MODUL PERKULIAHAN
Sistem
Manajemen Mutu
Konstruksi
Pengertian Dasar
Abstract Kompetensi
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi, Mahasiswa mampu menyampaikan
pengaruh dan impikasinya cukup konsep dasar system penjaminan mutu
panjang, karena mutu suatu produk secara terintegrasi dan berkelanjutan,
atau layanan ditentukan dari tingkat mulai dari perencanaan, implementasi,
kesuksesan kegunaan produk atau dan kendali serta peningkatan mutu,
layanan tersebut selama baik di tingkat industry, perusahaan,
pemakaiannya. maupun ditingkat proyek konstruksi.
Pada masa sekarang ini, para ahli sejarah mendifinisikan bahwa masa sekarang merupakan
masa produktivitas karena banyak negara yang mencoba menciptakan berbagai produk
yang diminati oleh banyak konsumen. Salah satu contohnya adalah Jepang. Negara ini
mengalami revolusi dalam bidang mutu yang menyebabkan banyak konsumen yang lebih
menyukai produk dari Jepang dibanding dari negara asal konsumen itu sendiri. Dapat
diambil contoh seperti konsumen Amerika lebih menyukai produk Jepang, tapi produsen
Amerika tidak menyukainya. Orang amerika telah mengekspor jutaan kesempatan kerja dan
neraca perdagangannya timpang sehingga dipaksa untuk melawan revolusi mutu tersebut.
Amerika Serikat
6 Performansi
7 Harga
8 Reputasi perusahaan
Jerman Barat
1 Harga 1 Harga
3 Penampilan 3 Penampilan
7 Kinerja
Jepang
2 Kinerja 2 Harga
Pada saat ini, ISO adalah sebuah organisasi internasional yang terdiri dari 130 negara yang
berkedudukan di Jenewa, Swiss. Organisasi internasional ini terdiri dari berbagai lembaga
standar nasional, meliputi anggota Masyarakat Ekonomi Eropa dan Asosiasi Perdangangan
Bebas Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Cina, Singapura dan lain-lain. ISO merupakan
organisasi bukan pemerintah yang didirikan pada tahun 1947. Sejak 1 januari 2001, ISO
dipimpin oleh Mr. Mario Gilberto Corropassi dari Brazil untuk jangka waktu dua tahun.
Banyak yang beranggapan bahwa ISO adalah singkatan dari kata The International
Organization for Standardization. ISO bukanlah sebuah singkatan seperti yang selalu
disebutkan oleh banyak orang. ISO adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani
yang berarti “sama”. Kata yang dijadikan standar merupakan cara untuk mem[ermudah
dalam penggunaan dan agar mudah diikuti. Jika yang digunakan adalah singkatan, tentu di
setiap negara akan berbeda singkatannya, seperti OIN dalam bahasa Perancis yang berarti
Organisation Internatioanale de Normalization atau OSI dalam bahasa Indonesia yang
berarti Organisasi Standar Internasional.
Kata ‘ISO’ yang menjadi nama dari organisasi ini, berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘Isos’
yang berarti ‘sama’ atau ‘equivalent’. Dalam bentuk modern kata ‘Isos’ kemudian
ditransformasikan menjadi ‘Iso’ – seperti yang digunakan dalam istilah Isotermis (kesamaan
panas), Isobar (kesamaan tekanan), dll. Kata ini diadopsi oleh Organisasi Internasional
untuk Standarisasi menjadi nama dari organisasinya disamping karena kemiripan arti kata
ini dengan tujuan organisasi, juga karena kata tersebut memiliki bentuk yang paling
mendekati dengan singkatan nama organisasi. ISO merupakan kepanjangan dari
International Organization for Standardization. ISO adalah badan standar dunia yang
dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan perubahan
barang dan jasa. ISO dapat disimpulkan sebagai koordinasi standar kerja internasional,
publikasi standar harmonisasi internasional, dan promosi pemakaian standar internasional.
Keluarga ISO:9000 berkaitan langsung dengan sistem manajemen kualitas dan dirancang
untuk membantu organisasi-organisasi untuk memastikan mereka memenuhi permintaan
para konsumen dan stakeholders lainnya (Poksinska et al,2002). Pengakuan atau
konfirmasi bahwa sebuah organisasi telah memenuhi syarat-syarat dari ISO:9001 diperoleh
ISO 9000:2000 juga melebur ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 menjadi satu standar
persyaratan pemastian mutu yaitu ISO 9001:2000 (ISO 9001:2000 adalah salah satu
keluarga dari ISO 9000:2000). Sebelumnya pemilihan penggunaan standar persyaratan
pemastian mutu didasarkan pada model aktifitas/proses tertentu yang dilakukan oleh
perusahaan. Untuk perusahaan yang melakukan aktifitas desain/pengembangan, produksi
(pengendalian proses), instalasi/pembelian dan servis harus menggunakan ISO 9001.
