1
Konsep Uang dalam...(Muchammad Ichsan)
sembarangan tanpa adanya jaminan utama pertukaran mata uang dunia, dan
stok emas yang mencukupi. Sistem hanya dolar Amerika satu-satunya mata
penjaminan uang dengan emas ini uang yang didukung oleh emas. Selain
disebut “sistem standar emas” yang itu, berdasarkan sistem Bretton Woods
muncul pada tahun 1870. Hal itu ini, setiap mata uang kertas dari negara
dimulai dengan penetapan pemerintah anggota dipatok terhadap dolar Amerika
Inggris terhadap nilai poudsterling Serikat dengan jaminan emas, yaitu
dengan emas. Sistem standar emas ini setiap 35 dolar AS dijamin dengan satu
dipakai banyak Negara sejalan dengan ounce emas.
perkembangan industri dan Namun pada awal tahun 1970-an,
perdagangan dunia. Namun Pemerintah Amerika Serikat mengalami
penggunaan sistem ini berakhir pada kesulitan ekonomi akibat perang
masa Perang Dunia I. Akibatnya, sistem Vietnam, ditambah lagi dengan
keuangan di banyak Negara menjadi menipisnya cadangan emas, sehingga
kacau dan rusak. cadangan emas yang dimilikinya tidak
Oleh karena itu, sebuah konferensi mampu lagi menjamin uang kertas.
yang dihadiri oleh 730 delegasi dari 44 Pemerintah AS membuat keputusan
negara diselenggarakan pada tanggal 1- untuk tidak lagi menjamin dolar AS
22 Juli 1944 di Bretton Woods, di sebuah dengan emas akibat banyaknya aliran
kota kecil di negara bagian New penukaran dolar AS dengan emas.
Hampshire, Amerika Serikat. Hasil dari Sehingga pada akhirnya, Amerika
konferensi tersebut disebut dengan Serikat mengumumkan kepada dunia
“sistem Bretton Woods.” Sistem Bretton pada tanggal 15 Agustus 1971 bahwa
Woods ini menetapkan dolar Amerika tidak akan ada lagi pertukaran emas
menggantikan emas sebagai standar untuk dolar. Dengan ini, sistem
Bretton Woods berakhir dan tidak dipakai memberlakukan mata uang resmi dengan
lagi. mengadopsi dinar emas dan dirham
Sejak saat itulah emas tidak menjadi perak. Hal ini kemudian diikuti oleh para
jaminan mata uang kertas. Uang kertas khalifah yang memimpin setelah beliau
ditentukan nilainya oleh kepercayaan wafat selama beberapa abad.
yang didukung ketersediaan cadangan Sayangnya, hari ini uang dinar dan
devisa berupa emas dan valuta asing dirham hanya tinggal nama. Tidak ada
yang dimiliki oleh bank sentral masing- sebuah Negara pun yang didiami umat
masing negara. Negara-negara dunia Islam yang menggunakannya sebagai
pada akhirnya menerima penggunaan mata uang resmi. Masing-masing Negara
nilai tukar mengambang (floating rate) kini mempunyai mata uang yang berbasis
melalui Jamaica Agreement tahun 1976. pada mata uang fiat atau kertas. Negara-
Ini berarti bahwa penggunaan standar negara umat Islam yang hingga kini
emas akan dihapus secara permanen masih menggunakan nama “dinar” atau
(Ari, 2013) dan (Kurniawan, 2012). “dirham” sebagai mata uang resmi,
Dalam sejarah Islam, uang sudah mereka tidak mendasarkannya lagi
ada pada zaman Nabi Muhammad SAW. kepada emas dan perak, tetapi kepada
Pada waktu itu uang yang digunakan kertas.
