Anda di halaman 1dari 11

A.

    Teori Keperawatan Menurut Hildegard Peplau

Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau


menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain
yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen
sentral yaitu
1. Klien,
2. Perawat,
3. Masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan),
4. Proses interpersonal.

  Klien
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia,
fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi
kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman. Klien adalah
subjek yang langsung dipengaruhi. .Oleh adanya proses interpersonal.
  Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi
interpersonal dengan pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien
mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam
hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja,
pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai
dengan fase proses interpersonal. Pendidikan atau pematangan tujuan yang
dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian
seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara
hidup bermasyarakat.
Perawat mempunyai 6 peran sebagai berikut :
1.   Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada pasien.
Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi
baru. Sebagai mitra kerja, Hubungan P-K merupakan hubungan yang
memerlukan kerha sama yang harmonis atas dasar kemitraan sehingga
perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan menghargai.
2.   Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik
terhadap pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya
mengarah pada area permasalahan yang memerlukan bantuan. perawat
mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan rasional kepada
klien dalam suasana bersahabat dan akrab.
3.   Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang
lain. Perawat harus berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan
bimbingan pada klien/keluarga terutama dalam megatasi masalah
kesehatan.
4.   Kepemimpinan (leadership) mengembangkan hubungan yang
demokratis sehingga merangsang individu untuk berperan. Perawat
harus mampu memimpin klien/keluarga untuk memecahkan masalah
kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi aktif klien.
5.   Perngasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang
keunikan tiap manusia sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal.
Perawat merupakan individu yang dipercaya klien untuk berperan
sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna membantu
memenuhi kebutuhannya.
6.   Konselor (consellor) meninhgkatkan pengalaman individu menuju
keadaan sehat yaitu kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.
Perawat harus dapat memberikan bimbingan terhadap masalah klien
sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.
  Sumber kesulitan

Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan


pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi
apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologi
dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep
yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit.
Dalam keadaan sakit biasanya tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu
perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya
ansietas menunjukkan bahwa kondisi klien semakin membaik.

  Proses Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai
proses interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-
mempengaruhi satu dengan lainnya, biasanya dengan tujuan untuk
membina suatu hubungan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka proses
interpersonal yang dimaksud antara perawat dan klien ini menggambarkan
metode transpormasi energi atau ansietas klien oleh perawat yang terdiri
dari 4 fase yaitu :
1.    Fase orientasi
Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan
dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara
efektif dalam pemberian askep pada klien. Tahap ini ditandai dimana
perawat melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi
pengumpulan data.
2.   Fase identifikasi
Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan
memberikan asuhan keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat
memungkinkan pengalaman menderita sakit sebagai suatu kesempatan
untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang positif
dan kepribadian pasien. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :
1.      Pasrtisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
2.      Individu mandiri terpisah dari perawat.
3.      Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.

3. Fase eksplorasi
Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai
hubungan sesuai pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini
merupakan inti hubungan dalam proses interpersonal. Dalam fase ini
perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi klien dan
seluruh aspek yang terlibat didalamnya.

4.      Fase resolusi


Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini
memungkinkan penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri dan menyalurkan energi kea rah realisasi potensi.
Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan
dimana perawat membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi
menjadi interaksi yang saling tergantung dalam lingkungan sosial. Artinya
seorang perawat berusaha mendorong kemandirian pasien.
Pemaparan ini menunjukkan bahwa teori Hildegard E. Peplau(1952)
berfokus pada individu, perawat dan proses interaktif yang menghasilkan
hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan teori ini klien adalah
individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses
interpersonal dan terapeutik. Artinya suatu hasil proses kerja sama
manusia dengan manusia lainnya supaya menjadi sehat atau tetap sehat
(hubungan antar manusia). Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik
klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai kematangan
perkembangan kepribadian. Oleh sebab itu, perawat berupaya
mengembangkan hubungan perawat dan klien melalui peran yang
diembannya (nara sumber, konselor, dan wali).
Adapun kerangka kerja praktik dari teori Peplau
memaparkan bahwa keperawatan adalah proses yang penting,
terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan berpartisipasi dalam
menyusun struktur system asuhan kesehatan untuk menfasilitasi
kondisi yang alami dari kecenderungan manusia untuk
mengembangkan hubungan interpersonal.