Sementara untuk perusahaan yang tidak melakukan aktifitas desain, dan hanya melakukan
aktifitas produksi, instalasi dan servis harus menggunakan ISO 9002. Selanjutnya untuk
perusahaan yang tidak melakukan aktifitas desain, produksi, instalasi dan servis (misal:
perusahaan yang hanya melakukan aktifitas training atau inspeksi dan pengujian saja) harus
menggunakan ISO 9003. Berdasarkan ISO 9000:2000 semua perusahaan tanpa
memperhatikan aktifitas yang dilakukan dan produk yang dihasilkan cukup menggunakan
satu standar persyaratan pemastian mutu (persyaratan sistem manajemen mutu) yaitu ISO
9001:2000. Namun demikian ada satu pasal dalam ISO 9001:2000 (Pasal 7: Product
Realization) yang penggunaan klausul-klausulnya boleh dikecualikan disesuaikan dengan
aktifitas-aktifitas yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan.
Manajemen Mutu
Beberapa tahun lalu, dari hasil riset sebuah lembaga di Amerika Serikat diketahui bahwa
lebih dari 50% produk dan komponen yang dihasilkan oleh perusahaan mempunyai cacat
atau kerusakan, dan untuk perusahaan yang bergerak di bidang teknologi tinggi, otomotif,
dan aerospace angkanya lebih mencengangkan lagi yaitu mencapai lebih dari 75%. Komisi
Keselamatan Produk Konsumen Amerika bahkan memperkirakan bahwa kematian,
kecelakaan, dan kerusakan yang ditimbulkan akibat pemakaian produk konsumen yang
tidak sempurna telah membebani negara lebih dari 700 miliar dolar per tahunnya.
Setidaknya ada tiga hal mendasar yang sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan suatu
produk atau layanan di pasaran, yaitu harga, ketersediaan, dan mutu/kualitas. Konsumen
sangat membutuhkan produk atau layanan yang bermutu tinggi dan tersedia pada waktu
yang dibutuhkan dengan harga yang terjangkau dan sesuai dengan manfaat yang akan
diperoleh. Organisasi atau perusahaan akan dapat sukses dan mampu bersaing di pasaran
jika tingkat kepuasan pelanggan terhadap pemakaian produk dan layanannya cukup tinggi.
Faktor harga dan ketersediaan adalah fitur transient saja, dalam arti pengaruhnya tidak
berlangsung lama setelah terjadi transaksi. Lain halnya dengan mutu, yang mempunyai
pengaruh dan implikasi yang cukup panjang, karena mutu suatu produk atau layanan
ditentukan dari tingkat kesuksesan kegunaan produk atau layanan tersebut selama
pemakaiannya (tidak terbatas pada point of sales saja).
Makna mutu atau kualitas suatu produk atau layanan sendiri erat kaitannya dengan: tingkat
kesempurnaan, kesesuaian dengan kebutuhan, bebas dari cacat, ketidaksempurnaan, atau
kontaminasi, serta kemampuan dalam memuaskan konsumen. Konsumen adalah pihak
yang paling tepat dan adil dalam menilai masalah mutu dari produk atau layanan yang kita
sediakan. Sebuah produk atau layanan yang memiliki fitur atau manfaat yang memuaskan
kebutuhan konsumen dapat disebut sebagai produk atau layanan yang bermutu, demikian
pula sebaliknya, produk atau layanan yang memiliki fitur atau manfaat yang tidak
memuaskan kebutuhan konsumen dapat disebut sebagai produk atau layanan yang tidak
bermutu. Anda akan dapat menilai tingkat kepuasan konsumen terhadap produk Anda
melalui melalui berbagai cara, seperti feedback langsung dari konsumen, atau juga bisa
dilihat dari tingkat kerugian penjualan, turunnya market share, dan pada akhirnya adalah
kerugian bisnis. Pada pasar dengan tingkat persaingan usaha yang sangat ketat, mutu dari
suatu produk atau layanan yang ditawarkan akan memiliki peranan yang sangat strategis
terhadap perkembangan bisnis.
Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana banyak juga
diantaranya yang tidak menyebutkan nomor "ISO 900x" seperti di atas. Beberapa standar
dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO 9000. Sebagai
contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan Manajemn Konfigurasi dimana di kebanyakan
organisasi adalah salah satu elemen dari suatu sistem manajemen.
ISO mencatat "Perhatian terhadap sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa terdapat
banyak sekali bagian dalam kumpulan standar ISO 9000 ... Suatu organisasi akan meraup
keuntungan penuh ketika standar-standar baru diintegrasikan dengan standar-standar yang
lain sehingga seluruh bagian ISO 9000 dapat diimplementasikan".
Sebagai catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 telah diintegrasikan menjadi ISO 9001.
Kebanyakan, sebuah organisasi yang mengumumkan bahwa dirinya "ISO 9000 Registered"
biasanya merujuk pada ISO 9001.
Ketika Anda membeli suatu produk atau layanan dari suatu perusahaan, Anda tentunya
berharap akan mendapatkan produk atau layanan dengan kualitas atau mutu yang persis
sama seperti yang mereka janjikan. Jaminan bahwa Anda akan mendapatkan kualitas
2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi
8 Ir. Ali Sunandar, SST, MT, IPM.
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
barang atau layanan yang sesuai dengan harapan Anda tersebut hanya dapat diberikan
oleh perusahaan yang telah memiliki sertifikasi suatu standar sistem mutu.
