Anda di halaman 1dari 37

STRUKTUR BAJA

BALOK LENTUR (FLEXURAL BEAM) 1


MATERI PERKULIAHAN
MATERI PERKULIAHAN:
1. Karakteristik Baja Sebagai Bahan Struktur dan Metode Perencanaan
Struktur Baja
2. Komponen Batang Tarik
3. Komponen Batang Tekan dan Pelat Kopel
4. Komponen Lentur dan Geser
UTSS
5. Komponen Elemen Balok-Kolom
6. Sambungan Geser, Momen, Ter-Prakualifikasi dan Splice Menggunakan
Alat Sambung Las dan Baut
7. Perilaku Struktur Baja Tahan Gempa, Baja Ringan dan Komposit
UASS
KUAT LENTUR & GESER RENCANA BALOK
Dalam menganalisa balok, kekuatan nominal setelah direduksi menjadi kuat rencana harus
lebih besar dari momen ultimit, begitu juga dengan kuat rencana geser harus lebih besar dari
beban geser ultimit.

𝞍Mn ≥ Mu 𝞍Vn ≥ Vu

Sebelum memahami kekuatan lentur dan geser dari balok lentur, fenoma kegagalan balok lentur
harus dipahami terlebih dahulu.

Pola Kegagalan Balok Lentur


1. Plastik Sempurna / Leleh Umum
2. Tekuk Lokal (Sayap atau Badan)
3. Tekuk Torsi Lateral
KLASIFIKASI POLA KEGAGALAN BALOK LENTUR

LENTUR

LELEH UMUM TEKUK

LOKAL GLOBAL
(LTB)

FLB WLB
POLA KEGAGALAN - TEKUK LOKAL
POLA KEGAGALAN - TEKUK LOKAL SAYAP (FLB)
https://youtu.be/QimlY0XCa08
POLA KEGAGALAN - TEKUK LOKAL BADAN (WLB)
https://youtu.be/cM1mVXSFnq0
POLA KEGAGALAN - TEKUK TORSI LATERAL (LTB)
https://youtu.be/OoORi_2Vkcg
LELEH UMUM / PLASTIK SEMPURNA
Jika kondisi-kondisi sebelumnya sudah diantisipasi/bisa dihindari:
LTB : dengan lateral stiffener
FLB/WLB : menjaga rasio lebar sayap terhadap tebal sayap serta tinggi badan terhadap
lebar badan
Maka pola kegagalan pertama akan tercapai, yaitu plastik sempurna (leleh umum)
Pada kondisi ini, serat atas dan bawah dari balok mengalami kelelehan (mencapai nilai Fy-nya)
LELEH UMUM / PLASTIK SEMPURNA
LELEH UMUM / PLASTIK SEMPURNA
Kondisi plastik sempurna akan tercapai jika
tekuk lokal (FLB & WLB) tidak terjadi, balok
dalam kekuatan maksimumnya.

Semakin besar λ = tekuk lokal terjadi = kuat nominal menurun


LELEH UMUM / PLASTIK SEMPURNA
Kondisi plastik sempurna akan tercapai jika tekuk
torsi lateral (LTB) tidak terjadi, balok dalam
kekuatan maksimumnya.
LELEH UMUM / PLASTIK SEMPURNA

Plastik
Elastik Kondisi Sempurna /
leleh Leleh Umum
Plastik
My Mp Jika sebuah balok dapat stabil hingga kondisi plastis sempurna,
maka kekuatan momen nominal dapat diambil sebagai kapasitas
momen plastis; yaitu,
Mn = Mp
My = Fy * Sx Mp = Fy * Zx

Zx = 1.12 * Sx

Sx = modulus penampang elastik


Zx = modulus penampang plastik
CONTOH SOAL 1
CONTOH SOAL 1
Menghitung 𝞍Mn
𝞍Mn = 0.9 * Fy * Zx
= 0.9 * 240 N/mm2 * (868.2 x 1000)
= 187.5 kNm
WF 350.175.7.11 (BJ37)
Zx = 868.2 cm3
Menghitung Mu
1
Mu = qL2
8
Apakah 𝞍Mn ≥ Mu ? 1
= (4000 𝑘𝑔/𝑚) * 62 m
8
= 180 kNm

