18%), selalu keluar rumah melakukan mobilisasi gografis keluarga
ada 46 keluarga (38%). Kegaitan rekreasi keluarga selama
pandemic COVID-19 melakukan perkumpulan warga 2 keluarga
(2%), berkunjung keluar kota ke tempat keluarga ada 13 keluarga
(11%). Pengkajian menggunakan metode Betty Neument dengan
pendekatan Community As Partner bisa di gunakan melihat
perilaku sehat COVID-19.
8

B TAHAP PEBERIAN KRITIK


1 Kesesuaian Judul Dari judul artikel Pendekatan Teori Keperawatan Betty Neument
Dalam Keperawatan Komunitas COVID-19 menurut pembaca
sangat kontestual dan memiliki sisi urgency untuk diteliti di situasi
dan kondisi pandemi COVID-19 yang saat ini masih melanda di
Negara Indonesia dan dunia pada umumnya yang sampai saat ini
masih belum bisa tertangani dengan baik. Namun dari sisi redaksi
judul masih terdapat sisi ambigu atau kurang jelas dan tegas.
Karena dari redaksi judul artikel tersebut memiliki multi tafsir dari
pembaca. Saran dari pembaca seharusnya judulnya lebih jelas dan
tegas dengan salah satu redaksi judul menjadi Pendekatan Teori
Keperawatan Betty Neument Dalam Praktik Keperawatan
Komunitas di Masa Pandemi Covid-19, atau Pendekatan Teori
Keperawatan Komunitas Betty Neument Dalam Praktik
Keperawatan Komunitas Pada Masyarakat Yang Terpapar COCID-
19.
2 Abstrak Merurut pembaca dari jumlah karakter/kata yang ada dalam abstrak
artikel ini sudah memenuhi standar maksimal 200 karakter dan
sudah merangkum dari keseluruhan isi artikel.
3 Tujuan Artikel Dalm tujuan artikel penelitian ini pembaca menemukan kalimat
yang menurut pembaca masih menjadi tanda tanya antara
kesesuaian/ketegasan judul dengan tujuan, yang mana dalam
abstrak ini peneliti memaparkan tujuan dari artikel penelitian yang
ia publikasi adalah untuk menggabarkan perilaku masyarakat
COVID-19. Dari tujuan tersebut pembaca memiliki banyak
pertanaan diantaranya; 1) masyarakat Kebumen dengan kategori
seperti apa?, 2)Apakah dengan kategori masyarakat yang positif
terpapar COVID-19?, 3 Apakah dengan kategori masyarakat yang
bergejala /dicurigai COVID-19?, dan 4) Apakah dengan masyarakat
secara umum yang terdampak pandemic COVID-19?
4 Ide/Issu yang di Issu atau ide yang diangkat pada artikel ini menurut pembaca sangat
angkat menarik, sesuai dengan situasi dan kindisi yang saat ini terjadi,
serta memiliki sisi urgency untuk diteliti dan dibahas lebih
mendalam dan menyeluruh sehingga memiliki nilai kebermanfaatan
yang tepat untuk membantu memecahkan dan mengurai
permasalahan kesehatan komunitas dimasa pandemic COVID-19
5 Populasi dan Pada artikel ini penulis tidak mendiskripsikan cara penentuan
sample populasi dan sample
6 Desian dan metode Desain pada artikel penelitian ini masih belum tergambarkan
penelitian dengan jelas. Sedagkan pada artikel penelitian ini peneliti
menggunakan metode penelitian diskriptif analitik dan sudah
tergambarkan pada isi artikel
7 Instrumen Pembaca belum mendapatkan gambaran jelas terhadap isi/content
penelitian dari butuir kuesioner yang digunakan dalam mendapatan data
penelitian. Saran dari pembaca; gambaran dari instrumen penelitian
bisa dijelaskan dalam artikel dan apakah instrumen yang di pakai
sudah melewati tahap uji validitas dan realibilitas sehingga
data/informasi yang ingin didapatkan bisa akurat dan sesuai dengan
yang di harapkan
8 Fakta dan Fakata yang ditemukan pada artikel penelitian ini adalah pertama
interpretasi hasil pada bagian hasil dan pembahasan belum mewakili aspek-aspek
penelitian pengkajian keperawatan menurut Betty Neument; kedua peneliti di
pendahuluan menyampaikan secara umum masih banyak yang
melakukan rekreasi namaun pada fakta penelitian tidak ada yang
menyebutkan data masyaratat kebumen secara jelas dan tegas yang
melakukan rekreasi namun yang ada dalam hasil penelitian adalah
data berkumpul dengan teman sebanyak 2 orang (2%) dari jumlah
sample 120 orang, dan yang melakukan perjalanan keluar daerah
sebanayak 13 orang (11%) dari 120 orang. Yang mana menurut
pembaca tidak seutuhnya orang yang melakukan perjalanan keluar
daerah dikatakan rekreasi karena masih jauh dari makna yang
sebenarnya dari kata Rekreasi. Pembaca memahami ari rekreasi
sesuai dengan KBBI adalah penyegaran kembali badan dan pikiran;
sesuatu yang menggembirakan hati dan menyegarkan seperti
hiburan, piknik: kita memerlukan-setelah lelah bekerja

