Anda di halaman 1dari 38

Struktur Baja 2

04
Modul ke:

❖ Desain batang lentur pada bangunan


industri
❖ Contoh desain batang lentur

Fakultas
Fakultas
Teknik
Program Studi
Teknik Sipil
Ir. Hamonangan Girsang, ST.,MT.,IPM.

Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi


Batang lentur

Batang lentur (flexural member), adalah elemen


dari struktur yang mayoritas beban yang
dipikulnya ialah momen dan gaya lintang

<
← MENU AKHIRI >

Batang lentur

Penampang balok lentur (komponen struktur


lentur) yang memiliki satu sumbu simetri atau
lebih dan terbebas dari semua jenis tekuk
serta dibebani pada pusat gesernya,
tegangan lentur ditentukan dengan:
Mx My Mx .c y My .c x
σ= + σ= +
Sx Sy Ix Iy

<
← MENU AKHIRI >

Batang lentur

<
← MENU AKHIRI >

Batang lentur

• Penampang balok menahan beban


kombinasi dari gaya geser dan momen
lentur.
• Fungsi utama dari sayap atas dan
bawah balok baja adalah untuk
menahan gaya aksial tekan dan tarik
yang timbul dari bekerjanya momen
lentur.
• Fungsi utama dari pelat badan adalah
untuk menahan gaya geser.

<
← MENU AKHIRI >

Perilaku Batang terkekang lateral

Gambar Distribusi Tegangan pada penampang WF akibat momen lentur


diperlihatkan seperti gambar dibawah ini:

Kondisi Elastik berlangsung hingga tegangan pada serat terluar


mencapai kuat lelehnya
Ketika kuat leleh tercapai pada serat terluar (2) tahanan momen nominal
= momen leleh Myx dan besarnya: Mn = Myx = Sx. fy

<
← MENU AKHIRI >

Perilaku Batang terkekang lateral

Gambar Distribusi Tegangan pada penampang WF akibat momen lentur


diperlihatkan seperti gambar dibawah ini:

Semua serat dalam penampang melampaui regangan lelehnya,


kondisi ini disebut kondisi plastis, Tahanan momen nominal dalam
kondisi ini disebut Momen Plastis Mp, yang besarnya:
Mp = fy ʃ y. dA = fy.Z
Z = modulus plastis
<
← MENU AKHIRI >

Perilaku Batang terkekang lateral

Faktor bentuk (shape factor, SF)


merupakan perbandingan antara modulus
plastis dengan modulus tampang yang
dinyatakan dengan persamaan dibawah
ini:
SF = Mp/My = Z/S

atau,

SF = Mpx/Myx = Zx/Sx

<
← MENU AKHIRI >

Desain Batang terkekang lateral

Tahanan balok dalam desain LRFD harus memenuhi


persyaratan:
Mu < Φ Mn
dimana:
Mu = Momen lentur akibat beban terfaktor
Mn = Tahanan momen nominal
Φ = 0.9
Dalam perhitungan tahanan momen nominal dibedakan
antara penampang kompak, tak kompak dan langsing
(dasar perkuliahan 3) dengan batasan sbb:

➢ Penampang Kompak : λ ≤ λ p
➢ Penampang tak Kompak : λ p < λ ≤ λ r
➢ Langsing : λ > λ r

<
← MENU AKHIRI >

Desain Batang terkekang lateral

<
← MENU AKHIRI >

Desain Batang terkekang lateral

Kuat lentur nominal Mn untuk tiap-tiap jenis


balok tersebut dihitung dengan :

❖ Penampang Kompak (Jika λ ≤ λ p)


Mn = Mp = Z. fy
Dengan
Mp = Tahanan Momen Plastis
Z = Modulus Plastis
fy = Kuat leleh

<
← MENU AKHIRI >

Desain Batang terkekang lateral

❖Penampang Tak Kompak (Jika λ p < λ ≤ λ r)


→ Mn = Mr = (fy - fr). S
dimana,
fy = tahanan leleh
fr = tegangan sisa
S = modulus penampang
besar tegangan sisa fr = 70 Mpa untuk
penampang gilas panas dan 115 Mpa untuk
penampang yang dilas.

