Desti Ambarningsih
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Abstract
___________________________________________________________________
The purpose of this research is to know increasing of the quality of learning to writing poetry materials in fifth grade 04 Cibelok
Elementary School students by used “Suggestopedia” learning method. Subject in this research are fifth grade students, which
amounts to 40. Refers to Arikunto (2008: 16) the procedural research consisted of planning, implementation, observation, and
reflection. Implementation of the research consisted of two cycles, each cycle consisting of two meetings. Data was collected by
testing and non-testing techniques), while there used quantitative and qualitative data analyzed. Based on analysis of data
research, the quality of learning showed an increase. This result showed that first cycles has rate marks 75,31 with totally
classical result 75%. The presentage of students learning activity were 55,37% and the teachers mark perfomance 83,28 (A). On
the second cycles rates marks 80,12 with totally classical result 92,5%. The presentage of the students learning activity were
75% and the teachers mark performance 96,45 (A). The result showed that there was increasing from the first cycles to the
second cycles. The conclusion that “Suggestopedia” could be increase teaching quality of learning to writing poetry materials in
fifth grade elementary school students.
Alamat korespondensi: ISSN 2252-9047
Kampus Tegal, Jalan Kompol Suprapto No. 4
Tegal Jawa Tengah 52114
E-mail: dchemooy_vhipiiee@yahoo.co.id
14
Desi Ambarningsih / Journal of Elementary Education 3 (2) (2014)
15
Desi Ambarningsih / Journal of Elementary Education 3 (2) (2014)
pembicara dan penyimak. Keterampilan terdapat 23 siswa yang tidak mencapai Kriteria
membaca dan menulis diperoleh secara sengaja Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 70. Dengan
melalui proses belajar. Kedua keterampilan kata lain, hanya sekitar 50% siswa yang
berbahasa tersebut digunakan dalam melampaui KKM. Guru dalam pembelajaran
berkomunikasi tertulis secara tidak langsung. puisi hanya menggunakan cara yang
Salah satu kompetensi yang harus konvensional. Guru sekedar menjelaskan teori,
dikuasai siswa kelas V SD berdasarkan memberikan contoh, dan memberi tugas.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Berdasarkan penjelasan di atas, maka
yaitu menulis puisi. Secara etimologi, istilah penulis tertarik mengusulkan judul penelitian
puisi berasal dari Bahasa Yunani poeima “Peningkatan Hasil Belajar Menulis Puisi Bebas
‘membuat’ atau poeisis ‘pembuatan’, dan dalam Melalui Metode Suggestopedia pada Siswa Kelas
Bahasa Inggris disebut poem atau poetry V Sekolah Dasar Negeri 04 Cibelok Kabupaten
(Aminuddin, 2011). Menurut Pradopo (2007) Pemalang”. Diharapkan melalui metode
puisi itu mengekspresikan pemikiran yang Suggestopedia ini dapat meningkatkan kualitas
membangkitkan perasaan yang merangsang pembelajaran Bahasa Indonesia dengan materi
imajinasi panca indera dalam suasana berirama. menulis puisi bebas pada kelas V di SD Negeri
Standar kompetensi yang harus dicapai 04 Cibelok Kabupaten Pemalang.
siswa dalam menulis puisi yaitu mampu
mengungkapkan pikiran, perasaan dan fakta METODE PENELITIAN
secara tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan
dan puisi. Dalam materi menulis puisi siswa Siddiq (2008) berpendapat bahwa metode
dituntut untuk menciptakan puisi berdasarkan pembelajaran adalah komponen cara
ide sendiri. pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru
Berdasarkan Asas Tut Wuri Handayani dalam menyampaikan pesan/materi
mencantumkan bahwa sebagai guru hendaknya pembelajaran agar mencapai tujuan
mampu menyalurkan dan mengarahkan pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, guru
perilaku dan segala tindakan siswa untuk perlu memilih metode pembelajaran yang
mencapai tujuan pendidikan yang dirancang. lebih inovatif dan menarik perhatian siswa.
