Anda di halaman 1dari 21

10/7/2022

KONSTRUKSI BAJA I
STRUKTUR BAJA
Pertemuan 6

PERENCANAAN LENTUR
 Komponen struktur yang mengalami
lentur adalah balok

1
10/7/2022

Profil WF dan H umum digunakan sebagai


elemen balok.

TEGANGAN LENTUR
 Momen lentur yang bekerja pada balok
menimbulkan tegangan tekan dan tarik.
 Pada kondisi momen positif, tegangan
kondisi tekan akan berada pada serat atas
penampang, dan tegangan kondisi tarik
berada pada serat bawah penampang.
 Oleh karena itu,komponen lentur harus
mampu menahan kombinasi tegangan
tersebut.

2
10/7/2022

KOMPONEN LENTUR
PADA STRUKTUR

tekan

tarik

 Variasi tegangan yang timbul selama


penampang mengalami pembebanan dapat
diamati dari perilaku penampang persegi
berikut :

Elastis Plastis

3
10/7/2022

Kapasitas Momen Penampang


Kondisi Elastis
 Tegangan pada kondisi elastis berlaku
hubungan :
M.c
 
I
 Kapasitas momen elastis

Me  S.fy

εy

εy

Mencari nilai C dan T  Luas Area x Tegangan


C = ½ . ½ h . b . fy = ¼ . b. h. Fy
T = ½ . ½ h . b . fy = ¼ . b. h. Fy

ΣH = 0
C+T = 0
- (¼ . b. h. Fy) + ¼ . b. h. Fy = 0
0 = 0 … OK!

Menghitung momen elastis (Me)


Mc = 0
Me = T . 2/3 h = ¼ . b. h. Fy . 2/3 h = 1/6 b.h2.fy

4
10/7/2022

Kondisi Plastis
 Pada kondisi plastis tidak berlaku lagi
hubungan : M.y
 
εy
I

εy

Momen Plastis (Mp)


𝑀 = 𝑍. 𝑓
Mc = 0
Mp = T . 1/2 h = b. ½ h. Fy . 1/2 h = 1/4 b.h2.fy

 Plastic Neutral Axis


Sumbu netral penampang dalam kondisi
plastis sempurna disebut sebagai plastic
neutral axis (PNA).
Sebelum menghitung Mp, PNA perlu dicari
terlebih dahulu dengan persyaratan P = 0

10

5
10/7/2022

 Equilibrium
P A  dA  A  comp dA  A  tension dA  0
c t

untuk penampang plastis sempurna :


 comp   Fy  tension   Fy
jika Fy sama untukseluruh penampang, maka :
P   Fy A dA  Fy A dA  0
c t

 Acomp  Atension

Jika Fy nilainya sama untuk seluruh serat pada penampang,


PNA dapat dicari dengan mensyaratkan bahwa luas daerah
diatas PNA harus sama dengan luas dibawah PNA

11

Hitung Mp dari profil WF 150.75.5.7

12

6
10/7/2022

KUAT RENCANA LENTUR (bMn)


Desain elemen lentur harus memenuhi
kriteria :
𝑀 ≤𝜙 𝑀

Dimana :
Mu = momen lentur rencana
Mn = kuat lentur nominal
b = 0.9 (untuk lentur)

13

Kuat rencana elemen lentur (Mn) ditentukan


berdasarkan kondisi batas (ultimate) yang
mungkin terjadi ada elemen lentur yaitu :
1. Leleh
Seluruh penampang mengalami leleh.
Kapasitas penampang didefinisikan sebagai :
M n  M p  Z . fy
Kondisi leleh hanya terjadi jika tidak terjadi
tekuk
2. Tekuk
 Tekuk lokal
 Tekuk lateral

14

7
10/7/2022

TEKUK LOKAL
Kuat nominal lentur penampang dengan pengaruh
tekuk lokal
 Tekuk lokal artinya tinjauan terhadap
kelangsingan penampang.
 Penampang yang digunakan pada komponen
lentur merupakan penampang pelat tipis yang
tersusun sebagai flange (sayap) dan web (badan).
 Pada saat momen lentur bekerja, maka pelat
tipis yang menerima gaya tekan akan mengalami
tekuk di bagian flange/web.
 Umumnya penampang yang ada di pasar
termasuk pelat yang kompak/ tidak mengalami
tekuk, sehingga tekuk yang mungkin terjadi
adalah tekuk lateral.

15

17

8
10/7/2022

Mn
Kompak Tak Kompak Langsing

Mp

Mr

Batas
penampang
kompak Batas
penampang
tak kompak

p r f ,w

18

 Penampang kompak merupakan konfigurasi geometri


penampang yang palig efisien dalam menafaatkan material, karena
kemampuan profil mencapai Mp dan perilaku keruntuhan daktail.
M = Mp
 Penampang non-kompak memiliki tingkat efisiensi yg lebih kecil.
Ketika dibebani serat tepi luar dapat mencapai tegangan leleh
namun sebelum mencapai Mp, profil terlebih dahulu mengalami
tekuk lokal. M < Mp
 Penampang langsing konfigurasi profil tidak efisien ditinjau dari
segi pemakaian material. Saat dibebani sebelum mencapai kondisi
leleh, telah tejadi tekuk lokal terlebih dahulu. M < My

19

9
10/7/2022

Hubungan S (modulus penampang elastis) dan


Z (modulus penampang plastis)

Mp fy . Z Z
ξ  
Me fy . S S
= perbandingan modulus penampang
plastis dengan elastis

Misalnya untuk penampang persegi :


Z 1 4 b h2
    1,5
S 1 6 b h2

 Untuk profil WF   1.09 – 1,18, biasanya


diambil  = 1,12, sehingga :
Z = 1,12 S

20

Nilai shape factor untuk berbagai penampang

21

10
10/7/2022

TEKUK LATERAL
Kuat nominal lentur penampang dengan pengaruh
tekuk lateral

Tekuk Lateral yaitu deformasi yang terjadi pada


arah lateral/samping (keluar bidang
pembebanan) yang terjadi pada elemen yang
dibebani momen lentur.