Dan untuk hinterpretasi hasil penelitian dari pembaca berbendapat


sudah menggambarkan terhadap hasil penelitian dan analisa pada
permasalahan penelitian namun menurut pembaca masih bisa
dikembangkan dan diinterpretasi lebih jauh dan mendalam lagi.
9 Pembahasan Hasil Pembaca menyimpulkan bahwa pembahasan hasil pada artikel
penelitian ini sudah sesuai dengan paparan data yang disajikan.
10 Kesimpulan Kesimpulan pada artikel ini sudah jelas dan menggambarkan hasil
penelitian
11 Kepustakaan Kepustakaan/refrensi yang digunakan dalam menyusun artikel
penelitian ini sudah sesuai dan relevan dengan topik penelitian yang
angkat dan sudah update.
11 Kaedah/sitematikan Pembaca banyak menemukan ketidak sesuaian kaedah penulisan
penulisan artikel ilmiah, diantaranya pembaca masih banyak menemukan penulisan
kata yang kurang hurufnya, penulisan bahasa asing yang tidak
dimiringkan, masih banyak kalimat yang belum memenuhi SPO,
serta masih ada kalimat yang membingungkan atau tidak efektif.

Saran dari pembaca untuk meningkatkan kuliatas penulisan sebuah


artikel perlu diperhatikan dengan seksama dan hati-hati pada
sistemika penulisan karia tulis ilmiah.
12 Antithesis Setelah membaca dan menelaah isi dari artikel yang berjudul
“Pendekatan Teori Keperawatan Betty Neument Dalam
Keperawatan Komunitas Covid-19 di Masyarakat Kebumen” masih
belum menggambarkan secara jelas karena masih ada beberapa
unsur dalam sehingga masih menimbulkan beberapa pertanyaan
diantaranya:
1. Seperti apa gambaran perilaku masyarakat dalam menghadapi
pandemi COVID 19 dengan pendekatan model teori Betty
Neumen?
Mengingat dalam bahasan artikel tersebut tidak
menggambarkan semua unsur dalam model keperawatan Betty
Neumen.
2. Seperti apa kesesuaian dari instrumen dengan model teori Betty
Neumen dan masalah yang di teliti?
Pada model keperawatan Betty Neumen yang terdiri dari
delapan sub variable yang terdiri dari lingkungan rumah,
pendidikan, ekonmi, pelayanan kesehatan, keselamatan dan
transportasi, politik dan pemerintahan, komunikasi dan rekreasi
yang berdampak pada COVID-19 tidak semua bisa di kaji
melalui koesioner dan membutuhkan obsdervasi langsung
sehingga dapat meggambarakan data dengan jelas dan akurat.
Sebagai contoh lingkungan rumah yang belum cukup
mendapatkan gambaran lingkungan tempat tinggal responden
dengan hanya menggunakan kuesioner saja.
PENDEKATAN TEORI KEPERAWATAN BETTY NEUMENT DALAM
KEPERAWATAN KOMUNITAS COVID-19
MASYARAKAT KEBUMEN

Marsito
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
Email: Marsito2603@gmail.com

Diterima: Maret 2021, Diterbitkan: Juni 2021

ABSTRAK

Jumlah data statistik kasus COVID-19 semakin hari semakin meningkat, ini perlu di antisipasi
dengan perilaku masyarakat hidup bersih dan sehat yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga
jarak. Perilaku ini bisa dilakukan pengkajian keperawatan komunitas Betty Neument dengan pendekatan
Community As Partner. Artikel ini bertujuan mengambarkan perilaku masyarakat COVID-19; data inti,
lingkungan, pelayanan kesehatan, keselamatan transportasi dan rekreasi. Penelitian menggunakan
deskriptif analitik pendekatan evaluasional menggambarkan prilaku masyarakat selama pandemi COVID-
19. Penganbilan datanya dengan google form ke masyarakat Kebumen yang berpartisipasi dengan jumlah
sampel 120 orang. Hasil penelitian menunjukkan untuk data inti usia sebagai responden 41-60 tahun 66
keluarga (54%), jenis kelamin laki-laki 94 keluarga (79%), Pendidikan SMA 48 keluarga (40%).
Lingkungan rumah 98 keluarga (82%) selalu menjaga kebersihan tempat tinggal, di padat penduduk 54
keluarga (45%). Sedangkan layanan kesehatan melakukan penyemprotan kadang-kadang 61 keluarga
(51%), yang mengikuti penyuluhan kesehatan 46 keluarga (38%). Keselamatan transportasi memakai
masker 22 keluarga (18%), selalu keluar rumah melakukan mobilisasi gografis keluarga ada 46 keluarga
(38%). Kegaitan rekreasi keluarga selama pandemic COVID-19 melakukan perkumpulan warga 2
keluarga (2%), berkunjung keluar kota ke tempat keluarga ada 13 keluarga (11%). Pengkajian
menggunakan metode Betty Neument dengan pendekatan Community As Partner bisa di gunakan melihat
perilaku sehat COVID-19.
Kata Kunci: Betty Neumen COVID-19 CAP