Implementasi Teori Peplau


Pada awalnya, Peplau mengembangkan teorinya sebagai bentuk
keprihatinannya terhadap praktik keperawatan “Custodial Care”, sehingga
sebagai perawat jiwa, melalui tulisannya ia kemudian mempublikasikan
teorinya mengenai hubungan interpersonal dalam keperawatan. Dimana
dalam memberikan asuhan keperawatan ditekankan pada perawatan yang
bersifat terapeutik.
Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien mencari
bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis
pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara
perawat dan klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan
kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari hubungan ini klien
mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia
untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal
menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya.
Teori peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi
perawat klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan”
melalui hubugan interpersonal yang efektif dalam membantu pemenuhan
kebutuhan klien. Ketika kebutuhan dasar telah diatasi, kebutuhan yang
baru mungkin muncul. Hubungan interpesonal perawat klien digambarkan
sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini orientasi,
identifikasi, penjelasan dan resolusi.
Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan
bentuk praktik keperawatan jiwa. Penelitian keperawatan tentang
kecemasan, empati, instrument perilaku, dan instrument untuk
mengevaluasi respon verbal dihasilkan dari model konseptual Peplau.
Kelebihan

a.       Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.

b.      Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.

c.       Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.

d.      Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri.

B.     Teori Keperawatan Menurut Abdellah Faye


Abdellah menggambarkan orang memiliki, emosional, dan sosiologis
kebutuhan fisik. Kebutuhan ini bisa terbuka, yang terdiri dari sebagian besar
kebutuhan fisik, atau rahasia, seperti emosional, sosiologis dan interpersonal
kebutuhan-yang sering terlewatkan dan dianggap salah. Pasien digambarkan
sebagai pembenaran hanya untuk eksistensi keperawatan.   Individu (dan
keluarga) adalah penerima keperawatan, dan kesehatan, atau mencapai itu, tujuan
dari pelayanan keperawatan.
Konsep Abdellah kesehatan mungkin didefinisikan sebagai pola dinamis
berfungsi dimana ada interaksi dilanjutkan dengan kekuatan-kekuatan internal dan
eksternal yang hasil yang optimal dalam penggunaan sumber daya yang
diperlukan yang berfungsi untuk mengurangi kerentanan (George, 1990).
Pada pasien-Centered Pendekatan untuk Keperawatan, Abdellah
menggambarkan kesehatan sebagai negara saling eksklusif penyakit. Penekanan
harus ditempatkan setelah pencegahan dan rehabilitasi dengan kesehatan sebagai
tujuan seumur hidup.   Pendekatan holistik harus diambil oleh perawat untuk
membantu klien mencapai keadaan kesehatan (George, 1990).   Namun untuk
secara efektif melakukan layanan ini, perawat harus secara akurat
mengidentifikasi kekurangan atau defisit tentang kesehatan bahwa klien
mengalami.  Ini kekurangan atau defisit adalah klien kebutuhan kesehatan.
Meskipun Abdellah tidak memberikan definisi kesehatan, ia berbicara
kepada "kebutuhan kesehatan total" dan "sebuah negara yang sehat pikiran dan
tubuh" dalam deskripsi nya keperawatan sebagai layanan yang komprehensif.
Lingkungan secara implisit didefinisikan oleh Abdellah sebagai rumah atau
komunitas dari mana pasien berasal.   Masyarakat termasuk dalam perencanaan
optimal pada kesehatan lokal, negara bagian, nasional dan internasional. Tingkat
"Namun", Abdellah menggambarkan lebih lanjut ide-idenya, fokus pelayanan
keperawatan jelas individu. Masyarakat terpadu saat ia membahas
pelaksanaannya. Untuk Abdellah, keperawatan adalah jasa untuk perorangan,
untuk keluarga dan oleh karena itu untuk masyarakat. Tujuan dari keperawatan
menurut Abdellah adalah fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual berfungsi
penuh dari klien yang berkaitan dengan perawatan holistik.
Dia menyatakan keperawatan yang didasarkan pada seni dan ilmu yang
cetakan sikap, kompetensi intelektual, dan keterampilan teknis dari perawat
individu menjadi keinginan dan kemampuan untuk membantu orang, sakit atau
baik, mengatasi kebutuhan kesehatan mereka (George, 1990). Ini akan berarti
pelayanan keperawatan yang komprehensif, ini akan mencakup:
        Menyadari masalah merawat pasien.
        Menentukan tindakan yang tepat untuk mengambil dalam hal prinsip-prinsip
keperawatan yang relevan.
        Memberikan perawatan kontinius total kebutuhan kesehatan individu.
        Memberikan perawatan lanjutan untuk menghilangkan rasa sakit dan
ketidaknyamanan dan memberikan keamanan langsung bagi individu.
        Mengatur total rencana perawatan untuk memenuhi kebutuhan individu pasien.
        Membantu individu untuk menjadi diri lebih mengarahkan dalam mencapai atau
mempertahankan negara yang sehat pikiran dan tubuh.
        Memerintahkan personil perawat dan keluarga untuk membantu individu lakukan
untuk dirinya sendiri yang ia dapat dengan keterbatasan itu.
        Membantu individu untuk menyesuaikan diri dengan keterbatasan dan masalah
emosional.
        Bekerja dengan bersekutu kesehatan profesional dalam perencanaan untuk
kesehatan yang optimal pada lokal,, nasional dan internasional kebutuhan negara.
        Melakukan evaluasi dan penelitian untuk meningkatkan teknik keperawatan dan
untuk mengembangkan teknik baru untuk memenuhi semua kebutuhan kesehatan
rakyat