<
← MENU AKHIRI >

Desain Batang terkekang lateral

Bagi penampang tak kompak yang mempunyai


λp < λ ≤ λr, maka besarnya tahanan momen
nominal (Mn) dicari dengan melakukan
interpolasi linier sehingga diperoleh:

<
← MENU AKHIRI >

Contoh Soal

Sebuah gelagar dari profil WF dengan panjang


bentang 15 meter , memikul beban mati D = 500
kg/m’ dan beban hidup L = 1500 kg/m’.
Rencanakanlah dimensi profil gelagar tersebut, efek
tekuk torsi lateral diabaikan. Mutu baja BJ 37.

Perencanaan
a). Mutu baja gelagar BJ-37, fy = 240 MPa.
b). Beban terfaktor.
qu = 1,2 D + 1,6 L = 1,2 . (500 kg/m’) + 1,6.(1500 kg/m’)
= 3000 kg/m’ = 3,0 ton/m’.
c). Momen nominal.
Mu = 1/8 qu . L2 = 1/8 . (3,0 ton/m’) . (15 m)2 = 84,375 ton.m’.
Mn = Mu / 0,90 = 84,375/0,9 = 93,750 ton.m’.
<
← MENU AKHIRI >

Contoh Soal

d). Persyaratan tekuk lokal.

Penampang kompak. Penampang tak kompak

- Sayap. - Sayap

170 170 370 370


p = = = 11,0 r = = = 28,4
fy 240 fy − fx 240 − 70

- Badan, - Badan,

1680 1680 2550 2550


p = = = 108 ,4 r = = = 164,6
fy 240 fy 240

<
← MENU AKHIRI >

Contoh Soal

Lihat kembali perkuliahan sebelumnya...

<
← MENU AKHIRI >

Contoh Soal

<
← MENU AKHIRI >

Contoh Soal

<
← MENU AKHIRI >

Contoh Soal

e). Prarencana dimensi.


Direncanakan gelagar berpenampang kompak,
maka modulus penampang plastis yang diperlukan,

Mp = fy .Z Zx 
Mp
fy
Dimana,
Mp = Mn = 93,750 ton.m’
= 93,750 x 104 x 103 N.mm

Maka,

Mp 93,750.107 N .mm
Zx  = = 3906950 mm3 = 3906 ,95cm3
fy 240 MPa

<
← MENU AKHIRI >

Contoh Soal

Modulus penampang elastis (perkiraan Sx = Zx/1,1),


Sx = Zx / 1,1 = 3906,95/1,1 = 3551,1 cm3

Pakai profil WF 600.300.12.20

Data-data
Weight H b tw tf r A Ix Sx Zx

Kg/m’ Mm mm mm mm mm cm2 cm4 cm3 cm3

151 588 300 12 20 28 192,5 118000 4020

Sumber : Tabel Profil KONSTRUKSI BAJA, Ir. Rudy Gunawan.

<
← MENU AKHIRI >

Contoh Soal

f). Pemeriksanaan kelayakan dimensi.


1). Tekuk lokal.
Sayap,
b / 2tf = 30/(2 . 2) = 7,5 < λp = 11,0

Badan,
{h – (2tf +2r)}/ tw = {58,8 – (2x2+2x2,8)}
/ 1,2 = 41,0 < λp = 108,4

Gelagar berpenampang kompak.

<
← MENU AKHIRI >

Contoh Soal

2). Kekuatan lentur nominal terfaktor.

Modulus penampang plastis,


2
Z a = (t w .hw )/4 + hf .t f .b f
Dimana,
hw = h - 2 tf = 58,8 – 2x2 = 54,8 cm. hf = h
- tf = 58,8 – 2 = 56,8 cm.
Maka,
Zx = (1,2x54,82)/4 + 56,8x2x30
= 4308,9 cm3 > 3906,95 cm3 (memenuhi).
Mn = Mp = fy . Zx = (240 MPa) . (4308,9x103 mm)
= 1034136000 N.mm = 103,4 ton.m’ > 93,750 ton.m’.
Mu = 0,9 . Mn = 0,9x 103,4 ton.m’
= 93,1 ton.m’
= > 84,375 ton.m’ (memenuhi).