ABSTRACT

The amount of statistical data is increasing day by day, this needs to be anticipated for people's
behaviour to live clean and healthy, such as washing hands, wearing masks, and maintaining distance.
This behaviour can be carried out by a Betty Neument community nursing assessment with a Community
as Partner approach. This article describes the behaviour of the COVID-19 community, core data,
environment, health services, transportation, and recreation safety. Methods: The study used an
analytical descriptive evaluation approach describing the behaviour of the community during the
COVID-19 pandemics. The data was collected using a google form to the participating Kebumen
community. It was written that the confidentiality of the sample was maintained by randomized families
who wanted to provide information on COVID-19 with an Android mobile phone, the number of samples
participating was 120 people. Research results: For the core data age as respondents 41-60 years 66
families (54%), male sex 94 families (79%), high school education 48 families (40%). Home environment
98 families (82%) always maintain the cleanliness of the residence, in a densely populated 54 families
(45%). Meanwhile, health services sprayed sometimes 61 families (51%), who participated in health
counselling 46 families (38%). Safety transportation wearing masks 22 families (18%), always leaving
the house doing geographic mobilization of families there were 46 families (38%). Family recreation
activities during the COVID-19 pandemic held a gathering of 2 families (2%), visiting out of town to a
family place where there were 13 families (11%). The assessment using the Betty Neument method with
the Community as Partner approach can be used to see the healthy behaviour of COVID-19.
Keywords: Betty Neumen COVID-19 CAP
Health Care : Jurnal Kesehatan 10 (1) Juni 2021 (96-103)

PENDAHULUAN Community as Partner ada hubungan faktor


Menurut CNN Breaking News terjadinya malaria pada pekerja tambang
Indonesia 5 Oktober 2020 jumlah kasus emas dengan kejadian wabah malaria.
COVID-19 mencapai 307 ribu orang positif Manusia yang melakukan pekerjaan itu
(0,12%) dari penduduk Indonesia. Di lihat berhubungan dengan lingkungan rumah,
data statistik semakin hari semakin pendidikan, keselamatan, pelayanan dan
meningkat, ini perlu di antisipasi perilaku ekonomi. Menurut Betty Neuman di dalam
masyarakat hidup bersih dan sehat dengan pengkajian komunitas tersebut sudah ada.
mencuci tangan, memakai masker dan Apa lagi dalam pandemik COVID-19
menjaga jarak. Perilaku ini bisa dilakukan lingkungan, ekonomi, komunikasi, pelayanan
pengkajian keperawatan komunitas Betty kesehatan, keselamatan dan transportasi,
Neument dengan pendekatan Community As kebijakan politik dan pemerintahan, serta
Partner (CAP). Selama pandemic COVID-19 rekreasi itu sangatlah berpengaruh dalam
tidak di tangan dengan baik bisa penyebaran COVID-19.
meningkatkan penyebaran yang sangat luas. Selama pandemik COVID-19 kegiatan
Hal ini bisa menengganggu kesehatan, sosial distancing di Kabupaten Kebumen
perikonomian dan stabilitas sosial perlu diperhatikan. Mengingat masyarakat
masyarakat. Karena banyak masyarakat Kebumen masih banyak orang melakukan
masih kurangnya perilaku dan kesadaran rekreasi dengan berkumpul dalam skala besar
akan perilaku pola hidup bersih dan sehat selama pandemic. Untuk menjaga kesehatan
(CNN, 2020). memakai masker dan cuci tangan memakai
Kemenkes RI lihat perilaku masyarakat sabun masih kurang sekali dilakukan oleh
melalui pegakajian CAP tentang pencegahan masyarakat. Kejadian di Jawa tengah kasus
COVID-19 seperti data inti, lingkungan fisik, COVID-19 sudah mencapai 2078 kasus,
pelayanan kesehatan, keselamatan yang dirawat 904 kasus, yang sembuh 1017
transportasi dan rekreasi. Hasilnya perilaku kasus, dan meninggal 147 kasus. Di
masyarakat untuk dilakukan intervensi Kapupaten Kebumen, Di Kabupaten
edukasi dalam bentuk penyuluhan yang Kebumen kasus COVID-19 orang dengan
kearah lebih baik melalui perencanaan pemantauan ada 3101 kasus, pasien dalam
kegiatan keperawatan komunitas. Hak itu pengawasan ada 243 kasus, yang positif ada
melalui intervensi keperawatan komunitas 34 kasus yang sembuh 32 kasus dan
dapat mencegah penyebaran COVID-19 meninggal 2 kasus. Melihat hal ini masih
semakin meluas (RI, 2020). perlu dicari akar permasalahannya dengan
Menurut (Iskim Luthfa., Citra Windani, mengkaji kesehatan komunitas
2015) pengkajian kesehatan komunitas menggunakan pendekatan community as
menggunakan toeri Betty Neuman dengan partner tentang COVID-19 dan di lakukan
pendekatan CAP dapat digunakan untuk intervensi keperawatan komunitas. Dengan
masyarakat lansia dengan masalah DM. menggunakan pengkajian keperawatan
Sedangkan kasus pandemic COVID-19 komunitas menggunakan CAP untuk melihat
sangat perlu untuk di kaji dengan teori Betty perilaku masyarakat tentang COVID-19
Neuman dengan masalah kesehatan digunakan model Betty Neument dengan
komunitas. Pengkajian komunitas dengan pendekatan pengkajian community as partner.
pendekatan community as partner yang
terdiri dari data inti dan di tambah 8 METODE PENELITIAN
subvariabel. Dari delapan sub variable yang Metode penelitian menggunakan
terdiri dari lingkungan rumah, pendidikan, deskriptif analitik dengan pendekatan
ekonmi, pelayanan kesehatan, keselamatan evaluasi perilaku masyarakat Kebumen. Alat
dan transportasi, politik dan pemerintahan, dan bahan yang dilakukan untuk menjaring
komunikasi dan rekreasi yang berdampak informasi karena masih dalam suasana
pada COVID-19. pandemik COVID-19, maka peneliti
Wijaya & Hermansyah (2017) menggunakan google form kepada
mengatakan dengan pendekatan pengkajian masyarakat Kebumen yang memiliki Hp
android dan mereka yang mau
97
Pendekatan Teori Keperawatan Betty...