ada dua; yaitu dinar yang terbuat dari Karim (2007) menegaskan bahwa
emas dan dirham yang terbuat dari pada masa Rasulullah saw. uang yang
perak. Dinar emas dan dirham perak digunakan oleh umat Islam adalah
sebenarnya sudah ada jauh sebelum dinar emas Romawi dan dirham perak
zaman Nabi Muhammad SAW., dan Persia tanpa mengubahnya. Sementara
ketika memimpin umat, beliau khalifah Bani Umayah yang bernama
4
PROFETIKA, Jurnal Studi Islam,
Vol.21, No. 1, Special Issue 2020: 27-38
Abdul Malik bin Marwan adalah berpendapat bahwa nuqud berupa
khalifah pertama yang mencetak dinar apapun yang diterima secara umum
emas dan dirham perak dengan untuk menjadi media pertukaran dan
lambang Islami pada tahun 74 H untuk pengukur nilai. Selain itu, Qal’ah Ji
diberlakukan di negara Islam. mendefinisikan nuqud sebagai sesuatu
Pemerintah-pemerintah Islam yang dijadikan harga oleh masyarakat,
sesudahnya melanjutkan kebijakan baik terdiri dari logam atau kertas yang
pencetakan uang Islami ini. Tapi uang dicetak maupun dari bahan lainnya dan
kertas mulai beredar dan berlaku di diterbitkan oleh lembaga keuangan
banyak wilayah Islam pada akhir pemegang otoritas.
Daulah Utsmaniyah sekitar tahun 1922. Tsaman mempunyai beberapa arti
Ada beberapa istilah dalam literatur yaitu antara lain berarti nilai sesuatu dan
hukum Islam untuk menyebut uang, harga pembayaran barang yang dijual.
yaitu antara lain: nuqud, tsaman, fulus, Arti lain tsaman ialah uang emas dan
sikkah dan ’umlah (Karim, 2007). Para perak.
ulama menggunakan semua istilah ini Fulus adalah logam dari tembaga
untuk menunjuk uang meskipun yang diterima dan digunakan oleh
ternyata masing-masing istilah masyarakat sebagai uang dan alat
mempunyai arti berbeda. pembayaran barang-barang yang remeh.
Nuqud menurut sebagian ulama Sikkah dipakai untuk dua arti berikut:
adalah segala sesuatu yang digunakan (1) stempel besi untuk mencap mata
untuk melakukan transaksi oleh uang, dan (2) mata uang dinar dan
masyarakat, baik berupa dinar emas, dirham yang telah dicetak dan distempel.
dirham perak maupun fulus tembaga. ’Umlah mempunyai dua pengertian
Sementara sebagian ulama lainnya berikut: (1) satuan mata uang yang
berlaku di suatu negara, misalnya rupiah
adalah ’umlah yang berlaku di Indonesia, Jenis uang.
dan dinar adalah ‘umlah di Yordania, dan Sepanjang sejarah, masyarakat dunia
(2) mata uang dalam arti umum, sama pada umumnya telah menggunakan
dengan nuqud. berbagai jenis uang. Ada uang berupa
Istilah yang sering digunakan dan binatang ternak dan ada pula uang
paling tepat untuk menunjukkan uang berupa garam. Ada uang yang terbuat
seperti yang dipahami masyarakat luas dari logam emas, perak dan tembaga, dan
sekarang adalah nuqud dan tsaman. ada pula yang terbuat dari kertas.
Sementara al-Qur’an menggunakan Dalam Islam, Nabi Muhammad SAW.
beberapa istilah untuk menunjukkan dan para khalifah setelah beliau memilih
uang dan fungsinya, baik sebagai alat dan mengadopsi logam dari emas dan
pengukur nilai maupun penyimpan nilai. perak sebagai mata uang resmi. Mata
Istilah yang digunakan antara lain dinar, uang dari emas disebut dinar dan yang
dirham, emas dan perak. Kata ”dinar” terbuat dari perak disebut dirham. 1 dinar
hanya disebut satu kali dalam QS. Ali emas adalah 4.25 gram emas murni, dan
Imran, (3): 75, kata ”dirham” juga hanya 1 dirham adalah 2.975 gram perak murni.