Asuhan keperawatan untuk Abdellah adalah melakukan sesuatu untuk


orang atau memberikan informasi kepada orang tersebut dengan tujuan memenuhi
kebutuhan, meningkatkan atau memulihkan-membantu kemampuan diri atau
mengurangi penurunan.
Teorinya juga menyatakan bahwa kebutuhan perawat pengetahuan tentang
ilmu pengetahuan dasar dan keterampilan perawatan khusus, serta keterampilan
pengetahuan dalam psikologi komunikasi, pertumbuhan dan perkembangan
sosiologi dan hubungan interpersonal. 

Berikut 11 keterampilan yang seorang perawat harus memiliki,


mencakup :
  Status Pengamatan status kesehatan
  Keterampilan komunikasi
  Aplikasi pengetahuan
  Pengajaran pasien dan keluarga
  Perencanaan dan organisasi kerja
  Penggunaan bahan-bahan sumber daya
  Penggunaan sumber daya personil
  Pemecahan masalah
  Arah pekerjaan ke orang lain
  Terapi penggunaan diri
  Prosedur Perawatan
Perawatan secara luas dikelompokkan ke dalam 21 bidang masalah untuk
panduan perawatan dan mempromosikan penggunaan penghakiman menyusui. Ini
berkaitan dengan psikologis, dan sosial daerah biologis individu.
Faye Abdellah klasifikasi mengusulkan kerangka kerja untuk masalah
keperawatan mengidentifikasi, didasarkan pada gagasan bahwa pada dasarnya
keperawatan berorientasi untuk memenuhi total klien kesehatan individu
membutuhkan. Upaya besar untuk membedakan keperawatan dari orientasi obat
dan penyakit. Yang berpusat pada pasien pendekatan Abdellah untuk menyusui
dikembangkan induktif dari praktek dan dianggap sebagai teori kebutuhan
manusia. Walaupun itu dimaksudkan untuk memandu perawatan mereka di rumah
sakit, juga memiliki relevansi untuk asuhan keperawatan dalam pengaturan
masyarakat Abdellah jelas mempromosikan citra perawat yang tidak baik saja dan
peduli, tapi juga cerdas, kompeten, dan secara teknis siap untuk memberikan
pelayanan kepada pasien.