berpartisipasi Berdasarkan pada orang yang Frekuensi f Pre


sifatnya tidak memiliki Hp J sen
tabel 1 dapat a tasi
memaksa. dilihat hasil android dan g %
Pertanyaan seputar penelitian a
data pendidikan, tentang variable
jenis kelamin, l
data inti jenis i
lingkungan rumah, kelamin dan n
pelayanan Pendidikan g
kesehatan, k
responden dapat u
keselamatan dan disimpulkan n
transportasi, dan sebagai berikut. g
rekreasi. Bila Untuk variabel a
n
masyarakat data inti tentang
Kebumen yang jenis kelamin r
mengisi akan menunjukkan u
langsung terkirim hasil mayoritas m
a
kembali kepada laki-laki ada 94 h
peneliti. orang (79%), mau berpartisipasi Selalu 98
Dari definisi mengisi form
sedangkan yang tersebut. 82
operasional perempuan ada Jumlah yang Sering 18
pengkajian 15
26 orang (21%). berpartisipasi
community as Kadang-kadang 3
Selanjutnya berjumlah 120 orang 2
partner untuk masyarakat Tidak Pernah 1
menggambarkan pendidikan Kebumen disituasi 1
dari data inti: mayoritas SMA pandemic COVID- Total 120
tentang jenis 48 0rang (40%). 19. Teknik analisa 100
kelamin Lainnya adalah datanya dari hasil Hunian padat
pendidian, untuk :SD, SMP dan jawaban semua
lingkungan fisik: tidak sekolah pertanyaan yang
menjaga tempat atau sekolah dijawab responden
tinggal lingkungan rakyat 1 orang menjadi prosentase
padat, layanan (1%). hasil dan T 66
kesehatan: selanjutnya i 54
penyemprotan Tabel 2 menjadikan
d
lingkungan rumah a
Variabel gambaran perilaku k
ikut penyuluhan Pengkajian pola hidup bersih
kesehatan, Community sehat masyarakat p
keselamatan as Partner a
transportasi: lingkungan d
memakai masker fisik: a
t
menjaga jarak menjaga
dengan orang lain, lingkungan P
dan rekreasi: fisik rumah, a
sering keluar dan hunian d
rumah pergi padat a
keluar kota. t
tentang
Semuanya itu COVID-19 Kebumen di hasil penelitian
Masyarakat Pandemik COVID- didapatkan data
Kebumen 19. sebagai berikut :.
N=120
HASIL DAN Tabel 1 Variabel
dibuat pertanyaan google n
PEMBAHASAN Pengkajian
tertutup dengan form k
Berdasarkan Community as
menggunakan dikirimka e
100
Health Care : Jurnal Kesehatan 10 (1) Juni 2021 (96-103)

Total Selalu
Partner Data 100 Sekolah 2 2
Sekolah Sering
Inti Jenis
rakyat 1 1 Kadan
Kelamin dan Berdasarkan
Total 120 100 Total
Pendidikan Tabel 2
COVID-19 menunjukan
Masyarakat masyarakat
selalu menjaga
kebersihan ada
Kebumen N=120
98 orang (82%),
sering 18
orang(15%),
kadang-
kadang 3 orang(
2%) dan tidak
pernah 1 orang
(1%). Sedangkan
lingkungan
rumah terkait
dngan hunian
rumah tempat
tinggal
menunjukkan
hasil sebagai
berikut: tidak
padat 66 orang
(55%), yang
padat 54 orang
ori Frekuensi f
Pre
(45%).
Jenis Kelamin
s
Laki-laki 94 Tabel 793
e
Perempuan 26 21
Total
n
120 Variabel 100
t Pengkajian
Pendidikan
a
SD 29 Community24
s
i
as partner
( Layanan
% Kesehatan
) Sosial
tindakan
penyemprota
n dan
Pemeriksaka
n kesehatan
selama
COVID-19
Masyarakat
Kebumen

N=120
SMP Presentasi
21 17 Kategori Frekuensi
SMA %48 40 f
PT 19 16 Layanan
Tidak Penyemprotan