𝞍Mn ≥ Mu = 187.5 ≥ 180 kNm ….. OK


CONTOH SOAL 2
CONTOH SOAL 2
Menghitung Pu dan Mu
Pu = 1.2 PDL + 1.6 PLL Mu = ¼ Pu L
= 1.2 * 4 + 1.6 * 10 = ¼ * 20.8 * 8
= 20.8 ton = 41.6 ton.m

WF 500.200.10.16 (BJ41)
Menghitung 𝞍Mn
Zx = 2175.5 cm3 𝞍Mn = 0.9 * Fy * Zx
= 0.9 * 250 N/mm2 * (2175.5 x 1000)
Apakah 𝞍Mn ≥ Mu ? = 489.5 kNm
= 48.9 ton

𝞍Mn ≥ Mu = 48.9 ≥ 41.6 kNm ….. OK


BATAS TEKUK LOKAL
BALOK DENGAN TEKUK LOKAL
Terjadi tekuk lokal (FLB & WLB), kuat nominal akan
menurun drastis.

Hingga mencapai titik λr (batas bawah)

Dari titik potong kuat penampang dan batas bawah


penampang kompak (λr), ditarik garis horisontal ke
sumbu y, bertepatan dengan nilai sebesar Mr

Mr = 0.7 * Fy * Sx

Penampang Tak Kompak (λp< λ < λr_)


(λ − λp)
Mn = Mp - (Mp - Mr)
(λr − λp)

Semakin besar λ = tekuk lokal terjadi = kuat nominal menurun


BALOK DENGAN TEKUK LOKAL
Terjadi tekuk lokal (FLB & WLB), kuat nominal akan
menurun drastis.

Hingga mencapai titik λr (batas bawah)

Dari titik potong kuat penampang dan batas bawah


penampang kompak (λr), ditarik garis horisontal ke
sumbu y, bertepatan dengan nilai sebesar Mr

Mr = 0.7 * Fy * Sx

0.35 ≤ Kc ≤ 0.76

4
Kc =
ℎ/𝑡𝑤

Semakin besar λ = tekuk lokal terjadi = kuat nominal menurun


CONTOH SOAL 3A-3B
CONTOH SOAL 3 A
Menghitung λf dan λw
0.5 ∗ 175 350−2∗11−2∗14
λf = = 7.95 λw = =
11 7
42.86
𝐸 𝐸
λp (IWF) =0.38* λp (IWF) =3.76*
𝐹𝑦 𝐹𝑦
WF 350.175.7.11 (BJ37)
Zx = 868.2 cm3 200000 200000
=0.38* =3.76*
240 240
Cek Terjadinya =10.97 =108.54
Tekuk Lokal!
λf < λp λw < λp

Kompak Kompak

Penampang Kompak
CONTOH SOAL 3 B
Menghitung λf dan λw
0.5 ∗ 175 350−2∗11−2∗14
λf = = 7.95 λw = = 42.86
11 7

𝐸 𝐸
λp (IWF) =0.38* λp (IWF) =3.76*
𝐹𝑦 𝐹𝑦
WF 350.175.7.11 (Fy 500 MPa)
Zx = 868.2 cm3 200000 200000
=0.38* =3.76*
500 500
Cek Terjadinya =7.60 =75.20
Tekuk Lokal!
λf > λp λw > λp

Tak Kompak Kompak

Penampang Tak Kompak


CONTOH SOAL 3 B
Menghitung λr pada sayap (bagian tak kompak)
𝐸 200000
λr =1.0 * =1.0 * =20
𝐹𝑦 500

Menghitung Mn
Penampang Tak Kompak (λp< λ < λr_)
(λ − λp) (7.95 − 7.60)
Mn = Mp - (Mp - Mr) Mn = 434.1 - (434.1 – 271.75)
(λr − λp) (20 − 7.60)
= 429.4 kNm
Mp = Fy * Zx = 500 * (868.2*1000) = 434.1 kNm
Mr = 0.7 My = 0.7 * Fy * Sx
= 0.7 * 500 * (775*1000) = 271.75 kNm
λ = λf =7.95 (penyebab tidak kompak, sayap)
λp = 7.60
λr = 20
BATAS TEKUK TORSI LATERAL (LTB)
BALOK DENGAN TEKUK TORSI LATERAL (LTB)
Ketika melewati batas penampang kompak, terjadi
tekuk torsi lateral (LTB), sehingga kekuatan dari balok
tadi menurun drastis
Jika beban dihilangkan, penampang akan kembali ke
kondisi semula
Deformasi yang terjadi adalah permanen

