Analisis Curah Hujan
Analisis Curah Hujan
suatu deretan data iklim mempunyai sifat seperti peubah acak, artinya deretan
data iklim dapat didefinisikan sebagai contoh yang diambil dari suatu populasi.
Jadi, bilamana data tidak homogen berarti contoh yang diambil bukan berasal
dari populasi yang sama.
PENGECEKAN KUALITAS DATA IKLIM
Data yang dapat dipercaya dan dapat dianalisis lebih lanjut adalah
data yang konsisten. Data iklim disebut konsisten berarti data yang
terukur dan dihitung adalah teliti dan benar serta sesuai dengan
fenomena saat hujan itu terjadi.
Beberapa hal yang menyebabkan data hujan tidak konsisten, antara lain
karena:
Jawaban
Sebelum tahun 1991 kemiringannya sebesar b = 1,21 dan setelah tahun 1991
kemiringannya sebesar a = 0,97. Maka faktor koreksi sebesar (a/b)
=(0,97/1,21) = 0,80 Maka untuk mengoreksi data hujan pos Y sebelum tahun
1991 harus dikalikan 0,80 dan hasilnya ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2.
Jika garis yang dihasilkan berfluktuasi cukup berarti, maka yang dirajahkan
adalah data hasil rerata bergerak (moving averages) 5 tahunan.
PENGUJIAN KEERATAN DATA ANTAR STASIUN KLIMATOLOGI
Metode yang cepat dan sederhana yang dapat menunjukkan keeratan
hubungan antar stasiun adalah Metode Ranking Kendall.
Metode ini membandingkan data dari kedua stasiun yang akan dibandingkan.
Bila T = 1 berarti hubungan antara kedua stasiun sangat erat, bila T = -1 berarti
tidak ada hubungan sama sekali antara kedua stasiun tersebut. Semakin kecil
nilai T, maka penggunaan data dari stasiun pembanding untuk menduga data
hilang semakin tidak disarankan.
Menguji Apakah Pos A memiliki Keeratan Data
dengan Pos B
PENGISIAN DATA KOSONG
Apabila pos pengamat iklim, misal pos pencatat hujan (X) terdapat data kosong,
maka data pada periode kosong itu dapat diduga berbasis data dari pos hujan
A, B dan C yang lokasinya berdekatan. Apabila semua pos hujan itu mempunyai
karakteristik sama dan curah hujan normal tahunan dari pos A, B dan C
tersebut lebih kecil dari 10% berbeda dengan pos hujan X, maka data hujan
dari pos X pada periode kosong dapat dihitung dengan rumus: Rx = 1/3 (Ra +
Rb + Rc )
Rx =106.56 mm