97
Health Care : Jurnal Kesehatan 10 (1) Juni 2021 (96-103)

orang (25%) dan kadang kadang 10 orang


Pemeriksaan (9%).
kesehatan
Selalu 44 37
Tabel 5 Variabel Pengkajian Community as
Sering 26 22
Kadang-kadang 46 38
partner Rekreasi menghilangkan kejenuhan
Tidak Pernah 4 3
dan melakukan Perjalanan keluar Daerah
Total 120 100 Selama COVID-19 Masyarakat Kebumen
N=120
Kategori Frekuensi Presentasi
Berdasarkan Tabel 3 Masyarakat f %
melakukan penyemprotan hasilnya kadang Menghilangkan kejenuhan
kadang 61 orang (51%), sering 32 orang (27), Memasak 36 30
dan selalu 27 orang (22%). Sedangkan Menonton Tv 54 45
masyarakat yang melakukan pemeriksaan Pergi Ke kebun 12 10
Tidur 16 13
dan ikut mendengarkan informasi kesehatan Berkumpul dengan
hasilnya mayoritas densikfektan teman 2 2
menunjukkan kadang-kadang 46 orang Total 120 100
(38%), selalu 44 orang (37%), sering 26 Perjalanan keluar daerah
orang (22%), dan Y 13 1
aT 107
tidak pernah 4 8
i
orang (3%).
Tabel 4 Variabel Total 12
Pengkajian 100
Community as
partner: Berdasarkan
Keselamatan dan tabel 5 tentang
Transportasi rekreasi yang
melakukan menghilangkan
pemakaian masker kejenuhan dengan
dan cuci tangan dan menoton TV 54
menjaga jarak orang (45%),
selama COVID-19 memasak 36
Masyarakat orang (30%), tidur
Kebumen N=120 16 orang (13%)
pergi
kekebun 12 orang
(10%), dan
berkumpul
Kateg Pr
ori es dengan teman 2
en orang (2%).
ta
Freku
si Sedangkan untuk
ensi
F % melakukan
Memakai perjalanan keluar
masker daerah
Selalu yang ya ada 13
67 orang(11%), dan
Sering tidak ada
15 107 orang ( 89%).
Kadang-kadang
18
Total Jenis kelamin dan
100 Pendidikan
Cuci tangan
S a Sering
e l Kadang- kadang
l u
99
Pendekatan Teori Keperawatan Betty...

9 Da
9 ri
8 ha
3 sil
1
7
pe
1
ne
4
liti
4
an

te
nt
an
g

da
ta

100
Health Care : Jurnal Kesehatan 10 (1) Juni 2021 (96-103)

101
Pendekatan Teori Keperawatan Betty...

COVID-19

yang

berpartisipasi

mayoritas
berjenis
kelamin laki-
laki ada 94
orang
Total (79%), Sedangkan
100
Jaga Jarak pendidikan
mayoritas
SMA ada 48 orang
(40%). Karena
pengisian
Se 46
lal menggunakan
u 30 model google
Se
rin form yang suka
34
g dan lebih
K 10 familier pada
ad bapak-bapak
an
dari pada ibu-ibu.
g-
ka Mayoritas ibu-
da ibu untuk
ng
Ti
da
k
pe
rn
ah
Total fisik selalu ada 46
100
orang (38%), kadang
Berdssarkan -kadang 34 orang
Tabel 4 (25%), sering 30
menunjukkan bahwa
yang memakai
masker saat keluar
rumah mayoritas
selalau 80 orang
(67%),
kadang-kadang 22
orang (18%), dan
sering
18 orang (15%).
Untuk masyarakat
melakukana cuci
tangan menjaga
kesehatan selalu 99
orang (83%), sering
17 orang (14%), dan
4 orang (3%). Untuk
aktifitas mobilisasi
102
Health Care : Jurnal Kesehatan 10 (1) Juni 2021 (96-103)

mengisi Walau secara lebih cepat COVID-19 selama


kuesioner yang geografis melakukan kegiatan pandemic di
menggunakan Kabupaten dibandingkan masyarakat Kebumen
model aplikasi Kebumen dengan perempuan, menggunakan dapat
ponsel agak merupakan karena kegiatan digunakan, dan
tidak mau daerah dataran sehari-hari selama penelitian
dibandingkan tinggi yang perempuan sibuk covid menggunakan
dengan laki- merupakan untuk mengurus variable itu.
laki. Begitu daerah rumah tangga
juga pengunungan. dibandingkan
pendidikan Wijaya & dengan laki-laki.
yang rata-rata Hermansyah Kegiatan sehari-hari
orang (2017) perempuan
Kebumen mengatakan melakukan rutinitas
sudah karakteristik kebutuhan rumah
mengenyam demografik tangga, seperti
pendidikan mayoritas merapikan dan
SMA pendidikan memenuhi
merupakan menengah SMA kebutuhan dan
pendidikan ada kerapian keluarga.
menengah. Bila kegiatan
87% yang dengan keluarga sudah
merupakan menggunakan media dilakukan dan
partisipasi android dapat selesai dilakukan
responden dalam ketinggalan baru melakukan
pengkajian informasi dan kegiatan lainnya
community as tehnologi khususnya seperti menerima
partner. Melihat COVID-19. infarmasi Wa dan
hal itu pengkajian Menurut lainnya.
komunitas Yulijayanti (2013), Melihat data
menggunakan jenis kelamin laki- karakteristik
community as laki lebih banyak responden jenis
partner tenang berpartisipasi setiap kelamin dan
data inti penduduk ada kegiatan pendidikan
bisa dilihat status pengisian penelitian responden
kesehatan suatu dimana 25 orang menggunakan
daerah tentang (69,4%). model pengkajian
COVID-19. Karakteristik community as
Pendidikan demografi tentang partner dapat di
menengah jenis kelamin laki- gunakan dari
termasuk SMA laki menduduki penelitian yang saya
dan SMK lebih peringkat pertama gunakan. Data inti
familier dalam penelitian di dalam pengkajian
umenggunakan dibandingkan komunitas seperti
media Hp perempuan, artinya nama, jenis kelamin,
Android. Melihat pengkajian umur, pendidikan,
perkembangan menggunakan pekerjaan, nilai dan
sekarang ini media community as kepercayaan serta
elektronik sangan partner dapat sejarah Desa.
maju dan kalau digunakan untuk Ternyata jenis
masyarakat tidak melihat karakteristik kelamin dan
mengambil jenis kelamin. Jenis pendidikan dalam
kesempatan kelamin laki-laki pengkajian
103
Pendekatan Teori Keperawatan Betty...