disebutkan satu kali saja yaitu dalam QS. Pernah Umar bin Khattab ketika menjadi
Yusuf, (12): 20, kata ”emas” disebut khalifah berkeinginan untuk membuat
sebanyak delapan kali, yaitu antara lain uang dari kulit onta. Namun masyarakat
di dalam QS. At- Taubah, (9): 34, dan Islam pada waktu itu menolaknya. Kata
kata ”perak” disebut enam kali, yaitu Umar: “Ketika aku akan membuat uang
antara lain di dalam QS. al-Kahfi, (18): dari kulit unta, ada orang yang protes
19. (Muthoifin, 2013) dengan mengatakan: “kalau begitu unta
5
Konsep Uang dalam...(Muchammad Ichsan)
secara umum dan diterbitkan oleh satuan hitung atau pengukur nilai, dan
lembaga keuangan yang berwenang penyimpan nilai apabila uang terbuat
sebagai media pertukaran dan pengukur dari emas dan perak. Yang paling
serta penyimpan nilai. Uang dinar emas penting dari sifat atau fungsi uang
dan dirham perak sudah dipakai adalah nilainya yang stabil. Islam
sebagai mata uang resmi sejak zaman mempunyai ketentuan dalam bidang
Nabi Muhammad saw. dan diteruskan keuangan seperti menggunakan uang
oleh para khalifah setelahnya selama sebagai alat pengukur nisab dan kadar
berabad- abad lamanya. Meskipun zakat, mahar, kaffarah (denda) bagi yang
penggunaan uang dinar emas dan menyetubuhi istrinya yang sedang haid,
dirham perak bukan suatu kewajiban, nisab potong tangan bagi pencuri, diyat,
namun sejarah membuktikan bahwa dan jizyah. Islam melarang jual beli dan
dua mata uang tersebut sangat stabil hutang-piutang dengan cara ribawi
dan tidak terkena inflasi sebagaimana dan menimbun uang dan barang yang
uang kertas. Uang mempunyai tiga dibutuhkan oleh masyarakat luas.
fungsi yaitu sebagai alat pertukaran,
DAFTAR PUSTAKA
1
4
Ilyas, R. (2016). Konsep Uang Dalam Perspektif Ekonomi Islam. BISNIS : Jurnal
Bisnis Dan Manajemen Islam, 4(1), 35–57. https://doi.org/10.21043/bisnis.v4i1.1695
Iqbal, M. (2012). Konsep Uang Dalam Islam. Jurnal Ekonomi Islam Al-Infaq, 3(2), 294–
317. Karim, A. (2007). Ekonomi Makro Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kurniawan, EJ. (2012). Think Dinar! Depok: AsmaNadia Publishing House.
Muthoifin. (2019). Shariah hotel and mission religion in surakarta indonesia. Humanities
and Social Sciences Reviews, 7(4), 973–979.
https://doi.org/10.18510/hssr.2019.74133
Muthoifin. (2018). Mengungkap Isi Pendidikan Islam Perspektif Al- Qur ’ an Surat Al
-Ashr Ayat 1-3. Mengungkap Isi Pendidikan Islam Perspektif Al-Qur’an Surat Al-Ashr
Ayat 1-3, 206–218.
Muthoifin. (2013). Urgensitas dan Kontekstualisasi Kisah-Kisah Al- Qur ’ an Untuk
Pendidikan dan Pembelajaran. Urgensitas Dan Kontekstualisasi Kisah-Kisah Al-
Qur ’ an Untuk Pendidikan Dan Pembelajaran, 106–110.
Muthoifin, & Nuha. (2016). the Optimization of Local Autonomy Politic for Nation
Progress and Synergetic on Islamic Perspective. The 4th University Research Colo-
quium 2016, 72–79. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/7679
Nurlaili. (2016). Uang Dalam Prespektif Ekonomi Islam (Depresiasi Nilai Rupiah).
Ikonomika, I(I), 79–91.
Rahmawaty, A. (2013). Uang Dan Kebijakan Moneter Dalam Perspektif Ekonomi Is-
lam. Equilibrium, 1(2), 181–199.
Sanhu, A. (2012). Membeli Emas Perhiasan. Yogyakarta: Lukita.
Susanti, R. (2018). Sejarah Transformasi Uang Dalam Islam. Aqlam: Journal of Islam
and Plurality, 2(1). https://doi.org/10.30984/ajip.v2i1.509
Takiddin. (2014). Uang Dalam Perspektif Ekonomi Islam. SALAM: Jurnal Filsafat Dan
Budaya Hukum, 1(2). https://doi.org/10.15408/sjsbs.v1i2.1539