Dari titik potong kuat penampang dan batas bawah


tekuk inelastic (Lr), ditarik garis horisontal ke
sumbu y, bertepatan dengan nilai sebesar Mr

Mr = 0.7 * Fy * Sx

Semakin besar Lb = tekuk global terjadi = kuat nominal menurun


BALOK DENGAN TEKUK TORSI LATERAL (LTB)
Ketika melewati batas penampang kompak, terjadi
tekuk torsi lateral (LTB), sehingga kekuatan dari balok
tadi menurun drastis
Jika beban dihilangkan, penampang akan kembali ke
kondisi semula
Deformasi yang terjadi adalah permanen

Dari titik potong kuat penampang dan batas bawah


tekuk inelastic (Lr), ditarik garis horisontal ke
sumbu y, bertepatan dengan nilai sebesar Mr

Mr = 0.7 * Fy * Sx

Semakin besar Lb = tekuk global terjadi = kuat nominal menurun


NILAI Cb
Lateral Stiffener
4 kN/m’
Nilai Cb adalah faktor koreksi/modifikasi momen
nominal terhadap fenomena Tekuk Torsi Lateral
(LTB)
SNI 1729-2015 F1-1

12.5 Mmax
Cb =
25 Mmax+3MA+4MB+3MC

• Asumsi sokongan lateral hanya ada di


tumpuan, sehingga Lb = L, kemungkinan akan Mmax = momen terbesar sepanjang Lb
terjadi LTB
MA = momen terbesar sepanjang 1/4 Lb
• Mmax akan ada di tengah bentang (potensi MB = momen terbesar sepanjang 1/2 Lb
LTB paling besar) dan tidak merata
sepanjang bentang MC = momen terbesar sepanjang 3/4 Lb

• Potensi LTB tidak sama akibat tidak


meratanya momen tersebut, sehingga
diperlukan sebuah faktor koreksi.
CONTOH SOAL 4
Lateral Stiffener Hitung nilai Cb! ΣMA = 0
L ΣV = 0
4 kN/m’ q*L*2 - RB*L = 0 RA + RB - q*L = 0
A B 4*6*3 – RB*6 = 0 RA + 12 – 4*6 = 0
RB=12 kN RA=12 kN
1 1 1
MB MC MA = RA * L – q * L * L
MA 4 4 8
= 12 * 1.5 – 4 * 1.5 * 0.75
= 13.5 kNm
13.5
18
13.5 MC = MA = 13.5 kNm
kNm kNm
kNm 1
Mmax = MB = qL2
8
1
= (4 kN/m) * 62 m = 18 kNm
8

12.5 Mmax
Cb =
25 Mmax+3MA+4MB+3MC

12.5 ∗18
Cb = = 1.14
25 ∗ 18 +3∗13.5+4 ∗18+3∗13.5
NILAI Cb Lainnya

Segui (2013)
CONTOH SOAL 5
CONTOH SOAL 5
Lateral Stiffener
CONTOH SOAL 5
Lateral Stiffener
CONTOH SOAL 5
Lateral Stiffener
CONTOH SOAL 5
Lateral Stiffener
TUGAS 4a
• Periksalah apakah balok WF 350.175.7.11 (BJ 37) mampu memikul beban ultimate
qu = 3500 kg/m.
• Jarak antar dua tumpuan adalah 6,NN m (NN = 2 Digit terakhir NIM).
• Balok memiliki sokongan lateral hanya di kedua tumpuan.
TUGAS 4a
• Periksalah apakah balok WF 350.175.7.11 (BJ 37) mampu memikul beban ultimate
qu = 3500 kg/m.
• Jarak antar dua tumpuan adalah 6,NN m (NN = 2 Digit terakhir NIM).
• Jika ditambahkan satu sokongan lateral pada tengah bentang, hitung kembali
kapasitas nominal penampang.

Anda mungkin juga menyukai