Lingkungan Fisik oleh vius. Selain dapat tereliminer penyakit yang bisa
Rumah itu lingkungan dengan tindakan mengakibatkan
Lingkun penduduk tersebut. Melihat penularan
gan rumah warganya untuk lingkungan kita penyakit.
terhadap memakai masker masih tergolong Khususnya
pandemic saat bepergian beresiko penularan yang
COVID-19 di dan bertatap terhadap sekarang ini dalam
wilayah muka dengan penyebaran virus keadaan pandemic
Kabupaten orang lain untuk COVID-19 COVID-19, hal ini
Kebumen menjaga perlunya bisa dilakukan
menunjukkan percikan ludah masyarakat dengan cuci
98 keluarga yang membawa dilakukan tangan dan jangan
(82%) selalu virus COVID- educasi. Hal ini melakukan
menjaga 19. untuk bergerombol
kebersihan Menurut mengakibatkan dengan orang lain
lingkungan. Kemenkes RI kita agar tetap yang beresiko
Akan tetapi (2020), menjaga penularan
kepadatan pengendalian lingkungan dan COVID-
penduduk infeksi COVID- kepadatan 19. Dimana
wilayah 19 dapat kerumunan masa dengan
kebumen dilakukan dengan orang bergorombol kita
menunjukkan dengan lain. tidak tahu orang
54 keluarga membersihkan Yulijayanti yang suspect
(45%) terdapat lingkungan (2013) coovid 19 karena
di area padat dengan benar. mengatakan ada orang yang
penduduknya. Membersihkah bahwa kepadatan tidak
Lingkungan lingkungan dan lingkungan menimbulkan
yang besih dengan benar kurang bersih gejala tetapi
akan memang harus mengakibatkan membawa
menjadikan diterapkan timbulnya penularan
daerah tesebut karena COVID-19.
terbebas dari masyarakat kita Dengan demikian terjadinya penyebaran
wabah masih budaya kita harus berhati- pandemic COVID-19
COVID-19 jika sudah hati terhadap orang yang mana orang
yang selama mencuci itu lain dan lingkungan yang membawa virus
ini sedang dianggap bebas yang kurang bersih tersebut tidak
merebah di dari virus dapat menularan menunjukkan gejala.
Indonesia. COVID-19. COVID-19. Hal ini sangat
Hunian yang Tindakan cuci Melihat hal ini diwaspadai oleh kita
padat tangan yang pengkajian semua yang bisa
penduduk benar dilakukan komunitas dengan menjadi dampak
menunjukkan dengan 6 menggunakan tertularnya penyakit
resiko langkah yang community as tersebut. Dengan
cepatnya ada urut- partner tentang demikian lingkungan
tertularnya urutanannya. lingkungan dan harus di jaga
COVID-19 Dengan cuci kepadatan penduduk kebersian agar tidak
yang tangan yang terkait COVID-19 menjadi media
penyebarannya benar dapat di gunakan. transmisinya virus.
melalui kontak diharapkan Kepadatan Selain itu sosial
langsung lingkungan penduduk dan distancing harus di
dengan sekitar kita lingkungan kurang lakukan dengan cara
penderita yang menjaadi bersih bersih dapat menjaga jarak antara
diakibatkan bila ada virus mengakibatkan teman dan orang lain.
104
Health Care : Jurnal Kesehatan 10 (1) Juni 2021 (96-103)