22

23

11
10/7/2022

Kekuatan lentur nominal, Mn, harus diperoleh dari nilai terendah keadaan batas leleh
(momen plastis) dan tekuk torsi lateral.

24

25

12
10/7/2022

26

27

13
10/7/2022

CONTOH 1
Shape Factor

Hitung nilai shape factor


dari penampang T berikut
dengan dimensi profil
175.175.7.11

28

Solusi :
175 mm

11 mm
bf  175 mm
t f  11 mm
175 mm

h  175 mm
hw  h  t f  164 mm
tw  7 mm
7 mm

1/5

29

14
10/7/2022

175 mm fy fy
11 mm

175 mm

7 mm fy fy

PENAMPANG ELASTIS PLASTIS

2/5

30

KONDISI ELASTIS

3/5

31

15
10/7/2022

KONDISI PLASTIS

175 mm fy
yc

175 mm 11 - yc

7 mm fy

PENAMPANG PLASTIS

4/5

32

asumsi PNA di flange : 175 mm


fy yc
AT  AC
175 mm

164.7  175.(11  y c )  175.y c


3073  350.y c
7 mm fy
y c  8.78 mm  11 mm (ok)

175 mm fy
yc
175 mm

11 - yc

7 mm fy
5/5 PLASTIS
PENAMPANG

33

16
10/7/2022

asumsi PNA di flange : 175 mm


fy yc
AT  AC

175 mm
164.7  175.(11  y c )  175.y c
3073  350.y c
7 mm fy
y c  8.78 mm  11 mm (ok)
8,78 2,22
Z x  175 .8,78( )  175 .(2,22).( )
2 2
164
164 .7.(  2,22)
2
Z x  103 .86 cm 3

z 103.86 cm3
   1.75
S 59.2 cm3
5/5

34

Contoh 2 309

54
1
lateral bracing
1036 31
a e
b c d
1
4m 2m 2m 4m

Pot 1-1
Hitunglah momen lentur rencana (Mu)
Diketahui: A = 629.2 mm2
Fy= 245 Mpa Ix = 1,030,000 cm4
E = 200,000 Mpa Iy = 26,800 cm4
Sx = 19,800 cm3
Sy = 1,740 cm3

Struktur Baja : Perilaku Analisis & Desain-AISC 2010 9 Edisi ke 2 (Dewobroto,2016)

35

17
10/7/2022

1. Kondisi leleh
𝑀 = 𝐹 . 𝑍 = 5650 KNm 𝑑𝐴
𝐴 𝑑𝐴 𝐴
309 54 518 − 54
54 𝐴 𝑍 =2× 309 × 54 518 − + 518 − 54 31 ( )
2 2
𝐴 518
𝑍 = 223,059,828 𝑚𝑚
1036 31

2. Kondisi Tekuk
a. Tekuk Lokal
𝐸
𝜆 = 0.38 = 10.86
𝑏 309 𝐹  Profil sayap kompak
𝜆= = = 2.86 <
2𝑡 2 54 𝐸
𝜆 = 1.0 = 28.6
𝐹

𝜆 = 3.76 = 107.4
ℎ 309 <  Profil badan kompak
𝜆= = = 30
𝑡 2 54 𝐸
𝜆 = 5.70 = 162.9
𝐹

36

b. Tekuk Lateral

𝐿 = 4𝑚

𝐿 = 1.76. 𝑟 . 𝐸 𝐹 = 3282 𝑚𝑚 = 3.3 𝑚

𝐼
𝑟 = 𝐴 = 65.3 𝑚𝑚

𝑐 = 1 𝑑𝑎𝑛 ℎ = 1036 − 54 = 982 𝑚𝑚

𝐼 .ℎ
𝐶 = = 6.45 × 10 𝑚𝑚
4
𝐼 𝐶
𝑟 = = 81.3 𝑚𝑚
𝑆
1
𝐽= 2 × 54 × 309 + 31 × 981 = 42,179,241 𝑚𝑚
3

𝐿 = 12,994.4 𝑚𝑚 = 13 𝑚

37

18
10/7/2022

𝐿 <𝐿 <𝐿 maka kapasitas lentur 0.7𝑆 𝐹 ≤ 𝑀 ≤ 𝑀

𝑀 = 5981 𝑘𝑁𝑚 > 𝑀 (tidak terjadi tekuk lateral)


Sehingga digunakan nilai 𝑀 = 𝑀
𝑀 = 𝜙𝑀 = 0.9 × 5650 = 5085 𝑘𝑁𝑚

Koefisien Cb

1
lateral bracing

a e
b c d
1
4m 2m 2m 4m

𝑀 = 𝑀 = 2.5𝑃
𝑀 = 𝑀 = 3𝑃

MA MC
𝐶 = 1.09
MB

38

Nilai Iw untuk profil WF dapat dihitung dengan persamaan berikut :

Iw

45

19
10/7/2022

46

47

20
10/7/2022

48

Nilai Lb dan Cb untuk beberapa kondisi elemen balok

49

21

Anda mungkin juga menyukai