Oleh karena itu, guru harus berusaha melibatkan Penerapan metode yang inovatif dan menarik,
fisik, mental, intelektual, dan emosional siswa mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
secara maksimal dan optimal di dalam Salah satu metode pembelajaran yang
mengaktualisasikan pengalaman belajar siswa inovatif dan menarik perhatian siswa yaitu
(Munib, dkk 2010). Dengan demikian, guru metode Suggestopedia. Metode Suggestopedia
tidak boleh hanya sekedar mentransfer informasi diciptakan oleh seorang psikiater Bulgaria, Dr.
kepada siswa dalam proses pembelajaran tetapi Georgi Lozanov. Menurut Lozanov,
guru harus mampu melibatkan siswa secara aktif “suggestology” adalah sebuah pengkondisian
dalam proses pembelajaran dengan kegiatan belajar-mengajar yang memungkinkan
mengaktualisasikan pengalaman belajar mereka para siswa untuk belajar dengan kecepatan yang
sendiri. tinggi dan upaya yang normal, serta dibarengi
Permasalahan demikian juga terjadi kegembiraan. Prinsip-prinsip Suggestopedia
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada adalah:
siswa kelas V SD Negeri 04 Cibelok. (1) menghadirkan kegembiraan dan
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas rileksasi dalam belajar dengan menghilangkan
V, pada hari Kamis, 20 Maret 2014, diperoleh ketegangan sampai ke seluruh kelas, (2)
keterangan bahwa nilai tes formatif materi menggunakan dua program otak, otak sadar dan
menulis puisi bebas tahun 2012/2013 bawah sadar secara simultan, dan (3) mata
menghasilkan nilai yang kurang memuaskan. rantai suggestive pada tingkat cadangan yang
Dari 46 siswa kelas V di SD Negeri 04 Cibelok, kompleks, meliputi arti-arti psikologika
16
Desi Ambarningsih / Journal of Elementary Education 3 (2) (2014)
17
Desi Ambarningsih / Journal of Elementary Education 3 (2) (2014)
18
Desi Ambarningsih / Journal of Elementary Education 3 (2) (2014)
digunakan untuk menilai hasil belajar siswa performansi guru telah mencapai indikator
adalah sebagai berikut: keberhasilan yaitu, 71. Persentase aktivitas
belajar siswa meningkat sebesar 19,63%, dari
1. Nilai Akhir Hasil Belajar 55,37% pada siklus I, menjadi 75% pada siklus
II. Persentase keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran melalui penerapan metode
Keterangan: Suggestopedia tersebut, sudah mencapai indikator
NA = Nilai Akhir keberhasilan yang ditetapkan, yaitu nilai
SP = Skor Perolehan aktivitas siswa siklus II lebih tinggi dari siklus I.
SM = Skor Maksimal Persentase tuntas belajar klasikal meningkat
(BSNP, 2007) sebesar 17,5%, dari 75% pada siklus I, menjadi
92,5% pada siklus II. Selanjutnya, rata-rata nilai
2. Nilai Rata-rata Kelas kelas meningkat sebesar 4,81, dari 75,31 pada
∑
M = siklus I, menjadi 80,12 pada siklus II. Hasil
∑
tersebut menunjukkan telah tercapainya
Keterangan:
indikator keberhasilan pelaksanaan tindakan
∑x = Jumlah nilai yang diperoleh siswa
pembelajaran, karena rata-rata kelas telah
∑n = Jumlah siswa
memenuhi nilai KKM 70 dan tuntas belajar
M = Rata-rata kelas
klasikal 75%.
(Poerwanti, dkk, 2008)
Gambaran visual mengenai nilai
performansi guru, aktivitas belajar siswa,
3. Tuntas Belajar Klasikal
Banyak Siswa yang memenuhi KKM
peningkatan hasil belajar siswa, dan ketuntasan
Tuntas Belajar Klasikal= x100%
Banyak Siswa Keseluruhan belajar klasikal dapat dilihat pada bagan berikut
(Aqib, dkk. 2010) ini:
19
Desi Ambarningsih / Journal of Elementary Education 3 (2) (2014)
DAFTAR PUSTAKA
20