Selama kadang-kadang ini seperti dengan dilakukan


penggunaan alat mengikuti memberikan pemberian
pelindung diri penyuluhan informasi akan penyuluhan dan
dengan cara yang kesehatan ada 46 kesehatan sekarang ini
benar dapat terjaga keluarga (38%). disuatu tempat sedang ada wabah
penularan dan Melihat hal tersebut untuk COVID-19
mencegah dapat disimpulkan mengatisipasi sehingga perlu
penyebagan bahwa data tersebut dan memutus dilakukan layanan
COVID-19. kalau tidak rantai penularan penyuluhan
diantisipasi dapat penyakit seperti kesehatan.
Dari hasil mengakibatkan kejadian wabah Pelayanan
pengkajian penyebaran penyakit. kesehatan semasa
menggunakan COVID-19. Kejadian wabah pandemic bagi
community as Menurut penyakit seperti masyarakat perlu
partner dengan (Ernani
tadi dapat di ingatkan terus
masalah COVID- Wijaya., dilakukan dan menerus untuk
19 dapat di Hermansyah., 2017) diantisipasi menekan angka
gunakan. mengatakan bahwa dengan kejadian COVID-
Layanan kejadian malaria ada pemberian 19. Apa lagi
Kesehatan hubungannnya layanan masyarakaat masih
Pendidikan kesehatan tergolong
Pengkajian
kesehatan dengan penyuluhan dan perilakunya yang
keperawatan
lingkungan pemeriksaan kurang baik walau
komunitas di
mempengaruhi fisik pada pengetahuannya
wilayah
kejadian penyakit. masyarakat. meningkat.
Kabupaten
Artinya lingkungan Masyarakat juga
Kebumen tentang
yang baik dengan ikut bergerak Keselamatan dan
COVID-19
adanya pengetahuan dalam Transportasi
pelayanan
dan Pendidikan melakukan Dari hasil
kesehatan dengan
akan mengurangi tindakan penelitian
menggunakan
kejadian wabah memutus rantai menunjukkan
metode
penyakit seperti infeksi penyakit bahwa masyarakat
community as
partner. Dari hasil malaria atau di suatu daerah. memakai masker
COVID-19. Menuurut kadang kadang
pengkajian
Layanan kesehatan (Iskim kalua keluar
layanan kesehatan
Luthfa., rumah ada 22
melakukan Citra
penyemprotan orang (18%), cuci
Windani, 2015), tangan sehabis
desinfektan di pengetahuan
lingkungan yang memegang benda
lansia 9% dan melakukan
berisiko memiliki
penyebaran tindakan kadang-
pengetahuan kadang ada 4
COVID-19 ada 61 baik sisanya
keluarga (51%) orang (3%) serta
memiliki melakukan
melakukan pengetahuan
penyemprotan aktifitas fisik
buruk terrhadap sebagai mobilisasi
hasilnya kadang- informasi
kadang. fisik yang selalu
tentang penyakit ada 46 orang
Sedangkan dalam DM.
mengikuti (38%). Melihat
Pengatahuan hal tersebut perlu
pemeriksaan yang kurang
kesehatan di di lakukan
dapat antisipasi dan
protokol petugas diantisipasi
kesehatan hasilnya bimbingan kepada
105
Pendekatan Teori Keperawatan Betty...

masyarakat penyebaran virus Dari hasil kurangnya mematuhi


agar tetap tersebut. Ini bisa penelitian prilaku kesehatan diri
melakukan di lakukan didapatkan masih sendiri. Prilaku
tindakan 3 M dengan ada masyarakat di kesehatan antara lain
seperti melakukan daerah Kebumen karena wisatawan
menjaga jarak, tindakan 3 M melakukan kurang memperhatikan
memakai seperti dari perkumpulan dengan akan tindakan
masker dan pembatasan warga selama kesehatan yang
melakukan gerak pandemic ada 2 menyebabkan
cuci tangan. masyarakat, orang (2%). wisatawan terjadi diare
Selama melakukan cuci Sedangkan dan kurang minum
kejadian tangan dan masyarakat bisa menjadikan
pandemic memakai Kebumen semasa demam atau panas
COVID-19 masker. Muslimj pandemic ini masih tinggi. Apa lagi selama
keselamatan & Sendow ada yang kebiasaan ini sedang pandemic
dan (2013) melakukan COVID-19 yang
transportasi mengatakan bepergian keluar mana pemutusan
ditekankan studi kota ada 13 orang
karena selama peningkatan (11%). Hal ini
ini mobilisasi keselamatan sangat berpotensi
masyarakat jalan raya terhadap penyebaran
sangat tinggi. banyak tidak COVID-19 karena
Hal ini mematuhi masih terlihat tinggi.
berpotensi peraturan Rekreasi tersebut
menjadi pengguna SIM kebanyakan mereka
transmisi untuk suka berkumpul
media mengendari dan kurang
kendaraan. memperhatikan
Hal ini berarti kondisi tidak aman protocol kesehatan
masyarakata bagi anak yang ada memudahkan terjadi
belum patuh akan di jalan. Hal ini anak penyebaran virus
aturan yang termasuk kelompok COVID-19 (Eva
dianjurkan untuk risiko karena imun Yulijayanti, 2013).
menjaga dan kekebalan tubuh Menurut (Ida
keseselamatan atau di anak tergolong Bagus Maha
kesehatan. Seperti masih rendah. Gandamayu., Ni
halnya selama ini Kecelakaan itu Luh putu Inca
terjadi pandemic terjadi karena anak Buntari Agustini.,
COVID-19 kurang paham dan 2016), mengatakan
masyarakat kurang kurang mengerti gambaran masalah
patuh akan tentang atauran yang kesehatan wisatawan
menjaga kesehatan di terapkan oleh asing yang
dan berpotensi pemerintah atau berkunjung di
untuk penyebagan keluarga itu sendiri. pelayanan kesehatan
visus COVID-19. Sehingga anak perlu menunjukkan
Menurut membutuhkan kejadian febris 14
Suparmanta bimbingan dan (37.8%) dan
(2018), analisa pengawasan tentang diare 12 (46. 1%).
kecelakaan lalu apa saja yang Hal ini terjadi
lintas yang sering dilakukan oleh kebanyakan orang
terjadi pada anak, keluarga sendiri. yang terjadi diare
hasil menunjukkan dan febris
disebabkan karena Rekreasi disebabkan
106
Health Care : Jurnal Kesehatan 10 (1) Juni 2021 (96-103)