Mengapa standarisasi itu penting? Sebagai pembeli atau pengguna suatu produk tentunya
kita akan merasa sangat terganggu dan kecewa ketika produk yang telah dibeli tersebut
ternyata memiliki kualitas yang sangat buruk, tidak layak pakai, tidak cocok dengan
peralatan yang telah kita miliki sebelumnya, mudah rusak, atau berbahaya jika digunakan.
Sebaliknya ketika produk yang dibeli atau digunakan telah memenuhi keinginan dan
harapan kita dan tidak menimbulkan masalah selama pemakaiannya, kita kadang
merasakan kenyamanan tersebut sebagai hal yang biasa saja. Itulah sebagian gambaran
dimana kita terkadang kurang peduli terhadap peran dari suatu standar sistem mutu dalam
meningkatkan level kualitas/mutu, keamanan, ketahanan, efisiensi, dan interchangeability
dari suatu produk yang kita gunakan. Suatu standar mutu memberikan kontribusi yang
sangat besar pada segenap aspek kehidupan kita, walaupun kadang kontribusinya sering
tidak kita sadari.
Lantas, peran seperti apa yang dapat dilakukan oleh suatu standar sistem mutu seperti ISO
9000, TS 16949, QS 9000, Six Sigma, dan Malcolm Baldrige dalam membantu kesuksesan
suatu perusahaan? Sistem-sistem tersebut merupakan tool atau alat untuk membantu
perusahaan agar bekerja dengan lebih terorganisir serta membantu pengelolaan dan
pengontrolan proses bisnis yang berjalan di perusahaan dengan berpegang pada standar
mutu yang telah ditetapkan. Sistem mutu seperti ISO 9000, TS 16949, QS 9000, Six Sigma,
dan Malcolm Baldrige adalah suatu sistem yang telah teruji dan terbukti luas di dunia. Salah
satu keuntungan penerapan suatu sistem mutu tersebut yaitu Anda tidak perlu lagi membuat
suatu standar sistem mutu baru, yang perlu Anda lakukan hanyalah mengadaptasi sistem
tersebut untuk disesuaikan dengan model bisnis dan kondisi perusahaan Anda. Pemilihan
suatu sistem mutu yang akan kita adopsi sangat ditentukan oleh beberapa faktor,
diantaranya adalah regulasi perusahaan, sasaran bisnis, konsumen dan target pasar,
bidang usaha, dan skala bisnis perusahaan.
Dengan penerapan suatu sistem mutu tertentu seperti ISO 9000, QS-9000, atau yang lain,
tentunya akan membawa dampak positif bagi bisnis Anda, yaitu meningkatkan dan
menjamin mutu dari produk atau layanan yang dihasilkan sehingga pada akhirnya akan
meningkatkan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk atau layanan yang kita
sediakan. Mutu suatu produk/layanan dapat dijamin karena sistem secara otomatis akan
berusaha mengontrol dan mencegah setiap potensi timbulnya ketidaksesuaian atau
penyimpangan pada seluruh tahapan supply chain. Hal ini juga akan berpengaruh positif
Kesimpulan
Pada pasar dengan tingkat persaingan bisnis yang ketat, perusahaan harus memiliki produk
atau layanan dengan mutu yang baik dan tinggi agar tetap dapat meningkatkan nilai
kompetitif perusahaan. Mutu yang baik hanya bisa dihasilkan oleh perusahaan yang
memiliki sistem manajemen mutu yang handal. Tapi sistem manajemen mutu hanyalah
sebuah alat yang membantu Anda untuk bekerja secara lebih efektif dan efisien. Ukurlah
keberhasilan perusahaan Anda dengan tingkat kepuasan konsumen pada produk atau
layanan yang Anda berikan, bukan dari keberhasilan Anda mendapatkan sertifikasi suatu
standar sistem mutu tertentu. Dan perlu diingat, produk dan layanan perusahaan Andalah
yang akan menciptakan konsumen dan pendapatan, bukan sistem manajeman mutu yang
Anda gunakan.
Nguyen et al. (2021). Trade Off Time Cost Quality in Repetitive Construction Project Using
Fuzzy Logic Approach And Symbiotic Organism Search Algorithm. Alexandria Engineering
Journal.
Tautan : https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S111001682100421X
Tautan : https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877705817330515
Tautan : https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877705817312870
Jeong et al. (2017). Development of Hybrid Quality Management System for Construction
Equipment Part Industry. Procedia Manufacturing Volume 11 Pages 2139 - 2146
Tautan : https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S235197891730553X
Othman et al. (2020). The Total Quality Management (TQM) Journey of Malaysian Building
Contractors. Ain Shams Engineering Journal Volume 11 Pages 697 -704
Tautan : https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S209044791930156X
Low, C.M., Teng, W.A.,. (2010). ISO 9000 in construction, Mc.Graw-Hill Book Co. Singapore