<
← MENU AKHIRI >

Contoh Soal 2

Agus Setiawan, Perencanaan baja LRFD


<
← MENU AKHIRI >

Contoh Soal 2

Agus Setiawan, Perencanaan baja LRFD

<
← MENU AKHIRI >

Contoh Soal 2

Agus Setiawan, Perencanaan baja LRFD

<
← MENU AKHIRI >

Contoh Soal 2

Agus Setiawan, Perencanaan baja LRFD


< MENU
← AKHIRI >

Contoh Soal 2

Agus Setiawan, Perencanaan baja LRFD


<
← MENU AKHIRI >

Contoh Soal 2

Agus Setiawan, Perencanaan baja LRFD

<
← MENU AKHIRI >

Lendutan Batang lentur

Ymax = 5 q L4 / ( 384 E I )
(untuk beban terbagi rata q penuh
pada balok diatas 2 tumpuan sederhana)

Ymax = P L3 / ( 48 E I )
(untuk beban terpusat P ditengah bentang)

Ymax = 5 L2 / (48EI) . (Ms – 0,1 (Ma+Mb))


(untuk balok diatas beberapa tumpuan/
balok statis tak tentu)
Ma , Mb = momen tumpuan
Ms = momen di tengah lapangan

<
← MENU AKHIRI >

Lendutan Batang lentur

<
← MENU AKHIRI >

Kuat Geser Batang lentur

<
← MENU AKHIRI >

Kuat Geser Batang lentur

<
← MENU AKHIRI >

Latihan Soal

Profil WF 350.350.12.19, dengan beban mati 350


kg/m, beban hidup 1500 kg/m, yang diapit oleh
perletakan sendi – rol dengan panjang bentang 12 m,
serta tegangan leleh baja (fy) = 240 Mpa.

Lakukanlah evaluasi terhadap profil tersebut


(Kompak atau Non Kompak) …!!!

<
← MENU AKHIRI >

Quiz !!

Sendi

Batang tekan yang ke dua ujungnya pada


kondisi Jepit – Sendi dengan panjang L =
8000 mm (seperti tergambar) jika profil
L yang digunakan adalah WF 300.200.9.14.
serta menerima beban aksial terfaktor Nu
= 120 ton, Mutu baja BJ-41. Lakukanlah
evaluasi kelangsingan dan kekuatan
nominal terfaktor profil batang tersebut.
Jepit

<
← MENU AKHIRI >

Daftar Pustaka
Daftar Pustaka

➢ Charles G Salmon dan John E Johnson, Struktur


Baja : Desain dan Perilaku, Harper Collins
Publisher, USA (terjemahan diterbitkan oleh PT
Gramedia : Jilid 1 dan Jilid 2)
➢ Joseph E Bowles, Structural Steel Design, The
Harper and Row Publisher, New York, USA
(terjemahan diterbitkan oleh Penerbit Erlangga)
➢ Johnson, Lin and Galambos, Basic Steel Design,
The Prentice Hall, Inc, New Jersey
➢ Peraturan Perencanaan Bangunan Baja
Indonesia, 1983

<
← MENU AKHIRI
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka

➢ Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2020 :


Tata cara Perencanaan Bangunan Baja untuk
Gedung
➢ Agus Setiawan, Perencanaan Struktur Baja
dengan Metode LRFD (Sesuai SNI/03-1729-2002),
Penerbit Airlangga.
➢ American Standard Testing and Material (ASTM).
➢ American Institute Steel Construction (AISC).

<
← MENU AKHIRI
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka

➢ Dokumentasi Pribadi Perencanaan Struktur Baja


Power Plant
➢ Thamrin Nasution, Ir., Modul Kuliah Struktur
Baja
➢ Dr. Ir. Syahril Taufik, M.Sc. Eng, Unlam, Detail
Struktur Portal Baja dan Dinding
➢ Ir. As’at Pujianto, MT, Struktur Komposit dengan
Metoda LRFD

<
← MENU AKHIRI
TerimaKasih
Terima Kasih
Ir. Hamonangan Girsang, ST., MT., IPM.

Anda mungkin juga menyukai