Tipologi dari 21 Masalah Keperawatan :


1.      Untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan fisik.
2.      Untuk mempromosikan kegiatan yang optimal: olahraga, istirahat, dan tidur.
3.      Untuk mempromosikan keselamatan melalui pencegahan kecelakaan, cedera, atau
trauma lain dan melalui pencegahan penyebaran infeksi.
4.      Untuk menjaga mekanika tubuh yang baik dan benar dan mencegah deformitas.
5.      Untuk memudahkan pengurusan suatu pasokan oksigen ke semua sel tubuh.
6.      Untuk memudahkan pemeliharaan gizi dari semua sel tubuh.
7.      Untuk memudahkan pemeliharaan eliminasi.
8.      Untuk memudahkan pemeliharaan dan keseimbangan cairan elektrolit.
9.      Untuk mengetahui respon fisiologis tubuh untuk kondisi penyakit patologis,
fisiologis, dan kompensasi.
10.  Untuk memudahkan pemeliharaan mekanisme peraturan dan fungsi.

Tipologi Abdellah dibagi menjadi tiga bidang:


1.       Fisik, sosiologis, dan emosional kebutuhan pasien;
2.       Jenis hubungan interpersonal antara perawat dan pasien;
3.       Umum unsur perawatan pasien.

Beberapa pernyataan berulang kali dinyatakan oleh Abdellah meskipun mereka


tidak berlabel seperti itu. These Penegasan ini adalah:
1.      Masalah keperawatan dan pengobatan tipologi keperawatan adalah prinsip-prinsip
dari praktek keperawatan dan merupakan tubuh yang unik pengetahuan yang
menyusui.
2.      Benar identifikasi masalah keperawatan pengaruh perawat penghakiman dalam
memilih langkah-langkah dalam memecahkan masalah pasien.
3.      Inti dari keperawatan pasien masalah-masalah klien / yang berfokus pada pasien
dan nya masalah.

Penerapan teori Abdellah dalam praktek keperawatan sangat dikaitkan


dengan pengaruh yang kuat ke-berpusat perawat-pendekatan yang berfokus pada
pemecahan masalah pasien, yang pemecahan masalah proses Abdellah identifikasi
masalah, memilih data yang relevan, merumuskan hipotesis melalui pengumpulan
data, dan merevisi hipotesis berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari data
paralel langkah-langkah dari proses keperawatan penilaian, diagnosis,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Abdellah dan Levine, 1986; George,
1995). Karena orientasi yang kuat di 21 Masalah keperawatan, gunakan mereka
dalam proses keperawatan terutama untuk mengarahkan perawat, secara tidak
langsung, manfaat klien (George, 1995) Jika perawat membantu klien dalam
pertemuan negara-negara tujuan dalam masalah keperawatan, maka klien akan
dipindahkan ke arah yang baik, kesehatan optimal. Pada akhirnya, itu teori
Abdellah membantu perawat berlatih mengatur administrasi perawatan, strategi
keperawatan dan menyediakan basis ilmiah untuk membuat keputusan.
Dari data- data tersebut, saya lebih memilih teori keperawatan menurut
Abdellah Faye karena tidak hanya berfokus pada tujuan keperawatan untuk
memberikan kepada individu saja, tetapi juga kepada keluarga, dan masyarakat.
Untuk menjadi perawat yang baik dan berpengertian, juga mempunyai
kemampuan intelegensia yang tinggi, kompeten dan memiliki keterampilan yang
baik dalam memberikan pelayanan keperawatan (artinya dapat mengidentifikasi
masalah, memilih data yang relevan, merumuskan hipotesis melalui pengumpulan
data, dan merevisi hipotesis berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari data
paralel langkah-langkah dari proses keperawatan penilaian, diagnosis,
perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi). Berbanding terbalik dengan teori
keperawatan menurut Hildegard Peplau karena berfokus pada individu, perawat
dan proses interaktif yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien saja.

Anda mungkin juga menyukai