rantai infeksi kegiatan apa menjaga w.Liputan6.C


penyebaran saja baik kesehatan om/News/Re
disebabkan berkumpul dengan a
oleh karena melakukan menyediakan d/4274640/U
kebersihan rekreasi dan tempat cuci pdate-
dan perilaku menemui orang tangan ada 98 Corona-9-
individu harus menjaga orang (82%), Juni-2020-
masing- kesehatan baik kepadatan
masing. diri sendiri dan penduduk ada
Se orang lain. 54 orang (45%).
dangkan Sedangkan
pendapat (M KESIMPULAN layanan
Galieh Dari hasil Kesehatan ada
Gunagama., penelitian 61 orang (51%)
Yumna Rana pendekatan teori selalu
Naurah ., keperawatan menyemprot
2020) Betty Neumen desinfektan, dan
pariwisata dapat digunakan kadang ikut
pasca untuk mengkaji melakukan
pandemic kesehatan penyuluhan
menunjukkan komunitas. keseahtan ada
bahwa Untuk hasil 46 orang (38%).
beranggapan pengakajian Untuk
memunculkan kesehatan keselamatan dan
kekhawatiran selama trasportasi bila
akan pandemic keluar rumah
tertularnya COVID-19 di kadang-kadang
penyakit dari wilayah menggunakan
wisatawan Kabupaten masker ada 22
orang asing. kebumen orang (18 %),
Kekawatiran menunjukkan sering
akan tertular sebagai berikut bepergian
penyakit untuk data inti selama
disebabkan kesehatan pandemic
kurangnya komunitas COVID-19 ada
mematuhi masyarakat 46 orang (38%).
protocol Kebumen Dan kegaitan
kesahatan menunjukkan rekreasi selama
yang di jenis kelamin pandemic
terapkan. yang laki-laki COVID-19
Protokol ada 94 orang menunjukkan
tersebut antara (79%), bahwa sering
lain tidak Pendidikan bepergian
menjaga jarak, SMA ada 48 keluar kota ada
tidak mencuci orang (40%). 13 orang (11%)
tangan dan Sedankan
tidak memakai lingkungan fisik DAFTAR
masker saat masyarakat PUSTAKA
bepergian dan Kebumen CNN. (2020).
bertemu menunjukkan Breaking
dengan orang selama News
lain. Dengan pandemic indonesia.
demikian COVID-19 Https://Ww
107
Bertambah-1043-Positif-Covid-19-
Menjadi-33076-Orang.
Ernani Wijaya., Hermansyah., R. Y. (2017).
Faktor-Faktor yang berhubungan
dengan kejadian Malaria Berdasarkan
Coomunity as Partner pada pekerja
Tambang Emas Gunung Ujeun. Jurnal
Ilmu Keperawatan UNSIYAH, 3(1), 23–
28.
Eva Yulijayanti. (2013). Pengembangan
Keperawatan Pada Balita Sakit
Berdasarkan Model Keperawatan
Community As Partner. Journal of Ners
Community, 4(1).
Ida Bagus Maha Gandamayu., Ni Luh putu
Inca Buntari Agustini., M. D. S. K.
(2016). Gambaran Masalah Kesehatan
Wisatawan Asing yang berkunjung ke
pusat pelayanan kesehatan. Jurnal Ners
Lentera, 4(2).
Iskim Luthfa., Citra Windani, Msj. K. K.
(2015). Penerapan teori Betty Neument
dalam Pengkajian Lansia dengan DM di
Desa Margalaksana kecamatan Cilawu
Garut. Jurnal Keperawatan Komunitas,
3(1), 23–28.
M Galieh Gunagama., Yumna Rana Naurah .,
A. E. P. P. (2020). Pariwisata Pasca
Pandemik Pelajaran Penting dan
Prospek Penting Losari. Jurnal
Arsitektur Kota Dan Pemukiman, 5(2).
RI, K. (2020). Pedoman Pencegahan
Pengenlansia Virus COVID-19.
Suparmanta. (2018). Analisis Kecelakaan
lalu lintas yang terjadi pada anak-anak
Studi kasus Daerah Istimewa Jogjakarta.
Penelitian Transpormasi Darat, 20(2),
107–116.
Viandany Zulfian Muslimj., A Timboweleng
T.K. Sendow., F. J. (2013). Studi
Peningkajatan Keselamatan
Transportasi Jalan Raya. Jurnal Sipil
Statik, 1(2), 133–140.

Anda mungkin juga menyukai